Anda di halaman 1dari 3

Mixed metode

Mix metode adalah suatu tekhnik pendekatan penelitian dimana seorang peneliti
menggunakan lebih dari satu metode dimana ada integrasi yang didapat , pendekatannya tetep
1 tetapi alat ukurnya 2. Kalau kualitatif mengeksplor pengalaman individu maka kuantitatif
itu menyimpulkan sesuatu sehingga bisa digeneralisir

Mixed metode muncul karena adanya perang paradigma antara kubu penelitian ahli
kualitatif dan kuantitatif, karena mereka berpendapat penelitian dari ahli kuantitatif lebih baik
daripada yang lainnya begitupun sebaliknya. Mix metode muncul sekitar tahun 1800-an
diperode formatif hanya menggunakan nama lain seperti multitrait, multi metode, integrated,
hybrid, mix metodologi, dan akhirnya tahun 2003 sudah disepakati dinamakan mix metode
oleh teedly dan tasakori sedangkan diindonesia mix metode mulai dikembangkan sekitar 5
thun belakangan. Kemudian Periode debat paradigma dimana terjadi perdebatan di puris yg
biasanya dari kelompok kualitatif, pada periode ini fragmatism ditemukan oleh dwei.
Selanjutnya, Periode pengembangan prosedur pada diperiode inilah mix metode
dikembangkan sampe sekarang, menurut creswell ada 6 pengembangan sedangkan teedly dan
tasakori ada 76 jenis pengembangan. Periode expansi dan advokasi disini mix metode sudah
banyak dipakai dan sudah ada conference khusus , jurnal khusus, dan sudah ada leadernya.
Periode reflektif, disini para ahli mix metode sudah berfokus pada evaluasi perjalanan mix
metode, evaluasi kembali di evaluasi kekurangan, kelebihan, dan menutupi kekurangan mix
metode yang telah ada.

Kelebihan Post positivis-kuantitatif yaitu bisa digeneralisir karena sampelnya banyak


karena segala sesuatu dapat diukur. Sedangkan kelebihan Konstruktifis- kualitatif yaitu bisa
mengeksplore lebih dalam, bisa menghasilkan teori, lebih menyinggung ke arah perasaaan
dan ingin mencari tahu tentang perilaku yang tak dapat diukur dengan instrumen dari sinilah
muncul penggabungan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Perbedaan mix metode dengan triangluasi:

1. Triangulasi sumber yaitu menggunakan 2 atau lebih sumber data/investigator.


Triangulasi metode yaitu 2 atau lebih metode untuk mengetahui fenomena.
2. Mix metode ada yang jenisnya triangulasi tp lebih kearah desain yang
covergen/konkuren dan pasti ada integrasinya sedangkan triangulasi tidak.
Fragmatism dalam mix metode adalah paradigma penelitian yang mengakui kemajemukan
cara selama itu dapat menjawab pertanyaan peneliatian yang lebih baik

Mix metode research dilakukan ketika:

1. penelitian yang research problemnya membutuhkan lebih dari satu metode untuk
menjawabnya
2. ketika hasil penelitian harus diperjelas/digeneralisir
3. penelitian yang memiliki tahapan yang banyak/integrasi

Manfaatnya yaitu mendapatkan pemahaman yang lengkap, lebih komplit, dan lebih dalam,
mendapatkan kekuatan statistik dari kuantitatif dan mendapatkan kedalaman fenomena dari
kualitatif, bisa membangun dan menguji teori, tingkat kredibilitas lebih tinggi, nilai tambah
penelitian, nilai tambah bagi peneliti, skills penelitian yang memumpuni.

Cara memilih design yang tepat:

1. pilih ingin memprioritaskan yang mana atau malah sama” equal/penting

2. pilih waktunya ingin dilaksanakan secara sewaktu”, paralel, atau bertahap,

3. bagaimana menggabungkan strain/poin of interface ketemunya antara penelitian satu


dengan yang lainnya itu dimana apa di sampel, pendekatan, metode, dll.

4. tentukan analisis data

5. tentukan pemilihan sampel

Jenis Design mix metode research:

1. Konkuren/konvergen, pengambilan data dilakukan secara bersamaan yaitu instrumen dan


wawancara tujuannya menghasilkan data yang berbeda namun saling melengkapi pada
topik yang sama agar mendapatkan pemahaman yang terbaik untuk penelitian
2. Sequensial/tahapan:
a. Explanatori= menjelaskan kuantitatif terlebih dahulu kemudian kualitatifnya
menjelaskan si kuantitatif, tujuannya menggunakan hasil kualitatif untuk
menjelaskan kuantitatif
b. Exploratori= menjelaskan kualitatif terlebih dahulu sehingga hasil kuantitatifnya
menggeneralisir hasil kualitatif, tujuannya adalah menggunakan hasil kualitatif
untuk mendevelop instrumen yang akan digunakan pada penelitian kuantitatif dan
hasil kuantitatifnya menggeneralisir hasil kualitatif
3. Embeded, melakukan penelitian kuantitatif atau kualitatif saja tetapi didalamnya ada mix
metodenya.
4. Transformatif, penelitian konkuren, explanatori, atau exploratori tapi menggunakan lensa
paradigma transformatif yaitu framework yang memperjuangkan kebutuhan populasi
yang marginal/tersisihkan biasanya kaum feminis, pemerhati konsumen, anak terlantar,
dll.
5. Penelitian multiface, penelitian yang lama bertahun-tahun seperti evaluasi program.

Anda mungkin juga menyukai