Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Tema : ASI Ekslusif

2. Subtema : Pemberian ASI

3. Hari/ Tanggal : Kamis, 9 Januari 2020

4. Waktu : Jam 16:00

5. Tempat : Klinik RB Amanda

6. Sasaran : Ibu Baru Melahirkan

7. Penyuluh : Kelompok 4 Pendidikan Profesi Ners STIKES

Bethesda Yakkum

8. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ibu baru

melahirkan mengetahui tentang ASI ekslusif.

9. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ibu baru

melahirkan mampu :

a. Menjelaskan apa itu ASI ekslusif

b. Menjelaskan manfaat pemberian ASI

c. Menjelaskan cara penyimpanan ASIP

d. Menjelaskan cara menghangatkan ASIP

e. Mendemonstrasikan cara memerah ASI

f. Mendemonstrasikan cara menyusui


10. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi

c. Demonstrasi

11. Materi : Terlampir

12. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1. Pendahuluan 1. Salam pembukaan dan 1. Menjawab salam 5

perkenalan & mendengarkan menit

2. Menyampaikan 2. Menyimak dan

maksud dan tujuan mendengarkan

penyuluhan

3. Apersepsi 3. Menjawab

2. Isi 1. Menjelaskan definisi 1. Menyimak & 20

ASI Ekslusif mendengarkan menit

2. Menjelaskan manfaat 2. Menyimak &

ASI Ekslusif mendengarkan

3. Menjelaskan cara 3. Menyimak &

penyimpanan ASI mendengarkan

4. Menjelaskan cara 4. Menyimak &

menghangatkan ASI mendengarkan

5. Mendemonstrasikan 5. Memperhatikan

cara memerah ASI demonstrasi

6. Mendemonstrasikan 6. Memperhatikan
cara menyusui demonstrasi

3. Penutup 1. Menyimpulkan 1. Menyimak & 5

2. Salam Penutup mendengarkan menit

2. Menjawab salam

13. Media : Power Point, Leafled

14. Daftar Pustaka

Pollard, M. (2015). ASI Asuhan Berbasis Bukti. Jakarta: EGC

Dewi, V & Sunarsih, S. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Salemba

Medika: Jakarta

Yuliarti, N. (2010). Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan,

Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: Andi Offiset

15. Evaluasi :

a. Formatif :

1) Ibu baru melahirkan dan keluarga mengikuti penyuluhan dari awal

sampai akhir.

2) Ibu baru melahirkan dan keluarga antusias dalam mengikuti

penyuluhan.
b. Sumatif

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Ibu baru melahirkan dan

keluarga mampu:

1) Menjelaskan definisi ASI Ekslusif

2) Menjelaskan manfaat pemberian ASI

3) Menjelaskan cara penyimpanan ASIP

4) Menjelaskan cara menghangatkan ASIP

5) Mendemonstrasikan cara memerah ASI

6) Mendemonstrasikan cara menyusui


Lampiran materi

ASI EKSLUSIF

A. Definisi

Menurut Yuliarti, (2010) Proses pemberoan ASI tanpa makanan tambahan

lain pada bayi berumur 0-6 bulan disebut ASI Ekslusif. ASI Ekslusif yang

dimaksut yaitu bayi tidak diberikan apapun, kecuali makanan yang

langsung diproduksi oleh ibu yaitu ASI.

B. Manfaat ASI

1. Manfaat ASI Bagi Ibu

a. Menyusui merangsang involulusi uterus sehinggga mencegah

terjadinya perdarahan post partum.

b. Secara material dengan menyusui berarti lebih murah, ekonomus

karena tidak perlu membeli, lebih praktis dan tidak merepotkan.

c. Mudah didapatkan karena merupakan makanan alami yang dibawa

sejak lahir.

d. Mengurangi terjadinya karsinoma mammae.

e. Menumbuhkan rasa percaya diri.

f. Meningkatkan hubungan batin yang lebih sempurna antara ibu dan

bayi.

2. Manfaat ASI bagi bayi

a. Mengandung hampir semua zat yang dibutuhkan oleh bayi untuk

pertumbuhan dan perkembangan.


b. Mengandung berbagai zat penolak atau kekebalan tubuh,

immunoglobulin sehingga dapat melindungi bayi dari penyakit

infeksi.

c. Lebih aman karena diberikan secara langsung ke bayi, tidak

terkontaminasi, tercemar dan tetap segar.

d. Mengandung beta laktoglobulin sehingga resiko alergi pada bayi

kecil.

e. Suhu ASI sesuai dengan suhu bayi.

f. Mudah dicerna karena tidak menggangu alat pencernaan bayi.

g. Dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang

sangat di perlukn untuk pertumbuhan fisik dan mental anak.

C. Cara menyimpan ASI Perah

1. Pastikan media penyimpanan ASI steril. Sebelum digunakan lakukan

sterilisasi dengan merebus botol dalam air panas atara 5-10 menit, atau

di rendam di air dinggin sekitar 30 menit bisa juga dengan alat khusus

sterilisasi elektrit. Jangan lupa menjaga kebersihan tangan saat

memerah dan menyimpan ASI dalam kemasan. Cuci tangan sebelum

memerah ASI.

2. Isi botol penyimpanan maksimal ¾ untuk ASI perah yang akan di

bekukan sebaiknya jangan diisi penuh maksimal ¾ karena ASI perah

cenderung mengembang dalam keadaan membeku. Jangan lupa tutup

botol dalam keadaan rapat. Jika memakai kemasan plastik ASI perah,

maka letakkan plastik kontainer atau kotak kemasan lain baru setelah
itu di masukkan ke pendingin. Hal ini untuk mencegah kebocoran atau

kerusakan plastik.

3. Beri label nama, tanggal dan jam memerah ASI.

4. Masukkan ke tempat penyimpanan yang sesuai. Untuk penyimpanan

disesuaikan dengan kapan ASI akan digunakan. ASI yang akan

digunakan beberapa hari kemudian bisa dimasukkan ke lemari

pendingin yang tidak membutnya beku.

a. Daya tahan ASIP tergantung kepada letak ASI perah disimpan.

b. ASI yang baru saja diperah dapat bertahan dalam suhu ruangan

hingga 4 jam.

c. ASIP dapat bertahan hingga 24jam apabila disimpan dalam wadah

tertutup dengan kantong es.

d. ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat bertahan

hingga tiga hari.

e. ASIP jika disimpan dalam freezer dapat bertahan hingga enam

bulan.

D. Cara Menghangatkan ASI Perah

1. Pilih ASI yang awal di simpan

Untuk ASI yang sudah beku pindahkan dari freezer di kulkas selama

12 jam sebelum diberikan atau mencairkannya dengan merendamnya

di air hangat.

2. Hangatkan ASI dengan menempatkan wadah pada air hangat yang

mengalir atau rendam dengan mangkuk berisi air hangat dengan suhu
tidak lebih dari 40oC. Goyangkan botol dengan ringan agar ASI

tercampur. Apabila suhu terlalu panas akan menghilangkan nutrisi dan

merusak antibodi yang terkandung dalam susu.

3. Goyangkan botol apabila susu sudah mencair.

4. ASI yang sudah dihangatkan hanya di duganakan untuk sekali minum.

E. Cara Memerah ASI

1. Mencuci tangan hingga bersih

2. Memijat daerah aerola guna mendapatkan ASI untuk membasahi

areola, karena ASI mengandung antibakteri.

3. Menempatkan botol atau wadah yang telah disterilkan di bagian bawah

payudara untuk menampung ASI yang keluarkan.

4. Memijat payudara secara perlahan-lahan

5. Memposisikan jari-jari membentuk huruf C di sekitar aerola atau

bagian gelap di sekitar puting. Tekan secara perlahan-lahan, namun

hindari untuk menekan puting. Selain menimbulkan nyeri, tekanan

pada puting justru dapat menghalangi keluarnya ASI.

6. Melepaskan tekanan, kemudian mengulangi kembali.


F. Cara Menyusui ASI

1. Posisi dalam menyusui

Menurut Pollard, (2015) posisi menyusui di bagi menjadi beberapa,

yaitu :

a. Posisi mendekap atau menggendong (cradle position)

Posisi mendekap atau menggendong adalah posisi yang paling

umum, di mana ibu duduk tegak, leher dan bahu bayi disangga

oleh lengan bawah ibu atau menekuk pada siku. Harus diperhatikan

agar pergerakaan kepala bayi jangan terhalang.

b. Posisi menggendong silang (cross cradle)

Posisi menggendong silang sama dengan posisi mendekap, kecuali

bahwa bayi disokong oleh tangan ibu. Disini penting diperhatikan

bahwa bayi disokong oleh lengan bawah dan leher serta bahu

disokong oleh tangan ibu. Penting diperhatikan bahwa kepala bayi

harus bebas bergerak untuk mempertahankan peletkan dengan

payudara yang optimal.

c. Posisi di bawah lengan (underarm bold)

Merupakan posisi yang cocok khususnya untuk menghindari

penekanan pada luk operasi Ceasar. Ibu duduk tegak dan ia

menggendong bayi di samping, menyelipkan tubuh bayi ke bawah

lengan (mengapit bayi) dengan kaki bayi mengarah ke punggung

ibu.
d. Berbaring menyamping atau bersisihan

Posisi ini sangat berguna bila ibu lelah atau menderita sakit pada

perineum. Bayi menghadap payudara, tubuh sejajar, hidung ke arah

puting

Anda mungkin juga menyukai