Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEHAT USIA PRA SEKOLAH DAN USIA SEKOLAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak I


Dosen pengampu: Ns. Suci Amin,S.Kep,MMR

ELSA ROSANTI
SITI KHODIJAH
DESI KARLINA
FERI TRISNA
ADE BAHROINI

STIKES AL-INSYIRAH PEKAN BARU


TA 2019-2020

PRAKATA
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Asuhan Keperawatan Anak Sehat Usia Pra Sekolah dan Usia
Sekolah ”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak I pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Al-INSYIRAH Pekan Baru
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
Dosen Ns.Suci Amin,S.Kep,M.Kep, selaku dosen pembimbing Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Al-INSYIRAH mata kuliah Keperawatan anak

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan tugas
ini. Akhirnya
penulis berharap, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pekanbaru, Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................. .....
i
PRAKATA................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
2
1.3 Tujuan...............................................................................................................
2
1.4 Manfaat.............................................................................................................
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................
4
2.1 Pengertian.........................................................................................................
4
2.2 Teori Perkembangan Anak...............................................................................
4
2.3 Teori Pertumbuhan Anak..................................................................................
5
2.4 Karakteristik Usia SD.......................................................................................
BAB 3 PEMBAHASAN...........................................................................................

3.1 Pertumbuhan dan Perkembangan usia Sekolah………………………..


.......................................................................................................................... 10
3.2 Pengkajian Anak Sehat……………………………………………………….
12
3.3 Diagnosa Keperawatan……………………………....................................
.......................................................................................................................... 16
3.4 Pedoman Orang Tua dengan Anak Usia Sekolah Dasar……………….....
.......................................................................................................................... 21
BAB 4 PENUTUP.....................................................................................................
24
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………
.......................................................................................................................... 24
4.2 Saran.…………………………………….………………………………...
.......................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
26
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Anak usia sekolah adalah investasi bangsa karena anak usia tersebut

adalah generasi penerus bangsa. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal
tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Dalam masa
tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan zat gizi pada anak tidak selalu
dapat dilaksanakan dengan sempurna. Banyak sekali masalah yang ditimbulkan dalam
pemberian makanan yang tidak benar. Penyimpangan mengakibatkan gangguan pada
banyak organ dan sistem tubuh anak (Judarwanto, 2006). Adapun faktor yang
mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum yaitu: keturunan, hormon , lingkungan
(termasuk nutrisi), nutrisi (asupan zat gizi bervariasi antar individu).
Anak usia sekolah khususnya SD (Sekolah Dasar) adalah suatu masa usia anak yang sangat
berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan
kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan
meliputi: kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku, dan gangguan
belajar. Permasalahan kesehatan pada umumnya menghambat pencapaian prestasi pada
peserta didik di sekolah. Permasalahan itu kurang begitu diperhatikan baik oleh orang tua
atau para klinisi serta profesional kesehatan lainnya. Pada umumnya mereka masih banyak
memprioritaskan kesehatan anak balita.
Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan aktifitas kehidupannya
setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat menentukan kualitas hidup anak di
kemudian hari sehingga sangatlah penting bagi mereka untuk memahami permasalahan
(gangguan) kesehatan pada anak usia sekolah yang cukup kompleks. Deteksi dini gangguan
kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau mengurangi komplikasi dan
permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi. Peningkatan perhatian terhadap
kesehatan anak usia sekolah tersebut, diharapkan dapat tercipta anak usia sekolah
Indonesia yang cerdas, sehat, dan berprestasi.
Secara epidemiologis penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak sekolah di
Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue, diare, cacingan, ISPA,
dan reaksi penyimpangan
terhadap makanan akibat buruknya sanitasi dan keamanan pangan. Pencemaran lingkungan
dari berbagai proses kegiatan pembangunan meningkatkan resiko gangguan kesehatan
seperti paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan
rumah tangga, serta gangguan kesehatan akibat bencana. Masalah yang harus diperhatikan
yaitu membentuk perilaku sehat pada anak sekolah.
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia SD biasanya berkaitan dengan kebersihan
perorangan dan lingkungan seperti menggosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci
tangan dengan sabun, kebersihan diri. Permasalahan lain yang belum begitu diperhatikan
adalah masalah gangguan perkembangan dan perilaku pada anak sekolah. Gangguan
perkembangan dan perilaku pada anak sekolah sangat bervariatif. Bila tidak dikenali dan
ditangani sejak dini, gangguan ini akan mempengaruhi prestasi belajar dan masa depan
anak.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penyusun memandang perlu untuk untuk
menyusun makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Anak Sehat Usia SD (Sekolah
Dasar)”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penyusun dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
apa pengertian usia sekolah ?
bagaimana karakteristik anak usia sekolah dasar ?
bagaimana pedoman orang tua dalam penatalaksanaan perawatan anak usia sekolah dasar
?
bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan pada anak usia sekolah ?

Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan
dicapai adalah:
mengetahui pengertian usia sekolah;
mengetahui karakteristik anak usia sekolah dasar;
mengetahui pedoman orang tua dalam penatalaksanaan perawatan anak usia sekolah
dasar;
mengetahui asuhan keperawatan pada anak usia sekolah.

Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh yaitu peningkatan pengetahuan dan wawasan
mengenai penatalaksanaan perawatan anak sehat usia sekolah dasar berdasar tumbuh
kembang anak.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian
UU No. 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan UU No. 20 tahun 2002 tentang
Perlindungan anak dan WHO, menyatakan usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang
belum menikah. American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi
yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.
Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial,
perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya dan karakteristik kesehatannya.
Anak adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan individu yang unik dan
mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhan
(Ilyas, dkk, 1993 : 3).
Anak adalah seseorang yang belum mencapai 21 tahun dan belum pernah kawin. Batasan
umur ini ditetapkan oleh karena berdasarkan pertimbangan usaha kesejahteraan sosial,
kematangan pribadi dan kematangan mental seorang anak dicapai pada umur 21 tahun
(Ilyas, dkk, 1993 : 3).
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilo gram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseibangan
metabolik (retensi kalium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 1995 : 1).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill), struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
pematangan (Soetjiningsih, 1995
: 1).

Teori Perkembangan Anak


Periode penting dalam tumbuh kembang adalah masa balita karena pada masa ini
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
Menurut Frankenburg & Dodds (1981) dalam Soetjiningsih (1995 : 29), ada 4 parameter
perkembangan :
Personal sosial (kepribadian/ tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisai dan berinteraksi dengan
lingkungan.
Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat, misal : kemampuan untuk menggambar suatu
benda.
Language (Bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah, dan berbicara
spontan.
Gross motor (Perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerak dan sikap tubuh. (Soetjiningsih, 1995 : 29)

Teori Pertumbuhan Anak


Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila diberikan
lingkungan biofisika-psikososial yang adekuat. Untuk mengetahui pertumbuhan fisik anak
perlu parameter tertentu antara lain :
Ukuran Antropometik
Dalam ukuran ini dibedakan menjadi 2 kelompok :
Tergantung umur

BB terhadap umur
TB terhadap umur
Lingkar kepala terhadap umur
Lila terhadap umur
Tidak tergantung umur
BB terhadap TB
Lila terhadap TB
Lain-lain, LILA dibandingkan dengan standar/ baku, lipatan kulit, pada trisep, sub skapular,
abdominal dibandingkan dengan baku, kemudian hasil pengukuran antropometrik
dibanding dengan suatu baku tertentu misalnya baku harvard, NCHS atau baku nasional.
(Soetjiningsih, 1995 : 37-38)
Berat Badan (BB)
Indikator BB dimanfaatkan untuk :
Bahan informasi menilai keadaan gizi baik yang akut maupun kronis, tumbuh kembang dan
kesehatan.
Memonitor keadan kesehatan, misalnya pada pengobatan penyakit.
Dasar penghitungan dosis obat dan makan yang perlu diberikan (Soetjiningsih, 1995 : 38).
Untuk memperkirakan BB anak dapat digunakan rumus dikutip oleh Behrman, 1992 yaitu :
Perkiraan BB dalam kg
Lahir : 3,25 kg
3-12 bulan : umur (bulan) + 9
2
1-6 bulan : umur (tahun) x 2 + 8
6-12 bulan : umur (tahun) x 7 – 5 (Soetjiningsih, 1995 : 20)

Tinggi Badan (TB)

Merupakan ukuran antropometri kedua yang terpenting, keistimewaannya adalah pada


masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai. Kenaikan berfluktuasi,
dimana meningkat pesat pada masa bayi, kemudian melambat pesat kembali (Adolesen)
melambat lagi dan berhenti umur 18-20 tahun.
Tinggi rata-rata pada waaktu lahir = 50 cm

Secara garis besar tinggi badan anak dapat diperkirakan sebagai berikut :

1 tahun = 1,5 x TB lahir


4 tahun =2 x TB lahir
6 tahun = 1,5 x TB lahir
13 tahun =3 x TB lahir
Dewasa = 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun) Perkiraan tinggi badan dalam centimeter
Lahir = 50 cm
2-12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77 (Soetjiningsih, 1995 : 21)
Anak usia sekolah dengan cirinya masa pertumbuhan masih sangat cepat dan aktif belajar,
sehingga kerja otak harus mendapat makanan yang bergizi dalam kuantitas dan kualitas
yang tepat. Faktor yang mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum yaitu:
Keturunan
Lingkungan
Hormon
Nutrisi atau asupan zat gizi yang bervariasi antar individu

Karakteristik Usia SD
Pertumbuhan Fisik atau Jasmani
Perkembangan fisik atau jasmani anak berbeda antara satu dengan yang lain, sekalipun
anak-anak tersebut memiliki usia yang relatif sama,

bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula. Perkembangan pada anak juga
dipengaruhi oleh faktor ras sehingga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara
lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan
hidup dan lain-lain.
Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi
dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif.
Sebaliknya anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang,
perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Olahraga juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik anak. Anak yang kurang
berolahraga atau tidak aktif sering kali menderita kegemukan atau kelebihan berat badan
yang dapat mengganggu gerak dan kesehatan anak.
Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai macam penyakit yang sering kali diderita
anak, misalnya bertalian dengan kesehatan penglihatan (mata), gigi, panas, dan lain-lain.
Oleh karena itu orang tua selalu memperhatikan kebutuhan utama anak, antara lain
kebutuhan gizi, kesehatan dan kebugaran jasmani yang dapat dilakukan setiap hari.
Pertumbuhan Fisik yang meliputi proporsi tubuh berubah, misalnya rahang melebar untuk
persiapan perkembangan gigi permanen. Pertumbuhan Tulang pun berubah, untuk formasi
tulang yang baik: asupan zat gizi adekuat (protein, mineral Ca & P, vitamin A, D, dll).
Perkembangan Intelektual dan Emosional
Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara lain
kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Akibat
terganggunya perkembangan intelektual tersebut anak kurang dapat berpikir operasional,
tidak memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam
berkomunikasi dengan teman-temannya.

Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin,
usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan
perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan
bangsa.
Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa
takut dan faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang
sedang tumbuh. Namun sering kali juga karena adanya tindakan orang tua yang dapat
mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat dimanjakan, terlalu banyak
larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap orang tua yang sangat keras,
suka menekan dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat kesalahan sepele juga
dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak.
Perlakuan saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering kali bertemu dan bergaul
juga memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak.
Dalam mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan anak,
biasanya orang tua berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak, psikiatri, psikolog
dan sebagainya. Dengan berkonsultasi tersebut orang tua akan dapat melakukan pembinaan
anak dengan sebaik mungkin dan dapat menghindarkan segala sesuatu yang dapat
merugikan bahkan memperlambat perkembangan mental dan emosional anak.
Stres juga dapat disebabkan oleh penyakit, frustasi dan ketidakhadiran orang tua, keadaan
ekonomi orang tua, keamanan dan kekacauan yang sering kali timbul. Sedangkan dari pihak
orang tua yang menyebabkan stres pada anak biasanya kurang perhatian orang tua, sering
kali mendapat marah bahkan sampai menderita siksaan jasmani, anak disuruh melakukan
sesuatu di luar kesanggupannya menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan
lingkungan serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan
berbagai aktivitas dalam masyarakat.

Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap


Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga harus
mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan dituntut
menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak dalam bergaul
dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak apabila berbuat atau
berperilaku yang positif. Terdapat bermacam hadiah yang sering kali diberikan kepada anak,
yaitu yang berupa materiil dan non materiil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar
pada kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam masyarakat
luas.
Fungsi hadiah bagi anak, antara lain: (a) memiliki nilai pendidikan,
(b) memberikan motivasi kepada anak, (c) memperkuat perilaku dan (d) memberikan
dorongan agar anak berbuat lebih baik lagi.
Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak adalah: (a) fungsi restruktif, (b) fungsi
pendidikan, (c) sebagai penguat motivasi. Syarat pemberian hukuman adalah: (a) segera
diberikan, (b) konsisten, (c) konstruktif, (d) impresional artinya tidak ditujukan kepada
pribadi anak melainkan kepada perbuatannya, (e) harus disertai alasan, (f) sebagai alat
kontrol diri, (g) diberikan pada tempat dan waktu yang tepat.
BAB 3. PEMBAHASAN

Pertumbuhan Dan Perkembangan Selama Usia Sekolah

Usia

tahun Fisik dan motorik Mental AdaptifPersonal-sosial

Penambahan berat badan dan pertumbuhan berlanjut dengan


lambat

Berat badan 16 - 23,6 kg;

Mengembangkan konsep angka

Menghitung 13 uang logam

Mengetahui pagi atau siang

Mendefinisikan

Di meja,

menggunakan pisau untuk mengoleskan mentega atau selai di atas roti

Pada saat bermain,

Dapat berbagi atau bekerjasama dengan lebih baik

Mempunyai kebutuhan yang lebih besar untuk anak seusianya

Tinggi

106,6-123,5 cm
objek umum seperti garpu dan

memotong, melipat,

Akan curang untuk menang

Pemunculan gigi incisor mandibular tengah

Kehilangan gigi pertama

Peningkatan bertahapdalam ketangkasan

Usia aktivitas; aktivitas kontan

Sering kembali menggLebih menyadari tangan sebagai alat Suka menggambar,


menulis dan

mewarna Penglihatan

mencapai maturitas

kursi dalam istilah penggunaannya

Mematuhi tiga

macamperintah sekaligus

Mengetahui tangan kanan dan kiri

Mangatakan bagaimana yang cantik dan mana yang jelek dari segi gambar
wajah

Menggambarkan objek dalam gambar daripada menyebutkan


satu per satu

Masuk kelas satu

memotong mainan kertas, menjahit dengan kasar bila diberi jarum

Mandi tanpa pengawasan, melakukan sendiri aktivitas tidur


Membaca dari ingatan, menikmati permainan mengeja

Menyukai permainan di meja, permainan kartu sederhana

Banyak tertawa terkikik-kikik

Kadang mencuru uang atau barang yang menarik

Mengalami kesulitan mengakui kelakuannya yang buruk

Sering masuk dalam permainan kasar Sering cemburu

terhadap adik Melakukan apa yang

orang dewasa lakukan

Kadangmengalami tempertantrum

Bermulut besar Lebih mandiri,

kemungkinan pengaruh sekolah

Mempunyai cara

sendiri untuk melakukan sesuatu

Meningkatkan sosialisasi

Mulai bertumbuh sedikitnya 5 cm setahun

Berat badan 17,7-30 kg

Tinggi badan 111,8-129,7 cm

Gigi insisi maksilar dan insisi

mandibular lateral muncul


Lebih waspada pada pendekatan penampilan baru

Memperlihatkan bahwa bagian tertentu hilang dari gambar

Dapat meniru gambar permata

Ulangi tiga angka kebelakang

Mengulang konsep waktu; membaca jam biasa atau jam tangan dengan

benar sampai seperempat jam

Mencoba kemampuan sendiri

Menggunakan pisau meja untuk memotong daging, memerlukan bantuan


dengan belajar atau bagian kulit

Menyikat dan menyisir rambut dengan pantas tanpa bantuan

Mungkin mencuri Menyukai bantuan

dan membuat

Menjadi anggota

sejati dari

kelompok keluarga Mengambil bagian dalam kelompok

bermain

Anak laki-laki lebih suka dengan anak laki-laki, dan perempuan bermain
dengan perempuan

Banyak menghabiskan
Mengulangi kinerja untuk memahirkan

Rahang mulai lebar untuk mengakomodasi gigi permanen

8-9 Melanjutkan

pertumbuhan 5 cm dalam 1 tahun

Berat badan: 19,6-39,6 kg

Tinggi badan: 117-141,8 cm

Gigi insisi lateral (maksilar) dan kaninus mandibular muncul

Aliran gerak: sering, lemah lembut dan tenang

Selalu terburu-buru, melompat, lari, meloncat


Peningkatan kehalusan dan kecepatan dalam control motorik
halus, menggunakan tulisan sambung

Berpakian lengkap sendiri

Suka melakukan sesuatu secara berlebihan, sukar diam setelah istirahat

Lebih lentur; tulang tumbuh lebih cepat

terdekat; menggunakan jam untuk tujuan praktis

Masuk kelas dua Lebih mekanis

dalam membaca; sering tidak berhenti pada akhir kalimat, meloncati kata seperti ia,
sebuah.

Member kemiripan dan perbedaan antara dua hal dari memori

Menghitung mundur dari 20 sampai 1, memahami monsep kebalikan

Mengulang hari dalam seminggu dan bulan

berurutan, mengetahui tanggal

Menggambar objek umum dengan mendetail, tidak semata-


mata penggunaannya

Membuat perubahan lebih dari

seperempatnya Masuk kelas tiga dan

empat

Lebih banyak membaca, berencana untuk mudah terbangun hanya


untuk membaca

Membaca buku klasik, tetapi juga menyukai komik

Lebih menyadari waktu; dapat

pilihan Penolakan

berkurnag dan keras kepala


Menggunakan lat- alat umum seperti palu, jarum atau sekrup

Menggukan alat rumah tangga dan alat menjahit

Membantu tugas

rumah tangga

rutin seperti mengelap dan menyapu

Menjalankan tanggung jawab untuk berbagi tugas-tugas rumah

Mencari kebutuhan sendiri saat di meja

Membeli artikel yang bermanfaat, melatih beberapa pilihan


dalam membuat pembelian

Melakukan pesan yang bermanfaat Menyukai majalah

bergambar Menyukai sekolah,

inginmenjawab semua pertanyaan

Takut tidak naik kelas,

waktu sendiri, tidak memerlukan banyak teman


Lebih sengang berada di rumah

Menyukai system penghargaan

Mendramatisasi Lebihdapat

bersosialisasi Lebih sopan

Tertarik pada

hubungan laki- perenpuan tetapi tidak terikat

Pergi ke rumah dan masyarakat dengan bebas, sendiri, atau dengan teman

Menyukai kompetisi dan permainan

Menunjukkan kesukaan dalam

berteman dan berkelompok

Bermain paling

banyak dalam kelompok dengan jenis kelimn yang sama tetapi mulai bercampur

Mengembangkan kerendahan hati

Menikmati kelompok olahraga


daripada ligamen dipercaya untuk

pergi ke sekolah tepat waktu

Dapat menangkap konsep bagian dan keseluruhan (fraksi)

Memahami konsep ruang, penyebab dan efek,

menggabungkan (puzzle), konservasi (massa dan volume permanen)

Mengklasifikasikan objek lebih dari satu kualitas; mempunyai koleksi

Menghasilakn gambaratau

dipermalukan karena bodoh

Lebih kritis tetang diri sendiri

Mengambil pelajaran music dan olahraga

lukisan sederhana

Pengkajian Anak Sehat

Identitas/ Biodata Nama : Identitas


Umur : Umur paling rawan adalah masa balita untuk mengetahui dasar perkembangan anak
(Soetjiningsih, 1995 : 10).

Jenis kelamin

Pada masyarakat awam, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibanding laki-laki,
sehingga angka kematian bayi dan mal nutrisi masih tinggi pada wanita (Soetjiningsih, 1995 :
10).

Anak Ke…

Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial ekonominya cukup akan
mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima, belum ditambah lagi
bila jarak anak terlalu dekat (Soetjiningsih, 1995 : 10).

Agama

Pengajaran agama harus sudah ditanamkan mulai anak-anak sedini mungkin, karena dengan
memahami agama akan menuntut umatnya untuk berbuat kebaikan dan kebajikan
(Soetjiningsih, 1995 : 10).

Penanggung Jawab

Nama orang tua sebagai penanggung jawab

Pendidikan ayah/ ibu

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak karena
dengan pendidikan yang lebih baik maka orang tua dapat menerima sebagai informasi
tentang kesehatan anaknya.

Dengan pendapatan keluarga yang memadai menunjang tumbuh kembang anak karena
orang tua dapat menyediakan segala kebutuhan anak.
Alamat

Untuk mengetahui dimana tempat tinggal sewaktu dibutuhkan. (Soetjiningsih, 1995 : 10)

Riwayat Kedehatan Anak Masa Lalu

Riwayat kesehatan ibu, gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang
hamil, akan menghasilkan BBLR atau bayi lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga
menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL, mudah terkena infeksi, abortus
dan lain-lain (Soetjiningsih, 1995 : 2).

Riwayat Parental Riwayat kesehatan ibu

Gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil, akan menghasilkan
bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan, juga
menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, BBL mudah terkena
infeksi, abortus dan lain- lain (Soetjiningsih, 1995 : 2).

Riwayat Kelahiran

Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem yang teratur yang
sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada
pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Masa prenatal yaitu
masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa
awan dalam proses tumbuh kembang anak khususnya tumbuh kembang otak. Trauma
kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang
permanen (Soetjiningsih, 1995 : 4-5).

Riwayat Kesehatan Keluarga


Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat menularkan pada bayinya.
Juga faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
(Soetjiningsih, 1995 : 2).

Riwayat Tumbuh Kembang

Dengan mengetahui ilmu tumbuh kembang, dapat mendeteksi berbagai hal yang
berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang
anak baik fisik, mental, dan sosial, juga menegakkan diagnosa dini setiap kelainan tumbuh
kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif serta mencegah dan mencari
penyebabnya (Soetjiningsih, 1995:7).

Riwayat Imunisasi

Dengan pemberian imunisai diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit tertentu yag
bisa menyebabkan kecacatan dan kematian. Dianjurkan anak sebelum umur 1 tahun sudah
mendapat imunisai lengkap (Soetjiningsih, 1995: 7).

Umur Jenis Imunisasi

0-7 hari

bulan

bulan

bulan

bulan

Hb 1 BCG

HB2, DPT1, Polio 1 HB3, DPT2, Polio 2

DPT3, Polio 3
9 bulan Campak, Polio 4 Sumber : (Depkes RI-JICA, 1997 : 27)

Pola kebiasaan sehari-hari

Nautrisi/ gizi

Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya seperi
: protein, lemak, karbohidrat dan mineral serta vitamin (Ilyas, dkk, 1993 : 10-11).

Eliminasi BAB/ BAK

Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. 2,5-3 tahun berhenti
mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu berhenti mengompol, bila umur
3-4 tahun masih mengompol, dicari penyebabnya. Toilet training (latian defekasi perlu
dimulai penyebabnya agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang
mempermudah kelancaran pemberian makanan) (Abdoerrachman, dkk, 1985 : 55).

Istirahat dan tidur

Anak yang sudah mulai besar akan berkurang waktu istirahtnya. Karena kegiatang fisiknya
meningkat seperti bermain. Kebutuhan tidur 2 hingga 3 jam tidur siang dan 7 hingga 8 jam
pada saat malam hari.

(Suryanah, 1996 : 80).

Olahraga dan Rekreasi


Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologi dan dimulai perkembangan otot-
otot (Ilyas, dkk, 1993 : 16).

Personal Hygiene

Anak mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, ptong kuku 1 kali seminggu, membersihkan
mulut dan gigi.

Tanda-tanda Vital Menurut Ilyas, dkk (1995 : 8-9) :

Suhu

Nilai normal suh anak rata-rata :

Usia

Nilai Suhu (derajat)

bulan

37,5 oC

bulan

37,5 oC

1
tahun

37,7 oC

tahun

37,2 oC

tahun

37 oC

tahun

36,8 oC

tahun

36,7 oC

11

tahun

36,7 oC

13

tahun

36,6 oC

Keterangan :

Frekuensi kenaikan suhu pada bayi sering berbeda sekitar 0,5-1 derajat celcius masih dalam
batas normal.
Diagnosa Keperawatan

No.

keamanan air

Pilih tempat yang aman dan diawasi untuk berenang

Berenang dengan seorang teman

Gunakan alat pelampung yang tepat dalam air atau kapal

Advokasi untuk legislasi yang memerlukan olahraga di sekitar kolam

Pelajari RJP (Resusitasi Jantung Paru)

Luka bakar

Instruksikan pada anak tentang perilaku di daerah yang melibatkan kontak dengan bahaya
kebakaran (misalnya bensin, korek api, api unggun atau pemanggang, cairan yang mudah
terbakar, petasan, alat- alat masak, bahan-bahan kimia)

Hindari memanjat atau menerbangkan layangan di sekitar kabel tegangan nutrisi


Instruksikan pada anak perilaku yang tepat di tempat kebakaran (misalnya pakaian
kebakaran di rumah, sekolah dsb.)

Ajarkan anak tentang memasak yang aman (gunakan panas rendah, hindari menggoreng,
hati-hati dengan pembakaran uap, mencuci

dengan air panas, meletupkan makanan khususnya dari microwave)

Keracunan Ajari anak tentang bahaya menggunakan obat-obat dan bahan kimia yang tidak
diresepkan, termasuk aspirin dan alcohol

Ajarkan anak untuk mengatakan tidak bila ditawari obat-obat berbahaya atau ilegal atau
alcohol

Jaga agar produk-produk yang berbahaya diletakkan di wadah yang diberi label dengan
tepat-lebih baik jika jauh dari jangkauan.

Cidera tubuh

Bantu memberikan fasilitas untuk aktivitas yang diawasi

Anjurkan untuk bermain di tempat yang aman

Ajarkan anak agar tidak mengusik anjing, memasuki teritorialnya, mengambil mainan anjing
atau mengganggunya dengan makanan anjing

Tekankan perlindungan mata, telinga atau mulut bila menggunakan objek atau alat
berbahaya atau bila melakukan olahraga yang berpotensi berbahaya

Ajarkan keamanan mengenai penggunakan alat korektif

(kacamata; bila anak menggunakan lensa kontak, pantau durasi penggunaan untuk
mencegah kerusakan kornea)

Tekankan pemilihan penggunaan dan perawatan alat olahraga yang tepat dan rekreasi yang
tepat seperti skate board dan in line skate

Tekankan pengkondisian yang tepat, praktik yang aman, dan penggunaan alat yang aman
untuk olahraga atau aktivitas rekreasi

Waspadai olahraga yang berbahaya seperti yang melibatkan trampoline


Gunakan kacamata pelindung dan terali pada area berkaca lebar seperti pintu kaca seluncur

Ajarkan nama, alamat dan nomer telepon dan bagaimana caranya meminta bantuan dari
orang yang tepat bila tersesat

Pasang identifikasi pada anak

Ajarkan keamanan pribadi: hindari pakaian pribadi di tempat umum, jangan pernah pergi
dengan orang asing, beritahu orang tua bila seseorang membuat anak merasa tidak nyaman
dengan cara apapun, selalu mendengarkan masalah anak mengenai perilaku orang lain

Katakan tidak bila dihadapkan pada situasi yang tidak nyaman

Resiko ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


kurangnya pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi

Kaji jadwal aktivitas anak baik di sekolah maupun aktivitas sosialnya

Kaji apakah anak lebih banyak makan di luar rumah atau makan di rumah

Berikan pendidikan pada keluarga mengenai diet anak untuk mensuplai energi yang
adekuat, terkait dengan peningkatan aktivitas fisik, dan persiapan masa pubertas

Berikan pendidikan pada keluarga mengenai pentingnya penekanan pola makan yang
teratur karena anak mulai memiliki kebiasaan dan kesukaan/ketidaksukaan pada makanan
tertentu

Ajarkan pada orang tua cara menghitung kebutuhan kalori anak disesuaikan dengan
kebutuhan dan aktivitas fisiknya

Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga mengenai pentingnya memperhatikan dan


mengontrol kebiasaan makan anak dan jenis makanan anak

Tekankan pada orang tua dan anak mengenai pentingnya makan bersama di rumah

Biasakan sarapan pada pagi hari untuk kebutuhan energi anak dalam berpikir dan
konsentrasi dalam menerima pelajaran
Berikan pendidikan kesehatan pada orang tua untuk tidak hanya mengajarkan kebiasaan
makan yang baik, tetapi juga efek negatif

dari alkohol dan nikotin.

Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


disfungsi pola makan

Kaji tingkat aktivitas anak dan kebutuhan energinya

Kaji pengetahuan orang tua mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi anak

Pantau diet anak terhadap glukosa seperti permen, coklat, dll

Biasakan anak untuk sarapan setiap pagi sebagai pemenuhan kebutuhan energi dalam
berpikir dan konsentrasi belajar

Tekankan pada orang tua dan anak mengenai pentingnya makan bersama di rumah

Pantau kebiasaan makan dan jenismakanan anak baik di sekolah maupun di rumah

Ajarkan pada orang tua cara menghitung kebutuhan kalori yang dibutuhkan anak sesuai
dengan usia dan aktivitasnya

Berikan bekal makan siang pada anak sebagai alternatif kebiasaan jajan anak selama di
sekolah

Berikan pendidikan kesehatan pada orang tua mengenai perhatian dan kontrol terhadap
diet anak

Berikan diet tinggi protein daripada tinggi lemak pada anak untuk mempersiapkan masa
pubertas

Kurangi kudapan pada anak dan

sebagai gantinya beri anak buah- buahan atau makanan yang bergizi
Pedoman Orang Tua dengan Anak Usia Sekolah Dasar

Usia 6 tahun

Siapkan orangtua untuk menghadapi pilihan makanan yang disukai anak dan penolakan
pada makanan tertentu

Siapkan orangtua untuk menghadapi nafsu makan yang diperkirakan akan sangat meningkat

Siapkan orangtua secara emosional saat anak mengalami perubahan alam perasaan yang
tidak menentu

Bantu orangtua mengantisipasi kerentanan ya ng terus menerus terhadap penyakit

Ajarkan tentang pencegahan cedera dan tindakan keamanan, khususnya keamanan


bersepeda

Anjurkan orang tua untuk menghargai kebutuhan anak akan privasi dan memberikan ruang
tidur terpisah untuk anak, bila mungkin

Siapkan orangtua untuk menghadapi peningkatan minat anak diluar rumah

Bantu orangtua memahami kebutuhan untuk mendorong interaksi anak dengan sebaya

Usia 7-10 tahun

Siapkan orangtua untuk menghadapi perbaikan dalam kesehatan yaitu menurunnya


penyakit-penyakit yang dialami, tetapi beritahukan pada mereka bahwa alergi-alergi justru
sebaliknya, dapat meningkat atau menjadi lebih nyata

Siapkan orangtua untuk menghadapi perkiraan peningkatan cedera minor

Tekankan kewaspadaan dalam memilih dan pemeliharaan alat olahraga dan tekankan
kembali tentang keamanan

Siapkan orangtua untuk menghadapi perkiraaan peningkatan keterlibatan dengan sebaya


dan minat dalam aktivitas diluar rumah

Tekankan kebutuhan untuk mendorong kemandirian sambil mempertahankan pembatasan


lingkungan dan disiplin
Siapkan ibu untuk menghadapi tuntutan yang diperkirakan akan lebih banyak pada usia 8
tahun

Siapkan ayah untuk menghadapi peningkatan kebanggan pada usia 10 tahun, anjurkan
aktivitas ayah-anak

Siapkan orangtua untuk menghadapi pra pubertas pada anak perempuan

Usia 11-12 tahun

Bantu orangtua menyiapkan anak untuk menghadapi perubahan tubuh bila terjadi masa pra
pubertas

Siapkan orangtua untuk menghadapi ledakan pertumbuhan pada anak perempuan

Buatlah pendidikan seks tertentu u ntuk anak yang bersifat adekuat dengan informasi-
informasi yang akurat

Siapkan orangtua untuk menghadapi perkiraan perilaku yang energetic tetapi berbahaya
pada usia 11 tahun, dan perilaku yang lebih berwatak pada usia 12

Anjurkan orangtua untuk mendukung keinginan anak untuk tumbuh tetapi memungkinkan
perilaku regresif yang diperlukan

Siapkan orangtua untuk menghadapi peningkatan masturbasi

Instruksikan pada orangtua bahwa jumlah istirahat anak perlu ditambah

Bantu orangtua mendidik anak berkaitan dengan percobaan-percobaan untuk melakukan


aktivitas yang berpotensi bahaya

Bimbingan Kesehatan
Bantu orangtua memahami pentingnya kesehatan regular dan perawatan gigi pada anak

Anjurkan orangtua untuk mengajarkan dan meneladani praktik kesehatan termasuk diet,
istirahat, aktivitas, dan latihan

Tekankan perlunya mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang tepat

Tekankan pemberian lingkungan emosi dan fisik yang aman

Anjurkan orangtua untuk mengajarkan dan meneladani praktik keamanan

BAB 3. PENUTUP

Kesimpulan

Anak usia sekolah dengan cirinya masa pertumbuhan masih sangat cepat dan aktif belajar,
sehingga kerja otak harus mendapat makanan yang bergizi dalam kuantitas dan kualitas
yang tepat. Faktor yang mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum yaitu:

Keturunan

Lingkungan

Hormon
Nutrisi atau asupan zat gizi yang bervariasi antar individu Perkembangan fisik atau jasmani
anak berbeda antara satu dengan

yang lain, sekalipun anak-anak tersebut memiliki usia yang relatif sama, bahkan dalam
kondisi ekonomi yang relatif sama pula. Perkembangan pada anak juga dipengaruhi oleh
faktor ras sehingga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan
perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-
lain.

Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi
dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif.
Sebaliknya anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang,
perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan
perkembangan anak.

Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara lain
kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Akibat
terganggunya perkembangan intelektual

tersebut anak kurang dapat berpikir operasional, tidak memiliki kemampuan mental dan
kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam berkomunikasi dengan teman-temannya.

Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin,
usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan
perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan
bangsa.

Saran
Adapun saran dari penyusun makalah ini antara lain:

Orang tua dan petugas kesehatan harus lebih lagi memperhatikan dan mengontrol
kebiasaan diet anak terkait dengan pemenuhan nutrisi sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangannya,

Selalu pantau diet anak baik saat di sekolah maupun di rumah untuk mengetahui jenis
makanan apa saja yang biasa dimakan oleh anak,

Orang tua harus memperhatikan porsi dan jenis makanan yang diberikan pada anak agar
disesuaikan dengan aktivitas anak baik di sekolah maupun di rumah,

Orang tua harus memberikan diet dan nutrisi yang adekuat untuk mempersiapkan anak
dalam menghadapi masa pubertas.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Hassan, Rusepno, dkk. 1998. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Info Medika Jakarta

Tawi, Mirzal. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak Usia Sekolah Dasar. http//: asuhan-
keperawatan-pada-kelompok-khusus.html. [21 november 2010]

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai