ABSTRAK
Latar Belakang: Wanita yang memasuki masa menopause akan mengalami perubahan psikis dan fisik, seperti
kemunduran kesehatan, peningkatan berat badan, rambut rontok dan pandangan mulai kabur, perubahan fisik
tersebut dapat mempengaruhi kondisi psikologis wanita menopause seperti adanya rasa cemas, takut hidup dan
lain sebagainya.Karena itulah dibutuhkan kesiapan meliputi fisik, psikis dan spiritual dalam menghadapi masa
menopause. Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel
penelitian berjumlah 224 wanita usia 40-50 tahun, pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi kesiapan wanita usia 40-50 tahun dalam menghadapi menopause meliputi umur,
tingkat pendidikan, status perkawinan, dukungan keluarga, sikap, dan tingkat pengetahuan. Data dianalisis dengan
menggunakan uji regresi logistik. Hasil: Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa responden yang tidak siap
menghadapi menopause sebanyak 58%, variabel yang menunjukkan signifikan berhubungan adalah umur
(p=0,002), tingkat pendidikan (p=0,005), status perkawinan (p=0,027) status pekerjaan (p=0,001), dukungan
keluarga (p=0,011), sikap (p=0,000),) dan tingkat pengetahuan (p=0,004). Saran: Petugas kesehatan diharapkan
dapat meningkatkan program penyuluhan dan pemeriksaan dini kesehatan reproduksi wanita menjelang
menopause untuk menambah pemahaman dan mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi selama
menopause.
ABSTRACT
Background : Women on the menopause period will experience psychological and physical changes such as the
decreasing of health status, weight gain, hair loss, and blurred vision. This physical changing influences females’
psychological conditions such as anxiety. Hence, the readiness for the menopause period, including physical,
psychological and spiritual is necessary. This research using Cross-sectional design. As much as 224 women age
40 to 50 years old were selected as a sample, and data was collected used a questionnaire. Logistic regression
was used to analyse the relationship between independent and dependent variables. The result reveals that 58%
of the respondents were not ready for the period. the variables age (p=0.002), education level (p=0.005), marital
status (p=0.027), employment status (p=0.001), family support (p=0.011), attitude (p=0.000), and level of
knowledge regarding menopause (p=0.004) show significant relationship with readiness of menopause.
Therefore, the health workers are required to improve health education programs and early detection on
reproductive health issues on women before menopause period, so that the women fully understand about
menopause and anticipate the changes occurring during the period.
No Variabel f %
1 Kesiapan
Siap 93 41,52
Tidak Siap 131 58,48
2 Umur
Dewasa (40-45 th) 117 52,23
Tua (46-50 th) 107 47,77
3 Tingkat Pendidikan
Dasar 87 38,84
Menengah 108 48,21
Tinggi 29 12,95
4 Status Perkawinan
Cerai 13 5,8
Kawin 211 94,2
5 Status Pekerjaan
Bekerja 132 58,93
Tidak bekerja 92 41,07
6 Dukungan Keluarga
Mendukung 146 65,18
Tidak Mendukung 78 34,82
7 Sikap
Negatif 87 38,8
Positif 137 61,16
8 Tingkat Pengetahuan
Baik 102 45,5
Kurang 122 54,4
Status pekerjaan
4 Bekerja 65 50,7 65 49,24 132 100
0,011
Tidak bekerja 26 28,2 66 71,74 92 100
Dukungan keluarga
5 Mendukung 70 47,95 76 52 146 100
0,011
Tidak mendukung 23 29,49 55 70,5 78 100
Sikap
6 Positif 70 51 67 49 137 100
0,001
Negativ 23 26,4 64 74 87 100
Tingkat pengetahuan
7 Baik 53 51,96 49 48 102 100 0,004
Buruk 40 32,79 82 67,21 122 100
Berdasarkan hasil analisis bivariat memiliki hubungan (p-value: < 0,05)
menggunakan uji Chi-square diperoleh dengan kesiapan wanita usia 40 – 50 tahun
hasil bahwa seluruh variable yang diteliti dalam menghadapi menopause.
.
3. Analisis multi variat