Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN WANITA

USIA 40-50 TAHUN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI


KECAMATAN LANGSA TIMUR KOTA LANGSA

Factors Influencing The Readiness of 40-50 year-old women in Facing Menopause in


Subdistrict of East Langsa, Langsa City

Srie Wahyuni1, Yusrizal2 dan Wardiati3


1, 2, 3
Magister Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh, Aceh
23245
sriewahyuni3139@gmail.com 1, wardiatiyusuf@gmail.com 2, yoesy_irhas@yahoo.co.id 3

ABSTRAK

Latar Belakang: Wanita yang memasuki masa menopause akan mengalami perubahan psikis dan fisik, seperti
kemunduran kesehatan, peningkatan berat badan, rambut rontok dan pandangan mulai kabur, perubahan fisik
tersebut dapat mempengaruhi kondisi psikologis wanita menopause seperti adanya rasa cemas, takut hidup dan
lain sebagainya.Karena itulah dibutuhkan kesiapan meliputi fisik, psikis dan spiritual dalam menghadapi masa
menopause. Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel
penelitian berjumlah 224 wanita usia 40-50 tahun, pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi kesiapan wanita usia 40-50 tahun dalam menghadapi menopause meliputi umur,
tingkat pendidikan, status perkawinan, dukungan keluarga, sikap, dan tingkat pengetahuan. Data dianalisis dengan
menggunakan uji regresi logistik. Hasil: Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa responden yang tidak siap
menghadapi menopause sebanyak 58%, variabel yang menunjukkan signifikan berhubungan adalah umur
(p=0,002), tingkat pendidikan (p=0,005), status perkawinan (p=0,027) status pekerjaan (p=0,001), dukungan
keluarga (p=0,011), sikap (p=0,000),) dan tingkat pengetahuan (p=0,004). Saran: Petugas kesehatan diharapkan
dapat meningkatkan program penyuluhan dan pemeriksaan dini kesehatan reproduksi wanita menjelang
menopause untuk menambah pemahaman dan mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi selama
menopause.

Kata Kunci : Umur, Pendidikan, Perkawinan, Pekerjaan, Dukungan keluarga, Pengetahuan.

ABSTRACT
Background : Women on the menopause period will experience psychological and physical changes such as the
decreasing of health status, weight gain, hair loss, and blurred vision. This physical changing influences females’
psychological conditions such as anxiety. Hence, the readiness for the menopause period, including physical,
psychological and spiritual is necessary. This research using Cross-sectional design. As much as 224 women age
40 to 50 years old were selected as a sample, and data was collected used a questionnaire. Logistic regression
was used to analyse the relationship between independent and dependent variables. The result reveals that 58%
of the respondents were not ready for the period. the variables age (p=0.002), education level (p=0.005), marital
status (p=0.027), employment status (p=0.001), family support (p=0.011), attitude (p=0.000), and level of
knowledge regarding menopause (p=0.004) show significant relationship with readiness of menopause.
Therefore, the health workers are required to improve health education programs and early detection on
reproductive health issues on women before menopause period, so that the women fully understand about
menopause and anticipate the changes occurring during the period.

Keywords : Age, Education, Marital, Employment status, Family support, Menopause


PENDAHULUAN rata-rata usia menopause di Indonesia
adalah 48 tahun dan diperkirakan, jumlah
Secara garis besar, siklus kehidupan wanita yang menopause akan meningkat
wanita terdiri dari beberapa tahap, yag oleh karena terjadinya peningkatan usia
dimulai dari kelahiran, pra-pubertas, harapan hidup (Lombogia, 2014).
pubertas yang ditandai dengan menstruasi, Kurangnya kesiapan wanita
reproduksi dan masa klimakterium yang premenopause dalam menghadapi
yang di ikuti oleh pra-senium dan senium. menopause menjadi salah satu faktor yang
Terganggunya proses sampai berhentinya akan mempengaruhi prilaku dalam
haid merupakan masalah normal yang sadar menghadapi menopause. Wanita dapat
atau tidak sadar akan dilalui oleh wanita mempersiapkan diri dengan cara
dalam kehidupannya. Permasalahan meningkatkan pengetahuan tentang
menopause merupakan masalah fisiologis kesehatan dan mengendalikan perubahan-
atau normal, sedangkan penerimaanya perubahan yang akan terjadi di masa
berbeda-beda pada tiap wanita, oleh karena menopause. Bila seorang wanita tidak siap
itu, masalah ini harus diedukasi kepada menghadapi periode klimakterik atau fase
wanita supaya mereka memperoleh menjelang menopause dan lingkungan
pegetahuan yang jelas tentang periode ini psikososial tidak memberikan dukungan
dan dapat memepersiapkan dirinya (Pakasi, positif maka akan berakibat buruk bagi
2000). kesehatan fisik dan psikis wanita (Pakasi,
Sindrom premenopause dan 2000).
menopause dialami perempuan di seluruh Menurut bagian Data dan Informasi
dunia. Diperkirakan 70-80% wanita di Kemenkes RI tahun 2016, jumlah
Eropa mengalami sindrom ini, diikuti oleh penduduk wanita di Indonesia adalah
Amerika 60% di Amerika, 57% di 128.716.296 jiwa dan jumlah penduduk
Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang wanita di provinsi Aceh pada kelompok
dan Indonesia mengalami sindrom tersebut umur 40 - 49 tahun sebanyak 17.566.359
(Hawari, 2009). Periode ini sangat jiwa (13,6%). Jumlah wanita dikota Langsa
kompleks karena berkaitan dengan keadaan sebanyak 82.182 jiwa, sedangkan untuk
fisik dan kejiwaannya. Wanita mengalami usia 40-50 tahun di Kecamatan Langsa
akan mengalami penurunan kemampuan Timur sebanyak 515 jiwa (0,63%) dari
fisik seperti kehilangan massa otot dan juga jumlah keseluruhan wanita.
gangguan psikologi yang menyebabkan
gangguan emosional (Kusmiran, 2012). METODE PENELITIAN
Selain itu, wanita yang memasuki periode
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
ini akan mengalami siklus haid yang tidak
dengan desain Cross-sectional yaitu
teratur. Menurut Manuaba (2010), sekitar
penelitian yang pengumpulan datanya
80% wanita akan mengalami gangguan
dilakukan pada satu waktu (at one point in
fisik dan psikologis 4-5 tahun sebelum
time) (Sugiyono, 2013). Uji statistik yang
memasuki periode menopause.
digunakan adalah Regresi Logistik
Menurut World Health Organization
Berganda. Penelitian ini dilakukan di 16
(WHO) dalam Lombogia (2014), Asia
desa di wilayah Kecamatan Langsa Timur
menjadi wilayah dengan jumlah perempuan
Kota Langsa. Populasi dalam penelitian ini
bergejala awal menopause tertinggi di
adalah wanita yang berusia 40-50 tahun.
dunia. Diperkirakan 1,2 Milyar wanita di
Dengan menggunkan teknik Proportional
dunia akan mengalami menopause pada
Stratified Random Sampling, diperoleh
tahun 2030 dan sekitar 14 juta orang wanita
jumlah sampel sebanyak 224 responden.
di Indonesia akan memasuki fase
menopause pada tahun 2025. Perkiraan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis univariat
Tabel 1. Hasil Analisis Univariat

No Variabel f %
1 Kesiapan
Siap 93 41,52
Tidak Siap 131 58,48
2 Umur
Dewasa (40-45 th) 117 52,23
Tua (46-50 th) 107 47,77
3 Tingkat Pendidikan
Dasar 87 38,84
Menengah 108 48,21
Tinggi 29 12,95
4 Status Perkawinan
Cerai 13 5,8
Kawin 211 94,2
5 Status Pekerjaan
Bekerja 132 58,93
Tidak bekerja 92 41,07
6 Dukungan Keluarga
Mendukung 146 65,18
Tidak Mendukung 78 34,82
7 Sikap
Negatif 87 38,8
Positif 137 61,16
8 Tingkat Pengetahuan
Baik 102 45,5
Kurang 122 54,4

Berdasarkan tabel 1, dapat terlihat bahwa 65,1% responden mendapat dukungan


sebagian besar responden menjawab tidak keluarga. sebanyak 61,1% responden
siap menghadpi periode menopause memiliki sikap yang positif terhadap
(58,5%). Lebih dari setengah responden menopause dan lebih dari setengah dari
(52,2%) berumur 46 – 50 tahun dengan responden memiliki pengetahuan yang
tingkat pendidikan menengah (48,2%) dan kurang berkaitan dengan menopause
12,9% tinggi. Hanya sebagian kecil dari (54,4%).
responden dengan status pernikahan cerai
(5,8%). Umunya responden memiliki 2. Analisis bivariat
pekerjaan yang tetap (58,9%). Sebanyak
Tabel 2. Analisis Bivariat

NO Kesiapan menghadapi menopause Total p value


Variabel
n % n % n %
Umur
1 Dewasa 37 31,6 80 68,38 117 100
0,021
Tua 56 52,34 51 47,66 107 100
Tingkat pendidikan
Dasar 33 38 54 62 87 100
2
Menengah 40 37 68 63 108 100 0,005
Tinggi 20 69 9 31 29 100
Status perkawinan
3 Cerai 1 7,69 12 92,31 13 100
0,027
Kawin 92 43,6 119 56,4 211 100

Status pekerjaan
4 Bekerja 65 50,7 65 49,24 132 100
0,011
Tidak bekerja 26 28,2 66 71,74 92 100
Dukungan keluarga
5 Mendukung 70 47,95 76 52 146 100
0,011
Tidak mendukung 23 29,49 55 70,5 78 100
Sikap
6 Positif 70 51 67 49 137 100
0,001
Negativ 23 26,4 64 74 87 100
Tingkat pengetahuan
7 Baik 53 51,96 49 48 102 100 0,004
Buruk 40 32,79 82 67,21 122 100
Berdasarkan hasil analisis bivariat memiliki hubungan (p-value: < 0,05)
menggunakan uji Chi-square diperoleh dengan kesiapan wanita usia 40 – 50 tahun
hasil bahwa seluruh variable yang diteliti dalam menghadapi menopause.
.
3. Analisis multi variat

Kesiapan Wanita dalam Menghadapi Menopause OR CI 95% P-value


Umur (45-65 tahun) 1,86 1,01-3,44 0,045
Tingkat Pendidikan (Tinggi) 1,31 0,66-2,60 0,425
Tingkat Pendidikan (Menengah) 3,33 1,27-8,70 0,014
Status Perkawinan (Kawin) 10,7 1,22-94,5 0,032
Status Pekerjaan (Ibu yang bekerja) 2,12 1,11-4,04 0,022
Keluarga (Mendukung) 1,62 0,82-3,18 0,162
Sikap (Positif) 2,70 1,39-5,22 0,003
Tingkat Pengetahuan (Baik) 2,74 1,46-5,11 0,002

Tabel 3 memperlihatkan hasil analisis status pekerjaan, sikap terhadap menopause


multivariat menggunakan Regresi Logistik dan tingkat pengetahuan tentang
Berganda. Dari 7 variable yang memenuhi menopause memiliki penagruh yang
syarat untuk dilankukan uji statistik, signifikan (p-value: < 0,05) terhadap
diperoleh hasil bahwa umur responden, kesiapan wanita usia 40 – 50 dalam
tingkat pendidikan, status perkawinan, mengahapi menopause.
PEMBAHASAN

Pengaruh Umur terhadap kesiapan mayoritas berpendidikan menengah atau


wanita usia 40-50 tahun dalam hanya sampai jenjang pendidikan SMA,
menghadapi menopause di Kecamatan dikarenakan banyak responden yang
Langsa Timur Kota Langsa. memutuskan menikah setelah sekolah
Setelah dilakukan pengumpulan data menenah pertama.
berdasarkan karakteristik umur, didapatkan Berdasarkan hasil penelitian
jumlah wanita premenopause di kecamatan diperoleh bahwa ada hubungan tingkat
langsa timur sebagian besar berusia rata- pendidikan terhadap kesiapan menghadapi
rata 40-50 tahun. Dari hasil uji statistik menopause, yang mana responden dengan
menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan tinggi lebih siap menghadapi
umur dengan kesiapan wanita usia 40-50 menopause yaitu sebanyak 69%
tahun dalam menghadapi menopause di dibandingkan wanita dengan tingkat
kecamatan Langsa Timur kota Langsa, pendidikan menengah dan rendah.
yang berarti responden yang berumur lebih Hal ini sesuai dengan pendapat
tua berpeluang lebih siap menghadapi Notoatmodjo (2010), bahwa pendidikan
menopause dibandingkan dengan sangat berhubungan dengan pengetahuan,
responden berumur dewasa. semakin tinggi tingkat pendidikan
Sama halnya dengan penelitian seseorang maka akan semakin mudah
terkait lainnya di Banda Aceh didapatkan menerima serta mengembangkan
hasil bahwa dari 38 responden dengan umur pengetahuan yang dimilikinya.
40- 45 tahun, sebanyak 28 responden Serupa dengan hasil penelitian
(66,7%) berada pada tingkat kecemasan Sholichah & Anjarwati (2013) di
tidak cemas (antisipasi). Dan dari 25 Purworejo, didapatkan hubungan tingkat
responden dengan umur 46-50 tahun, pendidikan dengan tingkat kecemasan
sebanyak 14 responden (33,3%) juga wanita dalam menghadapi menopause,
berada pada tingkat kecemasan tidak cemas pada wanita dengan tingkat pendidikan
(antisipasi). rendah memiliki tingkat kecemasan yang
Asumsi peneliti adalah bahwa berat. Berbeda dengan hasil penelitian
semakin tua umur seseorang maka Aprilia dan Puspitasari yang menyatakan
pengalaman yang didapatkan semakin bahwa tidak ada pengaruh signifikan
bertambah, dengan begitu kemungkinan tingkat pendidikan terhadap kecemasan
akan meningkatkan pengetahuannya wanita dalam menghadapi menopause.
tentang suatu objek, selain itu wanita
dengan usia yang lebih tua memiliki Pengaruh Status Perkawinan Wanita
pemikiran yang lebih matang serta tenang usia 40-50 tahun Terhadap Kesiapan
dalam menghadapi berbagai masalah Menghadapi Menopause
kehidupan. Sehingga kesiapan dalam Berdasarkan hasil penelitian
menjalani hari-hari selama masa didapatkan hubungan signifikan status
menopause akan lebih baik dibanding perkawinan terhadap kesiapan wanita
wanita dengan usia yang lebih muda atau dalam menghadapi menopause, responden
dewasa. yang siap menghadapi menopause dengan
status perkawinan cerai sebanyak 7,69%
Pengaruh Tingkat Pendidikan wanita lebih rendah dibandingkan dengan status
usia 40-50 tahun Terhadap kesiapan perkawinan kawin yaitu sebanyak 43,6%.
Menghadapi Menopause di Kecamatan Penelitian ini sejalan dengan teori
Langsa Timur Kota Langsa Nugroho (2000) berdasarkan status
Dari jumlah keseluruhan wanita usia perkawinan, wanita yang tidak menikah
40-50 tahun di Kecamatan Langsa Timur, dinilai lebih berisiko untuk mendapati
menopause dalam waktu lebih awal. Begitu bekerja atau hanya sebagai ibu rumah
juga jika wanita tersebut berstatus sebagai tangga, dikarenakan pada wanita yang
janda. Kondisi ini dimungkinkan bekerja sudah terbiasa dengan aktivitas
berhubungan dengan pengalaman psikis fisik dan masalah-masalah yang sering
yang terjadi pada seorang wanita yang dihadapi dalam pekerjaan, sehingga
hidup tanpa atau tidak lagi dengan ketakutan terhadap menopause lebih
pasangannya. berkurang dan dianggap bukan masalah
Bertolak belakang dengan penelitian yang sulit untuk dihadapi.
Dewi (2010) yang menyatakan bahwa tidak
ada hubungan status perkawinan dengan Pengaruh Dukungan Keluarga
tingkat kecemasan dengan nilai P= 1,000. Terhadap Kesiapan Wanita Usia 40-50
Pada penelitian ini masih banyak respoden Tahun Dalam Menghadapi Menopause
dengan status perkawinan kawin yang di Kecamatan Langsa Timur Kota
mempunyai tingkat kesemasan sedang. Langsa
Berdasarkan hasil penelitian terdapat
Pengaruh Status Pekerjaan dengan pengaruh signifikan antara dukungan
Kesiapan Wanita usia 40-50 tahun keluarga dan kesiapan wanita dalam
dalam Menghadapi Menopause di menghadapi menopause di kecamatan
Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa Langsa Timur Kota Langsa. Responden
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang mendapatkan dukungan dari keluarga
penelitian yang dilakukan oleh Yuliarti berpeluang lebih siap dalam menghadapi
(2008) tentang perbedaan tingkat menopause dibandingkan pada responden
kecemasan wanita bekerja dan tidak bekerja yang tidak mendapat dukungan dari
yang menghadapi menopause di desa keluarganya.
Grambangan Kecamatan Tulangan Kab. Keluarga merupakan sekumpulan
Sidoarjo menunjukkan bahwa wanita tidak orang yang dihubungkan oleh pekawinan,
bekerja lebih banyak mengalami gejala- adopsi dan kelahiran yang bertujuan
gejala adanya kecemasan dalam menciptakan dan mempertahankan budaya
menghadapi menopause pada wanita tidak yang umum, meningkatkan perkembangan
bekerja mengalami kecemasan ringan fisik, metal. Emosional dan sosial dari
(36,20%) dan pada wanita bekerja tidak individu-individu yang ada didalamnya
mengalami kecemasan (37,3%). terlihat dari pola interaksi yang saling
Hasil penelitian ini juga sejalan keterhantungan untuk tujuan bersama
dengan teori yang dikemukan oleh Anoraga (Friedman, 1998)
(2005) Wanita pekerja adalah wanita yang Penelitian serupa yang dilakukan Tri
memperoleh perkembangan dan kemajuan Sabatini (Sabatini, 2016) memperoleh hasil
dalam pekerjaan dan jabatan. Tak dapat pada responden yang mendapat dukungan
disangkal bahwa kehadiran wanita dalam keluarga tinggi dengan kesiapan
dunia kerja sangat besar manfaatnya menopause yang tinggi pula, dan responden
sebagai partner kaum pria yang tidak hanya dengan dukungan keluarga rendah
sebagai ibu rumah tangga, dalam bekerja memiliki kesiapan menopause yang rendah
mereka juga dapat menyalurkan potensi dan pula.
bakat-bakat yang dimilikinya.
Pengaruh Sikap Wanita Usia 40-50
Berdasarkan teori di atas dan hasil
Tahun Terhadap Kesiapan Menghadapi
penelitian yang didapat, maka asumsi
Menopause di Kecamatan Langsa Timur
peneliti adalah sebagian besar wanita yang
Kota Langsa
bekerja akan lebih siap dan mampu
Banyaknya jumlah responden dengan
menjalani masa menopause dengan baik
sikap positif menyatakan bahwa sebagian
dibandingkan dengan wanita yang tidak
besar wanita usia 40-50 tahun di
Kecamatan Langsa Timur mampu pengetahuannya baik, siap menghadapi
menjalani masa menopause dengan baik menopause dibandingkan responden yang
adanya hubungan sikap dengan kesiapan berpengetahuan kurang sebanyak 51,96%,
wanita dalam menghadapi menopause di sebaliknya responden yang tidak siap
Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa, menghadapi menopause dengan tingkat
responden yang siap menghadapi pengetahuan kurang sebanyak 67,21%.
menopause dengan sikap positif . Pengetahuan merupakan hasil dari
Sikap dipengaruhi oleh beberapa tahu, dan ini terjadi setelah orang
faktor seperti pengalaman pribadi, melakukan penginderaan terhadap suatu
pengaruh orang lain, media masa, lembaga objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pendidikan dan agama serta faktor panca indera manusia, yakni indera
emosional. Sehingga walaupun memiliki penglihatan, pendengaran, penciuman,
sikap negatif, tetapi responden mengetahui rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan
perubahan menjelang menopause (Azwar, diperoleh melalui mata dan telinga
2013) (Notoatmodjo, 2010).
Sama halnya dengan penelitian yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
dilakukan di Tegal Sari, Kecamatan Medan penelitian yang dilakukan oleh (Nirmala,
Denai yang menunjukkan hasil bahwa ada 2003) yang menunjukkan hasil bahwa ada
hubungan antara pengetahuan dengan sikap hubungan signifikan antara tingkat
ibu terhadap perubahan pada masa pengetahuan dan kesiapan menghadapi
menopause. Dari 36 responden yang menopause dengan hasil dari 42 responden
berpengetahuan kurang, mayoritas yang memiliki pengetahuan kurang tentang
mempunyai sikap negatif yaitu sebanyak masa menopause, 34 responden (81%)
83,6 %. tidak siap dalam menghadapi masa
Asumsi peneliti dari penelitian menopause.
dilapangan menunjukkan bahwa sikap Penelitian terkait lainnya dilakukan
dapat merubah pola pikir seseorang dari oleh Rahman (Rahman, 2014) dengan judul
negatif menjadi positif. Dengan sikap yang “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang
positif mendorong responden untuk Menopause dengan Kesiapan Menghadapi
bertindak lebih baik. Responden dengan Menopause di Desa Molosipat Kecamatan
sikap negatif tidak siap dalam menghadapi Popayato Barat Kabupaten Pohuewato
menopause dikarenakan sulit menerima menunjukan bahwa ada hubungan antara
perubahan-perubahan yang akan terjadi pengetahuan ibu tentang menopause
pada dirinya. dengan kesiapan menghadapi menopause di
Desa Molosipat, Kec. Popayato Barat,
Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kab.Pohuwato dengan P value < 0,000.
Kesiapan Wanita Usia 40-50 Tahun Menurut peneliti, tingkat
Dalam Menghadapi Menopause di pengetahuan mempengaruhi kesiapan
Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa seseorang, jika tingkat pengetahuan tinggi,
Tingkat pengetahuan wanita usia 40- responden lebih mudah memahami
50 tahun di Kecamatan Langsa Timur Kota masalah-masalah yang akan terjadi
Langsa, dominan berpengetahuan rendah, terhadap kesehatan dirinya. Hal ini
akibat kurangnya informasi yang dikarenakan pengetahuan yang didapatkan
didapatkan oleh responden. Berdasarkan wanita tersebut akan menambah wawasan
hasil penelitian didapatkan adanya dan lebih memahami masalah reproduksi
pengaruh tingkat pendidikan terhadap kesehatan wanita, dengan begitu akan
kesiapan wanita dalam menghadapi cepat merubah pola pikir ke arah yang
menopause di kecamatan Langsa Timur benar. Berdasarkan uraian diatas, hasil
kota Langsa, responden yang tingkat penelitian menunjukkan hubungan antara
variabel independen terhadap variabel membantu wanita dalam menghadapi
dependen mengidentifikasi bahwa faktor masalah selama menjalani masa
tingkat pengetahuan sebagai faktor penting menopause. Diharapkan hasil penelitian ini
yang mempengaruhi kesiapan wanita dapat menjadi referensi yang bermanfaat
dalam menghadapi menopause. untuk perkembangan ilmu kesehatan dan
sebagai acuan bagi peneliti – peneliti
KESIMPULAN DAN SARAN selanjutnya yang akan melakukan
Kesimpulan penelitian yang serupa untuk dapat memilih
Masa premenopause bukan sesuatu variable – variable yang kiranya berdampak
yang harus ditakuti jika para wanita yang langsung terhadap kesiapan wanita usia 40
akan memasuki masa menopause – 50 tahun dalam menghadapi menopause.
mengetahui dan paham dengan benar
proses menopause, sehingga bisa lebih siap DAFTAR PUSTAKA
menghadapi segala kemungkinan yang Azwar. Sikap Manusia, 2, e., editor,
terjadi. Setelah dilakukan penelitian tentang Yogyakarta: Pustaka Belajar; 2013.
faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan Friedman M., Keperawatan Keluarga, 3,
wanita dalam menghadapi menopause di editor, Jakarta: EGC; 1998.
Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa, Hawari D., Manajemen Stres, Cemas dan
didapatkan hasil bahwa variabel-variabel Depresi, Jakarta: FKUI; 2009.
yang berhubungan dengan kesiapan Lombogia, Hubungan Perubahan Fisik
menghadapi menopause adalah umur, dengan Kecemasan Wanita Usia
tingkat pendidikan, status perkawinan, 40-50 Tahun Dalam Menghadapi
dukungan keluarga, sikap dan pengetahuan. Menopause di Kelurahan
Setelah dilakukan uji logistik regresi, faktor Papusungan Kecamatan Lembeh
yang paling dominan berhubungan adalah Selatan Juiperdo, 2014;3.
status perkawinan (OR : 10,7 ; 95% CI : Manuaba. Ilmu Kebidanan kandungan
1,22-94,5 ; p-value 0,032). Dari hasil dan KB, Jakarta: EGC; 2010.
penelitian ini telah membuktikan bahwa Nirmala N., Hidup Sehat dengan
banyak faktor-faktor yang mempengaruhi Menopause, Jakarta: Erlangga;
kesiapan wanita dalam menghadapi 2003.
menopause, sehingga dibutuhkan Notoatmodjo Metodologi Penelitian
pendidikan kesehatan, penyuluhan, serta Kesehatan, Jakarta: Rineka cipta;
adanya sarana kesehatan khusus kesehatan 2002
reproduksi untuk wanita usia subur yang Pakasi. menopause, Masalah dan
akan memasuki masa menopause. Penanggulangannya, Jakarta:
FKUI; 2000.
Saran Rahman, Hubungan Pengetahuan Ibu
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi Tentang Menopause dengan
informasi sebagai pemahaman kepada Kesiapan Menghadapi
wanita yang akan memasuki masa Menopause Di Desa Molosipat
menopause dalam mempersiapkan diri Kecamatan Popayato Barat
untuk menghadapi perubahan-perubahan Kabupaten Pohuewato,
yang akan terjadi pada masa menopause, Universitas Negeri Gorontalo,
dengan pemahaman yang baik dapat 2014.
mengurangi beban fisik dan mental yang Riduwan. Belajar Mudah Penelitian,
akan mempengaruhi wanita dalam Bandung: Alfabeta; 2005.
menjalani masa tersebut. Kepada pelayanan Sabatini T., Faktor-faktor Yang
kesehatan memberikan informasi khusus Berhubungan Dengan Kesiapan
seputar menopause dengan tujuan Wanita Dalam Menghadapi
Menopause di Kelurahan Patang Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
Puluhan Kecamatan Wirobrajan Kualitatif dan R&D, Bandung:
Kota Yokakarta, 2016. Alfabeta; 2013.
Sholichah N. & Anjarwati R., Hubungan Yuliarti. Perbedaan Tingkat Kecemasan
tingkat pendidikan dengan Dalam Menghadapi Menopause
tingkat kecemasan wanita usia Antara Wanita Bekerja,
40-50 tahun dalam menghadapi Surabaya: Universitas Erlangga;
menopause di Desa Gintungan, 2008.
Kecamatan Gebang, Kabupaten
Purworejo. , 2013.

Anda mungkin juga menyukai