PENGUKURAN DEBIT
I. Tujuan
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang macam-macam
pengukuran debit dan memberikan keterampilan kepada mahasiswa agar mampu
menghitung debit dengan metode yang benar
a) Berada tepat atau di sekitar lokasi pos duga air, dimana tidak ada perubahan
bentuk penampang atau debit yang menyolok
b) Alur sungai harus lurus sepanjang minimal 3 kali lebar sungai pada saat
banjir/muka air tertinggi
c) Distribusi aliran merata dan tidak ada aliran yang memutar
d) Aliran tidak terganggu sampah maupun tanaman air dan tidak terganggu oleh
adanya bangunan air lainnya (misalkan pilar jembatan), tidak terpengaruh
peninggian muka air, pasang surut dan aliran lahar
e) Penampang melintang pengukuran diupayakan tegak lurus terhadap alur
sungai
f) Kedalaman pengukuran minimal 3 sampai dengan 5 kali diameter baling –
baling alat ukur arus yang digunakan
g) Apabila dilakukan di lokasi bending, harus dilakukan di sebelah hilir atau
hulu bending pada lokasi yang tidak ada pengaruh pengempangan (arus balik)
2. Pengukuran Debit Secara Langsung
a. Dengan Menggunakan Current Meter
Pengukuran debit dengan menggunakan current meter (alat ukur arus) dilakukan
dengan cara merawas, dari jembatan, dengan menggunakan perahu, dengan
menggunakan winch cable way dan dengan menggunakan cable car.
Pengukuran dengan merawas dilakukan apabila kedalaman air tidak lebih dari 1,2
m dan kecepatan air lebih kecil dari 1 m/detik, apabila kedalaman dan kecepatan
arus air lebih dari kriteria tersebut maka pengukuran dapat dilakukan dengan
menggunakan alat bantu pengukuran yang lain.
Debit total dihitung dengan cara menjumlahkan debit dari seluruh debit pada sub/
bagian penampang
Q (total) = q1 + q2 + q3 + … + qn
16) Catat waktu dan tinggi muka air pada pelskal segera setelah pengukuran
selesai pada kartu pengukuran.
17) Catat hasil perhitungan butir 14 sampai dengan 16 pada kartu pengukuran
a. Merawas
Pengukuran debit dengan cara merawas adalah petugas pengukur langsung
masuk ke dalam badan air. Petugas pengukur minimal terdiri dari 2 orang, 1
orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat data
pengukuran. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
b. Perahu
Pengukuran debit menggunakan perahu adalah petugas pengukur
menggunakan sarana perahu sebagai alat bantu pengukuran. Petugas pengukur
minimal terdiri dari 3 orang, 1 orang petugas memegang dan menggeser
perahu, 1 orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas
mencatat data pengukuran.
Petugas pelaksanaan pengukuran dengan menggunakan perahu perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
c. Sisi jembatan
1. Pengukuran debit dari sisi jembatan adalah pengukuran dilakukan dari sisi
jembatan bagian hilir aliran dan sebaiknya jembatan yang digunakan tidak
terdapat pilar. Peralatan yang digunakan adalahbridge crane, sounding
reel, tagline, dan 1 set current meter + pemberat yang beratnya tergantung
dari kecepatan aliran. Petugas pengukur minimal terdiri dari 3 orang, 2
orang petugasmengoperasikan bridge crane dan peralatan pengukur dan 1
orang petugas mencatat data pengukuran.
2. Pengukuran dari sisi jembatan dilakukan apabila pada lokasi pos terdapat
fasilitas jembatan, dengan kondisi kedalaman air lebih dari 2 m dan
kecepatan airnya cukup deras sehingga tidak memungkinkan dilakukan
pengukuran dengan menggunakan perahu.
3. d. Cable Car (Kereta Gantung)
4. Cable car adalah alat bantu pengukuran berupa kereta gantung yang
digantungkan pada kabel utama yang juga berfungsi sebagai alat ukur
lebar sungai, dilengkapi dengan tempat duduk petugas pengukur dan
dudukan sounding reel. Peralatan yang digunakan adalah current
meter lengkap dengan ekor panjang dan pemberat yang disesuaikan
dengan kondisi kecepatan dan kedalaman aliran. Petugas pengukur terdiri
dari 2 orang, 1 orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang
petugas mencatat data pengukuran.
Lokasi Pengukuran
Pengukuran penampang basah dapat dilakukan pada saat sungai tidak sedang
banjir yaitu sesudah atau sebelum banjir. Pengukuran paling sedikit 2 penampang
melintang yaitu di hulu dan di hilir yang merupakan titik awal dan titik akhir
lintasan penampang. Luas penampang basah sungai didapat dengan cara merata-
rata luas kedua penampang basah yang telah diukur.
Tahapan Pengukuran
a. Persiapan
b. Pelaksanaan Pengukuran
1. Lakukan pembacaaan tinggi muka air pada pos duga air di awal
pengukuran
2. Letakan alat penyipat ruang di tengah-tengah antara penampang hulu &
hilir
3. Ukur jarak antara penampang hulu dan penampang hilir
4. Lepaskan pelampung kira-kira 10 meter di hulu penampang hulu
5. Ukur sudut azimuth posisi pelampung pada saat pelampung melalui
penampang hulu dan penampang hilir. Pada saat itu juga catat waktunya
6. Ulangi pekerjaan (d) dan (e) sampai pelampung terakhir
7. Catat tinggi muka air pada akhir pengukuran
c. Perhitungan Debit
Debit aliran dapat diukur dengan menggunakan larutan zat kimia. Metode larutan
ini baik digunakan pada lokasi pengukuran yang alur sungainya dangkal, aliran
relatif turbulens dan kecepatan aliran cukup tinggi. Larutan zat kimia yang biasa
digunakan adalah Sodium Chlorida (NaCl) atau yang biasa kita kenal dengan
garam dapur.
Tahapan Pengukuran
Pada metode ini larutan zat kimia dapat pula diganti dengan menggunakan
zat warna. Perjalanan zat warna dari penampang hulu ke penampang hilir
dapat diamati secara manual.
Metode ini meliputi perhitungan debit banjir pada saluran terbuka atau
sungai dengan menggunakan karakteristik penampang yang representatif,
kemiringan muka air, dan koefisien kekasaran.
Ringkasan Metode
Survei lapangan dilakukan untuk menentukan jarak antara dan elevasi tanda bekas
banjir dan menetapkan penampang sungai.Data itu selanjutnya digunakan
menghitung beda tinggi muka air diantara dua penampang melintang yang
berdekatan dan untuk menetapkan sifat-sifat tertentu dari penampang tersebut.
Informasi tersebut digunakan bersama dengan nilai n Manning untuk menghitung
debit.
b. Metode Darcy-Weisbach
Metode ini meliputi perhitungan debit banjir pada saluran terbuka atau
sungai yang dasarnya berbatu-batu dengan menggunakan karakteristik penampang
yang representatif, kemiringan muka air, dan koefisien resistensi Darcy-
Weisbach.
Ringkasan Metode
Alat pengambil sampel sedimen jenis USDH 48 yang digunakan pada saat
pengukuran debit dengan merawas
Alat pengambil sampel sedimen jenis USD 59 untuk pengukuran debit
menggunakan perahu, sisi jembatan, cable car dan winch cable way.
Botol sampel isi 500 ml lengkap dengan etiketnya
Seperangkat peralatan pengukuran debit lengkap