Anda di halaman 1dari 11

83

BAB IV
PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH

4.1 Masalah Manajemen Keperawatan


Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di instalasi rawat jalan RS -,
ditemukan beberapa masalah yang terkait dengan manajemen keperawatan,
antara lain:
1. Belum tersedianya SAK dan belum optimalnya sosialisasi SAK di instalasi
rawat jalan RS -.
2. Belum optimalnya peran perawat dalam pemberian edukasi pada pasien
dan keluarga secara personal di instalasi rawat jalan RS -.
3. Belum tersedianya tools penilaian supervisi dan buku pendokumentasian
supervisi di instalasi rawat jalan RS -.

4.2 Prioritas Masalah


Dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dan
kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada, maka dalam identifikasi
masalah tersebut diatas akan diselesaikan berdasarkan prioritas masalah.
Teknik yang digunakan untuk memprioritaskan masalah adalah dengan
menggunakan pembobotan dengan memperhatikan aspek:
a. Magnitude (Mg) : Kecenderungan besar dan sering terjadi masalah.
b. Saverity ( Sv) : Besarnya kerugian yang akan ditimbulkan.
c. Manageability (Mn) : Dapat diselesaikan/dikelola.
d. Nursing Concern (Nc) : Berfokus pada keperawatan.
e. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya.
Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5, dengan kriteria:
a. Nilai 1 : Sangat kurang penting.
b. Nilai 2 : Kurang penting.
c. Nilai 3 : Cukup penting.
d. Nilai 4 : Penting.
e. Nilai 5 : Sangat penting.

83
84

Masalah yang paling prioritas mendapat skor yang paling tinggi. Adapun
prioritas berdasarkan pembobotan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan di Instalasi Rawat Jalan


RS -
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Nilai
1 Belum tersedianya SAK dan 4 3 4 5 4 960
belum optimalnya sosialisasi SAK
di instalasi rawat jalan RS -.
2 Belum optimalnya peran perawat 5 5 4 5 5 2500
dalam pemberian edukasi pada
pasien dan keluarga secara
personal di instalasi rawat jalan
RS -.
3 Belum tersedianya tools penilaian 3 3 2 5 3 270
supervisi dan buku
pendokumentasian supervisi di
instalasi rawat jalan RS -.

Berdasarkan tabel tersebut diatas, maka masalah-masalah yang teridentifikasi


dapat diprioritaskan sebagai berikut:
1. Belum optimalnya peran perawat dalam pemberian edukasi pada pasien
dan keluarga secara personal di instalasi rawat jalan RS -.
2. Belum tersedianya SAK dan belum optimalnya sosialisasi SAK di
instalasi rawat jalan RS -.
3. Belum tersedianya tools penilaian supervisi dan buku pendokumentasian
supervisi di instalasi rawat jalan RS -.
86

4.3 Analisis Penyebab Masalah (Fishbone Analisis)


Dalam menyelesaikan masalah kita mengacu pada faktor penyebab yang menimbulkan masalah tersebut terjadi. Adapun
identifikasi penyebab masalah tersebut dapat dilihat pada analisis diagram tulang ikan (fishbone analysis) berikut:

Material Lingkungan
Belum tersedianya
Belum optimalnya Belum optimalnya ruangan khusus edukasi
pemanfaatan video ketersediaan pasien dan keluarga
Belum
edukasi leaflet 10 besar
optimalnya
penyakit Belum optimalnya
Belum optimalnya sarana pemanfaatan pemanfaatan Belum optimalnya
kunjungan
jam pelayanan sistem informasi peran perawat
dan prasarana edukasi terbanyak
manajemen dalam pemberian
pasien dan keluarga edukasi pada
pasien dan keluarga
Belum adanya secara personal di
Belum adanya
instalasi rawat jalan
Belum meratanya Rasio perawat dan jadwal edukasi SPO edukasi RS
kompetensi perawat pasien tidak sesuai berkelompok kelompok
tentang konsep dan
cara pemberian Belum adanya Belum tersedianya
edukasi program edukasi
Pelatihan perawat panduan edukasi
pasien dan keluarga
belum kelompok sebelum pemberian
berkesinambungan pelayanan kesehatan
Manusia Metode
Gambar 4.1 Analisis Penyebab Masalah (Fishbone Analisis)
87

4.4 Alternatif Penyelesaian Masalah


Setelah diketahui faktor penyebab dari masalah tersebut, kemudian tiap faktor
penyebab dicari cara untuk penyelesaiannya. Adapun penyelesaiannya dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Alternatif Penyelesaian di Instalasi Rawat Jalan


RS -
NO PENYEBAB PENYELESAIAN
1. Belum meratanya kompetensi Melaksanakan kegiatan seminar dan
perawat tentang konsep dan workshop keperawatan: strategi
cara pemberian edukasi. peningkatan kompetensi perawat dalam
memberikan edukasi melalui komunikasi
efektif.
2. Belum optimalnya Mengusulkan ketersediaan leafleat
ketersediaan leaflet 10 besar berdasarkan 10 besar penyakit dengan
penyakit kunjungan terbanyak. kunjungan terbanyak di ruangan
poliklinik.
3. Belum optimalnya Mengusulkan pemanfaatan video edukasi
pemanfaatan video edukasi. pada pasien dan keluarga di ruangan
poliklinik.
4. Belum tersedianya jadwal Menyusun jadwal kegiatan edukasi secara
edukasi berkelompok. berkelompok di ruangan poliklinik.
5.  Belum adanya panduan Menyusun darft panduan pemberian
edukasi kelompok edukasi menggunakan metode kelompok
 Belum adanya SPO edukasi dan SPO edukasi kelompok kepada pasien
kelompok dan keluarga.
88

Prioritas alternatif pemecahan masalah diseleksi dengan menggunakan


pembobotan berdasarkan metode CARL, meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
a. Capability (C) : Kemampuan melaksanakan alternatif.
b. Acessibility (A) : Kemudahan melaksanakan alternatif.
c. Readiness (R) : Kesiapan dalam melaksanakan alternatif.
d. Leverage (L) : Daya ungkit alternatif dalam penyelesaian masalah.
Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5, dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Nilai 1 : Sangat kurang penting.
b. Nilai 2 : Kurang penting.
c. Nilai 3 : Cukup penting.
d. Nilai 4 : Penting.
e. Nilai 5 : Sangat penting.
Berdasarkan prioritas tersebut diatas maka diidentifikasi berdasarkan
rentang nilai untuk melihat tindakan paling penting yaitu sebagai berikut:
Belum optimalnya peran perawat dalam pemberian edukasi pada pasien
dan keluarga secara personal di instalasi rawat jalan RS -.
a. Tujuan.
Program edukasi pasien dan keluarga di instalasi rawat jalan RS -
berjalan secara optimal.
b. Alternatif Penyelesaian Masalah.
Alternatif penyelesaian masalah dengan menggunakan pembobotan
berdasarkan metode CARL, sebagaimana terlihat pada tabel berikut
ini:
89

Tabel 4.3 Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah di Instalasi Rawat


Jalan RS -
No Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Nilai
1. Melaksanakan kegiatan seminar dan 3 2 2 4 48
workshop keperawatan: strategi
peningkatan kompetensi perawat dalam
memberikan edukasi melalui komunikasi
efektif.
2. Mengusulkan ketersediaan leafleat 4 4 3 4 192
berdasarkan 10 besar penyakit dengan
kunjungan terbanyak di ruangan poliklinik.
3. Mengusulkan pemanfaatan video edukasi 4 4 4 4 256
pada pasien dan keluarga di ruangan
poliklinik.
4. Menyusun jadwal kegiatan edukasi secara 4 4 5 4 320
berkelompok di ruangan poliklinik.
5. Menyusun draft panduan pemberian 3 3 3 4 108
edukasi menggunakan metode kelompok
dan SPO edukasi kelompok kepada pasien
dan keluarga.

Berdasarkan hasil pembobotan tersebut diatas didapatkan urutan prioritas


alternatif penyelesaian masalah, adalah sebagai berikut:
1. Menyusun jadwal kegiatan edukasi secara berkelompok di ruangan
poliklinik.
2. Mengusulkan pemanfaatan video edukasi pada pasien dan keluarga di
ruangan poliklinik.
3. Mengusulkan ketersediaan leafleat berdasarkan 10 besar penyakit dengan
kunjungan terbanyak di ruangan poliklinik.
4. Menyusun darft panduan pemberian edukasi menggunakan metode
kelompok dan SPO edukasi kelompok kepada pasien dan keluarga.
90

5. Melaksanakan kegiatan seminar dan workshop keperawatan: strategi


peningkatan kompetensi perawat dalam memberikan edukasi melalui
komunikasi efektif.
91

4.5 Plan Of Action (POA)

Tabel 4.4 Plan Of Action (POA)


di Instalasi Rawat Jalan RS -
NO KEGIATAN TUJUAN METODE SASARAN WAKTU PJ
1 Menyusun jadwal kegiatan Tersedia jadwal kegiatan  Diskusi  Kepala ruangan 23 1. Tim PKRS
edukasi secara berkelompok edukasi pasien dan keluarga November 2. Kaur
di ruangan poliklinik. di ruangan poliklinik. 2017 poliklinik
3. Mahasiswa
aplikasi
2 Mengusulkan pemanfaatan Tersedia media edukasi  Diskusi  Kepala ruangan 27 1. Tim PKRS
video edukasi pada pasien berbasis video di ruangan November 2. Kaur
dan keluarga di ruangan poliklinik. 2017 poliklinik
poliklinik. 3. Mahasiswa
aplikasi.
3 Mengusulkan ketersediaan Tersedia media edukasi  Diskusi  Kepala ruangan 27 1. Tim PKRS
leafleat berdasarkan 10 berbasis media cetak di  Study  Perawat November 2. Kaur
besar penyakit dengan ruangan poliklinik. literature pelaksana 2017 poliklinik
kunjungan terbanyak di 3. Mahasiswa
92

ruangan poliklinik. aplikasi.


4 Menyusun draft panduan Terlaksananya program  Diskusi  Kepala ruangan 23 1. Mahasiswa
pemberian edukasi edukasi pada pasien dan  Study  Perawat November aplikasi
menggunakan metode keluarga dengan literature pelaksana - 8
kelompok dan SPO edukasi menggunakan metode Desember
kelompok kepada pasien berkelompok oleh perawat 2017
dan keluarga. di ruangan poliklinik.
5 Melaksanakan kegiatan Perawat mampu memahami  Diskusi  Kepala ruangan 8 1. Mahasiswa
seminar dan workshop dan meningkatkan  Study  Perawat Desember aplikasi
keperawatan: strategi kompetensi dalam literature pelaksana 2017
peningkatan kompetensi memberikan edukasi kepada  Demonstrasi
perawat dalam memberikan pasien dan keluarga melalui
edukasi melalui komunikasi komunikasi efektif.
efektif.
93

4.6 Kriteria Evaluasi

Tabel 4.5 Kriteria Evaluasi Penyelesaian Masalah


di Instalasi Rawat Jalan RS -

NO KEGIATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI


1 Menyusun jadwal Tersedia jadwal a. Tersedia jadwal kegiatan
kegiatan edukasi kegiatan edukasi edukasi secara berkelompok
secara berkelompok pasien dan keluarga di ruangan poliklinik.
di ruangan di ruangan b. Terlaksananya program
poliklinik. poliklinik. edukasi secara berkelompok
sesuai dengan jadwal
kegiatan edukasi.
2 Mengusulkan Tersedia media a. Tersedia video edukasi
pemanfaatan video edukasi berbasis pasien dan keluarga di
edukasi pada pasien video di ruangan ruangan poliklinik.
dan keluarga di poliklinik. b. Dimanfaatkannya video
ruangan poliklinik. sebagai media pemberian
edukasi pada pasien dan
keluarga di ruangan
poliklinik.
3 Mengusulkan Tersedia media a. Tersedia leafleat 10 besar
ketersediaan leafleat edukasi berbasis penyakit dengan kunjungan
berdasarkan 10 besar media cetak di terbanyak.
penyakit dengan ruangan poliklinik. b. Dimanfaatkannya leafleat
kunjungan terbanyak sebagai media pemberian
di ruangan edukasi pada pasien dan
poliklinik. keluarga di ruangan
poliklinik.
94

4 Menyusun draft Terlaksananya a. Tersedia panduan pemberian


panduan pemberian program edukasi edukasi pasien dan keluarga
edukasi pada pasien dan menggunakan metode
menggunakan keluarga dengan berkelompok.
metode kelompok menggunakan b. Tersedia SPO edukasi
dan SPO edukasi metode kelompok kepada pasien dan
kelompok kepada berkelompok oleh keluarga.
pasien dan keluarga. perawat di ruangan c. Diaplikasikannya panduan
poliklinik. edukasi pasien dan keluarga
menggunakan metode
berkelompok oleh perawat
saat memberikan edukasi
kelompok kepada pasien dan
keluarga di ruangan
poliklinik.
5 Melaksanakan Perawat mampu a. Perawat mampu memahami
kegiatan seminar dan memahami dan dan meningkatkan
workshop meningkatkan kompetensi dalam
keperawatan: strategi kompetensi dalam memberikan edukasi kepada
peningkatan memberikan pasien dan keluarga melalui
kompetensi perawat edukasi kepada komunikasi efektif.
dalam memberikan pasien dan keluarga b. Adanya peningkatan
edukasi melalui melalui komunikasi pengetahuan dengan kriteria
komunikasi efektif. efektif. peningkatan pre-test ke post-
test.
c. 80% perawat yang diundang
dapat menghadiri acara
seminar dan workshop.

Anda mungkin juga menyukai