Sejarah Hidup Nabi Muhammad Saw PDF
Sejarah Hidup Nabi Muhammad Saw PDF
377
N
i
SEDJARAH HIDUP
Oleh :
H. ABOEBAKAR ATJEH
Diterbitkan
Oleh :
Toko M E S S I R
Tjireboi}
S J V U J A H A H tl l U V V
uien :
ABOEBAKAR ATJEH
Oleh:
okoMESSIR
Tjirebon
S E D J A R A H HIDUP
NABI MUHAMMAD S. A. W-
BERSADJAK
Oleli :
H. A B O E B A K A R A T J E H
Diterbitkan oleh
Toko MESSIR Tjirebon
Sedjarah Hidup
NABI MUHAMMAD S.A.W.
Bersadjak
P E N D A H U L U A N .
5
Berikan taufiq berikan 'inajah,
Berikan petundjuk serta di'ajah,
Bagiku, ibuku beserta ajab,
Bagi bangsaku seluruh wilajah.
G
1. KELAHIRAN.
7
Tidak paham aturan perang,
fianja bersifat kedjam dan garang,
Merampas sambil serang-menjerang,
Sombong dan tjongkak tabiat tjurang.
8
Tak tahukah engkau kami kemari,
Merobohkan Ka'bah menghantjuri,
Mana jang penting tjobalah pikiri,
Ka'bahmukah atau biri-biri '?",
9
Tetapi Tuhan lebih kuasa,
Melindungi rumahnja senanliasa,
Burung ababil disuruh menjiksa,
Tentara Abrahah rusak binasa.
10
Tak ada keluh tak ada kesah,
Tidak pernah merasa gelisah,
Meskipun lakinja telah terpisah,
Gembira bahagia tak usah.
11
Achirnja sampailah bulan purnama,
Malam Senajan pagi utama,
Tanggal dua belas bulan bernama,
Rabi'ul Awal menurut ulama 1).
12
13
Terletak laksana bulan purnama,
Wadjah bertjahaja berkilau-kilauan,
Tjantik tak ada banding umpama,
Siapa melihat Nabi r-ipawan.
14
15
Sudah dilahirkan kckasih,
Pipinja bertjahaja gilang geniilang,
Sinar sorga murningsih,
Gelap-gemerlap silrmg-menjilang.
1G
Dianfaranja api penjembahan madjusi,
Kejakinan orang ditanah Persi,
Seribu tahun sudah serasi,
Padam seketika Aminah berisi.
Ja bermimpi seolah-olah,
Keradjaannja hantjur berpetjah-belah,
Merasakan dirinja sehagai bersalah,
Sjirik dalam mempcrsekulukan Allah-
17
2. A C H L A K.
N a b i M u h a m m a d seorang i s t i m e w a ,
D i w a k l u kctjil ia dibawa,
Oleh H a l i m a h seorang tua,
B e r c a m a a n a k n j a d i a s u h berdua-
Sehari-hari menggembala kambing,
Sedjak k e t j i l beladjar m e n i b i m b i n g ,
D i p a d a n g pasir t e r u m b a n g a m b i n g ,
D i p i n g g i r g u n u n g ditepi tebing.
A b d u l M u t h a l i b k e m u d i a n w a f at, 1)
A b u T b a l i b mengganti tempat,
M e n g a s u b dia sedapat-dapat,
Mengadjar, m e n d i d i k , m e m b a w a kerapat-
Sedjak k e t j i l bidjak bestari,
B e r a c h l a k m u l i a s u k a r ditjari,
Sifat terpudji m e r e n d a h d i r i ,
A d a l a h k e l a k u a n sehari-hari.
M a k i n besar m a k i n s e m p u r n a ,
B e r b u d i l u h u r dan bidjaksana,
P r i b a d i tinggi h i d u p b e r m a k n a ,
M e n d j a d i teladan k e s i n i sana.
Masjarakat A r a b dikala itu,
Berbantah-bantahan satu persatu,
M e n j e m h a h b e r h a l a m e n j e m b a h hantu,
T i d a k m e n g e n a i T u h a n j a n g satu.
1) Tahu 578 M.
18
Menjerobot rumab kanan dan kiri,
Membunuh anak, merampas isteri,
Halal berzina, balal mentjuri,
Halal menggelapkan wang negeri,
19
Tak dapat dipengaruh oleh harta,
Tidak oleh tachta mahkota,
Tudjuan kepada maksud semata,
Berbakti kepada Tuhan semesta.
20
Terhadap orang miskin dan fakir,
Nabi bukanlab seorang jang kikir,
Begitupun mengenai kemerdekaan berpikir,
Ia terkenal tidak dimungkir.
Tamn jang ingin bertjengkerama,
Dengan manis Nabi terima,
Penerangan diberi dengan pertjuma,
Tak ada paksaan dalam agama,
Sekali waktu datang utusan,
Kaum Nasrani dipérbatasan,
Palang bertanja bermatjam urusan,
N i b i terima bermanis-manisan-
Tamn diterima dirumab sahabat,
D i Madinah, dirumab kaum kerabat,
Berlainan agama tidak menghambat,
Siasah supaja hali tertambat.
Konon jang aneh ada terdjadi,
Kaum Nasrani bukan Jahudi,
Sembahjang dimesdjid Nabipun sudi,
Mesdjid Islam buatan pribadi- 1)
Didalam mesdjid taubid jang tunggal,
Kaum Nasrani diberi tinggal,
Kelihatan laliirnja agak djanggal,
Pernah terdjadi menurut tanggal.
Demikian sikapnja Djundjungan mulia,
Didalam aeblak berbudi kaja,
Berlapang bati selalu sedia,
Djarang tersua sebagai dia.
21
Mengadjak menjémbah Tuhan jang Esa,
Takut kepada jang Maha Kuasa,
Mendjauhkan diri dari pada dosa,
Supaja selamat djangan binasa.
22
Berbaik laku kepada keluarga,
Berbudi manis terhadap tetangga,
Hubungan damai harus didjaga,
Umpat-mengumpat nientjuriga-
23
3. B E R S I F A T P E N G A M P U N .
24
Da'sur terkedjut tidak terperi,
Insaf lak dapat membela diri,
Datanglah lakut, datanglah ngeri,
Hendak kemana pergi lari.
25
Suatu pagi dinihari.
Sudah sembahjang Ka'ab mentjari,
Mentjari Muliammad orang djauhari,
Duduk disampingnja merendali diri.
Ia berkata: „ M u h a m m a d pemurah,
Djika sekarang Ka'ab menjerah,
Kepada Islam hatinja tertjurah,
Apakah gerangan masih amarah ?".
Nabi mendjawab : „Dapat maghfirah. 1)
Tak patuf aku lagi amarah,
Djika ia telah menjerah,
Kepada Allah jang maha murah".
1) nmpnnan.
20
„Sudah lama kami menunggü,
Engkau hendak kami belenggu,
Musuh Islam jang tidak ragu,
Agar terhenti kamu berlagu".
27
Ia melahirkan keheranan sedjati,
Sematjam Muhammad belum ia dapati,
Kekuatan djiwa kekuatan hati,
Belalah ia sehidup semali-
28
„Sedang mengapa hatimu gerangan ?"
„Sedang mereka berangan-angan ?"
Fudalah pandai berbohong-bohongan,
Melempar batu sembunji tangan.
29
Isteri menjuruh mentjeriterakan,
Kedatangan Nabi segera umumkan,
Djawabnja : „Tidak, sungguh tak akan,
Islam tidak mau mengizinkan".
„Djika kaulihat Muhammad datang,
Bersama kawannja pagi dan petang,
Tahulah engkau. Islam lerbentang,
Seorangpun tak dapat lagi menen tang".
Laksana bandjir menjerang pematang,
Islam laksana air bah datang,
Tak dapat ditahan tak dapat ditentang,
Berhala hantjur tumbang melintang".
Demikian Fudalah berdatang peri,
Berbisik berljeritera kepada isteri,
Merasa gentar takut dan ngeri,
Bulu roma seakan teguh berdiri.
„Adinda, wahai permala nilam,
A k u sudah masuk Islam,
Keluar dari suasana kelam,
Karena Muhammad Alaihisalam". 1)
30
4. A D I L .
Memang Muhammad bersifat mulia,
Pengampun pengasih manusia,
Tidak zalim menganiaja,
Berkasih-kasihan dia tas dunia-
Insan semua machluk Tuhan,
Djangan sampai berbantah-bantahan,
Hidup damai berkasih-kasihan,
Bukan berperang bermusuh-musuhan.
Riwajal hidupnja putih bersih,
Penuh dengan tjinta dan kasih,
Bidjak menjelesaikan silang sclisih,
Laksana demam kena selasih.
Kelihatan diwaktu berbantah-bantahan,
Kabilah bersama bergaduh-gaduhan,
Meletakkan Hidjir dirumab Tuhan,
Siapa jang Ia jak acbir kesudahan.
Siapa men jangka Jicgitu bid jak,
Kepala kabilah dapat diadjak,
Penjclesaian tertjapai, kerusuhan diladjak,
Damai kemhali sehagai semendjak- 1)
Muhammad jang dapat menjelesaikannja,
Menghamparkan scrban membentangkannja,
Meletakkan batu kemudian ditengahnja,
Kabilah mengangkat tiap sudutnja.
Namanja mendjadi harum sekali,
Dalam kalangan Quraisj gabili,
Sajjidul Amin djulukan abli,
Dilekatkan pada nama asli.
1) Tahun 605 M .
31
Meskipun tjutju seorang radja,
Tidak pernah hidup niandja,
Berusaha berdagang berbelandja,
Kedjudjuran dipudji serta dipudja.
32
5. M E N D A P A T WAHJU-
Sjahdan Chadidjah seorang djanda,
Seorang baik, seorang berada,
Meminang Muhammad jang masih mtida,
Perkawinan terdjadi tidak tertunda.
Beberapa tahun lalu berselang,
Ilidup bahagia gilang gemilang,
Mentjapai 40 umur berbilang,
Wahju pun turun datang mendjelang. 1)
Diwaktu Muhammad bersepi diri,
Digua Hira' sehari-hari,
Djibril kesana datang mentjahari,
Menjuruh membatja mengadjari.
Ta' tahu menulis membatjapun tidak,
Sekarang disuruh dengan kehendak,
Takut dan ngeri datang kepundak,
Iqra' dibatja dengan mendadak.
Kepada Warqah Chadidjah tanjakan,
Apa ma'na kedjadian sepekan,
Djawabnja kedjadian itu menandakan,
Muhammad diangkat dirasulkan.
Sedjak itu terus menerus,
Kalamullah membelah arus,
Penjusunan baharu berdjalan terus,
Qur'an memimpin wadjb dan harus.
Qur'anul Karim tuntunan kita,
Tuntunan seluruh djagat semejsta,
Turun laksana inian peimata,
Pelita mala bagi sibuta.
1) Turun Wahja pada 6 Afuttut 61» M
33
Ditengah sahara lingkungan gurun,
Dibalik gunrnig batu bertjelah,
Disanalah ia mulai turun,
Sebagai mu'djizat kalamullah.
34
Memang di Mekkah lah menanam bibit,
Bibit Islam berbulan sabit,
Kepada sahabatnja sama serimbit,
Iman diharap tumbuh terbit.
35
6. P E N J I A R A N ISLAM.
30
Alkissah do'a dikabulkan Tuhan,
Umar bin Chattab dapat tambahan,
Djumlah mendjadi empat puluhan,
Semua Muslimin orang pihhan.
Umar bin Qhattab pahlawan perkasa,
Pengaruhnja besar sampai kedesa,
Ia berdjalan sekali masa,
Mentjari Nabi hendak menjiksa.
37
Umarpun marah segera kembali.
Mengetok pintu berkali-kali,
Adiknja didalam gelisah sekali,
Pintu dibuka dilepaskan tab.
Adik Umar seorang wanita,
Bernama Fatimah tjantik djelita,
Suaminja Sa'id menurut tjerita,
Mendjadi pengikut Djundjungan kita- 1)
Mereka termasuk orang bermula,
Pertjaja kepada Djalla wa'ala,
Tak ingin menjembah patung berhala,
Lata, Manata serta Hubala.
Tatkala Uma\- pulang kerumah.
Sedang beladjar Sa'id Fatimah,
Setjara sembunji karena lemah,
Berscpi diri dalam tjeramah.
Laki isteri sedang ibadat,
Sebagai biasa menurut adat,
Keduanja ngeri mengutjap sjahadat
Umar datang kehendak iradat.
Dengan sebilah pedang ditangan,
Umar bertania setjara tantangan,
"Suda!i membelot kamu gerangan,
Memilih agama ada larangan".
Umar memegang rambut iparira,
Hendak dipenggal batang lehernja,
Fatimah madju menjampinginja,
Njaris hampir sampai adjalnja.
38
Geramlah Umar ketika itu,
Adiknja ditolak kelantai batu,
Darah mengalir djuga disitu,
Tak ada orang berani membantu-
39
Surat T l i a h a 1) f i r m a n T u h a n ,
D i t u r u n k a n mentjegah segala bantahan,
MeJenjapkan sengkeia dan perpetjahan,
A g a r h i d u p berkasih-kasihan.
Q u r ' a n turun b e r i k u t - i k u t ,
P c r i n g a ' a n bagi m e r c k a j a n g takut,
Kepada T u h a n tha'at m e n g i k u t
Pentjipla alam dunia malakut.
B u m i dan langit dibuat terbentang,
M a f a ^ a r i b u l a n serta bintang,
M a l a i k a t dan i m a n semua binatang,
K e p a d a n j a m e n j e m b a h pagi dan p e l a n g .
M e n d a l a m i s i n i a falsafah tersirat,
Te-rje'ar hati tergetar urat,
Tjin'.a I s l a m l a l u mendjerat.
D h v a ianp kasar m e n d ' a d i m u r n i ,
:
40
Tjahaja iman tampak dimuka,
Wadjan lukisan hati belaka,
Tak dapat orang mcnduga mendjangka,
Kepada siapa Tuhan membuka-
41
Mengadjak : "Mari terang-terangan,
Masuk mesdjid dalam rombongan,
Membesarkan Tuhan bersama Djundjungan,
Meskipun Islam sedikit bilangan".
Nabi Muhammad segera berkenan,
Berdjalan ditengah dua pimpinan,
Umar di kiri Hamzah di kanan,
Dua pahlawan orang turunan.
42
7. I S R A \ . D A N MI'RADJ.
: , . ' ' „ 43
Banjak djnga mengedjek menghinakan,
Abu Djahal penuh kemunafikan,
Menuduh Nabi jang bukan-bukan,
Gila tak dapat dipertjajakan.
44
8. H I D J R A H KEMADINAH.
45
O, bulan empat belas hari,
Tjahajamu telah bexlimpah-limpah,
O, purnama intan baiduri,
Kemari engkau datang melangkah-
46
9. A G A M A TAUHID.
DiMadinah Islam tegak berdiri,
Muhadjirin Ansar berdjabat djari,
Mempraktekkan Islam dari theorie,
Dari beragama kepada bernegeri.
Bibit di Mekkah mendjadi batang. 1)
Di Madinah tumbuh tak dapat ditentang,
Keradjaan Islam lalu terbentang,
Ra'jat bertambah pagi dan petang.
Utusan dari sana dan sini,
Dari Jahudi dari Nasrani,
Datang bertanjakan itu dan ini,
Mengenai Islam agama murni-
47
Aduh, jang djahat pen kelakuan,
Merasa sedih merasa rawan,
Ia digiring, ia ditawan,
Kedalam neraka bersama kawan-
48
Salu Tuhan satu Qur'an,
Untuk semua kebangsaan,
Saina rata seperasaan,
Kedudukannja tak ada perbcdaan.
49
10. PERANG D A N K E M E N A N G A N .
50
Militer politik berdjalan bersama,
Quraisj pun menjerah tak tahan lama,
Kemenangan terachir sangat bergema,
Penjerahan Mekkah kota agama.
51
Nabi menjuruh meaghantjurkan berhala,
Penjembahan musrik patung berkala.
360 sedjak semula,
La, Manata serta Hubala.
52
27 kali Nabi mengerah,
Ghuzwah diatur menudju arah,
Berperang berdjuang musuh menjerah,
Demikian tjerilera menurut sedjarah.
9 kali diantaranja,
Jang Nabi turut memimpinnja,
Mengatur siasat tcritaranja.
Sehingga kemenangan dapat ditjapainja.
53
Nabi menjuruh Bilal bin Rabah,
Azan diatas atap Ka'bah,
Scsudah berhala semua rebah,
Nabi sembahjang berehutbah-
54
11. P E N U T U P-
55
TJERITA NABI WAFAT.
56
Abu Bakar lalu memimpin sembahjang,
Tudjuh belas kali pagi dan petang,
Kegirangan Nal)i nampak terbajang,
Menandakan rela tertumpah sa jang.
57
Sesudah sembahjang Nabi chutbah,
Tingkah lakunja lampak berubah,
Tetapi berkata lanljar dan tabah,
Nasihat terachir Nabi mahbubah.
58
Sifat insan banjak pclupa,
Kepada Tuhan sering alpa,
Ketjuali niereka ditegur disapa,
Berbuat baik segala rupa,
59
Seperti ajam ditinggalkan induk,
Semua sahabat kepala menunduk,
Sunji senjap menekurkan kuduk,
Remuk rendam didalam duduk.
Kelihatan sahabat mengusap muka,
Tak dapat menahan sedih dan duka,
Abu Bakar melihat alamat belaka,
Perpisahan telah mendekati djangka.
Suara tangis tersedu-sedu,
Denjulan djantung adu-beradu,
Tjinta mengeluh, kasih berpadu,
Kepada Tuhan diri mengadu.
Ja Tuhanku Allah ma'bud,
Djangan duin Rasul ditjahut,
Kekasih kami jang lemah lembut,
Semua berdo'a semua menjebut-
Tetapi adjal tak dapat disangkal,
Bagi siapa kehabisan bekal,
Umur tak dapat diukur didjengkal,
Keachirat djua negeri jang kekal.
Dalam pangkuan Aisjah Sitti,
Nabi wafat menemui mati, 1)
Sesudah selesai beramal bakti,
Menjampaikan tugas pcrintah Izzati.
Diwaktu ia menidup mata,
Kata terachir menurul tjerita,
Menjebut Allah Tuhan semcsla,
Menjerahkan umatnja sama serta.
60
Tersiarlah chabar, tersiarlah berita,
Seluruh kampung, seluruh kota,
Masjarakal Islam gegap gempita,
Gempar sedih berduka tjita.
61
Seperti ajam ditinggalkan induk,
Semua sahabat kepala menunduk,
Sunji senjap menekurkan kuduk,
Remuk rendam didalam duduk.
Kelihatan sahabat merigusap muka,
Tak dapat menahan sedih dan duka,
Abu Bakar melihat alamat belaka,
Perpisahan telah mendekati djangka.
Suara tangis terscdu-sedu,
Den ju tan djantung adu-beradu,
Tjinta mengeluh, kasih berpadu,
Kepada Tuhan diri mengadu.
Ja Tuhanku Allah ma'bud,
Djangan duin Rasul ditjabut,
Kekasih kami jang lemah lembut,
Semua berdo'a semua menjebut-
Tetapi adjal tak dapat disangkal,
Bagi siapa kehabisan bekal,
Umur tak dapat diukur didjengkal,
Keachirat djua negeri jang kekal.
Dalam pangkuan Aisjah Sitti,
Nabi wafat menemui mati, 1)
Sesudah selesai beramal bakti,
Menjampaikan tugas perintah Izzati.
Di waktu ia menutup mata,
Kata terachir menurut tjerita,
Menjebut Allah Tuhan semesta,
Menjerahkan umatnja sama serta.
60
Tersiarlah ehabar, tersiarlah berita,
Seluruh kampung, seluruh kota,
Masjarakat Islam gegap gempita,
Gempar sedih berduka tjita.
61
Menjembah Muliammad artinja malang,
Sungguh ia sudah berpulang,
Tidak seorang dapat nienghalang,
Kehendak Allah datang mendjelang.
62
Lebih suka hidup melarat,
Hidup miskin, hidup darurat,
Bukanlah dunia mendjadi hasrat,
Tudjuan bahagia dinegeri achirat-
63
64
65