Pendahuluan
1945 (UUD 1945) Pasal 33 Ayat (3) menetapkan bahwa “ bumi dan air dan
kecuali urusan yang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat, dalam Pasal 18A
sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
dalam Ayat (1) menyebutkan bahwa “daerah yang memiliki wilayah laut
Tahun 2010 Tentang Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1
menerangkan bahwa “pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil antar sektor, antara
pemerintah dan pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara
masyarakat”.
tergugus pulau-pulau besar dan kecil. Seperti diketahui bersama bahwa Indonesia
merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 13.466
pulau, dan panjang garis pantai mencapai 95.181 km serta luas wilayah laut
daerah tropis yang diapit oleh dua benua (Asia dan Australia), dua samudera
(Pasifik dan India), serta merupakan pertemuan tiga lempeng besar di dunia
kekayaan sumberdaya kelautan yang berlimpah, baik berupa sumber daya hayati
suatu karakteristi unik yang di dalamnya terdapat jutaan potensi sumber daya
alam yang bisa termanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan anak cucu bangsa
sebelumnya (semasa orde baru), pengembangan wilayah pesisir dan lautan tidak
2
memperoleh perhatian yang cukup akibat interaksi keputusan politik yang
bahwa aset dan sumber daya pesisir dan lautan memiliki peluang yang terlalu
Convention on the Law of The Sea (UNCLOS), luas lautan Indonesia mencapai
5,8 juta kilometer persegi termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2,7
Bruto (PDB). Di negara-negara yang asetnya lebih kecil, seperti Inggris, Jepang,
PDB. Berdasarkan data tersebut, berapa potensi kelautan kita yang tidak
sektor maritim dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) pada tahun 1999,
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil merupakan awal fase baru pengembangan
3
Berdasarkan pendekatan secara ekologis, wilayah pesisir (coastal zone)
mencakup semua wilayah yang merupakan kawasan pertemuan antara daratan dan
lautan, ke arah darat meliputi bagian daratan baik kering maupun terendam air
yang masih dipengaruhi oleh proses-proses yang berkaitan dengan laut atau sifat-
sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air asin, dan ke arah laut
kawasan pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami
yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang
pencemaran.
mengandung potensi sumber daya pesisir baik sumber daya hayati dan non hayati,
serta jasa-jasa lingkungan yang sangat rentan terhadap berbagai perubahan akibat
dapat terjadi di wilayah pesisir yang berupa gelombang pasang (tsunami), banjir,
erosi dan badai. Wilayah pesisir memiliki arti strategis, karena merupakan
wilayah pesisir ini terdapat sumber daya pesisir berupa sumberdaya alam dan jasa
4
2. Sumber daya tidak dapat pulih (non-renewable resources) seperti
estuaria, delta, dan terumbu karang. Selain dimanfaatkan sebagai sumber daya
alam pesisir, ekosistem tersebut juga mempunyai fungsi ekologis yang penting
yaitu sebagai pelindung pantai, pengatur luapan banjir, sebagai tempat untuk
Demikian pula ada yang berfungsi sebagai pengatur sumber air tawar dan
kehidupan manusia dan makluk hidup lainnya, yang mengandung potensi sumber
daya pesisir yang bersifat terbatas. Sebagai wadah, wilayah pesisir memang
terbatas dalam hal besaran wilayahnya, sedangkan sebagai sumber daya terbatas
ekonomi.
manusia dengan intensitas yang tinggi. Hal itu misalnya untuk permukiman,
5
kawasan industri, pertanian, pertambakan, pelabuhan, rekreasi dan pariwisata,
laut pantai digunakan untuk media pelayaran dan untuk penangkapan ikan, serta
sumber daya alam hayati lainnya. Masing-masing kegiatan tersebut belum tentu
dapat saling menguntungkan, bahkan justru dapat merugikan satu sama lain,
karena itu wilayah pesisir di samping sebagai “pusat kegiatan” juga dapat menjadi
“pusat konflik atau benturan” antara kepentingan sektor yang satu dengan sektor
lainnya, oleh karena itu perlu dipertegas pada suatu pengaturan yang rigid
Wilayah pesisir, yang merupakan peralihan dari ekosistem darat dan laut,
merupakan kawasan yang kaya potensi disatu sisi namun di sisi lain rentan
terhadap pengaruh dan perubahan, baik perubahan alami maupun akibat aktivitas
manusia. Salah satu pendekatan untuk mengatasi persoalan tersebut ialah dengan
Coastal Management) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Pengelolaan
memanfaatkan serta mengelola sumber daya yang ada di daerahnya, hal tersebut
diatur dalam Pasal 18A Ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “ hubungan
keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya
6
lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan
Nomor 32 Tahun 2004, bahwa pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan
dapat lagi dibagi menjadi kewenangan wajib dan kewenangan bersifat pilihan,
7
1. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi
lintas kabupaten/kota.
8
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi
potensial.
lintas kabupaten/kota.
9
14. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas
kabupaten/kota.
undangan.
dari rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah sesuai Rencana
Bab II – huruf I yang mengatur mengenai Sumber daya Alam dan Lingkungan
Hidup, dalam Bab II-huruf I dinyatakan bahwa sumber daya alam dan lingkungan
hidup memiliki peran ganda, yaitu sebagai modal pembangunan dan sekaligus
10
Adapun jasa-jasa lingkungan meliputi keanekaragaman hayati, penyerapan
karbon, pengaturan secara alamiah, keindahan alam, dan udara bersih merupakan
RPJP Nasional ialah pendayagunaan dan pengawasan wilayah laut yang sangat
integratif, dan komprehensif agar dapat meminimalkan konflik dan tetap menjaga
Pulau-Pulau Kecil
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil bahwa “pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil antar sektor, antara
pemerintah dan pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara
masyarakat”.
dijelaskan bahwa “wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat
11
dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Pulau Kecil adalah
pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2 (dua ribu kilometer
pengelolaan dan pemanfaatan wilayah laut oleh daerah, dimana dalam Pasal 18
menyebutkan bahwa :
undangan.
b) pengaturan administratif.
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling jauh 12 (dua belas) mil
laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah
12
perairan kepulauan untuk provinsi dan 1/3 (sepertiga) dari wilayah
5) Apabila wilayah laut antara 2 (dua) provinsi kurang dari 24 (dua puluh
laut dibagi sama jarak atau diukur sesuai prinsip garis tengah dari
dimaksud.
6) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) tidak
ayat (4), dan ayat (5) diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-
perundangan.
Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan bagian dari sumber daya
alam yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan kekayaan
yang dikuasai oleh negara, yang perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan
daya alam yang tinggi, dan sangat penting bagi pengembangan sosial, ekonomi,
budaya, lingkungan, dan penyangga kedaulatan bangsa, oleh karena itu perlu
aspirasi dan partisipasi masyarakat, dan tata nilai bangsa yang berdasarkan norma
hukum nasional.
13
Berdasarkan hal tersebut, secara khusus pengelolaan wilayah pesisir dan
memanfaatkan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta proses alamiah
14
kepiting dan energi biofuel. minyak,
biota laut lain, sedimentasi
kaya nutrisi
alami
Pantai Terdapat disekitar Produktivitas Konservasi Perusakan
berlumpur muara sungai biologis tinggi, habitat,
(estuari), atau delta- kaya siklus pencemaran
delta nutrisi. minyak.
Estuari/ Pertemuan air tawar Sangat Jalur pelayaran, Sampah,
delta dan laut (perairan produktif, kaya Akuakultur, Pencemaran
payau) nutrisi, berbiak Perikanan Banjir,
ikan, udang, tradisionil Sedimentasi.
kepiting,
Mangrove Terdapat disekitar Kaya udang, Sumber kayu Tumpahan
(hutan muara sungai, kepiting, untuk minyak,
bakau) tempat berlumpur, udang; tempat konstruksi, Pestisida-pupuk
bau sulfur, beberapa reklamasi dari pertanian,
perangkap debris mamalia, reptil, lahan, Pembabatan
sampah, kaya burung; akuakultur, kayu
nutrisi, pencegah produksi primer pariwisata, mangrove,
erosi, pelindung sangat tinggi industri biotek Pembukaan
pantai dan tambak
perlindungan berlebihan
bentuk pantai
Hutan rawa Sepenuhnya Siklus nutrisi Sumber kayu, Tumpahan
pasang mangrove atau tinggi, tempat rumah minyak
surut didominasi makan ikan, tradisional. Pestisida-pupuk
tumbuhan nipah udang, kepting Reklamasi berlebih dari
saat pasang lahan basah, pertanian,
naik. tempat Pembabatan
Perangkap akuakultur dan nipah/bakau
sedimen sumber gula
atau bioethanol
Laguna Agak tertutup, Produktivitas Pariwisata, Pencemaran
sedikit terbuka, ikan, udang, Navigasi,
jalan masuk dari kepiting, Tangkap ikan,
laut dapat berubah- tempat berbiak Budidaya.
ubah secara alami
biota laut lain
Pulau- Terdiri dari gosong Masing-masing Pariwisata Air tanah
Pulau karang, pulau pulau dianggap Pemukiman minim, intrusi
Kecil karang muncul, mempunyai Stasiun air laut; limbah;
atol, vulkanik; ekosistem unik. pengamat penduduk
pulau benua; Pertanian padat;
Ukuran luas kurang subsisten Penebangan
dari 2000 km2. Marikultur vegetasi,
Jumlah seluruh Sumber Pemanasan
Indonesia > 17000 bioindustri Global,
ragam pulau-pulau. masa depan, lenyapnya
termasuk pulau-
biofood & pulau kecil
biofuel. akibat kenaikan
15
muka laut 15-
19 mm/tahun.
Penutup
Daftar Pustaka
Antara News, Garis Pantai RI Terpanjang Keempat Di Dunia, Diakses dari http://
www. antaranews.com/view/?i=1235451241&c=WBM&s=, pada tanggal
22 Januari 2013.
16
Maria Maya Lestari, Analisa Hukum Terhadap Perlindungan Wilayah Pesisir
Dan Pulau-Pulau Kecil Ditinjau Dari Kewenangan Daerah, Tesis,
Program Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011.
17