PENILAIAN KETERAMPILAN
Disusun Oleh:
GANIS SUNDAWIYANI F1071161016
MARIA ANGELINA BONITA HERMAN F1071161002
MARCO VAREZA DIVI F1071161064
MELIANTO F1071161028
NESY LESTARI F1071161019
SISI ARLINA F1071161001
0
A. Pengertian Penilaian Keterampilan
Menurut pendapat Ariani, dkk. (2016) Penilaian dalam proses pembelajaran adalah
komponen yang sangat penting karena penilaian merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian juga dapat
memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses
pembelajaran. Berdasarkan penilaian hasil belajar itulah siswa dapat memperoleh informasi
tentang kelemahan dan kekuatan dirinya.
Sedangkan, menurut Firman (2000) evaluasi atau penilaian merupakan proses penentuan
informasi yang diperlukan, pengumpulan serta penggunaan informasi tersebut untuk melakukan
pertimbangan sebelum keputusan.
Menurut Alimuddin (2014) Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan
penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik untuk menilai sejauh mana pencapaian SKL, KI,
dan KD khusus dalam dimensi keterampilan.
Penilaian keterampilan adalah kegiatan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam
memenuhi indikator pecapaian kompetensi keterampilan yang ditetapkan pada kurikulum
pendidikan multikeaksaraan (Kemendikbud, 2017)
B. Cakupan Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan
Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan peserta didik yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Keterampilan ini
meliputi: keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret
keterampilan ini mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat.Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang.
Pada setiap akhir tahun pelajaran, sesuai dengan Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP-MTs, kompetensi inti keterampilan (KI-
4), yang menjadi tagihan di masing-masing kelas adalah sebagai berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti Keterampilan (KI-4)
KOMPETENSI KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI 4
INTI 4 INTI 4
KELAS VII
KELAS VIII KELAS IX
Mencoba, mengolah, dan Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
menyaji dalam ranah ranah konkret (menggunakan, mengurai,
konkret (menggunakan, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
mengurai, merangkai, dan ranah abstrak (menulis, membaca,
memodifikasi, dan menghitung, menggambar, dan
membuat) dan ranah abstrak mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
(menulis, membaca, di sekolah dan sumber lain yang sama
menghitung, menggambar, dalam sudut pandang/ teori
dan mengarang) sesuai
1
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/ teori
Kelompok KD (Kompetensi Dasar) keterampilan dirumuskan untuk mencapai kompetensi
inti keterampilan (KI-4). Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Ranah
keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta.
C. Komponen Penilaian keterampilan
Menurut Ahmad Jaeudun (2015) komponen penilaian keterampilan dikelompokkan
menjadi dua komponen yaitu:
1. Aspek proses
Keuntungan
a) Dapat mendeteksi kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses
b) Dapat digunakan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja siswa yang dinilai
Kelemahan
a) Lebih bersifat subyektif, karena mendasarkan pada keputusan penilaian
b) Membutuhkan waktu yang lebih banyak
c) Umumnya kurang reliabel
2. Aspek hasil
Keuntungan
a) Lebih mudah dilakukan, karena umumnya dapat dilakukan dengan instrumen yang
baku
b) Skornya lebih reliabel
c) Memerlukan waktu yang lebih sedikit
Kelemahan
a) Tidak mampu mendeteksi kesalahan –kesalahan yang terjadi selama proses
b) Tidak dapat untuk melakukan peningkatan atau perbaikan kinerja siswa
5
Tahap pelaksanaan:
a. Guru dan siswa secara rutin mendiskusikan proses pembelajaran yang menuntun siswa
menghasilkan karyanya.
b. Guru mengumpulkan pekerjaan/tugas siswa. Tugas siswa diperiksa dan diberi komentar oleh
guru. Siswa dapat memperbaiki tugasnya bila masih memiliki banyak kekurangan
c. Tugas/catatan tentang siswa diberi tanggal dan dimasukkan ke dalam folder/map secara
kronologis sesuai urutan waktu
d. Guru memberikan umpan balik secara berkesinambungan terhadap siswa
sehingga siswa dapat senantiasa memperbaiki kelemahannya. Guru mereviu pekerjaan siswa
menurut urutan waktu, melihat kemajuan belajarnya, dan mengkaji taraf pencapaian kompetensi
belajar siswa. Guru selanjutnya memberi catatan-catatan tentang prestasi dan kemajuan belajar
siswa. Hasil catatan guru dilampirkan pada portofolio siswa
e. Kegiatan diskusi antara guru dengan siswa hendaknya diupayakan untuk memberi masukan
terhadap hasil karya siswa, tidak ditujukan untuk memberikan penilaian tetapi digunakan untuk
memunculkan kekuatan karya siswa.
f. Seleksi terhadap hasil karya dilakukan oleh siswa dengan bantuan guru.Dalam hal ini siswa
dapat memilih seluruhnya, sebagian, atau hanya karya terbaik saja yang dimasukkan ke dalam
portofolio mereka.
Tahap penilaian
a. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada kriteria penilaian yang disusun oleh guru atas
partisipasi siswa.
b. Kriteria yang telah disepakati tersebut diterapkan dengan konsisten, baik oleh guru maupun
oleh siswa.
c. Refleksi dilakukan oleh siswa dalam bentuk penilaian diri (Self assessment). Penilaian diri
dilakukan oleh siswa untuk menilai kekuatan dan kelemahan belajarnya. Siswa menilai
kemampuan belajar dan kelemahannya sendiri berdasarkan data yang dihimpun pada portofolio,
hasil penilaian diri siswa dituliskan dan dimasukkan sebagai komponen portofolio
d. Hasil penilaian guru dan siswa terhadap portofolio dijadikan sebagai bahan untuk penyusunan
tujuan baru bagi proses pembelajaran selanjutnya.
6
e. Portofolio siap untuk dijadikan sumber penilaian siswa dan dapat dijadikan bahan pelaporan
untuk orangtua.
Petunjuk: Tuliskan centang (V) di tempat yang disediakan untuk menilai kemampuan
siswa dalam membuat kliping pencemaran lingkungan
7
Petunjuk penskoran
Skor total pada Format penilaian di atas dihitung berdasarkan jumlah terpenuhinya kriteria
penilaian (jumlah centang pada kolom ). Bila semua kriteria terpenuhi, masing-masing kliping
akan memiliki skor= 10. Skor rata-rata.dihitung dengan menjumlahkan skor ketiga kliping dibagi
tiga.
Nilai = jumlah skor kliping 1 + kliping 2 + kliping 3 : 3
2. Praktik
A.Pengertian Penilaian Praktik
Penilaian tes praktik merupakan penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
B. Tujuan Penilaian Tes Praktik
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian ini digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu seperti praktik shalat, praktik di laboratorium,
bermain peran, menggambar alam benda, praktik olahraga, membuat karya kerajinan,
memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi, dan lain-lain. (Sudjana,
2014)
C. Standar Penilaian Tes Praktik
Penilaian kinerja sangat membutuhkan standar yang jelas untuk dijadikan tolak
ukur atau patokan terhadap kinerja yang akan diukur. Ada empat hal yang harus
diperhatikan dalam menyusun standar penilaian kinerja yang baik dan benar, yaitu:
1. Validitas
Keabsahan standar tersebut sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Keabsahan
yang dimaksud adalah standar tersebut memang benar-benar sesuai atau relevan
dengan jenis kompetensi atau keterampilan yang akan dinilai.
8
2. Kesepakatan
Standar penilaian tersebut disepakati atau disetujui dan diterima oleh semua
siswa yang akan mendapat penilaian. Ini berkaitan dengan prinsip validitas
sebelumnya.
3. Realistis
Standar penilaian tersebut bersifat realistis, dapat dicapai dan sesuai dengan
kemampuan siswa.
4. Objektivitas
Standar tersebut bersifat objektif, yaitu mampu mencerminkan keadaan yang
sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi kenyataan dan sulit untuk dipengaruhi
oleh subjektivitas penilai (guru).
(Arifin, 2012).
9
Penilaian praktik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a) Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
d) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat
diamati.
e) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan pengamatan.
(Mulyatiningsih, 2011).
Untuk dapat memenuhi kualitas perencanaan dan pelaksanaan tes praktik, berikut ini
adalah petunjuk teknis dan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian
melalui tes praktik.
a) Perencanaan Tes Praktik
Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan
tes praktik.
(1) Menentukan kompetensi dasar yang cocok untuk dinilai melalui tes praktik
(2) Menyusun indikator pencapaian kompetensi
(3) Menguraikan kriteria yang menunjukkan capaian indikator hasil pencapaian
kompetensi dasar (KD)
(4) Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian
(5) Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian
(6) Mengujicobakan tugas jika terkait dengan kegiatan praktikum atau
penggunaan alat
(7) Memperbaiki tugas berdasarkan hasil uji coba, jika dilakukan uji coba
(8) Menyusun kriteria/batas kelulusan/batas standar minimal capaian
kompetensi peserta didik
b) Pelaksanaan Tes Praktik
Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan
tes praktik.
10
(1) Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik
(2) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian
(3) Menyampaikan tugas kepada peserta didik
(4) Memeriksa ketersediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktik
(5) Melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan
(6) Menilai kinerja peserta didik berdasarkan rubrik penilaian
(7) Mengolah hasil penilaian
(8) Mendokumentasikan hasil penilaian
3. Produk
A. Pengertian Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap persiapan, proses pembuatan dan
kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa dalam
membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni
(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam
(Depdiknas, 2006).
Menurut Ahiri (2008 ) penilaian produk dimaksudkan untuk: (1) menilai
keterampilan siswa dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian
tujuan pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampulan sebagai syarat untuk
mempelajari keterampilan berikutnya; (3) menilai kompetensi yang telah dicapai siswa
pada akhir jenjang tertentu pada sekolah kejuruan; dan (4) menilai keterampilan
seseorang sebagai prasyarat untuk memasuki sekolah kejuruan. Selain itu, penilaian
produk akan menilai kemampuan siswa dalam: (1) Bereksplorasi dan mengembangkan
12
gagasan dalam mendesain; (2) Memilih bahan-bahan yang tepat; (3) Menggunakan alat;
(4) Menunjukkan inovasi dan kreasi; dan (5) Memilih bentuk dan gaya dalam karya seni.
B. Tujuan dan fungsi penilaian produk
Penilaian produk (product assessment) sebagai salah satu model evaluasi
pembelajaran dalam penilaian berbasis kelas yang mengedepankan hasil karya siswa
tentunya juga mempunyai fungsi dan tujuan serta beberapa kelebihan dibandingkan
model evaluasi yang lain. Diantaranya:
1) Penilaian model ini dapat menilai penguasaan siswa yang diperlukan sebelum
mempelajari pelajaran sebelumnya.
2) Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap akhir
jenjang/kelas.
3) Menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi pendidikan.
(Davis, 1991)
Penilaian produk memiliki ciri khas yang membedakan dari bidang kegiatan
lainnya,
3. Kegiatan hasil belajar pada umumnya digunakan unit unit atau satuan
satuan yang tetap.Prestasi blajar yang dicapai oleh peserta didik dari waktu
kekliruan pengukuran
13
(Dysa,2011)
4. Projek
A. Pengertian Penilaian Projek
Menurut Majid (2014) dalam Sukmasari dan Rosana (2017) menjelaskan bahwa
penilaian proyek merupakan penyelesaian tugas peserta didik berupa investigasi yang
dilakukan dimulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,
analisis, dan penyajian data.
Menurut Arikunto (2013) dalam Pradana, Rosidin dan Ertikanto (2015) Penilaian
proyek adalah sebuah kegiatan penilaian terhadap suatu proses investigasi untuk
14
ditemukan manfaat yang bermakna bagi kehidupan manusia yang harus diselesaikan
dalam waktu tertentu.
15
Inovasi dan kreativitas yaitu proyek yang dilakukanpeserta didik terdapat unsur-
unsur baru (kekinian) dan sesuatu yang unik berbeda dari biasanya
16
Silabus
17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaranke- : Tiga
A. Kompetensi Inti :
B. Kompetensi Dasar
18
Kompetensi dasar Indicator pencapaian kompetensi
1. Mengagumi keteraturan 1.1.1 Menunjukan rasa syukur
dan kompleksitas ciptaan Tuhan terhadap kebesaran tuhan YME atas adanya
tentang aspek fisik dan kimiawi, kesamaan dan keberagaman sifat-sifat
kehidupan dalam ekosistem, dan makhluk hidup
peranan manusia dalam lingkungan
serta mewujudkan- nya dalam
pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
2.1. Menunjukkan perilaku 2.1.1 Menunjukkan perilaku jujur,
ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; bertanggungjawab, terbuka, dan
objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; peduli lingkungan pada saat
hati-hati; bertanggung jawab; melakukan percobaan persilangan
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan sederhana.
peduli lingkungan) dalam aktivitas
2.1.2 Menunjukan perilaku objektif dan
sehari-hari
teliti, dalam membuat bagan
persilangan sesuai data yang telah di
dapatkan.
3.3 Menerapkan 3.3.1 Menunjukkan hubungan antara
konseppewarisan sifat kromosom, DNA, gen, RNA, dan
dalampemuliaan dankelangsungan karakteristik makhluk hidup.
makhlukhidup
3.3.2 Membuat bagan persilangan sesuai
dengan data yang telah didapatkan.
19
hewan hasilpemuliaan 4.3.2 Melakukan praktik pemodelan
persilangan monohibrid dan dihibrid
untuk mendapatkankonsep hukum
pewarisan sifat
C. Tujuan pembelajaran
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Materi Genetik
20
Setiap sifat dan karakteristik yang ada pada setiap orang adalah warisan dari orang tua yang
diwariskan melalui materi genetik yaitu deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid
(RNA). Pada suatu untai DNA terdapat unit instruksi atau perintah yang mempengaruhi sifat atau
yang menentukan karakteristik setiap makhluk hidup yang disebut gen. Untai DNA yang panjang
akan mengalami kondensasi atau pemintalan sehingga menjadi struktur yang lebih padat yang
disebut kromosom.
b. Struktur DNA
DNA memiliki struktur seperti suatu untai ganda yang membentuk heliks. Struktur DNA yang
panjang tersusun atas satu unit kecil yang disebut dengan nukleotida. Satu unit nukleotida
tersusun atas gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. Nukleotida ini dapat dibagi
menjadi struktur yang lebih kecil disebut nukleosida. Satu unit nukleosida tersusun atas gula
deoksiribosa dan basa nitrogen (tanpa gugus fosfat). Ada empat senyawa basa nitrogen yang
menyusun DNA yaitu adenin (A) yang selalu berpasangan dengan timin (T), serta guanin (G)
yang selalu berpasangan dengan sitosin (C). Basa nitrogen adenin dan guanin dikelompokkan
dalam basa purin, sedangkan timin dan sitosin dikelompokkan dalam basa pirimidin.
Materi genetik sangat berperan dalam pewarisan sifat atau karakterkarakter tertentu pada
makhluk hidup. Karakter yang mampu mengalahkan atau menutupi karakter yang lain disebut
karakter dominan. Karakter ini akan tampak atau muncul pada individu makhluk hidup.
Karakteristik yang kalah atau tertutupi disebut karakter resesif. Gen-gen yang mengkode
karakteristik makhluk hidup memiliki variasi. Variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen disebut
allel, misalnya gen U (mengkode warna ungu pada bunga) dan gen u (mengkode warna putih
pada bunga).
Berdasar persilangan yang dilakukan Mendel terhadap ercis yang memiliki satu sifat beda,
Mendel menyatakan suatu hukum yang berbunyi “pada waktu pembentukan gamet terjadi
21
pemisahan alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”. Hukum ini
dikenal dengan Hukum I Mendel atau Hukum Pemisahan Bebas (Segregasi) Mendel.
Berdasar persilangan yang dilakukan Mendel terhadap ercis yang memiliki dua sifat beda,
Mendel menyatakan bahwa saat pembentukan gamet faktor-faktor yang menentukan karakter-
karakter berbeda yaitu gen diwariskan secara bebas satu sama lain. Kesimpulan ini selanjutnya
dikenal dengan hukum pilihan bebas Mendel atau hukum II Mendel.
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : pendekatanilmiah
2. Metodedan Model Pembelajaran : discovery
Langkah – Langkahpembelajaran
22
BerpikirKritisdanPenyelesa
ianMasalah
datakelompok
Guru mengajukan pertanyaan:
-bagaimanakah hasil dari pengambilan kancing yang telah di
lakukan ?
- apakah prediksimu?
prediksimu itu?
23
Siswa melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang
di dapatkan.
Siswa menganalisis data hasil pengamatan dengan
membandingkan data yang di dapatkandenganberbagaisumber.
Siswa membandingkan hasil inferensi dengan prediksiyang
diajukan.
Melalui diskusi, siswa
memperkirakankonsepdasarpersilangandihibridataumonohibrid
siswa saling berbagi hasil deskripsi assay yang dibuat
perkelompok
Siswa mengambil kesimpulan.
Verification (pembuktian)
Membuat bagan
persilangan sesuai
dengan data yang
telah didapatkan.
Membuktikan
hukum pewarisan
sifat Mendel melalui
percobaan persilangan
sederhana.
Sikap Menunjukkan Penilaian Lembar Sesudah
perilaku yang tampak diri penilaian guru kegiatan
(sikap ingin tahu dan pembelajaran
(terlampir)
tanggung jawab)
keterampi Membuktikan Penilaian Rubric Saat siswa
lan hukum pewarisan kinerja penilaian kinerja praktik dan
sifat Mendel melalui presentasi
(terlampir)
percobaan persilangan
2 minggu
sederhana.
kemudian
25
Melakukan setelah
praktik pemodelan pembelajaran
persilangan terakhir
monohibrid dan
dihibrid untuk
mendapatkan konsep
hukum pewarisan
sifat
Membuat bagan
persilangan sesuai
dengan data yang
telah didapatkan.
Membuat model
struktur DNA dan
kromosom sebagai
materi genetik
a. media
- bahan : kancing baju warna putih, merah, hitam dan hijau masing – masing 60 buah.
26
c. Sumber belajar
Video, power point bahan ajar, gambar dan animasi terkait topik substansi genetika.
Lestari, Endang Sri dan idun kistinnah. 2010. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk
SMA/MA kelas XI. Bandung : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Campbell N.A. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR, Simon EJ. 2006. Biology, 5th ed. Benjamin
Cummings Publishing Company, Inc., Redword City, England.
Mengetahui
………………… ………………………………
Lampiran 1
LembarKerjaPesertaDidik
Kamu akan mengamati untuk mempelajari satu dan dua sifat beda dengan menggunakan suatu
model dalam teori hukum Mendel.
Kancing baju warna putih, merah, hitam dan hijau sebanyak 15 buah masing – masing warna.
Alat tulis
1. Persilangan monohibrid
a. Pada masing-masing kantong plastik hitam, memasukkan 15 kancing putih dan 15 kancing
merah. Dua kantong plastik tersebut mewakili dua individu pada generasi parental satu
percobaan.
b. Mengkocok masing-masing kantong plastik hitam hingga semua kancing tercampur secara
homogen.
c. Memasukkan satu tangan ke dalam satu kantong plastik hitam dan tangan satunya lagi ke
dalam kantong plastik lainnya. Mengambil kancing tersebut secara bersamaan dan di acak.
Kemudian meletakkan kancing tersebut di atas meja.
2. Persilangan dihibrid
a. Mengambil kancing genetika berwarna merah (M), putih (m), hitam (B), hijau (b) masing-
masing merah 9 biji, putih 4 biji, hitam 10 biji, dan hijau 3 biji.
b. Kemudian keempat warna jenis kancing genetika itu dimasukkan atau dicampurkan dan
diacak didalam kantong plastic hitam yang telah disediakan.
c. Memasukkan tangan kedalam kantong plastic hitam dan mengambil kancing satu pasang
secara bersamaan tanpa dilihat dan dipilih secara acak. Kemudian kancing diambil disimpan
diatas meja, sehingga membentuk gabungan MB, Mb, mB, mb.
28
Pengambilan data
Petunjuk penggunaan : berilah tanda centang (√) sesuai dengan hasil pengamatanmu
Table data:
Hasil pengamatan
Analisis data :
1. Persilangan monohibrid
Total pengambilan
Total pengambilan
=
30
Putih-putih (mm) = jumlah putih-putih x 100%
Total pengambilan
2. Persilangan dihibrid
Total pengambilan
Total pengambilan
Total pengambiolan
Total pengambilan
=
31
Bagan persilangan
Gamet MB Mb mB Mb
MB
Mb
mB
mb
Pertanyaan :
Jawab:
3.Kesimpulan :
32
Lampiran 2
LembarKerjaPesertaDidik
Pembuatanproyek
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok, dengan anggota antara 5 - 7 anak.
2. Buatlah model struktur DNA dan kromosom sebagai materigenetik,
denganbahanbernilaimaksimal 15 ribuperkelompok.
3. Catatlahsemuakegiatanmu di lembarkerjaini
4. Kerjakantugasinidalamwaktu 2 minggu ( sampaitanggal 14 November 2018)
Lampiran 3
35
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Menunjukkan rasa 1. Menunjukkan rasa ingin tahu,
2. Menunjukkan rasa ingin tahu dan antusias
ingin tahu
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam 3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur,
4. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur dan
melakukan kerja
hati-hati dalam bekerja.
individu
5. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tepat.
Petunjukpenyekoran :
Pesertadidikmemperolehnilai :
SangatBaik(SB) : apabilamemperolehskor 13 - 15
36
Rumusjumlahnilai :
RumusKKM :
Nilai KKM = 70
90 – 100 = A (SB)
80 -89 = B (B)
70 – 79 = C (C)
37
Kriteria Penilaianpraktikum:
d. Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum
Tingkat Kemampuan
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum
2. Menggunakan alat sesuai fungsinya
3. Menyusun data hasil pengukuran
4 Membersihkan alat
5. Mengembalikan alat-alat pada tempatnya
Jumlah
Rubric penilaianketerampilan
Rubric
No. Aspek yang Dinilai
Jumlah
90 – 100 = A (SB)
80 -89 = B (B)
70 – 79 = C (C)
Penilaianproyek
Rubric
No Indikator Rubrik
1 Melengkapikomponenlaporan: 3. Komponenlaporanmengandung 5
Judul, Tabel Data, Perhitungan komponen.
39
No Indikator Rubrik
Data, Kesimpulan, 2. Komponenlaporanmengandung 3
danDaftarPustaka komponen.
1. Komponenlaporanmengandung 1
komponen.
2 Penyajian Data 2. Memuattabeldansatuan yang relevan.
penyilanagnkancingdananalisis 2. Memuatsalahsatudaritabelatausatuan
data yang relevan.
1. Tidakmemuattabeldansatuan yang
relevan.
3 Menyimpulkan data 3. Mampumenyimpulkanseluruhbesaran
hasilpengukuran yang hasilpengukurandenganbenar.
telahdilakukan. 2. Mampumenyimpulkansebagianbesara
nhasilpengukurandenganbenar.
1. Tidakmampumenyimpulkanseluruhbes
aranhasilpengukurandenganbenar.
4 Menyerahkanlaporanhasilpenguku 3. Mampumenyerahkanlaporanhasilpeng
ransesuaidenganwaktuyang ukurantepatwaktu.
telahditentukan. 2. Mampumenyerahkanlaporanhasilpeng
ukuranterlambatsatu jam.
3. Mampumenyerahkanlaporanhasilpe
ngukuranterlambatdua jam.
40
DAFTAR PUSTAKA
Alimuddin. 2014. Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Prosiding Seminar Nasional Vol. 01(1).
Makassar: Jurusan Matematika FMIPA UNM.
Ariani, D., E Saptaningrum, dan J Siswanto. 2016. Instrumen Penilaian Keterampilan Kerja
Ilmiah pada Pembelajaran Fisika Berbasis Inquiry. Jurnal Penelitian Pembelajaran
Fisika. Vol. 7(2): 109-117.
Ahiri, Jafar. 2008. Teknik Penilaian Kelas Dalam Pembelajaran. Jakarta: UHAMKA Press.
Depdiknas, 2006. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Puskur Balitbang Departemen Pendidikan
Nasional.
41
Ivor K Davis, 1991.Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Press.
Firman, H. 2000. Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: FMIPA UPI.
Jaeudun, Ahmad. 2015. Penilaian Keterampilan. Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan.
Kemendikbud. 2013. Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMP-MTs. Jakarta: Kementerian.
42
Sanda Ayu Listiana,2013. Efektivitas Penggunaan Instrumen Penilaian Praktik Untuk
Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Mata Pelajaran Pengolahan Makanan
Kontinental Jurusan Tata Boga Kelas XI SMK Negeri 3 Klaten
(SKRIPSI).Yogyakarta: UNY
Wahyudiono, B.2012. Ranking 1st Bukan Segalanya. Jakarta: Raih Asa Sukses.
43