Pahang adalah salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Datuk Bandar, Tanjung Balai,
Sumatera Utara. Yang terletak 2.9368078 Latitude dan 99.78181139999992 longtitude. Dengan
batas wilayah sebagai berikut:
1
Luas wilayah total kelurahan Pahang adalah 530 hektar. Dengan luas lahan perkebunan
120 hektar.Kelurahan Pahang merupakan daerah yang berdekatan dengan garis pantai dengan
karakteristik daerah panas dan vegetasi yang hidup kelapa, kelapa sawit, jagun, dan lain – lain.
Perbukitan di Kelurahan Pahang memiliki ketinggian 500 m/dpl kategori dataran rendah.
Untuk lancarnya tugas pemerintahan tidaklah terlepas dari sarana dan prasarana.
Demikian juga di Kantor Lurah Keluraha Pahang Sarana dan Prasarana sarana tiga unit
kendaraan roda 2. Kemudian prasarana adalah satu unit gedung kantor, serta sejumlah
meubiler dan elektronik dengan perincian sebagai berikut :
1. Komputer 5 Baik
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mobiliar dan elektronik di kantor
Lurah Kelurahan Pahang cukup dan sangat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluaraga (KK) Kelurahan Pahang
Untuk mengetahui lebih jelas keadaan penduduk Kelurahan Pahang penulis uraikan
menurut kelompok umur dikemukakan pada tabel dibawah ini :
Umur Jumlah
0–3 355
4–5 438
6 – 12 632
13 – 18 1.707
19 – 25 1.725
26 – 56 2.048
57 - keatas 872
Total 7047
3
Data tersebut di atas merupakan petunjuk betapa besarnya potensi manusia yang dimiliki
oleh Kecamatan Datuk Bandar kota Tanjung Balai yang terdiri dari berbagai suku seperti:
Melayu, Batak, Jawa, Minang, Aceh, Karo dan lain sebagainya yang mayoritas adalah suku
Melayu. Adapun perincian dapat diperhatikan sebagai mana yang tertera pada tabel di bawah ini:
Suku Jumlah
Melayu 2.820
Batak 2.364
Jawa 1.464
Minang 758
Aceh 414
Karo 347
Total 7047
1. Sosial Masyarakat
Masyarakat Kelurahan Pahang secara sosial sangat tinggi, rasa tolong menolong
sesama sering diwujudkan di tengah masyarakat, mulai dari membangun sarana kesehatan
dan perangkatnya juga membantu keselamatan seperti dukun beranak dan lain-lain. Untuk
mengetahui lebih jelas, penulis memberikan data yang berhubungan dengan sosial masyarakat
dibawah ini :
No Sarana/Prasarana Jumlah
1 Puskemas 1
2 Puskesmas Pembantu 2
3 Posyandu 15
4
4 Dokter 8
5 Bidan 21
6 Perawat 38
7 BPU 1
8 BKIA 2
9 Dukun Bayi 6
Di samping itu masyarakat hidup saling tolong menolong seperti gotong royong dalam
kebersihan lingkungan, menjaga keamanan tidak membedakan antara suku, ras maupun agama.
2. Keagamaan Masyarakat
Sebelum sampai kepada pokok permasalahan terlebih dahulu dibicarakan pengertian atau
definisi dari agama itu untuk memperoleh pengertian yang dimaksud.
“ Menurut bahasa arab, agama disebut dengan Ad din, yang artinya suatu kebiasaan, tingkah
laku, taat, patuh dan tunduk kepada hukum keadaaan pikiran dan pendapat. Selanjutnya
oleh Thaif Abdul Muin mengemukakan pengertian Ad din sebagai berikut : “Suatu peraturan
yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal memegang teguh peraturan Tuhan
dengan sehendak nya sendiri (tidak dipengaruhi untuk mencapai kebahagian hidup di dunia dan
di akhirat).
Pada dasarnya setiap jiwa manusia ingin memperoleh ketenangan seperti yang
dikehendaki oleh Ad din tersebut di atas, namun cara manusia dalam mencapai
ketenangan dan ketenteraman itu tidak terlepas dari peraturan yang digariskan addin nya
masing-masing, sebagaimana diketahui bahwa Negara Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila yang diurutan pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan tercantum dalam UUD
1945 pasal 29 ayat 2 berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk
5
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya
itu.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, adat istiadat, dan budaya memeluk
agama yang berbeda sesuai dengan agam dan kepercayaannya masing – masing.
Oleh karena Pancasila dan UUD 1945 memberi hak dan kebebasan bagi tiap
individu untuk memeluk agama dan beribadah menurut kepercayaannya tersebut. Demikian
juga halnya dengan masyarakat yang berada di Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjung
Balai penduduknya terdiri dari berbagai suku, agama dan adat istiadat sesuai dengan keterangan
yang diperoleh dari Camat kecamatan Datuk Bandar dan KUA kecamatan Datuk Bandar dengan
hasil sumber berikut :
Agama Jumlah
Islam 4.105
Kristen 1651
Katolik 58
Buddha 1
Hindu 35
Konghucu 0
Masjid 1
Musholla 9
Gereja 2
Kuil -
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa umat beragama
di daerah itu telah dapat menjalankan ajaran agamanya masing-masing disebabkan telah
dilengkapai dengan asarana dan peribadatan.
3. Budaya Masyarakat
Salah satu budaya masyarakat di Kelurahan Pahang yang masih berjalan sampai saat ini
adalah penampilan kuda kepang setelah perayaan 17 agustusan. Penampilan kuda kepang ini
rutin dilakukan oleh warga setiap tahunnya, yang dimana ini merupakan perayaan kemerdekaan.
Setiap tahun warga akan melaksanakan penampilan kuda kepang di rumah – rumah warga yang
dimana pemainnya terdiri dari pemuda/i dan masyarakat sekitar.
Budaya yang masih dilakukan juga sampai sekarang di masyarakat Kelurahan Pahang
adalah rewang. Rewang merupakan bentuk bantuan tenaga yang dilakukan warga untuk
membantu keluarga atau tetangga yang sedang melakukan hajatan. Dengan rewang ini memiliki
banyak manfaat seperti meringankan beban yang sedang melakukan hajatan dan juga
mempererat tali persaudaraan di antara warga.
4. Pendidikan Masyarakat
7
Tabel 4.1 Sekolah Menurut Tingkat
1. SD Negeri 1
2. SD Swasta 1
3. MI Swasta 2
4. SMP Negeri 1
5. SMA Negeri 1
6. SMK Negeri 2
7. SMK Swasta 1
Jumlah 9
1 Tamat SD 867
2 SMP/Mts 963
3 SMA/MA 1504
8
C. POTENSI DAN PROBLEM KELURAHAN
a. Ekonomi
1 Petani/Penggarap 60
2 Buruh 1014
3 Peternak 4
4 Pedagang 42
5 Tukang 74
6 Karyawan Swasta 81
7 TNI/POLRI 52
8 PNS 282
Seperti yang tertera pada table di atas banyak profesi pekerjaan di Kelurahan Pahang
diantaranya petani, buruh, peternak, pedagang, tukang, karyawan swasta, TNI/POLRI, PNS, dan
lain – lain. Untuk pekerjaan yang paling dominan adalah buruh, karena banyak masyarakat yang
bekerja sebagai buruh sawit dan kelapa dan buruh di industry rumahan seperti pengupasan
kelapa. Dan potensi inilah yang ingin dikembangkan, karena pada umumnya Kelurahan Pahang
banyak ditumbuhi oleh pohon sawit dan kelapa. Oleh karena itu untuk meningkatkan ekonomi
9
masyarakat sekitar, tokoh – tokoh masyarakat membuka industry rumah tangga untuk para ibu –
ibu dan banyak pemilik lading yang memperkejakan buruh untuk dalam memanen sawit.
b. Social
Tali persaudaraan masyarakat Kelurahan Pahang juga sangat erat dalam berbagai hal. Jika
ada saudara mereka atau tetangga yang melakukan hajatan maka mereka akan melaksanakan
yang namanya rewang yang artinya membantu keluarga selama beberapa hari sebelum hari
pelaksanaan hajatan. Dan jika ada tetangga atau keluarga yang terkena musibah mereka turut
andil membantu baik dengan materi ataupun tenaga.
c. Keagamaan
Kelurahan Pahang memiliki beberapa rumah ibadah baik itu gereja ataupun masjid.
Masyarakat Kelurahan Pahang menggunakan rumah ibadah sebagi tempat beribadah dan
menggali potensi mereka dalam bidang keagamaan. Hal ini terbukti ketika banyak masyarakat
yang memanfaatkan masjid sebagai tempat untuk melakukan pengajian, belajar Al-qur’an, dan
lain sebagainya.
Selain rumah ibadah masyarakat juga menggunakan rumah pribadi untuk melakukan
kegiatan keagamaan. Seperti masyarakat Keluraha Pahang, memiliki kegiatan keagaimaan yaitu
wirit yasin yang rutin di lakukan di setiap hari kamis yang lokasinya berubah – ubah setiap hari
dan dilaksanakan di rumah warga. Perwiritan yasin ini dilakukan oleh Ibu – ibu di kamis sore
dan bapak – bapak di kamis malam.
Selain perwiritan beberapa masyarakat Kelurahan Pahang juga terkadang membuka tempat di
rumahnya untuk anak – anak yang ingin belajar Al- Qur’an. Dan system pembayaran dilakukan
dengan pembayaran yang seikhlas hati.
10
d. Parawisata
Potensi lain yang dapat dikembangkan adalah adalah mengenai kuliner. Seperti yang kita
ketahui Kota Tanjung Balai terkenal sebagai kota kerang. Maka dari segi kuliner ini masyarakat
Kelurahan Pahang dapat memperkenalkan kuliner yang khas ini pada pengunjung yang data ke
Kelurahan Pahang.
2. Masalah Kelurahan
Masalah yang ada di Kelurahan Pahang ini yang pertama adalah kurangnya penarangan
jalan. Banyak jalan – jalan di Kelurahan Pahang yang masih gelap gulita tanpa adanya
penerangan jalan. Akibat dari kurangya penarangan jalan ini membuat aktivatas masyarakat
berkurang saat di malam hari. Selain itu banyak juga anak – anak yang tidak ada keluar di malam
hari untuk melakukan kegiatan seperti mengaji da lain sebagainya, karena kondisi jalan yang
gelap.
Masalah Kelurahan Pahang yang kedua adalah kurangnya perhatian orang tua dalam hal
masalah pendidikan anak – anaknya. Berdasarkan pengamatan kami selama melakukan kegiatan
KKN di Kelurahan Pahang masih banyak anak – anak di Kelurahan Pahang yang tidak pandai
membaca, menulis, ataupun berhitung padahal anak – anak mereka sudah berada di jenjang
tinggi dalam sekolah. Orang tua di sana hanya memikirkan agar anak – anaknya dapat sekolah
dan tamat sekolah tanpa memikirkan bagaimana perkembangan kognitif anaknya. Dan yang
lebih mengkhawatirkan lagi sekolah menaikkan kelas anak – anak yang belum mencapai
kompetensi yang diharapkan sehingga anak – anak tersebut mengalami kesulitan dalam hal
belajar di tingkat yang lebih tinggi.
11
Masalah yang ketiga adalah air bersih. Kondisi air di Kelurahan Pahang tidaklah jernih,
airnya cendrung berkarat dan kuning. Factor penyebabnya mungkin karena kondisi geografis
tanah yang dikelilingi perkebunan sawit dan kelapa juga lokasi yang dekat dengan laut. Air yang
kuning dan berkarat membuat warga susah dalam hal mencuci pakaian ataupun mengonsumsinya
sebagai air minum.
Masalah yang keempat adalah saluran air. Masih banyak parit – parit yang ada di
Kelurahan Pahang tidak berfungsi dengan baik. Masyarakat terkadang menggunakan parit
sebagai tempat pembuangan sampah. Dan terkadang masih ada jalanan yang tidak ada paritnya.
Untungnya Kelurahan Pahang masih dikelilingi perkebunan sehingga masih ada tempat untuk
menyerap air ketika terjadi hujan sehingga tidak banjir. Tetapi masalah saluran air ini harus
ditindaklanjuti dengan cepat karena cepat atau lambat pasti akan menimbulkan dampak buruk di
kemudian harinya.
Masalah yang kelima adalah sedikitnya UMKM yang ada di masyarakat. Seperti kita
ketahaui UMKM ini memiliki banyak sekali manfaat dalam membantu masyarakat menengah
untuk mencukupi kehidupan sehari – hari. Berdasarkan pengamatan kami, di Kelurahan Pahang
ini tidak banyak UMKM yang berdiri. Kami melakukan wawancara dengan salah satu warga
yang ada, dan warga tersebut mengatakan dulu UMKM sempat diwacanakan oleh pemerintah,
tetapi sampai sekarang UMKM tersebut tidak berjalan dan hanya sekedar wacana.
12
D. RENCANA PROGRAM
Setelah kami melihat potensi dan problem di Kelurahan Pahang ini, jadi kami
merumuskan beberapa program yang terdiri dari program kerja unggulan dan program kerja
penunjang.
Program kerja unggulan kami yang pertama adalah membangun sarana pendidikan yaitu
“Pondok Baca As- Syifa”. Kegiatan yang dilakukan untuk membangun pondok baca ini adalah:
1) Menyebarkan brosur yang berisikan donasi buku yang disebarkan melalui media social
dan di jalanan.
Program kerja unggulan kami yang kedua adalah “Pelatihan Produksi dan pemasaran
Sabun cuci Piring”. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Meneliti berapa banyak UMKM yang ada di Kelurahan Pahang dengan cara turun ke
masyarakat dan melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar.
2) Melakukan rapat kegiatan yang agendanya berisika wirausaha yang akan mahasiswa
kembangkan di masyarakat, dan hasil rapatnya adalah produksi sabun cuci pirung.
3) Menginformaiskan kepada masyarakat tentang lokasi dan waktu pelaksanaan
pelatihan dengan cara mengunjungi rumah warga satu persatu.
4) Membersihkan lokasi tempat pelaksanaan pelatihan yang di adakan di rumah tokoh
masyarakat salah satu pendiri usaha rumah industry.
2. Program Penunjang
16
2. Mengajar Kegiatan belajar di Untuk Anak-anak Posko KKN
Les Privat luar sekolah yang Membantu Kelurahan Kel.92
Dengan dilaksanakan di Anak-Anak Pahang LK
Membuat Posko KKN 92. Dalam V.
Rumah Memahami
Belajar Pelajaran
Sekolah Dan
Tugas-Tugas
Sekolah
3. Kegiatan Praktek Belajar Untuk Siswa- Sekolah
Belajar Mengajar menambah Siswi di SMPN.5
Mengajar Disekolah pengalaman Sekolah TANJUNG
Diskolah mengajar di daan BALAI
sekolah Mahasiswa
KKN
17
3. Mengikuti Kegiatan Untuk Bapak- Rumah
Perwiritan Menghadiri Meningkatkan Bapak Dan Masyarakat
Bapak – Perwiritan Kebersamaan Ibu-Ibu
Bapak/Ibu - Mingguan Masyarakat Lk Perwiritan
Ibu Bapak/Ibu Di V Kelurahan Khusus Lk
Kelurahan Pahang Pahang V
Lk V Dengan Kelurahan
Mahasiswa Pahang
KKN.
19
4. Seminar Ikut serta dalam Untuk Pemeritaha Aula Kantor
Kebangsaan kegiatan seminar menambah n Camat
kebangsaan yang wawasan Kecamatan Datuk
berjudul “Peran peserta tentang Datuk Bandar
Pemuda Sebagai sejarah bangsa Bandar,
Garda Terdepan Indonesia serta beberapa
Dalam membuka siswa SMA
Mewujudkan Cita- pikiran 2, MAS Al-
Cita Kemerdekaan generasi Fajri dan
dan Empat Pilar” milenial agar SMK 7
bias serta
menghargai Beberapa
bangsa serta Kelompok
memiliki rasa Mahasiswa
bangga dan /I KKN
cinta tanah air yang
sehingga rela berlokasi di
berkorban Kecamatan
demi Datuk
kepentingan Bandar
bangsa dan
negara
20
2. Membantu Ikut berpartisipasi Untuk Masyarakat Kantor
kegiatan dialam kegiatan membantu Kelurahan Camat
puskesmas di pengobatan gratis kegiatan Pahang
Kantor Lurah pada lansia kesehatan
yang di adakan
oleh pihak
puskesmas.
21