01 GDL Anitadwiku 1865 1 Ktianit A PDF
01 GDL Anitadwiku 1865 1 Ktianit A PDF
Disusun oleh:
Anita Dwi Kumala
NIM B13096
Diajukan Oleh:
Anita Dwi Kumala
NIM B13096
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Anita Dwi Kumala
NIM B13096
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Patologi pada
Ny.S G2P1A0 dengan Ketuban Pecah Dini di RSUD Karanganyar”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta
2. Ibu Siti Nurjanah, SST.,M.Keb selaku Ketua Program studi D III kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. dr. Mariyadi selaku Direktur RSUD Karanganyar, yang telah memberi ijin
kepada penulis untuk mengambil data awal dan pengambilan kasus dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ny.S yang telah bersedia menjadi responden dalam Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016
Anita Dwi Kumala
B 13096
( xi + 96halaman + 15 lampiran )
INTISARI
vi
MOTTO
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada:
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Agama : Islam
Kab. Grobogan
RIWAYAT PENDIDIKAN
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
INTISARI ....................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. vii
CURICULUM VITAE .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang........................................................................... 1
B. PerumusanMasalah ................................................................... 3
C. TujuanStudiKasus..................................................................... 4
D. ManfaatStudiKasus................................................................... 5
E. KeaslianStudiKasus .................................................................. 6
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .............................................................................. 8
1. Persalinan .............................................................................. 8
2. Ketuban pecah dini ................................................................. 15
B. Teori Manajemen Kebidanan ........................................................ 24
Langkah I : Pengkajian ................................................................. 25
Langkah I: Interpretasi Data.......................................................... 40
Langkah III : Diagnosa Potensial ................................................. 42
Langkah IV: Antisipasi/Tindakan Segera ..................................... 42
Langkah V : Rencana Tindakan .................................................... 43
Langkah VI: Pelaksanaan .............................................................. 44
Langkah VII : Evaluasi ................................................................ 46
Data Perkembangan (Soap) ........................................................... 47
ix
C. Landasan Hukum........................................................................... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi Kasus ........................................................................ 49
B. Lokasi Studi Kasus ..................................................................... 49
C. Subjek Studi Kasus ..................................................................... 50
D. Waktu Studi Kasus...................................................................... 50
E. Instrumen Studi Kasus ................................................................ 50
F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 51
G. Alat-alat yang Digunakan .......................................................... 54
H. Jadwal Penelitian ........................................................................ 55
BAB 1V TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus........................................................................... 56
B. Pembahasan................................................................................ 87
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 94
B. Saran ........................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2012, Angka Kematian Ibu di Indonesia masih cukup tinggi sebesar 359
dibandingkan dengan hasil SDKI tahun 2007 yaitu sebesar 228 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Sementara target yang ingin dicapai oleh MDGs
Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
tahun 2015, Angka Kematian ibu sebesar 437 kasus, sedangkan kasus
1
2
Ketuban Pecah Dini, Partus lama, Abortus dan penyebab lainya sebesar
Insiden ketuban pecah dini terjadi 10% pada semua kehamilan. Pada
dini pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan akan
terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah, 70% kasus ketuban
pecah dini terjadi pada kehamilan cukup bulan, sekitar 85% morbiditas dan
(Sualman, 2009).
Penatalaksanaan ketuban pecah dini masih dilema bagi sebagian besar ahli
bedah caesar dan bila menunggu persalinan spontan akan menaikkan insiden
diketahui bahwa jumlah persalinan selama 1 tahun yaitu dari bulan September
(5,8%) kasus. Dari kasus di atas menunjukkan bahwa Ketuban Pecah Dini
penanganan segera.
Berdasarkan data di atas jumlah dari kasus Ketuban Pecah Dini masih
Kebidanan Ibu Bersalin Patologi pada Ny.S G2P1A0 dengan Ketuban Pecah
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Penulis Mampu
pecah dini.
1. Bagi Peneliti
pecah dini.
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. RSUD
Dengan melihat hasil pengkajian dari studi kasus ini dapat digunakan
RSUD Karanganyar.
6
b. Pendidikan
Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin Patologi
Tahun hamil 39+3 minggu dengan Induksi Atas Indikasi Ketuban Pecah
dari 4 tetes permenit dan dinaikkan 4 tetes setiap 15 menit sampai tetesan
maksimal 40 tetes per menit. Observasi keadaan umum dan vital sign ibu
tekanan darah tiap 4 jam sekali, suhu tiap 2 jam, nadi tiap 30 menit.
Menganjurkan ibu untuk bedrest total dan minum saat tidak ada his. Hasil
timbul pada persalinan dengan KPD seperti infeksi ibu bersalin dan bayi
ibu tirah baring. Hasil asuhan yaitu persalinan dapat berlangsung secara
TINJAUAN PUSTAKA
D. Tinjauan Teori
3. Persalinan
a. Pengertian
(Mochtar, 2011).
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
b. Mulainya persalinan
1) Estrogen
8
9
2) Progesteron
1) Teori Keregangan
batas tertentu.
4) Teori Prostaglandin
dikeluarkan.
d. Tanda persalinan
a) Lightening
berikut:
makin besar.
c) Pengeluaran cairan
e. Tahapan persalinan
1) Kala I (pembukaan)
dan fase aktif (7 jam) dimana servik membuka dari 3-10 cm.
Kontraksi lebih kuat dan sering terjadi selama fase aktif. Pada
13
Frankenhauser.
4) Kala IV (Observasi)
pernapasan.
c) Kontraksi uterus.
a. Pengertian
laten). Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh
b. Etiologi
6) Faktor Lain
c. Patofisiologi
pecah dini dan selaput ketuban yang tidak kuat akibat kurangnya
5) Kehamilan kembar.
6) Trauma.
melalui vagina.
2) Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak,
3) Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi
f. Diagnosa
1) Anamnesa
2) Inspeksi
dari vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban
(Mufdlilah, 2009).
4) Pemeriksaan Dalam
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
(Nugroho, 2012).
h. Komplikasi
dapat terjadi pada kasus ketuban pecah dini, antara lain sebagai
berikut:
i. Penatalaksanaan
1) Konservatif
2) Aktif
persalinan diakhiri.
(Manuaba, 2012).
1. Pengertian
langkah yaitu:
25
a. Langkah I : Pengkajian
1) Data Subjektif
a) Biodata
(1) Nama
(Ambarwati, 2010).
(2) Umur
(Wulandari, 2010).
26
(3) Agama
(4) Suku
(Sulistyawati, 2013).
(5) Pendidikan
(Ambarwati, 2010).
(6) Pekerjaan
(Nugraheny, 2013).
(7) Alamat
b) Keluhan Utama
c) Riwayat Haid/menstruasi
(Ambarwati, 2010).
d) Riwayat Perkawinan
ke berapa.
(Estiwidani, 2008).
(Asri, 2012).
(3) Keluhan-keluhan
(Asri, 2012).
h) Riwayat penyakit
(Sujiyatini, 2009).
(1) Nutrisi
(Nugraheny, 2013).
(3) Eliminasi
(4) Aktifitas
(Varney, 2009).
(5) Istirahat/tidur
(Mustika, 2013).
2) Data Objektif
a) Status Generalis
(2) Kesadaran
(4) Suhu
(5) Nadi
(6) Pernapasan
(9) LILA
b) Pemeriksaan sistematis
(1) Kepala
(a) Rambut
(b) Muka
(c) Mata
(d) Hidung
(e) Telinga
(f) Mulut/gigi/gusi
(2) Leher
(Mufdlilah, 2009)
tidak, ada benjolan atau tidak, ada nyeri atau tidak dan
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
(a) Kontraksi
(b) Leopold I
(c) Leopold II
(Manuaba, 2012).
(e) Leopold IV
(f) TBJ
2012).
(3) Auskultasi
cm (Astuti, 2012).
(Sumarah,2010).
(5) Anogenital
(6) Perinium
(7) Anus
(8) Inspekulo
meliputi:
berapa cm
d) Pemeriksaan penunjang
palsu.
1) Diagnosa Kebidanan
kepala / bokong, UUK jam ..., inpartu kala ... fase... dengan
Data dasar :
Data Subjektif :
HPHT tanggal...
Data Objektif :
composmentis.
2) Masalah
3) Kebutuhan
Diagnosa potensial pada ketuban pecah dini antara lain yaitu terjadi
infeksi, partus preterm, prolaps tali pusat, dan distosia atau partus
(Varney, 2009).
2) Sebelum mulai persalinan, cek DJJ setiap jam selama DJJ masih
5) Konservatif
6) Aktif
persalinan diakhiri.
f. Langkah VI : Pelaksanaan
Dini adalah :
4) Konservatif
(Nugroho, 2012).
5) Aktif
infeksi, DJJ baik / tidak ada gawat janin (Turker dkk, 2009).
S : Subjektif
O : Objektif
(Walyani, 2015).
A : Assessment
data Subjektif dan Objektif pada Ny. X dengan ketuban pecah dini
P : Planning
F. Landasan Hukum
aturan atau hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang dengan hukum
infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi, distosia karena inersia uteri
perujukan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungannya
dengan masalah yang diteliti. Metode Deskriptif yaitu suatu metode penelitian
Deskriptif keadaan suatu objek. Studi kasus adalah melakukan penelitian yang
rinci tentang seseorang atau suatu unit selama kurang lebih dalam kurun
Jenis studi kasus yang digunakan penulis dalam membuat studi kasus
49
50
Dalam studi kasus ini, lokasi studi kasus dilakukan di Rumah Sakit Umum
Daerah Karanganyar.
Subjek Studi Kasus merupakan subjek yang dituju untuk diteliti oleh
peneliti yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti
(Arikunto, 2013). Subjek dalam studi kasus ini dilakukan pada ibu bersalin
waktu yang lebih lama dari yang telah ditentukan, sehingga menjadi kendala
dengan pencatatan data dan sebagainya. Apabila data yang akan dikumpulkan
itu adalah data yang menyangkut pemeriksaan fisik maka instrumen penelitian
51
langkah Varney dan data perkembangan SOAP serta lembar observasi, dan
1. Data Primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
(Norma, 2013).
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
c. Observasi
2012). Observasi pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yaitu
2. Data Sekunder
adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh
a. Studi Kepustakaan
b. Studi Dokumentasi
Dalam studi kasus ini informasi diperoleh dan didapatkan dari buku
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data antara lain:
partograf
b. Buku tulis
c. Bolpoin
c. Tensimeter
d. Stetoskop
e. Linex
f. Partus set
55
g. Jangka panggul
i. Termometer
j. Jam tangan
3. Alat untuk pendokumentasian yang berupa buku KIA, buku catatan rekam
P. Jadwal Penelitian
jadwal kegiatan ini disusun dalam suatu “gant’s chart” (Notoatmodjo, 2012).
Ruang : Ponek
No register : 355131
A. Tinjauan Kasus
I. PENGKAJIAN
56
57
2. Tanda-tanda persalinan
3. Riwayat Menstruasi :
tahun
perhari
merah kehitaman
4. Riwayat perkawinan
2. Hamil sekarang
1 Agustus 2015
2016
c. Keluhan pada
kelamin bayi.
8. Riwayat penyakit
nyeri dada
seperti sifilis.
e. Riwayat operasi
a. Nutrisi
1) Sebelum hamil
putih, teh).
2) Selama hamil
satu piring, lauk (tahu, tempe, daging, telur) dan sayur satu
3) Sekarang
teh hangat.
b. Personal Hygiene
1) Sebelum hamil
2) Selama hamil
3) Sekarang
c. Eliminasi
1) Sebelum hamil
2) Selama hamil
3) Sekarang
d. Aktifitas
1) Sebelum hamil
64
2) Selam hamil
3) Sekarang
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum hamil
2) Selama hamil
3) Sekarang
f. Psikososial budaya
4) Dukungan keluarga
6) Pantangan makanan
7) Kebiasaan adat-istiadat
h. Merokok
dekat ibu.
1. Status generalis
b. Kesadaran : Composmentis
N : 88 x/menit
66
R : 20 x/ menit
S : 36,5 oC
d. TB : 158 cm
e. BB sebelum hamil: 50 kg
f. BB sekarang : 62 kg
g. LILA : 24 cm
h. UK : 37+5 minggu
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
rontok
gravidarum
3) Mata
c) Sklera : Putih
b. Leher
1) Dada : Normal
2) Mammae
a) Membesar : Normal
d) Areola : Hiperpigmentasi
3) Axilla
d. Ekstremitas
2) Bawah
d) Kuku : Putih
a. Abdomen
68
1) Inspeksi
2) Palpasi
detik
c) Leopold I
xifoideus
melenting (Bokong)
d) Leopold II
(Punggung)
(Ekstremitas)
69
e) Leopold III
f) Leopold IV
(Divergen)
g) TFU mc donald : 29 cm
3) Auskultasi
Teratur/tidak : Teratur
b. Pemeriksaan panggul
2) Distantiaspinarum : 25 cm
3) Distantiacristarum : 29 cm
4) ConjugataEksterna : 20 cm
5) Lingkar panggul : 90 cm
c. Anogenital
1) Vulva vagina
bewarna jernih
2) Perinium
3) Anus
4) Inspekulo
5) Vagina Toucher
c) Portio : Teraba
e) Presentasi : Kepala
4. Pemeriksaan Penunjang
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. S G2P1A0 Umur 27 tahun, hamil 37+5 minggu, janin tunggal, hidup
Data Dasar :
Data Subjektif
keguguran.
Data Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
N : 88x/menit
R : 20x/menit
72
S : 36,5 oC
5. UK : 37+5 minggu
6. Palapasi
c. Leopold I
(bokong)
d. Leopold II
(punggung)
e. Leopold III
f. Leopold IV
bagian
7. TFU mc donald : 29 cm
9. Vagina Toucher
c. Portio : Teraba
e. Presentasi : Kepala
B. Masalah
C. Kebutuhan
Beri konseling pada ibu tentang keadaannya dan beri support mental
pada ibu.
menit)
V. PERENCANAAN
menit)
5. Anjurkan ibu untuk bedrest total dan tidur miring kiri sesuai
kenyamanan ibu
VI. PELAKSANAAN
Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu dalam kondisi sehat tetapi
ketuban sudah pecah 7 jam dan harus segera dirawat sesuai dengan
advis dokter
menit)
Menganjurkan ibu untuk bedrest total dan tidur miring kiri sesuai
kenyamanan ibu.
76
VII. EVALUASI
2. Kesadaran : Composmentis
N : 88 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,5oC
b. Pembukaan : 10 cm
c. Efficement : 100%
f. Presentasi : Kepala
h. Penurunan : Hodge IV
DATA PERKEMBANGAN I
KALA II
2. Kesadaran : Composmentis
N : 88 x/menit
R : 22 x/menit
S : 36,5oC
b. Pembukaan : 10 cm
c. Efficement : 100%
f. Presentasi : Kepala
h. Penurunan : Hodge IV
Ny. S G2P1A0 umur 27 tahun umur kehamilan 37+5 minggu inpartu kala II
psoses persalinan.
Hasil : Partus set dan alat resusitasi set serta oksigen lengkap.
a. Menggunakan APD
d. Ketika kepala bayi tampak 5-6 cm didepan vulva, letakkan tangan kiri
pada verteks, agar tidak terjadi defleksi maksimal, dan tangan kanan
80
hingga bahu depan lahir dan tarik curam keatas hingga bahu belakang
lahir.
j. Menilai keadaan bayi dengan posisi kepala 15° lebih rendah, bayi
hasil bayi lahir spontan, menangis kuat, warna kulit kemerahan, tonus
otot kuat, gerakan aktif, jenis kelamin laki-laki pada tanggal 22 April
DATA PERKEMBANGAN II
KALA III
2. Kesadaran : Composmentis
Ny. S G2P1A0 umur 27 tahun inpartu kala III dengan riwayat ketuban pecah
dini
pusat sejajar dengan lantai dengan cara memegang klem diantara jari
untuk mencegah inversio uteri dan lakukan PTT setiap kali ada
kontraksi
implantasi
arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas mengikuti poros jalan
lahir
memutar searah jarum jam dan lahirkan selaput dengan cara memilin
vagina dan perinium untuk memastikan tidak ada laserasi jalan lahir
KALA IV
2. Kesadaran : Composmentis
N : 88 x/menit
R : 24x/menit
S : 36,5o C
4. Kontraksi : Keras
8. Lochea : Rubra
a. 1 jam pertama setiap 15 menit dan memantau TTV dan KU, TFU,
b. 1 jam kedua setiap 30 menit, yaitu memantau TTV dan KU, TFU,
Jam Waktu Tekanandarah Nadi Suhu Tinggi fundus Kontraksi Kandungk Darah
ke uteri emih yang
keluar
15.05 WIB 120/80 mmHg 84 x/menit 36,5oC Setinggi pusat Keras Kosong 30 ml
1 15.20 WIB 120/80 mmHg 84 x/menit 36,5oC Setinggi pusat Keras Kosong 30 ml
15.35 WIB 110/70 mmHg 84 x/menit 36,5oC Setinggi pusat Keras Kosong 25 ml
15.50 WIB 110/70 mmHg 84 x/menit 36,5oC Setinggi pusat Keras Kosong 25 ml
1 jari dibawah
2 16.20 WIB 110/70 mmHg 84 x/menit 36,5oC pusat Keras 100 cc 20 ml
1 jari dibawah
16.50 WIB 110/70 mmHg 84 x/menit 36,5oC pusat Keras Kosong 20 ml
Hasil : Ibu sudah mengganti pakaian yang bersih dan sudah dalam posisi
nyaman
a. Infus RL 20 tpm
86
Hasil : Ibu sudah minum 1 gelas teh hangat dan makan 2 potong roti
5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini setelah 2 jam yaitu miring kanan
Hasil : Ibu bersedia miring kanan atau kiri untuk mobilisasi dini
ibu
Hasil : Ibu sudah faham dan mengerti tentang tanda bahaya masa nifas
Hasil : Ibu sudah faham dan mengerti tentang cara menyusui yang benar
B. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan kebidanan pada
ibu bersalin pada Ny. S dengan induksi atas indikasi ketuban pecah dini
varney, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi serta ada tidaknya
kesenjangan antara teori dengan praktik yang dialami penulis saat dilapangan.
1. Pengkajian
vagina perlu diperiksa warna, konsentrasi, bau dan pHnya, Tes lakmus (tes
utama yaitu rujukan dari bidan karena mengeluarkan cairan dari jalan lahir
yang berwarna jernih dan berbau khas sejak tanggal 22 April 2016 pukul
vulva vagina tenang, portio tebal, pembukaan 2 cm, ketuban (-) jernih
2. Interpretasi Data
kebidanan, masalah dan kebutuhan. Masalah yang timbul yaitu ibu tampak
jalan lahir berbau khas dan bewarna jernih, kurangnya pengetahuan dan
Kebutuhan pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yaitu beri
pecah dini dan beri support mental pada ibu (Sujiyatini, 2009).
aktif dengan ketuban pecah dini. Masalah dalam kasus ini ibu merasa
3. DiagnosaPotensial
ketuban pecah dini potensial terjadi infeksi intrapartum pada ibu dan bayi,
Pada kasus ini tidak terjadi diagnosa potensial pada ibu dan bayi,
terjadi dilapangan.
4. Antisipasi
menunggu instruksi dokter, atau bahkan mungkin juga situasi pasien yang
Nugraheny, 2010).
rumah sakit (Mansjoer dalam Sujiyatini, 2009). Oksitosin drip adalah cara
Pada kasus ini antisipasi yang diberikan yaitu : bedrest total dan
tidur miring kiri, kolaborasi dengan dokter SpOG, advis dokter pasang
5. Rencana Tindakan
tanda infeksi, hindari pemeriksaan dalam yang tidak perlu, rawat dirumah
e. Anjurkan ibu untuk bedrest total dan tidur miring kiri sesuai
kenyamanan ibu
dengan kasus yang terjadi dilapangan yaitu pada teori pemberian tetesan
6. Pelaksanaan
Pada kasus ini penulis melaksanakan asuhan kebidanan ibu bersalin pada
indikasi)
e. Menganjurkan ibu untuk bedrest total dan tidur miring kiri sesuai
kenyamanan ibu
dan partograf.
dengan kasus yang terjadi dilapangan yaitu pada teori pemberian tetesan
kontraksi uterus pada ibu kuat dan kontraksi dipertahankan sampai bayi
lahir.
7. Evaluasi
2009). Evaluasi pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini adalah
sebagai berikut Ibu mendapatkan terapi untuk infeksi atau tidak ada gejala
infeksi, DJJ baik / tidak ada gawat janin (Turker dkk, 2009). Ibu dan
93
bayinya selamat (Ida Ayu, 2010). Persalinan dapat berjalan dengan baik
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kesimpulan :
ibu mengatakan mengeluarkan cairan dari jalan lahir yang berwarna jernih
dan berbau khas. Data objektif keadaan umum baik, Suhu 36, 5oC,
vulva vagina tenang, portio tebal, pembukaan 2 cm, cairan ketuban (-)
inpartu kala1 fase aktif dengan ketuban pecah dini 7 jam. Masalah dalam
kasus ini ibu merasa cemas dengan keadaannya karena dari jalan lahir
keluar cairan yang merembes. Kebutuhan yang diberikan pada ibu yaitu
3. Diagnosa potensial pada Ny.S G2P1A0 yaitu pada ibu bisa terjadi infeksi
intrapartum, bagi janin bisa terjadi persalinan premature tetapi tidak terjadi
94
95
4. Antisipasi yang dilakukan pada Ny.S G2 P1 A0 yaitu bedrest total dan tidur
miring kiri, kolaborasi dengan dokter SpOG, advis dokter pasang infus RL
G2P1A0 dengan ketuban pecah dini sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan sehingga diperoleh hasil yang maksimal bagi ibu dan bayi.
7. Evaluasi yang didapat dari Ny.S G2P1A0 yaitu ibu diberi terapi infuse RL+
laserasi jalan lahir derajat II sudah dijahit, jumlah darah 200 cc, lamanya
8. Dalam kasus ibu bersalin dengan ketuban pecah dini, penulis menemukan
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya kasus ibu bersalin dengan ketuban pecah dini,
2. Bagi Profesi
4. Bagi pasien
setempat.
DAFTAR PUSTAKA