Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIV/AIDS DI MA MUHAMMADIYAH 3

PONOROGO & SMK MUHAMMADIYAH 1 SOMOROTO

PIMPINAN KOMISARIAT IBNU SINA


IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Informasi dasar mengenai HIV/AIDS

SUB POKOK BAHASAN : penyakit HIV/AIDS dikalangan masyarakat

SASARAN : Masyarakat khususnya pada remaja

HARI / TANGGAL : 16 Desember 2019

WAKTU : 60 Menit

TEMPAT : MA Muhammadiyah 3 Ponorogo

PENYULUH : Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

1. Tujuan Umum :
Setelah diberikannya penyuluhan kepada para remaja, diharapkan remaja
mampu memahami tentang bahayanya penyakit ini dan mulai menjaga diri untuk
menjauhi.
Tujuan Khusus :
Setelah diberikannya penyuluhan remaja diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian HIV dan AIDS
b. Memahami dan mengerti akibat penyakit HIV/AIDS dalam tubuh
c. Mengetahui dimana letak penyakit HIV/AIDS
d. Mengetahui penyebab penyakit HIV/AIDS
e. Mengetahui bagaimana cara penularan penyakit HIV/AIDS
2. Pokok-Pokok Materi :
a. Pengertian HIV/AIDS
b. Akibat penyakit HIV/AIDS
c. Dimana letak penyakit HIV/AIDS
d. Gejala penyakit HIV/AIDS
e. Penyebab penyakit HIV/AIDS
f. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS
4. Proses Penyuluhan
Kegiatan Metode
TPK Kegiatan Penyuluhan Media
Sasaran
Pembukaan :
 Memberikan
Salam
 Memperkenalkan Ceramah
Diri dan
Menanggapi
 Menjelaskan Diskusi
Tujuan
 Kontrak
 Apersepsi

Pelaksanaan :
Menjelaskan
materi
penyuluhan
secara beraturan
dan teratur dan
memberikan
kesempatan
bertanya kepada
audience untuk
bertanya.
Materi :

a) Pengertian
HIV/AIDS Mendengarkan Power Ceramah
b) Akibat penyakit dan bertanya Point
HIV/AIDS
c) Dimana letak
penyakit
HIV/AIDS
d) Bagaimana
gejala HIV/AIDS
e) Penyebab
penyakit
HIV/AIDS
f) Bagaimana cara
penularan
HIV/AIDS
Evaluasi : Memperhatikan
 Memeberikan dengan seksama Diskusi
pertanyaan
dan Menjawab
kepada remaja
 Menyimpulkan
inti dari
penyuluhan
 Memberikan
kesempatan klien
untuk menjawab
pertanyaan yang
diberikan
Penutupan :
 Penutup Menanggapi Ceramah
 Memberikan
Salam

5. Evaluasi
Pertanyaan :
a. Apa pengertian HIV/AIDS?
b. Apa akibat penyakit HIV/AIDS?
c. Dimana letak penyakit HIV/AIDS?
d. Apa saja tanda dan gejala HIV/AIDS?
e. Apa penyebab HIV/AIDS?
f. Bagaimana penularan HIV/AIDS?
MATERI

Apa itu HIV dan AIDS?

HIV dan AIDS adalah dua kondisi yang berbeda. Meski berbeda, keduanya saling
berhubungan.

Pertama, HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang dapat menurunkan
sistem kekebalan tubuh secara drastis. Alhasil, infeksi virus ini memberikan peluang besar
untuk berbagai bakteri, virus, dan penyebab infeksi lainnya menyerang tubuh Anda.

HIV adalah kondisi yang bisa menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome).

HIV merupakan virus penyakit yang menyerang dan menghancurkan sel CD4. Cell CD4
adalah sel dari sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi. Hilangnya sel CD4 ini
menyulitkan tubuh untuk melawan infeksi dan kanker yang disebabkan oleh jenis Human
Immunodeficiency Virus tertentu.

Tidak seperti virus lainnya, tubuh Anda tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jadi, jika
Anda terinfeksi virus Human Immunodeficiency Virus, Anda akan memilikinya seumur
hidup.

Nah, sedangkan AIDS adalah suatu kondisi ketika stadium penyakit HIV sudah cukup parah.
Biasanya kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit lain seperti kanker dan berbagai
infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh Anda.

Seberapa umumkah HIV dan AIDS?

Menurut laporan dari UNAIDS, pada akhir 2017, ada sekitar 36,9 juta orang yang hidup
dengan kondisi penyakit ini. Lalu sekitar 940.000 orang meninggal karena akibat penyakit
yang muncul karena AIDS.

Namun sayangnya, hanya sekitar 75% dari penderita yang menyadari bahwa mereka
mengidap kondisi ini

Ini karena Human Immunodeficiency Virus merupakan penyakit yang menyerang tanpa
menunjukkan gejala apa pun di awal Anda terinfeksi. Jikalau ditunjukkan adanya gejala,
kemungkinan ciri-cirinya sangat tidak terlihat atau dirasakan jelas di tubuh Anda.
Tanda dan Gejala HIV dan AIDS

Apa saja tanda-tanda dan gejala HIV/AIDS?

Meskipun tidak menunjukkan gejala apapun, Anda masih dapat menularkan virus ke orang
lain. Ini karena penyakit Human Immunodeficiency Virus adalah kondisi yang dapat
memakan waktu hingga 2 sampai 15 tahun sampai bisa memunculkan gejala.
Oleh sebab itu, Anda mungkin memiliki HIV dan masih terlihat sehat dan bisa berkegiatan
secara normal layaknya orang sehat lainnya. Biasanya Anda tidak dapat mengetahui secara
pasti apakah memiliki penyakit HIV/AIDS sampai Anda diperiksa atau tidak.

HIV tidak akan langsung merusak organ tubuh Anda. Akan tetapi, penyakit ini akan
menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga memungkinkan terjadi berbagai penyakit
lainnya terutama infeksi,untuk kemudian menyerang tubuh.

Gejala pertama dari Human Immunodeficiency Virus mirip dengan infeksi virus lainnya,
yaitu:

 Demam
 Sakit kepala
 Kelelahan
 Nyeri otot
 Kehilangan berat badan secara perlahan
 Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha

Jika penyakit Human Immunodeficiency Virus dibiarkan, kondisi ini bisa berubah semakin
parah menjadi AIDS. Berikut ini adalah berbagai gejala AIDS yang dapat muncul, yaitu:

 Sariawan yang ditandai dengan adanya lapisan keputihan dan tebal pada lidah atau mulut.
Sariawan ini disebabkan oleh infeksi jamur
 Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang
 Penyakit radang panggul kronis
 Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang tidak dapat dijelaskan
penyebabnya dan mungkin muncul bersamaan dengan sakit kepala dan atau pusing
 Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang bukan disebabkan karena olahraga atau diet
 Lebih mudah mengalami memar
 Diare yang lebih sering
 Sering demam dan berkeringat di malam hari
 Pembengkakan atau mengerasnya kelenjar getah bening yang terletak di tenggorokan, ketiak,
atau pangkal paha
 Batuk kering yang terus menerus
 Sering mengalami sesak napas
 Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina tanpa penyebab yang pasti
 Ruam kulit yang sering atau tidak biasa
 Mati rasa parah atau nyeri pada tangan atau kaki
 Hilangnya kendali otot dan refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot
 Kebingungan, perubahan kepribadian, atau penurunan kemampuan mental

Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa Anda akan mengalami berbagai gejala di luar yang
telah disebutkan. Jika Anda mempunyai pertanyaan tentang suatu gejala, silakan
berkonsultasi dengan dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki 1 atau 2 gejala Human Immunodeficiency Virus seperti yang telah
disebutkan di atas, segera periksa langsung ke dokter. Pasalnya, kondisi tubuh masing-masing
orang berbeda.
Untuk itu, selalu konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami berbagai gejala yang tak biasa
seperti yang telah disebutkan. Anda juga perlu segera berkonsultasi jika kondisi tubuh saat ini
menghambat aktivitas keseharian.

Penyebab HIV dan AIDS

Apa penyebab HIV/AIDS?

HIV dan AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency
Virus. Adapun AIDS adalah kondisi infeksi HIV yang sudah parah ketika HIV tidak
ditangani dengan baik.

Faktor Risiko HIV dan AIDS

Apa saja faktor risiko dari HIV/AIDS?

HIV/AIDS adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui kontak dengan luka, dara, air mani,
dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi virus tersebut.

Sebagai contoh ketika Anda berhubungan seks tanpa kondom, baik lewat vagina, anal, atau
oral dengan orang yang memiliki. Anda berisiko tertular virus ini tanpa sadar

Ini karena adanya pertukaran cairan tubuh antara orang yang terinfeksi dengan orang yang
sehat. Kondisi ini akan meningkat risikonya jika di organ seksual Anda terdapat luka
terbuka.

Biasanya perempuan remaja sangat rentan terhadap infeksi HIV karena selaput vagina
mereka lebih tipis dan lebih rentan luka infeksi dibandingkan wanita dewasa.

Selain kontak seksual, ada berbagai hal lain yang menyebabkan seseorang terkena penyakit
yang melemahkan sistem imun ini, yaitu:

 Berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya dengan orang yang terkontaminasi
dengan Human Immunodeficiency Virus.
 Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak disterilkan dan
pernah dipakai oleh orang dengan kondisi ini.
 Ibu hamil yang memiliki kondisi Human Immunodeficiency Viruskepada bayinya (sebelum
atau selama kelahiran) dan saat menyusui.
 Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya seperti klamidia atau gonore karena virus
HIV akan sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah.
 Adanya kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang yang memiliki infeksi
HIV pada luka terbuka yang Anda miliki.

Namun, jangan salah sangka. Anda TIDAK dapat tertular virus Human
Immunodeficiency Virus melalui kontak sehari-hari seperti:

 Bersentuhan
 Berjabat tangan
 Berpelukan
 Batuk dan bersin
 Mendonorkan darah ke orang yang terinfeksi
 Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet yang sama
 Berbagi sprei
 Berbagi peralatan makan atau makanan yang sama
 Dari hewan, nyamuk, atau serangga lainnya

Komplikasi HIV dan AIDS

Apa komplikasi dari HIV/AIDS?

Komplikasi dari infeksi virus Human Immunodeficiency Virus adalah penyakit


AIDS. Artinya, AIDS menjadi kondisi lanjut dari infeksi HIV.

Kondisi Human Immunodeficiency Virus dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh,


sehingga bisa menyebabkan berbagai infeksi lainnya. Jika Anda juga memiliki AIDS, Anda
mungkin memiliki beberapa komplikasi kondisi yang cukup parah, seperti:

1. Infeksi

Infeksi kuman lain bisa terjadi lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Adapun berbagai
infeksi yang biasanya muncul yaitu tuberkulosis, infeksi sitomegalovirus, kriptokokus
meningitis, toksoplasmosis, dan cryptosporidiosis.

2. Kanker

Orang yang mengalami AIDS juga bisa terkena penyakit kanker dengan mudah. Jenis kanker
yang biasanya muncul yaitu kanker paru-paru, ginjal, limfoma, dan sarkoma Kaposi.

3. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi paling umum yang muncul saat seseorang mengidap
HIV. Pasalnya, orang dengan HIV/AIDS tubuhnya sangat rentan terkena virus. Oleh sebab
itu, tuberkulosis menjadi penyebab utama kematian di antara orang dengan HIV/AIDS.

4. Sitomegalovirus

Sitomegalovirus adalah virus herpes yang biasanya ditularkan dalam bentuk cairan tubuh
seperti air liur, darah, urin, air mani, dan air susu ibu. Sistem kekebalan tubuh yang sehat
akan membuat virus tidak aktif.

Namun, jika sistem kekebalan tubuh melemah, misalnya karena Anda mengidap penyakit
HIV dan AIDS, virus dapat dengan mudah menjadi aktif. Sitomegalovirus dapat
menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lain.

4. Candidiasis

Candidiasis adalah infeksi yang juga sering terjadi akibat HIV/AIDS. Kondisi ini
menyebabkan peradangan dan menyebabkan lapisan putih dan tebal pada selaput lendir
mulut, lidah, kerongkongan, atau vagina.

5. Kriptokokus meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum
tulang belakang (meninges). Meningitis kriptokokal adalah infeksi sistem saraf umum pusat
yang bisa didapat oleh orang dengan penyakit HIV/AIDS. Kriptokokus yang disebabkan oleh
jamur di dalam tanah.

6. Toksoplasmosis

Infeksi yang mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit yang menyebar
terutama melalui kucing, Kucing yang terinfeksi biasanya memiliki parasit di dalam tinjanya.

Tanpa disadari, parasit ini kemudian dapat menyebar ke hewan lain dan manusia. Jika orang
dengan HIV/AIDS mengalami toksoplasmosis dan tidak segera ditangani, kondisi ini bisa
menyebabkan infeksi otak serius seperti ensefalitis.

7. Cryptosporidiosis

Infeksi ini terjadi disebabkan oleh parasit usus yang umum ditemukan pada hewan. Biasanya
seseorang bisa terkena parasit ini cryptosporidiosis ketika Anda menelan makanan atau air
yang terkontaminasi.

Nantinta, parasit akan tumbuh di usus Anda dan saluran empedu, menyebabkan diare parah
kronis pada orang dengan AIDS.

Selain infeksi, Anda juga berisiko mengalami kanker dan masalah neurologis, dan masalah
ginjal ketika Anda memiliki penyakit AIDS.

Diagnosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan


pada dokter Anda.

Bagaimana mendiagnosis HIV dan AIDS?

Mendiagnosis infeksi virus HIV biasanya akan dilakukan dengan tes darah. Ini adalah cara
yang paling memungkinkan untuk dokter memeriksa sekaligus menentukan apakah Anda
terinfeksi virus penyakit Human Immunodeficiency Virus atau tidak.

Keakuratan tes tergantung pada waktu kapan paparan terakhir HIV. Misalnya kapan terakhir
kali berhubungan seks tanpa kondom atau berbagi jarum suntik. Jika Anda pernah melakukan
berbagai tindakan yang berisiko terkena Human Immunodeficiency Virus, Anda bisa saja
benar terinfeksi virus HIV/AIDS.

Oleh karena itu, lebih baik melakukan tes HIV untuk mengetahui status kesehatan Anda.
Butuh waktu sekitar 3 bulan untuk antibodi Human Immunodeficiency Virus muncul pada tes
HIV.

Jika hasil tes Anda positif (reaktif), tandanya Anda memiliki antibodi HIV dan memiliki
infeksi penyakit tersebut. Meski positif HIV, namun belum berarti Anda juga memiliki
AIDS.
TIdak ada yang tahu pasti kapan seseorang terinfeksi virus HIV akan mengalami AIDS. Jika
hasil tes Anda negatif, artinya di dalam tubuh Anda tidak memiliki antibodi Human
Immunodeficiency Virus.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan


pada dokter Anda.

Bagaiman cara mengobati HIV dan AIDS?

Terapi antiretoviral (ARV) merupakan obat yang biasanya digunakan untuk mengobati
infeksi akibat penyakit HIV. Obat ARV tidak dapat menyembuhkan, tetapi bisa membantu
orang dengan HIV hidup lebih lama dan lebih sehat. Selain itu, ARV juga membantu
mengurangi risiko penularan HIV.

Tujuan utama obat ARV adalah mencegah dan mengurangi jumlah Human Immunodeficiency
Virus dalam tubuh dan menghambat virus dalam memperbanyak diri. Dengan begitu, jumlah
virusnya di dalam tubuh tidak terus bertambah.

Berkurangnya virus HIV memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk bisa pulih
dan cukup kuat untuk melawan infeksi dan kanker.

Selain itu, ketika jumlah virusnya rendah dan tidak terdeteksi, kemungkinan untuk
menularkan infeksi Human Immunodeficiency Virus ini ke orang lain pun berkurang.

Saat terdeteksi infeksi Human Immunodeficiency Virus, Anda biasanya diminta untuk minum
obat ART sesegera mungkin. Apalagi jika Anda sedang dalam kondisi berikut:

 Hamil
 Memiliki infeksi oportunistik (infeksi penyakit lain bersamaan dengan HIV)
 Memiliki gejala yang parah
 Jumlah sel CD4 di bawah 350
 Memiliki penyakit ginjal akibat HIV
 Sedang dirawat karena hepatitis B atau C

Selain ART, ada banyak obat untuk HIV yang biasanya dikelompokkan dan dikombinasikan
sesuai dengan kegunaannya. Pemilihan rejimen ini akan berbeda tiap orangnya karena
biasanya disesuaikan dengan efek samping dan interaksi obat lain yang digunakan.

Untuk itu dokterlah yang akan memilihkan kira-kira rejimen mana yang sekiranya cocok
untuk mengobati kondisi Anda.

Pengobatan di Rumah untuk HIV dan AIDS

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi HIV dan AIDS?
Berikut gaya hidup, pengobatan rumahan, serta pencegahan yang dapat membantu Anda
mengatasi infeksi virus HIV/AIDS:

 Makan makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan
protein tanpa lemak.
 Cukup istirahat.
 Rutin berolahraga.
 Menghindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol.
 Berhenti merokok.
 Melakukan berbagai cara untuk mengelola stres seperti meditasi atau yoga.
 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setiap habis memegang hewan peliharaan.
 Menghindari daging mentah, telur mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan laut
mentah.
 Melakukan vaksin yang tepat untuk mencegah infeksi seperti radang paru dan flu.

Jika Anda positif terkena, Anda dapat menularkan virus ke orang lain meski tubuh tidak
menunjukkan gejala apapun. Untuk itu, lindungi diri Anda dan orang lain dan cegah
penyebaran HIV dengan cara:

 Selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks vagina, oral, atau anal.
 Tidak berbagi jarum atau peralatan obat lainnya.

Jika Anda memiliki HIV dan hamil, berkonsultasilah dengan dokter yang memiliki
pengalaman tentang pengobatan infeksi Human Immunodeficiency Virus. Tanpa pengobatan,
sekitar 25 dari 100 bayi yang lahir dari ibu dengan HIV juga terinfeksi. Namun, penggunaan
obat-obatan Human Immunodeficiency Virus, operasi caesar, dan tidak menyusui secara
langsung dapat mengurangi risiko penularan.

Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk lebih
memahami solusi terbaik untuk Anda.

Hello Health Group tidak memberikan saran medis, diagnosis atau pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/hiv-aids/

Anda mungkin juga menyukai