Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

MULTIMETER II

NAMA PRAKTIKAN : WENING TYAS UTAMI


NAMA REKAN KERJA : 1. SISKA ARDYAGARINI PARAMITA
2. MUHAMMAD RIZHA ALFAWAZ

KELAS/KELOMPOK : TELEKOMUNIKASI – 1A / 5
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 27 SEPTEMBER 2018
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 3 OKTOBER 2018

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...… 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................... . 2
TUJUAN PERCOBAAN ...................................................................................... . 3
DASAR TEORI .................................................................................................... 3
ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN ............................................................... . 3
LANGKAH PERCOBAAN................................................................................... 4
DATA HASIL PERCOBAAN............................................................................ . 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN ....................................................................... . 5
KESIMPULAN……………….............................................................................. 6
LAMPIRAN .......................................................................................................... . 7
3

1. TUJUAN PERCOBAAN
Menyelidiki dan membandingkan pengaruh dari tahanan dalam alat ukur
(Rd) terhadap nilai pengkuran arus dan tegangan pada suatu beban RL.

2. DASAR TEORI
Suatu voltmeter yang ideal harus mempunyai tahanan dalam yang
tak terhingga, namun pada kenyataannya tahanan dalam voltmeter selalu
ada batasnya. Oleh karena itu jika kita mengukur tegangan maka akan
terdapat error (penyimpangan). Hal ini disebabkan oleh arus yang
mengalir melalui voltmeter. Besar penyimpangan bergantung pada nilai
tahanan beban bila dia dibandingkan dengan tahanan dalam.
Sebaliknya, amperemeter yang ideal harus mempunyai tahanan
dalam nol. Tetapi pada umumnya tahanan dalam suatu amperemeter
tidaklah sama dengan nol, sehingga penyimpangan selalu tetap ada, yang
disebabkan oleh tegangan jatuh pada amperemeter.
Jika nilai tahanan beban cukup besar dibandingkan dengan tahanan
dalam amperemeter, maka penyimpangan yang terjadi dapat diabaikan.
Untuk mengukur kuat arus di suatu rangkaian digunakan
amperemeter. Mengukur tegangan antara dua titik dalam rangkaian
digunakan voltmeter. Voltmeter pengukur tegangan dipasang paralel.
Dalam teknik elektro, impedansi adalah ukuran sejauh mana
rangkaian menghambat aliran listrik. Semua bahan memiliki beberapa
tingkat hambatan listrik, yang menyebabkan beberapa energi akan hilang
sebagai panas, dan mengurangi aliran arus. Dalam kasus arus searah (DC),
impedansi sama dengan resistansi, dan semata-mata tergantung pada bahan
dari mana sirkuit dibuat.

3. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


- 1 buah sumber daya searah
- 2 buah multimeter (analog dan dialog)
- 4 buah tahanan RL (47Ω; 220Ω; 10KΩ; 4,7KΩ)
- 1 buah protoboard
- Kabel-kabel penghubung
4

4. LANGKAH PERCOBAAN
1.) Hubungkan rangkaian seperti Gambar 2

2.) Bacalah harga arus dan tegangan untuk keempat nilai tahanan beban
RL. Catatlah hasil pengukuran saudara pada Tabel Hasil Percobaan
3.) Hitunglah harga arus dan tegangan untuk setiap beban RL (anggaplah
alat-alat ukur ideal) serta masukkan pada Tabel Hasil Percobaan
4.) Ulangi langkah (2) dan (3) untuk beberapa harga tegangan sumber
yang lain
5.) Hubungkan rangkaian-rangkaian seperti pada Gambar 3

6.) Ulangi langkah (2), (3), dan (4)


7.) Bacalah harga tahanan dalam (Rd) Voltmeter

5. DATA HASIL PERCOBAAN


Rangkaian Perhitungan Pengukuran
V (Volt) I (mA) V (D) I (D) V (A) I (A)
I RL1 = 47Ω 115,2 15
× 60 = 6V
150
× 110 =
150 150
6V 127 mA 5,82 V
mA
110mA
RL2 = 220Ω 23,14 15
× 60 = 6V
150
× 22 =
150 150
6V 27,27 mA 5,88 V
mA
22mA
RL3 = 10KΩ 0,59 mA 15
× 60 = 6V
1,5
× 58 =
150 150
6V 0,6 mA 5,94 V
0,58mA
RL4 = 1,27 mA 15 1,5
× 60 = 6V × 120 =
150 150
6V 1,3 mA 5,95 V
4,7KΩ
1,2mA
5

II RL1 = 47Ω 115,5 15


× 58 = 5,8V
150
× 104 =
150 150
6V 127 mA 5,12 V
mA
104mA
RL2 = 220Ω 23,56 15
× 60 = 6V
150
× 22 =
150 150
6V 27,27 mA 5,73 V
mA
22mA
RL3 = 10KΩ 0,6 mA 15
× 60 = 6V
1,5
× 58 =
150 150
6V 0,6 mA 5,62 V
0,58mA
RL4 = 1,28 mA 15 1,5
× 60 = 6V × 112 =
150 150
6V 1,3 mA 5,29V
4,7KΩ
1,12mA

6. ANALISA DAN PEMBAHASAN


a. PERTANYAAN
i. Dalam rangkaian manakah arus melalui RL dapat diukur
dengan lebih tepat? Jelaskan jawaban anda!
ii. Rangkaian yang manakah yang lebih baik untuk mengukur
tegangan pada RL? Jelaskan!
iii. Untuk beban RL yang kecil, rangkaian manakah yang saudara
pilih untuk mengukur arus? Jelaskan!
b. JAWABAN
i. Menurut data yang kami peroleh rangkaian 1 adalah rangkaian
yang hasil ukurnya lebih mendekati pengukuran teori
dibandingkan rangkaian 2.
ii. Untuk pengukuran voltase kedua rangkaian sama baiknya.
Untuk percobaan ke 1 rangkaian 2 nilai pengukuran voltase
berbeda karena keadaan kipas angin depan kelompok kami
menyala sehingga hambatannya bertambah sehingga voltase
berbeda dengan percobaan yang lain.
iii. Untuk mengukur arus kami lebih memilih menggunakan
rangkaian pertama karena perbedaan hasil pengukuran dengan
hasil teori berbeda tipis (pengukuran arus dalam).
iv. Penyimpangan pengukuran terbesar terjadi pada rangaian 2
percobaan pertama. Karna pada perhitungan teori arus yang
6

dihasilkan adalah 127 mA sedangkan pada hasil pengukuran


praktek arus yang dihasilkan adalah 104 mA sehingga
resistansi tahanan dalam ampermeter yang dimiliki oleh
multimeter adalah sebagai berikut:
𝑉
𝑅𝑑𝑎 = −𝑅
𝐼
5,8
𝑅𝑑𝑎 = − 47
0,104
𝑅𝑑𝑎 = 55,76 − 47
𝑅𝑑𝑎 = 8,76 𝐴

7. KESIMPULAN
Idealnya voltmeter harus mempunyai tahanan dalam yang tak
terhingga dan,amperemeter harus mempunyai tahanan dalam nol.
Akantetapi setiap multimeter mempunyai resistasi tahanan dalam baik itu
resistansi tahanan dalam voltmeter maupun resistansi tahanan dalam
ampermeter. Oleh karena itu jika kita mengukur tegangan maka akan
terdapat error (penyimpangan). Jika nilai tahanan beban cukup besar
dibandingkan dengan tahanan dalam amperemeter, maka penyimpangan
yang terjadi dapat diabaikan.
7

8. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai