Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan

tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

RINGKASAN
Kimia termasuk salah satu rumpun mata pelajaran IPA SMA dan sederajat yang dibangun
atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Cain, Sandra (1990:4) menyatakan
bahwa sains (IPA) terdiri dari empat komponen antara lain: sain sebagai produk, sains sebagai
proses, sains sebagai sikap, dan sains sebagai teknologi. Peraturan menteri No. 22 Tahun 2006
menyatakan pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry)
untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Pada tahun 2010, salah satu
model pembelajaran yang dikembangkan adalah model pembelajaran pada mata pelajaran Kimia
Analisis Instrumen kelompok produktif SMK dengan pendekatan belajar aktif berbasis budaya
dan karakter bangsa sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Salah satu model yang dikembangkan
adalah analisis Spektrofotometri UV-Vis. Model ini dikembangkan karena metode
spektrofotometri telah digunakan secara luas di lembaga penelitian dan industri untuk
menyelesaikan masalah analisis bahan pangan dan lingkungan.
Berdasarkan pengamatan awal peneliti di SMK, tantangan dari pembelajaran
Spektrofotometri UV-Vis ini adalah akses menuju alat laboratorium khususnya spektrofotometer
UV-Vis yang terbatas, sehingga pembelajaran Spektrofotmetri UV-Vis tidak dilakukan secara
mendalam. Untuk mengatasi tantangan ini, peneliti akan menciptakan Specphone, yaitu sebuah
manipulatives Spektrofotometri UV-Vis yang dirancang, dibuat, dan digunakan oleh setiap siswa
pada pembelajaran Spektrofotmetri UV-Vis. Specphone ini dibuat dengan alat-alat yang murah,
mudah ditemukan, dan tetap dapat difungsikan dengan baik untuk menganalisis zat-zat kimia.
Pembelajaran Kimia Analisis Instrumen Spektrofotometri UV-Vis dengan Specphone juga
melibatkan teknologi pada proses pembelajaran karena Specphone menggunakan kamera dari
telepon genggam untuk mengambil gambar hasil spektrofotometer.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keterampilan proses sains siswa SMK
melalui praktikum kimia pada mata pelajaran analisis instrumen Spektrofotometri UV-Vis dengan
menggunakan manipulatives rancangan peneliti yaitu Specphone. Luaran dari penelitian ini adalah
Specphone, yaitu sebuah manipulatives Spektrofotometri UV-Vis yang dirancang, dibuat, dan
digunakan oleh setiap siswa pada pembelajaran Spektrofotmetri UV-Vis. Specphone merupakan
Spektrofotometer UV-Vis portable yang mudah dibuat, dengan perawatan yang mudah, dan
praktis untuk dibawa. Penelitian ini akan dilakukan dengan membuat prototype dari Specphone,
lalu dikalibrasi dengan alat Spektrofotometer UV-Vis di laboratorium kimia, kemudian alat dapat
diaplikasikan sebagai instrumen dalam pembelajaran analisis kimia instrumen di SMK. Tingkat
kesiapan teknologi dalam penelitian ini telah mencapai pembuktian konsep (proof-of-concept)
dengan merancang alat dan memfungsikan secara analitis dan eksperimental.

Kata kunci maksimal 5 kata


Kata kunci : Keterampilan proses sains, Spektrofotometri UV-Vis, manipulatives, Analisis Kimia
Instrumen, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Pembelajaran kimia pada hakikatnya selalu berkaitan dengan proses dan produk kimia.
Keterampilan proses harus dimiliki peserta didik untuk dapat menghasilkan produk kimia untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Abruscato (Khaeruddin dan Sujiono Eko
Hadi, 2005 : 32) mengklasifikasikan keterampilan proses sains menjadi dua bagian, yaitu
keterampilan proses dasar (Basic Processes) dan keterampilan proses terintegrasi (Integrated
Processes). Keterampilan proses dasar terdiri dari : (1) Pengamatan, (2)Penggunaan bilangan,
(3)Pengklasifikasian, (4) Pengukuran, (5) Pengkomunikasian, (6) Peramalan, (7) Penginferensial.
Sedangkan keterampilan terintegrasi terdiri dari : (1) Pengontrolan variabel, (2) Penggunaan
bilangan, (3) Perumusan hipotesis, (4) Pendefenisian secara operasional, (5) Melakukan
eksperimen. Agar siswa-siswa memiliki keterampilan tersebut, maka harus dilatih untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sehubungan dengan keterampilan itu .

Keterampilan proses sains yang digunakan di SMK dalam KBK antara lain :

1. Mengamati
2. Mengukur
3. Menggolongkan
4. Mengajukan Pertanyaan
5. Menyusun Hipotesis
6. Merencanakan percobaan
7. Mengidentifikasi variabel
8. Menentukan langkah kerja
9. Melakukan eksperimen
10. Membuat dan Menafsirkan Informasi / grafik
11. Menerapkan konsep
12. Menyimpulkan
13. 1Mengkomunikasikan baik secara verbal maupun nonverbal
(Khaeruddin dan Sujiono Eko Hadi, 2005 : 31).

Keterampilan proses sains dapat diukur melalui kegiatan praktikum kimia. Pada tahun 2010, salah
satu model pembelajaran yang dikembangkan adalah model pembelajaran pada mata pelajaran
Kimia Analisis Instrumen kelompok produktif SMK dengan pendekatan belajar aktif berbasis
budaya dan karakter bangsa sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Salah satu model yang
dikembangkan adalah analisis Spektrofotometri UV-Vis. Model ini dikembangkan karena metode
spektrofotometri telah digunakan secara luas di lembaga penelitian dan industri untuk
menyelesaikan masalah analisis bahan pangan dan lingkungan. Berdasarkan pengamatan awal
peneliti di SMK, tantangan dari pembelajaran Spektrofotometri UV-Vis ini adalah akses menuju
alat laboratorium khususnya spektrofotometer UV-Vis yang terbatas, sehingga pembelajaran
Spektrofotmetri UV-Vis tidak dilakukan secara mendalam. Untuk mengatasi tantangan ini,
peneliti akan menciptakan Specphone, yaitu sebuah manipulatives Spektrofotometri UV-Vis yang
dirancang, dibuat, dan digunakan oleh setiap siswa pada pembelajaran Spektrofotmetri UV-Vis.
Pembelajaran dengan manipulatives Spektrofotometri UV-Vis juga melibatkan penggunaan
teknologi yaitu kamera telepon genggam. Hal ini juga diharapakan dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa yang cenderung bergaya belajar visual di era pembelajaran revolusi industri 4.0.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dan peta jalan
(road map) dalam bidang yang diteliti. Bagan dan road map dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang
kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan
mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan
penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA

A. KETERAMPILAN PROSES SAINS


Keterampilan proses terdiri dari sejumiah keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tak dapat
dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-masing keterampilan tersebut
(Nuryani,1995).
1. Melakukan pengamatan (observasi)
Menggunakan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba pada waktu
mengamati ciri-ciri obyek merupakan kegiatan yang sangat dituntut dalam belajar IPA.
Menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk
keterampilan proses mengamati.
2. Menafsirkan pengamatan (interpretasi)
Mencatat setiap hasil pengamatan tentang fermentasi secara terpisah antara hasil utama dan
hasil sampingan termasuk menafsirkan atau interpretasi. Menghubung-hubungkan hasil
pengamatan tentang bentuk alat-alat gerak dengan habitatnya menunjukkan bahwa siswa
melakukan interpretasi, begitu pula jika siswa menemukan pola atau keteraturan dari satu seri
pengamatan tentang jenis-jenis makanan berbagai burung, misalnya semuanya bergizi tinggi,
dan menyimpulkan bahwa makanan bergizi diperlukan oleh burung.
3. Mengelompokkan (klasifikasi)
Penggolongan mahluk hidup dilakukan setelah siswa mengenali cirri-cirinya. Dengan demikian
dalam proses mengelompokkan tercakup beberapa kegiatan seperti mencari perbedaan,
mengontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar
penggolongan.
4. Meramalkan (prediksi)
Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup : keterampilan mengajukan perkiraan
tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola vang sudah ada.
Memperkirakan bahwa besok matahari akan terbit pada jam tertentu di sebelah timur
merupakan contoh prediksi.
5. Berkomunikasi
Membaca grafik, tabel, atau diagram dari hasil percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan atau pernafasan termasuk berkomunikasi dalam pembelajaran
IPA. Menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel atau diagram juga termasuk
berkomunikasi.
Selain itu termasuk ke dalam berkomunikasi juga adalah menjelaskan hasil percobaan,
misalnya memerikan tahap-tahap perkembangan daun, termasuk menyusun dan menyampaikan
laporan secara sistematis dan jelas.
6. Berhipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variable, atau mengajuka perkiraan penyebab
sesuatu terjadi. Dengan berhipotesisi diungkapkan cara melakukan pemecahan masalah, karena
dalam rumusan hipotesis biasanya terkandung cara untuk mengujinya.
Apabila ingin diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan tumbuh, dapat dibuat
hipotesis. "Jika diberikan pupuk NPK, maka tumbuhan akan lebih cepat tumbuh". Dalam
hipotesis tersebut terdapat dua variable (faktor pupuk dan cepat tumbuh), ada perkiraan
penyebabnya (meningkatkan), serta mengandung cara untuk mengujinya (diberi pupuk NPK).
7. Merencanakan percobaan atau penyelidikan
Beberapa kegiatan menggunakan pikiran termasuk ke dalam keterampilan proses
merencanakan penyelidikan. Apabila dalam lembar kegiatan siswa tidak dituliskan alat dan
bahan secara khusus, tetapi tersirat dalam masalah yang dikemukakan, berarti siswa diminta
merencanakan dengan cara menenetukan alat dan bahan untuk penyelidikan tersebut.
Menentukan variabel atau peubah yang terlibat dalam suatu percobaan tentang pengaruh pupuk
Esterhazy laju pertumbuhan tanaman juga termasuk kegiatan merancang penyelidikan.
Selanjutnya menentukan variable kontrol dan variable bebas, menentukan apa yang diamati,
diukur atau ditulis, serta menentukan cara dan langkah kerja juga termasuk merencanakan
penyelidikan.
Sebagaimana dalam penyusunan rencana kegiatan penelitian perlu ditentukan cara mengolah
data untuk dapat disimpulkan, maka dalam merencanakan penyelidikan pun terlibat kegiatan
menentukan cara mengolah data sebagai bahan untuk menarik kesimpulan.
8. Menerapkan konsep atau prinsip
Setelah memahami konsep pembakaran zat makanan menghasilkan kalori, barulah seorang
siswa dapat menghitung jumlah kalori yang dihasilkan sejumlah gram bahan makanan yang
mengandung zat makanan.
Apabila seseorang siswa mampu menjelaskan peristiwa baru (misal banjir) dengan
menggunakan konsep yang telah dimiliki (erosi) dan pengangkutan oleh air, berarti ia
menerapkan prinsip yang telah dipelajarinya. Begitu pula apabila siswa menerapkan konsep
yang telah dipelajari dalam situasi baru.
9. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan tentang apa, mengapa, bagaimana ataupun
menanyakan latar belakang hipotesis. Pertanyaan yang meminta penjelasan tentang
pembahasan ekosistem menunjukkan bahwa siswa ingin mengetahui dengan jelas tentang hal
itu. Pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana keseimbangan ekosistem dapat dijaga
menunjukkan si penanya berpikir. Pertanyaan tentang latar belakang hipotesis menunjukkan si
penanya sudah memiliki gagasan atau perkiraan untuk menguji atau memeriksanya. Dengan
demikian jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar bertanya, tapi melibatkan pikiran.

B. SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energy relatif jika energy tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi panjang gelombang. Kelebihan
spektrofotometer dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih di
deteksi dan cara ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating atau celah optis. Pada
fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek pada
panjang gelombang tertentu (Gandjar, 2007).
Prinsip kerja spektrofotometri adalah spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa
daerah cahaya. Suatu daerah akan diabsorbsi oleh atom atau molekul dan panjang gelombang
cahaya yang diabsorbsi dapat menunjukan struktur senyawa yang diteliti. Spektrum
elektromagnetik meliputi suatu daerah panjang gelombang yang luas dari sinar gamma
gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada panjang gelombang mikro (Marzuki Asnah,
2012) Spektrum absorbsi dalam daerah-daerah ultra ungu dan sinar tampak umumnya terdiri dari
satu atau beberapa pita absorbsi yang lebar, semua molekul 4 dapat menyerap radiasi dalam
daerah UV-tampak. Oleh karena itu mereka mengandung electron, baik yang dipakai bersama
atau tidak, yang dapat dieksitasi ke tingkat yang lebih tinggi.
Panjang gelombang pada waktu absorbsi terjadi tergantung pada bagaimana erat
elektron terikat di dalam molekul. Elektron dalam satu ikatan kovalen tunggal erat ikatannya dan
radiasi dengan energy tinggi, atau panjang gelombang pendek, diperlukan eksitasinya (Wunas,
2011). Keuntungan utama metode spektrofotometri adalah bahwa metode ini memberikan cara
sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil. Selain itu, hasil yang diperoleh
cukup akurat, dimana angka yang terbaca langsung dicatat oleh detector dan tercetak dalam
bentuk angka digital ataupun grafik yang sudah diregresikan (Yahya S, 2013).
Secara sederhana instrument spektrofotometeri yang disebut spektrofotometer terdiri
dari :
Sumber cahaya – monokromatis – sel sampel – detector- read out
Gambar 1. Pembacaan spektrofotometer

Fungsi masing-masing bagian :


1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai
macam rentang panjang gelombang.
2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang
berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis. Pada gambar di atas
disebut sebagai pendispersi atau penyebar cahaya. dengan adanya pendispersi hanya satu jenis
cahaya atau cahaya dengan panjang gelombang tunggal yang mengenai sel sampel. Pada gambar
di atas hanya cahaya hijau yang melewati pintu keluar. Proses dispersi atau penyebaran cahaya
seperti yang tertera pada gambar.

Gambar 2. Proses dispersi cahaya

3. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel - UV, VIS dan UV-VIS menggunakan
kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari
kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat
dari 6 kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada
spektrofotometer sinar tampak (VIS). Kuvet biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1
cm. - IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua
lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel natrium
klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang dianalisis, jika sampel
yang dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal.
4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi
arus listrik. Macam-macam detector yaitu Detektor foto (Photo detector),Photocell, misalnya
CdS, Phototube, Hantaran foto, Dioda foto, Detektor panas
5. Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang berasal
dari detector.
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Populasi dari
penelitian ini adalah peserta didik kelas XI di SMK Kemala Bhayangkari I Cipinang. Teknik
pengambilan sampel adalah dengan teknik purposive sampling. Sampel yang diteliti adalah
peserta didik yang telah mendapatkan pembelajaran materi dasar spektrofotometri UV-Vis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan analisis deskriptif
dilengkap dengan data dalam bentuk persentase peserta didik di setiap keterampilan proses sains.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan rubrik penilaian analisis keterampilan proses sains
peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui kegiatan
praktikum kimia dengan menggunakan manipulatives spektrofotometer UV-Vis. Dalam
penelitian ini juga dilakukan wawancara untuk mendukung hasil penelitian. Pada penelitian ini
peserta didik diarahkan untuk emrencanakan, merancang, dan mengkaji alat serta
menggunakannya untuk pembelajaran Spektrofotometri UV-Vis. Selama proses pembelajaran,
siswa diharapkan mampu menunjukkan keterampilan proses sains secara maksimal.

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mempersiapkan alat dan bahan untuk
1
manipulatives spektrofotometer UV-Vis
Merancang alat manipulatives
2
spektrofotometer UV-Vis
Mempersiapkan ligan untuk mendeteksi
larutan senyawa kompleks yang akan di
3
analisis dengan manipulatives
spektrofotometer UV-Vis
Uji coba manipulatives spektrofotometer
4
UV-Vis
Kalibrasi manipulatives spektrofotometer
5 UV-Vis dengan alat spektrofotometer
UV-Vis
Penelitian dan pengaplikasian alat di
6
Sekolah Menengah Kejuruan
7 Pengolahan data
8 Penulisan artikel
9 Publikasi artikel
10 Penyusunan laporan monev

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
Adam, F., Thiam S,C., and Yahya, S. 2013. Bio-template Synthesis of SilikaRuthenium Catalyst
of Benzylation of Toluene. Journal of Physical Science. Vol. 24. No. 1. Pp. 29-35

Cain, Sandra E dan Evans, Jack M. 1990. Sciencing An Approach to Elementary. Science
Methods. United States of America: Merrill Publishing Company

Depdiknas .2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas
Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hal. 419, 425
Grasse, E. K., Torcasio, M. H., & Smith, A. W. (2015). Teaching UV–Vis Spectroscopy with a
3D-Printable Smartphone Spectrophotometer. Journal of Chemical Education, 93(1), 146–151.
doi:10.1021/acs.jchemed.5b00654
Khaeruddin & Eko Hadi Sujiono. (2005). Pembelajaran Sains (IPA) Berdasarkan KBK. State
University of Makassar Press
Marzuki, Asnah. 2012. Kimia Analisis Farmasi. Makassar : Dua Satu Press
Nuryani Rustaman. 1995. Biologi I. Jakarta: Rineka Cipta
Wunas, Yeanny dan Susanti. 2011. Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif (revisi kedua)

Anda mungkin juga menyukai