Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ORGANISASI

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi
Dosen :
Budiman, S.T., M.Kom

Oleh : Kelompok 2
Hendriawan 19311008
Yohanes Bagas D 19311047
Rifa Jauza Razan 19311126
Asteria Fiesta 19311110

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN DESAIN
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat,
curahan rahmat serta karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan
Makalah ini dengan keberkahan disetiap butir kata bersirat ilmu yang tertulis. Shalawat serta
salam selalu tertuju kepada baginda nabi kita, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
‘aalihi wa shohbihi wa sallam.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat penilaian tugas Mata Kuliah Bahasa
Indonesia
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Makalah
ini, sebab kemampuan dan pemahaman penyusun saat ini yang masih terbatas. Untuk itu,
baik kritik maupun saran sangat diharapkan agar penyusun dapat memperbaikinya di
kemudian hari.

Bandung, Desember 2019

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perubahan dalam lingkungan usaha atau organisasi yang diakibatkan globalisasi tidak
terlepas dengan perkembangan teknologi informasi, karena perusahaan atau organisasi
dituntut untuk mengikuti pola perubahan yang terjadi.
Dewasa ini perhatian terhadap penyesuaian struktur organisasi dengan melibatkan
teknologi informasi semakin meningkat, dimana setiap perubahan-perubahan yang terjadi
dalam organisasi tidak lepas dengan campur tangan taknologi informasi. Peranan teknologi
yang sangat membantu telah menjadi prioritas sebagai alasan kuat dalam kebutuhan untuk
melakukan kegiatan organisasi dengan mudah dan cepat sehingga mampu melahirkan
keunggulan yang kompetitif ditengah persaingan yang sangat ketat.
Teknologi dalam organisasi memiliki peran penting dalam mempelajari sifat-sifat dari
teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi, tetapi dalam
penerapannya harus didasarkan karakteristik dari organisasi tersebut. Organisasi adalah
sebuah sistem terbuka, dan teknologi organisasi merupakan jenis kegiatan internal yang
terjadi dalam organisasi tersebut, dalam hal ini jelas sangat keterkaitan satu sama lain.
Dengan adanya teknologi informasi dalam sebuah organisasi, akan mampu
mengimbangi perubahan-perubahan baik dalam struktur organisasi maupun dalam kegiatan
berorganisasi, serta mampu mengubah pola komunikasi atau interaksi yang berlangsung baik
itu secara vertikal maupun horizontal. Kita sebagai mahasiswa perlu mengetahui dan
mempelajari mengenai hal-hal yang berkaitan dengan organisasi salah satunya yaitu tentang
teknologi informasi yang ada yang dalam organisasi. oleh karena itu kami menulis makalah
ini karena alasan diatas.
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi dalam organisasi?
2. Apa manfaat teknologi dalam organisasi?
3. Apa peranan teknologi informasi dalam organisasi?
4. Apa saja produk teknologi dalam organisasi?
5. Bagaimana penerapan teknologi pada bagian-bagian organisasi?
6. Bagaimana internet disebut sebagai wujud dari teknologi informasi?
7. Apa perbedaan antara intranet dan ekstranet?
8. Bagaimana masalah pertumbuhan teknoloigi informasi di negara berkembang?
9. Bagaimana dampak teknologi informasi pada organisasi?

1.3 Tujuan Makalah

Dalam penulisan makalah ini memiliki tujuan :


1. Supaya penulis dan pembaca mengetahui teknologi informasi yang ada dalam organisasi.
2. Penulis dan pembaca dapat memahami manfaat teknologi dalam organisasi.
3. Supaya penulis dan pembaca memahami peranan teknologi informasi dalam organisasi.
4. Penulis dan pembaca dapat mengetahui serta memahami produk yang ada didalam
organisasi.
5. Supaya penulis dan pembaca dapat memahami mengenai penerapan teknologi pada bagian-
bagian dalam organisasi.
6. Supaya penulis dan pembaca dapat mengerti bahwa internet merupakan wujud dari
teknologi informasi.
7. Penulis dan pembaca dapat mengetahui perbedaan antara intranet dengan ekstranet.
8. Penulis dan pembaca dapat mengetahui masalah pertumbuhan teknologi informasi di
negara berkembang.
9. Penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami dampak teknologi informasi pada
organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teknologi Informasi


Teknologi adalah aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang digunakan manusia
untuk mencapai tujuan praktis, termasuk menggunakan metode, cara-cara dan alat-alat fisik,
seperti mesin agar dapat memecahkan masalah (Kramarae dan Spender, 1994). Sedangkan
yang disebut dengan informasi merupakan pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan
yang memberikan makna yang dapat ditafsirkan.
Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menghasilkan informasi.
Teknologi informasi terdiri dari teknologi komputer (computing technology) dan teknologi
komunikasi (communication technology) yang digunakan untuk memproses dan
menyebarkan informasi baik itu yang bersifat finansial atau non finansial (Bodnar dan
Hopwood, 1995). Sehingga dapat dikatakan bahwa Teknologi informasi adalah segala cara
atau alat yang yang terintegrasi yang digunakan untuk menjaring data, mengolah dan
mengirimkan atau menyajikan secara elektronik menjadi informasi dalam berbagai format
yang bermanfaat bagi pemakainya.
Implementsi teknologi informasi dalam perusahaan diharapkan dapat menunjang
kemampuan organisasi dalam mengatasi ketidakpastian lingkungan. Pfeifer dan Leblebici
(1977) dalam Markus dan Robey (1988) menyatakan bahwa pada saat organisasi menghadapi
lingkungan yang sangat kompleks dan terus berubah, maka teknologi informasi merupakan
suatu keharusan dan dibutuhkan. Senada dengan pendapat diatas, Huber (1984) dalam
Markus dan Robey (1988) juga mengemukakan bahwa kebutuhan akan kapasitas pengolahan
informasi meningkat jika lingkungan menjadi serba tidak menentu dan kompleks.
Huber membedakan teknologi informasi menjadi dua yaitu teknologi komputasi
(computing technology) dan teknologi komunikasi (communication technology) yang dikenal
dengan istilah teknologi “C-kuadrat”. Teknologi komputasi adalah gabungan dari sistem
informasi manajemen (MIS), sistem pengetahuan (knowledge system) dan desicion support
system (DSS). Sedangkan teknologi komunikasi adalah mencakup semua teknologi yang
berkaitan dengan teknologi jaringan yang digunakan untuk komunikasi yaitu LAN (Local
Area Network), WAN (Wide Area Network), E-mail, Voice-mail, Radiophones, Videotext
dan E-conference.
Keen (1986) dalam Tjakrawala (2002) mendukung pendapat dari Huber dengan
menyebutkan tiga perbedaan antara teknologi komputasi dengan teknologi komunikasi yaitu :
teknologi komunikasi terkait dengan faktor-faktor perubahan usaha yang baru dan kompleks;
teknologi komunikasi pada dasarnya adalah teknologi pemampu/enabling technology yang
menyediakan sistem informasi yang canggih dan teknologi komunikasi dalam
keekonomisannya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan berdampak pada
organisasi. Grover dan Teng (1996) berpendapat bahwa untuk memisahkan/membedakan
secatra tegas antara teknologi komputasi dan teknologi komunikasi akan mengalami
kesulitan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya, teknologi komunikasi dapat
menguranngi biaya dan waktu untuk meyampaikan informasi tentang lingkungan eksternal,
sedangkan teknologi komputasi memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai
lingkungan eksternl itu sendiri dan memberikan organisasi kemampuan untuk menangani
lingkungan yang lebih kompleks (melalui fungsi computing technology yaitu meringkas dan
menganalisis).

2.2 Pemanfaatan teknologi dalam Organisasi


Pemanfaatan atau implementasi teknologi dalam kegiatan operasional organisasi akan
memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja, namun juga
terhadap budaya kerja baik secara personal, antarunit, maupun keseluruhan intuisi.
Berdasarkan struktur organisasi, pemanfaatan teknologi informasi di klasifikasikan menjadi
tiga kategori, yaitu :
1) Perbaikan Efisiensi
Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan efisiensi diterapkan pada level operasional
organisasi. Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan penurunan
waktu dan biaya proses.
2) Perbaikan Efektivitas
Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan efektivitas diterapkan pada level
manajerial organisasi. Pada kategori ini pemanfaatan teknologi informasi ini diukur dengan
kemudahan dan kecepatan memperoleh status pencapaian target organisasi.
3) Stategic Improvement
Pemanfaatan teknologi informasi untuk strategic improvement (perbaikan daya saing)
diterapkan pada level eksekutif organisasi. Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi
informasi diukur dengan kemudahan dan ketepatan pengambilan keputusan oleh eksekutif.
2.3 Peranan Teknologi Informasi dalam Organisasi
Penggunaan TI (Teknologi Informasi) dalam sebuah organisasi sangatlah penting, dan
untuk menerapkan TI tersebut haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut sebelumnya.
Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat dilihat dengan menggunakan
kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry. Terdapat lima peranan mendasar teknologi
informasi di sebuah perusahaan atau organisasi, yaitu:
1) Fungsi Operasional. Membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih
fungsinya oleh teknologi informasil lantaran sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh
fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan
fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai firm
infrastructure.
2) Fungsi Monitoring and Control. Mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi
akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di
dalam setiap fungsi manajer. Sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat
memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi
efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
3) Fungsi Planning and Decision. Keberadaan teknologi informasi dianggap
sebagai enabler dari rencana rencana organisasi dan merupakan sebuah knowledge
generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil
sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang organisasi yang pada akhirnya
memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan
dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut.
4) Fungsi Communication. Secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era
organisasi modern, dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau
media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan
berinteraksi.
5) Fungsi Interorganisational. Merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu
oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau
menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain.
Organisasi modern adalah organisasi yang sangat kompleks karena menyangkut
hubungan yang kompleks dalam pencapaian tujuan organisasi yang berdimensi ganda.
hubungan tersebut meliputi hubungan anatara manusia dengan manusia, manusia dengan
organisasi, mesin dengan organisasi, mesin dengan mesin, dan organisasi dengan organisasi.
dari segi manajemen ada tiga fungsi komputer :
1. Komputer sebagai inganata (memori)
2. komputer sebagai proses.
3. komputer sebagai informasi eksternal yang meliputi :
a) komputer akan meningkatkan efektivitas apabila keluaran nilainya lebih kecil dibanding
dengan masukan.
b) menyatakan indeks pasif (proses pencatatan data) dengan indeks aktif (pemilihan dan
penyaringan informasi).
c) mengetahui model analisis dan sistematis dalam memecahkan masalah dan membuat
keputusan.

2.4 Produk Teknologi dalam Organisasi


Produk yang dihasilkan dalam teknologi dalam organisasi lebih cenderung kepada
produk layanan jasa, dimana produk layanan jasa tersebut menjadi fasilitas dari teknologi
yang diterapkan pada sebuah organisasi. Layanan jasa tersebut antara lain:
1) Electronic Data Processing System (EDS) : penggunaan teknologi komputer
untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem
ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang sifatnya runtin.
2) Management Information System (MIS) : penggunaan teknologi komputer untuk
menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level menengah. Para pemimpin
dalam suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan
sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para
pemimpin organisasi.
3) Decision Support System (DSS) : sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk
pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. DSS dapat digunakan untuk menganalisis kondisi
pasar sekarang atau pasar potensial. DSS dapat pula membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan.
4) Expert System (ES) : sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang menggunakan
pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan
ahli bagi pemakai akhir. Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan
keputusan, maka ES membuat keputusan tersebut.
5) Executive Information System (EIS) : suatu sistem informasi yang berkaitan dengan
kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi stategik dalam proses pengambilan
keputusan strategik.
6) Accounting Information System (AIS) : sebuah sistem yang menyediakan informasi
bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.

2.5 Penerapan Teknologi pada bagian-bagian Organisasi


Pada suatu organisasi yang kompleks, setiap bagian organisasi mempunyai teknologi
yang jenisnya berbeda-beda disebabkan karena setiap bagian organisasi melakukan kegiatan
mengubah input menjadi output dengan teknologi yang berbeda. Perrow menunjukan adanya
dua dimensi dari kegiatan kerja yang mempunyai relevansi terhadap struktur maupun
kegiatan yang terjadi dalam suatu organisasi, yaitu :
1) Variasi tugas (task variaty) yaitu menunjukan banyaknya pengecualian (exception) dalam
tugas yang diukur dengan banyaknya hal tak terduga dan hal yang baru yang terjadi dalam
proses pekerjaan.
2) Kemudahan analisis (analizability) yaitu pekerjaan yang mudah dianalisis bisa diuraikan
menjadi beberapa langkah yang jelas dan juga bersifat mekanistik sehingga bisa dijalankan
dengan prosedur yang bersifat objektif dan terukur secara kuantitatif. Penyelesaian masalah
menjadi mudah karenasetiap langkah dalam proses terukur secara jelas dan mudah diketahui
jika ada penyimpangan.

Thomson mengelompokkan teknologi organisasi menjadi 3 jenis, yang masing-masing


menggambarkan jenis hubungan yang terjadi dengan konsumen maupun jenis kegiatan
internal yang terjadi dalam organisasi, tiga pengelompokan organisasi tersebut yaitu :

1) Teknologi perantara (mediating technology)


Digunakan untuk menghubungkan beberapa klien yang satu sama lain tidak dapat
dihubungkan secara langsung, misalnya jika hubungan langsung tersebut memerlukan biaya
yang besar ataupun karena terlalu rumit untuk dilaksanakan.

2) Teknologi rangkaian panjang (long-linked technology)


Pada jenis teknologi ini kegiatan organisasi terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang
berurutan. Hasil dari suatu kegiatan menjadi input bagi kegiatan berikutnya, berurutan,
hingga akhirnya produk siap untuk digunakan oleh konsumen.
3) Teknologi intensif (intensitive technology)
Teknologi intensitif merupakan kumpulan dari beberapa jenis pelayanan khusus, yang
keseruhannya digabungkan untuk melayani klien. Teknologi intensif ini umumnya digunakan
pada kegiatan yang mempunyai akibat yang cukup berarti pada klien sehingga klien
mengalami perubahan.

Perow mengklasifikasi empat jenis teknologi dalam bagian-bagian organisasi, yaitu :


1) Teknologi rutin
Ditandai dengan variasi tugas yang kecil, pekerjaan yang dilakukan umumnya bisa
mempunyai standar dan juga formal serat mempunyai prosedur komputasi tertentu untuk
menyelesaikannya. Ini berarti bahwa jenis teknologi rutin mempunyai tingkat kemudahan
analisis yang tinggi.
2) Teknologi non-rutin
Teknologi ini tandai dengan mempunyai variasi tugas yang dapat dikatakan tinggi dan juga
proses yang tidak terlalu dimengerti sehingga tidak mudah untuk dianalisis dalam
penyelesaian pekerjaan yang termasuk teknologi non-rutin, diperlukan usaha yang cukup
besar untuk menganalisis kegiatan maupun permasalahan yang muncul, karena itu diperlukan
adanya pengalaman yang cukup tinggi serta pengetahuan teknis yang memadai.
3) Teknologi craft
Teknologi ini cirinya adalah adanya aliran kegitan yang relatif stabil, tetapi dengan proses
yang tidak terlalu dimengerti. Karena itu pekerjaan jenis ini menuntut pengalaman yang
tinggi serta latihan yang cukup agar para karyawan dapat menghadapi permasalahan yang
rumit dengan bijaksana berdasarkan intuisi dan pengalamannya.
4) Teknologi engineering
Teknologi engineering yaitu pekerjaan yang cukup rumit karena variasi tugas yang cukup
tinggi, tetapi umumnya kegiatan ditangani dengan formula prosedur maupun teknik yang
sudah baku. Permasalahan umumnya diselesaikan dengan menggunakan sejumlah
pengetahuan yang sudah cukup mapan sebagai ajuan.
Hubungan antara teknologi dengan pelbagai karakteristik tersebut dapat terlihat
berdasarkan :
1. Organisasi organik dan mekanistik.
2. Kualifikasi karyawan.
3. Struktur formal.
4. Rentang kendali, yaitu sebagian karyawan yang dipimpin oleh seorang pemimpin dalam
suatu organisasi. Besarnya rentang kendali dipengaruhi oleh rumitnya kegiatan dan juga
tingkat profesionalisme karyawan dalam organisasi. Rentang kendali harus lebih kecil agar
atasan dan bawahan dapat sering berinteraksi.
5. Desentralisasi, power dan kebebasan mengambil keputusan
6. Komunikasi.
7. Koordinasi dan kontrol.

2.6 Internet sebagai wujud dari Teknologi Informasi


Jika dua komputer dihubungkan, disaat yang sama data dan informasi dari kedua
komputer tersebut dapat diubah oleh penggunany. Inilah gagasan jaringan antar komputer
yang kelak membentuk apa yang disebut dengan internet.
Istilah internet menjelaskan adanya network of networks interconnected (jaringan dari
jaringan interkoneksi). Karena jaringan itu berpuat pada komputer, maka komputer menjadi
sangat berperan dalam pemanfaatan internet tersebut. Ada beberapa definisi internet
diantaranya sebagai berikut :
a) Internet adalah jaringan yang terbentuk dari jaringan-jaringan (network dari internetwork)
internet merupkan salahsatu bentuk TI yang berpusat pada komputer (computer mediated
technology).
b) Internet adalah sistem global yang mengatur tata aturan atau protocol pertukaran informasi
diantara berbagai jaringan komputer diseluruh dunia melalui kesatuan jaringan yang
disebut World Wide network.
c) Internet adalah pertukaran informasi secara terbuka dengan standar dan protokol tertentu
dalam suatu jaringan.
d) Internet adalah forum komunikasi demokratis yang memproduksi demokratisasi informasi.
e) Internet adalah semangat membagi informasi secara terbuka.
Segala hal dapat kita temukan di internet baik itu berita maupun informasi, termasuk juga
hiburan Cara yang digunakan pun sangat mudah, hanya dengan mengetik nama alamat situs
atau mencarinya dengan mesin pencari, dalam hitungan detik kebutuhan yang kita cari dapat
ditemukan. Di internet, kita bisa mencari info dan berita-berita aktual melalui mesin pencari,
seperti www.google.com, www.Altavista.com, www.Ask.com, www.Yahoo.com. selain itu
bisa menjaring banyak teman dari berbagai kalangan dari seluruh dunia melaluli situs-situs
pertemanan, seperti Friendster, Facebook, Twitter, mig33, Ebuddy, tagged dan hi5. Didalam
situs-situs ini, kita dapat bergabung dengan berbagai macam komunitas, misalnya komunitas
hobi atau profesi. selain berita dan informasi internet juga sebagai media hiburan, yaitu
dengan mengunjungi situs-situs diantaranya youtube, okezone dan kapanlagi.com. dari situs-
situs tersebut kita dapat mendapat informasi yang baru atau update yang terjadi saat ini.

2.7 Perbedaan Intranet dan Ekstranet


Intranet merupakan proses kerja intranets yang menggunakan net-aware technologies
dalam organisasi. Istilah intranet selalu digunakan untuk menggambarkan jaringan “internet”
dalam suatu lingkungan internal di antara pemakai tertentu. Intranet adalah jaringan pribadi
antar beberapa komputer yang menggunakan standar internet dan protokol dengan bahasa
internet yang memungkinkan para anggota berkomunikasi dan berkolaborasi demi
meningkatkan produktivitas mereka. Intranet selalu dibatasi oleh suggest that a physical
boundary untuk membedakan dengan internet. Beberapa karakteristik intranet yaitu jaringan
khusus yang menggunakan perangkat lunak internet protokol ; membantu pekerja agar mudah
mengakses informasi perusahaan; menggunakan akses organisasi ; memberikan contoh
kebijakan dan prosedur menual , bentuk sumber daya manusia, katalog produk, dan lain-lain ;
bertalian dengan hal keamanan dan bertalian dengan pengukuran keamanan publik.
Ekstranet adalah prosedur komunikasi di antara sumber dan penerima yang menjadi
anggota dari suatu organisasi. Ekstranet melibatkan sasaran yang dipercaya dan dapat
dimanfaatkan daya guna informasi. Benntuk perluasan dari intranet yang memilih mitra pihak
luar tertentu, seperti suppliers, distributor dan lain-lain. Ekstranet berfungsi untuk melayani
mitra bisnis agar pihak sasaran agar lebih mudah mengakses informasi bagi kerjasama
kolaborasi, masalah keamanan, mencegah masuknya informasi yang tidak dikehendaki
kedalam sistem organisasi dan digunakan demi keamanan yang disalurkan melalui virtual
private networks (VPNs).
Dalam hubungannya dengan teknologi, intranet digunakan dalam lingkungan
organisasi, dan internet digunakan oleh organisasi ketika dia harus berhadapan dengan pihak
lingkungan organisasional. Oleh lingkungan internet baik yang aktif maupun yang pasif,
organisasi dianggap sebagai ekstranet dari lingkungan entitas karena organisasi tidak menjadi
bagian dari lingkungan pengguna atau jaringan internet tersebut. Perbedaan ini menjadi
sangat penting berdasarkan jenis infromasi yang di sebarkan didalam lingkungan organisasi
dengan informasi yang akan disebarkan maupun yang diterima dari luar organisasi.
2.8 Masalah Pertumbuhan Teknologi Informasi di Negara Berkembang
1. Struktur Kebijakan Pemerintah
Pertumbuhan teknologi komunkasi di masyarakat dan seluruh aspek aplikasinya dalam
organisasi virtual, pendidikan jarak jauh dan internet, sangat tergantung pada kebijakan
pemerintah atas Teknologi Informasi (TI). Artinya seberapa jauh pemerintah menganggap TI
penting abagi perubahan masyarakat kearah yang positif. Tentang apresiasi pemerintah
terhadap TI.
2. Persepsi Umum tentang TI di Negara berkembang
Masalah lainnya, ada kesan masyarakat yang awam mengatakan bahwa TI merupakan
infrastruktur yang berbiaya tinggi. Artinya, perangkat kerasnya mahal sehingga jika harus
digunakan maka para pengguna akan memikul beban. Inilah keadaan umum yang dialami
oleh semua negara berkembang.
· Faktor-faktor Politis
Persepsi dan sikap sistem politik terhadap TI sangat memengaruhi penerimaan dan
pertumbuhan TI oleh setiap masyarakat. Sistem politik kita misalnya, jika tergantung pada
DPR yang enggan menerima perubahan penggunaan TI maka akan menghambat alokasi
anggaran pengadaan TI. Sistem politik sistem politik yang baik dan memadai seharusnya
menyadari akan pemberian imbalan TI untuk peningkatan profil suatu bangsa dalam segala
bidang, bahkan ikut membingkai penyebarluasan kebijakan bangsa melalui TI ke seluruh
dunia. Berrarti, suatu keputusan politik harus diambil dalam memilih jenis variasi media yang
“dicantolkan” kepada TI. Misalnya, mendayagunakan TI untuk meningkatkan persatuan dan
kesatuan, melayani kepentingan masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dan mengajarkan
nilai-nilai yang baik bagi pembangunan masyarakat.
Padahal, harus disadari bahwa pertumbuhan TI seharusnya disambut baik dalam
masyarakat demokratis, sebab TI dapat menjadi jalan yang paling tepat ke arah demokrasi
masyarakat.
· Faktor-faktor Ekonomi
Bijker Wiebe E, Thomas Parke Huges dan Trevor J. Pinch (1987) mengatakan ada
tiga faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan teknologi komunikasi suatu negara yaitu:
· Kekuatan keuangan masyarakat
· Sikap pembuat kebijaksanaan dalam mengalokasikan anggaran untuk teknologi
· Biaya yang efisien untuk membeli teknologi
Kebanyakan negara berkembang dibatasi oleh kelangkaan sumber daya. Bahkan jika
TI kemudian dianggap penting, alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi TI dianggap
sangat mahal dan pihak parlemen akan menolak dengan dalih rakyat belum
membutuhkannya. Dalam kaitan kali ini, banyak negara berkembang terpaksa tergantung
pada alat komunikasi yang masih tradisional.
· Faktor-faktor Kultural
Beberapa orang pengusaha, P. R . Monge, J. Fulk, N. Contractor dan Singhal (1986)
menyatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang utuh dan kompleks, meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, akhlak, hukum, kebiasaan dan kemampuan lain yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Pertumbuhan teknologi komunikasi dapat
dimanfaatkan untuk membangun kebudayaan.
Bahasa adalah suatu faktor utama yang merintangi asimilasi TI oleh banyak negara
berkembang, karena sebagian besar informasi yang ditransfer melalui TI menggunakan
Bahasa Inggris, tambahan lagi bagi semua informasi tersebut bersumber dari siruasi sosial
dan kultural yang berbeda dengan bangsa dan negara penerima. Sekurang-kurangnya ada dua
kelompok pembuat kebijaksanaan menyongsong kehadiran TI, ada yang pro dan kontra.
Kelompok pro biasanya mengambil kebijakan mendukung TI karena kehadiran TI akan dapat
menunjang pembanguna kebudayaan dalam masyarakat, sebaliknya kelompok yang kontra
mengatakan bahwa kehadiran TI akan menghambat dan malah mematikan kebudayaan
masyarakat setempat.
· Faktor-faktor Teknologi
Betapa sering teknologi menjadi faktor penentu pertumbuhan TI di dalam masyarakat.
Orang akan membenarkan ungkapan ini, lalu menentukan jenis dan pilihan teknologi mana
yang sangat mereka butuhkan, juga parameter tentang kebutuhan teknologi untuk
kepentingan tertentu. Dalam hubungan dengan pilihan teknologi, dapat diperhatikan beberapa
aspek sebagai berikut:
a. A- Access to the media (akses terhadap media)
b. C- cost of the proposed media (biaya yang diusulkan untuk pendayagunaan media)
c. T- teaching function of the media in relation to learning goals (teknologi yang dapat
berfungsi sebagai media dalam meningkatkan relasi dan tujuan belajar)
d. I-interactiveness and user-friendliness (dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi dan
digunakan oleh pengguna sebagai seorang sahabat)
e. O- organisational issues (isu-isu organisasi)
f. N- novelity of the media (kebaruan yang ditampilkan oleh media)
g. S- speed with which change can be brought about in the media (kecepatan perubahan yang
dapat dibawa oleh media) (Rajesh, 2003).
2.9 Dampak Teknologi Informasi bagi Organisasi
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang atau pendorong bagi
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Romney (2006) menyatakan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi didalam organisasi akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas
atau proses bisnis yang terdapat dalam organisasi tersebut. Adapun pengaruh pemanfaatan
teknologi informasi dalam organisasi dapat dilihat dari dampak pemanfaatan teknologi
informasi pada rantai nilai organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi
dapat meningkatkan akses atas informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai status
pengiriman; memungkinakan organisasi untuk mengurangi jumlah persedian penyangga;
meningkatkan efisiensi operasi internal perusahaan khususnya perusahaan-perusahaan
berteknologi tinggi (misalnya industri perakitan mobil, komputer, elektronik dan lain-lain);
dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan penjualan dan pemasaran,
pembelian, sumber daya manusia serta dukungan layanan purna jual.
Dampak strategis pemanfaatan teknologi informasi bagi organisasi dapat dilihat dari
dapat tidaknya teknologi informasi menunjang dan membantu organisasi dalam
melaksanakan dan mencapai strategi organisasi secara keseluruhan. Hal tersebut sesuai
dengan apa yang dikemukan oleh Romney (2006) bahwa pemanfaaatan teknologi informasi
didalam organisasi bukan merupakan strategi dasar dari organisasi tersebut, implementasi
teknologi informasi digunakan untuk membantu dalam pencapaian strategi organisasi.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi, akses terhadap proses kegiatan atau bisnis
perusahaan dapat dilakukan dengan cepat sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara lebih cepat dan akurat dan pada akhirnya tujuan organisasi dapat tercapai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk memperoleh
informasi baik itu secara internal maupun eksternal yang diakibatkan oleh globalisasi yang
terus berkembang. Organisasi merupakan sistem yang terbuka sehingga arus perkembangan
tersebut akan secara bebas masuk kedalam suatu organisasi. Penerapan teknologi yang ada
dalam organisasi harus disesuaikan dengan karakteristik dari organisasi itu sendiri supaya
tidak terjadi adanya pertentangan. Dengan adanya teknonolgi informasi dapat memberikan
peran yang cukup signifikan baik itu terhadap efisiensi kerja atau budaya kerja antar anggota,
antarunit, atau intuisi secara keseluruhan yang ada dalam organisasi tersebut, sehingga
teknologi dengan organisasi memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini khususnya kepada mahasiswa untuk lebih belajar dan
memahami menganai :
1. Teknologi Informasi dalam organisasi.
2. Manfaat penggunaan teknologi dalam organisasi.
3. Peranan TI dalam organisasi.
4. Produk TI dalam organisasi.
5. Penerapan teknologi pada bagian-bagian organisasi.
6. Internet sebagai wujud TI.
7. Perbedaan intranet dan ekstranet.
8. Dampak TI dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai