Anda di halaman 1dari 2

Selain Tartil, Kita Juga Boleh Membaca Al-Quran dengan Beberapa Macam Cara Ini

Ada banyak cara membaca Al-Quran. Selain tartil, masih ada beberapa cara lain untuk membaca Al-
Quran.

Zidnal Mafaz21 April 2019 14775

Selain Tartil, Kita Juga Boleh Membaca Al-Quran dengan Beberapa Macam Cara Ini

Al-Quran adalah kalamullah yang menjadi pegangan umat muslim di seluruh dunia. Al-Quran menjadi
sumber utama umat muslim dalam menjalankan segala aspek kehidupannya. Selain menjadi sumber
hukum, membaca Al-Quran juga merupakan ibadah yang bernilai pahala. Nabi Muhammad SAW
bersabda:

‫من قرأ حرفا من كتاب ا فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها ل أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولما حرف وميم حرف‬

“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran, maka nikmatilah satu manfaat dengan bacaan
tersebut, dan satu manfaat tersebut dilipatkan gandakan menjadi 10 kebaikan semisalnya. Saya tidak
mengatakan Alif-Lam-Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu
huruf. ” (HR. Tirmidzi)

Ada empat macam cara membaca Al-Quran. Pembagian ini didasarkan pada kecepatan dalam membaca.
Berikut adalah Empat macam pembagian tersebut:

Pertama, Tahqiq.

Tahqiq adalah cara membaca Al-Quran dengan cara membaca yang sangat cepat. Cara ini biasanya
dilakukan pada saat belajar makharijul huruf. Di pondok-pondok klasik, metode ini biasanya dilakukan
sebelum menghafal Al-Quran.

Tak jarang para santri belajar dengan berteriak agar semakin memperjelas letak makharijul huruf yang
pantas sesuai dengan yang Nabi Muhammad SAW ajarkan.
Metode tahqiq Biasanya dilakukan dengan tanpa nada atau nada datar. Karena biasanya metode ini
digunakan untuk fokus pada pelafalan makharijul huruf, maka cenderung tidak memerhatikan lagu /
nada.

Kedua, Tartil .

Pernahkah kita mendengarkan rekaman murattal dari imam-imam di Masjidil Haram atau qari` cilik di
internet atau masjid-masjid? Begitulah kisaran kecepatan tartil . Metode tartil biasanya dilakukan saat
membaca Al-Quran secara normal. Kecepatan lambat namun tidak lambat.

Metode tartil yang sangat memperhatikan keindahan membaca. Maka dari itu, metode ini biasanya
dibaca dengan macam-macam nada yang indah.

Ketiga, Tadwir.

Bacaan tadwir adalah bacaan yang tidak terlalu cepat juga tidak terlalu cepat. Metode ini adalah metode
antara bacaan tartil dan hadr .

Keempat, Hadr.

Hadr membaca Al-Quran dengan tempo yang sangat cepat. Metode ini biasanya digunakan oleh para
penghafal Al-Quran untuk murajaah hafalannya agar cepat selesai. Metode ini juga biasanya digunakan
saat khataman Al-Quran yang dikejar oleh waktu.

Tidak salah masalah kita memakai salah satu metode dari metode baru tersebut. Metode yang sesuai
dengan kondisi. Namun yang terpenting adalah jangan sampai menentang tajwid, makharijul huruf, dan
sifat-sifat huruf. Selain itu kita juga tidak boleh melepaskan panjang-pendek yang dikembalikan oleh Nabi
Muhammad SAW.

Wallahu A'lam.

Anda mungkin juga menyukai