Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Letak Posisi Geografis Daerah Penelitian 3

Gambar 1.2 Bagan Alir Metode Penelitian Tugas Akhir 4

Gambar 2.1 Fisografi Jawa Bagian Barat oleh R.W. van Bemmelen, 1949 (Modifikasi

penulis) 12

Gambar 2.2 Morfologi punggungan Perbukitan lipatan dengan latar depan Dataran

Aluvial, diambil dari arah Utara ke arah Selatan didaerah Bangunsari

16

Gambar 2.3 Pelapukan berupa tanah dengan tebal > 1meter dan gosong pasir di sungai

Ciputra haji 17

Gambar 2.4 Erosi alur di tebing Sungai Ciputrahaji 17

Gambar 2.5 Erosi drainase di tebing Sungai Ciodeng 17

Gambar 2.6 Erosi Lembah dijumpai di daerah Pamarican 18

Gambar 2.7 Dataran Aluvial dengan latar belakang punggungan lipatan antiklin

Karyamukti diambil dari Desa Kertahayu. 19

Gambar 2.8 Kenampakan hasil proses erosi dan sedimentasi gosong pasir, tanggul alam

dan dataran banjir di Sungai Cikarang 20

Gambar 2.9 Peta Pola Aliran Sungai Daerah Penelitian 21

Gambar 2.10 Sungai Konsekuen di Sungai Citundun (AM-89) 22

Gambar 2.12 Sungai subsekuen di sungai Ciputrahaji (AM-11) 22

Gambar 2.13 Stadia erosi sungai muda di Sungai Ciodeng 23

Gambar 2.14 Stadia erosi sungai dewasa di Sungai Ciputrahaji 23

Gambar 3.1 Kolom Stratigrafi Regional Lembar Majenang menurut Kastowo dan

N.Suwarna tahun 1996 (Modifikasi penulis) 24

Gambar 3.2 Kolom Stratigrafi Daerah Penelitian 28

vii
Gambar 3.3 Singkapan Breksi dengan ukuran fragmen 0,3cm-35cm (AM -26) dijumpai

di Sungai Ciodeng (a), Gambar closeup palu geologi sebagai skala (b)

29

Gambar 3.4 Singkapan Breksi dengan ukuran fragmen 0,3 cm – 18 cm kontak tidak

selaras dengan batupasir Formasi Halang, (AM-58) dijumpai di Sungai

Cibenda 30

Gambar 3.5 Singkapan Breksi dengan ukuran fragmen 0,3cm-35cm (AM -26) dijumpai

di Sungai Ciodeng (a), Gambar closeup palu geologi sebagai skala (b)

30

Gambar 3.6 Singkapan Breksi kontak tidak selaras dengan batupasir formasi halang,

(AM-58) dijumpai di sungai Cibenda 33

Gambar 3.7 Singkapan Batupasir selang-seling Batulempung (AM-69), di anak Sungai

Citalahab 33

Gambar 3.8 Singkapan Batupasir selang-seling Batulempung (AM-89) di sungai

Citundun 33

Gambar 3.9 Singkapan Batupasir berlapis (AM-100) dijumpai di sungai Cibuluh.

34

Gambar 3.10 Singkapan Batupasir tufaan berlapis, (AM-66) dijumpai di jalan Sukahurip

34

Gambar 3.11 Singkapan Batupasir selang-seling Batulempung (AM-69) kedudukan

N274ºE / 39º , di anak Sungai Citalahab. 35

Gambar 3.12 Singkapan Batupasir tufaan berlapis, (AM-66), kedudukan N 113º E/ 28º

dijumpai di pinggir jalan Sukahurip 35

Gambar 3.13 Singkapan Batupasir, (AM-106) kedudukan N275ºE / 36º, di Sungai

Cipamutih 38

viii
Gambar 3.14 Singkapan Batupasir, (AM-106) kedudukan N275ºE / 36º, di Sungai

Cipamutih 39

Gambar 3.15 Endapan aluvial di Sungai Cikarang 42

Gambar 4.1 Pola Umum Struktur Regional Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjoyo,

1994) 43

Gambar 4.2 Peta Struktur Geologi Daerah Penelitian 45

Gambar 4.3 pemodelan pembentukan struktur geologi oleh Moody dan Hill 1956

46

Gambar 4.4 Diagram rosette jurus perlapisan batuan 46

Gambar 6.1 Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian 49

Gambar 6.2 Peta Administrasickecamatan Waluran Kecamatan Surade dan Kecamatan

Jampang Kulon 50

Gambar 6.3 Bagan alur metode penelitian 51

Gambar 6.4 Peta Sebaran Geowisata Kecamatan Waluran 57

Gambar 6.5 Curug Gentong dilihat dari pinggir jalan provinsi 58

Gambar 6.6 Curug Gentong 59

Gambar 6.7 Lava berstruktur kekar kolom yang memotong / menerobos searah jurus

perlapisan batuan (Sill) batuan breksi Formasi JampangWaluran 60

Gambar 6.8 Peta Sebaran Lokasi Geowisata Kecamatan Surade 62

Gambar 6.9 Morfologi Pantai Minajaya yang terbentuk oleh proses abrasi 63

Gambar 6.10 Morfologi Pantai Minajaya yang terbentuk oleh proses abrasi 64

Gambar 6.11 Morfologi Pantai Minajaya yang terbentuk oleh proses sedimentasi 65

Gambar 6.12 Muara Sungai Cikarang 66

Gambar 6.13 Laguna Randu 67

Gambar 6.14 morfologi pantai berupa Teluk, Tanjung, Beach cliff, Inlet sebagai hasil dari

proses abrasi 68

ix
Gambar 6.15 Kenampakan Arc dan Dolina di pantai Karang Bolong sebagai hasil proses

abrasi. 69

Gambar 6.16 Sea cave di Pantai Karang Bolong sebagai hasil proses abrasi 70

Gambar 6.17 Wave cut platform di pantai Karang Bolong hasil dari proses abrasi 70

Gambar 6.18 Laguna di Pantai Karang Bolong 71

Gambar 6.19 beach di Pantai Karang Bolong 71

Gambar 6.20 Setu Mukhtar 72

Gambar 6.21 Kenampakan muka Goa Tolle 73

Gambar 6.22 Stalaktit yang ditemukan di Goa Tolle 74

Gambar 6.23 Stalakmit di Goa Tolle 74

Gambar 6.24 Tiang yang dijumpai di Goa Tolle 74

Gambar 6.25 Kenampakan Tebing dan Sungai Cikaso 75

Gambar 6.26 (a) Kendaraan air berupa Perahu (b) Jalan stapak menuju Curug Cikaso 76

Gambar 6.27 Curug Cikaso 76

Gambar 6.28 Peta Sebaran Lokasi Geowisata Kecamatan Jampang kulon 78

Gambar 6.29 Curug Banteng 79

Gambar 6.30 Lubuk – lubuk dengan bentuk bulat 79

Gambar 6.31 Kenampakan Curug Kaca pada musim kemarau tanpa aliran air 80

Gambar 6.32 Undakan pertama Curug Kaca 81

Gambar 6.33 Kenampakan Kekar kolom pada undakan Kedua Curug Kaca 81

Gambar 6.34 Kenampakan Drag Fault pada undakan Ketiga Curug Kaca 82

Gambar 6.35 Perbukitan Vulkanik 83

Gambar 6.36 Perbukitan Lipat Patahan 83

Gambar 6.37 Perbukitan Vulkanik 83

Gambar 6.37 Peta Potensi Geowisata dan Geotrek Kecamatan Waluran, Kecamatan Surade

dan Kecamatan Jampang kulon 86

Anda mungkin juga menyukai