Evaluasi Program
1. Pengertian
Program merupakan sistem. dengan begitu, program terdiri dari komponen-
komponen yang saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka mencapai suatu
tujuan. Komponen program adalah bagian-bagian program yang saling terkait dan
merupakan faktor-faktor penentu keberhasilan program. komponen-komponen
program dapat dipandang sebagai bagian sistem dan dikenal dengan istilah
“subsistem”.
Kegiatan evaluasi sangat berguna bagi pengambilan keputusan dan kebijakan lanjutan
dari program, karena dari masukan hasil evaluasi program itulah para pengambil
keputusan akan menentukan tidak lanjut dari program yang sedang atau telah
dilaksanakan. Wujud dari basil evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari evaluator
untuk pengambil keputusan (decision maker). Ada empat kemungkinan kebijakan
yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program
keputusan, yaitu
Untuk dapat menjadi evaluator, seseorang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
Ada dua kemungkinan asal (dari mana) orang untuk dapat menjadi evaluator program
ditinjau dari program yang akan dievaluasi. Masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Evaluator dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu :
Evaluator dalam adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang
dari petugas atau anggota pelaksana program yang dievaluasi. Adapun kelebihan dan
kekurangan dari evaluator dalam, yaitu
Kelebihan:
1) Evaluator memahami betul program yang akan dievaluasi sehingga kekhawatiran untuk
tidak atau kurang tepatnya sasaran tidak perlu ada. Dengan kata lain, evaluasi tepat pada
sasaran.
2) Karena evaluator adalah orang dalam, pengambil keputusan tidak perlu banyak
mengeluarkan dana untuk membayar petugas evaluasi.
Kekurangan:
1) Adanya unsur subjektivitas dari evaluator, sehingga berusaha menyampaikan aspek positif
dari program yang dievaluasi dan menginginkan agar kebijakan tersebut dapat
diimplementasikan dengan baik pula. Dengan kata lain, evaluator internal dapat
dikhawatirkan akan bertindak subjektif.
2) Karena sudah memahami seluk-beluk program, jika evaluator yang ditunjuk kurang sabar,
kegiatan evaluasi akan dilaksanakan dengan tergesa-gesa sehingga kurang cermat.
Kelebihan:
1) Oleh karena tidak berkepentingan atas keberhasilan program maka evaluator luar dapat
bertindak secara objektif selama melaksanakan evaluasi dan mengambil kesimpulan.
Kekurangan:
1) Evaluator luar adalah orang baru, yang sebelumnya tidak mengenal kebijakan tentang
program yang akan dievaluasi. Mereka berusaha mengenal dan mempelajari seluk-beluk
program tersebut setelah mendapat permintaan untuk mengevaluasi. Mungkin sekali pada
waktu mendapat penjelasan atau mempelajari isi kebijakan, ada hal-hal yang kurang jelas.
Hal itu wajar karena evaluator tidak ikut dalam proses kegiatannya. Dampak dari
ketidakjelasan pemahaman tersebut memungkinkan kesimpulan yang diambil kurang tepat.
2) Pemborosan, pengambil keputusan harus mengeluarkan dana yang cukup banyak untuk
membayar evaluator bebas.
Pada kajian lalu sudah disimpulkan bahwa program adalah sebuah kegiatan sebagai
implementasi kebijakan. Setiap kegiatan tentu mempunyai tujuan, demikian juga dengan
evaluasi program..
Secara singkat evaluasi program merupakan upaya untuk mengukur ketercapaian program,
yaitu mengukur sejauh mana sebuah kebijakan dapat terimplementasikan.
Berikut ini beberapa contoh kegiatan sederhana yang merupakan program dan yang bukan
program.
a. Kegiatan membaca, Tujuan kegiatan ini adalah untuk menangkap isi bacaan. Sedangkan
tujuan evaluasi kegiatan adalah untuk mengetahui apakah pembaca dapat menangkap isi
bacaan yang dibaca.
b. Program seminar, Tujuan program ini adalah untuk membahas sesuatu topik di dalam
forum peserta seminar. Sedangkan tujuan evaluasi program ini adalah untuk mengetahui
(melalui pengumpulan data) apakah topik yang diajukan dalam seminar sempat dibahas, dan
apakah peserta seminar mempunyai kesempatan untuk membahas topik yang diajukan dalam
forum seminar.
c. Program usaha kesehatan sekolah (UKS), Tujuan program ini adalah untuk mengatasi
masalah kesehatan siswa dan personel lain di sekolah yang bersangkutan. Sedangkan tujuan
evaluasi programnya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang tertanganinya masalah
kesehatan di sekolah, antara lain untuk mengetahui apakah Iayanan yang diberikan oleh UKS
memuaskan bagi Para siswa dan personel sekolah lainnya.
Dari ketiga contoh di atas, dapat ditentukan mana kegiatan yang merupakan penelitian dan
mana yang penelitian tetapi juga sekaligus evaluasi program. Evaluasi program dilakukan
dengan cara yang sama dengan penelitian. Jadi, evaluasi program adalah penelitian yang
mempunyai ciri khusus, yaitu melihat keterlaksanaan program sebagai realisasi kebijakan,
untuk menentukan tindak lanjut dari program dimaksud.
Ada dua macam tujuan evaluasi, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
diarahkan pada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus diarahkan pada
masing-masing komponen. Agar dapat melakukan tugasnya maka seorang evaluator program
dituntut untuk mampu mengenali komponenkomponen program.
Untuk menentukan sasaran evaluasi, evaluator perlu mengenali program dengan baik,
terutama komponen-komponennya. Karena yang menjadi sasaran evaluasi bukan program
secara keseluruhan tetapi komponen atau bagian program.
Tujuan umum harus dijabarkan menjadi tujuan khusus maka sasaran evaluator diarahkan
pada komponen agar pengamatannya dapat lebih cermat dan data yang dikumpulkan lebih
lengkap. Untuk itulah maka evaluator harus memiliki kemampuan mengidentifikasi
komponen program yang akan dievaluasi.