Anda di halaman 1dari 9

Suku Madura

Rumah Adat Suku Madura


Rumah Adat yang dimiliki oleh masyarakat Madura adalah halaman panjang yang biasa
disebut Tanian Lanjang yang membuktikan kekerabatan masyarakat Madura. Rumah adat
Madura ini memiliki satu pintu di depan rumah, agar pemilik rumah dapat mengontrol
aktifitas keluar masuk keluarga. Pintu yang dihiasi ukir-ukiran asli Madura. Dengan warna
hijau dan merah yang memiliki lambang kesetiaan dan perjuangan.

Pakaian Adat Suku Madura


Pakaian khas Madura biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan sederhana karena hanya
berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita biasa menggunakan
kebaya.
Seni Tari Suku Madura

Tari Muang Sangkal adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Madura yang dilakukan
untuk ritual tolak bala atau menjauhkan dari mara bahaya. Tarian ini sering ditampilkan di
berbagai acara seperti penyambutan tamu besar dan berbagai acara adat lainnya. Tari Muang
Sangkal ini merupakan tarian tradisional yang sangat terkenal dan menjadi salah satu icon
seni tradisional dari Madura, Jawa Timur.

Bahasa Madura

Bahasa Madura (Bhâsa Mâdhurâ) adalah bahasa yang digunakan Suku Madura. Bahasa
Madura mempunyai penutur kurang lebih 14 juta orang, dan terpusat di Pulau Madura, Ujung
Timur Pulau Jawa atau di kawasan yang disebut kawasan Tapal Kuda terbentang dari
Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi, Kepulauan Masalembo, hingga Pulau
Kalimantan. Bahasa Kangean, walau serumpun, dianggap bahasa tersendiri.

Di Pulau Kalimantan, masyarakat Madura terpusat di kawasan Sambas, Pontianak,


Bengkayang dan Ketapang, Kalimantan Barat, sedangkan di Kalimantan Tengah mereka
berkonsentrasi di daerah Kotawaringin Timur, Palangkaraya dan Kapuas. Namun,
kebanyakan generasi muda Madura di kawasan ini sudah tidak menguasai bahasa asli
mereka.
Suku Jawa

1. Rumah Adat Jawa Timur

Rumah adat Jawa Timur Joglo dasar filosofi dan arsitekturnya sama dengan rumah adat di
Jawa Tengah Joglo. Rumah adat Joglo di Jawa Timur masih dapat kita temui banyak di
daerah Ponorogo. Pengaruh Agama Islam yang berbaur dengan kepercayaan animisme,
agama Hindu dan Budha masih mengakar kuat dan itu sangat berpengaruh dalam
arsitekturnya yang kentara dengan filsafat sikretismenya. Rumah Joglo umumnya terbuat dari
kayu Jati. Sebutan Joglo mengacu pada bentuk atapnya, mengambil stilasi bentuk sebuah
gunung. Stilasi bentuk gunung bertujuan untuk pengambilan filosofi yang terkandung di
dalamnya dan diberi nama atap Tajug, tapi untuk rumah hunian atau sebagai tempat tinggal,
atapnya terdiri dari 2 tajug yang disebut atap Joglo/Juglo / Tajug Loro.

2. Pakaian Adat Jawa Timur

Pakaian Adat Jawa Timur Jika kita lihat sekilas, pakaian ini sebetulnya memiliki beberapa
kesamaan dengan pakaian adat yang biasa dikenakan orang-orang Jawa Tengah ( Baju Adat
Jawa Tengah ). Hal ini disebabkan juga karena masyarakat Jawa Timur tersebut secara
historis memang memperoleh banyak sekali pengaruh kebudayaan dari Jawa Tengah yang
berkembang lebih dominan pada masa silam lalu. Akan tetapi, meskipun memiliki banyak
sekali kemiripan, ada juga beberapa hal yang membedakan kedua jenis pakaian adat tersebut.
Pertama, mungkin dari segi coraknya. Corak pakaian adat Jawa Tengah ini yang banyak
melambangkan nilai-nilai segi kesopanan dan tatakrama, namun sangat kontras jika
dibandingkan dengan baju adat jawa timur yang lebih menonjolkan kepada nilai-nilai
ketegasan dan tetap terlihat sederhana juga menjunjung tinggi pada etika.

3. Tari-tarian Daerah Jawa Timur

Tari Reog Ponorogo

Tari Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Biasanya dibawakan oleh 6-8 pria dan 6-8
wanita. Tarian ini melewati beberapa sesi, sehingga memiliki durasi yang terbilang panjang.
Tapi kalau kamu suka dengan seni, tidak akan bosen deh melihatnya.Menurut sejarah, tarian
ini diambil dari perjalanan Prabu Kelana Sewandana yang sedang mencari pujaan hatinya,
perjalanan beliau ditemani oleh prajurit dan patihnya yaitu Bujangganong. Hingga akhirnya
bertemulah ia dengan Dewi Sanggalangit seorang putri Kediri. Namun, ia akan menerima
cintanya bila Sang Prabu berhasil menciptakan sebuah kesenian.
Disinilah mulai terciptanya Tari Reog demi membuktikan cinta Prabu Kelana pada Sang
Putri. Ia meminta bala bantuan prajurit-prajuritnya untuk mengisikan tarian yang
diciptakannya.

4. Bahasa Daerah
Bahasa daerah yang digunakan di Jawa Timur ada 5, yaitu
1. bahasa Madura
2. bahasa Jawa
3. bahasa Kangean
4. bahasa Tengger
5. bahasa Oshing
Suku Mentawai

1. Rumah Adat
Rumah panjang Uma

Uma adalah nama untuk rumah tradisional suku Mentawai yang merupakan rumah adat dan
banyak di jumpai di kabupaten Kepulauan Mentawai, provinsi Sumatra Barat, Indonesia.

Uma ini dihuni oleh secara bersama oleh lima sampai sepuluh keluarga. Secara umum
konstruksi uma ini dibangun tanpa menggunakan paku, tetapi dipasak dengan kayu serta
sistem sambungan silang bertakik

2. Pakaian Adat

Salah satu kelengkapan busana suku Mentawai, yang khususnya dipakai kaum pria adalah
cawat, penutup aurat, terbuat dari kulit kayu pohon baguk dan sebut kabit. Kaum wanita
memakai sejenis rok yang terbuat dari dedaunan pisang yang diolah secara khusus dan
dililitkan kepinggang untuk menutupi aurat, disebut sokgumai. Selain kabit dan sokgumai,
orang-orang Mentawai dapat dikatakan tidak menggunakan apa-apa lagi yang benar-benar
menutup tubuhnya selain aneka perhiasan serta dekorasi tubuh yang terbuat dari untaian
manik-manik, gelang-gelang, bunga-bungaan dan daun daunan.

3. Tarian Adat

Turuk Uliat Bilou

Tarian ini disebut juga dengan tarian monyet. Menceritakan tentang monyet dan kawanannya
yang selalu gembira, bernada ria dan bernyanyi pada saat cuaca cerah. Dalam tarian ini akan
melibatkan dua sampai tiga penari, dibantu tiga pemusik (penabuh gendang).

4. Bahasa Daerah

Bahasa Mentawai, adalah bahasa yang dipakai oleh etnis Mentawai di kepulauan Mentawai,
yang berada di pantai sebelah barat Sumatra Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Nias
di kepulauan Nias, Enggano di pulau Enggano, dan (Devayan, Lekon di pulau Simalur), serta
berkerabat jauh dengan rumpun bahasa Batak.
Suku Batak
1. Rumah Adat
Rumah Bolon

romadecade.org
Rumah Bolon merupakan salah satu jenis rumah tradisional dari suku Batak. Bangunan ini
juga sering disebut sebagai rumah gorga. Jika kita amati lebih detail, terdapat begitu
banyak ornament hias yang dipercayai masyarakat setempat untuk menolak bala.
Rumah Bolon memiliki keistimewaan ukuran bangunan yang cukup besar dan kerap kali
dijadikan sebagai ajang pamer antar masyarakat Batak.

2. Pakaian Adat

Pakaian Adat Suku Batak Toba

Suku Batak Toba merupakan salah satu suku di Sumatera Utara yang tinggal di daerah sekitar
Danau Toba. Suku ini memiliki pakaian adat dengan ciri khas yang berbeda terutama untuk
kain dalam pakaian adat yang digunakan. Dibawah ini bisa disimak penjelasan lengkapnya
untuk pakaian adat Suku Batak Toba:
Kain Yang Digunakan
Pakaian adat suku Batak Toba merupakan kain tenun atau yang dikenal dengan nama Ulos.
Kain ulos sendiri merupakan kain yang sering sekali dijadikan ciri khas suku Batak. Bahkan,
ulos sudah menjadi identitas dari pakaian adat Sumatera Utara tingkat nasional.

3. Tarian Adat
Tari Piso Surit

Tari Piso Surit via Indonesiakaya.com


Piso Surit adalah salah satu tarian Suku Karo yang menggambarkan seorang gadis sedang
menantikan kedatangan kekasihnya. Penantian tersebut sangat lama dan menyedihkan dan
digambarkan seperti burung Piso Surit yang sedang memanggil-manggil. Piso dalam bahasa
Batak Karo sebenarnya berarti pisau dan banyak orang mengira bahwa Piso Surit merupakan
nama sejenis pisau khas orang karo.

4. Bahasa Daerah

Suku batak menggunakan bahasa batak,ada juga melayu,Tapi orang Karo menggunakan
Logat Karo,logat Pakpak dipakai oleh Batak Pakpak, logat Simalungun dipakai oleh Batak
Simalungun, dan logat Toba dipakai oleh orang Batak Toba, Angkola dan Mandailing
Suku Asmat
1. Rumah Adat

2. Pakaian Adat
3. Tarian Adat
4. Bahasa Daerah

Suku Padang
1. Rumah Adat
2. Pakaian Adat
3. Tarian Adat
4. Bahasa Daerah

Anda mungkin juga menyukai