REGRESI DENGAN
VARIABEL MODERATING
PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR INTERNAL :
MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
Komitmen yang tak kalah pentingnya harus dimiliki oleh seorang auditor, selain komitmen
profesional adalah komitmen organisasional. Komitmen organisasi merupakan tingkat
sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan
tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi
tersebut. Seringkali, komitmen organisasional diartikan secara individu dan berhubungan
dengan keterlibatan orang tersebut pada organisasi tersebut (Ikhsan dan M Ishak, 2005 :
35).
Dengan dimilikinya komitmen organisasional dan komitmen profesional yang tinggi pada
diri seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat mendorong adanya iklim
kerja yang mendukung auditor untuk mencapai prestasi yang nantinya dapat menciptakan
kepuasan kerja auditor itu sendiri. . Kepuasan kerja dianggap sangat penting karena
adanya biaya akibat ketidakpuasan (dissatisfaction) dalam employee turnover, absenteeism
dan kinerja pekerjaan (Beck : 2000 dalam Puspitasari : 2005).
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong sumber daya manusia dalam
sebuah organisasi terlibat dalam membentuk goal congruence. Motivasi yang membuat
sumber daya manusia melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Motivasi juga membuat
sumber daya manusia meraih kepuasan (satisfaction) dalam pekerjaan mereka.
Kebanggaan atas apa yang telah dicapai sehingga menimbulkan rasa puas (satisfy), dapat
pula disebut sebagai motivasi (Puspitasari : 2005). Saat ini, motif yang sering dipelajari
dan mendominasi studi dan aplikasi bidang perilaku organisasi adalah motif sekunder.
Beberapa motif sekunder yang penting antara lain adalah kekuasaan, pencapaian atau
prestasi dan afiliasi atau seperti yang umum digunakan saat ini adalah n Pow (need for
power), n Ach (need for achievement) dan n Aff (need for affiliation). Selain itu, terutama
dalam perilaku organisasi, kebutuhan atas keamanan dan kebutuhan atas status
merupakan motif sekunder yang penting (Luthans, 2005 : 272). Motivasi yang ada pada
seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan guna mencapai
sasaran akhir yaitu kepuasan kerja. Namun demikian, tidak hanya motivasi saja yang
berperan dalam membentuk kepuasan kerja. Adanya komitmen terhadap organisasi dan
profesi juga memiliki peran dalam menciptakan kepuasan kerja (Puspitasari : 2005),
(kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada lampiran).
Komitmen Profesional(x2):
- community affiliation
- autonomy demand
Kepuasan Kerja Auditor
- belief self regulation
Internal (y):
- dedication
- pay
- social obligation
- working conditons
- supervition
Komitmen Organisasi(x1): - work group
- affective commitment - promotion
- continuance commitment - the work itself
- normative commitment
Motivasi (x3):
- need for achievement
- need for safety
- need for power
- need for status
- need for affiliation
Hipotesis
Berdasarkan pada alat analisis yang digunakan pada penelitian ini, yaitu Regresi Linier
Berganda (Multiple Regression) maka dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya
pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik antara lain normalitas, multikolinieritas,
heterokedastisitas (Gujarati, 1992 : 186) agar model penelitian memberikan hasil estimasi
yang terbaik atau BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).
Kuesioner
KOMITMEN ORGANISASIONAL
KOMITMEN PROFESIONAL
MOTIVASI
KEPUASAN KERJA
Dan setelah kuesioner diisi oleh responden, peneliti kermudian merekap hasilnya dan
menyusun dalam bentuk tabel sebagai beikut :
KOMITMEN KOMITMEN
MOTIVASI KEPUASAN KERJA
Resp ORGANISASIONAL PROFESIONAL
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 5 1 3 4 3 3 5 3 4
2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 2 5 4 4 5 3
6 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3
7 3 3 3 3 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
8 4 3 3 3 2 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4
9 5 3 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
10 5 3 3 3 1 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4
Uji kualitas data yang diperoleh dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi
melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menguji seberapa baik satu atau
instrumen pengukuran mengukur dengan tepat suatu konsep studi yang dimaksudkan
untuk diukur (Cooper, 2003). Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk
menguji validitas konstruk setiap tabel yaitu dengan melakukan analisa faktor dengan
program SPSS for windows versi 11.5.
Analisa faktor bertujuan untuk menduga uni dimensionalitas pengukuran yang digunakan.
Suatu pengukuran dikatakan memiliki sifat ini jika item-item yang digunakan secara tegas
hanya mengukur satu faktor yang mendasarinya dan tidak menjadi bagian dari faktor lain.
Hal ini ditunjukkan dengan faktor loading yang tinggi di hanya satu faktor saja. Rules of
thumb yang digunakan adalah faktor loading yang harus lebih besar atau sama dengan 0,40
(Hair et al, 1998).
Correlations
Seluruh item pembentuk variabel memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing
variabel ≥ 0,25. Karena seluruh item memiliki skor total lebih besar dari 0,25 maka
seluruh item dikatakan valid.
Cronbach's
Alpha N of Items
,628 4
Item-Total Statistics
Interprestasi :
Jika nilai alpha antara 0,50 – 0,70 artinya reliabilitas moderat, ini mensugestikan seluruh
item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas
yang cukup kuat.
Ulangi langkah-langkah yang sama untuk uji realibilitas untuk item variabel lainnya.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,769 4
Item-Total Statistics
Interprestasi :
Jika nilai alpha antara 0,50 – 0,70 artinya reliabilitas moderat, ini mensugestikan seluruh
item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas
yang cukup kuat.
Seluruh item pembentuk variabel memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing
variabel ≥ 0,25. Karena seluruh item memiliki skor total lebih besar dari 0,25 maka
seluruh item dikatakan valid
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,647 5
Item-Total Statistics
Jika nilai alpha antara 0,50 – 0,70 artinya reliabilitas moderat, ini mensugestikan seluruh
item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas
yang cukup kuat.
Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi untuk menguji hipotesis penelitian.
Analisis regresi mengharuskan beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu:
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas. (Gozali, 2001). Deteksi terhadap ada tidaknya
multikolinieritas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variable-variabel bebas, dapat
juga dengan melihat nilai tolerance serta nilai variance Inflation factor (VIF). Nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF – 1/tolerance) dan menunjukkan
adanya kolonieritas yang tinggi.
Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF
ditas 10.
2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedstisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Gozali, 2001).
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Yprediksi-Ysesungguhnya) yang telah
distudentized, dengan dasar analisis bahwa jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjedi heteroskedastisitas (Gozali, 2001).
3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah
distribusi data normal ataukah tidak, maka dapat dilakukan analisis grafik atau dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data
adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. (Ghozali, 2001).
Berdasarkan pada alat analisis yang digunakan pada penelitian ini, yaitu Regresi Linier
Berganda (Multiple Regression) maka dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya
pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik antara lain normalitas, multikolinieritas,
heterokedastisitas (Gujarati, 1992 : 186) agar model penelitian memberikan hasil estimasi
yang terbaik atau BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).
Hasil Regresi
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 69,829 3 23,276 8,703 ,000a
Residual 69,537 26 2,675
Total 139,367 29
a. Predictors: (Constant), MO, KO, KP
b. Dependent Variable: KK
Coefficientsa
Unstandardized Standardiz ed
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,313 3,459 ,669 ,509
KP ,470 ,122 ,545 3,854 ,001
KO ,127 ,121 ,147 1,046 ,305
MO ,441 ,140 ,437 3,139 ,004
a. Dependent Variable: KK
Hipotesis nol (H0) yang mengatakan bahwa Komitmen Profesional tidak mempengaruhi
Kepuasan Kerja ditolak, karena angka sig 0,001 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Komitmen Profesional mempengaruhi Kepuasan Kerja.
Hipotesis nol (H0) yang mengatakan bahwa Komitmen Organisasi tidak mempengaruhi
Kepuasan Kerja diterima, karena angka sig 0,305 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
Komitmen Organisasi tidak mempengaruhi Kepuasan Kerja.
Hipotesis nol (H0) yang mengatakan bahwa Motivasi tidak mempengaruhi Kepuasan Kerja
ditolak, karena angka sig 0,004 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan Motivasi
mempengaruhi Kepuasan Kerja.
Uji Multikolinearitas
Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflation Factors (VIF)
pada table dibawah ini (model tanpa ln dan Model dengan Ln), Kriteria pengujiannya yaitu
apabila nilai VIF < 10 maka tidak terdapat mutikolinearitas diantara variabel independent,
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1,982 3,608 ,550 ,587
KP ,473 ,122 ,548 3,885 ,001 ,967 1,034
KO ,134 ,131 ,145 1,028 ,313 ,972 1,029
MO ,452 ,140 ,448 3,221 ,003 ,992 1,008
a. Dependent Variable: KK
Uji Heteroskedastisitas
Perhatikan output regresi antara Residual dengan Variabel-variabel independent lainnya
seperti terlihat pada table koefisien dibawah ini, Output menunjukkan tidak adanya
hubungan yang signifikan antara seluruh variabel independent terhadap nilai absolute
residual, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi non-heteroskedastisitas terpenuhi.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 6,676 2,029 3,290 ,003
KP -,108 ,068 -,275 -1,581 ,126 ,967 1,034
KO -,119 ,073 -,282 -1,628 ,116 ,972 1,029
MO -,130 ,079 -,282 -1,642 ,113 ,992 1,008
a. Dependent Variable: Abs_Res
Uji Normalitas
Output yang muncul adalah seperti pada gambar dibawah ini, Sesuai kriteria, dapat
disimpulkan bahwa residual menyebar normal. (asumsi sig 0,016 > 0,01)
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-W ilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual ,178 30 ,016 ,958 30 ,275
a. Lilliefors Significance Correction
R Squre sebesar 0,454 artinya variabel Komitmen Organisas, Kominten Profesional dan
Komitmen Organisasi yang di moderating motivasi dapat menjelaskan terhadap Kepuasan
Kerja sebesar 45,5 persen, sisanya dipengaruhi oleh variabel diluar model.
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 63,207 3 21,069 7,193 ,001a
Residual 76,160 26 2,929
Total 139,367 29
a. Predictors: (Constant), KOM, KP, KO
b. Dependent Variable: KK
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9,626 2,437 3,950 ,001
KP ,462 ,128 ,536 3,608 ,001
KO -,173 ,188 -,175 -,920 ,366
KOM ,020 ,008 ,497 2,664 ,013
a. Dependent Variable: KK
Hipotesis nol (H0) yang mengatakan bahwa Komitmen Profesional tidak mempengaruhi
Kepuasan Kerja ditolak, karena angka sig 0,001 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Komitmen Profesional mempengaruhi Kepuasan Kerja.
Hipotesis nol (H0) yang mengatakan bahwa Komitmen Organisasi tidak mempengaruhi
Kepuasan Kerja diterima, karena angka sig 0,366 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
Komitmen Organisasi tidak mempengaruhi Kepuasan Kerja.
Hipotesis nol (H0) yang mengatakan bahwa Komunikasi Organisasi yang dimoderasi
Motivasi tidak mempengaruhi Kepuasan Kerja ditolak, karena angka sig 0,013 < 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan Komunikasi Organisasi yang dimoderasi Motivasi
mempengaruhi Kepuasan Kerja.
Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflation Factors (VIF)
pada table dibawah ini (model tanpa ln dan Model dengan Ln), Kriteria pengujiannya yaitu
apabila nilai VIF < 10 maka tidak terdapat mutikolinearitas diantara variabel independent,
dan sebaliknya, Pada tabel ditunjukkan nilai VIF seluruhnya > 10, sehingga asumsi model
tersebut mengandung multikolinieritas.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 10,329 2,133 4,842 ,000
KP ,491 ,117 ,569 4,185 ,000 ,960 1,042
KO -,513 ,214 -,553 -2,399 ,024 ,334 2,994
KOM ,034 ,009 ,833 3,652 ,001 ,342 2,925
a. Dependent Variable: KK
Uji Heteroskedastisitas
Perhatikan output regresi antara Residual dengan Variabel-variabel independent lainnya
seperti terlihat pada table koefisien dibawah ini, Output menunjukkan tidak adanya
hubungan yang signifikan antara seluruh variabel independent terhadap nilai absolute
residual, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi non-heteroskedastisitas terpenuhi.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,865 1,245 3,103 ,005
KP -,098 ,069 -,259 -1,423 ,166 ,960 1,042
KO -,007 ,125 -,018 -,060 ,953 ,334 2,994
KOM -,005 ,005 -,294 -,964 ,344 ,342 2,925
a. Dependent Variable: Abs_Res
Uji Normalitas
Output yang muncul adalah seperti pada gambar dibawah ini, Sesuai kriteria, dapat
disimpulkan bahwa residual menyebar tidak normal. (asumsi sig 0,001< 0,01)
DAFTAR PUSTAKA
Barrow, Mike. Statistics of Economics: Accounting and Business Studies. 3rd edition.
Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall, 2001
Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometrics. Third Edition.Mc. Graw-Hill,
Singapore.
Ghozali, Imam, Dr. M. Com, Akt, 2001, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS”, Semarang, BP Undip.
Singgih Santosa, Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 11.5, Cetakan ketiga,
Penerbit PT Elex Media Komputindo Jakarta 2005.