Anda di halaman 1dari 41

SKRIPSI

PENENTUAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN


METODE FUZZY TOPSIS UNTUK MENENTUKAN INSENTIF
(Studi Kasus: CV. CMD)

Disusun oleh:
Nama : Arie Darma Heryana
NIM : 41153610
Konsentrasi : Rekayasa Perangkat Lunak

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) IKMI CIREBON
2019
SKRIPSI

PENENTUAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE


FUZZY TOPSIS UNTUK MENENTUKAN INSENTIF
(Studi Kasus: CV. CMD)

EMPLOYEE PERFORMANCE DETERMINATION USING THE FUZZY


TOPSIS METHOD TO DETERMINE INCENTIVES
(Case Study: CV. CMD)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana


HALAMAN JUDUL

Disusun oleh:
Nama : Arie Darma Heryana
NIM : 41153610
Konsentrasi : Rekayasa Perangkat Lunak

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) IKMI CIREBON
2019
HALAMAN PENGESAHAN

PENENTUAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY


TOPSIS UNTUK MENENTUKAN INSENTIF

EMPLOYEE PERFORMANCE DETERMINATION USING THE FUZZY TOPSIS


METHOD TO DETERMINE INCENTIVES

Dipersiapkan dan Disusun oleh

Arie Darma Heryana


41153610

Telah Diujikan dan Dipertahankan dalam Sidang Ujian Skripsi


Program Studi Teknik Informatika
STMIK IKMI Cirebon
pada hari Nama Hari, tanggal ujian skripsi

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Cirebon, tanggal ujian skripsi


Ketua

Dr. Dadang Sudrajat, S.Si, M.Kom


NIK.

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PENENTUAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY


TOPSIS UNTUK MENENTUKAN INSENTIF

EMPLOYEE PERFORMANCE DETERMINATION USING THE FUZZY TOPSIS


METHOD TO DETERMINE INCENTIVES
Dipersiapkan dan Disusun oleh

Arie Darma Heryana


41153610

Telah Diujikan dan Dipertahankan dalam Sidang Ujian Skripsi


Program Studi Teknik Informatika
STMIK IKMI Cirebon
pada hari NamaHari, tanggal ujian skripsi

Pembimbing I Ketua Tim Penguji

Nama Pembimbing Nama Ketua Tim Penguji


NIDN. NIDN. 0

Anggota Tim Penguji


Pembimbing II

Nama Pembimbing Nama Anggota Penguji


NIDN. NIDN

Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Cirebon, tanggal ujian skripsi


Ketua STMIK IKMI Cirebon

Dr. Dadang Sudrajat, S.Si, M.Kom.


NIK.

ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini,

Nama mahasiswa : Arie Darma Heryana


NIM : 41153610
Konsentrasi : Rekayasa Perangkat Lunak

Menyatakan bahwa Skripsi dengan judul berikut:


PENENTUAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE
FUZZY TOPSIS UNTUK MENENTUKAN INSENTIF

Dosen Pembimbing Utama : Nama Dosen


Dosen Pembimbing Pendamping : Nama Dosen

1. Karya ilmiah ini adalah benar-benar ASLI dan BELUM PERNAH diajukan
untuk mendapatkan gelar akademik, baik di STMIK IKMI Cirebon maupun di
Perguruan Tinggi lainnya
2. Karya tulis ini merupakan gagasan, rumusan dan penelitian SAYA sendiri,
tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dari Tim Dosen Pembimbing
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain, kecuali
secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan
disebutkan nama pengarang dan disebutkan dalam Daftar Pustaka pada karya
tulis ini
4. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab SAYA, bukan tanggung jawab STMIK IKMI Cirebon
5. Pernyataan ini SAYA buat dengan sesungguhnya, apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
SAYA bersedia menerima SANKSI AKADEMIK dengan pencabutan gelar
yang sudah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku
di Perguruan Tinggi

Cirebon, tanggal ujian skripsi


Yang Menyatakan,

Meterai Asli
Rp 6.000

Arie Darma Heryana


HALAMAN PERSEMBAHAN

(Bila ada) Halaman ini berisi kepada siapa Skripsi dipersembahkan.


Ditulis dengan singkat, resmi, sederhana, tidak terlalu banyak, serta tidak
menjurus ke penulisan informal sehingga mengurangi sifat resmi laporan ilmiah.

4
HALAMAN MOTTO

(Bila ada) Motto harus dituliskan dengan singkat, resmi, sederhana, tidak
terlalu banyak, serta dapat diambil dari kata mutiara, ungkapan tokoh, atau Kitab
Suci. Motto yang terlalu panjang justru cenderung tidak diperhatikan.

5
KATA PENGANTAR

Bagian ini berisi pernyataan resmi yang ingin disampaikan oleh penulis
kepada pihak lain, misalnya ucapan terima kasih kepada Sivitas Akademika
STMIK IKMI Cirebon, Tim Dosen Pembimbing, Tim Dosen Penguji, dan semua
pihak yang terkait dalam penyelesaian Skripsi termasuk orang tua dan
penyandang dana.
Nama harus ditulis secara lengkap termasuk gelar akademik dan harus
dihindari ucapan terima kasih kepada pihak yang tidak terkait. Bahasa yang
digunakan harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.
Bagian ini tidak perlu dituliskan hal-hal yang bersifat ilmiah. Kata
Pengantar diakhiri dengan mencantumkan kota dan tanggal penulisan diikuti di
bawahnya dengan kata “Penulis” tanpa perlu menyebutkan nama dan tanda
tangan.

Cirebon, tanggal
bulan tahun

Penulis

6
DAFTAR ISI

7
DAFTAR TABEL

8
DAFTAR GAMBAR

9
DAFTAR ISTILAH

(Jika ada)

10
ABSTRAK

Penilaian kinerja karyawan pada keberjalan suatu manajemen dalam


organisasi maupun perusahaan nirlaba tentunya tidak terlepas dari proses evaluasi.
Salah satu fungsi evaluasi yang sangat penting dilakukan adalah dengan
melakukan penilaian kinerja terhadap anggota organisasi atau karyawan.
Penentuan kinerja karyawan dapat diselesaikan dengan didukung sistem
penentuan kinerja karyawan menggunakan metode Fuzzy TOPSIS.
Metode Fuzzy TOPSIS adalah merupakan salah satu metode yang
banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis.
TOPSIS memiliki konsep dimana alternatif yang terpilih merupakan alternatif
terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak terjauh
dari solusi ideal negatif. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian yang
berjudul Penentuan Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Fuzzy TOPSIS
Untuk Insentif Karyawan pada CV. CMD dapat membantu memudahkan
perusahaan untuk menghitung kinerja karyawan dan menentukan insentif
karyawan.
Dengan perkembangan teknologi saat ini penentuan kinerja karaywan
adalah salah satu elemen penting didalam perusahaan karena untuk mengukur
tingkat efektivitas kinerja karyawan dan agar dapat meningkatkan target yang ada
pada perusahaan.

Kata Kunci : Fuzzy TOPSIS, Sistem Penentuan Kinerja Karyawan Untuk


Mentukan Insentif, PHP dan MySQL.

11
ABSTRACT

The employee's performance assessment of the management in both the


organization and the non-profit companies is certainly not separated from the
evaluation process. One of the important evaluation functions is by conducting a
performance assessment of the members of the organization or employees.
Employee performance determination can be resolved by supported employees '
performance system using the Fuzzy TOPSIS method.

The Fuzzy TOPSIS method is one of the many methods used to complete
practical decision making. TOPSIS has a concept where the chosen alternatives
are the best alternatives that have the shortest distance from an ideal positive
solution and the farthest distance from an ideal negative solution. It is hoped that
the study, titled Employee Performance Determination using the Fuzzy TOPSIS
method for employee incentives in CV. CMD, can help companies to easily
calculate employee performance and determine employee incentives.

With the development of current technology, the performance


determination of designed is one of the important elements in the company
because it measures the level of effectiveness of employees ' performance and in
order to increase the target existing in the company.

Keywords: Fuzzy TOPSIS, employee performance determination system


to boost incentives, PHP and MySQL.

12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penerapan teknologi informasi sebagai alat bantu manusia untuk melakukan

penentuan kinerja karyawan sudah banyak diterapkan, baik itu secara individu dan

instansi. Penentuan kinerja karyawan sangat penting untuk menunjang operasional

sebuah perusahaan, dan memntukan insentif karaywan, tak terkecuali industri

hardware seperti CV. CMD yang belum menerapkan aplikasi penentuan kinerja

karyawan. Hanya saja, tidak semua teknologi informasi dapat diterapkan secara

maksimal. Hal tersebut dapat terjadi apabila sistem memiliki langkah-langkah

yang tidak efisien. Sehingga dibutuhkan penerapan aplikasi Penentuan Kinerja

Karyawan Menggunakan Metode Fuzzy Topsis Untuk Menentukan Insentif

Karyawan dan dapat mengevaluasi kinerja karyawan dengan harapan dapat

meningkatkan kinerja karyawan.

Suatu organisasi perusahaan didirikan karena mempunyai tujuan tertentu

yang ingin dan harus dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi di

pengaruhi perilaku organisasi. Salah satu kegiatan yang paling lazim di lakukan

dalam organisasi adalah kinerja karyawan, yaitu bagaimana ia melakukan segala

sesuatu yang berhubungan dengan sesuatu pekerjaan atau peranan dalam

organisasi. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan visi dan misi organisasi yang di tuangkan melalui

perencanaan strategi suatu organisasi

13
Pembuatan aplikasi Penentuan Kinerja Karyawan Mennggunakan Metode

Fuzzy Topsis pada penelitian ini memanfaatkan teknologi web service, yaitu

sebuah aplikasi yang terdiri dari sekumpulan data dan perangkat lunak yang dapat

diakses melalui jaringan komputer baik itu lokal ataupun internet melalui

perangkat komputer ataupun perangkat mobile seperti perangkat Android [1].

Sedangkan dalam pembuatan sistem pada penelitian ini menggunakan metode

fuzzy topsis. Metode fuzzy topsis adalah salah satu metode pengambilan

keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang

pada tahun 1981. Metode ini banyak digunakan untuk pengambilan keputusan

yang mempunyai multikriteria atau kriteria yang banyak [2].

Penelitian terdahulu mengenai penentuan insentif seperti penelitian yang

dilakukan oleh Muhammad Romi Syahputra tahun 2014 dengan penelitian yang

berjudul Aplikasi Fuzzy Topsis Dalam Melakukan Seleksi Pemilihan Perumahan.

Fokus masalahnya yaitu sulitnya untuk melakukan pemilihan perumahan

berdasarkan kriteria tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dapat

digunakan sebagai pilihan untuk menyelesaikan permasalahan ketidakpastian

penentu keputusan [3].

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Diah Septiyana tahun 2018 dengan

judul PENERAPAN FUZZY TOPSIS UNTUK PEMILIHAN PEMASOK PADA

DEPARTEMEN SUPPLY CHAIN DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN AIR

KABUPATEN TANGERANG. Fokus masalahnya adalah perusahaan ini masih

menggunakan manual metode pemilihan pemasok berdasarkan keputusan

manusia, oleh karena itu ini adalah masalah yang sangat serius karena keputusan

14
manusia dapat berubah sesuai dengan minat mereka. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengintegrasikan dengan sistem ERP (Enterprise Resource

Planning) yang telah diimplementasikan di Perusahaan ini. Hasil dari penelitian

tersebut adalah hasil pengamatan dan pengolahan data maka algoritma Fuzzy

Topsis dapat digunakan secara terintegrasi dengan sistem ERP dalam

meningkatkan efektivitas sistem. Tujuannya adalah untuk meminimalkan

keputusan manusia dari memilih pemasok terbaik [4].

CV. CMD merupakan salah satu toko komputer yang ada di Kota Cirebon

yang menjual komputer, hardware dan alat-alat elektronik yang berhubungan

dengan komputer. CV. CMD menjual barangnya dengan 2 cara yaitu melalui toko

dan juga melalui sales atau karyawan. Berikut adalah data penjualan CV. CMD

dari bulan Januari 2019.

Table 1.1 Penjualan Bulan Januari 2019

Pecapaian Penjualan Per-Karyawan Total Per-


NO Bulan
Andi Tono Sandi Iwan Bulan
1 Januari 2019 2 Unit PC 1 Unit PC 3 Unit PC 2 Unit PC 8 Unit PC
2 Februari 2019 1 Unit PC 3 Unit PC 2 Unit PC 3 Unit PC 9 Unit PC
3 Maret 2019 3 Unit PC 2 Unit PC 1 Unit PC 1Unit PC 7 Unit PC
4 April 2019 2 Unit PC 1 Unit PC 4 Unit PC 4 Unit PC 11 Unit PC
5 Mei 2019 4 Unit PC 2 Unit PC 1 Unit PC 2 Unit PC 9 Unit PC
Total 12 Unit PC 9 Unit PC 11 Unit PC 12 Unit PC 44 Unit PC

Sumber : Bagiam personalia dan penjualan

Berdasarkan data table diatas dapat dilihat bahwa penjualan di CV. CMD

tidak selalu konsisten mengalami peningkatan. Sehingga diperlukan suatu alat

15
ukur untuk menghitung kinerja karyawan di CV. CMD. Yang bertujuan untuk

mengukur nilai insentif yang akan didapatkan oleh karyawan dan agar dapat

meningkatkan penjualan produk yang ada di CV. CMD tersebut.

CV. CMD telah menerapkan atau menggunakan microsoft excel sebagai

salah satu cara untuk menghitung insenti karyawan. Hanya saja microsoft excel

yang telah digunakan tidak bekerja secara maksimal dalam hal interface atau

tampilan antar mukanya dan laporan yang diberikan. Sehingga membuat

karyawan menjadi tidak nyaman dan sulit untuk menghitung kinerja setiap

karyawannya.

Berdasarkan penjabaran sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa akar

permasalahan yang didapatkan pada penelitian ini yaitu belum tersajinya tampilan

antar muka atau interface yang rapih dan fasilitas inputan di microsoft excel yang

masih manual sehingga menyebabkan sulitnya untuk menghitung kinerja

karyawan untuk menentukan insentif karyawan. Penyebabnya yaitu belum adanya

sistem yang dapat meghitung kinerja karyawan secara otomatis dan akurat. Selain

itu, tahapan-tahapan yang harus dilalui pada sistem dianggap belum efisien.

Oleh karena itu diusulkan penelitian dengan judul “PENENTUAN

KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TOPSIS

UNTUK MENENTUKAN INSENTIF”. Adapun yang menjadi alasan

dilakukannya penelitian proposal skripsi dengan judul tersebut adalah untuk dapat

meningkatkan kinerja karyawan menggunakan penentuan kinerja yang baik dan

benar. Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan

dan menentukan insentif karyawan.

16
1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana mengatasi kurangnya keahlian para pegawai dalam

menggunakan komputer dan pemanfaatan teknologi komputer dalam hal

penentuan kinerja karyawan ?

b. Berapa tingkat akurasi untuk meningkatkan proses penentuan kinerja

karyawan untuk menentukan insentif agar dapat lebih baik ?

1.3. Batasan Masalah

a. Merancang sistem aplikasi penentuan kinerja karyawan untuk menentukan

insentif agar dapat memperbaiki sistem yang kurang optimal saat ini.

b. Mengimplementasi sistem aplikasi penentuan kinerja karyawan untuk

menentukan insentif di CV. CMD Cirebon agar sistem penentuan insentif

bisa maksimal dan menghasilkan data insentif yang akurat.

1.4. Tujuan Penelitian

a. Untuk menggali dan mendalami tentang sistem penentuan kinerja

karyawan untuk menentukan insentif di CV. CMD untuk dijadikan acuan

perancangan sistem.

b. Merancang sistem aplikasi penentuan kinerja karyawan untuk menentukan

insentif pada CV. CMD.

c. Mengevaluasi dan mengetahui dampak dari diimplementasikannya sistem

aplikasi penentuan kinerja karyawan untuk menentukan insentif pada CV.

CMD

17
1.5. Manfaat Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang:

a. Manfaat teoritis : Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan tentang

penentuan kinerja karyawan untuk menentukan insentif.

b. Manfaat praktis : Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat

menyumbangkan pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan

dengan penentuan kinerja karyawan untuk menentukan insentif karyawan

di perusahaan. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat

mempermudah proses penentuan kinerja karyawan.

1.6. Hipotesis

Ho : Penerapan Metode Fuzzy Topsis untuk penentuan kinerja karyawan

untuk menentukan insentif karyawan dapat meningkatkan lebih dari 60%.

Ha : Penerapan Metode Fuzzy Topsis untuk penentuan kinerja karyawan

untuk menentukan insentif karyawan dapat meningkatkan kurang dari 60%.

18
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Literatur Review

Berdasarkan penelitian yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi

Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode AHP DAN TOPSIS yang

ditulis oleh Fahmy Ainun Nazilla pada tahun 2017. Tujuan penelitian ini untuk

menjadi solusi dalam melakukan pembobotan kriteria kinerja karyawan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem ini telah berhasil menerapkan metode

AHP dan TOPSIS untuk penilaian kinerja karyawan pada PT. Pendawa Polysindo

Perkasa dan hasil pengujian menunjukkan bahwa perancangan sistem telah

menghasilkan sistem yang dapat membantu penilaian kinerja karyawan dengan

output perankingan karyawan secara otomatis dan hasil penilaian menjadi lebih

obyektif. Saran dalam penelitian ini adalah sistem ini dapat dikembangkan

menggunakan penggabungan metode lain dalam menentukan pembobotan dan

perankingan. [1]

Berdasarkan penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan

Pemberian Insentif Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT.

PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE Dengan Metode Topsis yang ditulis oleh

Janter Leonardo tahun 2013. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui

keterkaitan dari pemanfaatan data karyawan melalui rancangan sistem pendukung

keputusan yang diharapkan mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat

dengan tingkat efisien dan efektifitas yang lebih baik. Kesimpulan dari penelitian

19
ini adalah dalam menilai kinerja karyawan untuk menerima insentif pada PT.

Prudential Life Assurance dapat diterapkan dengan kriteria mutu kerja,

tanggungjawab, inisiatif, kejujuran, dan penguasaan tugas karena berdasarkan

kriteria tersebut dapat dijadikan sebagai bahan penilaian terhadap kinerja

karyawan. Saran dari penelitian ini adalah agar dapat menjadi sumber referensi

dan bahan pembelajaran untuk melakukan penelitian dengan objek berbeda selain

pemberian insentif pada karyawan dan dapat dikembangkan lagi kedalam sistem

berbasis web sehingga penerapannya juga akan lebih beragam, tidak hanya pada

aplikasi dekstop saja.[2]

Berdasarkan penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan

Pemberian Bonus Tahunan Karyawan Menggunakan Metode TOPSIS yang ditulis

oleh Rachmat Agusli, Muhammad Iqbal Dzulhaq pada tahun 2017. Tujuan

penelitian ini adalah akan membantu proses perhitungan dalam pengambilan

keputusan terhadap alternatif berdasarkan jarak terhadap solusi ideal positif dan

jarak terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap

solusi ideal positif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kriteria yang menjadi

prioritas untuk menentukan karyawan yang berhak mendapatkan bonus tahunan

adalah kriteria absensi dengan bobot sebesar 0,372 (32,7%). Saran dari penelitian

ini adalah agar dapat menjadi sumber referensi dan bahan pembelajaran untuk

melakukan penelitian yang lain.[3]

20
21

2.2. Keaslian Penelitian

Tabel 2.1. Matriks literatur review dan posisi penelitian


Tuliskan Judul Skripsi di baris ini
No Judul Peneliti, Media Publikasi, Tujuan Penelitian Kesimpulan Saran atau Perbandingan
dan Tahun Kelemahan
1 Pengembangan Fahmy Ainun nazilla, Untuk menjadi solusi Sistem ini telah Sistem ini dapat
Sistem Informasi Jurnal Informatika dalam melakukan berhasil dikembangkan
Penilaian Kinerja Polinema, Tahun 2017 pembobotan kriteria menerapkan metode menggunakan
Karyawan kinerja karyawan AHP dan TOPSIS penggabungan
Menggunakan untuk penilaian metode lain dalam
Metode AHP DAN kinerja karyawan menentukan
TOPSIS pada PT. Pendawa pembobotan dan
Polysindo Perkasa perankingan
dan hasil pengujian
menunjukkan
bahwa perancangan
sistem telah
menghasilkan
sistem yang dapat
membantu
penilaian kinerja
karyawan dengan
output perankingan
karyawan secara
otomatis dan hasil
penilaian menjadi
lebih obyektif
2 Sistem Pendukung Janter Leonardo Sirait, Untuk mengetahui Dalam menilai Agar dapat menjadi
Keputusan Informasi dan Teknologi keterkaitan dari kinerja karyawan sumber referensi dan
Pemberian Insentif Ilmiah (INTI), Tahun 2013 pemanfaatan data untuk menerima bahan pembelajaran
22

No Judul Peneliti, Media Publikasi, Tujuan Penelitian Kesimpulan Saran atau Perbandingan
dan Tahun Kelemahan
Berdasarkan karyawan melalui insentif pada PT. untuk melakukan
Penilaian Kinerja rancangan sistem Prudential Life penelitian dengan
Karyawan Pada PT. pendukung keputusan Assurance dapat objek berbeda selain
PRUDENTIAL yang diharapkan diterapkan dengan pemberian insentif
LIFE mampu menghasilkan kriteria mutu kerja, pada karyawan dan
ASSURANCE informasi yang tanggungjawab, dapat dikembangkan
Dengan Metode bermanfaat dengan inisiatif, kejujuran, lagi kedalam sistem
Topsis tingkat efisien dan dan penguasaan berbasis web
efektifitas yang lebih tugas karena sehingga
baik berdasarkan kriteria penerapannya juga
tersebut dapat akan lebih beragam,
dijadikan sebagai tidak hanya pada
bahan penilaian aplikasi dekstop saja
terhadap kinerja
karyawan
3 Sistem Pendukung Rachmat Agusli, Akan membantu proses Kriteria yang Agar dapat menjadi
Keputusan Muhammad Iqbal Dzulhaq, perhitungan dalam menjadi prioritas sumber referensi dan
Pemberian Bonus Jurnal Sisfotek Global, pengambilan keputusan untuk menentukan bahan pembelajaran
Tahunan Karyawan Tahun 2017 terhadap alternatif karyawan yang untuk melakukan
Menggunakan berdasarkan jarak berhak penelitian yang lain
Metode TOPSIS terhadap solusi ideal mendapatkan bonus
positif dan jarak tahunan adalah
terhadap solusi ideal kriteria absensi
negatif dengan dengan bobot
mengambil kedekatan sebesar 0,372
relatif terhadap solusi (32,7%)
ideal positif
1

2.3. Landasan Teori

2.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Khaerul Umam (2010:189) mendefinisikan kinerja adalah hasil

kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode

tertentu, yang dihubungkan dengan ukuran nilai atau standar tertentu dari

organisasi tempat individu tersebut bekerja. Hariandja dalam Margono Setiawan

(2008) yang dimaksud dengan kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh

pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam

organisasi.

2.3.2 Metode Fuzzy

Logika fuzzy merupakan suatu langkah yang tepat dalam memetakan suatu ruang

input ke dalam suatu ruang output. Pada tahun 1965, Lotfi A. Zadeh

memperkenalkan teori himpunan fuzzy, yang secara tidak langsung

mengisyaratkan bahwa tidak hanya teori probabilitas saja yang dapat digunakan

untuk mempresentasikan masalah ketidakpastian, namun dengan teori himpunan

fuzzy pun dapat digunakan. Komponen utama pada teori himpunan fuzzy yang

sangat berpengaruh adalah fungsi keanggotaan. Ross (dalam Sri Kusumadewi,

2004: 1) menyebutkan bahwa, fungsi keanggotaan mempresentasikan derajat

kedekatan suatu objek terhadap atribut tertentu, sedangkan pada teori probabilitas

lebih pada penggunaan frekuesi relatif. Tettamanzi (dalam Sri Kusumadewi,

2004: 3) mengemukakan bahwa, teori himpunan fuzzy merupakan kerangka

matematis yang digunakan untuk mempresentasikan ketidakpastian,

ketidakjelasan, ketidaktepatan, kekurangan informasi, dan kebenaran parsial.


2

2.3.3 Metode TOPSIS

Hwang dan Zeleny (dalam Sri Kusumadewi, 2006: 87) berpendapat bahwa,

TOPSIS didasarkan pada konsep dimana alternatif yang terbaik tidak hanya

memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak

terpanjang dari solusi ideal negatif. Konsep ini banyak digunakan pada beberapa

model MADM untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis. Hal ini

disebabkan karena konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya

efisien, dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari

alternatifaternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.

Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.

2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.

3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.

4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal

positif dan matriks solusi ideal negatif.

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.

TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria

Cj yang ternormalisasi, yaitu :

dengan i=1, 2, … , m; dan j = 1, 2, … , n (2.7)


3

Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan

berdasarkan rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai :

yij = wirij ; dengan i=1, 2, … , m; dan j = 1, 2, … , n (2.8)

A ); (2.9)
A+ = (𝑦1−, 𝑦2−, … , 𝑦𝑛−); (2.10)
dengan

(2.11)
(2.12)

j = 1, 2, … , n

Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan

sebagai :

(2.13)
i = 1, 2, … , m.
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan

sebagai :

(2.14)
i = 1, 2, … , m.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (CCi) dapat diberikan

sebagai :

CCi = i = 1, 2, … , m. (2.15)
4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis, Sifat, dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Alasan penulis menggunakan pendekatan kuantitatif adalah dengan

mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2006) tentang sifat umum

penelitian kuantitatif, antara lain: (a) kejelasan unsur: tujuan, subjek, sumber data

sudah mantap, dan rinci sejak awal, (b) dapat menggunakan sampel, (c) kejelasan

desain penelitian, dan (d) analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.

Arikunto (2006) juga menambahkan, masih ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhi pemilihan jenis pendekatan penelitian yaitu waktu dan dana yang

tersedia, dan minat peneliti. Hal-hal yang dikemukakan Arikunto tersebut yang

melatar belakangi dipilihnya pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data terdapat tahapan 4 tahapan, penjelasan tahap

teknik pengumpulan data sebagai berikut :

3.2.1. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan duabelah pihak untuk

memperoleh data sesuai tujuan yang dimaksud. Wawancara yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dimana

peneliti melakukan wawancara dengan responden dan mengajukan

pertanyaan yang sudah direncanakan terlebih dahulu.


5

3.2.2. Observasi

Observasi atau Pengamatan secara langsung dengan mendatangi

subejek yang diteliti yang dibandingkan dengan checklist observasi oleh

peneliti yang bertujuan untuk mengetahui sistem pelayanan pendaftaran

pasien. Digunakannya teknik observasi yaitu dapat mengukur tingkat

pelayanan sistem yang berjalan. Jenis observasi yang digunakan adalah

participant observation dalam observasi ini. Peneliti secara langsung

terlibat dalam kegiatan sehari-hari dan melihat situasi yang diamati

sebagai sumber data yang diperlukan.

3.2.3. Angket

Angket (kuisioner) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti paham dengan pasti variabel

yang diukur dan paham apa yang biasa diharapkan dari responden.

Tabel 3.1 Penilaian Angket Skala Likert

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif


Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Kurang Setuju (KS) 3 Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sangat Tidak Sangat Tidak
(STS) 1 (STS) 5
Setuju Setuju
Sumber : Sugiyono, 2014

3.2.4. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumen pendukung menjadi dasar penelitian

yang dilakukan, dokumen tersebut adalah sebagai berikut :


6

1. Data pertanyaan dan jawaban survei dari karyawan PT. Pantai Timur

Jaya Kabupaten Cirebon.

2. Data rekapitulasi laporan hasil survei responden PT. Pantai Timur Jaya

Kabupaten Cirebon.

3. Data instrumen kuisioner.

4. Data hasil kuisioner.

Populasi yang dibutuhkan untuk mengisi kuesioner penelitian ini

adalah 30 orang dengan 5 sample yaitu.

Sangat Setuju (SS) 5


Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak
(STS) 1
Setuju

3.3. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Untuk mensederhanakan data

penelitian yang sangat besar jumlahnya menjadi suatu informasi yang lebih

sederhana dan lebih mudah dipahami.

Untuk mencapai sebuah kesimpulan atas data yang berhasil dikumpulkan

dan analisis maka proses yang dilakukan adalah menyusun kreteria yang

didasarkan pada data yang dikumpulkan baik data hasil penelitian asset

maupun gambaran umum desa yang dijadikan objek penelitian setelah data

yang diperlukan terkumpul dan dirasakan cukup untuk menyusun laporan

ini.Maka penulisan ini melaksanakan proses pengelolahan data secara manual

seperti :
7

1. Melakukan tinjauan atas metode dan komponen komponen apa saja

yang digunakan dan diperlukan dalam membangun Aplikasi

Persediaan Bahan Rattan.

2. Melakukan tinjauan atas metode dan komponen komponen apa saja

yang digunakan dan diperlukan dalam membangun Aplikasi

Persediaan Bahan Rattan.

3. Uji validitas dilakukan bertujuan untuk menunjukan sejauh mana alat

ukur tersebut dapat mengukur sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Pada penelitian ini, uji validitas yang dilakukan meliputi

uji validitas internal dan uji validitas eksternal. Adapun uji validitas

internal dilakukan dengan membuat sejumlah kisi – kisi instrumen

beserta pertanyaannya berdasarkan teori yang relevan dan

mengkonsultasikan hasilnya kepada beberapa pihak yang terkait.

Sedangkan uji validasi eksternal dalam penelitian ini, menguji butir –

butir soal yang telah dibuat dengan bahasa pemrograman php dan

javascript menggunakan korelasi product moment dengan rumus

sebagai berikut :

N(Ʃ 𝑋𝑌) − (Ʃ 𝑋 Ʃ 𝑌)
𝑟=
√(N Ʃ 𝑋 2 − (Ʃ 𝑋)2 )(N Ʃ 𝑌 2 − (Ʃ 𝑌)2 )

dengan ketentuan jika nilai R hitung < R tabel, maka variabel yang

diuji tidak valid [13].


8

4. Uji Reabilitas

Uji reabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu alat ukur dapat

memberikan hasil ukur yang konsiten (reliable) dan dapat memberikan

hasil yang relatif sama jika dilakukan pengukuran yang berbeda waktunya.

Dalam penelitian ini akan digunakan metode alpha cronbach yaitu metode

perhitungan reliabilitas yang dikembangkan oleh cronbach. Koefisien

alpha cronbach merupakan koefisien reliabilitas yang paling umum

digunakan untuk mengevaluasi internal consistency. Alpha cronbach dapat

diinterpretasikan sebagai koefisien korelasi antara pengujian berskala

tersebut dengan pengujian atau skala yang memiliki item yang sama.

Karena diinterpretasikan sebagai koefisien korelasi maka nilainya berkisar

antara 0 -1 [13]. Berdasarkan rumus sebagai berikut :

𝑘 Σ ∝ 2𝑖
∝= (1 − )
𝑘−1 ∝ 2𝑦

Dimana :

∝ 2𝑖 = varians skor pertanyaan ke – i, dengan i = 1,2,3, …

∝ = koefisien reabilitas

∝ 𝑦2 = varians skor total

k = jumlah pertanyaan item


9

5. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah

berdistribusi normal ataukah tidak. Penggunaan statistik parametrik

mensyaratkan data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi

normal [14]. Oleh karena itu, sebelum ujian hipotesis dilakukan maka

terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data.

Teknik pengujian normalitas menggunakan uji lillyfors, yaitu kumulasi

proporsi yang dibandingkan dengan fungsi distribusi pada distribusi

probabilitas normal. Fungsi distribusi pada distribusi probabilitas normal

ditemukan melalui tabel sehingga data perlu ditransformasikan kenilai

baku. Selisih maksimum dalam bentuk harga mutlak menurut Susetyo

[14].

𝐿 = 𝑆𝑢𝑝 |𝐹(𝑍) − 𝑆(𝑍)|

Menjadi statistik uji (sup = suprimum)

Terdapat pada tabel khusus untuk pengujian hhipotesis

Tolak Hₒ jika L hitung > L tabel

Terima Hₒ jika L hitung < L tabel

6. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi

dua kelas yang homogen. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji

homogenitas varian adalah sebagai berikut :

𝑉𝑎𝑟.𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝐹 𝑚𝑎𝑘=
𝑉𝑎𝑟.𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

Ʃ 𝑋²− (Ʃ 𝑋)2 /𝑁
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 (𝑆𝐷²)=
(𝑁−1)
10

Kriteria pengujian data kedua kelompok sampel homogen

dikatakan homogen jika F hitung > F tabel untuk taraf signifikan 0,05 [14].

7. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan metode pengambilan keputusan berdasarkan

analisis data dari suatu percobaan. Pada pengujian statistik dikembangkan

bahwa uji sequential merupakan salah satu pengujian hipotesis yang

banyaknya objek diamati tidak ditentukan terlebih dahulu melainkan

diamati secara berurutan satu demi satu. Menurut Ray [15] menerapkan

pengujian ini untuk dua kasus khusus dari perancangan percobaan, yaitu

klasifikasi satu arah, dan klasifikasi dua arah

3.4. Alur Penelitian

Alur penelitian menjelaskan tentang sistematika penelitian hingga proses

pembuatan kesimpulan dan pemberian saran guna memudahkan dalam melakukan

penelitian. Adapun tahapan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti beberapa

tahapan yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan pada penelitian yang

dicapai. Berikut adalah langkah – langkah membuat sebuah bagan dalam tahap

penelitian yang dilakukan.


Gambar 3.1 Alur Penelitian

11
12

Alur penelitian pada penelitian ini bisa menggunakan 4 cara untuk melakukan

pengumpulan data, 4 cara tersebut yaitu :

i. Wawancara merupakan percakapan dua belah pihak untuk memperoleh data sesuai tujuan

yang dimaksud. Wawancara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah wawancara

terstruktur dimana peneliti melakukan wawancara dengan responden dan mengajukan

pertanyaan yang sudah direncanakan terlebih dahulu.

ii. Observasi atau Pengamatan secara langsung dengan mendatangi subjek yang diteliti yang

dibandingkan dengan checklist observasi oleh peneliti yang bertujuan untuk mengetahui

sistem pelayanan pendaftaran pasien. Digunakannya teknik observasi yaitu dapat

mengukur tingkat pelayanan sistem yang berjalan. Jenis observasi yang digunakan

adalah participant observation dalam observasi ini. Peneliti secara langsung terlibat

dalam kegiatan sehari-hari dan melihat situasi yang diamati sebagai sumber data yang

diperlukan.

iii. Angket (kuisioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawab. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti paham

dengan pasti variabel yang diukur dan paham apa yang biasa diharapkan dari responden.

iv. Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan

data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian.

Setelah menentukan cara yang akan dipilih, maka tahap selanjutnya yang dilakukan oleh

peneliti adalah melakukan validitas data. Validitas data adalah cara untuk mendapatkan data

dengan cara kualitatif dengan menggunakan angket atau metode yang lain. Setelah pengumpulan

data sudah didapat maka peneliti melakukan reduksi data. Reduksi data adalah peneliti memilih
13

data yang dibutuhkan. Lalu setelah itu, peneliti melakukan reabilitas data untuk mengukur suatu

data atau kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variable.

Setelah semua dilakukan peneliti masuk kedalam tahap yang dinamakan penyajian data.

Penyajian data adalah menyajikan data yang telah di reduksi dalam bentuk table dan deskripsi.

Langkah selanjutnya peneliti melakukan analisis data dan verikasi data untuk memastikan data

yang sudah diambil merupakan data yang tepat sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
14

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


15

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Simpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan tepat tentang apa yang diperoleh, memuat

keunggulan dan kelemahan, dapat dibuktikan, serta terkait langsung dengan Rumusan Masalah

dan Tujuan Penelitian. Uraian pada bagian ini harus merupakan pernyataan yang pernah

dianalisis/dibahas pada bagian sebelumnya, bukan pernyataan yang sama sekali baru dan tidak

pernah dibahas pada bagian sebelumnya, serta merupakan jawaban atas permasalahan yang

dirumuskan. Bagian ini tidak perlu ada uraian penjelasan lagi.

5.2. Saran

Saran memuat berbagai usulan atau pendapat yang sebaiknya dikaitkan oleh penelitian sejenis.

Saran dibuat berdasarkan kelemahan, pengalaman, kesulitan, kesalahan, temuan baru yang

belum diteliti dan berbagai kemungkinan arah penelitian selanjutnya. Saran yang disusun

harus didasarkan atas hasil penelitian yang dilakukan.


16

DAFTAR PUSTAKA
17

LAMPIRAN

Koreksi Produk

1. Pastikan dapat disimulasikan proses transaksi, peran masing user (admin,

customer dan owner) terlihat jelas.

2. Status transaksi harus dapat diupdate (Lunas, belum lunas, batal dst)

3. Stok barang harus dapat diupdate, bertambah jika ada pembelian barang da

berkurang jika ada penjualan barang

Anda mungkin juga menyukai