1. Lactobacillus Kingdom : bacteria, berasal dari spesies
bulgaricus L.delbrueckii adalah sejenis bakteri (Lactobacillus yang berperan dalam pembentukan delbrueckii subsp. yogurt. Bakteri ini pertama kali bulgaricus) diidentifikasikan oleh seorang dokter asal Bulgaria bernama Stamen Grigorov, pada tahun 1905. Oleh karena itu dinamakan menurut Bulgaria. Bakteri ini hidup dari "memakan" laktosa (gula susu) dan mengeluarkan asam laktat. Asam ini sekaligus mengawetkan susu dan mendegradasi laktosa (gula susu) sehingga orang yang tidak suka meminum susu murni dapat mengonsumsi yogurt tanpa mendapat masalah kesehatan.
2. Rhizopus merupakan kapang dari filum
oligosporus Zygomycota yang banyak menghasilkan enzim protease. R. oligosporus banyak ditemui di tanah, buah, dan sayuran yang membusuk, serta roti yang sudah lama dan juga terdapat dalam nasi. R. oligosporus termasuk dalam Zygomycota yang sering dimanfaatkan dalam pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang kedelai, karena R. oligosporus yang menghasilkan enzim fitase yang memecah fitat membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah terserap tubuh. R. oligosporus dapat tumbuh optimum pada suhu 30- 35 °C, dengan suhu minimum 12 °C, dan suhu maksimum 42 °C. 3. Lactobacillus casei adalah spesies genus Lactobacillus yang ditemukan di saluran kemih dan mulut manusia. Spesies khusus Lactobacillus ini didokumentasikan memiliki pH dan kisaran suhu yang luas, dan melengkapi pertumbuhan L. acidophilus , penghasil enzim amylase (enzim yang mencerna karbohidrat ). Aplikasi L. casei yang paling umum adalah industri, khususnya untuk produksi susu, yaitu pada proses pembuatan keju
4. Acidophilus bifidus adalah salah satu dari delapan genera
umum dari bakteri asam laktat. membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah pertumbuhan jamur “jahat” Candida albicans. Bakteri ini membersihkan aliran darah dan menghilangkan racun. L. acidophilus dapat tumbuh baik dengan oksigen ataupun tanpa oksigen, dan bakteri ini dapat hidup pada lingkungan yang sangat asam sekalipun, Bakteri ini merupakan bakteri Lactobacillus yang dikenal sangat baik, umumnya bakteri ini ditemukan di dalam gastro intestinal manusia, hewan, mulut, dan vagina.
5. Escherichia Coli adalah salah satu jenis spesies bakteri
Gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah bakteri lain di dalam usus.
6. Nitrosoccus dan adalah kelompok bakteri yang mampu
Nitrosomonas menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah. Metabolisme senyawa nitrogen ini memerlukan senyawa karbon dioksida sebagai sumber karbonnya yang diikat dalam siklus Calvin. Bakteri nitrifikasi berkembang biak dengan cara membelah diri, tetapi tidak dapat membentuk spora, dan pada umumnya, bakteri nitrifikasi bersifat nonmotil (tidak dapat bergerak) sehingga cenderung untuk melekat pada permukaan benda yang ada di sekelilingnya.
7. Lactobacillus Brevis adalah spesies bakteri asam laktat gram
positif berbentuk batang yang heterofermentif, menghasilkan CO2 dan asam laktat selama fermentasi. Ada sekitar 16 spesies berbeda dalam kelompok L. brevis. Ia dapat ditemukan di banyak lingkungan yang berbeda, seperti makanan yang difermentasi , dan sebagai mikrobiota normal. L.brevis ditemukan dalam makanan seperti asinan kubis dan acar . Ini juga salah satu penyebab paling umum kerusakan bir . Tertelan telah terbukti meningkatkan fungsi kekebalan tubuh manusia , dan telah dipatenkan beberapa kali. Mikrobiota usus L.brevis normal ditemukan di usus manusia, vagina dan tinja.
8. Acetobacteri xylinum Yaitu bakteri yang berperan dalam
pembuatan Nata de Coco (kolang- kaling). Bakteri ini memiliki beberapa karakteristik yang mempengaruhi laju pertumbuhannya, pH optimal dari bakteri ini adalah sekitar 5.4 - 6.3 dan suhu Suhu optimal untuk dilakukan inkubasi adalah 25-30 celcius, jika dilakukan inkubasi pada suhu dan pH di luar range tersebut, maka pertumbuhan bakteri akan melambat dan bahkan dapat menyebabkan bakteri mengalami kematian.
9. Streptococcus Adalah bakteri yang berperan dalam
Thermophilus pembuatan mentega. atau bakteri gram positif , dan anaerob fakultatif fermentasi , dari kelompok viridans. S. thermophilus ditemukan dalam produk susu fermentasi, dan umumnya digunakan dalam produksi yogurt , bersama Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus . Kedua spesies bersifat sinergis, dan S. thermophilus mungkin menyediakan L. d. bulgaricus dengan asam folat dan asam format yang digunakan untuk sintesis purin. S. thermophilus memiliki kisaran suhu pertumbuhan optimal 35 - 42 ° C sementara L. d. bulgaricus memiliki jangkauan optimal 43 - 46 ° C. 2. BAKTERI TIDAK MENGUNTUNGKAN
1. Salmonella typhosa adalah genus bakteri enterobakteria
Gram-negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan demam tifoid, demam paratipus(Tifus), dan keracunan makanan. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida. Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith yang pertama kali menemukan bakteri ini di tahun 1885 pada tubuh babi. Ciri- ciri orang yang mengalami salmonelosis adalah diare, kram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi Salmonella.
2. Shigella dysenteriae adalah spesies dari genus bakteri batang
berbentuk Shigella. Spesies Shigella dapat menyebabkan shigellosis ( disentri basiler ). Shigellae adalah bakteri Gram-negatif , tidak membentuk spora , anaerob fakultatif , nonmotil . S. dysenteriae memiliki kemampuan untuk menyerang dan mereplikasi berbagai spesies sel epitel dan enterosit. Infeksi Shigella dapat dikontrak oleh kurangnya pemantauan kualitas air dan makanan, kondisi memasak yang tidak bersih dan praktik kebersihan yang tidak tepat. S. dysenteriae melepaskan eksotoksin yang membahayakan usus dan sistem saraf pusat.
3. Neisseria gonorrhoeae Kencing nanah atau gonore adalah
salah satu penyakit menular seksual. Pada pria, gonore akan menimbulkan gejala berupa keluarnya nanah dari penis. Selain itu, penderita gonore akan merasakan perih saat buang air kecil. Penyebab gonore adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae
4. Diplococcus pneumoniae Streptococcus atau Diplococcus
adalah bakteri yang menyerang paru- paru atau menyebabkan pneumonia pada tikus dan manusia, Sebuah bakteri patogen pada manusia yang signifikan, S. pneumoniae diakui sebagai penyebab utama pneumonia pada akhir abad ke-19, dan merupakan subyek dari banyak penelitian kekebalan humoral. S. pneumoniae hidup tanpa menyebabkan gejala di nasofaring dari manusia yang sehat. Saluran pernapasan, sinus, dan rongga hidung adalah bagian dari tubuh inang yang biasanya terinfeksi.
5. Neisseria meningitidis adalah bakteri gram-negatif
penyebab penyakit meningitis dan meningococcemia. Bakteri ini pertama kali diisolasi pada tahun 1887. Karakteristik dari N. meningitidis adalah aerobik dan berbentuk diplokokus. Bakteri ini dapat menghasilkan kapsul polisakarida dan enzim oksidase. Penyebaran bakteri ini umumnya melalui pernapasan atau respirasi. Endotoksin yang dihasilkan N. meningitidis dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan akibat kerusakan pembuluh darah. Untuk mengatasi infeksi bakteri ini, dapat digunakan antibiotik penisilin atau sefalosporin. 6. Clostridium tetani Bakteri yang menyebabkan penyakit tetanus. Bakteri ini memiliki bentuk morfologi menyerupai batang, dengan bagian bulat pada ujungnya yang menyerupai penabuh genderang. Bakteri ini bersifat patogen dan berbahaya karena mengeluarkan racun yang disebut tetanospasmin. Racun ini bersifat neurotoksin, yang akan menyerang daerah saraf tepi (perifer) pada manusia dan menyebabkan kejang otot. Racun baru akan dikeluarkan bila kondisi hidupnya pada tubuh manusia. Racun ini juga dapat menghancurkan sel darah merah dan leukosit. Habitatnya terdapat pada bagian luar tubuh manusia dan tersebar luas di tanah. bakteri ini akan terjadi bila tubuh terluka dan terjadi luka yang dalam, seperti luka tusukan paku, pecahan kaca, atau luka yang terkena kotoran.
7. Mycobacterium leprae Bakteri ini penyebab penyakit lepra.
Atau juga adalah bakteri yang menyebabkan penyakit kusta (penyakit Hansen). Bakteri ini merupakan bakteri intraselular. M. leprae merupakan gram-positif berbentuk tongkat. Mycobacterium leprae mirip dengan Mycobacterium tuberculosis dalam besar dan bentuknya. Spesies M.leprae dan Genus Mycobacterium.