Anda di halaman 1dari 24

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Informasi Umum Partisipan pertama


Nama : Sdr “F”
Usia : 18 Tahun
Status : Pelajar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Kraksaan Wetan Blok Kapuran
4.1.1 Gambaran subyek umum
Subyek Pertama berusia 18 tahun, seorang pelajar di SMA Kelas
IX, berasal dari Kraksaan Wetan Blok Kapuran. Kegiatan sehari sebagai
pelajar di SMA.
4.1.2 Pelaksanaan observasi
1. Observasi hari pertama
Hari /Tanggal : Minggu, 02 Juli 2017
Waktu : 10:00 – 11:30
Tempat : Di Rumah Partisipan
Observer : Peneliti
2. Observasi hari kedua
Hari/ Tanggal : Senin, 03 Juni 2016
Waktu : 14:30 – 15:30
Tempat : Di Rumah Partisipan
Observer : Peneliti
4.1.3 Informasi Umum Partisipan Kedua
Nama : Sdr “A”
Usia : 17 Tahun
Status : Pelajar
Pendidikan : SMK
Pekerjaan :-
Alamat : Kraksaan Wetan Blok Kapuran
4.1.9 Gambaran subyek umum
Subyek Kedua berusia 17 tahun, seorang pelajar di SMK Kelas
VIII, berasal dari Kraksaan Wetan Blok Kapuran. Kegiatan sehari sebagai
pelajar di SMK Kelas VIII.
4.1.10 Pelaksanaan observasi
1. Observasi hari pertama
Hari /Tanggal : Selasa, 04 Juli 2017
Waktu : 14:30 – 15:30
Tempat : Di Rumah Partisipan
Observer : Peneliti
2. Observasi hari kedua
Hari/ Tanggal : Rabu, 05 Juli 2017
Waktu : 14:30 – 15:30
Tempat : Di Rumah Partisipan
Observer : Peneliti

4.2 Hasil penelitian (partisipan 1)


4.2.1 Observasi pertama
Karena Sdr. “F” memenuhi kriteria menjadi responden, peneliti
melakukan observasi pertama yang dilakukan di Rumah Sdr “F”. Pada saat
dilakukan observasi pertama, sdr.”F” bersedia menjadi responden
penelitian. Subyek mengatakan kegiatannya sehari-hari sebagai pelajar
SMA.
4.2.2 Observasi terhadap subyek
Pada saat dilakukan observasi pertama, subyek berperawakan tidak
terlalu tinggi ± 152cm, tubuh ideal, kulit putih, tampak sehat. Pada saat
peneliti datang tampilan subyek rapi dan pada saat itu subyek sedang
berkumpul sesama teman. Kemudian subyek mempersilahkan duduk
kepada peneliti di salah satu tempat biasanya berkumpul bersama teman-
temannya. Selanjutnya subyek menceritakan tentang kegiatannya sehari-
hari dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti.
4.2.3 Observasi kedua
1. Observasi terhadap setting
Observasi dilakukan di Rumah Sdr “F” karena pada hari
Minggu, 2 juli 2017 merupakan hari libur sekolah. Saat peneliti datang
ke Rumah Sdr “F”, subyek menyambut kedatangan peneliti dengan
ramah, dan pada saat itu subyek sedang duduk dengan teman-teman
yang lain. Subyek mengajak penenliti ke depan teras dimana biasanya
subyek dan teman-temannya berkumpul. Keadaan rumah cukup
bersih, ventilasi cukup.
2. Observasi terhadap subyek
Pada hari kedua saat peneliti datang ke Rumah Sdr “F”,
subyek Sdr.”F” terlihat sehat, dan rapi karena subyek habis datang
dari jalan-jalan. Subyek menceritakan kegiatan-kegiatan yang biasa
dilakukan. Subyek menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti.
4.2.4 Hasil wawancara
1. Bisakah anda ceritakan apa yang anda ketahui tentang dampak
dari merokok?
“Dampak dari merokok itu banyak mas, seperti penyakit kanker,
serangan jantung, sampai bisa mematikan, dan juga uang akan boros
bos buat beli rokok terus”.
2. Kenapa anda tetap merokok walau sudah mengetahui dampak
dari rokok tersebut?
“iya bagaimana ya mas, iya soalnya sudah kebiasaan merokok itu
mas, sudah kecanduan”.
3. Coba anda ceritakan kenapa alasan anda merokok?
“heee, bingung mau jelaskan mas, ya intinya itu cuma pingin merokok
aja mas dan biar pikiran menjadi tenang”.
4. Menurut anda, rokok itu ada manfaatnya tidak bagi kesehatan?,
coba sebutkan ?
“kalau menurut saya mas, ada sedikit, karena pada saat saya
merokok itu pikiran itu menjadi enteng atau tenang mas ”.
5. Menurut anda, zat kimia dari rokok apa yang berbahaya bagi
kesehatan ?
“heee, iya kurang tahu saya kalau itu mas, Cuma pernah lihat
dikemasan rokok itu nikotin sama tar itu yang saya tahu mas, saya
kan orang awam tidak tahu masalah zat-zat mas”
6. Menurut anda, seberapa besar resiko/akibat buruk yang
ditimbulkan rokok pada anda dan sekitar anda?
“Resikonya yah banyak mas , menurut saya yang pertama itu
mengakibatkan kanker paru-paru,kematian, mengganggu kenyamanan
bagi yang tidak merokok, menyebarkan penyakit pada yang disekitar
yang terkena asap dan juga bagi balita”
7. Menurut anda, apa yang membuat anda tetap merokok walau
anda sedikit banyak sudah mengetahui tentang rokok?
“iya saya merokok karena sudah terbiasa mas,sejak smp merokok,
karena pengaruh teman-teman dan lingkungan jadi ikut merokok
mas”.
8. Dari sisi perasaan, hal apa yang anda rasakan saat merokok?
“iya enak mas dan buat enjoy”.
9. Apakah anda mengetahui dampak dari merokok bagi psikologis/
pikiran anda?tolong dijelaskan !
“iya mungkin begini mas, merokok itu mengakibatkan pikiran menjadi
tenang dan pingin terus merokok jadi sangat sulit untuk berhenti
merokok, kalau tidak merokok itu saya bingung mas mencari rokok,
jadi harus setiap hari ada rokok mas, apalagi kalau sudah selesai
makan mas ya harus ada rokok mas”.
10. Nah, anda sudah mengetahui dampak dari merokok bagi
psikologis/pikiran, sekarang apa yang akan anda lakukan setelah
mengetahui dampak merokok bagi psikologis/ pikiran anda ?
“iya saya sudah berusaha untuk berhenti mas, tetapi sulit, karena
teman-teman saya mayoritas perokok , jadi saya kalau tidak merokok
yah di berikan rokok dan disuruh rokok , begitu mas, kalau tidak
merokok nanti dikucilkan sama teman-teman mas”.
11. Apakah anda tidak mempunyai cara agar mengurangi dampak
dari perilaku merokok bagi kesehatan anda dan orang lain ?
tolong dijelaskan !
“jalan utamanya untuk mengurangi rokok itu menghindar dari teman-
teman yang merokok mas dan dari lingkungan yang perokok mas”.
12. Coba jawab dengan jujur, apakah orang tua anda mengetahui
bahwa anda perokok ?
“iya orang tua saya sudah mengetahui mas, sudah lama orang tua
mengetahui dan di biarkan soalnya sudah ketergantungan dari rokok
mas”
13. Pernahkah anda di tegur oleh orang tua atau tetangga untuk
berhenti merokok ?
“orang tua dulu sudah pernah menyuruh saya untuk berhenti merokok
karena apa enaknya dari merokok itu , wong cuma asap begitu mas,
tetapi saya tidak menghiraukan, karena orang tua saya tidak
mengetahui bagaimana orang yang sudah pecandu rokok itu sangat
sulit berhenti mas ”.
14. Iya jadi apa harapan anda yang akan dilakukan setelah
mengetahui dari dampak perilaku merokok ?
“iya saya berharap jauh dari segala penyakit yang mengakibatkan
kematian dan saya insyaallah jika bisa akan berusaha untuk berhenti /
mengurangi rokok sedikit demi sedikit mas tetapi dengan cara
bertahap mas”.

4.2.5 Hasil penelitian (partisipan2)


4.2.6 Observasi pertama
Karena Sdr/i. “D” memenuhi kriteria menjadi responden, peneliti
melakukan observasi pertama yang dilakukan di MA-Putri Zainul Hasan
Genggong. Pada saat dilakukan observasi pertama, sdr/i.”D” bersedia
menjadi responden penelitian. Subyek mengatakan kegiatannya sehari-hari
sebagai pelajar MA-Putri Zainul Hasan Genggong dan mengikuti kegiatan
Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong karena subyek masih
berdomisili di PONPES.
4.2.7 Observasi terhadap subyek
Pada saat dilakukan observasi pertama, subyek berperawakan
tinggi, tidak gemuk, kulit sawo matang, tampak sehat. Pada saat peneliti
datang tampilan subyek rapi berseragam dan pada saat itu subyek sedang
istirahat. Kemudian subyek mempersilahkan duduk kepada peneliti di
salah satu tempat biasanya para pelajar putri membeli jajanan saat jam
istirahat. Selanjutnya subyek menceritakan tentang kegiatannya sehari-hari
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti.
4.2.8 Observasi kedua
1. Observasi terhadap setting
Observasi dilakukan di PONPES. Zainul Hasan Genggong
karena pada hari Senin, 6 juni 2016 merupakan hari libur awal puasa.
Saat peneliti datang ke Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong,
subyek menyambut kedatangan peneliti dengan ramah, dan pada saat
itu subyek sedang duduk dengan santri putri yang lain. Subyek
mengajak penenliti ke kamar dimana biasanya subyek tidur saat
selesai beraktivitas di sekolah dan pesantren. Keadaan kamar cukup
bersih, ventilasi cukup. Kemudian subyek menanyakan apa yang harus
dilakukan saat menjadi subyek penelitian untuk membantu proses
penelitian. Kemudian subyek menjawab pertanyaan-pertanyaan
peneliti.

2. Observasi terhadap subyek


Pada hari kedua saat peneliti datang ke Pondok Pesantren
Zainul Hasan Genggong, subyek Sdr/i.”D” terlihat sehat, dan rapi
karena subyek bersiap-siap untuk mengaji/tadarus setelah ba`da
dzuhur. Subyek menceritakan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan
santri putri saat bulan puasa di PONPES. Zainul Hasan Genggong.
Kemudian subyek menanyakan apa yang harus dilakukan saat menjadi
subyek penelitian untuk membantu proses penelitian. Subyek
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terkait
dengan keluhan dismenore saat mengalami menstruasi.
4.2.9 Hasil wawancara
1. Bisakah anda ceritakan apa yang anda ketahui tentang dampak
dari merokok ?
“Yang saya ketahui dampak merokok itu cuma menyebabkan penyakit
kanker paru-paru, serangan jantung hingga mengakibatkan kematian,
apalagi pada orang hamil itu sangat berbahaya bagi janinnya mas”.
2. Kenapa anda tetap merokok walau sudah mengetahui dampak
dari merokok tersebut?
“Iya soalnya sudah kebiasaan merokok itu mas jadi mau berhenti
merokok itu sangat susah mas”.
3. Coba anda ceritakan kenapa alasan anda merokok ?
“ya bagaimana ya mas, bingung untuk menjelaskannya,kalau ada
orang merokok jadi saya juga kepingin mas”.
4. Menurut anda, rokok itu ada manfaatnya tidak bagi kesehatan?
Coba sebutkan ?
“kalau menurut saya ada mas, karena saya kalau merokok itu pikiran
menjadi tenang dan rileks apalagi di tambah sama kopi hitam mas,
wah tambah enak mas”.
5. Menurut anda, zat kimia dari rokok apa yang berbahaya bagi
kesehatan ?
“wah... kalau itunya saya kurang tahu mas, kalau yang saya tahu itu,
di bungkus rokok ada nikotin sama tar , tar itu sendiri saya tidak tahu
apa mas ”.
6. Menurut anda, seberapa besar resiko/akibat buruk yang
ditimbulkan rokok pada anda dan sekitar anda?
“kalau resikonya banyak mas, menurut saya yang pertama itu
mengakibatkan kematian, mengganggu yang di sekitar yang tidak
merokok ”.
7. Menurut anda, apa yang membuat anda tetap merokok walau
anda sedikit banyak sudah mengetahui tentang rokok?
“iya saya merokok sudah kebiasaan jadi sulit untuk berhenti,
meskipun sudah berusaha tetapi tetap saja mas”.
8. Dari sisi perasaan, hal apa yang anda rasakan saat merokok?
“ya enak mas, yang tadi sudah saya katakan itu apalagi di tambah
sama secangkir kopi hitam mas jadi tambah enak mas”.
9. Apakah anda mengetahui dampak dari merokok bagi
psikologis/pikiran anda? Tolong dijelaskan
“iya mungkin begini mas, merokok itu mengakibatkan pikiran menjadi
tenang mas”.
10. Nah, anda sudah mengetahui dampak dari merokok bagi
psikologis/pikiran, sekarang apa yang anda lakukan setelah
mengetahui dampak merokok bagi psikologis/pikiran anda?
“ya saya berusaha berhenti mas, tetapi sulit karena teman-teman
saya merokok semua mas, kalau saya tidak merokok saya di omongin
cemen dsb, jadi tidak bisa untuk berhenti mas”.
11. Apakah anda tidak mempunyai cara agar mengurangi dampak
dari perilaku merokok bagi kesehatan anda dan orang lain?
Tolong dijelaskan
“iya harus menghindar dari teman-teman yang perokok mas”.
12. Coba jawab dengan jujur, apakah orang tua anda mengetahui
bahwa anda perokok?
“heee, ya memang orang tua saya tidak tahu kalau saya merokok,
kalau sampai orang tua saya tahu ya mungkin saya disuruh mondok
saja mas”.
13. Pernahkah anda di tegur oleh orang tua atau tetangga untuk
berhenti merokok?
“iya pernah oleh orang tua dan tetangga mas, ya karena merokok itu
tidak ada gunanya mas”.
14. Iya jadi harapan anda yang akan dilakukan setelah mengetahui
dari dampak perilaku merokok?
“ya saya berharap untuk terhindar dari segala penyakit seperti yang
di gambar-gambar bungkus rokok dan berusaha untuk berhenti atau
mengurangi mas, seperti dahulunya merokok satu hari habisa satu
tepak, sekarang sehari habis 2 batang mas”.

4.2.10 Triagulasi pengamat untuk subyek pertama


IDENTITIAS
Nama : Tn “W” (Orang Tua Sdr F)
Usia : 39 Tahun
Status : Bekerja
Pendidikan :-
Pekerjaan : Buruh Tani
Alamat : Kraksaan Wetan Blok Kapuran

No Petanyaaan jawaban untuk partisipan 1


1. Apakah benar anak
anda seorang perokok ?
2. Sejak kapan anda
mengetahui bahwa anak
anda menjadi seorang
perokok?
3. Bagaimana tanggapan
anda mengenai anak
perokok?

4. Apakah pernah anda


merokok bersama anak
anda?
5. Pernahkah anak anda
meminta rokok atau
meminta uang dibuat
membeli rokok ?
6. Pernahkah menegur
anak anda karena terlalu
sering merokok?
7. Pernahkah anda
berharap anak anda
berhenti merokok?
8. Pernahkah ada teguran
dari orang lain kepada
anda untuk melarang
anak anda merokok?
9. Apa harapan anda bagi
anak yang perokok ?

4.2.11 Triangulasi pengamat untuk subyek kedua


IDENTITAS
Nama : Tn.”K” (Orang tua sdr A)
Usia : 45 tahun
Status : Bekerja
Pendidikan :-
Pekerjaan : Buruh Tani
Alamat : Kraksaan Wetan Blok Kapuran

No Petanyaaan jawaban untuk partisipan 1


1. Apakah benar anak
anda seorang perokok ?
2. Sejak kapan anda
mengetahui bahwa anak
anda menjadi seorang
perokok?
3. Bagaimana tanggapan
anda mengenai anak
perokok?

4. Apakah pernah anda


merokok bersama anak
anda?
5. Pernahkah anak anda
meminta rokok atau
meminta uang dibuat
membeli rokok ?
6. Pernahkah menegur
anak anda karena terlalu
sering merokok?
7. Pernahkah anda
berharap anak anda
berhenti merokok?
8. Pernahkah ada teguran
dari orang lain kepada
anda untuk melarang
anak anda merokok?
9. Apa harapan anda bagi
anak yang perokok ?
4.3 Pembahasan
4.3.1 Asuhan Keperawatan Upaya Penanganan Nyeri Oleh Remaja Putri
Usia 12-17 Saat Menghadapi Dismenore
Subyek pertama Sdr/i.”A” berusia 16 tahun, berstatus sebagai
pelajar MA-Putri Zainul Hasan Genggong saat melakukan wawancara
subyek mengatakan bahwa istirahat cukup, mengoleskan freescare pada
perut dan tidur dengan posisi nungging dengan kedua paha menyangga
perut serta mengurangi aktivitas upaya ini dapat menurunkan rasa nyeri.
Subyek kedua Sdr/i. ”D” berusia 15 tahun, berstatus sebagai pelajar MA-
Putri Zainul Hasan Genggong saat melakukan wawancara subyek
mengatakan bahwa dengan minum kiranti, istirahat cukup dengan
memiringkan badan ke kanan dan kekiri dan mengkonsumsi coklat dapat
mengurangi nyeri.
Kiranti merupakan obat herbal untuk mengatasi gangguan datang
bulan seperti mengatasi rasa nyeri, perasaan letih dan lesu, bau badan tak
sedap, keputihan, dan berbagai gangguan menstruasi lainnya dimana
nantinya hal tersebut akan membuat seorang wanita tetap fit dan bugar
sehingga dapat meningkatkan mood dan dapat mengatasi rasa sensitive
selama masa haid. Produk ini telah mendapatkan predikat dari BPOM RI
sebagai salah satu obat herbal terstandar dan telah mendapatkan
sertifikasi CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik), serta
jaminan kemananan pangan ISO 22000: 2005. Selain itu, kiranti telah
mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kandungan bahan-bahan herbal alami yang terkandung dalam
kiranti diantaranya adalah :

Bahan Nama Latin Massa


Kunyit Curcumae domesticae Rhizoma 30g
Asam Jawa Tamarindi Pulpa 6g
Kencur Kaempferiae Rhizoma 2g
Gula Jawa Fructose 2.5g
Bahan Nama Latin Massa
Jahe Zingiberis Rhizoma 0.8g
Paulinia Paulinia Cupana 0.23g
Kayu Manis Cinnamomi Cortex 0.1 g

Selain bahan di atas, Kiranti ini mengandung air hingga 150 ml

Keguanaan dari bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kunyit (Curcumae Domesticae Rhizoma), bagian yang digunakan dari


tanaman ini adalah rimpangnya. Rimpang kunyit memiliki kandungan
seperti tumeron, zingiberon, seskuiterpana, alkohol, kurkumin, sat pahit,
lemak hars, serta vitamin c. Tanaman ini memiliki khasiat seperti
stomakik, kholagog, antispasmodk, antiinflamasi, antibakteri, serta
kholeretik. Kunyit dipercaya mampu mengatasi sakit perut, nyeri haid,
diare, luka, serta penyakit kulit seperti kurap.
b. Kencur (Kaempferiae Rhizoma), tanaman yang berasal dari keluarga
Zingiberaceae ini berkhasiat sebagai ekspektoransia, karena memiliki
kandungan alami seperti Alkaloid, minyak atsiri yang mengandung sineol
dan kamferin, mineral, dan zat pati. Tanaman yang memiliki akar rimpang
ini memiliki rasa pedas, hangat, bau khas aromaterapi, serta rasa yang
agak pahit.
c. Jahe (Zingiberis Rhizoma), ini merupakan tumbuhan herbal tahunan yang
dapat tumbuh liar pada tanah yang lembab dan cukup mendapat sinar
matahari. Berbagai macam kandungan senyawa alami dalam rimpanng
jahe seperti minyak atsiri, mineral sineol, damar, fellandren, kamfer,
borneol, zingiberol, gigerol, zingeron, lipidas, asam aminos, vitamin
A,B1,C, niacin, serta protein. Kandungan tersebut memiliki berbagai
macam kesehatan seperti pembangkit nafsu makan, mengatasi masalah
pencernakan, menghangatkan tubuh, menghilangkan rasa nyeri, sebagai
agen antiinflamasi, antibakteri, mengatasi batuk, penangkal racun,
mengobati berbagai macam luka luar, dan masih banyak lagi khasiat
lainnya.
d. Asam jawa (tamarindi pulpa), tanaman ini banyak mengandung berbagai
macam senyawa seperti karbohidrat, lemak, protein, thiamin, niacin,
magnesium, dan potasium. Tanaman ini banyak memiliki manfaat bagi
kesehatan, seperti mengatasi gangguan pencernakan seperti diare,
sembelit, sakit perut, serta nyeri perut. Kandungan asam jawa dalam
kiranti bermanfaat untuk memberikan rasa segar pada minuman.
e. Gula jawa (Arengae pinnata fruktose) yang berfungsi sebagai pemanis
dalam ramuan ini, dimana manfaatnya adalah untuk melancarkan
peredaran darah serta membantu meredakan nyeri haid.
f. Kayu manis (cinnamomi cortex), bahan herbal ini banyak mengandung
serat alami, kalsium, zat besi, dan mangan yang berguna sebagai pengawet
alami yang juga telah terbukti mengurangi rasa nyeri saat haid secara
efektif.Kandungan alami cinnamaldehyde yang terdapat pada kayu manis
dapat mengurangi hormon testosteron serta meningkatkan hormon
progesteron pada wanita.
g. Paullina cupana yang merupakan suplement yang berasal dari ekstrak
panax ginseng.

Selain itu minyak angin aroma terapi fresh care menjadi salah satu
pilihan untuk mengatasi nyeri saat mengalami menstruasi

Bahan Massa
Menthol 20%
Camphor 4%
Olive Virgin Oil 19%
Essensial Oil 6%
Base ad 100%

Aromatherapy atau aromaterapi sendiri berarti istilah generik bagi


salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan
tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan
senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk
mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering
digabungkan dengan praktek pengobatan alternatif.
Minyak angin ini sudah mendapatkan izin dari POM dengan nomor
POM QD. 101 609 191.

Sering kita tidak menyadari akan sejumlah makanan bergizi di


sekeliling kita seperti yang bisa kita temui di dalam coklat. Coklat sering
diidentikkan sebagai makanan yang tidak sehat, padahal coklat mengandung
sejumlah zat gizi yang baik untuk tubuh manusia.

Coklat memiliki rasa manis yang khas, sehingga membuat makanan


ini hampir dikonsumsi setiap orang di dunia. Sebagian besar kandungan
coklat, terdiri dari berbagai jenis zat seperti berikut :

a. 14% kandungan karbohidrat


b. 9% protein (terdiri dari zat protein, fenilalanin, asam amino triptofan
dan tyrosin)
c. 31% lemak
d. zat-zat lain, seperti alkanoid (zat yang menyebabkan coklat terasa
pahit)

Sejumlah kandungan zat dalam coklat yang begitu beragam inilah


yang menjadikan coklat baik dikonsumsi dan juga memberikan dampak baik
juga bagi kesehatan. Manfaat kesehatan yang mungkin dari coklat karena
mengandung senyawa antioksidan bernama flavonoid. Coklat berasal dari
tanaman kakao, dan kakao adalah luar biasa kaya flavanols, jenis fitokimia
flavonoid. (Tanaman lainnya yang kaya flavanols termasuk yang ditemukan
pada manfaat teh, manfaat jeruk dan anggur). Kedengarannya memang
cukup sederhana, tetapi mengkonsumsi beberapa jenis coklat yang kaya
akan kandungan flavonoid ini, diduga dapat mempengaruhi kesehatan
sistem tubuh, berikut ini beberapa diantaranya :

1. Meningkatkan Produksi Insulin

Para peneliti di Italia baru-baru ini, melakukan penelitian terhadap 15


orang untuk mengkonsumsi 3 ons cokelat hitam atau cokelat putih
dalam jumlah yang sama, yang tidak mengandung phytochemical
flavonoid selama 15 hari. Kemudian penelitian ini menunjukkan hasil,
bahwa resistensi insulin (faktor risiko untuk diabetes) secara signifikan
menurun pada mereka yang makan cokelat hitam.

2. Mempengaruhi Peningkatan Aliran Darah

Terkait penelitian di atas, ditemukan juga hasil tekanan darah


sistolik (angka pertama dalam pembacaan tekanan darah), diukur setiap
hari dan juga menjadi lebih rendah pada kelompok makan coklat hitam.
Kandungan zat flavonoid ini bertindak sebagai antioksidan alami dari
coklat. Antioksidan yang sama ini juga terdapat pada manfaat anggur.

3. Mengurangi Risiko Serangan Jantung

Seorang peneliti dengan John Hopkins pada University School of


Medicine. Dalam penelitian, coklat hitam dapat mengurangi resiko
serangan jantung hampir sekitar 50%, kata Diane Becker, MPH, ScD.
Hal ini berkaitan dengan pembekuan trombosit dalam darah yang
menjadi lebih lambat pada orang yang makan cokelat dibandingkan
pada mereka yang tidak. Hal ini penting karena ketika trombosit
mengalami pembekuan dapat terbentuk dan blok bekuan dalam
pembuluh darah ini yang kemudian dapat menyebabkan serangan
jantung.

4. Menurunkan Berat Badan

Berbeda dengan manfaat buah-buahan yang memang terkenal baik


untuk menjaga berat badan, mengkonsumsi coklat menjadi ketakutan
sendiri bagi orang yang sedang melakukan program diet. Pada
penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen ini
menghasilkan penemuan bahwa coklat hitam memberikan perasaan
yang lebih kenyang seperti manfaat jambu biji dan manfaat apel,
daripada coklat putih. Ini artinya cukup efektif untuk membantu
menurunkan berat badan.

5. Proteksi Sinar matahari

Proteksi terhadap sinar matahari ini telah dilakukan penelitian oleh


peneliti London mengenai kandungan flavanol. Pengujian dilakukan
selama 3 bulan dengan mengkonsumsi coklat, yakni mengembangkan
bahwa efek memerah yang menunjukkan awal luka bakar. Namun
coklat yang rendah flavanol tidak mendapatkan perlindungan matahari
yang sama.

6. Mengatasi Diare

Kabanyakan kita hanya mengetahui sejumlah tanaman yang


memberikan dukungan terhadap pengobatan diare seperti pada manfaat
daun jambu biji. Padahal sejarah budaya Amerika Selatan dan Eropa
sejak abad ke-16, memberikan pengobatan diare dengan kakao.
Kemudian hal ini diperkuat oleh penelitian Ilmu pengetahuan modern.
Para ilmuwan di Rumah Sakit Anak Oakland Research Institute
menemukan bahwa flavonoid di dalam kakao, akan mengikat protein
yang mengatur sekresi cairan dalam usus kecil dan berpotensi
menghentikan diare.

7. Meningkatkan Intelijen

Jika berada pada situasi proyek kerja, yang cukup memberikan tekanan,
ada baiknya untuk mengkonsumsi coklat hitam. Coklat tidak hanya
akan membantu mengurangi efek stres terhadap lingkungan, tapi
juga akan meningkatkan kekuatan otak ketika sedang benar-benar
dibutuhkan. Kondisi ini ditemukan oleh para peneliti dari A University
of Nottingham, yang menemukan bahwa minum kokoa kaya flavanol
berpengaruh dalam peningkatan aliran darah ke bagian-bagian kunci
dari otak selama 2 sampai 3 jam. Hal ini dapat meningkatkan kinerja
dan kewaspadaan oak tdalam jangka pendek.

8. Baik Untuk Sindrom Kelelahan Kronis

Dalam sebuah penelitian kecil di Inggris, sekitar 1 1/2 ons 85% cocoa
dark chocolate diberikan kepada sekelompok orang dewasa dengan
sindrom kelelahan kronis setiap hari selama delapan minggu. Dalam
studi, yang telah dikirimkan untuk publikasi, para peserta dilaporkan
merasa tidak terlalu setelah makan cokelat. Anehnya, tidak ada
kenaikan berat badan pada kelompok orang tersebut, menurut peneliti
Steve Atkin, PhD. Para peneliti percaya bahwa cokelat meningkatkan
aksi neurotransmitter, seperti serotonin, yang membantu mengatur
suasana hati dan tidur, namun memang masih perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat coklat tersebut.

Selain 8 Manfaat utama di atas , coklat juga berdampak pada kesehatan


lain pada tubuh manusia, berikut beberapa di antaranya.

1. Mencegah penyakit jantung


2. Menurunkan tekanan darah
3. Menurunkan kolesterol
4. Anti depresan
5. Kandungan lemak rendah
6. Meningkatkan sirkulasi darah
7. Menghindari kelelahan kronis
8. Menghambat penuaan
9. Coklat meningkatkan kesehatan mata.
10. Coklat mengurangi risiko kanker.
11. Coklat dapat menghaluskan kulit.
12. Coklat membantu kita untuk menurunkan berat badan.
13. Coklat sangat baik untuk Kesehatan Otak
14. Anti Depresi
Secara umum nyeri sendiri adalah suatu rasa yang tidak nyaman,
baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah
mengalaminya (Tamsuri, 2007). Nyeri (Pain) adalah kondisi perasaan yang
tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karna perasaan nyeri berbeda
pada setiap orang baik dalam hal skala ataupun tingkatannya dan hanya
orang tersebutlah yang dapat menjelaskan dan mengefakuasi rasa nyeri yang
dialaminya (Hidayat, 2008). Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan
emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual dan potensial yang tidak menyenagkan yang terlokalisasi
pada suatu bagian tubuh ataupun sering disebut dengan istilah distruktif
dimana jaringan rasanya seperti di tusuk-tusuk, panas terbakar, melilit,
seperti emosi, perasaan takut dan mual (Judha, 2012).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nyeri diantaranya :


a. Usia
Menurut Potter dan Perry (2006) usia adalah variabel penting yang
mempengaruhi nyeri terutama pada anak, remaja dan orang dewasa.
Perbedaan perkembangan yang ditemukan antara kelompok umur ini
dapat mempengaruhi bagaimana anak, remaja dan orang dewasa
bereaksi terhadap nyeri. Sedangkan menurut Tamsuri (2007)
menyatakan bahwa anak-anak lebih kesulitan untuk memahami nyeri
sedangkan orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah
patologis dan mengalami kerusakan fungsi.
b. Jenis Kelamin
Hidayat (2006) menyatakan bahwa arti nyeri bagi seseorang memiliki
banyak perbedaan dan hampir sebagian mengartikan nyeri merupakan
hal yang negatif, seperti membahayakan, merusak dan lain-lain.
Keadaan ini lebih sering dipengaruhi oleh jenis kelamin. Menurut
Burn, dkk (1989) yang dikutip dalam Potter dan Perry (2006) bahwa
kebutuhan narkotik post operative pada wanita lebih banyak
dibandingkan dengan pria. Ini menunjukkan bahwa individu berjenis
kelamin perempuan lebih mengartikan negatif terhadap nyeri.
c. Kebudayaan
Ernawati (2010) menyatakan bahwa orang akan belajar dari
budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri.
(Ex: suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat
yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka
tidak mengeluh jika merasakan nyeri).
d. Pengalaman Masa Lalu dengan Nyeri
Bagi beberapa orang, nyeri masa lalu dapat saja menetap dan tidak
terselesaikan, seperti pada nyeri berkepanjangan atau kronis dan
persisten.
e. Perhatian
Tingkat perhatian seorang klien memfokuskan perhatiannya pada
nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat
akan meningkatkan respon nyeri, sedangkan upaya distraksi
dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi,
guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri (Prasetyo,
2010).
f. Ansietas (Kecemasan)
Hubungan antara nyeri dan cemas bersifat kompleks, cemas
meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan
seseorang cemas (Prasetyo, 2010). Pernyataan yang sama juga
dikemukakan oleh Gill (1990) yang dikutip dalam Ernawati (2010),
yang melaporkan adanya suatu bukti bahwa stimulus nyeri
mengaktifkan bagian sistem limbik yang diyakini mengendalikan
emosi seseorang. Sistem limbik dapat memproses reaksi emosi
terhadap nyeri, yakni memperburuk atau menghilangkan nyeri.
Anurogo & Wulandari (2011), menyatakan bahwa dismenorea
merupakan “salah satu keluhan ginekologi yang paling umum pada
perempuan muda yang datang keklinik atau dokter”. Disminore adalah
nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum
terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam meskipun
beratnya hanya berlangsung selama 24 jam pertama. Kram tersebut
terutama dirasakan di daerah perut bagian bawah tetapi dapt menjalar ke
punggung atau permukaan dalam paha, yang terkadang menyebabkan
penderita tidak berdaya dalam menahan nyerinya tersebut (Hendrik, 2006).
Menurut Prasetyo (2010) menyatakan bahwa manajemen dalam
penanganan nyeri terbagi atas tindakan farmakologis dan non
farmakologis. Tindakan farmakologis meliputi pemberian analgesic
NSAIDs yaitu: ketorolac, asam mefenamat, ibuprofen, piroksikam.
Sedangkan non farmakologis yaitu: teknik relaksasi, imajinasi terbimbing,
distraksi, akupuntur dan stimulasi saraf electrik transkutan (TENS).
Hasil Penelitian tentang upaya penanganan nyeri haid oleh remaja
putri usia 12-17 tahun di MA-Putri Zainul Hasan Genggong Pajarakan-
Probolinggo didapatkan bahwa upaya yang dilakukan oleh para responden
ketika mengalami nyeri haid/dismenore ialah menggunakan terapi non
farmakologi seperti menggunakan produk herbal seperti kiranti, minyak
angin aroma terapi (freshcare). Selain itu responden juga menggunakan
teknik-teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri seperti miring kanan dan
kiri (lateral position), tidur dengan posisi nungging (genu pectrocal
position) dengan kedua paha menyangga perut juga mengkonsumsi coklat
hal ini diyakini responden dapat mengurangi nyeri.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini berdasarkan
wawancara dan observasi yang dilakukan adalah kepada subjek adalah
pertama Sdr/i. “A”, istirahat cukup, mengoleskan freshcare pada perut dan
tidur dengan posisi nungging (genu pectrocal position) dengan kedua paha
menyangga perut serta mengurangi aktivitas upaya ini dapat menurunkan
rasa nyeri, subjek kedua menunjukkan subyek Sdr/i. “D” subjek yakin
bahwa dengan minum kiranti, istirahat cukup dengan memiringkan badan ke
kanan dan kekiri (lateral position) serta mengkonsumsi coklat dapat
mengurangi nyeri.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka peneliti memberikan
beberapa saran yang berkaitan dengan asuhan keperawatan upaya
penanganan nyeri haid oleh remaja putri usia 12-17 tahun saat menghadapi
dismenore.
1. Bagi subyek
Subyek dapat terus belajar dan lebih memahami khususnya tentang
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri haid saat
dismenore baik secara farmakologis dan non farmakologis.
2. Bagi Institusi Pelayanan
Bagi petugas pelayanan dapat digunakan sebagai pembelajaran
lebih lanjut terkait dengan asuhan keperawatan upaya penanganan nyeri
haid oleh remaja putri usia 12-17 tahun saat menghadapi dismenore.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti berikutnya diharapkan mampu memberikan wawasan
yang lebih kepada sesama perawat dengan saling bertukar pengalaman,
informasi dan ilmu yang terus berkembang sehingga dapat memberikan
pengetahuan yang di berikan. Sebagai bahan masukan bagi peneliti
selanjutnya, tentang asuhan keperawatan upaya penanganan nyeri haid
oleh remaja putri usia 12-17 tahun saat menghadapi dismenore.

Anda mungkin juga menyukai