Anda di halaman 1dari 7

KIMIA

Zeniora Education
1. Diketahui reaksi pembakaran metana
adalah sebagai berikut.
5. Diketahui suatu reaksi peluruhan adalah
𝐶𝐻4 (𝑔) + 2𝑂2 (𝑔) → 𝐶𝑂2 (𝑔) + 2𝐻2 𝑂(𝑔)
sebagai berikut.
∆𝐻° = −890,3 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
𝑃𝑜 210 84 → 𝑃𝑏 206 82 + 𝑋
Bila 5,6 L gas metana dalam keadaan STP
Maka X adalah...
dibakar, maka kalor yang dihasilkan adalah
a) 𝑛1 0
sebesar... b) 𝛽 0 −1
a) 890,3 kJ
c) 𝛾 0 0
b) 222,6 kJ
d) 𝛼 4 2
c) 445, 2 kJ
e) 𝐻11
d) 3.561,2 kJ
e) 4.985,7 kJ
6. Diketahui data laju reaksi adalah sebagai
berikut.
2. Suatu larutan penyangga terdiri dari asam
𝐴+𝐵 →𝐶+𝐷
asetat (Ka = 1,8 𝑥 10−5 ) dan natrium
[A] M [B] M t (sekon)
asetat dengan konsentrasi masing-masing 0,1 0,2 10 𝑠
0,10 M dan 0,20 M. pH dari larutan 0,1 0,4 5𝑠
penyangga tersebut adalah... 0,2 0,2 10 𝑠
a) 4,74 Persamaan laju reaksinya adalah...
b) 7,00 a) V = k[A][B]
c) 5,04 b) V = k[A]
d) 4,44 c) V = k[B]
e) 5,74 d) V = k[A]2[B]
e) V = k[A][B]2
3. Etanol merupakan bahan bakar
terbarukan yang dapat dibuat dari bahan 7. Suatu batuan yang mengandung 𝐶𝑎𝐶𝑂3
glukosa. Reaksi pembuatan etanol adalah dengan massa 15 gram direaksikan dengan
sebagai berikut. asam klorida menurut reaksi berikut.
𝐶6 𝐻12 𝑂6 → 2𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 + 2𝐶𝑂2 𝐶𝑎𝐶𝑂3 + 2𝐻𝐶𝑙 → 𝐶𝑎𝐶𝑙2 + 𝐻2 𝑂 + 𝐶𝑂2
Jika 90 kilogram glukosa digunakan untuk Jika gas 𝐶𝑂2 yang dihasilkan adalah
memproduksi etanol, banyaknya etanol sebanyak 4,4 gram, persentase 𝐶𝑎𝐶𝑂3
yang dihasilkan adalah... dalam batuan adalah...
a) 45 kilogram a) 50%
b) 90 kilogram b) 66,67%
c) 120 kilogram c) 75%
d) 22,5 kilogram d) 60%
e) 100 kilogram e) 35%

4. Suatu unsur radioaktif memiliki waktu 8. Diketahui data potensial standar reduksi
paruh selama 120 hari. Jika massa sebagai berikut.
radioaktif telah berkurang sebanyak 25%, 𝑍𝑛2+ + 2𝑒 − → 𝑍𝑛 𝐸° = −0,76 𝑉
maka waktu penyimpanan unsur tersebut 𝑃𝑏 2+ + 2𝑒 − → 𝑃𝑏 𝐸° = −0,13 𝑉
adalah selama... 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢 𝐸° = +0,34 𝑉
a) 30 hari Penulisan notasi sel yang tepat dan
b) 40 hari reaksinya spontan adalah...
c) 60 hari a) 𝑍𝑛2+ |𝑍𝑛||𝐶𝑢|𝐶𝑢2+
d) 120 hari b) 𝑃𝑏 2+ |𝑃𝑏||𝐶𝑢|𝐶𝑢2+
e) 240 hari c) 𝑃𝑏|𝑃𝑏 2+ ||𝑍𝑛2+ |𝑍𝑛
d) 𝑍𝑛|𝑍𝑛2+ ||𝐶𝑢|𝐶𝑢2+
e) 𝑍𝑛|𝑍𝑛2+ ||𝐶𝑢2+ |𝐶𝑢
9. Pembuatan gas ammonia dengan proses 13. Benzena merupakan sebuah pelarut
Haber-Bosch adalah sebagai berikut. organik. Jika suatu senyawa X bermassa
𝑁2 (𝑔) + 3𝐻2 (𝑔) ↔ 2𝑁𝐻3 (𝑔) 6,8 gram dilarutkan dalam 100 gram
Jika saat kesetimbangan tekanan total benzena menyebabkan perbedaan titik
dalam wadah adalah 6 atm, maka besar Kp didih sebesar 5,06℃, senyawa X tersebut
adalah... adalah... (Kb = 2,53 ℃/𝑚)
a) 0,44 a) 2-propanon
b) 0,67 b) 2-butanon
c) 2,25 c) 1-etanol
d) 0,15 d) Asam asetat
e) 0,17 e) Propil alkohol

10. Bentuk molekul dari 𝑆𝐹6 dan hibridisasinya 14. Diketahui potensial standar reduksi
adalah... sebagai berikut.
a) Tetrahedral terdistorsi, 𝑠𝑝3 𝑑. 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢 𝐸° = +0,34 𝑉
b) Tetrahedral terdistorsi, 𝑠𝑝3 𝑑 2 𝐹𝑒 2+ + 2𝑒 − → 𝐹𝑒 𝐸° = −0,41 𝑉
c) Oktahedral , 𝑠𝑝3 𝑑 2 Pernyataan yang benar untuk reaksi
d) Oktahedral, 𝑠𝑝3 𝑑 spontan dari data tersebut adalah...
e) Segiempat bipiramida, 𝑠𝑝3 𝑑 a) Terbentuk endapan logam 𝐶𝑢 di
katoda dan penambahan konsentrasi
11. Gas asetilena dapat dibuat dari reaksi 𝐹𝑒 2+ di anoda, besar 𝐸°𝑠𝑒𝑙 =
kalsium karbida dengan air sebagai +0,07 𝑉.
berikut. b) Terjadi penambahan konsentrasi
𝐶𝑎𝐶2 + 2𝐻2 𝑂 → 𝐶𝑎(𝑂𝐻)2 + 𝐶2 𝐻2 𝐶𝑢2+ di katoda dan terbentuk
Jika entalpi pembakaran asetilena adalah endapan logam 𝐹𝑒 di anoda, besar
sebesar -1300 kJ/mol, ∆𝐻𝑓 ° untuk 𝐶𝑂2 dan 𝐸°𝑠𝑒𝑙 = −0,07 𝑉
𝐻2 𝑂 masing-masing sebesar -395 kJ/mol c) Terbentuk endapan logam 𝐶𝑢 di
dan -285 kJ/mol. Entalpi pembentukan anoda dan penambahan konsentrasi
asetilena adalah sebesar... 𝐹𝑒 2+ di katoda, besar 𝐸°𝑠𝑒𝑙 =
a) -225 kJ/mol +0,70 𝑉.
b) +225 kJ/mol d) Terbentuk endapan logam 𝐶𝑢 di
c) +620 kJ/mol anoda dan penambahan konsentrasi
d) -620 kJ/mol 𝐹𝑒 2+ di katoda, besar 𝐸°𝑠𝑒𝑙 =
e) -680 kJ/mol −0,75 𝑉.
e) Terbentuk endapan logam 𝐶𝑢 di
12. Tanaman dapat melakukan proses katoda dan penambahan konsentrasi
fotosintesis untuk membuat glukosa. 𝐹𝑒 2+ di anoda, besar 𝐸°𝑠𝑒𝑙 =
Reaksi pembentukan glukosa adalah +0,75 𝑉.
sebagai berikut.
6𝐶𝑂2 + 6𝐻2 𝑂 → 𝐶6 𝐻12 𝑂6 + 6𝑂2 15. Campuran larutan-larutan berikut yang
Jika satu tanaman dapat menyerap 1,5 L dapat dibuat menjadi larutan penyangga
gas 𝐶𝑂2 dalam satu hari pada suhu dan adalah...
tekanan sebesar 27℃ dan 1 atm, a) 0,10 M HCl 50 mL dan 0,10 M NaOH
banyaknya glukosa yang dihasilkan 25mL.
adalah... b) 0,20 M HCl 50ml dan 0,10 M NaOH
a) 1,5 gram 50mL.
b) 10,8 gram c) 0,50 M HF 50 mL dan 0,50 M NaOH
c) 2,64 gram 75mL.
d) 1,8 gram d) 0,20 M CH3COOH 25 mL dan 0,50 M
e) 3,6 gram NaOH 50mL.
e) 0,10 M CH3COOH 50 mL dan 0,10 M
NaOH 25 mL.
TRY OUT SEPTEMBER 

pemb ah asan
KIMIA

ZENIORA EDUCATION
PEMBAHASAN 4. Waktu penyimpanan unsur radioaktif
dapat ditentukan menggunakan rumus
1. Untuk mencari hubungan antara entalpi 1
𝑇

reaksi dan kalor reaksi, dapat peluruhan. 𝑁 = 𝑁𝑜( )𝑡1/2 , dimana T


2
𝑞
menggunakan rumus: ∆𝐻 = dimana 𝑞 adalah waktu simpan dan 𝑡 1/2 adalah
𝑛
waktu paruh, sedangkan 𝑁 adalah
adalah kalor dan 𝑛 adalah mol senyawa.
banyaknya zat setelah meluruh dan 𝑁𝑜
Untuk mencari mol gas metana dalam
adalah banyaknya zat mula-mula. Maka:
keadaan STP dapat digunakan rumus: 𝑇 𝑇
1 1
𝑛 = 𝑉/22,4 , dimana 𝑉 adalah volume gas 𝑁 = 𝑁𝑜( )𝑡1/2 → 25% = 1𝑥( )120
2 2
pada keadaan STP. 1 1 𝑇
1 1 𝑇
5,6 =( ) 120 → ( )2 =( ) 120
𝑛 𝐶𝐻4 = = 0,25 𝑚𝑜𝑙 , lalu masukkan 4 2 2 2
22,4 𝑇
2= → 𝑇 = 240 ℎ𝑎𝑟𝑖
ke rumus entalpi untuk mencari besarnya 120
𝑞 𝑘𝑗 𝑞 Jadi, waktu simpan zat radioaktif tersebut
kalor. ∆𝐻 = → −890,3 =
𝑛 𝑚𝑜𝑙 0,25𝑚𝑜𝑙 adalah 240 hari.
𝑘𝑗
𝑞 = −890,3 𝑥 0,25 𝑚𝑜𝑙 = −222,6 𝑘𝐽 Jawaban: E
𝑚𝑜𝑙
Jadi, kalor yang dihasilkan adalah sebesar 5. Diketahui suatu reaksi peluruhan adalah
222,6 kJ, tanda negatif menunjukkan sebagai berikut.
bahwa kalor dilepaskan dari sistem 𝑃𝑜 210 84 → 𝑃𝑏 206 82 + 𝑋
menuju lingkungan.
Karena nomor massa berkurang 4 dan
Jawaban: B
nomor atom berkurang 2, maka X adalah
2. Besarnya pH larutan penyangga dapat
partikel alfa atau 𝛼 4 2 .
ditentukan menggunakan Persamaan
Henderson-Hasselbalch, yaitu: Jawaban: D
[𝐺]
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + 𝑙𝑜𝑔
[𝐴] 6. Untuk menentukan persamaan laju reaksi,
[𝑁𝑎𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂]
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + 𝑙𝑜𝑔 tentukan orde masing-masing reaktan
[𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻]
[0,20] terlebih dahulu. Penentuan orde reaktan
𝑝𝐻 = − log(1,8𝑥10−5 ) + 𝑙𝑜𝑔
[0,10] dapat dilakukan dengan membandingkan
𝑝𝐻 = 4,74 + 𝑙𝑜𝑔2 = 4,74 + 0,30 = 5,04 laju yang diketahui satu dengan yang lain
Jadi, besarnya pH larutan penyangga atau membandingan waktu reaksi secara
tersebut adalah 5,04. terbalik. Simbolkan misal orde reaksi A
Jawaban: C menjadi x dan orde reaksi B menjadi y.
3. Menurut reaksi pembuatan etanol : ➢ Orde reaksi B (percobaan 1 & 2)
𝐶6 𝐻12 𝑂6 → 2𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 + 2𝐶𝑂2 , jumlah 𝑡2 𝑘[𝐴]𝑥 1 [𝐵]𝑦1 5 [0,1]𝑥 [0,2]𝑦
etanol yang dihasilkan dapat ditentukan = → =
𝑡1 𝑘[𝐴]𝑥 2 [𝐵]𝑦 2 10 [0,1]𝑥 [0,4]𝑦
menggunakan perbandingan mol dengan 𝑦
1 [0,2] 1 1 𝑦
mol glukosa. =( ) → =( ) →𝑦=1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 90.000 𝑔 2 [0,4] 2 2
𝑛 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 = = Jadi, orde reaksi untuk B adalah 1.
𝑀𝑟 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 180
𝑛 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 = 500 𝑚𝑜𝑙 ➢ Orde reaksi A (percobaan 1 & 3)
Selanjutnya digunakan “perbandingan mol 𝑡3 𝑘[𝐴]𝑥 1 [𝐵]𝑦 1 10 [0,1]𝑥 [0,2]𝑦
= perbandingan koefisien”. = → =
𝑡1 𝑘[𝐴]𝑥 3 [𝐵]𝑦 3 10 [0,2]𝑥 [0,2]𝑦
n glukosa : n etanol = koef. Glukosa : koef. 1 [0,1] 𝑥 1 𝑥
= ([0,2]) → 1 = ( ) → 𝑥 = 0
Etanol 1 2
500 𝑚𝑜𝑙 1
= → 𝑥 = 1000 𝑚𝑜𝑙 Jadi, orde reaksi untuk A adalah nol.
𝑥 𝑚𝑜𝑙 2
Substitusi orde kedalam persamaan laju
Jadi, mol etanol adalah 1000 mol, lalu
𝑉 = 𝑘[𝐴]𝑥 [𝐵]𝑦 , menjadi 𝑉 = 𝑘[𝐵].
untuk mencari massa etanol gunakan
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 Jawaban: C
rumus mol. 𝑛 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑀𝑟 7. Untuk menentukan persentase 𝐶𝑎𝐶𝑂3
1000 𝑚𝑜𝑙 = → 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 45.000 𝑔 dalalam batuan, harus ditentukan dahulu
45
Jadi, massa etanol yang dihasilkan adalah massa 𝐶𝑎𝐶𝑂3 yang bereaksi menghasilkan
45.000 gram atau 45 kilogram. 4,4 gram gas 𝐶𝑂2 dengan menggunakan
Jawaban: A
“perbandingan mol = perbandingan Karena tidak memiliki PEB pada atom
koefisien”. pusat, sesuai teori VSEPR rumus untuk 𝑆𝐹6
𝑚
𝑛 𝐶𝑎𝐶𝑂3 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶𝑎𝐶𝑂3 100 1 adalah 𝐴𝑋6 dengan bentuk oktahedral.
= → 4,4 =
𝑛 𝐶𝑂2 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶𝑂2
44
1 Jawaban: C
100
𝑚 𝐶𝑎𝐶𝑂3 = = 10 𝑔𝑟𝑎𝑚 11. Reaksi pembakaran asetilena adalah
10
Massa 𝐶𝑎𝐶𝑂3 dalam batuan adalah 10 sebagai berikut.
5
gram, maka persentase 𝐶𝑎𝐶𝑂3 dalam 𝐶2 𝐻2 + 𝑂2 → 2𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂
2
10
batuan adalah 𝑥 100% = 66,67%. Untuk mencari entalpi pembentukan
15
Jawaban: B asetilena, dapat digunakan rumus:
8. Penulisan notasi sel yang tepat adalah ∆𝐻° = ∆𝐻°𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − ∆𝐻°𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
(oksidasi)||(reduksi), dan reaksi yang ∆𝐻° = (2. ∆𝐻𝑓 °𝐶𝑂2 + ∆𝐻𝑓 °𝐻2 𝑂) −
5
spontan adalah reaksi yang nilai potensial (∆𝐻𝑓 °𝐶2 𝐻2 + ∆𝐻𝑓 °𝑂2 )
2
sel standarnya adalah positif, maka −1300 = (2(−395) + (−285)) −
jawaban yang benar adalah E. (∆𝐻𝑓 °𝐶2 𝐻2 + 0)
𝑍𝑛|𝑍𝑛2+ ||𝐶𝑢2+ |𝐶𝑢 𝐸° = 1,10 𝑉 ∆𝐻𝑓 °𝐶2 𝐻2 = 1300 − 1075 = +225
𝑘𝐽
𝑚𝑜𝑙
Jawaban : E
Jadi, entalpi pembentukan asetilena
(𝑃 𝑁𝐻3 )2
9. 𝐾𝑝 = , dimana P adalah adalah +225 kJ/mol/
(𝑃 𝑁2 )(𝑃 𝐻2 )3
tekanan parsial masing-masing zat. Untuk Jawaban: B
mencari tekanan parsial dapat digunakan 12. Untuk menentukan banyaknya glukosa
rumus perbandingan koefisien zat dengan yang dihasilkan, dapat menggunakan
koefisien total dikali tekanan total. prinsip “perbandingan mol =
➢ Tekanan parsial 𝑁𝐻3 perbandingan koefisien”. Pertama
2 tentukan mol gas 𝐶𝑂2 terlebih dahulu,
𝑃 𝑁𝐻3 = 𝑥 6 𝑎𝑡𝑚 = 2 𝑎𝑡𝑚
6 karena bukan dalam keadaan STP maka
➢ Tekanan parsial 𝑁2 menggunakan rumus gas ideal.
1 𝑃. 𝑉 = 𝑛. 𝑅. 𝑇 , dimana P adalah tekanan,
𝑃 𝑁2 = 𝑥 6 𝑎𝑡𝑚 = 1 𝑎𝑡𝑚
6 V adalam volume, R adalah tetapan, dan T
➢ Tekanan parsial 𝐻2 adalah suhu dalam Kelvin.
3
𝑃 𝐻2 = 𝑥 6 𝑎𝑡𝑚 = 3 𝑎𝑡𝑚 (1)(1,5) = 𝑛(0,082)(300) → 𝑛 ≈
6 0,06 𝑚𝑜𝑙
Substitusi tekanan parsial ke dalam Kp, 𝑛 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑘𝑜𝑒𝑓.𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎 𝑥 1
(2)2 4 = → =
maka: 𝐾𝑝 = (1)3)3 = = 0,148 ≈ 0,15 𝑛 𝐶𝑂2 𝑘𝑜𝑒𝑓 𝐶𝑂2 0,06 6
27
X = 0,01 mol, jadi mol glukosa adalah 0,01
Jawaban: D mol. Massa glukosa adalah 𝑚 = 𝑛 𝑥 𝑀𝑟
10. Untuk mengetahui bentuk molekul, dapat 𝑚 = 0,01 𝑥 180 = 1,8 𝑔𝑟𝑎𝑚
digunakan teori VESPR, tentukan elektron
valensi terlebih dahulu. Atom 𝑆 Jadi, massa glukosa yang dihasilkan
mempunyai 6 elektron valensi dan atom 𝐹 sebesar 1,8 gram perharinya.
memiliki 7 elektron valensi. Satu atom 𝑆
Jawaban: D
akan mengikat 6 atom 𝐹, pengikatan ini
dapat berlangsung dengan mengeksitasi 1 13. Untuk mencari senyawa X, dapat
elektron dari orbital 3s dan 1 elektron dari digunakan rumus kenaikan titik didih.
orbital 3p ke orbital 3d. Kemudian 6 ∆𝑇𝑏 = 𝐾𝑏. 𝑚 = 𝐾𝑏. (
𝑚
𝑥
1000
)
𝑀𝑟 𝑚 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
elektron dari 6 atom 𝐹 memasuki orbital 6,8 1000
3s, 3p, dan 3d sehingga terbentuk orbital 5,06 = 2,53. ( 𝑥 ) → 𝑀𝑟 = 34
𝑀𝑟 100
hibrida 𝑠𝑝3 𝑑 2 . Jadi Mr senyawa X adalah 34, dan senyawa
yang mungkin memiliki Mr = 34 adalah 2-
propanon atau aseton (𝐶3 𝐻6 𝑂).
Jawaban: A
14. Pernyataan yang benar adalah jawaban (E) 20. Pernyataan SALAH karena urutan
karena berdasarkan data potensial standar keasaman senyawa hidrokarbon yang
di soal, logam 𝐶𝑢 akan mengalami reduksi benar adalah “Alkuna (paling asam) >
di katoda sehingga terbentuk endapan, Alkena > Alkana”. Alasan BENAR karena
sedangkan logam 𝐹𝑒 akan mengalami semakin banyaknya ikatan rangkap dalam
oksidasi di anoda menambah konsentrasi senyawa hidrokarbon, semakin mudah
ion 𝐹𝑒 2+ pada sel. Potensial sel standar melepas satu ion hidrogen kepada basa
dapat ditentukan dengan rumus: kuat.
𝐸°𝑠𝑒𝑙 = 𝐸°𝑟𝑒𝑑 − 𝐸°𝑜𝑘𝑠 Jawaban: D
𝐸°𝑠𝑒𝑙 = +0,34 − (−0,41) = +0,75 𝑉
Jawaban: E
15. Campuran yang bisa menjadi larutan
buffer adalah campuran 0,10 M CH3COOH
50 mL dan 0,10 M NaOH 25 mL, karena mol
CH3COOH sebagai asam lemah berlebih
dibandingkan NaOH sebagai basa kuatnya.
Jawaban: E
16. Struktur organik tersebut memiliki: 3 atom
C primer (atom C yang mebgikat satu atom
C lainnya), 3 atom C sekunder (atom C
yang mengikat dua atom C lainnya), dan 1
atom C tersier (atom C yang mengikat 3
atom C lainnya).
Jawaban: A
17. Penambahan NaOH akan menyebabkan
reaksi berjalan kearah KIRI, karena
ion 𝑂𝐻 − dari NaOH akan mengkonsumsi
ion 𝐻 + dan kesetimbangan akan
menyesuaikan diri membentuk ion kromat
yang berwarna KUNING, dan
menyebabkan pH mengalami kenaikan.
Jawaban: C
18. Larutan 𝐶𝑢𝑆𝑂4 (terurai menjadi 𝐶𝑢2+ yang
tereduksi di katoda dan 𝑆𝑂4 2− di anoda
dan menyebabkan air yang dioksidasi). Bila
dielektrolisis akan menghasilkan endapan
Cu di katoda dan gas oksigen.
Jawaban: B
19. Pernyataan dan sebab adalah BENAR dan
BERHUBUNGAN, karena HF mampu
memiliki ikatan hidrogen tetapi lebih
lemah darpada kekuatan ikatan hidrogen
pada air. Hal ini disebabkan atom 𝐻 pada
𝐻𝐹 lebih kuat berikatan dengan atom 𝐹
dalam satu molekul 𝐻𝐹 itu sendiri (ikatan
intramolekul) karena 𝐹 merupakan unsur
paling elektronegatif, dan melemahkan
ikatan antarsesama molekul 𝐻𝐹 atau
molekul 𝐻2 𝑂 dalam larutannya (ikatan
intermolekul).
Jawaban: A

Anda mungkin juga menyukai