Anda di halaman 1dari 40

RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

PELAYANAN UNIT GAWAT DADRURAT


TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BULANGAN HAJI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan

kepada kami sehingga kami dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Pelayanan Unit Gawat Darurat tahun 2021.

Penyusulan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pelayanan Unit Gawat Darurat

tahun 2021 merupakan tanggung jawab kami kepada Kepala Puskesmas untuk

melaporkan hasil pencapaian kinerja program dan menyusun Rencana Usulan Kegiatan

Pokok pelayanan Unit Gawat Darurat.

Dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pelayanan Unit Gawat

Darurat tahun 2021 ini berkait dari semua pihak. Untuk kepada semua pihak yang

terkait berkontribusi dalam penyelesaian penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

Pelayanan Unit Gawat Darurattahun 2021 ini kami ucapkan terima kasih.

Mudah – mudahan apa yang telah kami buat ini dapat dipergunakan sebagai

bahan yang bisa dipertimbangkan sebagai alat pemantau program, usul dan saran sangat

kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) di

masa yang akan datang.

Pamekasan, Januari 2020


Pelaksana Program
Pelayanan Unit Gawat Darurat

SYAHRUL LERGIARTO, S. Kep,.. Ns


NIP.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………..i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………...ii
Daftar Tabel …………………………………………………………………………….iii
Daftar Gambar ………………………………………………………………………….iv
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………1
1.2 Tujuan ………………………………………………………………………1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional

dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi nawa cita yang

kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinngi-

tingginya,diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat, dengan pendekatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif secara

terpadu, menyuluruh,dan berkesinambungan.

Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan

antara pemerintah pusat dan pemerintah Daerah, diantaranya untuk meningkatkan

pemabangunan kesehatan, sehingga pemerintah baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang merata,

terjangkau dan berkualitas.

Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan

bertanggungjawab melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk

1). meningkatkan pengetahuan, kemauaan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga

terwujudnya bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera, 2). Terpenuhinya kebutuhan

dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat setinggi-tingginya. Pelaksanaan program indonesia sehat ini

memerlukan kerangka regulasi dan kebijakan pembiayaan pembangunan kesehatan

yang komprehensif antar pemerintahan dan antar pelaku pembangunan kesehatan.

Dalam pembangunan kesehatan khususnya di tingkat kecamatan, peran

Puskesmas sangat penting, karena menjadi ujung tombak dalam upaya kesehatan di
masyarakat, terutama upaya promotif dan preventif. Terdapat empat fungsi

Puskesmas yang perlu terus ditingkatkan, yaitu sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;

2. Pusat pemberdayaan masyarakat;

3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer;

4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

1. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan untuk upaya kesehatan

promotif dan preventif di Wilayah Kerja, yang dilaksanakan terutama

melalui pendekatan keluarga menuju keluarga sehat;

2. Mendukung pemerintah daerah dalam menjamin ketersediaan obat,vaksin dan

BMHP yang bermutu merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan dasar

pemerintah;

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Menyelenggarakan upaya kesehatan Promotif dan preventif utamanya

pelayanan di luar gedung puskesmas, Balai kesehatan Masyarakat;

2. Mendukung terlaksananya Pelaksanaan Standart Pelayanan Minimal (SPM) di

Puskesmas Bulangan Haji yang merupakan kegiatan promotif dan preventif.

3. Menyelenggarakan fungsi manajemen puskesmas dan balai kesehatan

Masyarakat untuk mendukung kinerja;

4. Menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber daya masayarakat

5. Menyelenggarakanan kerja sama lintas sektoral dalam mendukung program

kesehatan;
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. IDENTITAS PUSKESMAS

Puskesmas Bulangan Haji beralamatkan di Jl. Sulthan Muhammad Kecamatan

Pegantenan (132607) merupakan Puskesmas Induk dengan Perawatan yang saat ini

masih dalam proses dengan mengedepankan Visi dan Misi sebagai berikut :

1. VISI

“Terwujudnya Masyarakat sehat dan mandiri di wilayah Puskesmas Bulangan

Haji Tahun 2025”.

2. MISI:

a. Meningkatkan upaya pencegahan & pemberantasan penyakit serta kualitas

lingkungan dan pemukiman masyarakat.

b. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

c. Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang merata dan

terjangkau.

3. MOTTO

“Kami Siap memberikan pelayanan yang bermutu,mudah, cepat dan tepat

4. JANJI LAYANAN

Kesehatan penderita senantiasa kami utamakan

B. WILAYAH KERJA PUSKESMAS

1. DATA GEOGRAFIS

Kecamatan Pegantenan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Pamekasan. Kecamatan Pegantenan terdiri 13 (tiga belas) desa yang dilayani

oleh 2 (dua) Puskesmas yaitu UPT Puskesmas Bulangan Hajidengan UPT

Puskesmas Pegantenan.
a. Batas Wilayah

Adapun batas wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji yaitu:

Sebelah Utara : Kecamatan Pakong

Sebelah Timur : Kecamatan Kadur

Sebelah Selatan : Kecamatan Kota

Sebelah Barat :Kecamatan Palengaan

b. Posisi Geografis

Posisi Geografis Puskesmas Bulangan Haji berada di daerah dataran

tinggi atau daerah pegunungan.

c. Luas Wilayah Kerja

UPT Puskesmas Bulangan Haji terletak disebelah utara Kabupaten

Pamekasan dengan jarak dari ibukota kabupaten sejauh 19 km dan

dengan luas Wilayah Kerja UPTPuskesmas Bulangan Haji (24.06) Km2.

d. Kondisi Umum

Secara umum UPT Puskesmas Bulangan Haji memiliki kondisi

wilayah yang kurang strategis karena lokasi ynag berada di atas

pegunungan. Puskesmas Bulangan Haji memiliki 5 Desa. Adapun 5 desa

yang termasuk dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji adalah:

Desa Bulangan Haji, Desa Tlagah, Desa Bulangan Timur, dan Desa

Bulangan Branta. Jumlah Poskesdes yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Bulangan Haji sebanyak 7 Poskesdes, yaitu poskesdes Bulangan Haji,

Poskesdes Tlagah, Poskesdes Bulangan Timur,Poskesdes Bulangan Branta,

Poskesdes Plakpak 1, Poskesdes Plakpak 2, dan Poskesdes Plakpak 3, serta

terdapat 1 Pustu yaitu Pustu Plakpak.

2. DATA DEMOGRAFIS

Desa-desa yang termasuk Wilayah Kerja UPT Pukesmas Bulangan Haji

sebanyak 5 Desa. Adapun 5 desa yang termasuk dalam Wilayah kerja UPT

Puskesmas Bulangan Haji adalah:


Tabel 1 Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji

No Nama Desa Jumlah


Laki-Laki Perempuan
Penduduk
1 Bulangan Haji 1.804 1.907 3.711

2 Tlagah 1.134 1.198 2.332

3 Bulangan Timur 1.714 1.811 3.525

4 Bulangan Branta 511 542 1.053

5 Plakpak 6.387 6.794 13.139

Jumlah 11.550 12.210 23.760

Data penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji pada tahun

2017 sebesar 13.760 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 11.550 jiwa

dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 12.210 jiwa. Jumlah penduduk

terbanyak ada di Desa Plakpak sejumlah 23.760 jiwa sedangkan jumlah penduduk

paling sedikit di Desa Bulangan Branta dengan jumlah 1.053 jiwa. Dengan jumlah

KK 5.985.
Gambar 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

Piramida Penduduk
75+
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44 Laki laki
35 - 39
Perempuan
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4

1,500 1,000 500 0 500 1,000 1,500

Gambar 2. Jumlah Penduduk Per Desa Menurut Golongan Jenis Kelamin


di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

14,000 13,139

12,000

10,000

8,000

6,000
3,711 3,525
4,000
2,332
2,000 1,053

0
Bulangan Tlagah Bulangan Bulangan Plakpak
Haji Timur Branta
Laki-Laki 1,804 1,134 1,714 511 6,387
Perempuan 1,907 1,198 1,811 542 6,752
Jumlah 3,711 2,332 3,525 1,053 13,139
Kepadatan penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji

sebesar 1184,76 jiwa/1 km2. Kepadatan penduduk di sekitar perbatasan dengan

Kecamatan Pamekasan umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan

penduduk di desa lainnya.

Berdasarkan komposisi penduduk, jumlah penduduk terbanyak terdapat di

desa Plakpak dan jumlah penduduk terkecil di Desa Bulangan Branta.

3. DATA SOSIAL EKONOMI

a. Data Sarana Tempat Umum

1) Jumlah sekolah SD / MI : 27

2) Jumlah sekolah SMP/MTs : 16

3) Jumlah sekolah SMA/MA/SMK : 11

4) Jumlah Masjid : 21

5) Jumlah Pasar :2

b. UKBM

 Posyandu

1) Jumlah posyandu : 30 Posyandu

2) Jumlah posyandu aktif : 30 Posyandu

3) Jumlah kader posyandu : 145 orang

4) Jumlah kader posyandu aktif : 145 orang

 Desa siaga

1) Jumlah desa siaga : 5 desa

2) Jumlah desa siaga aktif : 5 desa

3) Jumlah kader desa siaga : 15 orang

4) Jumlah kader desa siaga aktif : 15 orang

 Pondok Pesantren

1) Jumlah Poskestren : 4 Poskestren

2) Jumlah kader Poskestren : 4 orang


 PHBS

1) Jumlah desa ber-PHBS : 5 desa

2) Jumlah KK di periksa/dipantau : 5742 KK

3) Jumlah KK ber-PHBS : 1820 KK

4) Jumlah Komite Kesehatan : 5 komite

 Saka Bhakti Husada

1) Jumlah SBH : 2 SBH

2) Jumlah SBH aktif : 1 SBH

4. KONDISI INTERNAL PUSKESMAS

a. Sumber Daya Manusia

Tenaga pelaksana yang ada di Puskesmas Bulangan Haji terdiri dari :

1) Kepala Puskesmas : 1 orang

2) Dokter umum : 1 orang

3) Dokter Gigi : 1 orang

4) Tata usaha : 1 orang

5) Perawat : 27 orang

6) Bidan : 17 orang

7) Perawat gigi : 1 orang

8) Sanitarian : 1 orang

9) Korim : 1 orang

10) Promotor Kesehatan : 1 orang

11) Analis : 1 orang

12) Kesehatan Masyarakat : 1 orang

b. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana dan Prasarana yang ada di Puskesmas Bulangan Haji meliputi :

1) Puskesmas Induk : 1 unit

2) Pustu (Puskesmas Pembantu) : 1 unit

3) Polindes (Pos Kesehatan Desa) : 7unit


c. Sarana Komunikasi

Puskesmas Bulangan Haji menggunakan sarana komunikasi

Handphone pada masing – masing karyawannya karena Puskesmas

Bulangan Haji tidak memiliki nomer telepon tetap (pesawat telpon /

PSTN).

d. Peralatan Medis

Peralatan Medis tersedia di masing – masing unit yaitu KIA,BPG, BP dan

UGD, Persalinan dan Rawat Inap.

e. Obat – obatan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana pelayanan kesehatan strata

1 dinas kesehatan, maka Puskesmas Bulangan Haji menyediakan obat –

obatan yang didistribusikan pada masyarakat di wilayah kerjanya. Obat –

obatan generik untuk pasien BPJS/KIS dan pasien umum, serta obat-obatan

untuk pasien jiwa yang tersedia gudang obat Puskesmas Bulangan Haji.

f. Meubelair

Peralatan mebel yang ada masih dirasa kurang untuk mendukung

kegiatan Puskesmas.

g. Sarana IT

Puskesmas Bulangan Haji mempunyai 2 buah Komputer dan 1 leptop,

dan 3 printer untuk mendukung setiap kegiatan yang dilakukan baik

kegiatan promotif maupun kegiatan promotif serta untuk mendukung

kegiatan manajemen Puskesmas.

h. Kondisi Derajad Kesehatan Wilayah Kerja

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil sangat penting dilakukan sedini

mungkin, karena seorang ibu mempunyai peran besar dalam pertumbuhan bayi

dan perkembangan anak. Oleh karena itu pemeriksaan kesehatan tidak hanya
dilakukan untuk memantau perkembangan kesehatan ibu hamil saja tetapi juga

memantau pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.

Berdasarkan laporan rutin pada tahun 2018 dari 388 ibu hamil, cakupan

K1 atau akses pelayanan ibu hamil adalah sebesar 388 (102,8%) dan K4 atau

pelayanan paripurna sebesar 345 (88,9%). Dari keseluruhan ibu hamil pada

tahun 2018 yang telah mendapatkan Imunisasi T1 0 (0%), T2 0 (0%), T3 0 (0%)

T4 3 (0%) dan T5 adalah 265 (68,3%) dan yang mendapatkan tablet Fe1

sebanyak 365 (94,07%) dan tablet Fe3 sebanyak 349 (89,94%).

Pada tahun 2016 pencapaian imunisasi TT pada bumil sebesar 60,6%.

Pada tahun 2017 meningkat menjadi 68,3% dan pada tahun 2018 menjadi

68,5%.

Gambar 3. Ibu Hamil yang mendapat Imuniassi TT di Wilayah Kerja

UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

Imunisasi TT Bumil
100% 100% 100%
100%

80% 68.30% 68.50%


60.60%
60%

40%

20%

0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Gambar 4. Cakupan K1 dan K4 Ibu Hamil di Wilayah Kerja

UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

K1
105% 104.10%
104% 102.80%
103%
102%
100.50%
101% 100% 100% 100%
100%
99%
98%
97%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

K4
100% 100% 100%
100% 91.50% 88.90%

80% 69.80%

60%

40%

20%

0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Pada tahun 2016 cakupan K1 sebesar 104,1% dan K4 sebesar 91,5%.

Pada tahun 2017 cakupan K1 sebesar 102,8% dan K4 sebesar 88,9% dan pada

tahun 2018 cakupan K1 sebesar 100,5% dan cakupan K4 sebesar 69,8%.


Gambar 5. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan nifas

Di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

Linakes
100% 100% 100%
94.70%
81.10% 82.00%

Target Capaian Target Capaian Target Capaian


Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Pada tahun 2016 cakupan linakes sebesar 94,7% terjadi penurunan pada tahun

2017 menjadi 81,1% dan menurun lagi pada tahun 2018 menjadi 82%.

2. Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah dan Remaja

Pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah difokuskan pada Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) yaitu upaya terpadu lintas program dan lintas sector

dalam upaya membentuk perilaku hidup sehat pada anak usia sekolah. Cakupan

pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI pada tahun 2016 dan 2017 mencapai

100%. Sedangkan pada tahun 2018 menurun menjadi 93,9%.


Gambar 6. Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD di Wilayah

kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2016, 2017 dan 2018

Penjaringan UKS
100% 100.00% 100% 100.00% 100%

93.90%

Target Capaian Target Capaian Target Capaian


Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

3. Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila

Seiring dengan bertambahnya angka harapan hidup, maka keberadaan

lanjut usia tidak dapat diabaikan begitu saja. Di wilayah kerja UPT Puskesmas

Bulangan Haji terdapat 30 posyandu, dan masing-masing Posyandu terdapat 1

posyandu lansia di tiap Desa. Pada tahun 2016 dan 2017 cakupan pelayanan

usila sebesar 93,94% dan meningkat pada tahun 2018 sebesar 94,91%.

Gambar 7. Cakupan Pelayanan Usila dan Pra usila

di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

Usila Mendapat Pelayanan Kesehatan


100% 100% 100%

94.91%
93.94% 93.94%

Target Capaian Target Capaian Target Capaian


Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
4. Pelayanan Keluarga Berencana

Usia subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya

kehamilan. Untuk mengatur kehamilan maka Pasangan Usia Subur (PUS)

diprioritaskan untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB).

Dari laporan tahun 2018 diketahui bahwa cakupan Peserta KB aktif

sebesar 2.677 (66,3%) dan KB baru 623 (15,4%).

Gambar 8. Cakupan Akseptor Keluarga Berencana

Di wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

Peserta KB Aktif
100% 100% 100%

66.30% 66.30% 65.90%

Target Capaian Target Capaian Target Capaian


Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Metode kontrasepsi yang digunakan peserta KB terdiri dari Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang terdiri dari MOW/MOP, IUD dan

implant; sedangkan untuk kontrasepsi jangka pendek (non MKJP) terdiri dari

suntik, pil, kondom, obat vagina dan lainnya. Pada tahun 2016 dan 2017

cakupan peserta KB aktif sebesar 66,3% dari jumlah PUS sedangkan pada tahun

2018 meningkat menjadi 65,9% dari jumlah PUS.


Gambar 9. Proporsi jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta KB Baru

di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

0.30% 0.30%
2.80%
2.60%
2.10%
IUD
19.20%
MOP
MOW
IMPLAN
73.00% SUNTK
PIL
KONDOM

Gambar 10. Proporsi jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta KB Aktif

di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

90.00% 82.70%
80.00%
70.00%
60.00%
Axis Title

50.00%
40.00%
30.00%
20.00% 13.30%
10.00% 0.60% 0.40% 0.40% 2.60% 0.40%
0.00%
IUD MOP MOW IMPLA KOND SUNTI PIL
N OM K
Series1 0.60% 0.40% 0.40% 2.60% 0.40% 82.70% 13.30%

5. Pelayanan Imunisasi

Universal Child Immunization (UCI) merupakan indicator keberhasilan program

imunisasi. Cakupan UCI menggambarkan besarnya tingkat kekebalan

masyarakat terhadap penularan PD3I. berdasarkan data tahun 2018 dari


keseluruhan desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji (5 desa)

cakupan desa UCI adalah Desa Bulangan Haji, Tlagah, Bulangan Timur,

Bulangan Branta dan Plakpak 100% UCI. Cakupan Imunisasi DPT-HB3/DPT-

HB-Hib3 sebesar 374 (94,20%) dengan sasaran 397 bayi, Polio 4 374 (94,20%),

Campak 372 (93,70%), Hb< 7 hari 380 (94,79%) dan BCG 381 (95,97%).

Gambar 10. Cakupan Pemberian Imunisasi

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan HajiTahun 2018

95.97%
96.00%

95.50%
94.79%
95.00%
Axis Title

94.50% 94.20% 94.20%

94.00% 93.70%

93.50%

93.00%

92.50%
Hb<7 hari BCG Polio 4 DPT/HB/ Campak
Hib
Series1 94.79% 95.97% 94.20% 94.20% 93.70%

6. Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil

Anemia (kekurangan) gizi besi pada ibu hamil dapat mengakibatkan

ibu melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan perdarahan

pada waktu melahirkan. Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan

anemia gizi ibu hamil adalah melalui pemberian tablet Fe (zat besi). Pada

tahun 2016 pemberian tablet Fe pada ibu hamil sebesar 82,38%. Pada tahun

2017 pemberian tablet Fe pada ibu hamil sebesar 89,95% dan pada thaun

2018 pemberian tablet Fe pada ibu hamil sebesar 68,48%.


Gambar 12. Cakupan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan HajiTahun 2018

Tablet Fe
100% 100% 100%
89.95%
82.38%
68.48%

Target Capaian Target Capaian Target Capaian


Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

b. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita

Strategi penanggulangan kekurangan Vitamin A (KVA)

dilaksanakan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi yaitu vitamin

A biru untuk bayi (6-11 bulan) sebanyak satu kali dalam setahun (bulan

Pebruari atau Agustus), dan kapsul vitamin A merah untuk anak balita (1-5)

tahun sebanyak dua kali yaitu tiap bulan Pebruari dan bulan Agustus.

Berdasarkan laporan rutin pada tahun 2018, sasaran vitamin A pada

bayi (6-11 bln) adalah 104 (54%), adapun Cakupan Pemberian Vitamin A

pada Balita umur 12-59 Bulan sebanyak 1.902 (119,85%) dan Cakupan

Vitamin A untuk anak balita umur 6-59 Bulan sebanyak 2.010 (112,48%).
Gambar 13. Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

112.48
12000.00%

10000.00%
8000.00%
Axis Title

6000.00%
4000.00%

2000.00% 54.00% 119.85%


0.00%
Cakupan Vit A Cakupan Vit A Cakupan Vit A
Bayi 6-11 Balita 12-59 Balita 6-59
bulan Bulan Bulan
Series1 54.00% 119.85% 112.48

a. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

1) Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal

masyarakat. Jumlah posyandu di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji

pada tahun 2018 adalah sebanyak 29 posyandu yang tersebar di 5 desa dengan

Posyandu aktif Pratama 1 (3,57%) Madia (39,29%), Aktif Purnama (39,29%)

dan Posyandu Aktif Mandiri (17.86%) dari keseluruhan posyandu.


Gambar 14. Proporsi Perkembangan Strata Posyandu di Wilayah Kerja

UPTPuskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

57.14
60

50
39.28 39.28
40

30

17.85
20

10 3.57

0
Aktif Pratama Aktif Madya Aktif Purnama Aktif Maandiri Puri

b. Desa Siaga dan Poskesdes

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya

serta kemauan dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah

kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah

desa dikatakan telah menjadi desa siaga apabila desa tersebut memiliki

poskesdes (pos kesehatan desa).

Di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji seluruh desa telah menjadi

desa siaga karena memiliki Polindes yang difungsikan sebagai Poskeses.

Tidak ada desa yang memiliki bangunan khusus Poskesdes. Untuk tahun

2018 cakupan Desa siaga aktif adalah sebesar 100%. Aktif Pratama 1 Desa

(20%), Aktif Madya 1 Desa (20%) dan Purnama 2 Desa (40%) dan Mandiri

1 Desa (20%).
Gambar 15. Proporsi Perkembangan Desa Siaga

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

40
40

35

30

25 20 20 20
20

15

10

0
Pratama Madya Purnama Mandiri

c. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah rumah

tangga yang seluruh anggota keluarganya telah berperilaku hidup bersih dan

sehat yang meliputi 10 indikator di bawah ini.


Dari 5.286 Rumah Tangga (RT) yang telah dilakukan pengkajian pada tahun

2018, Jumlah KK yang dipantau sebanyak 5.985 didapatkan hasil bahwa rumah tangga

sehat (ber PHBS) sejumlah 2.949 RT (55.79%). Cakupan ini masih dibawah target.

Diperlukan intervensi dari berbagai komponen lintas program, lintas sector, LSM, dan

tokoh masyarakat untuk berperan serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat

di masyarakat.

A. PELAYANAN KESEHATAN

a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Dan Asuransi Kesehatan

Dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam pembiayaan

kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan

kesehatan masyarakat. Tetapi kesadaran masyarakat untuk mengikuti sistem pra

bayar masih rendah, yang disebabkan salah satunya karena kemiskinan. Karena itu

pemerintah mengeluarkan jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin yang berupa

Jamkesmas/BPJS, yang juga berlaku untuk persalinan.

Data pada tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas Bulangan Haji

menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang dicakup oleh pembiayaan kesehatan

oleh BPJS sebesar 17.187 jiwa, dengan jumlah kunjungan untuk masyarakat miskin

yang mendapat pelayanan rawat jalan sebanyak 30.547 kunjungan. Serta jumlah

kunjungan untuk yankesdas yang mendapat pelayanan rawat jalan sebanyak 7.273

kunjungan.

b. Akses Dan Mutu Pelayanan Masyarakat

Cakupan pelayanan kesehatan dapat dilihat dari jumah kunjungan rawat

jalan di sarana kesehatan di Puskesmas dan jaringannya. UPT Puskesmas Bulangan

Haji merupakan Puskesmas perawatan standar yang menyediakan fasilitas untuk

rawat jalan. Pada tahun 2018 jumlah kunjungan rawat jalan (baru dan lama) di

Puskesmas sebanyak 8.924 kunjungan yang mencakup keseluruhan pelayanan

kesehatan dasar baik di Puskesmas, Polindes, dan Poskestren.


B. KESEHATAN LINGKUNGAN

Keadaan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan

dalam kesejahteraan penduduk. Lingkungan sehat dibutuhkan bukan hanya

untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk

kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Kesehatan

lingkungan sangat penting bagi kelancaran kehidupan di bumi, karena

lingkungan merupakan tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang

sehat dapat dikatakan sehat apabila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan

yang sehat. Beberapa indicator pada kegiatan penyelenggaraan penyehatan

lingkungan antara lain cakupan rumah sehat,akses jamban sehat institusi dibina,

tempat umum dan pengelolaan Makanan (TUMP) sehat, akses air bersih dan

desa Sanitasi Total berbasis Masyarakat (STBM).

1. Rumah Sehat

Keadaan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan

dalam kesejahteraan penduduk. Lingkungan sehat dibutuhkan bukan hanya untuk

meningkatkan derajad kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup

dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Kesehatan lingkungan sangat penting

bagi kelancaran kehidupan di bumi, karena lingkungan merupakan tempat dimana

pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat apabila sudah

memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat. Beberapa indicator pada kegiatan

penyelenggaraan penyehatan lingkungan antara lain cakupan rumah sehat,akses

jamban sehat institusi dibina, tempat umum dan pengelolaan Makanan (TUMP)

sehat, akses air bersih dan desa Sanitasi Total berbasis Masyarakat (STBM).
2. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan

yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan sampah, sarana air bersih,

sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai

dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.

Berdasarkan gambar 3 terjadi penurunan cakupan dari tahun 2017 ke tahun 2018

dikarenakan ada 3 desa yang belum dilakukan pendataan rumah sehat, dan akan

dilakukan pendataan pada tahun 2019 oleh programer Puskesmas.

Gambar 16.Cakupan Pemeriksaan Rumah Sehat

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2016, 2017 dan 2018

Rumah sehat
100% 100% 100%
100%
80%
55.79% 55.79%
60%
40%
18.20%
20%
0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

3. Sarana Air Bersih

Air merupakan kebutuhan mendasar bagi semua mahluk hidup. Dalam

kehidupan sehari-hari,kita memerlukan air untuk minum, mandi,cuci, masak,

dan sebagainya. Sedangkan keberadaan sanitasi yang bersih dan sehat juga tidak

bisa dianggap remeh keberadaanya. Air bersih yang dimiliki dan dipergunakan

oleh masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji berasal dari

sumur gali terlindung 3.690 15,53%, Sumur gali dengan Pompa 0%, Sumur Bor

dengan pompa 1.400 (5,89%) dan Mata Air Terlindung 500 (2,10%). keluarga.

Adapun persentase kualitas air minum yang digunakan dapat dilihat pada grafik
4. Dan ada peningkatan dari tahun 2017 ke tahun 2018 kepemilikan Sarana air

bersih.

Gambar 17. Kepemilikan Sumber Air Minum yang digunakan

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2016, 2017 dan 2018

Sarana air bersih


100% 100% 100%
100%

80%

60%

40% 23.53% 26.40%


23.00%
20%

0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

4. Sarana Sanitasi Dasar

Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif apabila

diikuti perbaikan sanitasi yang meliputi kepemilikan jamban, pembuangan air

limbah, dan sampah di sekitar lingkungan. Pembuangan kotoran baik sampah,

air limbah, maupun tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat

menyebabkan rendahnya kualitas air dan menimbulkan penyakit.

Dari laporan tahun 2018 di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji

diketahui bahwa kepemilikan Jenis Sarana Jamban yang dimiliki Leher angsa

12.752 (100%), Pelengsengan 2.139 (100%) dan Cemplung 2.936 (34,99%).

Adapun pada akses jamban terjadi peningkatan dari tahun 2017 sebanyak 75%

menjadi 98% pada tahun 2019.


Gambar 18.Jenis Sarana Jamban Yang dimiliki di Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2016, 2017 dan 2018

Akses jamban
100% 100% 100% 98.00%
100%
75.00%
80% 67.00%

60%

40%

20%

0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

C. ANGKA KESAKITAN

Angka kesakitan merupakan indicator penting yang digunakan untuk

melihat derajat kesehatan masyarakat di dalam suatu wilayah . Indikator yang

digunakan untuk melihat angka kesakitan ini yaitu: Angka kesakitan pada

penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui angka

pengamatan (surveilans) dan data yang diperoleh dari jaringan UPT Puskesmas

Bulangan Haji melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil.

1. Penyakit Menular Langsung

a. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan

merupakan penyebab kematian yang menyerang golongan usia produktif dan

golongan sosial ekonomi tidak mampu. Penyakit TBC lebih sering menginfeksi

organ paru dibanding organ tubuh lainnya dan ditularkan melalui droplet

(percikan dahak penderita).


Penemuan kasus baru BTA positif pada tahun 2018 sebesar 26 orang,

sembuh sebanyak 24 orang (41,37%), Pengobatan Lengkap 24 Orang (41,37%),

dan tidak ada Kematian selama Pengobatan. Berdasarkan jenis kelamin,

penyakit TBC ditemukan pada 12 orang laki-laki dan 14 orang perempuan.

Terjadi peningkatan penemuan penderita TB BTA (+) dari tahun 2016 sebesar

96,80% menjadi 101,01 % pada tahun 2017 dan meningkat kembali menjadi

111,77 % pada tahun 2018.

Gambar 19.Jumlah Penemuan Kasus Baru BTA+

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

TB BTA (+)
115% 111.77%

110%
105% 101.01%
100% 100% 100%
100% 96.80%

95%
90%
85%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Diharapkan dengan makin banyaknya penderita TB paru positif yang

ditemukan maka dapat mengurangi risiko penularan, sementara bila ada

penderita yang lepas dari deteksi/penjaringan akan menjadi sumber penyebaran

penyakit TB di sekitarnya.

b. Kusta

Penyakit kusta atau lepra masih menjadi masalah di jawa timur

khususnya di Pulau Madura. Pada tahun 2016 dan 2017 tidak ditemukan

penderita kusta. Pada tahun 2018 di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan
Haji terdapat 4 kasus penyakit kusta dengan Multibasiler 4 , dimana

penderitanya laki-laki 2 dan perempuan 2. Dengan tingkat RFT 2 (100%). Pada

tahun 2016 dan 2017 tidak ditemukan penderita kusta.

Gambar 20. Jumlah Kusta

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2016, 2017 dan 2018

Penemuan kasus kusta


100% 100% 100% 100.00%
100%

80%

60%

40%

20%
0.00% 0.00%
0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

c. HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan

gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh karena diserang virus HIV

(Human Immuno Deficiency Virus).

Walaupun Propinsi Jawa Timur termasuk dalam wilayah epidemi

HIV/AIDS, pada tahun 2016 di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji

tidak ditemukan kasus HIV/AIDS, pada tahun 2017 ditemukan 5 penderita HIV /

AIDS yang semuanya telah mendapatkan pengobatan, sedangkan pada tahun

2018 tidak ditemukan penderita HIV / AIDS.


Gambar 21. Jumlah HIV / AIDS

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2016, 2017 dan 2018

HIV / AIDS
100% 100% 100.00% 100%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10% 0.00% 0.00%
0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

d. Diare

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat dan merupakan salah satu penyebab angka kesakitan tertinggi pada

anak, terutama pada balita.

Pada tahun 2016 dan 2017 semua penderita diare dapat ditangani, namun

pada tahun 2018 pencapaian penyakit diare yang ditangani menurun menjadi

7,9%.
Gambar 22.Jumlah Penyakit Diare

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

Penanganan Penderita Diare


100% 100.00% 100% 100.00% 100%
100%

80%

60%

40%

20% 7.90%

0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

e. Pneumonia

Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) biasanya berlanjut pada

pneumonia. Pneumonia umumnya terjadi pada balita terutama apabila terdapat

gizi kurang dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat (Asap rokok, polusi).

Pada tahun 2016 dan 2017 semua penderita pnemunia dapat ditangani,

namun pada tahun 2018 pencapaian penyakit pneumonia yang ditemukan dan

ditangani menurun menjadi 45,2%.


Gambar 23.Jumlah Penyakit Pneumonia

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

Penemuan dan penanganan


pneumonia
100% 100.00% 100% 100.00% 100%
100%

80%

60% 45.20%
40%

20%

0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

2. Penyakit Menular Bersumber Binatang

a. Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu

penyakit menular yang sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)

yang penyebarannya cepat dan berpotensi menimbulkan kematian. Pada

tahun 2016 dan 2017 di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji

terdapat 2 kasus DBD yaitu di Desa Bulangan Haji sebanyak 2 orang.

Sedangkan pada tahun 2018 tidak ditermukan penderita DBD di wilayah

kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji.


Gambar 24. Jumlah Penyakit DBD

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

Penemuan dan penanganan DBD


100% 100.00% 100% 100.00% 100%
100%

80%

60%

40%

20%
0.00%
0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

b. Malaria

Pulau Madura bukan merupakan wilayah epidemi malaria, selama

tahun 2016, 2017 dan 2018 tidak ada penderita malaria di wilayah kerja UPT

Puskesmas Bulangan Haji.

3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Melalui Imunisasi (PD3I)

Beberapa penyakit dapat menular dengan cepat sehingga berpotensi

menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), namun diantara penyakit-penyakit

tersebut ada yang dapat dicegah dengan imunisasi atau biasa disebut dengan

PD3I, yaitu antara lain: Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum dan

Tetanus, serta AFP (Acute Flacid Paralysis).

Berdasarkan laporan rutin, pada tahun 2018 terdapat kasus campak sebanyak

10 yaitu Desa Plakpak laki-laki 4 orang dan perempuan 6 orang. Sedangkan

kasus AFP ditemukan 1 kasus di Desa Plakpak.


A. STATUS GIZI MASYARAKAT

Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan

sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika ditelusuri, masalah gizi

terjadi di setiap kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan sampai usia lanjut

seperti pada gambar di bawah ini.

1. Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR)

Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor

utama yang berpengaruh terhadap kematian bayi. Kasus BBLR disebabkan karena

premature dan atau lahir cukup bulan tetapi status gizi ibu hamil yang buruk atau

menderita sakit yang dapat memperberat kehamilan. Berdasarkan laporan rutin

diketahui bahwa pada tahun 2018 dari 348 bayi lahir terdapat bayi laki-laki 4

(1,14%) dan perempuan 6 (1,7%) yang lahir dengan berat badan rendah. Seluruh

bayi BBLR yang dilaporkan telah memperoleh penanganan sesuai prosedur.


Gambar 25.Jumlah Bayi BBLR Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja

UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

1.7
1.8
1.6
1.4 1.14
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Laki-laki Perempuan
Series1 1.14 1.7

2. Pemantauan Gizi Balita

Berdasarkan laporan tahun 2018 balita yang ada (S) 714, balita yang mempunyai

KMS atau (K) 714, balita yang ditimbang (D) terdapat 621 balita dan balita yang

naik berat badannya (N) sebesar 529 balita. Adapun persentase pencapaian: K/S

(100%), D/S (86,97%), D/K (86,97%) N/S (74,08%) dan N/D (96,15%).

Gambar 26. Grafik SKDN

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

800
700
600
S
500
K
400 714 714 D
621
300 529 N
200
100
0
S K D N
Jumlah gizi buruk pada tahun 2016, 2017 dan 2018 yang dilaporkan adalah 2

balita. Dari 2 balita penderita gizi buruk yang mendapat penanganan berupa

pemberian makanan tambahan (PMT) .

Gambar 27. Jumlah Balita Gizi Buruk Ditangani

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulangan Haji Tahun 2018

Balita gizi buruk ditemukan dan


ditangani
100% 100.00% 100% 100.00% 100% 100.00%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. DATA HASIL PENCAPAIAN KINERJA

Pencapaian kinerja Puskesmas merupakan suatu upaya untuk melakukan

penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Pelaksanaan dimulai dari tingkat

Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan

penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota

melakukan verifikasi hasilnya.

Data pencapaian hasil kinerja Puskesmas dilakukan untuk mengetahui

tingkat pencapaian (prestasi) kegiatan program dibandingkan dengan target yang

harus dicapai. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,

mencari penyebab dan latar balakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah

kerjanya berdasakan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put

dan out come). Sehingga mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan

bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan Dinas

Kesehatan Kabupaten /Kota untuk tahun berikutnya.

Berdasarkan hasil pencapaian kinerja program upaya wajib dan upaya

pengembangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


DAFTAR LAMPIRAN
PENUTUP

A. Kesimpulan

Rencana Usulan Kegiatan ini disusun berdasarkan masalah – masalah yang

muncul dari berbagai program yang telah diproritaskan dan telah dijadikan rencana

tindak lanjut untuk selanjutnya disusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) 2019.

B. Saran

Diharapkan untuk kedepannya Kegiatan yang tertuang dalam RUK dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai