Anda di halaman 1dari 1

3.

Penyebab Nafsu Makan Menurun

Nafsu makan adalah keinginan untuk mendapatkan jenis makanan tertentu yang berguna untuk
dimakan. Sensasi rasa lapar, selain karena keinginan makan juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, budaya, dan pengaturan fisiologi di otak, terutama hipotalamus. Beberapa pusat syaraf
di hipotalamus yang berperan adalah nucleus lateral hipotalamus (pusat nafsu makan), nucleus
ventromedial hipotalamus (pusat kenyang), nucleus paraventrikuler, dorsomedial (proses dan
perilaku makan) dan arkuata (mengatur pengeluaran dan pelepasan hormon serta pengeluaran
energi). Amigdala (bagian utama dari sistem nervus olfaktorius) dan korteks prefrontal adalah pusat
saraf yang lebih tinggi dari hipotalamus yang juga berperan penting dalam pengaturan perilaku
makan, terutama dalam pengaturan nafsu makan.

Nucleus-nucleus hipotalamus mempengaruhi sekresi beberapa hormon penting yang berasal dari
kelenjar adrenal, tiroid serta sel-sel pulau pankreas dalam mengatur keseimbangan energi dan
metabolisme. Hipotalamus menerima sinyal saraf dari saluran pencernaan yang memberikan
informasi sensorik mengenai isi lambung, diantaranya sinyal kimia dari zat nutrisi dalam darah
(glukosa, asam amino, dan asam lemak), sinyal dari hormon gastrointestinal, sinyal dari jaringan
lemak dan sinyal dari korteks cerebri (penglihatan, penciuman dan pengecapan).

Pusat makan dan kenyang di hipotalamus memiliki banyak reseptor neurotransmitter dan hormon
yang mempengaruhi perilaku makan. Sebagian dari banyak zat yang telah terbukti mampu
mengubah perilaku nafsu makan dan rasa lapar pada beberapa percobaan terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu zat oreksigenik yang menstimulasi rasa lapar dan zat anoreksigenik yang menekan
nafsu makan.

Nafsu makan diatur oleh proses-proses metabolik seperti metabolisme carbohydrate/protein, serta
lipid. Yang mendorong kita untuk merasakan makan adalah sebuah proses kompleks dimana yang
berperan utama adalah metabolism carbohydrate apabila sudah tidak ada bahan bakunya kita aan
merasakan lapar.

Anoreksia dapat diartikan sebagai berkurangnya asupan makanan yang terutama disebabkan oleh
hilangnya nafsu makan.

Selain menyebabkan demam, IL-I juga bertanggung jawab terhadap gejala lain seperti timbulnya rasa
kantuk/tidur, supresi nafsu makan, dan penurunan sintesis albumin serta transferin. Penurunan
nafsu makan merupakan akibat dari kerjasama IL-1 dan TNF-a Keduanya akan meningkatkan ekspresi
leptin oleh sel adiposa. Peningkatan leptin dalam sirkulasi menyebabkan negatif feedback ke
hipothalamus ventromedial yang berakibat pada penurunan intake makanan.

Harrisons Principles of Internal Medicine 17th Ed, 2008 Pathophysiology, the biological basis for
Disease in Adults and Children 5th Ed,2006

Anda mungkin juga menyukai