Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MANAJEMENT TRANSPORTASI
(DITINJAU DARI UNSUR MANUSIA)
OLEH :
HERMAN, ST /0004-09-16-2018
PENDAHULUAN
A. Pengertian Transportasi
Agar lebih memahami apa arti transportasi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Steenbrink
Menurut Steenbrink (1974), pengertian transportasi adalah perpindahan
orang atau barang dengan menggunakan alat atau kendaraan dari dan ke
tempat-tempat yang terpisah secara geografis.
2. Morlok
Menurut Morlok (1981), pengertian transportasi adalah kegiatan
memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ketempat
lainnya.
3. Bowersox
Menurut Bowersox (1981), pengertian angkutan adalah perpindahan
barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, dimana produk
dipindahkan ke tempat tujuan.
4. Hasim Purba
Menurut Hasim Purba, pengertian transportasi adalah kegiatan
pemindahan manusia dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain
baik melalui darat, perairan, maupun udara dengan menggunakan alat
angkutan tertentu.
5. Soegijatna Tjakranegara
Menurut Soegijatna Tjakranegara, pengertian transportasi adalah
memindahkan barang (commodity of goods) dan penumpang dari suatu
tempat ketempat lain, sehingga pengangkut menghasilkan jasa angkutan
atau produksi jasa bagi masyarakat yang membutuhkan untuk
pemindahan atau pengiriman barang-barangnya.
6. Miro
Menurut Miro, pengertian transportasi adalah usaha memindahkan,
menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu
tempat ke tempat lainnya di mana di tempat tersebut objek yang
dipindahkan lebih bermanfaat atau bermanfaat untuk tujuan-tujuan
tertentu.
B. MANAJEMEN TRANSPORTASI
D. PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan adalah skema kegiatan atau cara yang
dirumuskan sebelum melakukan kegiatan agar tujuan dapat tercapai
dengan maksimal. Perencanaan adalah kegiatan pertama yang harus
dilakukan dalam administrasi. Rencana merupakan serangkaian
keputusan sebagai pedoman pelaksanan kegiatan di masa yang akan
datang. Rencana yang baik hendaknya diarahkan kepada tujuan.
Rencana secara jelas mengemukakan:
1. Apa yang akan dicapai
2. Mengapa hal itu perlu dikakukan
3. Bagaimana akan dilaksanakan
4. Kapan akan dilaksanakan
5. Siapa yang akan melaksanakan
6. Mengadakan penilaian
7. Kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat mempengaruhi
pelaksanan dan kegiatan mengadakan penyesuaian dan
perubahan rencana.
Klasifikasi Pergerakan
Pergerakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Tamin, 1997) :
Jenis Pergerakan
E. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Di dalam organisasi, setiap anggota atau staff harus
mengetahui peran dan peranan apa yang ia duduki di dalam
kerjasama tersebut. Ia harus mawas diri sejauh mana kemampuan
yang dimiliki baik pengetahuan maupun keterampilan. Apa dan di
mana kedudukan yang diemban dalam organisasi. Pengorganisasian
(Organizing) adalah proses dalam manajemen berupa pengawasan-
pengawasan dan penugasan, hal ini disebabkan pembagian kerja,
secara vertikal maupun secara horizontal.
F. PENGAWASAN (CONTROLLING)
G. EVALUASI (EVALUATION)
kecelakaan.
1. Tahap 1
3. Tahap 3
1. Anak-anak
2. Remaja
3. Orangtua
4. Pesepeda
5. Penumpang
6. Pengendara sepeda motor
7. Pengemudi kendaraan pribadi dan pengemudi angkutan umum
8. Profesional
9. Wartawan
Ketika berkendara, terkadang Anda akan sedikit merasa kesal karena berbagai
alasan. Kekesalan tersebut bisa saja muncul karena ada pengendara yang
menyalip kendaraan Anda dengan cara berbahaya atau mungkin karena
kendaraan-kendaraan umum yang berhenti mendadak di tengah jalan untuk
menaikkan/menurunkan penumpang.
a. Gunakan helm
Kepala adalah bagian tubuh terpenting. Kecelakaan yang terlihat remeh pun
bisa mengakibatkan Anda mengalami gegar otak ringan hingga gegar otak
berat dan akan mempengaruhi kesehatan Anda ke depannya. Jadi,
lindungilah “harta paling berharga” Anda tersebut. Mulai kenakan helm bila
Anda mengendarai sepeda motor kemana pun juga.
Saran ini berlaku, baik untuk pengendara sepeda motor ataupun pengendara
mobil. Pada dasarnya, otak manusia secara umum tidak dapat melakukan
dua tugas sekaligus. Merokok atau menggunakan ponsel ketika berkendara
mempunyai tingkat bahaya yang cukup tinggi, karena otak kita dipaksa untuk
berkonsentrasi memperhatikan jalan, sekaligus melakukan tugas lainnya.
Hasilnya akan cukup fatal.
Telah banyak kecelakaan terjadi akibat melakukan dua hal tersebut selagi
berkendara. Jadi, bila Anda ingin merokok atau menggunakan ponsel,
menepilah sesaat dan selesaikan kegiatan Anda. Kehilangan waktu tiga
hingga sepuluh menit bukanlah perkara yang serius bila menyangkut
keselamatan Anda.
Selalu hindari aktivitas tersebut. Ikutilah lajur dan jalur yang telah ditetapkan.
Tanda di sini bisa berarti membunyikan klakson atau menyalakan lampu sein
dan lampu beam (lampu jauh) kendaraan Anda ketika akan berbelok.
Membunyikan klakson bermanfaat untuk memberikan tanda kepada
kendaraan lain dari arah berlawanan, sehingga mereka bisa berhenti atau
memberikan Anda jalan.
Jangan lupa untuk menyalakan lampu sein. Dengan menyalakan lampu sein,
Anda akan memberikan tanda kepada pengemudi di belakang Anda agar
mengurangi kecepatan dan menghindari kecelakaan
Bila Anda melihat sebuah kendaraan yang keluar dari belokan sebelah
kanan, maka Anda wajib untuk memberikan kesempatan kepada kendaraan
tersebut untuk jalan terlebih dahulu.
Bila Anda perhatikan, banyak dari kendaraan di jalan raya sering kali tidak
sabar menunggu. Ketika lampu lalu lintas masih berwarna merah, tak sedikit
dari pengendara (sepeda motor atau mobil) untuk langsung menekan pedal
gas ketika mengetahui bahwa lampu lalu lintas dari jalur lain telah berubah
menjadi merah.
Berusahalah untuk menjadi lebih sabar. Lampu pengatur lalu lintas bukanlah
salah satu alat untuk menerangi jalan raya. Lampu tersebut dibuat untuk
memberikan tanda sehingga Anda tidak mengalami kecelakaan di
persimpangan jalan.
h. Mengalah
PENUTUP
Transportasi jika ditilik dari sisi sosial lebih merupakan proses afiliasi
budaya di mana ketika seseorang melakukan transportasi dan berpindah
menuju daerah lain maka orang tersebut akan menemui perbedaan budaya
dalam bingkai kemajemukan Indonesia. Di samping itu sudut pandang sosial
juga mendeskripsikan bahwa transportasi dan pola-pola transportasi yang
terbentuk juga merupakan perwujudan dari sifat manusia. Contohnya, pola
pergerakan transportasi penduduk akan terjadi secara massal dan masif
ketika mendekati hari raya. Hal ini menunjukkan perwujudan sifat manusia
yang memiliki tendesi untuk kembali ke kampung halaman setelah lama
tinggal di perantauan.