Pemeriksaan laboratorium
selalu akan melibatkan 3
tahapan, yaitu tahap Pra
Analitik, Analitik dan
Paska Analitik.
ISO 15189:2012
The preanalytical phase is defined as “processes
that start, in chronological order, from the
clinician’s request and include the examination
request, preparation and identification of the
patient, collection of the primary sample(s), and
the transport to and within the laboratory, and
end when the analytical examination begins”
ISO. Medical laboratories— Requirements for quality and competence. ISO 15189:2012. Geneva, Switzerland: International
Organization for Standardization; 2012.
Tahap Pra Analitik
• Di dalam laboratorium
Pra Analitik • Identifikasi, sampling,
transportasi, preparasi
Pendahuluan
Pendahuluan
Why?
Mengapa tahap Pra Analitik dapat menimbulkan kesalahan
dengan porsi yang terbesar?
Prosesnya kompleks dan mayoritas dilakukan manual
Melibatkan banyak personel, baik di dalam maupun di luar
laboratorium
Laboratorium tidak dapat mengontrol semua kegiatan yang
ada di luar laboratorium
Tidak ada material kualitas kontrol untuk mendeteksi
kesalahan tahap pra analitik
PENDAHULUAN
Preparasi • Sentrifugasi
Spesimen • Penyimpanan aliquot sampel
Media Transport
Beberapa pemeriksaan sangat dipengaruhi oleh suhu saat
transportasi sehingga diperlukan media transport yang
baik.
Sampel Analisis gas darah harus ditransport dibwah
perlindungan es
Mentransport
sampel AGD
dalam ice
pack//ice gel
Transport spesimen
pH ↓ : 0,04-0,08 unit/hr at 37°C
: 0,008 unit/hr 4°C
PCO2 ↑ : ± 5 mmHg at 37°C
0,5 mmHg at 2-4°C
PO2 ↓: 2-6 mmHg/hr at room temperature
4-12 mmHg at 37°C
SENTRIFUGASI
Salah satu tahapan utama dalam fase pra analitik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sentrifugasi:
a. Sampel dengan antikoagulan dapat langsung
disentrifugasi
b. Sampel tanpa antikoagulan rekomendasinya ditunggu
sampai terjadi bekuan 30-60 menit. Bisa dipercepat
dengan adanya clot activator.
4. Glukosa
Sampel untuk pemeriksaan glukosa harus segera
dipreparasi karena glukosa akan dikonsumsi oleh sel
darah.
5. Pemeriksaan cairan tubuh terutama Liquor
cerebrospinal harus dikerjakan sesegera mungkin.
Pada suhu ruang 40% LCS akan lisis dalam waktu 2 jam
sel di LCS jumlahnya relatif sedikit
Brunzel NA. Fundamentals Urine and Body Fluid Analysis. 4 th ED. St Louis Missouri: Elsivier 2013: 339-47.
URINALISIS
Urin
harus sudah diperiksa maksimal 2 jam
paska pengambilan sampel
HEMOLITIK
LIPEMIK
IKTERIK
Hemolisis
Penyebab Hemolisis
a. In vivo: hemolitik intravaskular
b. In vitro: karena teknik flebotomi yang tidak tepat, handling
dan transport sampel yang tidak tepat, freezing and thawing
terlalui sering
Mekanisme Interfensi
a. Lepasnya komponen darah ke serum/plasma
b. Interferensi spektrofotometer/kolorimetri oleh hemoglobin
yang terlarut
c. Keterlibatan hemoglobin dalam reaksi kimia yang terjadi pada
proses analitik.
d. Dilusi komponen serum atau plasma
Hemolisis
Interferensi
Beberapa parameter yang mengalami PENINGKATAN
karena hemolisis:
Kalium, LDH, SGOT, SGPT, CK, Besi, Fosfat, TP/albumin,
Mg, Ca, ALP
Beberapa parameter yang mengalami PENURUNAN karena
hemolisis:
Troponin T, haptoglobin, bilirubin, amilase, bikarbonat
Lipemik
Penyebab Lipemik:
Darah yang tinggi trigliserid. Lipoprotein yang paling berperan
meningkatkan turbiditas adalah kilomikron.
Mekanisme Interferensi:
- Light scattering akan mempengaruhi absorbance untuk metode
end point.
- Volume displacement effect mengurangi kandungan analit,
terutama elektrolit Na dan K.
- Hemolisis eritrosit akan lebih mudah pada kondisi lipemik
- Inhomogenisitas sampel
- Interferensi fisik dan kimia
Lipemik
Interferensi
Beberapa parameter yang mengalami PENINGKATAN karena
lipemik:
Asam empedu, bilirubin direk, TIBC, magnesium.
Beberapa parameter yang mengalami PENURUNAN karena
lipemik:
Na, K, Cl, bikarbonat, LDH
Ikterik
Interferensi
Beberapa parameter yang mengalami PENINGKATAN
karena ikterik:
Magnesium
Beberapa parameter yang mengalami PENURUNAN karena
lipemik:
Kolesterol, TG, kreatinin, asam empedu, lipase, total
protein, asam urat, GGT.
Kriteria Rejeksi Sampel
Lippi G, Salvagno G, Lampus S et al. Impact of blood cell counts and volumes on glucose concentration in uncentrifuged
serum and lithium-heparin blood tubes. Clin Chem Lab Med 2018; 56: 2125-31
Dampak Error Pra Analitik terhadap Pasien
dan Institusi Kesehatan