Anda di halaman 1dari 8

Bioteknologi Modern

Hewan dan Tanaman


Transgenik

Disusun oleh :
Aproditha Alya Chairani

Kelas IX. I
1. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan
dengan menerapkan teknik rekayasa genetik. Rekayasa
genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk
mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA
baru. Salah satu produk hasil rekayasa genetic adalah
dengan membuat organisme transgenik.
Organisme transgenik adalah organisme yang
menggunakan bagian gen organisme lain di dalam
tubuhnya.
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi
atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda
atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini
bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang
diinginkan, misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu
tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap organisme
pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih
tinggi dari tanaman alami. Sebagian besar rekayasa atau
modifikasi sifat tanaman dilakukan untuk mengatasi kebutuhan
pangan penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga
permasalahan kekurangan gizi manusia sehingga pembuatan
tanaman transgenik juga menjadi bagian dari pemuliaan
tanaman.

Pembuatan Tanaman Transgenik


Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode,
yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang
diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi
(metode transfer DNA dengan bantuan listrik).
 Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil Metode ini
sering digunakan pada spesies jagung dan padi Untuk melakukannya,
digunakan senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil
berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikro-proyektil tersebut
akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman.
Penggunaan senjata gen memberikan hasil yang bersih dan
aman,meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama
penembakan berlangsung.
 Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium
tumefaciens. Bakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi
tanaman secara alami karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor
(pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing. Di dalam plasmid Ti
terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk menyebabkan
penyakit tanaman tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke
dalam tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya, A.
tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid
tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman. Setelah DNA asing
menyatu dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan
dapat diekspresikan tumbuhan.

 Metode elektroporasi. Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman


yang akan menerima gen asing harus mengalami pelepasan dinding
sel hingga menjadi protoplas (sel yang kehilangan dinding sel).
Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk
membuka pori-pori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat
masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA
kromosom tanaman. Kemudian, dilakukan proses pengembalian
dinding sel tanaman.
Modifikasi Foto
Padi Mengandung Gen dari tumbuhan narsis,
provitamin A (beta- jagung, dan bakteri Erwinia
karotena) dalam jumlah disisipkan pada kromosom
tinggi.[15] padi.[15]

Jagung, Tahan (resisten) Gen toksin Bt dari bakteri


kapas, terhadap hama.[16] Bacillus thuringiensis
kentang ditransfer ke dalam
tanaman.[15][16]
Tembakau Tahan terhadap cuaca Gen untuk mengatur
dingin.[15] pertahanan pada cuaca dingin
dari tanaman Arabidopsis
thaliana atau dari
sianobakteri (Anacyctis
nidulans) dimasukkan ke
tembakau.[15]
Tomat Proses pelunakan tomat Gen khusus yang disebut
diperlambat sehingga antisenescens ditransfer ke
tomat dapat disimpan dalam tomat untuk menghambat
lebih lama dan tidak enzim poligalakturonase (enzim
cepat busuk.[17] yang mempercepat kerusakan
dinding sel tomat).[16] Selain
menggunakan gen dari bakteri
E. coli, tomat transgenik juga
dibuat dengan memodifikasi
gen yang telah dimiliknya
secara alami.[17]
Kedelai Mengandung asam oleat Gen resisten herbisida dari
tinggi dan tahan terhadap bakteri Agrobacterium galur
[15][18]
herbisida glifosat. CP4 dimasukkan ke kedelai dan
Dengan demikian, ketika juga digunakan teknologi
disemprot dengan molekular untuk meningkatkan
herbisida tersebut, hanya pembentukan asam oleat.[15][18]
gulma di sekitar kedelai
yang akan mati.
Ubi jalar Tahan terhadap penyakit Gen dari selubung virus tertentu
tanaman yang disebabkan ditransfer ke dalam ubi jalar dan
virus.[19] dibantu dengan teknologi
peredaman gen.[19]
Kanola Menghasilkan minyak Gen FatB dari Umbellularia
kanola yang mengandung californica ditransfer ke dalam
asam laurat tinggi tanaman kanola untuk
sehingga lebih meningkatkan kandungan asam
menguntungkan untuk laurat.[20]
kesehatan dan secara
ekonomi.[20] Selain itu,
kanola transgenik yang
disisipi gen penyandi
vitamin E juga telah
ditemukan.[16]
Pepaya Resisten terhadap virus Gen yang menyandikan
tertentu, contohnya selubung virus PRSV
Papaya ringspot virus ditransfer ke dalam tanaman
(PRSV).[21] pepaya.[21]
Melon Buah tidak cepat Gen baru dari bakteriofag T3
busuk.[22] diambil untuk mengurangi
pembentukan hormon etilen
(hormon yang berperan dalam
pematangan buah) di melon.[22]
Bit gula Tahan terhadap Gen dari bakteri
herbisida glifosat dan Agrobacterium galur CP4 dan
glufosinat.[23] cendawan Streptomyces
viridochromogenes ditransfer
ke dalam tanaman bit gula.[23]

Prem Resisten terhadap Gen selubung virus cacar


(plum) infeksi virus cacar prem prem ditransfer ke tanaman
(plum pox virus).[24] prem.[24]

Gandum Resisten terhadap Gen penyandi enzim kitinase


penyakit hawar yang (pemecah dinding sel
disebabkan cendawan cendawan) dari jelai (barley)
Fusarium.[25] ditransfer ke tanaman
gandum.[25]
B. Hewan Transgenik
Hewan transgenik merupakan hewan yang diinjeksi
dengan DNA dari hewan lain. Transformasi gen tersebut yang
umumnya berasal dari spesies yang sama, tapi dapat juga berasal
dari spesies berbeda yang dilakukan terhadap embrio sebelum
hewan transgenik tersebut dilahirkan. Transformasi genetik
diharapkan menyebabkan mutasi spontan sehingga genetik dari
hewan yang ditransformasi termodifikasi sesuai dengan gen yang
diharapkan muncul sebagai performans.
Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi
rekayasa genetic pada hewan bertujuan untuk menghasilkan
hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang
berkualitas, ikan yang cepat besar dan mengandung vitamin
tertentu, dan sebagainya.
 Bioteknologi banyak digunakan untuk rekayasa reproduksi pada
hewan, misalnya proses kloning. Berikut adalah proses kloning.

Anda mungkin juga menyukai