Anda di halaman 1dari 26

Konsep Perancangan

Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)

Mahasiswa Arsitek Semester V

Mata Kuliah : Studio Perancangan IV


Dosen Pebimbing : Ir. Diyotra Tori Vikri Kristyan Arisaputra / 17550009
Rumah Sakit Ibu dan Anak
Rumah Sakit Ibu dan Anak berdasarkan klasifikasi tipe rumah sakit adalah rumah sakit khusus tipe E (spesial
hospital) yang menyalenggarakan hanya satu macam pelayan kesehatan kedokteran saja, yaitu dalam bidang
pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Di dalam Rumah Sakit Ibu dan Anak pelayanan dan fasilitas yang ada
ditujukan supaya ibu dan anak merasa aman serta nyaman untuk berada di rumah sakit. Diketahui bahwa baik ibu
yang sedang mengandung maupun tidak serta ibu yang sedang mengalami penyakit seputar kehamilan tentu saja
memiliki karakter yang berbeda, sehingga perlu pelayanan khusus untuk para ibu di bidang kesehatan. Hal ini
hampir serupa dengan karakter anak kecil yang tidak mungkin disamakan dengan orang dewasa pada umumnnya,
sehingga dalam perkembangan jaman saat ini, pelayanan maupun fasilitas bagi ibu dan sangat diharapkan
keberadaannya.
Tujuan Pengadaan Rumah Sakit Ibu dan Anak
a. Rumah sakit cenderung memberikan kesan yang menakutkan terutama bagi anak kecil, oleh sebab itu lewat
pengadaan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini bertujuan memberikan rasa ceria dan tidak takut bagi pasiennya
terutaman anak kecil. Sehingga rasa ketidak takutan tersebut akan ikut membantu dalam proses penyembuhan
pasien.
b. Terkadang rumah sakit juga kurang memperhatikan faktor keamanan serta kenyamanan khususnya bagi ibu dan
anak yang memiliki karakter khusus dibanding orang dewasa pada umumnya. Sehingga pengadaan Rumah
Sakit khusus Ibu dan Anak ditujukan agar para pasien (ibu dan anak) lebih merasa aman dan nyaman berada di
rumah sakit, dan secara tidak langsung membantu proses penyembuhan pasien.
c. Sering pasien yang datang di rumah sakit umum mendapatkan perlakuan yang sama, tetapi tidak disadari
seandainya diantara pasien tersebut ada ibu yang sedang hamil atau anak kecil yang membutuhkan perlakuan
khusus, mengingat karakter mereka yang tidak bisa disamakan dengan kareakter orang dewasa pada
umumnya. Sehingga lewat pengadaan Rumah Sakit Ibu dan Anak ini diharapkan pasien ibu dan anak
mendapatkan perlakuan yang khusus.
d. Bagi keluarga yang mendapatkan masalh dalam memperoleh keturunan, sering mereka merasa rendah diri dan
bingung kemana mereka harus mengatasi masalah tersebut, begitu pula sebaliknya pada keluarga yang malah
sulit mengontrol keturunan, meraka terkadang bingung harus pergi kemana untuk memperoleh solusi dari
masalah keluarga tersebut. Maka lewat pengadaan Rumah Sakit Ibu dan Anak diharapkan keluarga yang
membutuhkan solusi atas permasalahan seputar kehamilan dapat mengatasi masalahnya tersebut tanpa
merasa rendah diri.
Faktor Penyebab Adanya Rumah Sakit Ibu dan Anak
a. Takut rumah sakit Suasana di rumah sakit sering menjadi dilema bagi ibu dan anak. Jarum suntik, alat
bedah, atau mungkin darah merupakan sesuatu yang sangat ditakuti oleh banyak orang khususnya anak-
anak.

b. Kurang rasa aman dan nyaman. Seorang ibu yang sedang hamil khususnya, pasti mendambakan seorang
buah hati yang sehat, sehingga ibu hamil pasti sangat menjaga kondisi kandungannya. Oleh sebab itu ibu
hamil cenderung memilih tempat dalam berpergian, ibu hamil lebih memilih ke tempat-tempat yang dirasa
aman dan nyaman untuk ibu hamil dan bayi di dalam kandungannya. Bangunan rumah sakit yang ada saat ini
cenderung kurang memperhatikan detil-detil bangunan yang kurang aman dan nyaman

c. Kesadaran perlunya perlakuan khusus bagi ibu dan anak Diketahui bahwa memang ibu dan anak
membutuhkan perlakuan yang tidak mungkin disamakan dengan orang dewasa pada umumnya. Seorang ibu
yang sedang hamil cenderung berhati-hati dan menjaga benar-benar kondisi kandungannya, sedangkan anak
kecil malah cenderung lebih hyperaktif, sehingga memang diperlukan perlakuan khusus terhadap inu dan anak.
Jenis Pelayanan di Rumah sakit Ibu dan Anak

Pelayanan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak yang diberikan kepada pasien antara lain :

a. Preventif Merupakan pelayanan untuk mencegah pasien b. Kuratif Merupakan usaha penyembuhan
terjangkit dari penyakit, hal ini dapat dilakukan dengan cara : pada pasien dengan cara pengobatan dan
perawatan berupa :
Pemeriksaan rutin terhadap perkembangan bayi dan ibu hamil
Konsultasi kesehatan Persalinan Pembedahan Pengobatan
Penyuluhan tentang gizi ibu dan anak
Imunisasi dan KB c. Rehabilitasi Merupakan tindakan
penyembuhan kondisi fisik pasien setelah
melampaui masa pengobatan berupa :

Perawatan atau pemulihan kesehatan


Perawatan bayi
Lokasi Tapak RSIA
 Lokasi tapak berada di Jalan
Taman Brawijaya No.1,
RT.3/RW.3, Cipete Utara, Kec.
Kebayoran Baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta dengan luas
tanah 6.711,82 m².

Gambar Peta Lokasi Sumber : Googlemaps


Analisa Tata Guna Lahan
Dari peta RTRW Kec. Kebayoran Baru diatas, lokasi
LLETAK berada di zona Pelayanan Umum dan Sosial dengan
LOKASI
kode subblok 005.S2

Gambar Peta RTRW Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta selatan


Sumber : dcktrp.jakarta.go.id

Tabel 1. Intensitas Pemanfaatan Ruang Kecamatan Kebayoran Baru


Sumber : dcktrp.jakarta.go.id
dari tabel intensitas pemanfaatan ruang kecamatan
Kebayoran Baru diatas didapat data sebagai berikut :
a. No. Blok : 04
b. ID Subblok : 04.005.S2
c. Zona Lokasi : Zona Pelayanan Umum dan Sosial
d. KDB (Koef.Dasar Bangunan) : 40%
e. KLB (Koef.Luas Bangunan) : 1,60
f. KB (Ketinggian Bangunan) : 4 Lantai
g. KDH (Koef.Daerah Hijau) : 35 %
h. KTB (Koef.Tinggi Bangunan) : 50%

Luas Lahan 0,6711 ha. 6.711,82 m²


KDB 40% x 6.711,82 m² 2.684,728 m²
KLB 1,60 x 6.711,82 m² 10.738,912 m²
KDH 35% x 6.711,82 m² 2.349,137 m²
KTB 50% x 6.711,82 m² 3.355,91 m²
GSB 10 m

Tabel 2. Perhitungan luas pemanfaatan ruang


Analisa Batasan-batasan site :
 Sisi Barat : Mentari School dan Warung warga
Site  Sisi Timur : Jl. Pangeran Antasari dan Griya Prapanca

 Sisi Utara : Jl. Taman Brawijaya dan PT. Bank Niaga, Tbk.

 Sisi Selatan : Perkampungan Rumah Warga

Analisa
Main Entrance
Analisa Klimatologi Arah datang sinar matahari

Sirkulasi angin

Tanaman peneduh

Sirkulasi angin

Arah datang sinar matahari sore


Analisa Kebisingan
Tingkat kebisingan
rendah

Tingkat kebisingan
tinggi

Tidak ada kebisingan


Konsep Utilitas Bangunan
 Konsep Sistem Pengolahan Limbah
Salah satu solusi dalam menangani permasalahan
limbah medis dan non medis jenis padat (kering dan
basah) dalam Rumah Sakit Anak yaitu dengan
menggunakan incinerator. Untuk mengatasi limbah
medis dan non medis jenis padat (kering dan basah)
dengan pemilihan jenis limbah berdasarkan
pemusnahannya. Proses ini dapat melakukan
penghancuran sampah kering dengan tungku
pembakaran, kemudian dikelola dan sekaligus
dihancurkan hampir seluruh limbah medis atau non
medis secara maksimal.
Tabel Jenis Limbah pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Sumber : http://www.maxpelltechnology.com/incineratormedis.php

Konsep Skema Pengolahan Limbah dengan Incinerator Skema Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Sumber : http://www.maxpelltechnology.com/incineratormedis.php Sumber : http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.html
Sistem Distribusi Air
Bersih dan Kotor
Sistem Jaringan air bersih pada Rumah Sakit Anak ini menggunakan sistem downfeed.
Sistem ini mendistribusikan air bersih dengan memompa air bersih ke tendon
penyimpanan lalu mendistribusikan dengan memanfaatkan gravitasi.

Penggunaan sistem downfeed pada jaringan air bersih


akan menghemat biaya konsumsi listrik yang digunakan
oleh RSIA karena pompa akan berhenti bekerja jika
tendon air penuh. Penggunaan pipa distribusi terbuat
dari bahan-bahan tahan karat antara lain: pipa logam
terbuat dari baja untuk saluran air panas atapun pipa
plastik terbuat dari polyethylene (PE), polyvinyl chloride
(PVC), butadiena styrene (ABS) untuk distribusi air.
Sistem Distribusi air kotor pada Rumah Sakit Anak ini
menggunakan sistem sewage system dengan pipa Gambar Sistem Distribusi Air Kotor
Sumber : Bahan Kuliah Utilitas
ganda. Pada sistem ini menggunakan sistem pipa
ganda untuk memisahkan saluran pembuangan sisa Penggunaan sistem pipa ganda untuk
limbah medis dan saluran untuk pembuangan tinja. memisahkan limbah medis dengan limbah
Gambar 5. Sistem Distribusi Air Bersih
Sumber : Bahan Kuliah Utilitas
tinja dari pasien yang mengandung bakteri
dan virus yang memiliki kemungkinan
dapat menular dapat diolah dengan
maksimal sebelum di buang ke
lingkungan.
Sebagai bangunan fasilitas umum yang melayani penduduk dalam jumlah yang cukup
Konsep Sistem banyak, Rumah Sakit Ibu dan Anak harus memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran
seperti dibawah ini:
Keamanan terhadap • Tersedia tangga darurat jika banguna berlantai banyak yang dapat di jangkau pada
Kebakaran setiap titik maksimum 25 m, dengan lebar tangga minimum 1,2 m. Tangga darurat juga
dilengkapi blower, dan dilengkpai pintu yang memiliki indeks tahan api kurang lebih 2
jam dengan minimum 0,90 m
• Koridor dengan lebar minimum 1,8 m dan 2,5 jika ada lift kebakaran
• Elemen konstruksi bangunan seperti dinding, kolom, lantai harus memiliki ketahanan
terhadap api.
• Bangunan dilengkapi dengan penerangan darurat seperti sumber tenaga baterai,
lampu penunjuk penerangan pada pintu keluar, dan koridor.
Sistem pencegahan untuk fungsi utama yaitu:

1) Fire alarm
2) Sprinkler
3) Fire extinguisher
4) APAR
Gambar Konsep Pencegahan
5) Hydrant
KebakaranSumber : Bahan Kuliah Utilitas
Suplai air pada hydrant berasal dari reservoir bawah bertekanan tinggi, sedang air pilar
hydrant di luar bangunan disambungkan dengan jaringan pengairan dari water treatment plan.
Konsep Sistem Pengkodisian Udara
1. Sistem pengudaraan / penghawaan menggunakan AC 2. Sistem AC central akan mempermudah kinerja pengkodisian
(Air Conditioner) di setiap ruangan. Dan penggunaan udara di dalam Rumah Sakit Ibu dan Anak, karena media
exhaust pada ruangan pantry melalui shaft. Penggunaan outputnya dapat bervariasi yaitu dapat di atur sendiri (Split
AC/ exhaust setiap lantai berbeda jumlahnya sesuai sistem) ataupun yang diatur secara terpusat. Sistem split dapat
kebutuhan ruang. Sistem ini bisa menghemat biaya digunakan pada ruang-ruang dalam unit-unit Rumah Sakit Ibu
pengeluaran. dan Anak, sedangkan sistem terpusat dapat digunakan pada
bagian luar atau selasar-selasar Rumah Sakit Ibu dan Anak.

Gambar Sistem Pengkondisian Udara Air ConditionerTerpusat

Sumber : Bahan Kuliah Utilitas


Elevator/ Lift
- Ukuran lift rumah sakit minimal 1,50 m x 2,30 m dan lebar pintunya tidak kurang dari 1,20 m
untuk memungkinkan lewatnya tempat tidur dan stretcher bersama-sama dengan pengantarnya.

- Lift penumpang dan lift service dipisah bila dimungkinkan.

- Jumlah, kapasitas, dan spesifikasi lif sebagai sarana hubungan vertikal dalam bangunan gedung
harus mampu melakukan pelayanan yang optimal untuk sirkulasi vertikal pada bangunan, sesuai
dengan fungsi dan jumlah pengguna bangunan rumah sakit.

- Setiap bangunan rumah sakit yang menggunakan lif harus tersedia lif kebakaran yang dimulai
dari lantai dasar bangunan (ground floor).

- Lif kebakaran dapat berupa lif khusus kebakaran atau lif penumpang biasa atau lif barang yang
dapat diatur pengoperasiannya sehingga dalam keadaan darurat dapat digunakan secara khusus
oleh petugas kebakaran.
Type Kamar Inap Rumah Sakit
Standar Ruang Kamar Inap Rumah Sakit
Standar Toilet Pasien dan Langit-langit Rumah Sakit
(1) Umum.
Langit-langit harus kuat, berwarna terang, dan mudah
dibersihkan.

(2) Persyaratan langit-langit.

(a) Tinggi langit-langit di ruangan, minimal 2,80 m, dan


tinggi di selasar (koridor) minimal 2,40 m.
(b) Rangka langit-langit harus kuat.
(c) Bahan langit-langit antara lain gipsum, acoustic tile,
GRC (Grid Reinforce Concrete), bahan logam/metal.

Gambar denah toilet rumah sakit


Standar Koridor
Rumah Sakit
Konsep Struktur Bangunan
Suatu bangunan yang baik juga memperhatikan perancangan stuktur pada bangunan tersebut, Rumah Sakit Ibu dan
Anak sebagai bangunan publik tentunya harus memperhatikan jenis sistem struktur yang digunakan serta material
strukturnya untuk mendapatkan kualitas perancangan struktur yang baik.
a. Jenis Sistem Struktur

Rumah Sakit merupakan jenis bangunan yang di tuntut mempunyai ketahanan struktur yang tinggi
mengharuskan bangunan RSIA yang diperkirakan dibangun hingga 4 lantai harus berstruktur kuat.
Unsur-unsur struktur dasar bangunan adalah:

(1) Unsur linier : kolom dan Balok

(2) Unsur permukaan : dinding dan plat

(3) Unsur spatial : inti (core)

Perpaduan dari unsur-unsur dasar di atas akan membentu struktur tulang dari bangunan, salah satunya
yang di anggap memungkinkan untuk RSA adalah struktur rangka kaku (Rigid Frame) yang
dikombinasikan dengan pondasi tiang pancang.
b. Material Struktur

Rumah Sakit Ibu dan Anak ini akan menggunakan beton dan
baja. Material-material tersebut akan digunakan berdasarkan
sifatnya misalnya untuk plat lantai dan dinding penyangga
beban akan digunakan material beton. Sedangkan untuk
konstruksi atap akan digunakan material baja.
Gambar Pondasi Bangunan Sumber : Bahan Kuliah Utilitas
 Beton

Struktur beton akan memberikan kesan berat namun mudah untuk


dikerjakan dan dikembangkan. Sangat sesuai untuk rangka beton
dan digunakan pada lantai bangunan bertingkat.

 Baja

Merupakan konstruksi berat, mudah dibongkar pasang dan sesuai


untuk atap pelana dan limasan.
c. Jarak antar Kolom

Jarak antar kolom Rumah Sakit Ibu dan Anak ini yaitu 8 m x 8 m, hal ini karena pertimbangan sirkulasi antar
ruang ysng memerlukan space lebar untuk memudahkan sirkulasi temp

d. Dimensi Balok dan Kolom

- Tinggi balok induk = 1/12 x bentang 1/12 x 8 m = 0,67 m atau 67 cm


- Lebar balok induk = ½ x tinggi balok induk ½ x 67 cm = 33,5 cm
- Tinggi balok anak = 1/15 x bentang 1/15 x 8 m = 0,53 m atau 53 cm
- Lebar balok anak = ½ x tinggi balok anak ½ x 53 cm = 26,5 cm
- Lebar penampang kolom = Lebar balok + (2x5 cm) 33,5 + 10 = 43,5 cm (dibulatkan 44 cm)
Jadi ukuran kolomnya adalah 44 cm x 44 cm
Konsep Arsitektur RSIA Healing Environtment
Pengertian Rumah Sakit Healing Environment
Kata “healing” diartikan sebagai
sebuah keselarasan antara pikiran, tubuh,dan jiwa. Dan kata “environment” diartikan sebagai perilaku terjadi yang
mencakup lingkungan potensial dan aktual. Dengan demikian Healing Environment merupakan sebuah lingkungan
yang dirancang untuk menciptakan keharmonisan antara pikiran, tubuh, dan jiwa.(Laurens, 2004) Pendekatan
Desain Healing Environment Menurut Murphy (2008), ada tiga pendekatan yang digunakan dalam mendesain
Rumah Sakit Healing Environment, yaitu alam, indra dan psikologis.
1. Alam (Nature) Healing garden mengacu pada
ada beberapa jenis taman di berbagai fitur taman yang memiliki
dalam rumah sakit, yaitu kesamaan dalam mendorong
contemplative garden, restorative pemulihan stres dan dapat
garden, healing garden, enabling memberikan pengaruh positif pada
garden dan therapeutic garden. pasien, pengunjung dan staff rumah
Contemplative garden dapat sakit. Therapeutic garden merupakan
menenangkan pikiran dan sebuah taman yang mencoba
memperbaiki semangat. meningkatkan terapi medis
Restorative lingkungan di dalam kondisi
garden dapat membuat perasaan pengobatan medis. Enabling garden
orang yang sakit menjadi lebih merupakan taman yang
baik. memungkinkan semua orang
berbagai usia bisa menikmati dan
berinteraksi.
2. Indera (Sense)
Panca Indra meliputi b. Indra pengelihatan : melalui 3. Psikologi (Phsycology)
pendengaran, penglihatan, lukisan alam, penataan cahaya Secara psikologis, perawatan
peraba, buatan lewat lampu, dan penataan pasien diberikan dengan
penciuman dan perasa. warna sangat bisa membuat mata memperhatikan pilihan, terhadap
a. Indra pendengaran : pasien menjadi relaks atau santai. kebutuhan dan
bisa c. Indra peraba : melalui sentuhan nilai-nilai yang bisa menuntun
mendapatkan ketenangan melalui seorang pasien dapat menegaskan keputusan klinis pasien. Sehingga
suara-suara yang menyenangkan, apa yang dilihat, dicium dan Healing Environment dapat
misalnya suara musik, hal dirasa dalam sebuah proses membantu proses pemulihan pasien,
tersebut penjelajahan. mengurangi rasa sakit dan depresi
bisa mengurangi tekanan darah atau stress.
d. Indra penciuman : lewat aroma
dan detak jantung dengan wewangian tumbuhan terbukti jangka waktu perawatan yang minim,
menciptakan sensasi kenikmatan bisa menenagkan pikiran dan selain itu proses penyembuhan
yang mempengaruhi sistem saraf. memacu detak jantung untuk pasien
yang dapat mengobati depresi, kembali bersemangat, sedangkan lebih optimal. Konsep Healing
menenangkan pikiran, dan aroma bau yang tidak sedap dan Environment dirasa sangat serasi
bersantai bagi anak-anak autis menyengat dapat meningkatkan dengan kebutuhan objek rancangan.
maupun pasien kejiwaan, gangguan pernapasan bagi Penulis berharap hal tersebut bisa
sedangkan gemericik air terjun penderita asma. membantu pihak medis dalam
atau air mancur, dapat proses
mempengaruhi energi spiritual penyembuhan pasien.
dan bisa membangkitkan
perasaan
Desain Penerapan Konsep Healing Environment
Konsep Penerapan Healing Environment
Berikut ini ada beberapa poin penerapan Healing Environment dalam perancangan:
• Warna
Secara psikologis tubuh kita sangat peka terhadap warna. Setiap warna dapat memberikan dampak yang berbeda-
beda dalam sebuah desain Healing Environment. Biasanya dunia medis menggunakan warna yang lembut (soft)
atau yang mendekati unsur alam.

Anda mungkin juga menyukai