Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat Reproduksi mungkin ketika kita mendengar kata itu, kita memiliki pikiran yang
negative. Padahal belum tentu semua hal yang berkaitan dengan alat reproduksi memiliki sisi
negative. Pasti ada pertanyaan seperti”Kalau begitu apa sisi positifnya?” Sisi positifnya tentu
dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan sex education. Melalui sex education, kita tidak
diperbolehkan mempraktekkan dari sisi negatifnya, melainkan kita harus mempraktekkan dari
sisi positifnya. Akan tetapi, sisi negatifnya dapat kita gunakan sebagai acuan boleh atau tidaknya
hal itu dilakukan serta dampak yang dapat ditimbulkan. Kita sepakat bahwa kesehatan adalah
suatu hal yang sangat berharga dalam kehidupan ini.Termasuk di dalamnya,kesehatan reproduksi
manusia(khususnya remaja). Di Era Globalisasi ini, masih banyak remaja yang kurang
memperhatikan kesehatan dan kebersihan alat reproduksi mereka, bahkan para remaja sekarang
jauh lebih mementingkan penampilan luar (wajah dan cara berpakaian) daripada kesehatan alat
reproduksi mereka yang dapat menentukan masa depan mereka terutama setelah menikah.
Para remaja masih belum tahu bagaimana cara membersihkan alat reproduksi secara tepat
dan mungkin masih banyak yang belum tahu mengenai bahaya/ penyakit-penyakit yang muncul
berkaitan dengan alat reproduksi mereka masing-masing. Disini diharapkan agar para remaja
lebih meningkatkan pengetahuan mereka mengenai alat reproduksi mereka, guna menciptakan
remaja yang memiliki imunitas yang tinggi dan berkualitas. Berdasarkan latar belakang diatas
maka kami mahasiswa STIKes Surya Mitra Husada akan melaksanakan penyuluhan tentang
kesehatan reproduksi, khususnya di siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan Daha 2.

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan
Daha 2 dapat mengetahui secara luas tentang kesehatan reproduksi.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan
Daha 2 dapat:
a) Mengetahui definisi kesehatan reproduksi
b) Mengetahui anatomi organ reproduksi
c) Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi

C. Manfaat Penyuluhan
1. Bagi peserta penyuluhan
Setelah diberikan penyuluhan di harapkan siswa-siswa kelas 8A SMP Pawyatan Daha 2
mendapatkan wawasan atau pengetahuan lebih banyak tentang kesehatan reproduksi dan dapat
menjaga kesehatan organ reproduksi.
2. Bagi mahasiswa
Dengan memberikan penyuluhan diharapkan mahasiswa mampu belajar bagaimana cara
memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas dan mampu menyelesaikan tugas praktek yang
diberikan oleh dosen yang bersangkutan.
D. Sasaran Penyuluhan
Siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan Daha 2 Kota Kediri
E. Kepanitiaan
1. MODERATOR : Feby Fajar Rianatasari
2. PEMATERI : Hakim Tobroni HR
3. OPERATOR : Hendri Pratama

4. NOTULEN : Samuel Kaka

5. OBSERVER : Fentri Novia A


6. DOKUMENTASI : Sefrianus Oe Leu
F. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu pelaksanaan
Hari, tanggal : Sabtu,11 Mei 2013
Waktu : 08.20 WIB-09.00 WIB
2. Tempat pelaksanaan
Kelas 8A SMP Pawyatan Daha 2 Kota Kediri
G. Pokok/Jadwal Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu
Pembukaan 5 menit
Pelaksanaan 20 menit
Evaluasi/Tanya jawab 10 menit
Penutup 5 menit

H. Alat dan Sarana


Alat Jumlah
LCD 1
Laptop 1
Leaflet 40
Sound System 1
Kamera 1

BAB II
MATERI
A. PENGERTIAN KESEHATAN REPRODUKSI
Remaja perlu pahami kesehatan reproduksi karena pemahaman mengenai kesehatan
reproduksi sangat penting agar remaja bisa mempersiapkan dirinya lebih baik dalam memasuki
kehidupan berkeluarga. Oleh sebab itu diharapkan remaja bisa mengatur fungsi dan proses
reproduksinya serta bisa lebih bijak dalam membangun perilaku seksual yang bertanggung
jawab. Pengertian kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik
secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi fungsi serta prosesnya.
Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.Definisi kesehatan reproduksi
menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan
sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi dan proses.
Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut: 1) Hak
seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta
mempunyai kapasitas untuk bereproduksi; 2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau
seberapa banyak melakukannya; 3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh
informasi serta memperoleh aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi
maupun kultural; 4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai
sehingga perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara
aman.Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak
buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah,
dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat
tinggal yang terpencil).
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada
kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi
reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang
lain, dsb).
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli kebebasannya
secara materi, dsb).

4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit seksual menular
dsb).

B. ORGAN-ORGAN REPRODUKSI

1. Sistem Reproduksi Pada Pria

1. Penis
Organ kopulasi (persetubuhan), yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk
memindahkan sparma ke dalam organ reproduksi betina
2. Skrotum
Selaput pembungkus testis sebagai pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi
spermatozoa.
3. Testis
Kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang sebagai penghasil sel-sel sperma serta hormon
testosteron. Dalam testis, banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.

4. Epididimis
Saluran panjang dan berkelok yang keluar dari testis. Fungsinya, untuk menyimpan sperma
sementara dan mematangkan sperma selama kira-kira 3 minggu.
5. Vas deferens (saluran sperma)
Saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Fungsinya
untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
6. Saluran ejakulasi:
Saluran pendek yang menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra.
7. Uretra
Saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi yang terdapat di penis.

2. Sistem Reproduksi Pada Wanita

1) Vagina
Saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Fungsinya, sebagai organ
kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi.
2) Vulva
Suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu labia mayora dan
labia minora
a) Labia mayora
Sepasang bibir besar yang terletak di bagian luar melindungi organ di dalamnya.
b) Labia minora
Sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.
3) Ovarium (indung telur)
organ reproduksi utama wanita yang berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada
daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Fungsinya, untuk menghasilkan sel ovum dan hormon
wanita, yaitu hormon estrogen dan progesteron.
a) Estrogen,
Berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder (merangsang penebalan dinding rahim) serta
membantu dalam proses pematangan sel ovum.
b) Progesteron
Berfungsi memelihara masa kehamilan, contohnya menyiapkan endometrium sebagai tempat
implantasi embrio.
4) Fimbriae
Serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangakl ovarium berdekatan dengan ujung saluran
oviduk. Fungsinya untuk menangkap sel ovum matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
5) Infundibulu
Bagian ujung oviduk yang berbentuk corong dan berdekatan dengan fimbriae. Fungsinya
menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbrae.
6) Tuba falopi
Saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi
sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
7) Oviduk
Saluran panjang kelanjutan dari tuba falopi. Fungsinya sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi
sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
8) Uterus (rahim)
Organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang
mengecil. Fungsinya sebagai tempat pertumbuhan embrio selama kehamilan.
9) Cervix
Bagian dasar uterus yang berbentuk menyempit sehingga disebut leher rahim yang
menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus
menuju saluran vagina.
10) Saluran vagina
Saluran lanjutan dari cervix sampai pada vagina.
11) Klitoris:
Tonjolan kecil yang terletak di belakang vulva.

C. CARA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI


Perubahan fisik selama pubertas harus diikuti dengan perawatan, kebersihan dan
kesehatan fisik, terutama alat-alat reproduksi. Selama masa haid remaja perempuan
disarankan untuk memakan makanan yang mengandung banyak zat besi (bayam, hati,
buah-buahan, dll) karena selama masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau
kekurangan zat besi dalam darah. cara-cara memelihara kebersihan guna/manfaat
memelihara kebersihan.
Tips merawat kesehatan organ reproduksi
 PEREMPUAN
a. Air (Selama haid, menggunakan pembalut wanita untuk menampung darah haid. Pembalut dapat
dibeli di toko ataupun dibuat dengan kain bersih.
b. Mengganti pembalut empat jam sekali, atau lebih sering selama masa haid.
c. Setiap kali buang air, siramlah (basuh) alat kelamin dengan air yang bersih atau pengganti
tissue).
d. Setelah buang air besar,bersihkan alat kelamin dari depan ke belakang, bukan
sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin.
e. Jangan sering menggunakan antiseptik/cairan pembunuh kuman untuk mencuci alat
kelamin,khususnya vagina, karena akan mematikan mikro-organisme yang secara alami dapat
melindungi vagina
f. Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
g. Mengganti celana dalam dua kali sehari.
h. Gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
 LAKI-LAKI
a) Mandi secara teratur dua kali sehari.
b) Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
c) Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air besar maupun kecil.
d) Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut smegma) di penis
e) Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar bagian dalam
penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
f) Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat dapat mengganggu stabilitas suhu
testis di dalam buah zakar

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Judul : Kesehatan Reproduksi


Pokok Bahasan : 1. Definisi kesehatan reproduksi
2. Anatomi organ reproduksi
3. Cara menjaga kesehatan organ reproduksi
Hari/Tanggal : Sabtu,11 Mei 2013
Waktu : 08.20 WIB-09.00 WIB
Tempat : SMP 2 Pawyatan Daha Kota Kediri
Sasaran : Siswa dan siswi kelas 8A SMP 2 Pawayatan Daha Kota Kediri

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan
Daha 2 dapat mengetahui secara luas tentang kesehatan reproduksi
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan
Daha 2 dapat:
a. Mengetahui definisi kesehatan reproduksi
b. Mengetahui anatomi organ reproduksi
c. Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi

C. Materi
Terlampir

D. Metode
Ceramah dan tanya jawab

E. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1. Pembukaan: 1. Memberi salam pembuka Menjawab salam
5 menit 2. Memperkenalkan diri Memperhatikan
3. Menjelaskan pokok bahasan dan Memperhatikan
tujuan penyuluhan
4. Membagi leaflet Memperhatikan
2. Pelaksanaan: 1. Menjelaskan definisi kesehatan Memperhatikan
20 menit reproduksi
2. Menjelaskan anatomi organ Memperhatikan
reproduksi
3. Menjelaskan cara menjaga Memperhatikan
kesehatan organ reproduksi
3. Evaluasi: 1. Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab
10 menit materi yang telah diberikan pertanyaan
2. Memberi reinforcement kepada
peserta yang dapat menjawab Memperhatikan
pertanyaan
4. Terminasi: 1. Mengucapakan terimakasih atas Mendengarkan
5 menit peran serta peserta
2. Mengucapkan salam penutup Membalas salam

Anda mungkin juga menyukai