Anda di halaman 1dari 10

PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG YANG

MENGALAMI KETERBATASAN SUMBER DAYA MENGGUNAKAN


METODE PERATAAN PENUH (FULL LEVELLING) DENGAN
MICROSOFT EXCEL DAN OVERALLOCATED (LEVELLING) SUMBER
DAYA DENGAN MICROSOFT PROJECT

Ayu Puji Febryanti, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65144, Indonesia
E-mail : ayupujifebryanti@yahoo.com

ABSTRAK

Perencanaan penjadwalan yang memiliki permasalahan dengan keterbatasan sumber daya tenaga kerja perlu
dianalisa dengan cermat. Proyek pembangunan gedung FISIP Tahap II, Universitas Brawijaya Malang mengalami
keterlambatan pada akhir pelaksanaan proyek atau pada saat tahap finishing. Hal ini disebabkan oleh tidak dapat
terpenuhinya jumlah tenaga kerja seperti yang direncanakan. Tujuan skripsi ini untuk mengetahui aktifitas - aktifitas
yang mengalami keterlambatan, pekerjaan yang berada pada lintasan kritis, dan melakukan pengalokasian sumber
daya atau Levelling dengan Microsoft Project dan secara manual. Metode yang digunakan untuk perataan tenaga kerja
terbatas dilakukan Levelling dengan bantuan Microsoft Project dan Full Levelling secara manual dengan bantuan
Microsoft Excel. Perhitungan dengan kedua metode tersebut menghasilkan waktu keterlambatan yang sama sehingga
durasi proyek berakhir bersamaan. Pekerjaan pada tahap finishing yang mengalami keterlambatan pada pekerjaan
plafon, pengecatan dan ME. Pekerjaan pengecatan termasuk dalam lintasan kritis sehingga durasi pekerjaan akan
terlambat. Setelah dilakukan analisa dengan metode Levelling dengan bantuan Microsoft Project dan metode Full
Levelling dengan bantuan Microsoft Excel penjadwalan proyek menjadi terlambat. Perbedaan kedua metode tersebut
terletak pada urutan pelaksanaan aktifitas. Pada metode Levelling dengan Microsoft Project dilakukan perhitungan
waktu keterlambatan secara otomatis sedangkan dengan metode Full Levelling dilakukan perhitungan waktu
keterlambatan secara manual dan urutan pelaksanaan aktifitas ditentukan sendiri berdasarkan perhitungan waktu
tercepat.

Kata kunci : manajemen konstruksi, microsoft project, penjadwalan sumber daya terbatas

1. Pendahuluan yang langka seperti tenaga kerja harus dibuat


sebaik mungkin (Abrar Husein, 2009).
Pada setiap pelaksanaan proyek, sumber Pelaksanaan dilapangan, efisiensi dan
daya dalam hal ini dimaksudkan tenaga kerja efektivitas dalam penggunaan sumber daya
adalah hal yang sangat penting dimana tanpa berperan penting dalam kesuksesan suatu
sumber daya tenaga kerja maka suatu proyek proyek, terhambatnya tahapan-tahapan
tidak mungkin dapat berjalan. Alokasi sumber pelaksanaan proyek akan mempengaruhi
daya dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu pekerjaan proyek secara keseluruhan, terutama
alokasi sumber daya terbatas dan alokasi pada kegiatan yang berada pada jalur kritis.
sumber tak terbatas. Pada kenyataan Penjadwalan pada suatu proyek harus
pelaksanaan proyek, permasalahan alokasi dipikirkan secara matang, jika penjadwalan
dumber daya bukanlah alokasi tak terbatas, tidak direncanakan secara matang akan
melainkan alokasi sumber daya terbatas menyebabkan kebutuhan akan tenaga kerja
(Paulus Nugraha et al, 1986). Oleh karena itu, harian memuncak. Perencanaan penjadwalan
adanya keterbatasan dari sumber daya inilah yang memiliki permasalahan dengan
yang menyebabkan perencanaan sumber daya keterbatasan sumber daya tenaga kerja harus di
analisa dengan cermat. Pada pelaksanaan

1
pembangunan proyek gedung Fakultas Ilmu 1. Untuk mengetahui aktifitas apa saja
Sosial dan Politik Tahap II, Universitas yang merupakan aktifitas kritis setelah
Brawijaya Malang, pembangunan proyek dilakukan penjadwalan dengan Ms.
mengalami keterlambatan pada akhir Project.
pelaksanaan proyek atau pada saat tahap 2. Untuk mengetahui aktivitas – aktivitas
finishing. Hal ini disebabkan oleh tidak dapat apa yang mengalami keterbatasan
terpenuhinya jumlah sumber daya seperti yang sumber daya sehingga dapat
direncanakan yang dalam hal ini adalah tenaga mempengaruhi keterlambatan
kerja. Pada awal pelaksanaan proyek, proyek penyelesaian proyek.
dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya 3. Untuk mengetahui pengaruh
keterlambatan, ketersediaan tenaga kerja dapat penjadwalan proyek jika dilakukan
dipenuhi namun menjelang akhir leveling dengan Microsoft Project pada
pelaksaksanaan proyek tenaga kerja yang aktifitas – aktifitas yang memiliki
diperoleh mengalami kesulitan. Dikarenakan keterbatasan sumber daya
jumlah tenaga kerja yang seharusnya dipenuhi (overallocated).
jauh dibawah dari yang direncanakan maka 4. Untuk mengetahui pengaruh
pekerjaan proyek tersebut juga akhirnya penjadwalan proyek jika dilakukan
terlambat. alokasi sumber daya terbatas secara
Solusi untuk mengatasi penjadwalan manual (full Levelling).
dengan keterbatasan sumber daya ada 5. Untuk mengetahui perbedaan
bermacam – macam, yaitu salah satunya penjadwalan proyek yang mengalami
dengan pengurangan jumlah sumber daya dan keterbatasan sumber daya antara
overallocated sumber daya. Pada solusi pengurangan sumber daya dan
pengurangan jumlah sumber daya hubungan perubahan hubungan antar aktifitas.
antar aktifitas tetap atau dengan kata lain tidak
mengalami perubahan urutan dari aktifitas, 2. Tinjauan Pustaka
tetapi aktifitas yang sumber dayanya tidak
terpenuhi akan terhambat/molor sehingga akan 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
mempengaruhi keseluruhan jalannya proyek
Manajemen sumber daya manusia oleh
dengan kata lain proyek menjadi terlambat.
para penulis didefinisikan secara berbeda.
Sedangkan pada overallocated sumber daya
Edwin B. Flippo (1998) manajemen sumber
hubungan antar aktifitas mengalami perubahan,
daya adalah perencanaan, pengarahan dan
perubahan hubungan aktifitas ini bertujuan
pengawasan kegiatan – kegiatan pengadaan,
untuk memenuhi ketersediaan sumber daya
pengembangan, pemberiaan kompensasi,
pada suatu saat. Akibat dari berubahnya
pengintegrasian, pemeliharaan dan pengaturan
hubungan antar aktifitas, lintasan kritis juga
sumber daya manusia agar tercapai tujuan
akan mengalami perubahan sehingga jalannya
organisasi dan masyarakat. Sedangkan Harvey
proyek pun menjadi terlambat. Hal ini lah yang
dan Bowin (1996) menyetakan bahwa
akhirnya akan menimbulkan permasalahan
manajemen sumber daya manusia adalah
pada proyek.
kegiatan yang dilakukan untuk menarik,
Melihat latar belakang diatas, pada kasus
mengembangkan, memotivasi dan
pembangunan gedung FISIP Tahap II maka
mempertahankan kinerja pekerja dalam suatu
perlu adanya suatu penelitian untuk mencari
organisasi.
solusi sehingga kebutuhan jumlah sumber daya
tetap terpenuhi dengan resiko keterlambatan
sekecil mungkin.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah :

2
2.2 Perhitungan Kebutuhan dan Produktivitas  Aturan 2, memberikan prioritas pada
Tenaga Kerja kegiatan kritis atau mendekati kritis
dengan total float paling rendah, lalu
Tenaga kerja yang dibutuhkan pada proyek dilakukan penjadwalan terhadap
dapat ditentukan melalui koefisien yang ada kegiatan tersebut dengan cara basis
pada SNI, dengan rumus berikut ini : kontiniu (Continuous Basis).
N=  Aturan 3, memberikan prioritas pada
kegiatan yang mempunyai durasi paling
Pada cara modern, produktivitas tenaga pendek, lalu dilakukan penjadwalan
kerja untuk suatu pekerjaan sudah ditentukan terhadap kegiatan tersebut dengan cara
dalam bentuk tabel. Dengan cara perhitungan basis kontiniu (Continuous Basis).
SNI, tenaga kerja dapat dihitung dengan  Aturan 4, setelah dari salah satu dari 3
koefisien – koefisien tenaga kerja yang ada. aturan diatas terpenuhi, diberikan
Perhitungan pekerjaan yang dapat dilakukan pioritas pada kegiatan dengan prioritas
tenaga kerja per hari menurut SNI dapat rendah dengan cara basis terputus
ditentukan dengan rumus berikut ini : (NonContinuous Basis), kemudian
P= dilakukan interupsi oleh kegiatan yang
lebih tinggi prioritasnya.
Dengan rumus diatas dapat diketahui
kebutuhan dan produktivitas tenaga kerja 2.4 Microsoft Project 2007
berdasarkan koeffisien tenaga kerja.
Microsoft Project Professional 2007
2.3 Penjadwalan Sumber Daya Terbatas merupakan software administrasi proyek yang
digunakan untuk melakukan perencanaan,
Diperlukannya penjadwalan pada sumber pengelolaan, pengawasan, dan pelaporan data
daya terbatas dimaksudkan agar pelaksanaan dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan
proyek tetap dapat berlangsung, caranya keleluasaan lembar kerja serta cakupan unsur-
dengan mengoptimalkan penggunaan sumber unsur proyek menjadikan software ini sangat
daya (Abrar Husein, 2009). mendukung proses administrasi sebuah proyek.
Ada dua jenis batasan (constraints) yang Adapun hal yang dapat dilakukan dengan
harus diperhatikan dalam penjadwalan proyek, Microsoft Project adalah :
karena batasan tersebut berpengaruh terhadap 1. Penjadwalan Tugas – Tugas
waktu kerja dari suatu kegiatan. Batasan 2. Strategi Mengatasi Beban Lebih
tersebut adalah (Abrar Husein, 2009): Pembebanan lebih mengacu pada istilah
1. Logical constraint, batasan yang Overallocated, yaitu pembebanan sumber daya
diakibatkan oleh hubungan antar yang melebihi ketetapan seperti yang telah
aktifitas yang terjadi. ditentukan pada kalender sumber daya.
2. Resources constraint, batasan yang Pembebanan lebih ini akan
diakibatkan oleh ketidaktersediaannya menyebabkan melesetnya penyelesaian suatu
sumber daya. tugas (mundur), karena memang diluar
Selain itu ada empat aturan yang dapat kemampuan sumber daya. Idealnya,
diterapkan pada penjadwalan proyek dalam pembebanan ini dapat dikenali sejak dini,
hubungannya dengan alokasi sumber daya yang bahkan sebelum proyek berlangsung. Semakin
terbatas, yaitu : dini indentifikasi pembebanan berlebihan ini
 Aturan 1, memprioritaskan kegiatan lebih baik, sehingga permasalahan akan lebih
yang mempunyai J-node terkecil, lalu dini dideteksi dan masalah akan lebih awal
dilakukan penjadwalan terhadap teratasi. Jadi sebaiknya, setelah penyusunan
kegiatan tersebut dengan basis kontiniu jadwal, tindakan yang bijaksana adalah
(Continuous Basis).

3
mengadakan evaluasi secara cermat (Djoko aktivitas lainnya untuk mendapatkan hasil
Pramono,1996). penjadwalan proyek yang paling baik.
1. Overallocated (Leveling) Sumber Daya
3. Metodologi penelitian Pada metode ini dilakukan secara
Studi ini merupakan penelitian otomatis oleh software Ms. Project. Microsoft
kuantitatif dengan design penelitian komparasi Project akan secara otomatis melakukan
yang bertujuan untuk membandingkan hasil perataan terhadap sumber daya yang terjadi
analisa penjadwalan yang memiliki overallocated dengan mempertimbangkan
keterbatasan sumber daya terhadap proyek berbagai faktor, salah satu contohnya :
konstruksi gedung Perkuliahan FISIP Tahap II hubungan antar aktifitas.
Universitas Brawijaya dengan metode 2. Perataan Penuh (Full Levelling)
Levelling dengan excel (Full Levelling) dan Pada metode ini jumlah sumber daya
dengan Microsoft Project (Overallocated). yang dipakai per hari nya mencapai kondisi
Pendekatan studi yang digunakan dalam maksimum yang dapat disediakan oleh
menjawab studi tersebut adalah melalui penyedia. Sehingga apabila suatu pekerjaan
tahapan evaluasi dan kajian yang melingkupi telah selesai dikerjakan, sumber daya pada
pengumpulan data, analisa data, dan pekerjaan tersebut dapat dialokasikan pada
penyusunan laporan. Dari tahap pengumpulan pekerjaan berikutnya, sehingga tidak ada
data dilakukan kombinasi untuk proses analisa sumber daya yang mengganggur. Dengan
sehingga diperoleh output berupa kesimpulan metode ini aksetan mempercepat durasi proyek.
yang dapat menunjang proses penyusunan Kebutuhan sumber daya pada setiap aktifitas
laporan. yang konflik diatur sedemikian rupa agar
Objek yang ditinjau pada penelitian ini jumlahnya sama dengan jumlah sumber daya
adalah pembangunan gedung Fakultas Ilmu yang dapat disediakan per satuan waktu.
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Dengan aktifitas yang berada pada aktifitas
Malang.Sedangkan subyek yang ditinjau pada kritis mendapatkan lebih banyak sumber daya.
penelitian ini adalah keterbatasan sumber daya Untuk lebih jelasnya dibawah ini :
tenaga kerja yang tersedia.
SDi > SDa
Data yang dikumpulkan dalam studi ini
Dimana :
meliputi data sekunder. Data sekunder adalah
SDi = Sumber Daya yang dibutuhkan per
data – data pendukung yang dapat dijadikan
satuan waktu
input dan refrerensi yang digunakan dalam
SDa = Sumber Daya yang dapat disediakan
melakukan analisis penjadwalan yang
persatuan waktu
mengalami keterbatasan kebutuhan jumlah
SDi = ∑SDwi = Jumlah Sumber Daya setiap
tenaga kerja pada setiap satuan pekerjaan. Data
pekerjaan per satuan waktu
sekunder dapat berupa data penjadwalan dan
kurva S, laporan harian pekerjaan, kontrak Maka pengurangan sumber daya pada aktifitas
proyek. kritis seminimum mungkin. Sebaliknya berarti
Setelah data terkumpul langkah penambahan sumber daya pada aktifitas kritis
selanjutnya adalah menganalisis penjadwalan semaksimal mungkin.
dengan keterbatasan sumber daya ditinjau Perhitungan durasi proyek dapat dirumuskan
dengan metode perataan penuh (full levelling) pada 3-1, sebagai berikut :
dan overallocated (leveling) sumber daya.
Dalam analisis ini membandingkan pengaruh
pengurangan jumlah tenaga kerja pada satuan t’i = x ti
pekerjaan dibandingkan dengan mengubah dimana :
hubungan jalannya suatu aktivitas dengan t’i = sebagian durasi awal setelah ada
perubahan sumber daya

4
SDo = jumlah sumber daya (tenaga kerja) awal • Pekerjaan Plafon
SD’ = jumlah sumber daya (tenaga kerja) yang  Sebelum Levelling
berubah (ditambah/dikurangi) Tabel 4-2. Pekerjaan Plafon sebelum Levelling
ti = sebagian durasi awal pekerjaan
Waktu (dalam minggu)
4. Pembahasan Pekerjaan Plafond dan Rangka Durasi Kebutuhan Sumber Daya
1 2 3456789
Lantai 3 35 hari 3 orang 3 3 333
4.1 Membuat Lintasan Kritis
Lantai 4 21 hari 3 orang 333
Tabel 4-1. Lintasan Kritis
Lantai 5 21 hari 3 orang 333
Lantai 6 21 hari 3 orang 333
Total 56 hari 3 3369963

 Setelah Levelling
Tabel 4-3. Pekerjaan Plafon setelah Levelling
Waktu (dalam minggu)
Pekerjaan Plafond dan Rangka Durasi Kebutuhan Sumber Daya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Lantai 3 52,5 hari 2 orang 22222 222
Lantai 4 31,5 hari 2 orang 2222
Lantai 5 31,5 hari 2 orang 2222
4.2 Alokasi Tenaga Kerja Menggunakan
Lantai 6 31,5 hari 2 orang 2 2 22
Microsoft Excel
Alokasi sumber daya tenaga kerja Total 147 hari 2222 2 2222222222 222222
diselesaikan melalui perhitungan secara manual
untuk mengetahui perubahan durasi akibat
tenaga kerja pada proyek. Analisa dilakukan Tabel 4-4. Durasi Pekerjaan Plafon
Proyek Selesai Tanggal
dengan bantuan Microsoft Excel.
Sebelum di full 13 desember
4.3 Full Levelling levelling 168 hari 2013
Setelah di full 16 februari
levelling 237,5 hari 2014
Full Levelling adalah suatu metode dimana
jumlah sumber daya yang dipakai per hari nya
• Pekerjaan Pengecatan
mencapai kondisi maksimum yang dapat
disediakan oleh penyedia. Sehingga apabila • Sebelum Levelling
suatu pekerjaan telah selesai dikerjakan, Tabel 4-5. Pekerjaan Pengecatan Sebelum
sumber daya pada pekerjaan tersebut dapat Levelling
dialokasikan pada pekerjaan berikutnya, Waktu (dalam minggu)
sehingga tidak ada sumber daya yang Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sumber Daya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
mengganggur. Namun, pada kenyataan data Lantai 2 28 hari 9 orang 9999
yang diperoleh di lapangan pada satu pekerjaan 10 10 10 10
Lantai 3 28 hari 10 orang
saja tidak dapat terpenuhi sumber daya tenaga 7 777
Lantai 4 28 hari 7 orang
kerjanya. Sehingga, satu pekerjaan dengan
Lantai 5 28 hari 11 orang 11 11 11 11
pekerjaan lainnya tidak dapat dilakukan secara
Lantai 6 28 hari 8 orang 9 999
berbarengan, sutu pekerjaan hanya dapat
dilakukan setelah pekerjaan sebelumnya telah Lantai 7 35 hari 1 orang 11 111
selesai. Total 77 hari 9 9 9 9 10 17 29 38 28 21 10
Berikut hasil perhitungan metode
Levelling :

5
 Setelah Levelling 4.4 Alokasi Tenaga Kerja Menggunakan
Tabel 4-5. Pekerjaan Pengecatan Setelah Microsoft Project
Levelling Alokasi sumber daya tenaga kerja di
selesaikan dengan metode analisa Leveling
dengan bantuan software Microsoft Project.

4.5 Levelling
Metode Levelling ini merupakan salah satu
cara otomatis yang ditawarkan untuk perataan
tenaga kerja pada program Microsoft Project.
Leveliing akan secara otomatis
Tabel 4-7. Durasi Pekerjaan Pengecatan memperhitungkan hubungan antar aktifitas
Tanggal kegitan serta waktu slack pada satu pekerjaan.
Proyek Selesai
Sebelum di full 13 desember 2013
Berikut hasil perhitungan metode
leveling 168 hari Levelling :
Setelah di full 3 maret 2014 • Pekerjaan Plafon
leveling 252,38 hari  Sebelum Levelling

• Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal


 Sebelum Levelling
Tabel 4-8. Pekerjaan Mekanikal dan
Elektrikal sebelum Levelling
Waktu (dalam minggu)
Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sumber Daya
1 2 3 4 5 6 7 8
Lantai 3 35 hari 26 orang 26 26 26 26 26

Lantai 4 35 hari 28 orang 28 28 28 28 28

Lantai 5 35 hari 28 orang 28 28 28 28 28

Lantai 6 35 hari 28 orang 28 28 28 28 28

Total 56 hari 28 54 82 110 110 84 56 28


 Setelah Levelling
Tabel 4-9. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Setelah Levelling
Waktu (per 2 minggu)
Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sumber Daya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Lantai 3 75,83 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Lantai 4 81,67 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Lantai 5 81,67 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Lantai 6 81,67 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Total 320,83 hari 12 12 12 12 12 12 12 12 12 1212 1212 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Tabel 4-10. Durasi Pekerjaan Mekanikal dan


Elektrikal
Proyek Selesai Tanggal
Sebelum di full 13 desember
levelling 168 hari 2013
Setelah di full 2
levelling 404,67 hari agustus2014

6
• Pekerjaan Plafon
 Setelah Levelling  Setelah Levelling

• Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal


 Sebelum Levelling
 Pekerjaan Pengecatan
• Sebelum Levelling

7
 Setelah Levelling tahap finishing mengalami
keterlambatan dalam
pengerjaannya. Pekerjaan –
pekerjaan finishing yang
mengalami keterlambatan adalah
pekerjaan plafond, pengecatan dan
mekanikal elektrikal. Pekerjaan –
pekerjaan tersebut mengalami
keterlambatan karena tidak dapat
terpenuhinya jumlah tenaga kerja
pada pekerjaan pengecatan yang
termasuk didalam lintasan kritis
dan juga pada pekerjaan plafond
dan ME yang dijadwalkan pada
akhir proyek.
3. Setelah
dilakukan analisa dengan metode
Levelling dengan Microrosft
5. Kesimpulan dan Saran Project penjadwalan pada proyek
menjadi terlambat, Dengan metode
Hasil penelitian diatas dapat
ini Microsoft Project akan secara
disimpulkan sebagai berikut :
otomatis melakukan perhitungan
1. Dengan penjadwalan proyek pada
keterlambatan dan melakukan
Microsoft Project dapat diketahui
perubahan urutan aktifitas untuk
lintasan – lintasan kritis yang
dilaksanakan.
terjadi pada proyek. Lintasan kritis
4. Setelah
yang terjadi pada proyek adalah
dilakukan analisa secara manual
sebagai berikut :
dengan metode Full Levelling,
Pekerjaan Lantai 1 : pekerjaan
penjadwalan pada proyek menjadi
tanah, pekerjaan beton, pekerjaan
terlambat. Dengan metode ini
batu pasangan dan partisi.
perhitungan keterlambatan
Pekerjaan Lantai 2 : pekerjaan
dilakukan secara manual dan
tanah, pekerjaan beton, pekerjaan
urutan pelaksanaan aktifitas
batu pasangan dan partisi.
ditentukan sendiri berdasarkan
Pekerjaan Lantai 3 : pekerjaan
perhitungan waktu tercepat serta
tanah dan pekerjaan beton.
logika kemudahan dalam
Pekerjaan Lantai 4 : pekerjaan
pelaksanaan pekerjaan.
beton.
5. Perhitun
Pekerjaan Lantai 5 : pekerjaan
gan dengan kedua metode tersebut
beton.
dapat dilihat bahwa penggunaan
Pekerjaan Lantai 6 : pekerjaan
metode Full Levelling dengan
beton, pekerjaan batu,pasangan dan
bantuan Microsoft Excel maupun
partisi, pekerjaan keramik,
metode Levelling dengan bantuan
pekerjaan pengecatan.
Microsoft Project menghasilkan
Pekerjaan Lantai 7 : pekerjaan
total durasi dari 168 hari menjadi
beton, pekerjaan batu,pasangan dan
404,67 hari, sehingga
partisi, pekerjaan pengecatan.
menghasilkan waktu keterlambatan
2. Pada proyek pembangunan gedung
236,67 hari yang disebabkan pada
FISIP Tahap II pekerjaan pada

8
pekerjaan ME. Perbedaan kedua Microsoft Project 2007. Edisi
metode tersebut terletak pada Pertama. Yogyakarta: Graha
urutan pelaksanaan aktifitas. Pada Ilmu.
metode Levelling dengan Microsoft Ervianto, Wulfram I. 2005. Manajemen Proyek
Project dilakukan perhitungan Konstruksi. Edisi Revisi.
waktu keterlambatan secara Yogyakarta: Andi Offset.
otomatis sedangkan dengan metode Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002.
Full Levelling dilakukan Manajemen Sumber Daya
perhitungan waktu keterlambatan Manusia. Jakarta: PT.
secara manual dan urutan Grasindo.
pelaksanaan aktifitas ditentukan Harley dan Bowin. 1996. Human Resources
sendiri berdasarkan perhitungan Management : An Experience
waktu tercepat. Approch. Prentice Hall .
Adapun saran yang dapat disampaikan : Husen, Abrar. 2009. Manajemen Proyek.
1. Perlu adanya kajian ulang perhitungan Yogyakarta: Andi Offset.
tenaga kerja dengan analisa SNI, karena Kusnaedi. 2003. Ekonomi SDM. Jakarta:
pada kenyataannya di lapangan Erlangga.
perhitungan tenaga kerja tidak sama Meredith, Jack R. dan Mantel JR. 1989.
dengan analisa SNI. Project Management a
2. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan Managerial Approch. Edisi
dilapangan sebaiknya ditentukan oleh Kedua. John Wiley & Sons Inc
pengalaman kerja kontraktor dan Nugraha, Paulus. Ishak Natan dan R. Sutjipto.
database perusahaan. 2006. Manajemen Proyek
3. Perusahaan harus merencanakan Konstruksi I. Jakarta: Kartika
kebutuhan tenaga kerja secara matang Yudha.
agar tidak terjadi keterbatasan tenaga Nugraha, Paulus. Ishak Natan dan R. Sutjipto.
kerja. 2006. Manajemen Proyek dan
4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut Konstruksi 2. Jakarta: Kartika
mengenai kebutuhan tenaga kerja Yudha.
dengan menggunakan SNI dengan yang Pramono, Djoko. 1996. Microsoft Project 4.0.
terjadi di lapangan. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
DAFTAR PUSTAKA Santosa, Budi. 2009. Manajemen Proyek:
Burati, James L. Michael F. Matthews dan Konsep dan Implementasi.
Satyanarayana N. Kalidindi. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Juni 1991. Quality Graha Ilmu.
Management in Construction Simanjuntak, PJ. 2004. Reformasi Sisten
Industry. Journal of Pengupahan Nasional.
Construction Engineering and Volume 5. Jakarta: Erlangga.
Management. Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek:
Edwin B. Flippo dalan T. Tani Handoko. 1998. dari Konseptual Sampai
Manajemen Personalia dan Operasional. Jakarta: Erlangga.
Sumber Daya Manusia. Syahrir, Kartini. 1995. Pasar Tenaga Kerja
Yogyakarta: BPFE. Indonesia: Kasus Sektor
Emanuel, Andi Wahju Rahardjo. Hapnes Toba Konstruksi, Jakarta: Pustaka
dan Yenni M. Djajalaksana. Utama Grafiti.
2009. Panduan Lengkap Unas, Saifoe El. Resources Allocation.
Mengelola Proyek dengan http://saifoe.freeforums.org/,

9
diakses 27 Januari 2014 pada
pukul 13.29.
Unas, Saifoe El. Manajemen Proyek.
http://saifoemk.lecture.ub.ac.id
/, diakses 25 Juni 2014 pada
pukul 12.51.

10

Anda mungkin juga menyukai