Anda di halaman 1dari 47

SEJARAH GEREJA ASIA (Catatan Kuliah by Daniel Ronda)

Catatan: Materi kuliah ini bersumber dari Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia,
Jakarta: BPK GM, 2005. Mohon izin bila Anda mau memakai materi ini untuk
kepentingan publikasi. Materi ini belum dikembangkan hanya berupa garis besar.

GEREJA MULA-MULA DI ASIA (Baca Anne Ruck)

1. Pendahuluan:

Kekristenan di Asia (Kec. Filipina) sampai hari ini merupakan minoritas, padahal
agama Kristen mulai dan berkembang di Asia. Di sinilah pentingnya mempelajari
sejarah gereja di Asia untuk melihat cara bertumbuh dan kemudian hambatan
yang diperolehnya, sehingga menjadi suatu realitas bagi kita di masa kini.
Kekristenan akan dipelajari sejak awalnya dengan maksud agar mahasiswa bisa
mengevaluasi sejarah itu sendiri.

2. Timur Tengah

a. Antiokhia menjadi pusat kekristenan di Asia dan penginjilan bagi orang


non- Yahudi

b. Di sini para pengikut Kristus disebut Kristen (Kis 11:26)

c. Gereja Antiokhia menjadi gereja pengutus bagi Paulus dan Barnabas ke


Propinsi Asia Kecil (sekarang Turki) dan terutama Efesus (di mana Rasul
Yohanes meninggal di sana).

d. Ada dua kekaisaran yang berkuasa pada zaman itu: Romawi dan Persia.
Romawi berhasil membuat stabilitas politik (Pax Romana) sehingga
penginjilan dengan lebih leluasa bisa masuk ke Eropa.

e. Pada sisi lain kawasan Timur Tengah yang dikuasai Persia kurang stabil
perpolitikannya, namun penginjilan dapat berjalan terns melewati jalan
perdagangan atau disebut Jalan sutra yaitu dari Siria menuju ke Cina. Jalan
Sutra menjadi sarana juga bagi pekabaran Injil ke Asia.

f. Bahasa Siria adalah bahasa yang dipakai sehari-hari dalam dunia


Mesopotamia yang juga dipakai oleh orang Yahudi. Alkitab diterjemahkan ke
dalam Bahasa Siria yang juga menjadi alat penginjilan.

g. Bangsa Yahudi umumnya telah menyebar ke seluruh Timur Tengah,


sehingga menjadi suatu jembatan penginjilan (Bdk. strategi Paulus yang
mencari sinagoge dalam melakukan penginjilan)

h. Orang Yahudi pada satu sisi dibenci karena keberhasilan dalam


perdagangan, tetapi pada sisi lain banyak yang tertarik dengan agama Yahudi
yang mengajarkan monoteisme. Sehingga banyak yang masuk agama
Yahudi, yang kemudian juga Kristen.

i. Peristiwa Pentakosta dihadiri orang-orang dari Asia: Partia, Media, Elam,


Mesopotamia, dan Arabia (Kis 2:9-11). Mereka percaya kepada Tuhan, yang
kemudian diduga mereka inilah yang mengabarkan Injil di daerah mereka
masing-masing di Asia.

3. India

a. Tradisi (Kisah Rasu/ Tomas) menyebutkan bahwa para murid membuang


undi untuk menentukan daerah mana yang akan diinjili oleh para murid.
Tomas mendapat jatah pergi ke India. Ada kisah legenda yang terjadi
tentangnya (Ruck, 14).

b. Pertanyaan: di mana fungsi legenda dalam penulisan sejarah. Umumnya


dibuktikan bahwa Tomas memang ke India, namun kisah yang menyertainya
perlu dipilah-pilah.

c. Ada beberapa bukti Tomas datang ke India:


1) Gereja Mar-Tomas di India Selatan (sampai ada saat ini)
mempertahankan tradisi kuno (dalam bentuk nyanyian dan puisi) bahwa
Tomas datang ke Malabar tahun 52 M, mendirikan tujuh jemaat, tetapi
kemudian mati sahid di tangan tokoh-tokoh Brahman di Mylapore, dekat
Madras.

2) Orang Eropa seperti Marco Polo (1293) mengisahkan kunjungannya


ke makam Tomas. Begitu pula kesaksian orang Portugis (1522) yang
menemukan makam tersebut. Eksistensi orang Kristen di Kerala dengan
kasta khusus di antara orang Hindu membuktikan kisah ini.

3) Penemuan purbakala juga mendukung hal ini, di mana dalam Kisah


Tomas disebutkan tentang Raja Gundaphorus, yang temyata raja itu
memang ada di India Utara (19M).

4) Rasul Tomas diduga pergi ke India melewati lautan di mana India


adalah kota perdagangan yang menghubungkan Alexandria di mana
India adalah penghasil rempah-rempah, gading, wol, batu permata..

d. Pantaenus (pimpinan sekolah teologi Alexandria) pemah ke India tahun


180 dan menemukan jemaat Kristen yang dugaannya didirikan oleh Rasul
Bartolomeus.

e. Pengakuan Iman Nicea tahun 325 juga ditandatangani oleh seorang yang
bemama Yohanes dari Partia yang juga mewakili India Besar.

f. Tahun 345 ada bukti yang mengatakan seorang pedagang bemama Tomas
memimpin pengungsian kelompok Kristen beIjumlah 400 orang ke
MalabarTahun 547 seorang pedagang Aleksandria bemama Cosmas menulis
buku Topografi Kristen bahwa ada orang Kristen di sepanjang peIjalanan
Afiika dan Asia, termasuk Srilanka, Malabar, Bombay, Kerajaan Partia,
Yamen, Arabia.
4. Eddessa

a. Ada satu negara kecil di Asia yang sangat penting dalam kekristenan yaitu
kerajaan Oshrone dengan ibukotanya Edessa.

b. Ada kisah legenda yang ditulis Eusebius Sejarah Gereja yang melukiskan raja
Abgar V menulis surat kepada Yesus. Yesus menjawabnya, dan setelah kenaikan
Yesus, Tomas mengutus Thadeus atau Addai menetap di Edessa. Ia
menyembuhkan Raja Abgar V. Apakah kisah ini benar?

c. Raja Abgar VII adalah raja pertama di Asia yang menjadi Kristen.

d. Edessa adalah kota pertama yang memiliki gedung gereja, dan inilah kiranya
gedung gereja pertama di dunia.

e. Di Edessa juga untuk pertama kalinya PB diterjemahkan dari bahasa Yunani ke


bahasa Siria (Edessa) di mana PL sudah ada sebelumnya.

f. Abad ke-2 juga Edessa memiliki seorang uskup yaitu Addai, dan kemudian
digantikan oleh Aggai.

5. Perbedaan Pengajaran di Timur dan Barat:

a. Tidak dapat disangkali bahwa ketika agama Kristen lahir dan berkembang, dia
berjumpa dengan agama-agama, serta kebudayaan yang ada disekitamya. lni
menyebabkan adanya perbedaan dalam sejarah perkembangan gereja nantinya.
Misalnya, konsep orang kudus tidak ada di dalam konsep gereja di Asia (Timur),
tetapi di Barat hat ini sudah ditradisikan.

b. Soteriologi:

1) Di Barat: konsep soteriologi dibahas secara praktis dan etis. Artinya, yang
menjadi pokok persoalan adalah kebenaran yaitu dosa dan akibat dosa, pertobatan,
kasih karunia Allah untuk pengampunan dosa yang disediakan dalam Yesus
Kristus, serta sakramen perjamuan kudus mendapat tempat utama karena
menyatakan pengorbanan Yesus.

2) Di Timur: konsep soteriologi dimengerti sebagai perasaan dan pengertian;


misalnya: apa yang harus diketahui untuk memperoleh hidup kekal, perbedaan
antara yang abadi dan falla, zat jasmani dipandang sebagai pesimistis dan
dualistis, dunia ada dalam genggaman iblis dan jiwa manusia akan dilepaskannya
oleh Yesus yang mengalahkan iblis. Yesus adalah guru yang tertinggi yang
membawa Firman Hidup. Yang penting: tolak iman yang palsu dan pertahankan
iman yang benar. Sakramen yang penting adalah baptisan yang bertujuan
membersihkan manusia dari kefanaan dan dijadikan milik Tuhan. Pengajaran ini
banyak terdapat dalam puisi dan perumpamaan gereja purba di Asia.

c. Kristologi:

1) Konsep kristologi di Asia dapat dikatakan beragam. Taianus orang Asisria, dari
Adiabene, setelah kembali dari pendidikan di Roma membuat buku dengan nama
Diatessaron yang merupakan gabungan dari keempat Injil. Di dalam Injil inilah ia
menjelaskan Yesus sebagai Firman yang menyatakan bagaimana Yesus adalah
Allah.

2) la mengembangkan kehidupan beraskese sebagai corak teologi Asia, di mana


pergi meninggalkan kehidupan dunia.

3) Bardaisan dari Edessa yang dibesarkan di Persia dan dalam lingkungan mistik
dan pemujuman Babilonia mengajarkan kekristenan bahwa tubuh itu baik, tetapi
kurang sempuma.

4) Kisah "lnjil Tomas" mengisahkan pentingnya hidup beraskese dan menjalankan


kehidupan yang minimalis.

d. Fenomena apakah ini?


Ini membuktikan bahwa sejak semula bapa-bapa gereja berusaha menyampaikan
berita Injil dalam konteksnya. Memang tidakdapat dihindari terjadi perbedaan
penekanan, percampuran, bahkan sinkretisme. Tetapi upaya ini harus dilihat dari
kacamata upaya gereja mengkontekstualkan dirinya agar relevan bagi dunianya.

GEREJA BERTUMBUH DAN TERHAMBAT DI PERSIA

1. Gereja Purba di Partia

a. Partia adalah suatu kekaisaran yang menguasai Asia Barat dan Tengah.
Pemerintahnya kurang begitu kuat dibandingkan dengan Romawi. Di dalam
kekaisaran pemerintahan diatur secara otonomi oleh daerah masing¬masing. Jadi
pemerintahan di daerah cukup mengakui kekaisaran PartiR dan membayar pajak,
sedangkan humID berlaku masing-masing. lni akan menyulitkan kekristenan, lain
halnya dengan kekaisaran Romawi dalam kasus Paulus.

b. Agama utama yang dianut adalah Zoroaster, dan beberapa agam mistri lainnya.
Agama ini percaya kepada dewa-dewa (Ahura-Mazda dan Ahriman). Kitab
sucinya adalah Avesta. Nama para imamnya dalah "magus" yang mana pemimpin
ini memiliki pengaruh dalam masyarakat, penasehat raja, dan menjadi imam-
imam sampai ke desa-desa.

c. Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Siria, di samping Bahasa Yunani.

d. Injil masuk PartiR diduga dari orang-orang Yahudi yang mendengar khotbah
Petrus pada haq Pentakosta (Kis 2). Jadi adalah suatu yang bukan asing bagi
penginjil-penginjil untuk pergi ke Partia.

e. Sebuah buku beIjudl "Tawarikh Arbil" (tahun 560 M) menceritakan tentang


sejarah berdirinya gereja di propinsi Adiabene (ibukota Arbela). Kemungkinan
Adai atau Aggai (99M) datang mengabarkan Injil ke sana dan akhirnya berhasil
memenangkan Paquida (anak seorang budak milik imam Zoroaster). la kemudian
menjadi gembala pertama di Adiabene.
f. Sikap pemerintah PartiR sangat toleran terhadap orang Kristen, sehingga
banyak orang Kristen yang dianiaya di Roma pindah ke Partia. Tetapi pemerintah
tidak melindungi orang Kristen dari penganiayaan para imam Zoroaster. Contoh,
uskup Adiabene bernama Samsun yang melakukan penginjilan dibunuh olah para
magus.

g. Tetapi penginjilan berjalan terus sehingga ada juga pejabat yang menjadi
Kristen seperti Raqbakht (th 140) gubernur Adiabene menjadi percaya. Ia sangat
rajin memberitakan Injil sehingga menimbulkan kemarahan para magus. Ia mall
dibunuh, tetapi kemudian dipanggil kaisar untuk memimpin peperangan. _ang
sekali, ia tewas dalam peperangan, sehingga kekristenan kehilangan orang yang
melindunginya.

h. Imam-imam Zoroaster ini terus terlibat dalam penganiayaan orang Kristen dan
merampas harta milik orang Kristen. Walaupun telah diusahakan menghadap
kaisar agar orang Kristen dilindungi (seperti uskup Abraham), tetapi kekaisaran
rupanya tidak terlalu mempedulikan.

i. Penganiayaan tidak membuat gereja mati, malah sebaliknya bertumbuh. Pada


tahun 225 setidaknya sudah ada lebih dari 20 keusukupan di Persia (minus di
Ktesiphon dan di Nisibis).

2. Penganiayaan di bawah kerajaan Persia

a. tahun 225 propinsi Persia memberontak terhadap kekaisaran Partia, dan


akhirnya merebut seluruh kekaisaran Partia.

b. Ardasyir memproklamirkan diri sebagai raja pertama dari dinasti Sassanid,


yang mengganggap dirinya sebagai dinasti keturunan Media dan Persia. .
Kerajaan ini mersemikan Zoroaster sebagai agama negara dan berusaha
menyatukan agama dan kekaisaran.
c. Pada awal pemerintahan Persia, kekritenan tidak menghadapi penghambatan.
Malahan gereja bertumbuh di ibukota Persia yaitu Seleukia-Ktesiphon dan sampai
memiliki keuskupan.

d. Awal penganiayaan: seorang bernama Kartir yaitu imam besar Zoroaster ingin
menghancurkan agama-agama lain. Tetapi musuh utamanya adalah agama
Manieheisme yang didirikan oleh Mani. Agama ini adalah upaya menyatukan
agama Zoroaster, Buddha dan Kristen. Mani dianiaya, tetapi kekristenan mulai
ikut teraniaya.

e. Kerajaan Persia Sassanid terns berekspansi dan berperang melawan Romawi.


Ketika di Romawi orang Kristen dianiaya, maka orang Kristen diterima dengan
senang hati di Persia. Tetapi ketika Konstantinus, menjadi kaisar Romawi dan
menjadi Kristen serta menjadikan Kristen agama negara, maka kekristenan mulai
dicurigai dan dimusuhi karena dianggap mata-mata musuh.

f. Konstantinus sendiri justru memperburuk keadaan dengan mengirim surat


kepada Kaisar Persia, Syahpur II tahun 315, di mana ia minta agar orang-orang
Kristen dilindungi di Persia. Maksudnya baik, tetapi hasilnya sangat buruk (baca
hal. 31). Akhirnya timbul perasaan marah karena mencampuri urusan dalam
negeri Persia, yang pada akhirnya kekristenan mulai mendapat penganiayaan.

g. Ketika Romawi hendak memerangi Persia, kaisar Konstantinus minta para


uskup mendoakan rencana ini. Salah satu uskup Persia berdoa untuk kemenangan
Roma. Celakanya, kaisar Konstantinus tidak jadi menyerang Persia karena ia
meninggal. Akhirnya Persia justru menyerang Nisibis yang menjadi pusat
kekeristenan. Uskup Yakobus berdoa dan syukur Tuhan mendatangkan wabah
lalat sehingga tentara Persia mundur dan kacau.

h. Mulailah penganiyaan yang dahsyat ketika Syim'un (uskup Selukia-Ktesiphon)


dituduh orang Yahudi memata-matai Persia dan menjadi antek kaisar Romawi.
Orang Kristen mula-mula disuruh membayar pajak dua kali lipat. Tetapi Syim'un
menolak.
i. Lalu pemerintah mulai menghancurkan seluruh gedung gereja dan merampas
harta bendanya. Para pastor yang tidak mau menyembah dewa matahari dibunuh,
termasuk Syim'un yang mati dibunuh setelah menolak menyembah dewa matahari
dan ia menyaksiakan dulu pembunuhan para pastor.

j. Than 339-379 kekristenan sangat kejam dianiaya di Persia. Sasaran pertama


mereka adalah para pemimpin gereja yang dibunuh, kemudian orang Kristen yang
berlatar belakang Zoroaster. Pada waktu itu setidaknya 16,000 orang mati sahid
karena imannya. Ini jauh lebih buruk dari penganiayaan yang dialami orang
Kristen di Roma (Baca bal. 33).

k. Ketika Persia berhasil mengalahkan Roma, terjadi perdamaian selama 50 tahun


antara Roma dan Persia. Hasilnya: penganiayaan dihentikan dan kekristenan
mulai berkembang lagi, bahkan sejumlah bangsawan masuk Kristen lagi.

3. Kekristenan sebagai agama resmi

a. Perdamaian antara Roma dan Persia melibatkan uskup Marutha dari Armenia
yang ditugaskan menyusun konsep perdamaian itu. Ia pun meminta kepada raja
Persia agar kekristenan diberi status resmi dan meminta gereja dibangun kembali
dan orang Kristen yang dipenjarakan agar dilepaskan.

b. Tahun 410 di Persia, agama Kristen diberi status resmi yang sama dengan
agama Zoroaster, sesuai dengan edik yang dikeluarkan raja Yazdgard I. Dan
Uskup Izhaq, uskup Ktesiphon diakui sebagai pemimpin Umat Kristen Persia
(Katolikos). Semua uskup di Persia dipanggil untuk menandatangi edik tersebut
dan dianggap sebagai Sinode Pertama Gereja Timur.

c. Pada Sinode Pertama ini dibahas tentang perlunya keseragaman hari raya
Paskah, penerimaan kanon Konsili Nicea dan Pengakuan Iman Nicea. Tata tertib
gereja disusun.
d. Edik itu pada sisi lain mengaikbatkan bahwa gereja bertanggung jawab kepada
kaisar di mana gereja adalah perpanjangtanganan kaisar.

e. Umat Kristen memang diberi kebebasan beragama, tetapi kebebasan yang


diberikan terbatas yaitu tidak boleh mengabarkan Injil. Orang yang pindah dari
Zoroaster ke agama Kristen akan dihukum mati. Pada masa ini juga kekristenan
akhimya juga seringkali mengalami penganiayaan.

f. Tahun 424 gereja Persia me1epaskan diri dari gereja Barata pada sinode
Dadyeshu di kota Markabta, karena beranggapan bahwa Katolikos tidak bisa
diadili dan dipimpin oleh uskup AgungIPaus, tetapi kepala gereja sendiri yaitu
Yesus Kristus.

g. Gereja dapat dikatakan berkembang karena perpisahan ill. Walaupun sebagai


minoritas gereja cukup kuat karena banyak dari golongan tinggi yang menjadi
Kristen. Hukuman mati yang menjadi ancaman kalau menjadi Kristen seringkali
tidak dihiraukan. Bahkan seringkali hukuman itu diperingan menjadi hukuman
penjara biasa.

h. Gereja di Persia, khususnya dalam masyarakat yang berbahasa Persia yang


paling berhasil dalam perkembangannya, karena kaum profesional dan pedagang
banyak yang menjadi Kristen. Pada abad ke- 7 jumlah orang Kristen dan Yahudi
diperkirakan berjumlah 1 1/2 juta jiwa. Dan Gereja Nestorian sudah mantap
dengan memiliki 1 patriakh, 9 metropolit, 96 uskup. Ada juga golongan Yakobit,
persekutuan Kristen monofisit yang memiliki 1 metropolit (uskup agung) dan 12
uskup.

4. Gereja Nestorian

a. Ada banyak gereja yang muncul pada abad ke-5 seperti Nestorian, Yakobit,
dsb. Tetapi yang menonjol di Asia adalah Nestorian.
b. Ada tiga ciri khas Gereja Nestorian yaitu: teologi nestorianisme, penghargaan
hidup beraskese (kerahiban), semangat pekabaran Injil.

c. Teologi Nestorianisme muncul adalah akibat perselisihan tentang tabiat Kristus:

1) Konsep tentang Kristus (Kristologi) bagi gereja-gereja di Antiokhia adalah


tabiat Ilahi dan tabiat manusia Kristus terpisah.

2.) Gereja Alexandria mengakui penyatuan tabiat ilahi dan tabiat manusia dalam
diri Kristus, jadi hanya ada satu tabiat ilahi pada Kristus (monofisit).

d. Akibat pandangan ini, Nestorius yang menjadi pemimpin gereja di Antiokhia


mempertajam perselisihan karena dia menyerang konsep "theotokos" yaitu Maria
sebagai Bunda Allah. la mengusulkan Maria diberi gelar Kristotokos (Ibunda
Kristus).

e. Cyrillus, uskup Alexandria menuduh apa yang diajarkan Nestorius sebagai


ajaran sesat, karena dianggap mengingkari keilahian Kristus. lni dugaan yang
salah. Tetapi akibatnya Nestorius dipecat oleh Konsili oikumenis di Efesus tahun
431 dan akhirnya ia tinggal sampai meninggalnya di Mesir.

f. Konsili Chalchedon tahun 451 mengambil jalan tengah perselisihan itu: di mana
Yesus adalah satu pribadi di dalam dua tabiat yaitu manusia dan ilahi. Namun
justru Konsili Chalchedon menimbulkan skisma antara pengikut monofisit Gereja
Siria, Mesir dan Ethiopia dengan gereja di Persia yang mengikuti ajaran
Nestorius. Perpecahan terus terjadi di antara gereja-gereja yang akhirnya membuat
gereja di Barat dan Timur terpisah yang pada puncaknya terjadi pada Konsili
Konstantinopel tahun 553.

g. Karakteristik yang kedua: spiritualitas dan hidup beraskese. Pada Abad ke 6


gereja di Persia dipimpin oleh Mar Aba. Pada masanya terjadi pembaharuan
gereja yang pada dasarnya terpanggil untuk memisahkan diri dari dunia. Bahkan
sampai dianggap bahwa kehidupan beraskese dianggap perlu untuk memperoleh
keselamatan. lni juga termasuk usulan untuk tidak menikah (Tetapi ditolak oleh
Sinode Acacius tahun 486).

h. Kemudian muncul kehidupan model para pertapa di mana ada komunitas biara
di padang pasir. Umumnya para biarawan ini wajib mengikuti peraturan yang
ditetapkan seperti bekerja keras, berdoa, bersumpah untuk hidup dalam
kemiskinan, selibat, dan ketaatan.

i. Dari sinilah kehidupan biara dikembangkan, walaupun modelnya beragam. Ada


yang berkelompok di pegunungan, ada yang menyendiri dalam gel dan berkumpul
bila beribadah. Dan ini kemudian menjadi ciri khas Gereja Nestorian, walaupun
tidak semua harns mengikuti kehidupan beraskese.

j. Karakteristik yang ketiga adalah pekabaran Injil. Rahib-rahib ini adalah


penginjil-penginjil untuk gereja Asia. Jadi kehidupan kerahiban digabungkan
dengan semangat penginjilan. Di sekolah teologi Nisibis, mereka bersemangat
dalam melakukan penginjilan sambil menekankan hidup miskin, disiplin rohani,
bekerja keras, menafsirkan Alkitab. Para rahib Nestorian menginjili orang Siria,
Persia dari latar belakang Zoroaster. Ribuan alumni sekolah teologi Nisibis pergi
mengabarkan Injil ke arah Timur dari kekaisaran Persia, Cina, India, bahkan
sampai ke Sumatera (Pansur sekarang Barns di Sibolga). Apalagi penemuan
Giovanni de Marignolli dari Italia pada abad ke-14 menemui orang Kristen di
Majapahit dan Palembang.

GEREJA NESTORlAN KE CINA

1. Sumber sejarah gereja di Cina: monumen Ch' ang-an yang ditemukan oleh
buruh-buruh di Cina Barat (tahun 1625). Monumen itu didirikan tahun 781 untuk
merayakan kedatangan "agama Syria yang termasyhur" ke Cina. Juga ditemukan
naskah-naskah Kristen yang dibenarkan oleh pemerintah Cina.
2. Seperti disebutkan di atas, bahwa para rahib Nestorian sangat bersemangat
dalam melakukan penginjilan. Itu sebabnya mereka mengikuti "Jalan Sutra"
dalam mengabarkan Injil.

3. Orang yang pertama datang ke Cina adalah Uskup Alopen di Ch'ang-an,


ibukota China pada waktu itu tahun 635. Ia diizinkan oleh kaisar Cina pada waktu
itu untuk menyebarkan kekristenan di Cina.

4. Sewaktu uskup Alopen tiba, suasana di Cina sedang terjadi pertentangan antra
Kong Hu Cu dan Buddha. Kaisar Kao- Tsu tahun 626 menganggap Buddha
sebagai agama asing harus dimusnahkan. Tindakan ini menghasilkan
pemberontakan, di mana anak sang kaisar Tai Tsung berhasil merampas
kekuasaan ayahnya dengan bantuan rahib Buddha. Sejak zamannya, semua agama
diizinkan bebas melakukan penyebaran agama, bahkan agatna Kristen dilindungi
kaisar.

5. Namun semua agama (Taoisme, Buddha, Zoroaster, dsb.), termasuk


kekristenan hanya beroleh sedikit pengikut karena faktor telah mendarah
dagingnya adat istiadat keagamaan Kong Hu Cu dalam budaya mereka.

6. Apalagi keristenan ala Nestorian menawarkan konsep hidup beraskese,


memandang rendah pernikahan. Padahal Kong Hu Cu adalah suatu sistem etika
yang menghormati keluarga, orang tua, nenek morang, tradisi, kehidupan yang
beretika dalam kehidupan dunia ini.

7. Untuk selanjutnya sejarah kekristenan di Cina: Perlawanan yang paling keras


dalam kekristenan adalah dari agama Buddha. Jadi hila kaisar beragama Buddha,
maka kekristenan dianiaya dan biara-biara Kristen dihancurkan. Tetapi pada saat
kaisar bukan dari Buddha, maka kekristenan mendapat perlindungan.

8. Di samping ada upaya mengkontekstulisasikan pengajaran kekristenan di Cina,


tetapi tetap saja agama Kristen dianggap agama asing (Ruck, 47-51).
9. Kemudian Cina dikuasai kekaisaran Mongolia. Ternyata kekristenan
mendompleng kekuatan Mongolia untuk mengembangkan kekristenan, di mana
lingkaran kekaisaran ada orang Kristen. Sehingga ketika Mongol berhasil diu sir
oleh Cina, maka terusir jugalah kekristenan dari Cina. Dan sejak saat itu Cina
sangat tertutup bagi pengaruh asing.

10. Agama Kristen tidak berkembang di Cina karena kurang berakar. Faktornya
adalah corak kebudayaan Cina berbeda dengan corak kekristenan gaya Nestorian.

11. Dukungan kekristenan hanya bergantung kepada kebaikan pemerintah. Bila


gereja mendapat dukungan pemerintah akan maju, dan sebaliknya. Pada abad ke
10 gereja mengalami penganiayaan kerns, dan pada abad ke 14 kekristenan telah
hampir punah di Cina.

GEREJA BARAT MENGABARKAN INJIL KE ASIA

Periode selanjutnya adalah bagaimana gereja Barat (Eropa) datang ke Asia dengan
warna barunya:

MISI PROTESTAN KE INDIA

1. India di bawah koloni Inggris

a. Sebagian besar penduduk India adalah beragama Hindu, di samping agama


Minoritas seperti Islam, Buddha, Sikh. Orang Kristen ada yaitu Katolik, Mar
Tomas, Gereja Protestan basil pelayanan misi Denmark Ziegenbalg.

b. India pada abad ke-19 sedang dalam kemunduran di mana raja-raja saling
berperang. Maka India dengan mudah ditaklukkan oleh Inggris. Dan yang diberi
wewenang berdagang di sana adalah East India Company (EIC). Tetapi India juga
dikuasai oleh Denmark, Portugis dan Perancis.

c. Tujuan EIC sebenamya adalah berdagang, sehingga melarang adanya upaya


penginjilan ke India. Akan tetapi atas desakan gereja-gereja Injili di parlemen
Inggris, maka keran penginjilan bisa dibuka. Apalagi kemudian Inggris
mengambil alih reran EIC, maka teIjadi stabilitas di India.

d. Pemerintah Inggris toleran terhadap semua agama. Penginjilan tidak dilarang


oelh Inggris, tetapi juga tidak didukung. Pemerintah hanya mendukung sekolah-
sekolah Kristen.

e. Facia abaci inilah ratusan misi Protestan masuk ke India. Pemerintah Inggris
sebenamya berkeberatan akan penginjilan ini dan seringkali menentangnya. Tetapi
karena agama Kristen datang bersamaan dengan Inggris, maka mall tidak mall
agama Kristen dipandang sebagai agama imperialis.

2. Misi Protestan: William Carey

a. William Carey (1761-1834) adalah disebut bapak misi modem di kalangan


Protestan.Ia adalah anggota Anglikan yang kemudian masuk denominasi Baptis.
la adalah bekeIja sebagai tukang sepatu, guru sekolah dan sangat intelektual dan
ahli dalam menguasai bahasa(Latin, Yunani, Ibrani). lni sangat menolong dalam
pelayanannya di India.

b. Di dalam gereja Baptis yang bercorak Calvinis, ada pandangan bahwa orang
tidak perlu menginjil karena Allah dapat menyelamatkan manusia tanpa melalui
tangan manusia. Sebagai reaksi, ia menulis "An Inquiry into the Obligation to Use
Means for the Conversion of the Heathen" (Tenaga manusia diperlukan untuk
menginjili bangsa-bangsa yang jauh). la menegaskan pentingnya pelayanan misi
dilaksanakan oleh orang percaya.

c. Tahun 1792 atas desakan Carey terbentuklah Baptist Missionary Society. Dan
tahun 1793 Carey sekeluarga pergi ke India. Sebagai utusan misi yang pertama ke
India.
d. Sampai di India, EIC melarang dia melakukan tugas misi, sehingga dia bekerja
di pabrik nila di pedalaman India. Istrinya tidak tahan akhimya mengalami
gangguan jiwa dan terganggunya perkembangan anak-anak mereka.

e. Di tempat terpencil ini, Carey dengan cepat belajar Bahasa Sanskrit dan
Benggali dan ia dengan cepatnya berhasil meneIjemahkan Alkitab ke dalam
Bahasa Benggali. Tetapi hasil terjemahannya kurang baik dan sulit dibaca.

f. Tahun 1799 datanglah dua misi yaitu Joshua Marshman, seorang guru dan
William Ward, seorang tukang cerak dan redaktur koran di Serampore, wilayah
jajahan Denmark yang mana gubemumya sangat mendukung penginjilan. Carey
akhimya pindah ke Serampore dan bergabung dengan mereka. Di sini mereka
mendirikan sekolah bagi anak-anak orang Eropa, Carey mengajar Bahasa
Benggali bagi pegawai Inggris.

g. Fokus utama pelayanan mereka adalah penerjemahan Alkitab. Dalam 30 tahun,


mereka berhasil menerjemahkan Alkitab ke dalam 6 bahasa, dan bagian-bagian
tertentu dari Alkitab ke dalam 26 bahasa. Memang pekerjaan ini belum sempuma,
tetapi sangat berarti bagi perkembangan kekristenan di India. Karena ketekunan
dan kekompakan mereka, maka mereka dijuluki "Serampore Trio".

h. Carey juga berhasil menyusun tala bahasa Sanskrit. Bahkan pakar kesusastraan
India menganggap Carey sebagai pendiri sastra prosa dalam Bahasa Benggali. Ia
juga menerjemahkan "Ramayana" ke dalam Bahasa Inggris. Baginya penelitian
agama dan kebudayaan India sebagai tugas misi yang tidak boleh diabaikan.

i. Pelayanan Gereja baptis berpusat di Serampore dan Ward ditetapkan sebagai


pendeta. Orang India yang pertama dibaptis pada tahun 1800. Ia sangat rajin
menginjil dan mendirikan gereja dengan cepat dan menjadikan mereka gereja
yang mandiri.
j. Misi Baptis juga mendirikan sekolah-sekolah sampai universitas di Serampore.
DI sana diajarkan teologi Kristen, filsafat India, dan juga hal-hal praktis seperti
perkebunan, di mana Carey juga ahli dalam bidang itu.

k. Azas penginjilan Carey (yang dipakai oleh kaum Protestan):

1) Penelitian kebudayaan India

2) Penginjilan yang seluas-Iuasnya

3) Penerjemahan Alkitab

4) Pendirian gereja mandiri dengan tenaga pelayan asli setempat.

3. Fenry Martin (1781-1810)

a. EIC adalah bagian dari Gereja Anglikan. Setelah terjadi pembaharuan rohani di
Inggris, maka diutus satu orang Kristen evangelikal menjadi wakil gembala yaitu
Henry Martin (Alumnus Universitas Cambridge).

b. Ia bekerjasama dengan "Serampore Trio". Tugas utamanya adalah


menerjemahkan Firman Tuhan di samping melayani pegawai EIC dan
keluarganya.

c. Hasilnya: ia menerjemahkan Alkitab PB Bahasa Urdu yang sangat bagus


mutunya (1810) dan dipakai sebagai dasar penerjemahan berikutnya sampai saat
ini.

d. Tahun 1810 ia pergi ke Persia dan selama setahun dia memperbaiki terjemahan
Perjanjian Baru dalam Bahasa Persia dan Arab.

e. Ia adalah rnisi Protestan yang tertarik belajar agama Islam dan bersahabat
dengan tokoh-tokoh Islam.
f. Sayangnya, ia punya masalah kesehatan. la meninggal pada usia yang muda
yaitu 31 tahun di Tokat, Asia Kecil (Iran?). Kehidupannya yang saleh dan
memiliki keahlian menjadikan ia suatu gimbal inspirasi bagaimana seharusnya
misionari melayani.

4. Perkembangan Misi di India

a. Kaum evangelikal berhasil mendesak parlemen Inggris (1813) untuk


menghapuskan pembatasan misionari datang ke India.

b. Akhimya banyak misi yang diutus ke India seperti Anglikan, Presiterian,


Calvinis (Reformed), Metodis, Baptis dan lainnya.

c. Sampai tahun 1851 ada 339 orang pendeta Protestan di India yang diutus dari
19lembaga misi. Jumlah orang Kristen adalah lebih dari 90,000. Kebanyakan
orang Kristen berdomisili di India Selatan dan kebanyakan berasal dari golongan
masyarakat rendah.

d. Tahun 1914 sudah mencapai 1 jutajiwa yang dibaptis denganjumlah misionari


Barat 5,465 orang dan 25,000 tenaga hamba Tuhan dari India. Jumlah ini jauh
lebih kecil dari jumlah orang Katolik dengan jumlah misi yang lebih kecil.

5. Persoalan Kasta

a. Pertanyaan: apakah seharusnya gereja menolak sistem kasta sebagai sistem


keagamaan dan hanya sebagai sistem sosial saja? Dan yang berikutnya: Kasta
manakah yang hams diinjili lebih dahulu?

b. Gereja berpendapat berbeda goal ini. Carey, misalnya, menolak sistem kasta.
Tetapi misi dari Denmark/Halle tidak menghilangkannya. Malahan dalam gereja
ada tiap pintu masuk untuk kasta masing-masing, duduk di tempat masing-
masing, dan melakukan sakramen dilakukan di tempat masing-masing. Tetapi
banyak yang menentang cara ini.
c. Kelompok misi Protestan mulai juga mengalihkan pelayanannya kepada kasta
tinggi, dengan memakai teori "filtration theory" yaitu golongan atas dimenangkan
maka akan merembes ke ke1as bawahnya (teori dari M.D. David). Ini juga
dikembangkan oleh Alexander Duff, di mana ia mendirikan sekolah di Cacutta
untuk orang kasta tinggi. Memang hasilnya kecil. Tetapi setidaknya dari kalangan
kelas ini banyak yang menjadi pemimpin Kristen yang terkenal. Dan metode ini
ditiru oleh yang lainnya.

d. Agama-agama berusaha menentang sistem kasta. Bahkan Mahatma Gandhi


(notabene orang Hindu India) ikut menentang sistem kasta. Tetapi hal ini tidak
bisa dihilangkan dalam kehidpan orang India.

6. Gerakan Pertobatan Massal

a. Fakta menunjukkan bahwa orang Kristen banyak berasal dari kelas bawah. Ada
15% penduduk India adalah kasta rendahan (tidak dapat disentuh), karena
dianggap hina dan najis. Dan misi tertarik me1ayani mereka, akhimya muncul
gerakan massal di mana ribuan orang dari kelas ini beralih menjadi Kristen.

b. Misi Baptis Amerika yang dilayani Dr John Clough me1ayani di daerah Telugu
sejak tahun 1840. Hasilnya sangat minim. Tetapi terjadi pertobatan massal kaum
kelas bawah dan dalam 30 tahun kemudian di Telugu ada 500,000 orang Kristen
yang semuanya berasal dari kasta rendah.

c. Hal yang sama terjadi di Punjab dari kasta Chuhra (1870), di mana pelayanan
misi Presbiterian berhasil menjangkau kelas bawah ini dan dalam tempo 10 tahun
telah berjumlah 35,000. Tahun 1931 menjadi 462,681. di mana 30% kasta Chuhra
orang Kristen.

d. Di India, gerakan massal ini disambut antusias, tetapi sekaligus dicurigai:


jangan-jangan karena motif ekonorni, sehingga perlu dibimbing secara pribadi.
Tetapi karena sifat masyarakat Asia yang komunal, maka kecurigaan ini
seharusnya tidak perlu. Hasilnya banyak di antara kasta ini yang akhirnya menjadi
orang yang berpendidikan, pengusaha, dsb. lni membuktikan hasilnya.

7. Kemandirian Gereja di India

a. Karena muncul banyaknya gereja, maka timbul kesadaran membangun sekolah


teologi dan mendidik sebanyak-banyaknya hamba Tuhan.

b. Juga orang India mulai mengkontekstualisasikan Injil ke dalam budaya India.


Mereka mulai mernisahkan Injil dari "pakaiannya". Walaupun tidak sedikit yang
akhirnya menjadi sinkretisme. Kontekstualisasi:

1) Menekankan spiritualitas Kristiani ala India seperti pembangunan Ashram.

2) Bentuk-bentuk teologi diekspresikan dalam konsep pemikiran Hindu.

MIS1 PROTESTAN DI CINA

1. Robert Morisson

a. Kekristenan di Cina berkembang dan terhambat secara silih berganti. Semuanya


bergantung kepada dukungan atau toleransi pemerintah. (Lihat kasus Gereja
Nestorian).

b. Misi Katolik (tidak dibahas di Sill) telah juga berhasil masuk kembali ke Cina,
dan diperkirakan bahwa pada awal abad ke 19 jumlah orang Kristen di Cina
mencapai 250,000 yang terdiri dari Katolik Roma dan Ortodoks Rusia.

c. Misi Protestan: "London Missionary Society" adalah lembaga misi Protestan


pertama yang mengutus tenaga misi ke Cina, dan yang diutus adalah Robert
Morrison (1782-1834).

d. Ia adalah pendeta Gereja Presbiterian dan juga sekaligus memiliki keahlian


kedokteran dan astronomi. Sebelum ke Cina ia sudah tinggal bersama seorang
Cina, sehingga ia bisa belajar bahasa dan adat kebiasaanlbudaya Cina, serta
sekaligus belajar menyalin kamus bahasa Cina dan bagian-bagian Alkitab
berbahasa Cina.

e. Morrison memasuki Cina dan tiba di Kanton tahun 1807. Di sana ia datng dan
belajar bahasa Cina dari seorang Katolik Cina secara diam-diam. Tahun 1809, ia
diangkat menjadi penerjemah di perusahaan Inggris EIC selama 25 tahun.

f. Karena penginjilan langsung tidak mengizinkan, maka Morisson memfokuskan


penerjemahan Alkitab (selesai tahun 1819) dan buku-buku Kristen. Ia juga
menyusun kamu bahasa Inggris-Cina. Di samping itu ia menerjemahkan
Katekismus Pendek Gereja Skotlandia, Buku Doa Umum Anglikan.

g. Karya Morrison sangat monumental, karena dia memakai huruf roman (Latin),
ketimbang huruf Cina. Ini sangat mudah dimengerti rakyat biaya, tetapi dipandang
rendah oleh kaum terpelajar di Cina. Tulisan tradisional Cina sangat dihargai
karena mengandung nilai filsafatnya.

2. William Milne

a. William Milne tiba di Cina (Canton) tahun 1813. la sendiri mengalami kesulitan
untuk tinggal di Cina, akhirnya memilih tinggal di Malaka.

b. Semangat dan bebannya terhadap orang Cina tidak pernah pudar. Itu sebabnya
tahun 1818, ia bersama Morrison mendirikan Anglo-Chinese College, di mana
tujuan pendirian sekolah ill orang Cina dapat belajar budaya asing dan sebaliknya
orang asing dapat belajar budaya Cina. Di sekolah ill ternyata berhasil membuat
murid-muridnya menjadi Kristen.

c. Anak iman Morrison dan Milne yang sekolah di Anglo Chinese College adalah
Ling-A-Fa (dibaptis tahun 1814). la pada mulanya membantu Morrison mencetak
Alkitab (karena ia tukang cetak). Kemudian ia sekolah di ACC dan menjadi
pendeta Kongregasional tahun 1823. la inilah yang mengabdikan pelayanannya
kepada orang Cina. IA sering amengalami penganiayaan, namun semangatnya
terus berkobar untuk melayani bangsanya.

3. Kekristenan dalam konteks imperialisme

a. Seperti diketahui bahwa Cina adalah negara yang tertutup. Cina memang tidak
pernah dijajah secara langsung oleh Barat, tetapi dipaksa menyerahkan beberapa
wilayahnya seperti Hongkong kepada Inggris dan Makao kepada Portugis. Juga
Cina dipaksa menyerahkan kota-kota pelabuhan lainnya. Bahkan setelah
kekalahan Cina tahun 1860, orang asing diberi hak masuk sampai ke selurnh
pedalaman Cina.

b. Ketegangan Barat dan Cina dimulai ketika Barat mulai berdagang candu, yang
didapat di India dan dibawa ke Cina oleh Inggris. Dan oleh Inggris dijual di sana
dan ditukar dengan teh. Perdagangan ini menghasilkan banyak keuntungan bagi
Inggris dan teh juga berhasil dibawa ke Inggris.

c. Candu berdampak negatif bagi Cina: kebanyakan orang kecanduan,


perekonomian ikut kacau. Usaha menghentikan penjualan candu menghasilkan
Perang Candu tahun 1839-1842 dan 1856-1860. Pada kedua perang itu Cina
dikalahkan Inggris. Dan sejak itu Cina harus menyerahkan daerah terntentu dan
semua pelabuhan boleh dimasuki orang asing.

d. Bagaimana sikap gereja? Para misionaris menetang perdagangan candu, seperti


Shaftesbury (bangsawan Inggris), W.A. Russel (Uskup Anglikan di Cina Utara).
Namun akibat perjanjian itu, di mana Cinia membuka wilayahnya bagi orang
asing menyebabkan banyak misionaris pergi ke Cina.

e. Kebijakan pemerintah kolonial agak berbeda terhadap Cina. Dalam setiap


perjanjian politik dengan Cinia, maka pekabaran Injil dimasukkan dalam
persyaratan dan kekristenan dan usaha misi harus mendapat perlindungan
pemerintah. Akibatnya kekristenan dianggap identik dengan penjajahan.
f. Usaha PI berlangsung sangat pesat pada abad ke 19 ini. Misi Katolik sangat
maju: ada 500,000 orang Katolik dengan 639 pastor (369 di antaranya adalah
pastor berkebangsaan Cina). Misi Protestan: ada 1.500 orang utusan misi dengan
40,000 orang Kristen.

g. Ini menghasilkan kebencian pemerintah Cina terhadap kekristenan. Apalagi


dicurigai terlibat dalam pemberontakan Tai Ping, di mana pemimpinnya, Hung
Hsin Chuan pernah belajar keristenan, dan dipakainya unsur kekristenan dalam
gerakan ini seperti sepuluh hukum.

h. Kebencian terhadap penjajah sekaligus terhadap kekristenan muncul dalam


bentuk Pemberontakan Boxer (Petinju) tahun 1899-1900. Umat Kristen dianiaya
(Katolik: 50 misionaris dan 30.000 orang dibunuh; Protestan: 200 orang
misionaris dan 2000 orang dibunuh). Gedung-gedung gereja dihancurkan. Tetapi
mayoritas orang Kristen bertahan akan penganiayan ini.

i. Negara-negara Barat berhasil memadamkan pemberontakan ini dengan keras


dan kejam. Bahkan Pemerintah Cina diminta untuk mengganti kerugian lembaga-
lembaga misi Katolik dan Protestan. Namun lembaga misi China Inland Mission
(CIM) tidak mau menerima ganti rugi untuk menyatakan kasih Kristen kepada
bangsa Cina, walaupun mereka yang paling banyak rugi.

4. Hudson Taylor

a. James Hudson Taylor (1832-1905), berasal dari Gereja Metodis yang kemudian
masuk Gereja Baptis. Sesudah pertobatannya, ia terpanggil menjadi misionari ke
Cina sejak remajanya. la kemudian masuk sekolah kedokteran, namun pada saat
yang sarna, ia sudah terlibat dalam membantu orang miskin dan mengabarkan
Injil

b. Tahun 1853, Taylor diutus ke Cina oleh Chinese Evangelization Society (CES),
tetapi badan misi ini tidak becus karena tidak mengurus surat-surat, bahkan
keuangan pun macet. la berhenti dari CES dan membiayai sendiri pelayanannya.
c. Taylor terlibat dalam pelayanan di kota pelabuhan yang dikuasai Barat, Berta
kemudian menetap di Ningpo (1856) dan mendirikan rumah sakit di sana.
Karakteristiknya adalah ia memakai pakaian dan budaya Cina.

d. Karena kesehatannya terganggu tahun 1860, ia terpaksa pulang kembali ke


Inggris dan kemudian mendirikan lembaga misi Cina Inland Mission (CIM) .

e. Model CIM adalah 1) Model penggalian dana misi dengan iman dan dca, dan
bukan dengan cara-cara manusia; 2) CIM bersifat antar gereja baik dari latar
belakang oikumenis dan evangelikal (asalkan percaya percaya kepada Yesus
secara pribadi sebagaijuruselamat dan Tuhan); 3) Di Cina para misionaris
ditempatkan sesuai dengan gereja asalnya; 4) Pria dan wanita mendapat hak yang
sarna dalam pelayanan; 5) Pendidikan tidak terlalu penting, sehingga banyak yang
berlatarbelakang tukang pergi ke Cina; 6) Konsep misi Taylor adalah memakai
pakaian Cina dan menyesuaikan sedapat mungkin dengan adat istiadat Cina.

r. Tujuan penginjilan Taylor adalah secepatnya menjangkau Cina sampai ke


pedalaman, dengan metode: 1) Memberikan dan menjual traktat; 2) membuka
temp at pengobatan sederhana.

g. Sampai tahun 1905, CIM mendirikan 110 pusat misi, 7 rumah sakit, 16 klinik,
128 pusat rehabilitasi pecandu opium. Ada 550 misionaris dari CIM dan
kekristenan berjumlah 40.000.

5. Revolusi Cina

a. Kekristenan mendapat pengaruh yang luar biasa, karena para misionari


menekankan tentang pendidikan sehingga ini diterima dengan senang hati oleh
bangsa Cina. Mereka menggantikan filsafat Kong Hu Cu sebagai syarat menjadi
pegawai dengan konsep mendapat pendidikan formal. Hasilnya juga kekaisaran
dianggap kuno.
b. Muncullah suatu revolusi menjadikan Cina suatu negara republik tahun 1911,
yang mana Dr Sun Vat Sell (seorang Kristen) diangkat menjadi presiden pertama.

c. Partai Komunis berdiri tahun 1921 dan mula-mula bergabung di bawah


Guomindang, Partai Nasionalis Cina. Setelah kematian Sun Vat Sell, maka Partai
Guomindang terpecah menjadi dua; yaitu Pada Goumindang oleh Jiang Kaishek
(kelompok kelas menengah) yang juga adalah seorang Kristen dan Partai
Komunis dari kelompok kelaspetani. Namun Partai Komunis pimpinan Mao
Zedong berhasil dikalahkan.

d. Cuma sayang sekali Cina diserang oleh Jepang, dan Jiang Kaishek dikalahkan,
sehingga setelah Jepang menyerah, maka Mao Zedong sekali lagi menyerang
pemerintahan Guomindang dan berhasil mengalahkan Jiang Kaishek sehingga lari
ke Taiwan. Mao Zedong sendiri berhasil membuat selurnh Cina menjadi komunis
dan diproklamirkan Republik Demokratik Rakyat Cina tahun 1949.

e. Pada situasi politik seperti ill, kekristenan terns berkembang dengan


diambilalihnya keristenan oleh tenaga-tenaga pribumi. Bahkan orang Kristen
terlibat dalam gerakan anti imperialisme. Bahkan secara ekstrem akhirnya Dewan
Kristen Nasional (seperti PGI-nya Indonesia) berpihak kepada komunis dan
banyak mahasiswa :Krn;ten masuk komunis karena kebencian terhadap kaum
imperialis.

6. Kesimpulan:

Di Cina kekristenan dianggap samna dengan penjajahan, karena masuk bersamaan


dengan penjajah di mana menghancurkan Cina dengan candunya. Walaupun
orang Kristen menentang perdagangan candu, namun setidaknya ini menjadi
kesempatan bagi misonaris masuk Cina. Muncullah juga semangat nasionalisme
orang Kristen Cina terhadap negerinya sehingga muncul gereja asli Cina yang
akhirnya sebagian berkolaborasi dengan komunis.

REFLEKSI: IKHTISAR SEJARAH GEREJA ASIA


PEMBERITA INJIL

1. Pada mulanya pemberita Injil adalah persekutuan (kelompok) atau lembaga


zending, misalnya biara Nestorian, ordo Katolik, lembaga zending/misi Protestan.

2. Semua bangsa terlibat dalam pemberitaan Injil: Persia, Portugis, Inggris,


Jerman, Amerika, Jepang, Korea.

3. Asal gereja: Nestorian, katolik, Protestan Reformed, Injili, Pantekosta.

4. Para penginjil berasal dari berbagai golongan profesi, bukan hanya hamba
Tuhan.

5. Model perkembangan kekristenan:

a. Secara alami melalui migrasi

b. Berkembang melalui jalan perdagangan Asia.

c. Pada Abad ke 16 ada perkawinan antara Portugis dan penduduk lokal.

d. Orang Kristen India, Cina bermigrasi ke Malaya ke daerah perkebunan.

6. Pemberita Injil tidak menjadi saksi:

a. Pedagang Kristen dianggap asing.

b. Kelakuan penjajah seperti Portugis yang tidak bisa menjadi contoh.

c. Perdagangan candu yang memalukan bagi orang Kristen.

d. Kekristenan seringkali dianggap sama dengan penjajah.

7. Para pengungsi Kristen juga mengabarkan Injil di daerah pengungsian, seperti


orang Yahudi, orang Cina ke Taiwan, ke Malaysia setelah PD II, orang Korea
Utara ikut membangun gereja di Korea Selatan.
8. Kaum imperialis sendiri tidak konsisten terhadap kekristenan. Inggris
memperbolehkan Kristen masuk secara leluasa di Cina, tetapi melarang di
Malaysia. Bahkan sebelumnya, Paus merestui berita Injil disampaikan dengan
kekuatan militer.

9. Muncul juga pemberita-pemberita Injil pribumi/nasional yang dengan semangat


mengabarkan Injil bagi negerinya, seperti Sadhu Sundar Singh, Liang-A-Fa, dsb.

10. Upaya kontekstualisasi telah dilakukan sejak permulaan seperti: Alopen, De


Nobili, Kosuke Koyama dengan Teologi Kerbaunya, dsb.

11. Penerjemahan Alkitab adalah salah satu karakteristik misi Protestan, di


samping pendidikan dan pelayanan medis yang juga tidak kalah pentingnya.

12. Pemberita Injil menghasilkan gereja mandiri dan kuat di tempatnya masing-
masing.

13. Pembaharuan rohani selalu menghasilkan semangat pekabaran Injil.

RESPONS TERHADAP BERITA INJIL

1. Mengapa ada kekristenan yang berhasil dan ada yang tidak (dari segi jumlah)?

2. Jawaban lazim Kekristenan lebih mudah diterima bila berjumpa agama animis,
dan agak sulit bila berjumpa agama tinggi seperti islam, Hindu, Buddha.

3. Golongan minoritas biasanya terbuka terhadap Injil, misalnya kaum pendatang


Cina di Thailand dan Malaysia, suku-suku minoritas di Thailand, Burma dan
Indonesia. Adanya harapan bahwa menjadi Kristen, kehidupan akan lebih baik,
terutama di kalangan minoritas.

4. Kelas menengah ke atas juga terbuka terhadap Injil di Asia seperti di Korea,
Cina, Jepang, dan India.
5. Kebijakan pemerintah setempat juga sangat memengaruhi maju dan mundurnya
kekristenan.Ada raja yang menolak kekristenan, dan ada yang mendukung.

6. Namun catatan menarik: bahwa justru gereja tidak berkembang pada saat
pemerintah memberikan toleransi, dan justru bertumbuh pada saat mengalami
hambatan (Kasus di Cina di bawah dinasti Tang tidak bertumbuh, tetapi
bertumbuh di bawah pemerintahan Komunis).

7. Penganiayaan Kristen menimbulkan dua dampak:

a. Secara positif bahwa kekristenan semakin dihambat semakin merambat karena


para pengikut Kristus semakin bersungguh-sungguh mengikut Yesus.

b. Secara negatif banyak kemurtadan, bahkan gereja hampir musnah, seperti di


Asia Barat.

c. Apakah penganiayaan dapat menghilangkan gereja? Dapat disimpulkan: Tidak


dapat melenyapkan.

MASA DEPAN GEREJA ASIA

1. Gereja di Asia seharusnya adalah gereja yang kontekstual, yang walaupun ada
kecenderungan pengaruh Barat dalam berteologi seharusnya orang Asia harus
menafsirkannya dalam konteks Asia.

2. Dalam menghadapi berbagai tekanan dari pemerintah, agama mayoritas


seharusnya gereja-gereja bersatu dan bekerjasama, berdialog baik sesama agama
Kristen maupun dengan agama-agama lainnya.

3. Gereja Kristen di Asia seharusnya terlibat dalam pelayanan yang bersifat


holistik, termasuk peduli terhadap masalah sosial seperti kemiskinan, lingkungan
hidup, industrialisasi, dsb.
Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia purba
setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolitik Bawah. Setelah
beberapa zaman es yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang
beberapa kali terhubung dengan daratan Asia melalui jembatan darat (dengan
Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga memungkinkan
perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke kepulauan Jepang dari wilayah
yang kini merupakan Republik Rakyat Tiongkok dan Korea. Zaman Paleolitik
Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama di
dunia, sekitar tahun 30.000 SM.

Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat,
kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup
pemburu-pengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik dan pembuatan
kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon
merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu masa kini.

Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologi-


teknologi baru seperti bercocok tanam padi di sawah yang berpengairan dan
teknik pembuatan perkakas dari besi dan perunggu yang dibawa serta migran-
migran dari Tiongkok atau Korea.

Dalam sejarah Tiongkok, orang Jepang pertama kali disebut dalam naskah sejarah
klasik, Buku Han yang ditulis tahun 111. Setelah periode Yayoi disebut periode
Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer
yang kuat. Menurut Catatan Sejarah Tiga Negara, negara paling berjaya di
kepulauan Jepang waktu itu adalah Yamataikoku.

Zaman Klasik[sunting | sunting sumber]

Bagian sejarah Jepang meninggalkan dokumen tertulis dimulai pada abad ke-5
dan abad ke-6 Masehi, saat sistem tulisan Tionghoa, agama Buddha, dan
kebudayaan Tionghoa lainnya dibawa masuk ke Jepang dari Kerajaan Baekje di
Semenanjung Korea.
Jepang dapat mengusir dua kali invasi Mongol ke Jepang (1274 dan
1281)Perkembangan selanjutnya Buddhisme di Jepang dan seni ukir rupang
sebagian besar dipengaruhi oleh Buddhisme Tiongkok.[13] Walaupun awalnya
kedatangan agama Buddha ditentang penguasa yang menganut Shinto, kalangan
yang berkuasa akhirnya ikut memajukan agama Buddha di Jepang, dan menjadi
agama yang populer di Jepang sejak zaman Asuka.[14] Melalui perintah Reformasi
Taika pada tahun 645, Jepang menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan
mencontoh dari Tiongkok. Hal ini membuka jalan bagi filsafat Konfusianisme
Tiongkok untuk menjadi dominan di Jepang hingga abad ke-19. Periode Nara
pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang dengan kekuasaan yang
tersentralisasi. Ibu kota dan istana kekaisaran berada di Heijo-kyo (kini Nara).
Pada zaman Nara, Jepang secara terus menerus mengadopsi praktik administrasi
pemerintahan dari Tiongkok. Salah satu pencapaian terbesar sastra Jepang pada
zaman Nara adalah selesainya buku sejarah Jepang yang disebut Kojiki (712) dan
Nihon Shoki (720).[15] Patung Buddha di Todaiji, Nara, yang dibuat pada tahun
752. Pada tahun 784, Kaisar Kammu memindahkan ibu kota ke Nagaoka-kyō, dan
berada di sana hanya selama 10 tahun. Setelah itu, ibu kota dipindahkan kembali
ke Heian-kyō (kini Kyoto). Kepindahan ibu kota ke Heian-kyō mengawali periode
Heian yang merupakan masa keemasan kebudayaan klasik asli Jepang, terutama
di bidang seni, puisi dan sastra Jepang. Hikayat Genji karya Murasaki Shikibu dan
lirik lagu kebangsaan Jepang Kimi ga Yo berasal dari periode Heian.[16]

Zaman Pertengahan[suntingsunting sumber

orang-orang Portugis dari periode Nanban, abad ke-17. Abad pertengahan di


Jepang merupakan zaman feodalisme yang ditandai oleh perebutan kekuasaan
antarkelompok penguasa yang terdiri dari ksatria yang disebut samurai. Pada
tahun 1185, setelah menghancurkan klan Taira yang merupakan klan saingan klan
Minamoto, Minamoto no Yoritomo diangkat sebagai shogun, dan menjadikannya
pemimpin militer yang berbagi kekuasaan dengan Kaisar. Pemerintahan militer
yang didirikan Minamoto no Yoritomo disebut Keshogunan Kamakura karena
pusat pemerintahan berada di Kamakura (di sebelah selatan Yokohama masa
kini). Setelah wafatnya Yoritomo, klan Hōjō membantu keshogunan sebagai
shikken, yakni semacam adipati bagi para shogun. Keshogunan Kamakura
berhasil menahan serangan Mongol dari wilayah Tiongkok kekuasaan Mongol
pada tahun 1274 dan 1281. Meskipun secara politik terbilang stabil, Keshogunan
Kamakura akhirnya digulingkan oleh Kaisar Go-Daigo yang memulihkan
kekuasaan di tangan kaisar. Kaisar Go-Daigo akhirnya digulingkan Ashikaga
Takauji pada 1336.[17] Keshogunan Ashikaga gagal membendung kekuatan
penguasa militer dan tuan tanah feodal (daimyo) dan pecah perang saudara pada
tahun 1467 (Perang Ōnin) yang mengawali masa satu abad yang diwarnai
peperangan antarfaksi yang disebut masa negeri-negeri saling berperang atau
periode Sengoku.[18] Pada abad ke-16, para pedagang dan misionaris Serikat
Yesuit dari Portugal tiba untuk pertama kalinya di Jepang, dan mengawali
pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan Dunia Barat
(Perdagangan dengan Nanban). Orang Jepang menyebut orang asing dari Dunia
Barat sebagai namban yang berarti orang barbar dari selatan. Salah satu kapal
segel merah Jepang (1634) yang dipakai berdagang di Asia. Oda Nobunaga
menaklukkan daimyo-daimyo pesaingnya dengan memakai teknologi Eropa dan
senjata api. Nobunaga hampir berhasil menyatukan Jepang sebelum tewas
terbunuh dalam Peristiwa Honnōji 1582. Toyotomi Hideyoshi menggantikan
Nobunaga, dan mencatatkan dirinya sebagai pemersatu Jepang pada tahun 1590.
Hideyoshi berusaha menguasai Korea, dan dua kali melakukan invasi ke Korea,
namun gagal setelah kalah dalam pertempuran melawan pasukan Korea yang
dibantu kekuatan Dinasti Ming. Setelah Hideyoshi wafat, pasukan Hideyoshi
ditarik dari Semenanjung Korea pada tahun 1598.[19] Sepeninggal Hideyoshi,
putra Hideyoshi yang bernama Toyotomi Hideyori mewarisi kekuasaan sang
ayah. Tokugawa Ieyasu memanfaatkan posisinya sebagai adipati bagi Hideyori
untuk mengumpulkan dukungan politik dan militer dari daimyo-daimyo lain.
Setelah mengalahkan klan-klan pendukung Hideyori dalam Pertempuran
Sekigahara tahun 1600, Ieyasu diangkat sebagai shogun pada tahun 1603.
Pemerintahan militer yang didirikan Ieyasu di Edo (kini Tokyo) disebut
Keshogunan Tokugawa. Keshogunan Tokugawa curiga terhadap kegiatan
misionaris Katolik, dan melarang segala hubungan dengan orang-orang Eropa.
Hubungan perdagangan dibatasi hanya dengan pedagang Belanda di Pulau
Dejima, Nagasaki. Pemerintah Tokugawa juga menjalankan berbagai kebijakan
seperti undang-undang buke shohatto untuk mengendalikan daimyo di daerah.
Pada tahun 1639, Keshogunan Tokugawa mulai menjalankan kebijakan sakoku
("negara tertutup") yang berlangsung selama dua setengah abad yang disebut
periode Edo. Walaupun menjalani periode isolasi, orang Jepang terus mempelajari
ilmu-ilmu dari Dunia Barat. Di Jepang, ilmu dari buku-buku Barat disebut
rangaku (ilmu belanda) karena berasal dari kontak orang Jepang dengan enklave
orang Belanda di Dejima, Nagasaki. Pada periode Edo, orang Jepang juga
memulai studi tentang Jepang, dan menamakan "studi nasional" tentang Jepang
sebagai kokugaku.[20]

Zaman Modern[sunting | sunting sumber]

Kekaisaran Jepang terdiri dari sebagian besar Asia Timur dan Tenggara pada
tahun 1942. Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew Perry dan
"Kapal Hitam" Angkatan Laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka
diri terhadap Dunia Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan
selanjutnya dengan negara-negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang
ke dalam krisis ekonomi dan politik. Kalangan samurai menganggap Keshogunan
Tokugawa sudah melemah, dan mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang
Boshin tahun 1867-1868. Setelah Keshogunan Tokugawa ditumbangkan,
kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar (Restorasi Meiji) dan sistem domain
dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi sistem politik, hukum, dan
militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang mengatur Dewan Penasihat Kaisar,
menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk Parlemen Kekaisaran. Restorasi
Meiji mengubah Kekaisaran Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus
kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha
memperluas pengaruh teritorial di Asia. Setelah mengalahkan Tiongkok dalam
Perang Tiongkok-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang, Jepang
menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.[21]
Pada awal abad ke-20, Jepang mengalami "demokrasi Taisho" yang dibayang-
bayangi bangkitnya ekspansionisme dan militerisme Jepang. Semasa Perang
Dunia I, Jepang berada di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat
memperluas pengaruh dan wilayah kekuasaan. Jepang terus menjalankan politik
ekspansionis dengan menduduki Manchuria pada tahun 1931. Dua tahun
kemudian, Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa setelah mendapat kecaman
internasional atas pendudukan Manchuria. Pada tahun 1936, Jepang
menandatangani Pakta Anti-Komintern dengan Jerman Nazi, dan bergabung
bergabung bersama Jerman dan Italia membentuk Blok Poros pada tahun 1941[22]
Pada tahun 1937, invasi Jepang ke Manchuria memicu terjadinya Perang
Tiongkok-Jepang Kedua (1937-1945) yang membuat Jepang dikenakan embargo
minyak oleh Amerika Serikat[23] Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang
pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan menyatakan
perang terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Serangan Pearl Harbor
menyeret AS ke dalam Perang Dunia II. Setelah kampanye militer yang panjang
di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang dimilikinya pada
awal perang. Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo,
Osaka dan kota-kota besar lainnya. Setelah AS menjatuhkan bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu
pada 15 Agustus 1945 (Hari Kemenangan atas Jepang).[24] Perang membawa
penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan Jepang. Berjuta-juta
orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah slogan
Kemakmuran Bersama Asia. Hampir semua industri dan infrastruktur di Jepang
hancur akibat perang. Pihak Sekutu melakukan repatriasi besar-besaran etnik
Jepang dari negara-negara Asia yang pernah diduduki Jepang.[25] Pengadilan
Militer Internasional untuk Timur Jauh yang diselenggarakan pihak Sekutu mulai
3 Mei 1946 berakhir dengan dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin
Jepang yang terbukti bersalah melakukan kejahatan perang.Pencakar langit di
Shinjuku, Tokyo
Pada tahun 1947, Jepang memberlakukan Konstitusi Jepang yang baru.
Berdasarkan konstitusi baru, Jepang ditetapkan sebagai negara yang menganut
paham pasifisme dan mengutamakan praktik demokrasi liberal. Pendudukan AS
terhadap Jepang secara resmi berakhir pada tahun 1952 dengan ditandatanganinya
Perjanjian San Francisco.[26] Walaupun demikian, pasukan AS tetap
mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di Okinawa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa secara secara resmi menerima Jepang sebagai
anggota pada tahun 1956.Seusai Perang Dunia II, Jepang mengalami pertumbuhan
ekonomi yang pesat, dan menempatkan Jepang sebagai kekuatan ekonomi
terbesar nomor dua di dunia, dengan rata-rata pertumbuhan produk domestik
bruto sebesar 10% per tahun selama empat dekade. Pesatnya pertumbuhan
ekonomi Jepang berakhir pada awal tahun 1990-an setelah jatuhnya ekonomi
gelembung.[27]

Politik[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintah Jepang

Parlemen[sunting | sunting sumber]

Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat membatasi


kekuasaan Kaisar Jepang. Sebagai kepala negara seremonial, kedudukan Kaisar
Jepang diatur dalam konstitusi sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat".
Kekuasaan pemerintah berada di tangan Perdana Menteri Jepang dan anggota
terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan sepenuhnya berada di tangan
rakyat Jepang.[28] Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala negara dalam urusan
diplomatik. Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang dibentuk
mengikuti sistem Inggris. Parlemen Jepang terdiri dari Majelis Rendah dan
Majelis Tinggi. Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480 anggota dewan. Anggota
majelis rendah dipilih secara langsung oleh rakyat setiap 4 tahun sekali atau
setelah majelis rendah dibubarkan. Majelis Tinggi Jepang terdiri dari 242 anggota
dewan yang memiliki masa jabatan 6 tahun, dan dipilih langsung oleh rakyat.
Warganegara Jepang berusia 20 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih.[9]
Kabinet Jepang beranggotakan Perdana Menteri dan para menteri. Perdana
Menteri adalah salah seorang anggota parlemen dari partai mayoritas di Majelis
Rendah. Partai Demokrat Liberal (LDP) berkuasa di Jepang sejak 1955, kecuali
pada tahun 1993. Pada tahun itu terbentuk pemerintahan koalisi yang hanya
berumur singkat dengan partai oposisi. Partai oposisi terbesar di Jepang adalah
Partai Demokratik Jepang.[29] Perdana Menteri Jepang adalah kepala
pemerintahan. Perdana Menteri diangkat melalui pemilihan di antara anggota
Parlemen.[30] Bila Majelis Rendah dan Majelis Tinggi masing-masing memiliki
calon perdana menteri, maka calon dari Majelis Rendah yang diutamakan. Pada
praktiknya, perdana menteri berasal dari partai mayoritas di parlemen. Menteri-
menteri kabinet diangkat oleh Perdana Menteri. Kaisar Jepang mengangkat
Perdana Menteri berdasarkan keputusan Parlemen Jepang[31], dan memberi
persetujuan atas pengangkatan menteri-menteri kabinet.[32] Perdana Menteri
memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota Majelis Rendah untuk
bertahan sebagai Perdana Menteri.

Keluarga kekaisaran[sunting | sunting sumber]

Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko (tampak tengah), serta Pangeran Naruhito
dan istri (di sebelah kanan). Artikel utama untuk bagian ini adalah: Keluarga
kekaisaran Jepang Kaisar Akihito adalah Kaisar Jepang yang sekarang. Kaisar
Akihito naik takhta sebagai kaisar ke-125 setelah ayahandanya, Kaisar Hirohito
mangkat pada 7 Januari 1989. Upacara kenaikan tahta Kaisar Akihito
dilangsungkan pada 12 November 1990.[33] Putra Mahkota Naruhito, menikah
dengan Putri Mahkota Masako yang berasal dari kalangan rakyat biasa, dan
dikaruniai anak perempuan bernama Aiko (Putri Toshi). Adik dari Putra Mahkota
Naruhito bernama Pangeran Akishino, menikah dengan Kiko Kawashima yang
juga berasal dari rakyat biasa. Pangeran Akishino memiliki dua anak perempuan
(Putri Mako dan Putri Kako), serta anak laki-laki bernama Pangeran Hisahito.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi JepangGunung Fuji, bunga
sakura, dan shinkansen. Ketiganya merupakan simbol Jepang Jepang memiliki
lebih dari 3.000 pulau yang terletak di pesisir Lautan Pasifik di timur benua Asia.
Istilah Kepulauan Jepang merujuk kepada empat pulau besar, dari utara ke selatan,
Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan Ryukyu yang berada
di selatan Kyushu. Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah Jepang terdiri dari
pegunungan yang berhutan-hutan,[34][35] dan cocok untuk pertanian, industri, serta
permukiman. Daerah yang curam berbahaya untuk dihuni karena risiko tanah
longsor akibat gempa bumi, kondisi tanah yang lunak, dan hujan lebat. Oleh
karena itu, permukiman penduduk terpusat di kawasan pesisir. Jepang termasuk
salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia.[36] Gempa bumi berkekuatan
rendah dan sesekali letusan gunung berapi sering dialami Jepang karena letaknya
di atas Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tiga lempeng tektonik. Gempa bumi
yang merusak sering menyebabkan tsunami. Setiap abadnya, di Jepang terjadi
beberapa kali tsunami.[37] Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Jepang
adalah Gempa bumi Chūetsu 2004 dan Gempa bumi besar Hanshin tahun 1995.
Keadaan geografi menyebabkan Jepang memiliki banyak sumber mata air panas,
dan sebagian besar di antaranya telah dibangun sebagai daerah tujuan wisata.[38]
Jepang berada di kawasan beriklim sedang dengan pembagian empat musim yang
jelas. Walaupun demikian, terdapat perbedaan iklim yang mencolok antara
wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan.[39] Pada musim dingin, Jepang
bagian utara seperti Hokkaido mengalami musim salju, namun sebaliknya wilayah
Jepang bagian selatan beriklim subtropis. Iklim juga dipengaruhi tiupan angin
musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim dingin, dan
sebaliknya pada musim panas.

Iklim Jepang terbagi atas enam zona iklim:

 Hokkaido: Kawasan paling utara beriklim sedang dengan musim dingin


yang panjang dan membekukan, serta musim panas yang sejuk. Presipitasi
tidak besar, namun salju banyak turun ketika musim dingin.
 Laut Jepang: Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan angin dari barat laut
membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih
sejuk dibandingkan kawasan Pasifik. Walaupun demikian, suhu di
kawasan ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi akibat fenomena
angin fohn.
 Dataran Tinggi Tengah: Wilayah ini beriklim pedalaman dengan
perbedaan suhu rata-rata musim panas-musim dingin yang sangat
mencolok. Perbedaan suhu antara malam hari dan siang hari juga sangat
mencolok.
 Laut Pedalaman Seto: Barisan pegunungan di wilayah Chugoku dan
Shikoku menghalangi jalur tiupan angin musim, sehingga kawasan ini
sepanjang tahun beriklim sedang.
 Samudra Pasifik: Kawasan pesisir bagian timur Jepang mengalami musim
dingin yang sangat dingin, namun tidak banyak turun salju. Sebaliknya,
musim panas menjadi begitu lembap akibat tiupan angin musim dari
tenggara.
 Kepulauan Ryukyu: Kepulauan di barat daya Jepang termasuk Kepulauan
Ryukyu beriklim subtropis, hangat sewaktu musim dingin dan suhu yang
tinggi sepanjang musim panas. Presipitasi sangat tinggi, terutama selama
musim hujan. Taifun sangat sering terjadi.

Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Jepang adalah 40,9 °C (105,6 °F) pada 16
Agustus 2007.[40] Musim hujan dimulai lebih awal di Okinawa, yakni sejak awal
Mei. Garis depan musim hujan bergerak ke utara, namun berakhir di Jepang utara
sebelum mencapai Hokkaido. Di sebagian besar wilayah Honshu, awal musim
hujan dimulai pertengahan Juni dan berlangsung selama enam minggu. Taifun
sering terjadi sepanjang September dan Oktober. Penyebabnya adalah tekanan
tropis di garis khatulistiwa yang bergerak dari barat daya ke timur laut, dan sering
membawa hujan yang sangat lebat.[39]
Hubungan luar negeri dan militer[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hubungan luar negeri Jepang, Pasukan
Bela Diri Jepang, dan Kementerian Pertahanan (Jepang) Kapal pengangkut
helikopter kelas Hyuga milik Angkatan Laut Bela Diri Jepang Jepang memiliki
hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Amerika Serikat, dan
menjalankan kebijakan luar negeri berdasarkan pakta keamanan Jepang-AS.[41]
Sejak diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1956,
Jepang telah sepuluh kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,
termasuk tahun 2009-2010.[42] Jepang adalah salah satu negara G4 yang sedang
mengusulkan perluasan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.[43] Sebagai negara
anggota G8, APEC, ASEAN Plus 3, dan peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia
Timur, Jepang aktif dalam hubungan internasional dan mempererat persahabatan
Jepang dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Pakta pertahanan dengan
Australia ditandatangani pada Maret 2007,[44] dan dengan India pada Oktober
2008.[45] Pada tahun 2007, Jepang adalah negara donor Bantuan Pembangunan
Resmi (ODA) terbesar kelima di dunia.[46] Negara penerima bantuan ODA
terbesar dari Jepang adalah Indonesia, dengan total bantuan lebih dari AS$29,5
miliar dari tahun 1960 hingga 2006.[47] Jepang bersengketa dengan Rusia
mengenai Kepulauan Kuril[48] dan dengan Korea Selatan mengenai Batu
Liancourt[49]. Kepulauan Senkaku yang di bawah pemerintahan Jepang
dipermasalahkan oleh Republik Rakyat Tiongkok dan Taiwan.[50] Pasal 9
Konstitusi Jepang berisi penolakan terhadap perang dan penggunaan kekuatan
bersenjata untuk menyelesaikan persengketaan internasional. Pasal 9 Ayat 2 berisi
pelarangan kepemilikan angkatan bersenjata dan penolakan atas hak keterlibatan
dalam perang.[51][52] Jepang memiliki Pasukan Bela Diri yang berada di bawah
Kementerian Pertahanan, dan terdiri dari Angkatan Darat Bela Diri Jepang
(JGSDF), Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF), dan Angkatan Udara Bela
Diri Jepang (JASDF). Pada tahun 1991, kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Bela
Diri Jepang ikut membersihkan ranjau laut di Teluk Persia (lepas pantai Kuwait)
bersama kapal penyapu ranjau dari delapan negara.[53][54] Atas permintaan
Pemerintahan Transisi PBB di Kamboja (1992-1993), Jepang mengirimkan
pengamat gencatan senjata, pemantau pemilihan umum, polisi sipil, dan dukungan
logistik seperti perbaikan jalan dan jembatan.[55] Di Irak, pasukan nontempur
Jepang membantu misi kemanusiaan dan kegiatan rekonstruksi infrastruktur mulai
Desember 2003 hingga Februari 2009.[56][57][58]

Pembagian daerah administratif[sunting | sunting sumber]

Informasi lebih lanjut: Daftar prefektur di Jepang, Daftar wilayah di Jepang, Kota
(Jepang), Daftar kota di Jepang dan Daftar desa di Jepang Jepang terdiri dari 47
prefektur, masing-masing diawasi oleh gubernur, birokrasi legislatif dan
administratif. Setiap prefektur dibagi lagi menjadi kota, kota dan desa.[59] Negara
ini sedang mengalami reorganisasi administrasi dengan menggabungkan banyak
kota besar, kota kecil dan desa dengan satu sama lain. Proses ini akan mengurangi
jumlah wilayah administratif sub-prefektur dan diharapkan dapat memotong biaya
administrasi.[60]suntingsunting sumber

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Jepang Bursa Saham Tokyo,
bursa efek terbesar nomor dua di dunia. Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang
mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris
dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan
orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari
3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di
Jepang.[61] Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api,
jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun
pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah.
Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi
zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.[61]
Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut
"keajaiban ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada
tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an.[61] Dekade 1980-an merupakan masa
keemasan ekspor otomotif dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat
sehingga terjadi surplus neraca perdagangan yang mengakibatkan konflik
perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian Plaza 1985, dolar AS
mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat diskonto resmi
diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa kembali kompetitif
setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya,
terjadi surplus likuiditas dan penciptaan uang dalam jumlah besar. Spekulasi
menyebabkan harga saham dan realestat terus meningkat, dan berakibat pada
penggelembungan harga aset. Harga tanah terutama menjadi sangat tinggi akibat
adanya "mitos tanah" bahwa harga tanah tidak akan jatuh.[27] Ekonomi gelembung
Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibat kebijakan uang ketat yang
dikeluarkan Bank of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat diskonto resmi
menjadi 6%.[27] Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak
penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti.
Indeks rata-rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim
gugur 1990.[27] Pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan
angka rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman
modal yang tidak efisien dan penggelembungan harga aset pada 1980-an. Institusi
keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah mengeluarkan pinjaman
uang dengan jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah mengembalikan
pertumbuhan ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya terhambat oleh
kelesuan ekonomi global pada tahun 2000.[62] Jepang adalah perekonomian
terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang bersama Jerman dan
Korea Selatan adalah 3 negara yang pernah mencatatkan diri sebagai negara-
negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah dunia,[63] dengan
PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun.[63], dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia
setelah AS dan Republik Rakyat Tiongkok dalam keseimbangan kemampuan
berbelanja.[64] Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat,
bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi.[65] Jepang memiliki
industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja
dan logam non-besi, perkapalan, industri kimia, tekstil, dan pengolahan
makanan.[62] Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto Jepang berasal
dari sektor jasa.
Distrik Minato Mirai 21 di Yokohama. Ekonomi Jepang sangat mengandalkan
sektor jasa. Hingga tahun 2001, jumlah angkatan kerja Jepang mencapai 67 juta
orang.[66] Tingkat pengangguran di Jepang sekitar 4%. Pada tahun 2007, Jepang
menempati urutan ke-19 dalam produktivitas tenaga kerja.[67] Menurut indeks Big
Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat upah per jam terbesar di dunia. Toyota
Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo, NTT DoCoMo, Nippon Telegraph &
Telephone, Canon, Matsushita Electric Industrial, Honda, Mitsubishi Corporation,
dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang pada tahun
2008.[68] Sejumlah 326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global
2000 atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun
2006).[69] Bursa Saham Tokyo memiliki total kapitalisasi pasar terbesar nomor
dua di dunia. Indeks dari 225 saham perusahaan besar yang diperdagangkan di
Bursa Saham Tokyo disebut Nikkei 225.[70] Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis,
Jepang menempati peringkat ke-12, dan termasuk salah satu negara maju dengan
birokrasi paling sederhana. Kapitalisme model Jepang memiliki sejumlah ciri
khas. Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan perusahaan yang saling
memiliki kerja sama bisnis dan kepemilikan saham. Negosiasi upah (shuntō)
berikut perbaikan kondisi kerja antara manajemen dan serikat buruh dilakukan
setiap awal musim semi. Budaya bisnis Jepang mengenal konsep-konsep lokal,
seperti Sistem Nenkō, nemawashi, salaryman, dan office lady. Perusahaan di
Jepang mengenal kenaikan pangkat berdasarkan senioritas dan jaminan pekerjaan
seumur hidup.[71][72] Kejatuhan ekonomi gelembung yang diikuti kebangkrutan
besar-besaran dan pemutusan hubungan kerja menyebabkan jaminan pekerjaan
seumur hidup mulai ditinggalkan.[73][74] Perusahaan Jepang dikenal dengan
metode manajemen seperti The Toyota Way. Aktivisme pemegang saham sangat
jarang.[75] Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi, Jepang menempati urutan ke-5
negara paling laissez-faire di antara 41 negara Asia Pasifik.[76]
Mobil hibrida Toyota Prius. Produk otomotif dan elektronik adalah komoditas
ekspor unggulan Jepang.
Total ekspor Jepang pada tahun 2005 adalah 4.210 dolar AS per kapita. Pasar
ekspor terbesar Jepang tahun 2006 adalah Amerika Serikat 22,8%, Uni Eropa
14,5%, Tiongkok 14,3%, Korea Selatan 7,8%, Taiwan 6,8%, dan Hong Kong
5,6%. Produk ekspor unggulan Jepang adalah alat transportasi, kendaraan
bermotor, elektronik, mesin-mesin listrik, dan bahan kimia.[62] Negara sumber
impor terbesar bagi Jepang pada tahun 2006 adalah Tiongkok 20,5%, AS 12,0%,
Uni Eropa 10,3%, Arab Saudi 6,4%, Uni Emirat Arab 5,5%, Australia 4,8%,
Korea Selatan 4,7%, dan Indonesia 4,2%. Impor utama Jepang adalah mesin-
mesin dan perkakas, minyak bumi, bahan makanan, tekstil, dan bahan mentah
untuk industri.[62] Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia
(senilai AS$ 14 miliar).[77] Jepang berada di peringkat ke-6 setelah RRT, Peru,
Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili, dengan total tangkapan ikan yang terus
menurun sejak 1996.[78][79] Pertanian adalah sektor industri andalan hingga
beberapa tahun seusai Perang Dunia II. Menurut sensus tahun 1950, sekitar 50%
angkatan kerja berada di bidang pertanian. Sepanjang "masa keajaiban ekonomi
Jepang", angkatan kerja di bidang pertanian terus menyusut hingga sekitar 4,1%
pada tahun 2008.[80] Pada Februari 2007 terdapat 1.813.000 keluarga petani
komersial, namun di antaranya hanya kurang dari 21,2% atau 387.000 keluarga
petani pengusaha.[81] Sebagian besar angkatan kerja pertanian sudah berusia
lanjut, sementara angkatan kerja usia muda hanya sedikit yang bekerja di bidang
pertanian.[82][83]

Diperkirakan oleh pengamat ekonomi bahwa, Jepang bersama Korea Selatan,


India dan RRT akan benar-benar mendominasi dunia pada tahun 2030 dan
mematahkan dominasi barat atas perekonomian dunia.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: demografi Jepang, bahasa Jepang,
bangsa Jepang, masalah ras di Jepang, dan agama di Jepang
Pemandangan perempatan Shibuya pada malam hari. Perempatan Shibuya dikenal
sangat ramai dengan penyeberang jalan. Kuil Shinto Itsukushima Situs Warisan
Dunia UNESCO. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127,614 juta orang
(perkiraan 1 Februari 2009).[84] Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya
dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk
minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi,[85] Tionghoa Zainichi, orang
Filipina, orang Brazil-Jepang[86], dan orang Peru-Jepang.[87] Pada 2003, ada
sekitar 136.000 orang Barat yang menjadi ekspatriat di Jepang.[88]
Kewarganegaraan Jepang diberikan kepada bayi yang dilahirkan dari ayah atau
ibu berkewarganegaraan Jepang, ayah berkewarganegaraan Jepang yang wafat
sebelum bayi lahir, atau bayi yang lahir di Jepang dengan ayah/ibu tidak
diketahui/tidak memiliki kewarganegaraan.[89] Suku bangsa yang paling dominan
adalah penduduk asli yang disebut suku Yamato dan kelompok minoritas utama
yang terdiri dari penduduk asli suku Ainu[90] dan Ryukyu, ditambah kelompok
minoritas secara sosial yang disebut burakumin.[91] Pada tahun 2006, tingkat
harapan hidup di Jepang adalah 81,25 tahun, dan merupakan salah satu tingkat
harapan hidup tertinggi di dunia.[92] Namun populasi Jepang dengan cepat menua
sebagai dampak dari ledakan kelahiran pascaperang diikuti dengan penurunan
tingkat kelahiran. Pada tahun 2004, sekitar 19,5% dari populasi Jepang sudah
berusia di atas 65 tahun.[93] perubahan dalam struktur demografi menyebabkan
sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan
kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain
termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau
memiliki keluarga ketika dewasa.[94] Populasi Jepang dikhawatirkan akan merosot
menjadi 100 juta pada tahun 2050 dan makin menurun hingga 64 juta pada tahun
2100.[93] Pakar demografi dan pejabat pemerintah kini dalam perdebatan hangat
mengenai cara menangani masalah penurunan jumlah penduduk.[94] Imigrasi dan
insentif uang untuk kelahiran bayi sering disarankan sebagai pemecahan masalah
penduduk Jepang yang semakin menua.[95][96] Perkiraan tertinggi jumlah penganut
agama Buddha sekaligus Shinto adalah 84-96% yang menunjukkan besarnya
jumlah penganut sinkretisme dari kedua agama tersebut.[9][97] Walaupun demikian,
perkiraan tersebut hanya didasarkan pada jumlah orang yang diperkirakan ada
hubungan dengan kuil, dan bukan jumlah penduduk yang sungguh-sungguh
menganut kedua agama tersebut.[98] Professor Robert Kisala (dari Universitas
Nanzan) memperkirakan hanya 30% dari penduduk Jepang yang mengaku
menganut suatu agama.[98]

Taoisme dan Konfusianisme dari Tiongkok juga memengaruhi kepercayaan dan


tradisi Jepang. Agama di Jepang cenderung bersifat sinkretisme dengan hasil
berupa berbagai macam tradisi, seperti orang tua membawa anak-anak ke upacara
Shinto, pelajar berdoa di kuil Shinto meminta lulus ujian, pernikahan ala Barat di
kapel atau gereja Kristen, sementara pemakaman diurus oleh kuil Buddha.
Penduduk beragama Kristen hanya minoritas sejumlah (2.595.397 juta atau
2,04%).[99] Kebanyakan orang Jepang mengambil sikap tidak peduli terhadap
agama dan melihat agama sebagai budaya dan tradisi. Bila ditanya mengenai
agama, mereka akan mengatakan bahwa mereka beragama Buddha hanya karena
nenek moyang mereka menganut salah satu sekte agama Buddha. Selain itu, di
Jepang sejak pertengahan abad ke-19 bermunculan berbagai sekte agama baru
(Shinshūkyō) seperti Tenrikyo dan Aum Shinrikyo (atau Aleph).

Lebih dari 99% penduduk Jepang berbicara bahasa Jepang sebagai bahasa ibu.[84]
Bahasa Jepang adalah bahasa aglutinatif dengan tuturan hormat (kata honorifik)
yang mencerminkan hierarki dalam masyarakat Jepang. Pemilihan kata kerja dan
kosakata menunjukkan status pembicara dan pendengar. Menurut kamus bahasa
Jepang Shinsen-kokugojiten, kosakata dari Tiongkok berjumlah sekitar 49,1% dari
kosakata keseluruhan, kata-kata asli Jepang hanya 33,8% dan kata serapan sekitar
8,8%.[100] Bahasa Jepang ditulis memakai aksara kanji, hiragana, dan katakana,
ditambah huruf Latin dan penulisan angka Arab. Bahasa Ryukyu yang juga
termasuk salah satu keluarga bahasa Japonik dipakai orang Okinawa, tetapi hanya
sedikit dipelajari anak-anak.[101] Bahasa Ainu adalah bahasa mati dengan hanya
sedikit penutur asli yang sudah berusia lanjut di Hokkaido.[102] Murid sekolah
negeri dan swasta di Jepang hanya diharuskan belajar bahasa Jepang dan bahasa
Inggris.
Pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi diperkenalkan di Jepang
pada 1872 sebagai hasil Restorasi Meiji.[104] Sejak 1947, program wajib belajar di
Jepang mewajibkan setiap warga negara untuk untuk bersekolah selama 9 tahun di
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (dari usia 6 hingga 15 tahun). Di
kalangan penduduk berusia 15 tahun ke atas, tingkat melek huruf sebesar 99%,
laki-laki: 99%; perempuan: 99% (2002).[105] Hampir semua murid meneruskan ke
Sekolah Menengah Atas, dan menurut MEXT sekitar 75,9% lulusan sekolah
menengah atas pada tahun 2005 melanjutkan ke universitas, akademi, sekolah
keterampilan, atau lembaga pendidikan tinggi lainnya.[106] Pendidikan di Jepang
sangat kompetitif,[107] khususnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Dua
peringkat teratas universitas di Jepang ditempati oleh Universitas Tokyo dan
Universitas Keio.[108] Dalam peringkat yang disusun Program Penilaian Pelajar
Internasional dari OECD, pengetahuan dan keterampilan anak Jepang berusia 15
tahun berada di peringkat nomor enam terbaik di dunia.[109]

4. Perlunya penekanan kepada semangat pembaharuan rohani, gerakan doa, KKR,


dan menggerakkan upaya penginjilan ke suku-suku yang belum terjangkau.

5. Gereja di Indonesia memainkan peran penting ke depan menghadapi tekanan


agama mayoritas, pendidikan Kristen yang lebih bermutu, mengutus misi ke luar
negeri, dan terlibat aktif dalam pembangunan negara.

Pernah melihat atau membaca tentang Rheinische Missionsgesellschaft (RMG)


di literatur-literatur kuno? Bagi para penulis artikel Dayak pasti pernah atau sering
bertemu dengan nama tersebut. Nah RMG ini merupakan salah satu organisasi
misionaris terbesar di Jerman. Nama “Rheinische” sendiri mengacu kepada sungai
Rhine di Jerman. Organisasi ini pada mulanya dibentuk dari misi-misi yang lebih
kecil, yang didirikan sejak tahun 1799, tetapi secara resmi merupakan penyatuan
tiga persatuan misi penginjilan di Elberfeld, Barmen dan Köln pada tanggal 23
September 1828.
Pada saat itulah ditahbiskan misionaris pertama dan dikirimkan ke Afrika Selatan
di akhir tahun 1828; saat itu London Missionary Society sudah aktif di daerah
tersebut, sehingga terbentuklah kerjasama erat di antara kedua organisasi
tersebut. Selain itu juga yayasan ini juga mengirimkan sejumlah misionaris ke
Indonesia dan di beberapa wilayah, termasuk Sumatera dan Kalimantan dikenal
sebagai “Zending Barmen“. Organisasi ini berdiri sampai tahun 1971 dan
terakhir telah berubah menjadi “Vereinte Evangelische Mission”

Organisasi ini mendirikan kantor misi pertamanya di kota Cederberg pada tahun
1829, dinamai “Wupperthal”, yang 100 tahun kemudian menjadi nama kota
Wuppertal di Jerman. Segera sesudahnya, para misionaris mulai berdatangan ke
daerah lebih utara dari Afrika Selatan, memasuki wilayah yang gersang dan tidak
mudah dihuni di Afrika bagian barat daya. Di sini mereka bertemu dengan
sejumlah suku daerah seperti orang Herero, Namaqua (Nama) dan Damara.
Seringkali mereka berada di tengah peperangan antar suku-suku tersebut. Para
misionaris berusaha menjadi juru damai di antara para suku dan karenanya
dianggap sebagai aset politik bagi suku-suku itu.

Pekabaran Injil bagi suku Dayak di Kalimantan dimulai oleh Zending Barmen
(Rheinische Missionsgesellschaft atau RMG) dengan mengutus dua orang
penginjil dari Jerman, yaitu: Heyer dan Barnstein, yang tiba di Jakarta pada
tanggal 13 Desember 1834. Tetapi hanya Branstein yang berangkat ke Kalimantan
dan tiba di Banjarmasin pada tanggal 26 Juni 1835. Lalu, pada tanggal 3
Desember 1836 tiba lagi tiga orang penginjil, yaitu: Becker, Hupperts, Krusman,
dan langsung ditempatkan di pedalaman. Baptisan pertama terjadi pada 10 April
1839 yang dilayankan oleh Hupperts.

Pekabaran Injil juga disertai dengan pelayanan diakoni, seperti: pendidikan,


kesehatan, pembebasan budak. Pasang surut terjadi ketika meletus Perang Dunia
I, di mana RMG menyerahkan tugas pemberitaan Injil ke Zending Basel di Swiss
pada tahun 1920. Zending Basel meneruskan dan mengembangkan pekerjaan
RMG sebelumnya, hingga pendirian Sekolah Pendeta (yakni, cikal bakal
terbentuknya Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis sekarang)
pada tahun 1932. Zending Basel pula yang membidani lahirnya organisasi Gereja
Dayak Evangelis (GDE) pada 4 April 1935 melalui Sinode Umum. Ini jugalah
sinode umum yang pertama untuk GDE.

Anda mungkin juga menyukai