Catatan: Materi kuliah ini bersumber dari Anne Ruck, Sejarah Gereja Asia,
Jakarta: BPK GM, 2005. Mohon izin bila Anda mau memakai materi ini untuk
kepentingan publikasi. Materi ini belum dikembangkan hanya berupa garis besar.
1. Pendahuluan:
Kekristenan di Asia (Kec. Filipina) sampai hari ini merupakan minoritas, padahal
agama Kristen mulai dan berkembang di Asia. Di sinilah pentingnya mempelajari
sejarah gereja di Asia untuk melihat cara bertumbuh dan kemudian hambatan
yang diperolehnya, sehingga menjadi suatu realitas bagi kita di masa kini.
Kekristenan akan dipelajari sejak awalnya dengan maksud agar mahasiswa bisa
mengevaluasi sejarah itu sendiri.
2. Timur Tengah
d. Ada dua kekaisaran yang berkuasa pada zaman itu: Romawi dan Persia.
Romawi berhasil membuat stabilitas politik (Pax Romana) sehingga
penginjilan dengan lebih leluasa bisa masuk ke Eropa.
e. Pada sisi lain kawasan Timur Tengah yang dikuasai Persia kurang stabil
perpolitikannya, namun penginjilan dapat berjalan terns melewati jalan
perdagangan atau disebut Jalan sutra yaitu dari Siria menuju ke Cina. Jalan
Sutra menjadi sarana juga bagi pekabaran Injil ke Asia.
3. India
e. Pengakuan Iman Nicea tahun 325 juga ditandatangani oleh seorang yang
bemama Yohanes dari Partia yang juga mewakili India Besar.
f. Tahun 345 ada bukti yang mengatakan seorang pedagang bemama Tomas
memimpin pengungsian kelompok Kristen beIjumlah 400 orang ke
MalabarTahun 547 seorang pedagang Aleksandria bemama Cosmas menulis
buku Topografi Kristen bahwa ada orang Kristen di sepanjang peIjalanan
Afiika dan Asia, termasuk Srilanka, Malabar, Bombay, Kerajaan Partia,
Yamen, Arabia.
4. Eddessa
a. Ada satu negara kecil di Asia yang sangat penting dalam kekristenan yaitu
kerajaan Oshrone dengan ibukotanya Edessa.
b. Ada kisah legenda yang ditulis Eusebius Sejarah Gereja yang melukiskan raja
Abgar V menulis surat kepada Yesus. Yesus menjawabnya, dan setelah kenaikan
Yesus, Tomas mengutus Thadeus atau Addai menetap di Edessa. Ia
menyembuhkan Raja Abgar V. Apakah kisah ini benar?
c. Raja Abgar VII adalah raja pertama di Asia yang menjadi Kristen.
d. Edessa adalah kota pertama yang memiliki gedung gereja, dan inilah kiranya
gedung gereja pertama di dunia.
f. Abad ke-2 juga Edessa memiliki seorang uskup yaitu Addai, dan kemudian
digantikan oleh Aggai.
a. Tidak dapat disangkali bahwa ketika agama Kristen lahir dan berkembang, dia
berjumpa dengan agama-agama, serta kebudayaan yang ada disekitamya. lni
menyebabkan adanya perbedaan dalam sejarah perkembangan gereja nantinya.
Misalnya, konsep orang kudus tidak ada di dalam konsep gereja di Asia (Timur),
tetapi di Barat hat ini sudah ditradisikan.
b. Soteriologi:
1) Di Barat: konsep soteriologi dibahas secara praktis dan etis. Artinya, yang
menjadi pokok persoalan adalah kebenaran yaitu dosa dan akibat dosa, pertobatan,
kasih karunia Allah untuk pengampunan dosa yang disediakan dalam Yesus
Kristus, serta sakramen perjamuan kudus mendapat tempat utama karena
menyatakan pengorbanan Yesus.
c. Kristologi:
1) Konsep kristologi di Asia dapat dikatakan beragam. Taianus orang Asisria, dari
Adiabene, setelah kembali dari pendidikan di Roma membuat buku dengan nama
Diatessaron yang merupakan gabungan dari keempat Injil. Di dalam Injil inilah ia
menjelaskan Yesus sebagai Firman yang menyatakan bagaimana Yesus adalah
Allah.
3) Bardaisan dari Edessa yang dibesarkan di Persia dan dalam lingkungan mistik
dan pemujuman Babilonia mengajarkan kekristenan bahwa tubuh itu baik, tetapi
kurang sempuma.
a. Partia adalah suatu kekaisaran yang menguasai Asia Barat dan Tengah.
Pemerintahnya kurang begitu kuat dibandingkan dengan Romawi. Di dalam
kekaisaran pemerintahan diatur secara otonomi oleh daerah masing¬masing. Jadi
pemerintahan di daerah cukup mengakui kekaisaran PartiR dan membayar pajak,
sedangkan humID berlaku masing-masing. lni akan menyulitkan kekristenan, lain
halnya dengan kekaisaran Romawi dalam kasus Paulus.
b. Agama utama yang dianut adalah Zoroaster, dan beberapa agam mistri lainnya.
Agama ini percaya kepada dewa-dewa (Ahura-Mazda dan Ahriman). Kitab
sucinya adalah Avesta. Nama para imamnya dalah "magus" yang mana pemimpin
ini memiliki pengaruh dalam masyarakat, penasehat raja, dan menjadi imam-
imam sampai ke desa-desa.
d. Injil masuk PartiR diduga dari orang-orang Yahudi yang mendengar khotbah
Petrus pada haq Pentakosta (Kis 2). Jadi adalah suatu yang bukan asing bagi
penginjil-penginjil untuk pergi ke Partia.
g. Tetapi penginjilan berjalan terus sehingga ada juga pejabat yang menjadi
Kristen seperti Raqbakht (th 140) gubernur Adiabene menjadi percaya. Ia sangat
rajin memberitakan Injil sehingga menimbulkan kemarahan para magus. Ia mall
dibunuh, tetapi kemudian dipanggil kaisar untuk memimpin peperangan. _ang
sekali, ia tewas dalam peperangan, sehingga kekristenan kehilangan orang yang
melindunginya.
h. Imam-imam Zoroaster ini terus terlibat dalam penganiayaan orang Kristen dan
merampas harta milik orang Kristen. Walaupun telah diusahakan menghadap
kaisar agar orang Kristen dilindungi (seperti uskup Abraham), tetapi kekaisaran
rupanya tidak terlalu mempedulikan.
d. Awal penganiayaan: seorang bernama Kartir yaitu imam besar Zoroaster ingin
menghancurkan agama-agama lain. Tetapi musuh utamanya adalah agama
Manieheisme yang didirikan oleh Mani. Agama ini adalah upaya menyatukan
agama Zoroaster, Buddha dan Kristen. Mani dianiaya, tetapi kekristenan mulai
ikut teraniaya.
a. Perdamaian antara Roma dan Persia melibatkan uskup Marutha dari Armenia
yang ditugaskan menyusun konsep perdamaian itu. Ia pun meminta kepada raja
Persia agar kekristenan diberi status resmi dan meminta gereja dibangun kembali
dan orang Kristen yang dipenjarakan agar dilepaskan.
b. Tahun 410 di Persia, agama Kristen diberi status resmi yang sama dengan
agama Zoroaster, sesuai dengan edik yang dikeluarkan raja Yazdgard I. Dan
Uskup Izhaq, uskup Ktesiphon diakui sebagai pemimpin Umat Kristen Persia
(Katolikos). Semua uskup di Persia dipanggil untuk menandatangi edik tersebut
dan dianggap sebagai Sinode Pertama Gereja Timur.
c. Pada Sinode Pertama ini dibahas tentang perlunya keseragaman hari raya
Paskah, penerimaan kanon Konsili Nicea dan Pengakuan Iman Nicea. Tata tertib
gereja disusun.
d. Edik itu pada sisi lain mengaikbatkan bahwa gereja bertanggung jawab kepada
kaisar di mana gereja adalah perpanjangtanganan kaisar.
f. Tahun 424 gereja Persia me1epaskan diri dari gereja Barata pada sinode
Dadyeshu di kota Markabta, karena beranggapan bahwa Katolikos tidak bisa
diadili dan dipimpin oleh uskup AgungIPaus, tetapi kepala gereja sendiri yaitu
Yesus Kristus.
4. Gereja Nestorian
a. Ada banyak gereja yang muncul pada abad ke-5 seperti Nestorian, Yakobit,
dsb. Tetapi yang menonjol di Asia adalah Nestorian.
b. Ada tiga ciri khas Gereja Nestorian yaitu: teologi nestorianisme, penghargaan
hidup beraskese (kerahiban), semangat pekabaran Injil.
2.) Gereja Alexandria mengakui penyatuan tabiat ilahi dan tabiat manusia dalam
diri Kristus, jadi hanya ada satu tabiat ilahi pada Kristus (monofisit).
f. Konsili Chalchedon tahun 451 mengambil jalan tengah perselisihan itu: di mana
Yesus adalah satu pribadi di dalam dua tabiat yaitu manusia dan ilahi. Namun
justru Konsili Chalchedon menimbulkan skisma antara pengikut monofisit Gereja
Siria, Mesir dan Ethiopia dengan gereja di Persia yang mengikuti ajaran
Nestorius. Perpecahan terus terjadi di antara gereja-gereja yang akhirnya membuat
gereja di Barat dan Timur terpisah yang pada puncaknya terjadi pada Konsili
Konstantinopel tahun 553.
h. Kemudian muncul kehidupan model para pertapa di mana ada komunitas biara
di padang pasir. Umumnya para biarawan ini wajib mengikuti peraturan yang
ditetapkan seperti bekerja keras, berdoa, bersumpah untuk hidup dalam
kemiskinan, selibat, dan ketaatan.
1. Sumber sejarah gereja di Cina: monumen Ch' ang-an yang ditemukan oleh
buruh-buruh di Cina Barat (tahun 1625). Monumen itu didirikan tahun 781 untuk
merayakan kedatangan "agama Syria yang termasyhur" ke Cina. Juga ditemukan
naskah-naskah Kristen yang dibenarkan oleh pemerintah Cina.
2. Seperti disebutkan di atas, bahwa para rahib Nestorian sangat bersemangat
dalam melakukan penginjilan. Itu sebabnya mereka mengikuti "Jalan Sutra"
dalam mengabarkan Injil.
4. Sewaktu uskup Alopen tiba, suasana di Cina sedang terjadi pertentangan antra
Kong Hu Cu dan Buddha. Kaisar Kao- Tsu tahun 626 menganggap Buddha
sebagai agama asing harus dimusnahkan. Tindakan ini menghasilkan
pemberontakan, di mana anak sang kaisar Tai Tsung berhasil merampas
kekuasaan ayahnya dengan bantuan rahib Buddha. Sejak zamannya, semua agama
diizinkan bebas melakukan penyebaran agama, bahkan agatna Kristen dilindungi
kaisar.
10. Agama Kristen tidak berkembang di Cina karena kurang berakar. Faktornya
adalah corak kebudayaan Cina berbeda dengan corak kekristenan gaya Nestorian.
Periode selanjutnya adalah bagaimana gereja Barat (Eropa) datang ke Asia dengan
warna barunya:
b. India pada abad ke-19 sedang dalam kemunduran di mana raja-raja saling
berperang. Maka India dengan mudah ditaklukkan oleh Inggris. Dan yang diberi
wewenang berdagang di sana adalah East India Company (EIC). Tetapi India juga
dikuasai oleh Denmark, Portugis dan Perancis.
e. Facia abaci inilah ratusan misi Protestan masuk ke India. Pemerintah Inggris
sebenamya berkeberatan akan penginjilan ini dan seringkali menentangnya. Tetapi
karena agama Kristen datang bersamaan dengan Inggris, maka mall tidak mall
agama Kristen dipandang sebagai agama imperialis.
b. Di dalam gereja Baptis yang bercorak Calvinis, ada pandangan bahwa orang
tidak perlu menginjil karena Allah dapat menyelamatkan manusia tanpa melalui
tangan manusia. Sebagai reaksi, ia menulis "An Inquiry into the Obligation to Use
Means for the Conversion of the Heathen" (Tenaga manusia diperlukan untuk
menginjili bangsa-bangsa yang jauh). la menegaskan pentingnya pelayanan misi
dilaksanakan oleh orang percaya.
c. Tahun 1792 atas desakan Carey terbentuklah Baptist Missionary Society. Dan
tahun 1793 Carey sekeluarga pergi ke India. Sebagai utusan misi yang pertama ke
India.
d. Sampai di India, EIC melarang dia melakukan tugas misi, sehingga dia bekerja
di pabrik nila di pedalaman India. Istrinya tidak tahan akhimya mengalami
gangguan jiwa dan terganggunya perkembangan anak-anak mereka.
e. Di tempat terpencil ini, Carey dengan cepat belajar Bahasa Sanskrit dan
Benggali dan ia dengan cepatnya berhasil meneIjemahkan Alkitab ke dalam
Bahasa Benggali. Tetapi hasil terjemahannya kurang baik dan sulit dibaca.
f. Tahun 1799 datanglah dua misi yaitu Joshua Marshman, seorang guru dan
William Ward, seorang tukang cerak dan redaktur koran di Serampore, wilayah
jajahan Denmark yang mana gubemumya sangat mendukung penginjilan. Carey
akhimya pindah ke Serampore dan bergabung dengan mereka. Di sini mereka
mendirikan sekolah bagi anak-anak orang Eropa, Carey mengajar Bahasa
Benggali bagi pegawai Inggris.
h. Carey juga berhasil menyusun tala bahasa Sanskrit. Bahkan pakar kesusastraan
India menganggap Carey sebagai pendiri sastra prosa dalam Bahasa Benggali. Ia
juga menerjemahkan "Ramayana" ke dalam Bahasa Inggris. Baginya penelitian
agama dan kebudayaan India sebagai tugas misi yang tidak boleh diabaikan.
3) Penerjemahan Alkitab
a. EIC adalah bagian dari Gereja Anglikan. Setelah terjadi pembaharuan rohani di
Inggris, maka diutus satu orang Kristen evangelikal menjadi wakil gembala yaitu
Henry Martin (Alumnus Universitas Cambridge).
d. Tahun 1810 ia pergi ke Persia dan selama setahun dia memperbaiki terjemahan
Perjanjian Baru dalam Bahasa Persia dan Arab.
e. Ia adalah rnisi Protestan yang tertarik belajar agama Islam dan bersahabat
dengan tokoh-tokoh Islam.
f. Sayangnya, ia punya masalah kesehatan. la meninggal pada usia yang muda
yaitu 31 tahun di Tokat, Asia Kecil (Iran?). Kehidupannya yang saleh dan
memiliki keahlian menjadikan ia suatu gimbal inspirasi bagaimana seharusnya
misionari melayani.
c. Sampai tahun 1851 ada 339 orang pendeta Protestan di India yang diutus dari
19lembaga misi. Jumlah orang Kristen adalah lebih dari 90,000. Kebanyakan
orang Kristen berdomisili di India Selatan dan kebanyakan berasal dari golongan
masyarakat rendah.
5. Persoalan Kasta
b. Gereja berpendapat berbeda goal ini. Carey, misalnya, menolak sistem kasta.
Tetapi misi dari Denmark/Halle tidak menghilangkannya. Malahan dalam gereja
ada tiap pintu masuk untuk kasta masing-masing, duduk di tempat masing-
masing, dan melakukan sakramen dilakukan di tempat masing-masing. Tetapi
banyak yang menentang cara ini.
c. Kelompok misi Protestan mulai juga mengalihkan pelayanannya kepada kasta
tinggi, dengan memakai teori "filtration theory" yaitu golongan atas dimenangkan
maka akan merembes ke ke1as bawahnya (teori dari M.D. David). Ini juga
dikembangkan oleh Alexander Duff, di mana ia mendirikan sekolah di Cacutta
untuk orang kasta tinggi. Memang hasilnya kecil. Tetapi setidaknya dari kalangan
kelas ini banyak yang menjadi pemimpin Kristen yang terkenal. Dan metode ini
ditiru oleh yang lainnya.
a. Fakta menunjukkan bahwa orang Kristen banyak berasal dari kelas bawah. Ada
15% penduduk India adalah kasta rendahan (tidak dapat disentuh), karena
dianggap hina dan najis. Dan misi tertarik me1ayani mereka, akhimya muncul
gerakan massal di mana ribuan orang dari kelas ini beralih menjadi Kristen.
b. Misi Baptis Amerika yang dilayani Dr John Clough me1ayani di daerah Telugu
sejak tahun 1840. Hasilnya sangat minim. Tetapi terjadi pertobatan massal kaum
kelas bawah dan dalam 30 tahun kemudian di Telugu ada 500,000 orang Kristen
yang semuanya berasal dari kasta rendah.
c. Hal yang sama terjadi di Punjab dari kasta Chuhra (1870), di mana pelayanan
misi Presbiterian berhasil menjangkau kelas bawah ini dan dalam tempo 10 tahun
telah berjumlah 35,000. Tahun 1931 menjadi 462,681. di mana 30% kasta Chuhra
orang Kristen.
1. Robert Morisson
b. Misi Katolik (tidak dibahas di Sill) telah juga berhasil masuk kembali ke Cina,
dan diperkirakan bahwa pada awal abad ke 19 jumlah orang Kristen di Cina
mencapai 250,000 yang terdiri dari Katolik Roma dan Ortodoks Rusia.
e. Morrison memasuki Cina dan tiba di Kanton tahun 1807. Di sana ia datng dan
belajar bahasa Cina dari seorang Katolik Cina secara diam-diam. Tahun 1809, ia
diangkat menjadi penerjemah di perusahaan Inggris EIC selama 25 tahun.
g. Karya Morrison sangat monumental, karena dia memakai huruf roman (Latin),
ketimbang huruf Cina. Ini sangat mudah dimengerti rakyat biaya, tetapi dipandang
rendah oleh kaum terpelajar di Cina. Tulisan tradisional Cina sangat dihargai
karena mengandung nilai filsafatnya.
2. William Milne
a. William Milne tiba di Cina (Canton) tahun 1813. la sendiri mengalami kesulitan
untuk tinggal di Cina, akhirnya memilih tinggal di Malaka.
b. Semangat dan bebannya terhadap orang Cina tidak pernah pudar. Itu sebabnya
tahun 1818, ia bersama Morrison mendirikan Anglo-Chinese College, di mana
tujuan pendirian sekolah ill orang Cina dapat belajar budaya asing dan sebaliknya
orang asing dapat belajar budaya Cina. Di sekolah ill ternyata berhasil membuat
murid-muridnya menjadi Kristen.
c. Anak iman Morrison dan Milne yang sekolah di Anglo Chinese College adalah
Ling-A-Fa (dibaptis tahun 1814). la pada mulanya membantu Morrison mencetak
Alkitab (karena ia tukang cetak). Kemudian ia sekolah di ACC dan menjadi
pendeta Kongregasional tahun 1823. la inilah yang mengabdikan pelayanannya
kepada orang Cina. IA sering amengalami penganiayaan, namun semangatnya
terus berkobar untuk melayani bangsanya.
a. Seperti diketahui bahwa Cina adalah negara yang tertutup. Cina memang tidak
pernah dijajah secara langsung oleh Barat, tetapi dipaksa menyerahkan beberapa
wilayahnya seperti Hongkong kepada Inggris dan Makao kepada Portugis. Juga
Cina dipaksa menyerahkan kota-kota pelabuhan lainnya. Bahkan setelah
kekalahan Cina tahun 1860, orang asing diberi hak masuk sampai ke selurnh
pedalaman Cina.
b. Ketegangan Barat dan Cina dimulai ketika Barat mulai berdagang candu, yang
didapat di India dan dibawa ke Cina oleh Inggris. Dan oleh Inggris dijual di sana
dan ditukar dengan teh. Perdagangan ini menghasilkan banyak keuntungan bagi
Inggris dan teh juga berhasil dibawa ke Inggris.
4. Hudson Taylor
a. James Hudson Taylor (1832-1905), berasal dari Gereja Metodis yang kemudian
masuk Gereja Baptis. Sesudah pertobatannya, ia terpanggil menjadi misionari ke
Cina sejak remajanya. la kemudian masuk sekolah kedokteran, namun pada saat
yang sarna, ia sudah terlibat dalam membantu orang miskin dan mengabarkan
Injil
b. Tahun 1853, Taylor diutus ke Cina oleh Chinese Evangelization Society (CES),
tetapi badan misi ini tidak becus karena tidak mengurus surat-surat, bahkan
keuangan pun macet. la berhenti dari CES dan membiayai sendiri pelayanannya.
c. Taylor terlibat dalam pelayanan di kota pelabuhan yang dikuasai Barat, Berta
kemudian menetap di Ningpo (1856) dan mendirikan rumah sakit di sana.
Karakteristiknya adalah ia memakai pakaian dan budaya Cina.
e. Model CIM adalah 1) Model penggalian dana misi dengan iman dan dca, dan
bukan dengan cara-cara manusia; 2) CIM bersifat antar gereja baik dari latar
belakang oikumenis dan evangelikal (asalkan percaya percaya kepada Yesus
secara pribadi sebagaijuruselamat dan Tuhan); 3) Di Cina para misionaris
ditempatkan sesuai dengan gereja asalnya; 4) Pria dan wanita mendapat hak yang
sarna dalam pelayanan; 5) Pendidikan tidak terlalu penting, sehingga banyak yang
berlatarbelakang tukang pergi ke Cina; 6) Konsep misi Taylor adalah memakai
pakaian Cina dan menyesuaikan sedapat mungkin dengan adat istiadat Cina.
g. Sampai tahun 1905, CIM mendirikan 110 pusat misi, 7 rumah sakit, 16 klinik,
128 pusat rehabilitasi pecandu opium. Ada 550 misionaris dari CIM dan
kekristenan berjumlah 40.000.
5. Revolusi Cina
d. Cuma sayang sekali Cina diserang oleh Jepang, dan Jiang Kaishek dikalahkan,
sehingga setelah Jepang menyerah, maka Mao Zedong sekali lagi menyerang
pemerintahan Guomindang dan berhasil mengalahkan Jiang Kaishek sehingga lari
ke Taiwan. Mao Zedong sendiri berhasil membuat selurnh Cina menjadi komunis
dan diproklamirkan Republik Demokratik Rakyat Cina tahun 1949.
6. Kesimpulan:
4. Para penginjil berasal dari berbagai golongan profesi, bukan hanya hamba
Tuhan.
12. Pemberita Injil menghasilkan gereja mandiri dan kuat di tempatnya masing-
masing.
1. Mengapa ada kekristenan yang berhasil dan ada yang tidak (dari segi jumlah)?
2. Jawaban lazim Kekristenan lebih mudah diterima bila berjumpa agama animis,
dan agak sulit bila berjumpa agama tinggi seperti islam, Hindu, Buddha.
4. Kelas menengah ke atas juga terbuka terhadap Injil di Asia seperti di Korea,
Cina, Jepang, dan India.
5. Kebijakan pemerintah setempat juga sangat memengaruhi maju dan mundurnya
kekristenan.Ada raja yang menolak kekristenan, dan ada yang mendukung.
6. Namun catatan menarik: bahwa justru gereja tidak berkembang pada saat
pemerintah memberikan toleransi, dan justru bertumbuh pada saat mengalami
hambatan (Kasus di Cina di bawah dinasti Tang tidak bertumbuh, tetapi
bertumbuh di bawah pemerintahan Komunis).
1. Gereja di Asia seharusnya adalah gereja yang kontekstual, yang walaupun ada
kecenderungan pengaruh Barat dalam berteologi seharusnya orang Asia harus
menafsirkannya dalam konteks Asia.
Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat,
kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup
pemburu-pengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik dan pembuatan
kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon
merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu masa kini.
Dalam sejarah Tiongkok, orang Jepang pertama kali disebut dalam naskah sejarah
klasik, Buku Han yang ditulis tahun 111. Setelah periode Yayoi disebut periode
Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer
yang kuat. Menurut Catatan Sejarah Tiga Negara, negara paling berjaya di
kepulauan Jepang waktu itu adalah Yamataikoku.
Bagian sejarah Jepang meninggalkan dokumen tertulis dimulai pada abad ke-5
dan abad ke-6 Masehi, saat sistem tulisan Tionghoa, agama Buddha, dan
kebudayaan Tionghoa lainnya dibawa masuk ke Jepang dari Kerajaan Baekje di
Semenanjung Korea.
Jepang dapat mengusir dua kali invasi Mongol ke Jepang (1274 dan
1281)Perkembangan selanjutnya Buddhisme di Jepang dan seni ukir rupang
sebagian besar dipengaruhi oleh Buddhisme Tiongkok.[13] Walaupun awalnya
kedatangan agama Buddha ditentang penguasa yang menganut Shinto, kalangan
yang berkuasa akhirnya ikut memajukan agama Buddha di Jepang, dan menjadi
agama yang populer di Jepang sejak zaman Asuka.[14] Melalui perintah Reformasi
Taika pada tahun 645, Jepang menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan
mencontoh dari Tiongkok. Hal ini membuka jalan bagi filsafat Konfusianisme
Tiongkok untuk menjadi dominan di Jepang hingga abad ke-19. Periode Nara
pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang dengan kekuasaan yang
tersentralisasi. Ibu kota dan istana kekaisaran berada di Heijo-kyo (kini Nara).
Pada zaman Nara, Jepang secara terus menerus mengadopsi praktik administrasi
pemerintahan dari Tiongkok. Salah satu pencapaian terbesar sastra Jepang pada
zaman Nara adalah selesainya buku sejarah Jepang yang disebut Kojiki (712) dan
Nihon Shoki (720).[15] Patung Buddha di Todaiji, Nara, yang dibuat pada tahun
752. Pada tahun 784, Kaisar Kammu memindahkan ibu kota ke Nagaoka-kyō, dan
berada di sana hanya selama 10 tahun. Setelah itu, ibu kota dipindahkan kembali
ke Heian-kyō (kini Kyoto). Kepindahan ibu kota ke Heian-kyō mengawali periode
Heian yang merupakan masa keemasan kebudayaan klasik asli Jepang, terutama
di bidang seni, puisi dan sastra Jepang. Hikayat Genji karya Murasaki Shikibu dan
lirik lagu kebangsaan Jepang Kimi ga Yo berasal dari periode Heian.[16]
Kekaisaran Jepang terdiri dari sebagian besar Asia Timur dan Tenggara pada
tahun 1942. Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew Perry dan
"Kapal Hitam" Angkatan Laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka
diri terhadap Dunia Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan
selanjutnya dengan negara-negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang
ke dalam krisis ekonomi dan politik. Kalangan samurai menganggap Keshogunan
Tokugawa sudah melemah, dan mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang
Boshin tahun 1867-1868. Setelah Keshogunan Tokugawa ditumbangkan,
kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar (Restorasi Meiji) dan sistem domain
dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi sistem politik, hukum, dan
militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang mengatur Dewan Penasihat Kaisar,
menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk Parlemen Kekaisaran. Restorasi
Meiji mengubah Kekaisaran Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus
kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha
memperluas pengaruh teritorial di Asia. Setelah mengalahkan Tiongkok dalam
Perang Tiongkok-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang, Jepang
menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.[21]
Pada awal abad ke-20, Jepang mengalami "demokrasi Taisho" yang dibayang-
bayangi bangkitnya ekspansionisme dan militerisme Jepang. Semasa Perang
Dunia I, Jepang berada di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat
memperluas pengaruh dan wilayah kekuasaan. Jepang terus menjalankan politik
ekspansionis dengan menduduki Manchuria pada tahun 1931. Dua tahun
kemudian, Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa setelah mendapat kecaman
internasional atas pendudukan Manchuria. Pada tahun 1936, Jepang
menandatangani Pakta Anti-Komintern dengan Jerman Nazi, dan bergabung
bergabung bersama Jerman dan Italia membentuk Blok Poros pada tahun 1941[22]
Pada tahun 1937, invasi Jepang ke Manchuria memicu terjadinya Perang
Tiongkok-Jepang Kedua (1937-1945) yang membuat Jepang dikenakan embargo
minyak oleh Amerika Serikat[23] Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang
pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan menyatakan
perang terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Serangan Pearl Harbor
menyeret AS ke dalam Perang Dunia II. Setelah kampanye militer yang panjang
di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang dimilikinya pada
awal perang. Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo,
Osaka dan kota-kota besar lainnya. Setelah AS menjatuhkan bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu
pada 15 Agustus 1945 (Hari Kemenangan atas Jepang).[24] Perang membawa
penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan Jepang. Berjuta-juta
orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah slogan
Kemakmuran Bersama Asia. Hampir semua industri dan infrastruktur di Jepang
hancur akibat perang. Pihak Sekutu melakukan repatriasi besar-besaran etnik
Jepang dari negara-negara Asia yang pernah diduduki Jepang.[25] Pengadilan
Militer Internasional untuk Timur Jauh yang diselenggarakan pihak Sekutu mulai
3 Mei 1946 berakhir dengan dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin
Jepang yang terbukti bersalah melakukan kejahatan perang.Pencakar langit di
Shinjuku, Tokyo
Pada tahun 1947, Jepang memberlakukan Konstitusi Jepang yang baru.
Berdasarkan konstitusi baru, Jepang ditetapkan sebagai negara yang menganut
paham pasifisme dan mengutamakan praktik demokrasi liberal. Pendudukan AS
terhadap Jepang secara resmi berakhir pada tahun 1952 dengan ditandatanganinya
Perjanjian San Francisco.[26] Walaupun demikian, pasukan AS tetap
mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di Okinawa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa secara secara resmi menerima Jepang sebagai
anggota pada tahun 1956.Seusai Perang Dunia II, Jepang mengalami pertumbuhan
ekonomi yang pesat, dan menempatkan Jepang sebagai kekuatan ekonomi
terbesar nomor dua di dunia, dengan rata-rata pertumbuhan produk domestik
bruto sebesar 10% per tahun selama empat dekade. Pesatnya pertumbuhan
ekonomi Jepang berakhir pada awal tahun 1990-an setelah jatuhnya ekonomi
gelembung.[27]
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko (tampak tengah), serta Pangeran Naruhito
dan istri (di sebelah kanan). Artikel utama untuk bagian ini adalah: Keluarga
kekaisaran Jepang Kaisar Akihito adalah Kaisar Jepang yang sekarang. Kaisar
Akihito naik takhta sebagai kaisar ke-125 setelah ayahandanya, Kaisar Hirohito
mangkat pada 7 Januari 1989. Upacara kenaikan tahta Kaisar Akihito
dilangsungkan pada 12 November 1990.[33] Putra Mahkota Naruhito, menikah
dengan Putri Mahkota Masako yang berasal dari kalangan rakyat biasa, dan
dikaruniai anak perempuan bernama Aiko (Putri Toshi). Adik dari Putra Mahkota
Naruhito bernama Pangeran Akishino, menikah dengan Kiko Kawashima yang
juga berasal dari rakyat biasa. Pangeran Akishino memiliki dua anak perempuan
(Putri Mako dan Putri Kako), serta anak laki-laki bernama Pangeran Hisahito.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi JepangGunung Fuji, bunga
sakura, dan shinkansen. Ketiganya merupakan simbol Jepang Jepang memiliki
lebih dari 3.000 pulau yang terletak di pesisir Lautan Pasifik di timur benua Asia.
Istilah Kepulauan Jepang merujuk kepada empat pulau besar, dari utara ke selatan,
Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan Ryukyu yang berada
di selatan Kyushu. Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah Jepang terdiri dari
pegunungan yang berhutan-hutan,[34][35] dan cocok untuk pertanian, industri, serta
permukiman. Daerah yang curam berbahaya untuk dihuni karena risiko tanah
longsor akibat gempa bumi, kondisi tanah yang lunak, dan hujan lebat. Oleh
karena itu, permukiman penduduk terpusat di kawasan pesisir. Jepang termasuk
salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia.[36] Gempa bumi berkekuatan
rendah dan sesekali letusan gunung berapi sering dialami Jepang karena letaknya
di atas Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tiga lempeng tektonik. Gempa bumi
yang merusak sering menyebabkan tsunami. Setiap abadnya, di Jepang terjadi
beberapa kali tsunami.[37] Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Jepang
adalah Gempa bumi Chūetsu 2004 dan Gempa bumi besar Hanshin tahun 1995.
Keadaan geografi menyebabkan Jepang memiliki banyak sumber mata air panas,
dan sebagian besar di antaranya telah dibangun sebagai daerah tujuan wisata.[38]
Jepang berada di kawasan beriklim sedang dengan pembagian empat musim yang
jelas. Walaupun demikian, terdapat perbedaan iklim yang mencolok antara
wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan.[39] Pada musim dingin, Jepang
bagian utara seperti Hokkaido mengalami musim salju, namun sebaliknya wilayah
Jepang bagian selatan beriklim subtropis. Iklim juga dipengaruhi tiupan angin
musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim dingin, dan
sebaliknya pada musim panas.
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Jepang adalah 40,9 °C (105,6 °F) pada 16
Agustus 2007.[40] Musim hujan dimulai lebih awal di Okinawa, yakni sejak awal
Mei. Garis depan musim hujan bergerak ke utara, namun berakhir di Jepang utara
sebelum mencapai Hokkaido. Di sebagian besar wilayah Honshu, awal musim
hujan dimulai pertengahan Juni dan berlangsung selama enam minggu. Taifun
sering terjadi sepanjang September dan Oktober. Penyebabnya adalah tekanan
tropis di garis khatulistiwa yang bergerak dari barat daya ke timur laut, dan sering
membawa hujan yang sangat lebat.[39]
Hubungan luar negeri dan militer[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hubungan luar negeri Jepang, Pasukan
Bela Diri Jepang, dan Kementerian Pertahanan (Jepang) Kapal pengangkut
helikopter kelas Hyuga milik Angkatan Laut Bela Diri Jepang Jepang memiliki
hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Amerika Serikat, dan
menjalankan kebijakan luar negeri berdasarkan pakta keamanan Jepang-AS.[41]
Sejak diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1956,
Jepang telah sepuluh kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,
termasuk tahun 2009-2010.[42] Jepang adalah salah satu negara G4 yang sedang
mengusulkan perluasan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.[43] Sebagai negara
anggota G8, APEC, ASEAN Plus 3, dan peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia
Timur, Jepang aktif dalam hubungan internasional dan mempererat persahabatan
Jepang dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Pakta pertahanan dengan
Australia ditandatangani pada Maret 2007,[44] dan dengan India pada Oktober
2008.[45] Pada tahun 2007, Jepang adalah negara donor Bantuan Pembangunan
Resmi (ODA) terbesar kelima di dunia.[46] Negara penerima bantuan ODA
terbesar dari Jepang adalah Indonesia, dengan total bantuan lebih dari AS$29,5
miliar dari tahun 1960 hingga 2006.[47] Jepang bersengketa dengan Rusia
mengenai Kepulauan Kuril[48] dan dengan Korea Selatan mengenai Batu
Liancourt[49]. Kepulauan Senkaku yang di bawah pemerintahan Jepang
dipermasalahkan oleh Republik Rakyat Tiongkok dan Taiwan.[50] Pasal 9
Konstitusi Jepang berisi penolakan terhadap perang dan penggunaan kekuatan
bersenjata untuk menyelesaikan persengketaan internasional. Pasal 9 Ayat 2 berisi
pelarangan kepemilikan angkatan bersenjata dan penolakan atas hak keterlibatan
dalam perang.[51][52] Jepang memiliki Pasukan Bela Diri yang berada di bawah
Kementerian Pertahanan, dan terdiri dari Angkatan Darat Bela Diri Jepang
(JGSDF), Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF), dan Angkatan Udara Bela
Diri Jepang (JASDF). Pada tahun 1991, kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Bela
Diri Jepang ikut membersihkan ranjau laut di Teluk Persia (lepas pantai Kuwait)
bersama kapal penyapu ranjau dari delapan negara.[53][54] Atas permintaan
Pemerintahan Transisi PBB di Kamboja (1992-1993), Jepang mengirimkan
pengamat gencatan senjata, pemantau pemilihan umum, polisi sipil, dan dukungan
logistik seperti perbaikan jalan dan jembatan.[55] Di Irak, pasukan nontempur
Jepang membantu misi kemanusiaan dan kegiatan rekonstruksi infrastruktur mulai
Desember 2003 hingga Februari 2009.[56][57][58]
Informasi lebih lanjut: Daftar prefektur di Jepang, Daftar wilayah di Jepang, Kota
(Jepang), Daftar kota di Jepang dan Daftar desa di Jepang Jepang terdiri dari 47
prefektur, masing-masing diawasi oleh gubernur, birokrasi legislatif dan
administratif. Setiap prefektur dibagi lagi menjadi kota, kota dan desa.[59] Negara
ini sedang mengalami reorganisasi administrasi dengan menggabungkan banyak
kota besar, kota kecil dan desa dengan satu sama lain. Proses ini akan mengurangi
jumlah wilayah administratif sub-prefektur dan diharapkan dapat memotong biaya
administrasi.[60]suntingsunting sumber
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Jepang Bursa Saham Tokyo,
bursa efek terbesar nomor dua di dunia. Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang
mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris
dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan
orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari
3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di
Jepang.[61] Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api,
jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun
pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah.
Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi
zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.[61]
Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut
"keajaiban ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada
tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an.[61] Dekade 1980-an merupakan masa
keemasan ekspor otomotif dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat
sehingga terjadi surplus neraca perdagangan yang mengakibatkan konflik
perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian Plaza 1985, dolar AS
mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat diskonto resmi
diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa kembali kompetitif
setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya,
terjadi surplus likuiditas dan penciptaan uang dalam jumlah besar. Spekulasi
menyebabkan harga saham dan realestat terus meningkat, dan berakibat pada
penggelembungan harga aset. Harga tanah terutama menjadi sangat tinggi akibat
adanya "mitos tanah" bahwa harga tanah tidak akan jatuh.[27] Ekonomi gelembung
Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibat kebijakan uang ketat yang
dikeluarkan Bank of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat diskonto resmi
menjadi 6%.[27] Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak
penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti.
Indeks rata-rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim
gugur 1990.[27] Pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan
angka rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman
modal yang tidak efisien dan penggelembungan harga aset pada 1980-an. Institusi
keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah mengeluarkan pinjaman
uang dengan jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah mengembalikan
pertumbuhan ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya terhambat oleh
kelesuan ekonomi global pada tahun 2000.[62] Jepang adalah perekonomian
terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang bersama Jerman dan
Korea Selatan adalah 3 negara yang pernah mencatatkan diri sebagai negara-
negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah dunia,[63] dengan
PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun.[63], dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia
setelah AS dan Republik Rakyat Tiongkok dalam keseimbangan kemampuan
berbelanja.[64] Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat,
bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi.[65] Jepang memiliki
industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja
dan logam non-besi, perkapalan, industri kimia, tekstil, dan pengolahan
makanan.[62] Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto Jepang berasal
dari sektor jasa.
Distrik Minato Mirai 21 di Yokohama. Ekonomi Jepang sangat mengandalkan
sektor jasa. Hingga tahun 2001, jumlah angkatan kerja Jepang mencapai 67 juta
orang.[66] Tingkat pengangguran di Jepang sekitar 4%. Pada tahun 2007, Jepang
menempati urutan ke-19 dalam produktivitas tenaga kerja.[67] Menurut indeks Big
Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat upah per jam terbesar di dunia. Toyota
Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo, NTT DoCoMo, Nippon Telegraph &
Telephone, Canon, Matsushita Electric Industrial, Honda, Mitsubishi Corporation,
dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang pada tahun
2008.[68] Sejumlah 326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global
2000 atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun
2006).[69] Bursa Saham Tokyo memiliki total kapitalisasi pasar terbesar nomor
dua di dunia. Indeks dari 225 saham perusahaan besar yang diperdagangkan di
Bursa Saham Tokyo disebut Nikkei 225.[70] Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis,
Jepang menempati peringkat ke-12, dan termasuk salah satu negara maju dengan
birokrasi paling sederhana. Kapitalisme model Jepang memiliki sejumlah ciri
khas. Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan perusahaan yang saling
memiliki kerja sama bisnis dan kepemilikan saham. Negosiasi upah (shuntō)
berikut perbaikan kondisi kerja antara manajemen dan serikat buruh dilakukan
setiap awal musim semi. Budaya bisnis Jepang mengenal konsep-konsep lokal,
seperti Sistem Nenkō, nemawashi, salaryman, dan office lady. Perusahaan di
Jepang mengenal kenaikan pangkat berdasarkan senioritas dan jaminan pekerjaan
seumur hidup.[71][72] Kejatuhan ekonomi gelembung yang diikuti kebangkrutan
besar-besaran dan pemutusan hubungan kerja menyebabkan jaminan pekerjaan
seumur hidup mulai ditinggalkan.[73][74] Perusahaan Jepang dikenal dengan
metode manajemen seperti The Toyota Way. Aktivisme pemegang saham sangat
jarang.[75] Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi, Jepang menempati urutan ke-5
negara paling laissez-faire di antara 41 negara Asia Pasifik.[76]
Mobil hibrida Toyota Prius. Produk otomotif dan elektronik adalah komoditas
ekspor unggulan Jepang.
Total ekspor Jepang pada tahun 2005 adalah 4.210 dolar AS per kapita. Pasar
ekspor terbesar Jepang tahun 2006 adalah Amerika Serikat 22,8%, Uni Eropa
14,5%, Tiongkok 14,3%, Korea Selatan 7,8%, Taiwan 6,8%, dan Hong Kong
5,6%. Produk ekspor unggulan Jepang adalah alat transportasi, kendaraan
bermotor, elektronik, mesin-mesin listrik, dan bahan kimia.[62] Negara sumber
impor terbesar bagi Jepang pada tahun 2006 adalah Tiongkok 20,5%, AS 12,0%,
Uni Eropa 10,3%, Arab Saudi 6,4%, Uni Emirat Arab 5,5%, Australia 4,8%,
Korea Selatan 4,7%, dan Indonesia 4,2%. Impor utama Jepang adalah mesin-
mesin dan perkakas, minyak bumi, bahan makanan, tekstil, dan bahan mentah
untuk industri.[62] Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia
(senilai AS$ 14 miliar).[77] Jepang berada di peringkat ke-6 setelah RRT, Peru,
Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili, dengan total tangkapan ikan yang terus
menurun sejak 1996.[78][79] Pertanian adalah sektor industri andalan hingga
beberapa tahun seusai Perang Dunia II. Menurut sensus tahun 1950, sekitar 50%
angkatan kerja berada di bidang pertanian. Sepanjang "masa keajaiban ekonomi
Jepang", angkatan kerja di bidang pertanian terus menyusut hingga sekitar 4,1%
pada tahun 2008.[80] Pada Februari 2007 terdapat 1.813.000 keluarga petani
komersial, namun di antaranya hanya kurang dari 21,2% atau 387.000 keluarga
petani pengusaha.[81] Sebagian besar angkatan kerja pertanian sudah berusia
lanjut, sementara angkatan kerja usia muda hanya sedikit yang bekerja di bidang
pertanian.[82][83]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: demografi Jepang, bahasa Jepang,
bangsa Jepang, masalah ras di Jepang, dan agama di Jepang
Pemandangan perempatan Shibuya pada malam hari. Perempatan Shibuya dikenal
sangat ramai dengan penyeberang jalan. Kuil Shinto Itsukushima Situs Warisan
Dunia UNESCO. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127,614 juta orang
(perkiraan 1 Februari 2009).[84] Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya
dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk
minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi,[85] Tionghoa Zainichi, orang
Filipina, orang Brazil-Jepang[86], dan orang Peru-Jepang.[87] Pada 2003, ada
sekitar 136.000 orang Barat yang menjadi ekspatriat di Jepang.[88]
Kewarganegaraan Jepang diberikan kepada bayi yang dilahirkan dari ayah atau
ibu berkewarganegaraan Jepang, ayah berkewarganegaraan Jepang yang wafat
sebelum bayi lahir, atau bayi yang lahir di Jepang dengan ayah/ibu tidak
diketahui/tidak memiliki kewarganegaraan.[89] Suku bangsa yang paling dominan
adalah penduduk asli yang disebut suku Yamato dan kelompok minoritas utama
yang terdiri dari penduduk asli suku Ainu[90] dan Ryukyu, ditambah kelompok
minoritas secara sosial yang disebut burakumin.[91] Pada tahun 2006, tingkat
harapan hidup di Jepang adalah 81,25 tahun, dan merupakan salah satu tingkat
harapan hidup tertinggi di dunia.[92] Namun populasi Jepang dengan cepat menua
sebagai dampak dari ledakan kelahiran pascaperang diikuti dengan penurunan
tingkat kelahiran. Pada tahun 2004, sekitar 19,5% dari populasi Jepang sudah
berusia di atas 65 tahun.[93] perubahan dalam struktur demografi menyebabkan
sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan
kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain
termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau
memiliki keluarga ketika dewasa.[94] Populasi Jepang dikhawatirkan akan merosot
menjadi 100 juta pada tahun 2050 dan makin menurun hingga 64 juta pada tahun
2100.[93] Pakar demografi dan pejabat pemerintah kini dalam perdebatan hangat
mengenai cara menangani masalah penurunan jumlah penduduk.[94] Imigrasi dan
insentif uang untuk kelahiran bayi sering disarankan sebagai pemecahan masalah
penduduk Jepang yang semakin menua.[95][96] Perkiraan tertinggi jumlah penganut
agama Buddha sekaligus Shinto adalah 84-96% yang menunjukkan besarnya
jumlah penganut sinkretisme dari kedua agama tersebut.[9][97] Walaupun demikian,
perkiraan tersebut hanya didasarkan pada jumlah orang yang diperkirakan ada
hubungan dengan kuil, dan bukan jumlah penduduk yang sungguh-sungguh
menganut kedua agama tersebut.[98] Professor Robert Kisala (dari Universitas
Nanzan) memperkirakan hanya 30% dari penduduk Jepang yang mengaku
menganut suatu agama.[98]
Lebih dari 99% penduduk Jepang berbicara bahasa Jepang sebagai bahasa ibu.[84]
Bahasa Jepang adalah bahasa aglutinatif dengan tuturan hormat (kata honorifik)
yang mencerminkan hierarki dalam masyarakat Jepang. Pemilihan kata kerja dan
kosakata menunjukkan status pembicara dan pendengar. Menurut kamus bahasa
Jepang Shinsen-kokugojiten, kosakata dari Tiongkok berjumlah sekitar 49,1% dari
kosakata keseluruhan, kata-kata asli Jepang hanya 33,8% dan kata serapan sekitar
8,8%.[100] Bahasa Jepang ditulis memakai aksara kanji, hiragana, dan katakana,
ditambah huruf Latin dan penulisan angka Arab. Bahasa Ryukyu yang juga
termasuk salah satu keluarga bahasa Japonik dipakai orang Okinawa, tetapi hanya
sedikit dipelajari anak-anak.[101] Bahasa Ainu adalah bahasa mati dengan hanya
sedikit penutur asli yang sudah berusia lanjut di Hokkaido.[102] Murid sekolah
negeri dan swasta di Jepang hanya diharuskan belajar bahasa Jepang dan bahasa
Inggris.
Pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi diperkenalkan di Jepang
pada 1872 sebagai hasil Restorasi Meiji.[104] Sejak 1947, program wajib belajar di
Jepang mewajibkan setiap warga negara untuk untuk bersekolah selama 9 tahun di
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (dari usia 6 hingga 15 tahun). Di
kalangan penduduk berusia 15 tahun ke atas, tingkat melek huruf sebesar 99%,
laki-laki: 99%; perempuan: 99% (2002).[105] Hampir semua murid meneruskan ke
Sekolah Menengah Atas, dan menurut MEXT sekitar 75,9% lulusan sekolah
menengah atas pada tahun 2005 melanjutkan ke universitas, akademi, sekolah
keterampilan, atau lembaga pendidikan tinggi lainnya.[106] Pendidikan di Jepang
sangat kompetitif,[107] khususnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Dua
peringkat teratas universitas di Jepang ditempati oleh Universitas Tokyo dan
Universitas Keio.[108] Dalam peringkat yang disusun Program Penilaian Pelajar
Internasional dari OECD, pengetahuan dan keterampilan anak Jepang berusia 15
tahun berada di peringkat nomor enam terbaik di dunia.[109]
Organisasi ini mendirikan kantor misi pertamanya di kota Cederberg pada tahun
1829, dinamai “Wupperthal”, yang 100 tahun kemudian menjadi nama kota
Wuppertal di Jerman. Segera sesudahnya, para misionaris mulai berdatangan ke
daerah lebih utara dari Afrika Selatan, memasuki wilayah yang gersang dan tidak
mudah dihuni di Afrika bagian barat daya. Di sini mereka bertemu dengan
sejumlah suku daerah seperti orang Herero, Namaqua (Nama) dan Damara.
Seringkali mereka berada di tengah peperangan antar suku-suku tersebut. Para
misionaris berusaha menjadi juru damai di antara para suku dan karenanya
dianggap sebagai aset politik bagi suku-suku itu.
Pekabaran Injil bagi suku Dayak di Kalimantan dimulai oleh Zending Barmen
(Rheinische Missionsgesellschaft atau RMG) dengan mengutus dua orang
penginjil dari Jerman, yaitu: Heyer dan Barnstein, yang tiba di Jakarta pada
tanggal 13 Desember 1834. Tetapi hanya Branstein yang berangkat ke Kalimantan
dan tiba di Banjarmasin pada tanggal 26 Juni 1835. Lalu, pada tanggal 3
Desember 1836 tiba lagi tiga orang penginjil, yaitu: Becker, Hupperts, Krusman,
dan langsung ditempatkan di pedalaman. Baptisan pertama terjadi pada 10 April
1839 yang dilayankan oleh Hupperts.