Anda di halaman 1dari 31

METODE PELAKSANAAN

Nama Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Santan – Bontang


Sumber Dana : APBN
Tahun Anggaran : 2014

Untuk mencapai hasil yang optimal dan meminimalisir kesalahan – kesalahan yang
akan timbul sehingga tidak melebihin jadual pelaksanaan yang ditentukan dalam
melaksanakan pekerjaan “Peningkatan Struktur Jalan Satan – Bontang”, Maka
sangat ditentukan oleh metode kerja/metode pelaksanaan yang diterapkan dari
kontraktor pelaksana.

Pelaksanaan paket pekerjaan Peningkatan struktur jalan santan – bontang akan


dilaksanakan sesuai kontrak dan dokumen yang tertuang dalam :

I. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat


II. Gambar Rencana dan Gambar Detail
III. Spesifikasi Teknis Pekerjaan
IV. Ketentuan – Ketentuan yang berlaku lainnya

Dalam melaksanakan pekerjaan ini terdapat beberapa item pekerjaan yang


merupakan satu kesatuan kontrak yang diantaranya secara garis besar dapat
diuraikan sebagai berikut :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
► Penyediaan Fasilitas seperti :
1. Direksikeet/Kantor Lapangan
2. Gudang
3. Bengkel
4. Laboratorium
5. Mobilisasi
6. Papan Nama Proyek
7. Rambu-rambu Lalulintas

► Pra Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi
dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu diantaranya :
1. PCM (Pre Construction Meeting)
2. Field Engineering (FE)

► Mobilisasi peralatan penunjang pekerjaan seperti

Peralatan yang akan dimobilisasi kelapangan yaitu peralatan yang akan


menunjang dalam pelaksanaan pekerjaan serta jenis, type dan kuantitas alat
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
► Pekerjaan Survey /Staking Out dan Pematokan

Pekerjaan survey ini dimasukan pada pekerjaan persiapan

karena sebagai awal kegiatan di lapangan adalah pengecekan posisi-posisi


BM di lapangan dan kemudian dipakai sebagai pengecekan posisi-posisi
Galian Tanah atau Pekerjaan Struktur ( Pekerjaan pemancangan ) yang
akan dikerjakan sehingga Elevasai ataupun jarak tidak melenceng dari
gambar yang telah ditentukan oleh gambar
perencana. Setiap seksi pengukuran

akan dilakukan secara pulang

pergi. Route pengukuran waterpass


akan berupa jalur
tertutup (circuit leveling)
Pekerjaan pengukuran dan pengecheckan
survey akan dilaksanakan selama 1 minggu
sampai report hasil survey ini mendapatkan
approval dari engineer lapangan. Pada pengukuran
peta situasi, kontraktor berkoordinasi dengan Sub Dinas terkait.

► Penjaga Keamanan dan Rambu-rambu Lalu Lintas

Penjaga yang dimaksudkan untuk menjaga keamanan

lokasi pekerjaan dan mengoperasionalkan peralatan

pengaman maupun mengatur rambu-rambu lalulintas yang

digunakan, sehingga dapat mejamin kelangsungan

pelaksanaan pekerjaan dengan nyaman dan lancar.


Contoh Rambu – Rambu Peringatan di Lokasi Pekerjaan :
BA

BAGAN ALIR TAHAPAN – TAHAPAN PADA SAAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kuasa Pengguna Anggaran

Surat Perintah Kerja

Persiapan

Menentukan Tahap Kondisi Dengan


Mobilisasi
Tahap Koordinator Lapangan

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan


Tambahan
Teknis

Administrasi Teknis
S ELESAI Penyerahan
dan Pelaporan
B. PEKERJAAN DRAINASE

1. Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air


Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui. Galain dilakukan dengan menggunakan
excavator ukuran bucket 0,3 m3. Tanah hasil galian diangkut dengan
menggunakan dump truck untuk dibuangkelokasi yang telah ditentukan. Para
pekerja melakukan perapihan hasil galian sehingga bentuk drainase yang
diinginkan bisa terbentuk.
Pekerjaan Pasangan Batu Dengan Mortar
► Pasangan batu dengan mortar dilaksanakan untuk pembuatan saluran
drainase.
► Bahan matrial yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
► Lokasi pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
► Prosedur pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
b. Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan
digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
d. Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi
pekerjaan sudah me memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan
tersebut.

Tahapan Pekerjaan :

► Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihka


pasir pasang dan semen.

► Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.

► Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air
bersih dengan alatn water tank truck.

► Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi teknik.

► Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk


memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.

► Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.

► membuat benda uji kubus mortar untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium


untuk mengetahui karakteristik yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
2. Pekerjaan Galain Biasa

Galian Biasa harus mencakup seluruh


galian yang tidak diklarifikasikan sebagai
galian batu, galian struktur, galian
sumber bahan dan galian perkerasan
beraspal. Pekerjaan pada paket ini di lakukan
untuk pekerjaan perataan dan perapihan
pada permukaan bahu jalan dan pekerjaan
lainnya. Adapun asumsi pekerjaan, bahan dan
alat yang digunakan beserta metoda pelaksanaannya
adalah sebgai berikut :
a. Asumsi pekerjaan secara manual. Faktor pengembangan bahan adalah
1,20.
b. Bahan yang digunakan : tidak ada bahan yang dipergunakan.
c. Alat yang digunakan : penggalian menggunakan alat bantu biasa berupa
cangkul, singkup, belincong dan roda dorong dan untuk pembuangan
hasil galian menggunakan Dump Truck kap. 3-4 m3.
d. Metoda pelaksanaannya sebagai berikut :
e. Sebelum melakukan pekerjaan pembongkaran harus dibuat gambar
request dan diserahkan kepada direksi untuk diketahui dan disetujui
Tanah digali dengan menggunakan alat bantu biasa berupa cangkul,
singkup, belincong dan roda dorong.
3. Timbunan Biasa
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai
timbunan dasar sebelum timbunan
pilihan dilaksanakan yang mana
diperlukan untuk mengisi celah pada
pekerjaan pasangan batu atau pekerjadan TPT selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
► Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan
kepada direksi untuki untuk disetujui.
► Material dihampar dengan tenaga manusia.
► Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank
Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan lapis demi lapis dengan
menggunakan stamper.
► Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi
hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat Bantu.
C. PERKERASAN BERBUTIR
1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A (untuk Perkerasan Berbutir)
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi
pada pekerasan jalan. Lapis Pondasi
agrergat kelas A merupakan lapisan
atas dari lapis pondasi pada
perkerasan jalan dengan ketebalan seusia
dengan gambar rencana.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


 Sebelum melakukan
pekerjaan harus
dibuat request
dan diserahkan
kepada direksi
untuki untuk
disetujui
 Sebelum
gmelaksanakan pekerjaan ini
terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job mix design) agregat
kelas A yang akan digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi
teknik yang disyaratkan.
 Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan
wheel loader dengan komposisi sesuai job mix design yang telah
disetujui kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi pekerjaan
menggunakan dump truck.
 Material agregat kelas A dihampar dengan alat motor grader dan denagn
ketebalan padat sesuai gambar.
 Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan
water tank truck
dan dipadatkan
dengan
menggunakan
vibratory roller
dan pemadatan
teraknir dengan
alat pneumatic
tire roller.
 Selama
pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
 Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan
lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

2. Lapis Pondasi Agregat Kelas B (untuk Perkerasan Berbutir)

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan.


Lapis Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan bawah dari lapis pondasi
pada perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai gambar rencana.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan


kepada direksi untuki untuk disetujui
 Sebelum gmelaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan
pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang akan
digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang
disyaratkan.
 Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan
wheel loader dengan komposisi sesuai job mix design yang telah
disetujui kemudian material agregat kelas B dibawa kelokasi pekerjaan
menggunakan dump truck.
 Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan denagn
ketebalan padat sesuai gambar.
 Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan
water tank truck dan dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller
dan pemadatan teraknir dengan alat pneumatic tire roller.
 Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
 Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan
lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
D. PERKERASAN ASPAL
1. Lapis Resap Pengikat Aspal Cair
Setelah pekerjaan perbaikan pondasi untuk pekerjaan minor selesai
dilaksanakan maka lapisan pondasi ditutup dengan menggunakan material
hotmix campuran aspal panas.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan
kepada direksi untuki untuk disetujui
 Material campuran aspal panas dihampar dengan tenaga manusia dan
dipadatkan dengan Tendem Roller.
 Selama pemadatan, pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.

Untuk pekerjaan lapis perkerasan jalan hotmix dapat dilaksanakan setelah


pekerjaan perbaikan pondasi agregat pada badan jalan selesai dilaksanakan.
Lapisan pondasi agregat ini ditutup dengan menggunakan material hotmix
laston lapis pondasi (AC-Base) dimana untuk perekatan ke agregat antara lapis
pondasi agregat dengan laston lapis pondasi (AC-Base) menggunakan Lapis
Resap Pengikat yang disiramkan dengan menggunakan aspal sprayer.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan
kepada direksi untuki untuk disetujui
 Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan
Air Compressor.
 Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dan dipanaskan
sehingga menjadi campuran aspal cair.
 Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas
permukaan yang akan dilapisi.
 Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test
dilokasi pekerjaan

2. Lapis Perekat
Sebelum laston Lapis Aus AC-WC Levelling dihampar pada existing jalan,
untuk merekatkan antara permukaan lama dengan yang baru (AC-WC-
Levelling) digunakan bahaan lapis perekat yang disemprotkan dengan
menggunakan apal spayer.

Metoda kerja :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan
kepada direksi untur disetujui
 Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya
dengan air compressor.
 Bahan dasar berupa aspal dan karosene dicampur denagn komposisi
sesuai spesifikasi dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair.
 Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas
permukaan yang akan dilapisi.
 Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper test
dilokasi pekerjaan.
3. Laston – Lapis Aus (AC-WC) Gradaso Halus/Kasar

Setelah lapisan perbaikan pekerjaan AC - Base (Patching) dan lapis perekat


selesai dilaksanakan maka dilanjutkan dengan penghamparan lapisan penutup
perkerasan hot mix dengan menggunakan Laston Lapis Aus (AC-WC Leveling)
dengan ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar maupun
spesifikasi teknik.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


► Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan
kepada direksi untuki untuk disetujui.
► Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design) material hot mix
laston –Lapis Aus (AC-WC Levelling) yang akan digunakan dan komposisi
harus sesuai Spesifikasi teknik yang disyaratkan.
► Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC-WC Levelling dilakukan trial agar
bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
► Pencampuran maretial hotmix AC-WC Levelling di olah menggunakan
AMP
► Material hot mix AC-WC Levelling dimuat langsung kedalam dump truck
dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
► Material AC-WC Levelling dihampar dengan alat asphalt finisher dan
dipadatkan dengan alat tandem roller dengan lintasan minimum sesuai
spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan kembali dengan menggunakan
alat pneumatic tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan
dipadatkan finishing dengan alat tandem roller.

4. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan


dengan menggunakan alat bantu.
5. Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan
sample dengan core driil untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan
densitynya.
6. Laston – Lapis Pondasi (AC-Base) Gradasi Halus/Kasar
Setelah pekerjaan lapis resap pengikat dilaksanakan maka dilanjutkan dengan
penghamparan Laston Lapis Pondasi (AC-Base) setebal 6 cm. Lapisan ini
digunakan sebagai lapisan penutup permukaan pada struktur lapis pondasi
agregat. Untuk bahan perekatannya dengan lapis pondasi agregat dengan
menggunakan Lapis Resap Pengikat.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

► Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan


kepada direksi untuki untuk
disetujui
► Menyerahkan hasil
pengujian material (Job
Mix design) material hot mix
laston –Lapis Pondasi (AC-Base)
yang akan digunakan dan

komposisi harus sesuai Spesifikasi teknik yang disyaratkan.


► elum pelaksanaan pekerjaan AC-Base dilakukan trial agar bisa diketahui
ketebalan dan densitynya.
► Pencampuran maretial hotmix AC-Base di olah menggunakan AMP.
► Material hot mix AC-Base dimuat langsung kedalam dump truck dan
diangkut ke lokasi pekerjaan.
7. Material AC-Base dihampar dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan
dengan alat tandem roller dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik,
kemudian dipadatkan kembali dengan menggunakan alat pneumatic tire
roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing dengan alat
tandem roller.
8. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan
dengan menggunakan alat bantu.
9. Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan
sample dengan core driil untuk ditest dilab agar diketahui ketebalan dan
densitynya.
E. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Beton K-250 & K-125
Pekerjaan ini untuk Plat Dekert (Plat pada saluran) untuk jalan masuk desa.
Pelaksanaannya adalah sebagai berikut : Agregat Kasar dipilih sedemikian
sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari ¾ dari jarak minimum
antara baja tulangan dengan kayu acuan.
Beton K-250 dilaksanakan untuk plat deker (pada saluran)
a. Bahan material yang digunakan adalah agregat kasar, agregat halus
dan air.
b. Lokasi pekerjaan disesuiakan dengan gambar rencana.
c. Prosedur pekerjaan :
► Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
► Menyerhakan hasil pengujian material (mix design) Beton K-250
yang akan digunakan dan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknik
yang disyaratkan.
► Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
d. Tahapan Pekerjaan :
► Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar, Agregta Halus
dan Semen.
► Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer
dan diberi air yang telah disediakan dengan alat water tank truck.
► Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknis.
► Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan
menggunakan kayu perancah dan profil terlebih dahulu untuk
memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
► Setelah bekisting dan tulangan ssudah dipasang, maka pengecoran
dilaksanakan dan pemadatannya menggunakan alat concrete
vibrator agar beton padat dan karakteristik (kuat tekan) beton
tercapai.
► Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton
untuk dilakukan pengetesan dilaboratorium.

2. Baja Tulangan BJ 24 & BJ 32 Ulir


Pekerjaan ini mencangkup pengadaan dan pemasangan baja tulangan untuk
jalan masuk ke jalan desa.

Tahapan Pekerjaan :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
 Baja tulangan dipotong dengan alat berbanding set dan dirangkai sesuai
gambar rencana.
 Baja Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga beton yang
menutupi bagian luar baja tidak terekspos langsung dengan udara atau
terhadap air tanah atau yang lainnya.

3. Pondasi cerucuk Pengadaan dan Pemasangan


Kayu cerucuk di lancipkan ujung nya supaya mudah di tancapkan kedalam
tanah, ujung bakau di pulkul dengan partil besar atau ditekan dengan
excavator. Setelah tercapai kedalaman yang dikehendaki penancapan
dihentikan dan ujungnya di potong dan dirapikan.

4. Pekerjaan Pasangan Batu


a. Pasangan batu dilaksanakan untuk pembuatan tembok penahan tanah
(TPT) pada lokasi-lokasi tertentu untuk mencegah kelongsoran.
b. Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
c. Lokasi pekerjaan dilokasi-lokasi tertentu disepanjang jalan penanganan.
Prosedur pekerjaan :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar request dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
 Menyerahkan hasil pengujian material (job mix design) yang akan digunakan
harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
 Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
 Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan
sudah memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.

Tahapan Pekerjaan :
 Sebelum pemasangan, galian pondasi dilakukan terlebih dahulu.
 Kedalaman galian sesuai dengan gambar pelaksanan.
 Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
 Matrial tambahan yaitu suling-suling dari pipa PVC dan ijuk untuk saringan
suling-suling.
 Bahan material untuk pembuatan adukan pasir dan semen.
 Material tersebut dicampur menggunakan concerte mixer dan diberi air.
 Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi.
 ebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan
pamasangan sesuai dengan gambar.
 Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.
3. Bronjong
Bronjong Kawat Pabrikasi harus memiliki kriteria
a. terbuat dari bahan baja karbon rendah berlapis galvanis tebal, minimum
untuk kawat anyaman harus 0, 26 kg/ m2, untuk kawat tulangan tepi harus
0, 275 kg/ m2, untuk kawat pengikat harus 0, 24 kg/ m2, yang memenuhi BS
1052/ 80 dan BS 443/ 82.
b. Karakteristik Bronjong Kawat Pabrikasi adalah :
Karakteristis Heavy Galvanized dan Lapis PVC Tulangan tepi, diameter : 4, 4
mm Anyaman, diameter : 3, 7 mm Pengikat, diameter : 3, 0 mm Kuat Tarik
Kawat : 41 – 51 kg/ mm2 Perpanjangan diameter : 12% ( maksimum)
c. Anyaman : Anyaman harus merata berbentuk segi enam yang teranyam
dengan tiga lilitan dengan bukaan lubang kira-kira 80 mm x 110 mm (
toleransi ± 10% ) , dengan kuat tarik anyaman sebesar 42 – 50 kN/ m. Keliling
tepi dari anyaman kawat harus diikat pada kerangka bronjong sehingga
sambungan-sambungan yang diikatkan pada kerangka harus sama kuatnya
seperti pada badan anyaman.
d. Keranjang harus merupakan unit tunggal dengan dimensi yang disyaratkan
dalam Gambar dan dibuat sedemikian sehingga dapat dikirim ke lapangan
sebelum diisi dengan batu.
e. Tiap Bronjong Kawat Pabrikasi harus diberi diaphragma/ sekat setiap jarak 1
meter. Sekat ini harus disatukan dengan cara dililit dengan kawat pengikat
pada bagian dasar bronjong.

Bronjong Angkur
a. Ketentuan:
Bronjong Angkur merupakan kombinasi dari system angkur ( tile mesh)
dan facing bronjong. Tinggi facing bronjong untuk setiap unitnya adalah
0, 5 m atau 1, 0 m. Fungsi utama dari Bronjong Angkur adalah sebagai
system perkuatan tanah, karena tile ( angkur) di-desain untuk dapat
memotong garis keruntuhan sehingga tanah menjadi stabil, memenuhi
syarat sebagai bahan konstruksi jalan dan jembatan ( BBA 93/ R075-
1998 dan BBA 00/ R119-2000)

Tiap bagian keranjang dari Bronjong Angkur harus diberi diaphragma/


sekat setiap jarak 1 meter. Sekat ini harus dilekatkan pada bagian dasar
bronjong dengan kawat spiral.

Kawat pengikat adalah kawat yang dipakai untuk merakit Bronjong


Angkur, mengikat antar unit Bronjong Angkur dan digunakan sebagai
Bracing untuk mencegah menggelembungnya keranjang bronjong.

Spasi kawat pengikat tidak boleh lebih dari 150mm. Prosedur untuk
menggunakan kawat pengikat terdiri dari pemotongan kawat dengan
panjang secukupnya dan pelilitan kawat pengikat ke anyaman kawat.
Mulai dengan mengikat dengan dua lilitan atau satu lilitan melalui
setiap lubang anyaman dan terakhir, ikatkan kawat pengikat ke
anyaman kawat. Tempatkan diafragma dalam posisi vertical, dan ikat
ke sisi panel dengan cara yang sama.

b. Semua kawat baja yang dipakai dalam pembuatan Bronjong Angkur


harus sesuai dengan ketentuan dalam BS 1052/ 80, dan BS 443/ 82.
Kuat tarik dari kawat baja = 41 – 51 kg/ mm2.

c. Lapisan galvanis pada kawat harus tetap melekat meskipun kawat


tersebut dililit melingkar sebanyak 6( enam) kali pada batang uji dan
tidak mengelupas atau retak bila digosok dengan jari-jari telanjang.

d. Lapisan plastic PVC yang melindungi kawat baja memenuhi syarat


ketebalan lapisan minimal harus 0.5 mm dengan toleransi 0.05mm ( SNI
03-3046-1992 dan ASTM A-975 - 1997).

e. Anyaman kawat harus dibuat dengan mesin penganyam, membentuk


segi enam yang masing-masing sama ukurannya, dengan cara melilitkan
setiap pasangan kawat sebanyak 3( tiga) lilitan ( double twist) , dengan
kuat tarik anyaman minimal sebesar 42 kN/ m.

f. Semua ujung anyaman yang terpotong kecuali ujung bawah dari


penyekat, harus terikat kuat pada kawat sisi yang mempunyai diameter
paling sedikit 0.70 mm lebih besar dari kawat anyamannya ( = 4, 4 mm)

Bagian sisi anyaman harus dianyam menyatu dengan keranjang anyaman


sebagaimana dijelaskan di paragraph ( d) di atas, dengan kawat sisi
paling sedikit 0.70 mm lebih besar untuk keranjang Bronjong Angkur
berlapis PVC.

g. Bagian atas dan sisi vertical dari ujung panel harus terikat dengan
kawat sisi sedangkan diapraghma/ sekat harus terikat pada semua
bidang sisinya sebagaimana dijelaskan di paragaraph ( e)

h. Ujung panel harus dipasang dengan melilitkan ujung kawat anyaman


pada kawat sisi bagian bawah keranjang Bronjong Angkur. Dengan cara
yang sama, penyekat harus dililit dengan kawat berlapis galvanis dan
PVC pada dasar keranjang Bronjong Angkur.

i. Kekuatan yang diperlukan untuk memisahkan panel dari dasarnya harus


tidak boleh kurang dari yang diperlukan untuk memutuskan anyaman
kawat pada panelnya.

j. Panel anyaman angkur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari


keranjang Bronjong Angkur, yaitu panel angkur harus dibentuk dengan
anyaman panel yang tidak terputus, membentuk bagian muka dan atas
dari keranjang Bronjong Angkur.

k. Kawat pengikat dan penyambung harus juga terbuat dari heavy


galvanized dengan lapisan PVC serta cukup tersedia untuk keranjang-
keranjang Bronjong Angkur, agar perakitan keranjang Bronjong Angkur
pada pekerjaan konstruksi bisa sempurna. Diameter kawat pengikat
harus 3.00 mm dan berlapis PVC.

l. Toleransi untuk semua ukuran keranjang Bronjong Angkur adalah ± 3%


Batu Material batu yang akan dipakai untuk Bronjong Kawat Pabrikasi
dan Bronjong Angkur harus terdiri dari batu yang bersih, keras dan
dapat tahan lama, berbentuk bulat atau persegi.

Ukuran batu yang diijinkan untuk digunakan adalah antara 15 cm – 25


cm ( toleransi 5% ) dan sekurang-kurangnya 85% dari batuan yang
digunakan harus mempunyai ukuran yang sama atau lebih besar dari
ukuran tersebut serta tidak boleh ada batuan yang diijinkan melewati
lubang anyaman.
Material Timbunan
Material tanah timbunan yang digunakan pada pemasangan Bronjong
Kawat Pabrikasi dan Bronjong Angkur harus memenuhi Spesifikasi yang
telah ditetapkan dalam desain. Idealnya tanah timbunan yang
digunakan adalah SIRTU atau dapat juga menggunakan timbunan pilihan
dengan Spesifikasi sebagai berikut :
a. Granular dan Porous.
● Persentase material yang ukuran butirannya lebih kecil dari 75
micron, tidak boleh lebih dari 15%
● Persentase material yang ukuran butirannya lebih kecil dari 100
mm, minimal harus 90% .
● Pemadatan minimal mencapai 90 % Standar Proctor.
● Mengacu pada parameter tanah timbunan sesuai dengan desain
yaitu c = 5 kN/ m2, gdry = 18 kN/ m3, f = 30º dengan deskripsi
tanah berupa silty sand.
F. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINO
1. Pohon
Bibit yang akan ditanam terlebih dahulu dilepaskan dari kantung – kantung media
tumbuhnya kemudian ditanaman bersama media tumbuhnya. Saat melepas polybag
perlu tindakan yang hati – hati agar media tumbuhnya tidak rusak, Tanaman
ditempatkan pada posisi tegak agar proses pertumbuhan dapat berkembangan dengan
baik dan bila perlu disanggah dengan bambu. Lalu tutup lubang tanaman dengan
memasukkan tanah galian dan menekan secara perlahan di sekeliling tanaman sampai
bibit dapat berdiri dengan baik. Lalu berdoalah agarTuhan menjaga tanaman kita.

Setelah bibit ditanam sebaiknya diberi ajir / patok penanda atau dipagari.
Pemberian ajir bukan hanya menandakan bibit itu ditanam seseorang bukan bibit dari
anakan alam. Ajir atau patokyang dipasang pada bibit punya efek psikologis bahwa
tanaman itu ekslusif / istimewa / berharga dan masih dalam tahap pemeliharaan
awal, perlu banyak perhatian.

2. Marka Jalan Termoplastik


Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan dari paket ini berupa
pengecatan Marka Jalan dengan Termoplastik. Pekerjan ini dilaksanakan diatas
permukaan jalan AC-WC Leveling yang telah selesai dilaksanakan.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada
direksi untuki untuk disetujui
 Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran.
 Cat disemprotkan dengan Compressor diatas permukaan perkerasan jalan.
 Peralatan beserta bahan dibawa oleh Dump Truck.
 Glass Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga manusia segera setelah cat
marka di semprotkan.
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR

PT. ALTERGA JAYA

General Superintendent Pelaksana


Pelaksana Lapangan
Site Manaager Kegiatan/Direksi
Lapangan

Mandor

Logistik
Administrasi dan Keuangan

Logistik
Administrasi dan Keuangan
PENJELASAN SISTEM MUTU PROJECK

Seluruh pelaksanaaan dalam kontrak ini, akan dilaksanakan dengan berpedoman pada :

Kebijakan Mutu Projek Yang di Laksanakan

Spesifikasi Teknis di Dalam Kontrak Kerja

Dalam Rencana Mutu Kontrak ini semua standar prosedur


pelaksanaan kegiatan dan standar disain bagi produk yang harus
dihasilkan dijabarkan dari spesifikasi teknik dan peraturan yang
berlaku

Jika diperlukan penyesuaian untuk pelaksanaannya, maka ketentuan dan persyaratannya


akan disesuaikan dengan kebutuhan Pengguna Jasa.

Daftar standar prosedur dan standar produk/disain sebagai ringkasan dari spesifikasi
teknik terlihat pada lembar kerja.
PENUTUP

Dari rangkaian tugas dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan
“Peningkatan Struktur Jalan Santan – Bontang“ Provinsi Kalimantan Timur.

Metode Pelaksanaan tersebut diatas diharapkan mampu sebagai bahan pedoman


kerja kontraktor di lapangan.

Demikian usulan metodologi ini kami sampaikan, dalam rangka mengikuti


kegiatan pelelangan dan sebagai sarana partisipasi aktif dari PT. ALTERGA JAYA.

Samarinda, 23 Januari 2014

PT. ALTERGA JAYA

Syamsuri
Direktur

Anda mungkin juga menyukai