Anda di halaman 1dari 23

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A KASUS TERKAIT

Bp. A seorang perawat, datang ke UGD RS.Soeradji mengantar anak perempuannya yang
masih berumur 5th karena anaknya menangis terus-menerus sejak kemarin sore dikarenakan
febris dan disuria. Bp.A juga mengatakan, An.K di rumah dirawat oleh pembantunya sehingga
untuk personal higiennya biasanya dibantu oleh pembantunya.

Selain itu An.K juga mengatakan sulit dan sakit pada perut seperti diremas – remas dan perih
saat mau buang air kecil, sehingga An.K jadi takut jika mau BAK padahal buang air kecilnya
lebih sering dari biasanya, oleh sebab itu An.K mengatakan takut untuk banyak minum.

Bp. A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian suprapubic dan adanya hematuria,
selain itu diawal berkemih ada cairan eksudat yang purulen dan terasa gatal. Karena sakit pada
perut bagian bawah, An.K merasa tidak kuat untuk berjalan sendiri sehingga waktu turun dari
mobil ke UGD, An.K digendong oleh ayahnya.

Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapat hasil TTV :


RR : 28x/menit
S : 40 ºC
N : 108x/menit
Saat di UGD An.K dilakukan pemasangan infus RL, 20 tts/mnt dengan abocat ukuran 24
dan diberikan terapi obat :
Ceftriaxone 2x500mg
Ketorolax 2x 0,5mg/kg/BB

B. DOKUMENTASI ASKEP

1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Nama perawat : Agus
Tgl pengkajian : 10 April 2012
Jam pengkajian : 15.00 WIB
b. Identitas Pasien
Nama Pasien : An. K
Agama : Islam
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Almat : Jln. Ringroad Utara
Tanggal masuk RS : 10 April 2012
Diagnosa medis : Gangguan Eliminasi Urinarius
No rekam medis : 20954985
Jam masuk : 15.00 WIB
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
c. Penanggung jawab
Orang tua/wali : Bp. A
Umur : 36 tahun
Agama :Islam
Pendidikan : tidak terkaji
Pekerjaan : Perawat
Status Pernikahan : Menikah
Hubungan dengan klien : Bapak kandung
Alamat : Jln. Ringroad Utara
Suku : Jawa
Bangsa :Indonesia
2. Keluhan Utama
Bp. A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian suprapubic.

3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit sekarang
Klien mengatakan karena sakit pada perut bagian bawah, An.K merasa tidak kuat untuk
berjalan sendiri sehingga waktu turun dari mobil ke UGD, An.K digendong oleh ayahnya. Saat
di UGD, An.K dilakukan pemasangan infus RL 20tetes/menit dengan abocat ukuran 24 selama 4
hari.

b. Riwayat Penyakit Dahulu


1. Penyakit yang pernah dialami: klien sering mengalami nyeri abdomen
a) Kecelakaan : tidak terkaji
b) Pernah dirawat di RS : Bpk.A mengatakan, pada usia 4 tahun An.K pernah dirawat di RS
karena mengalami malaria
c) Operasi : Bpk.A mengatakan An.K tidak pernah dioperasi
2. Alergi : Bpk.A mengatakan bahwa An.K alergi terhadap ikan
3. Vaksin : Bpk.A mengatakan bahwa An.K baru saja di vaksin
Hepatitis B 3bulan yang lalu
4. Kebiasaan : An.K mengatakan bahwa ia suka jajan di sembarang tempat

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Sebelum An.K mengalami gangguan eliminasi urinarius, nenek dari An.K yaitu Ny. T
sudah pernah mengalami gangguan eliminasi urinarius selama lebih kurang satu minggu.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Aktivitas dan latihan
An. K sebelum sakit masih bisa melakukan aktifitas seperti anak seusianya seperti
bermain bersama teman-temannya, tetapi setelah mengalami ISK An. K menjadi pendiam karena
menahan rasa sakit perutnya. Selama sakit An. K dirumah melakukan aktifitas dan dirawat oleh
pembantunya sehingga untuk personal hygen biasanya dibantu oleh pembantunya.

b. Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit Bp. A mengatakan An. K tidak ada masalah dalam masalahnya, A.n K
biasanya tidur 9 jam saat malam dan 2 jam saat siang, saat sakit Bp. A mengatakan An. K
mengalami sulit tidur dan sering terbangun saat tidur dikarenakan perut bagian bawah terasa
nyeri dan sangat sakit, A.n K hanya bissa tidur 6 jam ssaat malam dan tidak bisa tidur saat siang.
c. Kenyamanan dan nyeri
i. Palliative/profokatif
Klien mengatakan nyeri berkurang setelah klien melakukan teknik relaksasi yang
diberikan oleh perawat/ pada saat BAK klien merasakan nyeri
ii. Quality
klien mengatakan sangat nyeri ketika akan berkemih dan terasa sedikit berkurang
nyerinya sesudah berkemih
iii. Region
Bp. A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian Suprapubic.
iv. Scale
Dari skala 1-10 klien mengatakan skala sakitnya sekitar angka 8
v. Time
Klien merasa nyeri datang pada saat ingin BAK.
vi. Nutrisi
Sebelum klien mengalami gangguan eliminasi, klien mempuyai nafsu makan sehingga
selalu makan 3 porsi sehari, tetapi pada saat mengalami gangguan eliminasi urine, nafsu makan
klien menjadi berkurang, sehingga hanya makan 1 porsi sehari

vii. Cairan elektrolit dan asam basa


Pada saat klien mengalami gangguan eliminasi urin klien hanya minum 4 gelas standar 250 cc
dan dibantu dengan Suport IV Line cairan RL 20tts/mnt, sebelum sakit klien minum 8 gelas
standar 250cc perhari .
viii. Oksigenasi
Sebelum dan sesudah mengalami ganguan eliminasi urin, Klien tidak mengalami sesak nafas
dan tidak ada sputum.
ix. Eliminasi Bowel
Sebelum sakit klien mengatakan BAB lancar fases berwarna kuning 2x sehari, saat mengalami
gangguan eliminasi urin klien merasakan perut terasa diremas-remas dan warna fases cokelat.
x. Eliminasi urine
Sebelum mengalami ganguan eliminasi urin klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hr,
selama mengalami gangguan eliminasi urin klien hanya berkemih 250cc/hr dan warna urine
merah terdapat hematuria dan klien mengatakan nyeri pada saat BAK.
xi. Sensori,persepsi dan kognitif
Setelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gamgguan pada Sensori, persepsi dan
kognitif.

5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien saat ini adalah cemas dengan hasil pemeriksaan Vital Sign :
N : 108xmnt
RR : 28x/mnt
S : 400c

b. Kepala:
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan yang terdapat di kepala,
bentuk tengkorak semetris dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental
menghadap kebelakang. Kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.

c. Leher:
Setelah dilakukan inspeksi, palpasi dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan gerakan
leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.

d. Dada: paru & jantung


Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak napas, yaitu frekuensi pernapasan 20x/menit pada
saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada sebelah kanan lebih keras dari pada dinding
dada sebelah kiri. Pada saat dilakukan perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi
resonan.

e. Abdomen:
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal,pada saat inspeksi tdak ada
pembengkakkan, dan semetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus, secara
normal terdengar setiap bising usus normal terdengar 10 kali/menit

6. Psiko sosio budaya dan spiritual


a. Psikologis
Klien mengatakan Takut jika mau BAK, karena merasa nyeri pada saat ingin BAK.
b. Sosial
Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa Inonesia, nada bicara klien sopan.
c. Budaya
Tidak terkaji
d. Spiritual
Tidak terkaji

7. Pemeriksaan penunjang
a. Terapi Medis

Saat di UGD klien deberikan cairan IV yaitu infus RL 20tts/mnt, klien juga diberikan obat
melalui injeksi Cefotriaxone 2x500 gram dan obat peroral Ketorolak 2x0,5 mg/kg/BB.
ANALISA DATA
Nama klien : An.K No.Register : 01377
Umur : 5 tahun Diagnosa Medis : ISK
Ruang Rawat : Tulip Alamat : Jl. Ringroad Utara

TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


01/02/2012 DS : Proses infeksi Hypertermi
09.00 WIB 1. Bapak klien
mengatakan suhu badan
anaknya teraba panas.
DO :
1. N : 108x/menit
2. S : 40
3. RR : 28x/menit
4. Teraba panas

01/02/2012 DS : Agen cidera Nyeri akut


09.00 WIB 1. An.K mengatakan sulit biologis
dan
Sakit pada perut seperti
diremas-remas dan perih
saat mau buang air kecil,
sehingga An.K jadi takut
jika mau BAK padahal
buang air kecilnya lebih
sering daripada biasanya,
oleh sebab itu An.K
mengatakan takut untuk
banyak minum.
2. Bp.A mengatakan
anaknya mengalami nyeri
pada bagian suprapubic
dan adanya hematuria,
selain itu diawal berkemih
ada cairan eksudat yang
purulen dan terasa gatal.
Kira-kira skala nyerinya
mencapai 9.
DO :
1. Klien tampak terlihat
pucat dan lemas.
2. Klien terlihat
memegangi perut bagian
bawah.

01/02/2012 DS : Infeksi saluran Gangguan


09.00 WIB 1. An.K mengatakan sulit kemih Eliminasi
dan urinarius
Sakit pada perut seperti
diremas-remas dan perih
saat mau buang air kecil,
sehingga An.K jadi takut
jika mau BAK padahal
buang air kecilnya lebih
sering daripada biasanya,
oleh sebab itu An.K
mengatakan takut untuk
banyak minum.
DO :
1. Klien terlihat kesakitan
dan takut saat buang air
kecil.

1/02/2012 DS : Status Ansietas


09.00 WIB 1. An. K mengatakan sulit kesehatan
dan sakit pada perut
seperti diremas-remas dan
perih saat mau buang air
kecil sehingga An. K
menjadi takut jika mau
BAK. Oleh sebab itu, An.
K mengatakan takut untuk
banyak minum.
DO :
1. Wajah klien tampak
terlihat murung.
2. Sikap klien berubah
menjadi pendiam.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Eliminasi urinarius berhubungan dengan infeksi saluran kemih
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
3. Hyperthermy berhubungan dengan proses infeksi

RENCANA ( INTERVENSI ) KEPERAWATAN


Nama klien : An.K No.Register : 01377
Umur : 5 tahun Diagnosa Medis : ISK
Ruang Rawat : Tulip Alamat : Jl. Ringroad Utara
No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Nama &
Keperawatan Hasil TTD
1 Eliminasi urinarius Setelah dilakukan 1. Pantau eliminasi Agus
berhubungan tindakan keperawatan urin contohnya
dengan infeksi selama 4x24 jam frekuensi urin,
saluran kemih maka eliminasi volume urin,
urinarius An. K konsistensi urin
berkurang dengan dengan tepat.
kriteria hasil sbb: 2. Ajarkan klien
1. Eliminasi lancar. tanda dan gejala
2. Urin berwarna infeksi saluran
kuning cerah tetapi kemih.
sedikit pucat. 3. Instruksikan
3. Volume klien atau
pengeluaran urine keluarga untuk
900-2100 CC/hari. mencatat keluaran
urin.
2 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. 1. Ajarkan klien Erna
berhubungan tindakan keperawatan tekhnik relaksasi
dengan agen cidera selama 2x24 jam nafas dalam.
biologis maka nyeri yang 2. 2. Beri kompres
dialami oleh An.K hangat pada
berkurang dengan bagian yang
kriteria hasil sbb: nyeri.
b. 1. Selera makan 3. 3. Kolaborasi
klien kembali normal. dalam pemberian
c. 2. Klien sudah analgesik
tidak mengalami Ketorolax 2x
gelisah. 0,5mg/kg/BB
d. 3. Klien dapat
beraktivitas kembali
seperti biasanya.
4. Skala nyeri klien 1.

3 Hyperthermy Setelah dilakukan 1. Observasi Risky


berhubungan tindakan keperawatan keadaan umum
dengan proses selama 3x24 jam klien.
infeksi maka An. K tidak 2. Monitor vital
mengalami sign klien (suhu
hipertermi dengan &nadi).
kriteria hasil sbb : 3. Beri kompres
1. RR klien normal hangat pada klien.
16-24/menit. 4. Anjurkan pada
2. Suhu tubuh klien klien untuk
dalam rentang 36,5- meningkatkan
37,5 istirahat.
3. Nadi klien normal 5. Kolaborasi
(60-100x/menit). dalam pemberian
4. Tubuh klien tidak infus RL, 20
teraba panas. tts/mnt
6. Anjurkan banyak
minum air putih.
7. Kolaborasi
dalam pemberian
injeksi
Ceftriaxone
2x500mg
8. Kolaborasi
dalam pemberian
analgetik
paracetamol 10-
10-15
mg/kgBB/kali.

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien : An.K No.Register : 01377
Umur : 5 tahun Diagnosa Medis : ISK
Ruang Rawat : Tulip Alamat : Jl. Ringroad Utara

No. dx Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Nama &


TTD
dx 1 3/02/2012 Pukul 11.00 WIB, Agus
09.00 WIB 1. Memantau eliminasi urin Tanggal 3/02/2012
contohnya frekuensi urin,
volume urin, konsistensi S:
urin dengan tepat. 1. Bapak klien
09.15 WIB 2. Mengajarkan klien tanda mengatakan An.K
dan gejala infeksi saluran sudah berkurang
kemih. sakitnya saat
09.30 WIB 3. Menginstruksikan klien kencing.
atau keluarga untuk O:
mencatat keluaran urin. 1. Volume
pengeluaran urin
normal.
2. Klien sedikit
mengerti tentang
tanda dan gejala
infeksi saluran
kemih.
A : tujuan belum
tercapai.
P : lanjutkan
intervensi :
1. Memantau
eliminasi urin
contohnya frekuensi
urin, volume urin,
konsistensi urin
dengan tepat.
2. Mengajarkan
klien tanda dan
gejala infeksi saluran
kemih.
3. Menginstruksikan
klien atau keluarga
untuk mencatat
keluaran urin.
dx 2 3/02/2012 4. Pukul 12.00 WIB, Erna
09.15 WIB5. 1. Mengajarkan klien Tanggal 3/02/2012
tekhnik relaksasi nafas
dalam. S:
09.25 WIB6. 2. Memberikan kompres 1. Bapak klien
hangat pada bagian yang mengatakan anaknya
nyeri. tampak lebih tenang
09.35 WIB
7. 3. Memberikan analgesik dan sudah tidak
Ketorolax 2x 0,5mg/kg/BB merasakan nyeri
8. setelah diberikan
kompres hangat.
O:
1. Klien sudah
tampak tenang, dan
berkurang nyerinya.
2. An. K tampak
mendapatkan
kompres hangat pada
bagian abdomennya.
3. An. K tampak
masih kelihatan
memegang perutnya
karena nyeri.
A : tujuan belum
tercapai.
P : lanjutkan
intervensi :
9. 1. Mengajarkan
klien tekhnik
relaksasi nafas
dalam.
10. 2. Memberikan
kompres hangat pada
bagian yang nyeri.
11. 3. Memberikan
analgesik Ketorolax
2x 0,5mg/kg/BB

dx 3 3/02/2012 Pukul 12.30 WIB, Risky


10.15 WIB 1. Mengobservasi keadaan Tanggal 3/02/2012
umum klien.
10.20 WIB 2. Memonitor vital sign S:
klien (suhu &nadi). 1. Bapak klien
10.30 WIB 3. Memberikan kompres mengatakan suhu
hangat pada klien. badan anaknya
4. Menganjurkan pada klien berkurang.
untuk meningkatkan O:
istirahat. 1. Hasil TTV
5. Memberikan infus RL, 20 menunjukkan suhu
tts/mnt. 37,5
6. Memberikan injeksi 2. Nadi An. K
Ceftriaxone 2x500mg 90x/mnt.
3. Tubuh An. K
teraba normal,panas
berkurang.
4. An. K tampak
mendapatkan
kompres hangat pada
keningnya.
5. An. K tidak
tampak terjadi
dehidrasi selama
adanya demam.
A : tujuan belum
tercapai.
P : lanjutkan
intervensi :
1. Mengobservasi
keadaan umum
klien.
2. Memonitor vital
sign klien (suhu
&nadi).
3. Memberikan
kompres hangat pada
klien.
4. Menganjurkan
pada klien untuk
meningkatkan
istirahat.
5. Memberikan infus
RL, 20 tts/mnt.
6. Memberikan
injeksi Ceftriaxone
2x500mg
dx 1 4/02/2012 Pukul 11.00 WIB, Nato
09.15 WIB 1. Memantau eliminasi urin Tanggal 4/02/2012
contohnya frekuensi urin, S:
volume urin, konsistensi 1. Bapak klien
urin dengan tepat. mengatakan An.K
09.20 WIB 2. Mengajarkan klien tanda sudah berkurang
dan gejala infeksi saluran sakitnya saat
kemih. kencing.
09.30 WIB 3. Menginstruksikan klien O:
atau keluarga untuk 1. Volume
mencatat keluaran urin. pengeluaran urin
normal.
2. Klien sedikit
mengerti tentang
tanda dan gejala
infeksi saluran
kemih.
A : tujuan belum
tercapai.
P : lanjutkan
intervensi :
1. Memantau
eliminasi urin
contohnya frekuensi
urin, volume urin,
konsistensi urin
dengan tepat.
2. Mengajarkan
klien tanda dan
gejala infeksi saluran
kemih.
3. Menginstruksikan
klien atau keluarga
untuk mencatat
keluaran urin.
dx 2 4/02/2012 12. Pukul 12.00 WIB, Eva
10.00 WIB13. 1. Mengajarkan klien Tanggal 4/02/2012
tekhnik relaksasi nafas
dalam. S:
10.10 WIB14. 2. Memberikan kompres 1. Bapak klien
hangat pada bagian yang mengatakan anaknya
nyeri. tampak lebih tenang
10.30 WIB15. 3. Memberikan analgesik dan sudah tidak
Ketorolax 2x 0,5mg/kg/BB merasakan nyeri
16. setelah diberikan
kompres hangat.
O:
1. Klien sudah
tampak tenang, dan
berkurang nyerinya.
2. An. K tampak
mendapatkan
kompres hangat pada
bagian abdomennya.
3. An. K tampak
masih kelihatan
memegang perutnya
karena nyeri.
A : tujuan tercapai.
P : pertahankan
intervensi :
17. 1. Mengajarkan
klien tekhnik
relaksasi nafas
dalam.
18. 2. Memberikan
kompres hangat pada
bagian yang nyeri.
19. 3. Memberikan
analgesik Ketorolax
2x 0,5mg/kg/BB

dx 3 4/02/2012 Pukul 12.30 WIB, Jefri


09.25 WIB 1. Mengobservasi keadaan Tanggal 4/02/2012
umum klien.
09.35 WIB 2. Memonitor vital sign S:
klien (suhu &nadi). 1. Bapak klien
09.45 WIB 3. Memberikan kompres mengatakan suhu
hangat pada klien. badan anaknya
4. Menganjurkan pada klien berkurang.
untuk meningkatkan O:
istirahat. 1. Hasil TTV
5. Memberikan infus RL, 20 menunjukkan suhu
tts/mnt. 37,5
6. Memberikan injeksi 2. Nadi An. K
Ceftriaxone 2x500mg 90x/mnt.
3. Tubuh An. K
teraba normal,panas
berkurang.
4. An. K tampak
mendapatkan
kompres hangat pada
keningnya.
5. An. K tidak
tampak terjadi
dehidrasi selama
adanya demam.
A : tujuan belum
tercapai.
P : lanjutkan
intervensi :
1. Mengobservasi
keadaan umum
klien.
2. Memonitor vital
sign klien (suhu
&nadi).
3. Memberikan
kompres hangat pada
klien.
4. Menganjurkan
pada klien untuk
meningkatkan
istirahat.
5. Memberikan infus
RL, 20 tts/mnt.
6. Memberikan
injeksi Ceftriaxone
2x500mg
dx 1 5/02/2012 Pukul 11.00 WIB, Erna
09.00 WIB 1. Memantau eliminasi urin Tanggal 5/02/2012
contohnya frekuensi urin,
volume urin, konsistensi S:
urin dengan tepat. 1. Bapak klien
09.15 WIB 2. Mengajarkan klien tanda mengatakan An.K
dan gejala infeksi saluran sudah berkurang
kemih. sakitnya saat
3. Menginstruksikan klien kencing.
09.25 WIB atau keluarga untuk O:
mencatat keluaran urin. 1. Volume
pengeluaran urin
normal.
2. Klien sedikit
mengerti tentang
tanda dan gejala
infeksi saluran
kemih.
A : tujuan belum
tercapai.
P : lanjutkan
intervensi :
1. Memantau
eliminasi urin
contohnya frekuensi
urin, volume urin,
konsistensi urin
dengan tepat.
2. Mengajarkan
klien tanda dan
gejala infeksi saluran
kemih.
3. Menginstruksikan
klien atau keluarga
untuk mencatat
keluaran urin.
dx 3 5/02/2012 Pukul 12.30 WIB, Risky
09.50 WIB 1. Mengobservasi keadaan Tanggal 5/02/2012
umum klien.
10.00 WIB 2. Memonitor vital sign S:
klien (suhu &nadi). 1. Bapak klien
10.15 WIB 3. Memberikan kompres mengatakan suhu
hangat pada klien. badan anaknya
4. Menganjurkan pada klien berkurang.
untuk meningkatkan O:
istirahat. 1. Hasil TTV
5. Memberikan infus RL, 20 menunjukkan suhu
tts/mnt. 37,5
6. Memberikan injeksi 2. Nadi An. K
Ceftriaxone 2x500mg 90x/mnt.
3. Tubuh An. K
teraba normal,panas
berkurang.
4. An. K tampak
mendapatkan
kompres hangat pada
keningnya.
5. An. K tidak
tampak terjadi
dehidrasi selama
adanya demam.
A : tujuan tercapai.
P : pertahankan
intervensi :
1. Mengobservasi
keadaan umum
klien.
2. Memonitor vital
sign klien (suhu
&nadi).
3. Memberikan
kompres hangat pada
klien.
4. Menganjurkan
pada klien untuk
meningkatkan
istirahat.
5. Memberikan infus
RL, 20 tts/mnt.
6. Memberikan
injeksi Ceftriaxone
2x500mg
dx 1 6/02/2012 Pukul 11.00 WIB, Jhony
11.15 WIB 1. Memantau eliminasi urin Tanggal 6/02/2012
contohnya frekuensi urin,
volume urin, konsistensi S:
urin dengan tepat. 1. Bapak klien
11.20 WIB 2. Mengajarkan klien tanda mengatakan An.K
dan gejala infeksi saluran sudah berkurang
kemih. sakitnya saat
11.35 WIB 3. Menginstruksikan klien kencing.
atau keluarga untuk O:
mencatat keluaran urin. 1. Volume
pengeluaran urin
normal.
2. Klien sedikit
mengerti tentang
tanda dan gejala
infeksi saluran
kemih.
A : tujuan tercapai.
P : pertahankan
intervensi :
1. Memantau
eliminasi urin
contohnya frekuensi
urin, volume urin,
konsistensi urin
dengan tepat.
2. Mengajarkan
klien tanda dan
gejala infeksi saluran
kemih.
3. Menginstruksikan
klien atau keluarga
untuk mencatat
keluaran urin.

Anda mungkin juga menyukai