Anda di halaman 1dari 3

II.

URAIAN PROSES

Secara garis besar proses pembuatan biogas dengan proses fermentasi


biomassa dibagi menjadi tiga tahapan proses yaitu:
1. Tahap Penyiapan Bahan Baku
2. Tahap Pembentukan Biogas
3. Tahap Pemurnian Biogas

II.1 Tahap Penyiapan Bahan Baku

Biomassa adalah berupa sampah organik yang diperoleh dari tempat


pembuangan akhir yang ditampung dalam Gudang Bahan Baku (G-01)
dengan bantuan Screw Conveyor I (SC-01) dipindahkan ke Crusher (C-01)
untuk dilakukan perlakuan pendahuluan yaitu penghancuran biomassa dan
selanjutnya dengan menggunakan Screw Conveyor II (SC-02) dipindahkan
ke Tangki Pencampur (TP-01). Pada tangki pencampur, biomassa
ditambahkan air dengan perbandingan berat 1 : 1 untuk mendapatkan
lumpur (slurry) biomassa. Slurry biomassa yang dihasilkan kemudian
dengan bantuan pompa diumpankan ke Fermentor (F-01) untuk dilakukan
proses fermentasi.

II.2 Tahap Pembentukan Biomassa

Biogas dihasilkan dari proses fermentasi biomassa oleh


mikroorganisme anaerob. Biogas adalah campuran beberapa gas, tergolong
bahan bakar gas yang merupakan hasil fermentasi dari bahan organik dalam
kondisi anaerob, dan gas yang dominan adalah gas metan (CH4) dan gas
karbondioksida (CO2). Secara kimia, reaksi yang terjadi pada pembuatan
biogas cukup panjang dan rumit, meliputi tahap hidrolisis, tahap
pengasaman dan tahap metanogenik. Reaksi pembentukan biogas dilakukan
dalam fermentor tipe anaerobic fermentor pada kondisi suhu 30 oC dan
II-2

tekanan 1 atm dengan waktu fermentasi yang dibutuhkan selama 30 hari.


Untuk membangkitkan proses fermentasi, pada proses awal fermentasi
ditambahkan starter. Sebanyak 60% dari kandungan selulosa yang ada di
dalam biomassa terfermentasi membentuk biogas.
Mekanisme reaksi yang terjadi dalam fermentor adalah sebagai
berikut :

Selulosa CH4(g) + CO2(g)

Biogas yang dihasilkan pada fermentor kemudian diumpankan ke


kolom absober untuk dimurnikan. Sedangkan sludge (lumpur sisa
pembuatan biogas) keluar bagian bawah fermentor diangkut dengan
menggunakan Screw Conveyor III (SC-01) ke tangki penampungan
sementara. Sludge tersebut dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

II.3Tahap Pemurnian Biogas

Produk biogas keluar fermentor yang terdiri gas CH4, CO2, N2, O2, H2,
dan H2S pada suhu 30oC, diumpankan ke kolom Absorber (AB-01) untuk
menyerap gas CO2 yang ada di dalam campuran gas dengan menggunakan
larutan monoetanolamin (MEA 30 %). Larutan keluar bottom Absorber
(AB-01) kemudian dilewatkan pada Heater I (H-01) untuk dinaikkan
suhunya hingga mencapai 90 oC sebelum diumpakan ke kolom Stripper
(ST-01). Pada kolom stripper, CO2 yang ada di dalam campuran larutan
dilucuti (di-stripping) dan larutan MEA keluar bottom stripper kemudian
didinginkan sampai suhu 40 oC pada Cooler II (C-02) sebelum ditampung
sementara pada Tangki Pengencer Larutan MEA (TP-02). Pada tangki
pengencer larutan MEA diencerkan dengan menggunakan air sampai
konsentrasi larutan menjadi 30 % sebelum digunakan kembali sebagai
penyerap pada Absorber (AB-01).
II-3

Sedangkan produk biogas yang sudah dipisahkan kandungan gas CO2


keluar dari puncak Absorber (AB-01) kemudian dilewatkan pada
Compressor I (CP-01) untuk dinaikkan tekanannya sampai 46 atm sebelum
ditampung dalam Tangki Produk Biogas.
Diagram alir kualitatif proses pembuatan biogas dari biomassa dapat
dilihat pada gambar halaman selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai