Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Persaingan bisnis saat ini begitu ketat, dimana mobiltas dan ekspektasi
pelanggan semakin tinggi seiring pesatnya perkembangan zaman. Bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk
mendapatkan laba. Bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan
yang sangat pesat beberapa tahun ini, seiring dengan besarnya kebutuhan
masyarakat akan makanan sebagai kebutuhan primernya dan sudah menjadi tren
di kalangan masyarakat. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM), industri makanan menjadi sektor yang memiliki potensi investasi cukup
besar, dengan rasio investasi periode 2010-2014 sebesar 46%
(www.eksis.sindonews.com).
Di Indonesia sendiri sudah banyak jenis kuliner makanan, baik dari kuliner,
barat sampai kuliner tradisional. Bandung sendiri merupakan salah satu kota yang
memiliki cita rasa kuliner yang unggul, pelaku usaha juga bisa memanfaatkan
peluang dan inovasi yang dilakukan sangat variatif. Salah satu makanan
tradisional Indonesia yaitu sate.
Bandung, merupakan kota yang memiliki kuliner yang sangat beragam dan
enak, juga pelaku bisnisnya sangat kreatif dan inovatif. Oppai Yakitori adalah
produk sate jepang (Yakitori) pertama yang dijual dengan konsep street food dan
merupakan franchise sate Jepang terbesar di Indonesia. Oppai Yakitori merupakan
pelopor sate Jepang street food di Indonesia. Saat ini Oppai Yakitori sudah
memiliki 25 cabang yang tersebar di 13 kota di seluruh Indonesia. Beberapa
diantaranya adalah kota Jakarta, Bali, Medan, Makassar, Bandung, Tangerang,
Pontianak, Bekasi, Padang, Palembang, Jambi, Malang, dan Yogyakarta.

1
Gambar 1.1

Lokasi Cabang Oppai Yakitor


Sumber : http://oppaiyakitori.com/location

Sampai saat ini, sudah ada ratusan permintaan franchise yang sedang dalam
tahap seleksi dan negosiasi oleh tim Oppai Yakitori. Selama ini sate Jepang
identik dengan makanan mahal yang hanya bisa didapatkan di restoran Jepang.
Untuk itu, Oppai Yakitori sengaja memilih konsep street food agar bisa menjual
dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Tentu saja dengan tidak mengurangi kualitas dan cita rasa asli dari sate jepang itu
sendiri. Menurut keterangan Wimar Indra sebagai salah satu pihak franchise
Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung, Oppai Yakitori mempunyai bisnis
model waralaba yang memungkinkan para mitra untuk menduplikasikan sistem
dari cabang induk. Dengan modal yang tidak terlalu besar, para mitra waralaba
dapat mempunyai bisnis yang mudah dikelola dan terpercaya.
Salah satu kedai Oppai Yakitori yang menjadi pilihan observasi penulis adalah
Oppai Yakitori Bandung cabang Antapani. Adanya pembukaan kedai sate Oppai
Yakitori yang tebaru di Jalan Antapani menambah daya tarik masyarakat Bandung
khususnya di daerah Antapani. Oppai Yakitori Antapani mempunyai akun media
sosial, yaitu Instagram dan beberapa akun media sosial pendukung yang memang

2
sudah ada sebelumnya yang menyediakan informasi tentang Oppai Yakitori
secara umum di seluruh cabang franchise . Dengan memiliki akun-akun tersebut,
Oppai Yakitori dapat memberikan berbagai informasi mengenai awal mulanya
Oppai Yakitori didirikan, lokasi kedainya, mengenalkan berbagai macam
produknya dan promo-promo yang sedang berlangsung dan foto-foto para
pengunjung yang sedang makan di Oppai Yakitori, agar masyarakat
sekitarBandung dan seluruh Indonesia mengetahui tentang Oppai Yakitori. Selain
itu dengan WOM (Word Of Mouth) Oppai Yakitori bisa dikenal banyak
masyarakat, dengan kesan masyarakat yang puas dengan rasa yang unik. Itulah
yang membuat Oppai Yakitori makin dikenal dan ramai dikunjungi pelanggan.
Dengan perkembangan bisnis tren masyarakat yang berubah mendorong
perusahaan untuk bersaing pada persaingan diera saat ini. Ketika mengembangkan
strategi untuk sebuah usaha, pemasaran biasanya mengacu pada empat elemen
dasar strategi yaitu produk (product), harga (price), lokasi atau distribusi (place),
promosi atau komunikasi (promotion). Dengan analisis bauran pemasaran (4P)
yang baik, maka diharapkan dapat membantu terjadinya peningkatan daya beli
dari konsumen.
Sebelumnya masyarakat menanggapi sate dengan anggapan yang cukup
sederhana dan apakah sekarang masyarakat menilai Oppai Yakitori sebagai sajian
sate yang berbeda, hingga mereka memiliki minat untuk membelinya? Peneliti
ingin mengetahui apakah pengaruh bauran pemasaran yang digunakan Oppai
Yakitori cabang Antapani Bandung sangat berpengaruh terhadap minat beli
masyarakat? Hal diataslah yang menjadi latar belakang peneliti dalam melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Beli Oppai Yakitori Antapani Bandung”.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka terdapat rumusan
masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi bauran pemasaran Oppai Yakitori cabang Antapani

3
Bandung terhadap keputusan beli konsumen?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran terhadap minat
beli Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung.

1.4 Kegunaan Penilitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan akan berguna untuk berbagai kepentingan,
terutama yang berkaitan dengan Bauran Pemasaran dan Keputusan pembelian,
dengan manfaat sebagai berikut:

a. Kegunaan Teoritis
Dapat dijadikan wacana atau referensi tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa
yang berminat mempelajari dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian atau mengenai permasalahan
lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Kegunaan Praktis
Dapat memberikan informasi dan bahan masukan kepada pihak Oppai Yakitori
cabang Antapani Bandung mengenai pengaruh Bauran Pemasaran terhadap
Keputusan Pembelian Pada kedai Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung untuk
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah kebijakan
pelayanan jasa Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung di masa yang akan
datang dan penelitian ini digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh
mana teori-teori yang sudah dipelajari selama perkuliahan diterapkan secara
nyata.

4
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang
penelitian yang dilakukan, adapun sistematika penelitian ini adalah sebagai
berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN


Pada bab ini akan diuraikan teori-teori yang melandasi penelitian serta
mendukung pemecahan masalah, kerangka pemikiran, hipotesis, dan ruang
lingkup penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


Pada bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, variabel operasional,
tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan
realibilitas, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini akan di sajikan hasil dari penelitian selama ini, semuanya
terangkum dalam pembahasan mengenai hasil penelitian dari kedai Oppai
Yakitori cabang Antapani Bandung dan pembahasannya terdiri dari karateristik
responden, cara pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang telah melalui
proses pengolahan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang
disertai dengan rekomendasi/saran bagi perusahaan yang diteliti.

5
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian

2.1.1 Pemasaran
Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan
darahnya perdagangan. Kotler dan Keller (2013:27) mengemukakan inti dari
pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.
Orang akan mengasumsikan akan selalu ada kebutuhan penjualan. Akan tetapi,
tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga kemana
mana. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dan
selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya
menghasilkan seseorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang
dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk dan jasa itu (Kotler dan
Keller, 2007:7)
Menurut Abdullah dan Tantri (2012:2) adalah suatu sistem menyatakan total
dari kegiatan bisnis bah yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan
keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen
potensial”

2.1.2 Bauran Pemasaran


Menurut Kotler dan Armstrong (2009:35) bauran pemasaran merupakan
seperangkat alat pemasaran perusahaan yg diatur secara teknis untuk
menghasilkan respon yang diinginkan dalam sasaran pasar tertentu. Bauran
pemasaran dibagi menjadi empat variabel yaitu:

7
1. Product
Produk merupakan kombinasi antara produk dan pelayanan yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada target pasar yang dituju dan titik pusat kegiatan
pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk dikonsumsi dan merupakan alat bagi suatu perusahaan
untuk mencapai tujuan dari perusahaanya. (Kotler & keller, 2009:358). Menurut
Kotler dan Keller (2012:170) ada beberapa tingkatan produk yaitu sebagai
berikut:
a. Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit): layanan atau manfaat
yang benar-benar dibeli pelanggan.
b. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti produk dasar
(basic product).
c. Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan
(expected product), sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya
diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.
d. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan (augmend
product) yang melebihi harapan pelanggan.
e. Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product), yang
mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin
dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat
dimana perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan
membedakan penawaran mereka.

2. Price
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk
mendapatkan produk. Harga juga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran
yang paling fleksibel karena harga dapat diubah dengan cepat tidak seperti ciri
khas produk dan perjanjian distribusi. sub variabel harga:
- Nilai harga
- Mutu harga

8
3. Promotion
Promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan nilai produk kepada
pelanggan dan membujuk pelanggan untuk melakukan pembelian.
- Periklanan (advertising)
Pemasangan iklan adalah setiap bentuk presentasi dan promosi non personal
yang memerlukan biaya tentang barang atau jasa oleh sponsor yang jelas.
- Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah insentif –insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa.
- Hubungan masyarakat dan publisitas
Hubungan masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan public
perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang
menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus dan menangani atau
meluruskan rumor.

4. Place
Tempat dapat diartikan sebagai kegiatan perusahaan untuk menyediakan
produk pada target konsumen. Beberapa faktor yang mempengaruhi lokasi yaitu:
o Sistem transportasi perusahaan (pemilihan alat transportasi, penentuan
jadwal pengiriman, penentuan rute yang harus ditempuh, dan seterusnya).
o Sistem logistic (bagian pemasaran harus menentukan letak gedung jenis
peralatan yang dipakai untuk menangani material maupun peralatan
lainnya).
o Pemilihan saluran distribusi (menyangkut keputusan - keputusan tentang
pengguna penyalur dan bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan
para penyalur tersebut).

2.1.3 Minat Beli


Dalam dunia bisnis sekarang kita akan sering mengenal dan mendengar
berbagai macam kiat dari para penjual untuk menggoda para pembeli atau calon

9
pembelinya untuk membeli atau hanya liat–liat saja. Berikut ini akan diberikan
beberapa defenisi tentang minat beli konsumen dari para ahli pemasaran. Menurut
Kotler (2005:11), minat adalah suatu respon efektif atau proses merasa atau
menyukai suatu produk tetapi belum melakukan keputusan untuk membeli, yang
menjadi indikator minat beli seorang calon konsumen adalah sebagai berikut:
1. Attention, yaitu perhatian calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan
oleh produsen.
2. Interest, ketertarikan calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh
produsen.
3. Desire, keinginan calon konsumen untuk memiliki produk yang ditawarkan
oleh produsen.

2.2 Kerangka Pemikiran


Banyaknya pelaku usaha yang mencoba merambah bisnis bidang kuliner
menyebabkan intensitas persaingan semakin ketat. Semakin banyak pesaing maka
semakin banyak pula pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang
sesuai dengan harapannya. Sehingga konsumen menjadi lebih cermat dan lebih
selektif terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini memicu para pelaku usaha
untuk lebih kreatif dalam memberikan value added bagi konsumen.
Menurut Kotler dan Armstrong (2009:35) bauran pemasaran merupakan
seperangkat alat pemasaran perusahaan yg diatur secara teknis untuk
menghasilkan respon yang diinginkan dalam sasaran pasar tertentu. Di Indonesia
sendiri sudah banyak jenis kuliner makanan, baik dari kuliner barat sampai kuliner
tradisional. Bandung sendiri merupakan salah satu kota yang memiliki cita rasa
kuliner yang unggul, pelaku usaha juga bisa memanfaatkan peluang dan inovasi
yang dilakukan sangat variatif. Salah satu makanan Indonesia yaitu sate. Oppai
Yakitori adalah merupakan sate Jepang hasil dari inovasi kuliner yaitu sate dari
Indonesia. Oppai Yakitori memiliki 25 cabang di 12 kota Indonesia. Sebelumnya
masyarakat memang biasa saja menanggapi sate dan sekarang apakah masyarakat
menilai lebih Oppai Yakitori sebagai varian sate yang berbeda sampai mereka

10
memiliki minat untuk membelinya? Peneliti ingin mengetahui apakah pengaruh
bauran pemasaran yang digunakan Oppai Yakitori berpengaruh terhadap
keputusan minat beli masyarakat.

2.3 Hipotesis Penelitian


Sugiyono (2011:64) mengemukakan bahwa hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah
sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor bauran pemasaran
terhadap keputusan beli Oppai Yakitori Antapani Bandung.
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara factor bauran pemasaran
terhadap keputusan beli Oppai Yakitori Antapani Bandung.

2.4 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian menjelaskan tentang batasan dan cakupan untuk
menjaga konsistensi tujuan penelitian, sehingga masalah yang dihadapi tidak
meluas dan pembahasan lebih terarah. Batasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Penelitian ini memiliki 4 variabel bebas (independent variable) yaitu
Product, Price, Place, dan Promotion, serta satu variabel terikat (dependent
variable) yaitu keputusan pembelian.
2. Lingkup penelitian ini dilakukan pada konsumen Oppai Yakitori Cabang
Antapani Bandung.
3. Pengambilan data dilakukan secara online dimana para konsumen Oppai
Yakitori Cabang Antapani Bandung mengisi kuesioner yang telah penulis
sediakan

11
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

12
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Peneltian


Jenis penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kuantitatif karena
menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian
dianalisis (Suharsaputra, 2012:49). Berdasarkan tujuan penelitiannya, penelitian
ini tergolong ke dalam studi deskriptif dengan penekanan pada hu memberikan
gambaran atau uraian atas suatu keadaaan sekarang. (Sekaran, 2006:158).
Sedangkan studi kausal sendiri merupakan riset yang dilakukan untuk
mengidentifikasi hubungan sebab akibat (Zikmund, et al. 2010:57).

3.2 Variabel Penelitian, Variabel Operasional dan Skala Pengukuran

3.2.1 Variabel Penelitian


Menurut Sekaran (2006:115), variabel adalah apapun yang dapat membedakan
atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk
objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang
yang berbeda. Sesuai dengan judul dalam penelitian ini yaitu pengaruh bauran
pemasaran terhadap keputusan pembelian kedai Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung diketahui terdapat variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2014:39). Variabel
Independen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran yang
terdiri dari produk ( 1), harga ( 2), tempat ( 3), dan promosi ( 4)

13
2. Variabel Dependen
Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:39). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen.

3.2.2 Variabel Operasional


Pengertian variabel operasional menurut Wardiyanta (2006:13), adalah suatu
informasi ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur suatu variabel
yang merupakan hasil penjabaran dari sebuah konsep. Pada tabel 3.1 akan
dijelaskan operasionalisasi variabel bauran pemasaran dan keputusan pembelian
dimana sebagian alat ukur yang digunakan adalah hasil adopsi dari pendapat
Zeithaml et al. dalam buku Service Marketing edisi lima (2009:24) dan terdapat
beberapa penambahan indikator dari Hurriyati (2010) dalam buku “bauran
pemasaran dan loyalitas konsumen”.

Tabel 3.1

Variabel operasional

Variabel Dimensi Indikator No. Item Skala

Menu Sesuai 1
Variasi Produk 2
Poduk (X1) Ordinal
Ketersediaan Produk 3
Kemasan Menarik 4
Harga Sesuai Kuantitas 5
Bauran
Harga Sesuai Kualitas 6
Pemasaran (X)
Harga (X2) Daftar Harga 7 Ordinal
Variasi Harga 8
Harga Bersaing 9
Visibility 10
Lokasi (X3) Ordinal
Akses 11

14
Tempat Parkir 12
Lingkungan 13
Personal Selling 14
Personal Selling 15
Promosi (X4) Iklan Medsos 16 Ordinal
Publikasi 17
World Of Mouth 18

(Sumber: Data diolah Peneliti, 2016)

3.2.3 Skala Pengukuran


Skala (scale) adalah suatu instrumen atau mekanisme untuk membedakan
individu dalam hal terkait variabel minat yang kita pelajari (Sekaran, 2006:15).
Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert (likert scale).
Skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan pada skala lima titik dengan susunan sangat tidak setuju, tidak
setuju, netral, setuju, dan sangat setuju (Sekaran, 2006:31-32). Seluruh skala likert
yang penulis gunakan dalam penelitian ini berbentuk pernyataan positif sehingga
pilihan jawaban dan penentuan skornya menjadi sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skala Likert untuk Kuesioner

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju(S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

(Sumber: Sekaran 2006:32)

15
3. 3 Tahapan Penelitian

Gambar 3.1

Tahapan Penelitian

(Sumber: Sugiyono 2013:82)

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi
Menurut Nawawi (2000:4) dalam Taniredja dan Mustafidah (2012:33),
populasi adalah keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda-benda,
hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai
sumber. Populasi juga dapat dikatakan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2012:119). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang
mengunjungi kedai Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung.

16
3.4.2 Sampel
Ali dalam Taniredja dan Mustafidah (2011:34) menyebutkan bahwa sampel
penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti yang
dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan
teknik tertentu. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:149) sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimikili oleh populasi. Dalam penelitian ini
teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dangan metode
convenience sampling (Sugiyono, 2014:152). Menurut Sugiono (2014:154),
nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Metode convenience sampling merupakan pengumpulan
informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia
memberikannya (Sekaran, 2006:136). Untuk menentukan sampel pada penelitian
ini penulis mengambil 30 sampel yang berasal dari konsumen kedai Oppai
Toriyaki Cabang Antapani Bandung.

3.5 Pengumpulan Data


Dilihat berdasarkan sumbernya maka data yang dikumpulkan oleh peneliti
terdiri dari data primer dan data sekunder.

3.5.1 Data Primer


Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:301) data primer merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui
perantara). Data primer juga dapat dikatakan sebagai pengambilan data yang
dihimpun langsung oleh peneliti (Sanusi, 2011:104). Data primer dalam penelitian
ini berupa penyebaran koesioner yang disebarkan kepada para konsumen yang
mengunjungi Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung. Menurut Umar
(2000:167) kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka

17
akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini
kuesioner yang diberikan kepada responden bersifat tertutup, dimana setiap
pernyataan sudah tersedia jawabannya. Skala yang digunakan adalah skala Likert
dan dalam bentuk checklist Sugiyono (2014:168). Penyebaran kuesioner
dilakukan secara langsung terhadap sampel yang terpilih.

3.5.2 Data Sekunder


Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen, Sugiono
(2011:137). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan
(library research), dimana dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari
sejumlah buku, literature review yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya,
jurnal ilmiah, website internet untuk mendapatkan kerangka teori dan pemikiran
yang menjadi landasan dalam penelitian ini.

3.6 Teknik Pengujian Data


Uji validitas dan reliabilitas dilakukan penulis untuk menguji instrumen
penelitian. Instrumen yang baik akan mampu mengumpulkan data secara valid
dan reliabel sehingga benar-benar menggambarkan fenomena yang ada.

3.6.1 Uji Validitas


Menurut Arikunto dalam Taniredja dan Mustafidah (2011:42), validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Arikunto juga mengemukakan, bahwa secara mendasar, validitas
adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan
mampu mengukur apa yang akan diukur. Validitas dapat dibedakan antara (a)
validitas isi, (b) validitas bangun pengertian, (c) validitas ramalan, dan (d)
validitas kesamaan. Validitas isi dan validitas bangun pengertian, dapat dibuat

18
melalui upaya penyusunan tes tanpa harus dilakukan pengujian statistika.
Sedangkan untuk validitas kesamaan dan validitas ramalan dilakukan pengujian
statistika melalui uji korelasi, Sudjana dalam Taniredja dan Mustafidah (2011:43).
Untuk menguji validitas instrumen penelitian digunakan korelasi product moment
atau metode Pearson, dengan rumus:

ΣXY − ΣX. ΣY
=
√n.ΣX2 − (ΣX)2. √n. ΣY2 − (ΣY)2

Keterangan :
r = Koef. validitas butir pertanyaan yang dicari
n = Banyaknya koresponden
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang dari seluruh item
ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X
ΣX2 = Jumlah - masingkuadratX masin
ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y
ΣY2 = Jumlah dari kuadrat Y

Nilai r tabel untuk n = 30 dengan signifikansi sebesar 5% (α = 0,05) maka


diperoleh angka sebesar 0,361. Untuk memudahkan dan mengurangi terjadinya
kesalahan, maka penulis menggunakan bantuan software SPPS versi 17 untuk
menguji validitas dari kuesioner. Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria
yang digunakan adalah:
a. Jika nilai rhitung lebih besar (>) dari nilai r tabel maka item kuesioner
dinyatakan valid dan dapat dipergunakan.
b. Jika nilai r hitung lebih kecil (<) dari nilai r tabel maka item kuesioner
dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.

19
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2013:55). Uji
reabilitas menggunakan Alfa Cronbach adalah koefisien keandalan yang
menunjukkan seberapa baiknya item/butir dalam suatu kumpulan secara positif
berkorelasi satu sama lain. Tentang uji reabilitas ini dapat disampaikan hal-hal
pokoknya, sebagai berikut (Noor, 2012: 165):
1. Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam
menjawab kuesioner. Kuesioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi
suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan.
2. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan.
3. Jika nilai alpha > 0,361 , disebut reliabel.

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiono, 2010:47)

3.7.1 Analisis Deskriptif


Menurut Sugiyono (2014:147) statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif
digunakan oleh penulis untuk mengetahui bagaimana bauran pemasaran dan
keputusan pembelian di kedai Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung. Analisis

20
deskriptif ini melalui pengukuran kuesioner.
Adapun pernyataan kuesioner terkait dengan:
a. Pernyataan responden mengenai bauran pemasaran di kedai Oppai Yakitori
cabang Antapani Bandung.
b. Pernyataan responden mengenai keputusan pembelian di kedai Oppai
Yakitori cabang Antapani Bandung.
Tiap-tiap kuesioner disertai dengan lima kemungkinan jawaban yang harus
dipilih dan dianggap sesuai menurut responden. Dari jawaban tersebut kemudian
disusun kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan berdasarkan presentase
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Nilai kumulatif adalah jumlah dari setiap pernyataan yang merupakan
jawaban dari responden.
b. Presentase adalah nilai kumulatif item dibagi dengan nilai frekuensinya
dikalikan 100%.
c. Jumlah responden adalah 30 orang dengan nilai skala pengukuran terbesar
adalah 5 dan skala pengukuran terkecil adalah 1 sehingga diperoleh jumlah
kumulatif terbesar 30 x 5 = 150 dan jumlah kumulatif terkecil 30 x 1 = 30. Nilai
kumulatif terbesar adalah 100%, sedangkan nilai presentase terkecil adalah
(30/150) x 100% = 20%. Nilai rentangnya adalah 100% - 20% = 80%. Jika nilai
rentang dibagi 5 skala pengukuran maka akan diperoleh nilai interval presentase
sebesar 16%. Sehingga diperoleh kriteria interpretasi skor adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Interpretasi Skor

No Persentase Kategori

1 20 % - 36 % Sangat Buruk
2 > 36 % - 52 % Buruk
3 > 52 % - 68% Cukup
4 > 68% -84% Baik

21
5 > 84%-100% Sangat Baik

(Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti)


Untuk melihat posisi dari kriteria interpretasi nilai setiap variabel pada tiap
item pertanyaan, maka dapat dilihat pada garis kontinum berikut ini:

Gambar 3.2

Persentase dalam Garis Kontinum


(Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti)

Perhitungan skor total untuk masing-masing indikator variabel adalah sebagai


berikut:
a. Skor total = (jumlah responden sangat setuju x 5) + (jumlah responden
setuju x 4) + (jumlah responden netral x 3) + (jumlah responden tidak
setuju x 2) + (jumlah responden sangat tidak setuju x 1)
b. Skor ideal = diumpamakan seluruh responden menjawab sangat setuju x
Jumlah responden.

22
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data


Penilitian dilakukan di Kedai Oppai Yakitori Cabang Antapani Bandung,
dengan responden penelitian adalah konsumen yang membeli produk Oppai
Yakitori Cabang Antapani Bandung, yaitu sebanyak 30 responden dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner dianggap valid jika pernyataan pada
kuesioner dijawab seluruhnya dan pada setiap pernyataan hanya ada satu jawaban.
Berikut tampilan perincian tabel kuesioner yaitu :

Tabel 4.1

Perincian Penyebaran Kuesioner Penelitian


Klasifikasi Kuesioner Jumlah
Jumlah kuesioner yang disebar 30
Jumlah kuesioner yang kembali 30
Jumlah kuesioner yang valid 30

(Sumber: Data Peneliti, 2016)

Berdasarkan Tabel 4.1 didapat jumlah kuesioner yang disebar adalah 30


kuesioner dan jumlah kuesioner yang kembali 30 responden. Dari jumlah
kuesioner yang kembali diperiksa dan hadil kuesioner yang valid yaitu 30
responden yang dipergunakan menjadi data primer untuk pengolahan data.

23
4.2 Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini data primer diolah untuk melihat pengaruh bauran
pemasaran terhadap proses keputusan pembelian produk Oppai Yakitori Cabang
Antapani Bandung melalui penyebaran kuesioner kepada 30 responden yang
menjadi sampel penelitian. Pada analisis deskriptif ini, data responden dijelaskan
melalui pie-chart yaitu gambar lingkaran yang terbagi menjadi beberapa bagian
yang masing-masing menunjukkan persentase dari sebuah pengolahan data yang
berupa Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan
penghasilan. Data Karakteristik responden dalam penelitian ini tidak terlalu
dibutuhkan, namun dilampirkan apabila dibutuhkan untuk mengetahui latar
belakang konsumen produk Oppai Yakitori Cabang Antapani Bandung.

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin

Gambar 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 4.1 menggambarkan data responden berdasarkan jenis kelamin.


Dimana dari 30 responden yang diteliti, terdapat 16 orang (54%) berjenis kelamin
perempuan dan 14 orang (46%) berjenis kelamin laki-laki. Hal ini

24
mengindikasikan bahwa sebagain besar responden adalah perempuan karena
perempuan lebih suka dengan jajanan kuliner.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Gambar 4.2 menggambarkan data responden berdasarkan usia. Dari 30


responden yang diteliti, terdapat 15 orang (50%) yang berusia 21 – 30 tahun, 8
orang (25%) yang berusia 31 – 40 tahun, 6 orang (21%) yang berusia dibawah 21
tahun, dan 1 orang (4%) yang berusia diatas 40 tahun. Hal ini mengidentifikasikan
bahwa sebagain besar responden berusia 21 – 30 tahun, karena pada usia tersebut
merupakan usia remaja yang menggemari makanan yang mengikuti trend dan
pergaulan, serta di usia tersebut didominasi oleh mahasiswa yang senang
mengkonsumsi makanan luar rumah.

25
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Gambar 4.3 menggambarkan data responden berdasarkan pekerjaan. Dari 30


responden yang diteliti, terdapat 20 orang (68%) merupakan pelajar/mahasiswa,
terdapat 3 orang (11%) merupakan wiraswasta, terdapat 2 orang (7%) merupakan
karyawan swasta, terdapat 2 orang (7%) merupakan ibu rumah tangga, 2

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Gambar 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan

26
Gambar 4.4 menggambarkan data responden berdasarkan penghasilan per
bulan. Dari 30 responden yang diteliti, terdapat 2 orang (7%) yang diantaranya
memiliki penghasilan sebesar dibawah Rp 1.000.000, terdapat 13 orang (43%)
yang diantaranya memiliki penghasilan per bulan sebesar Rp 1.000.000 – Rp
3.000.000, terdapat 11 orang (35%) yang diantaranya memiliki penghasilan per
bulan sebesar Rp 3.000.000 – Rp 6.000.000, terdapat 3 orang (11%) yang
diantaranya memiliki penghasilan sebesar Rp 6.000.000 – Rp 10.000.000, terdapat
1 orang (4%) yang diantaranya memiliki penghasilan sebesar diatas Rp
10.000.000. Hal ini mengidentifikasikan bahwa konsumen Oppai Yakitori Cabang
Antapani Bandung adalah yang memiliki penghasilan sebesar Rp 1.000.000 – Rp
3.000.000 yang merupakan penghasilan yang cukup untuk mengkonsumsi jajanan
kuliner yang berada di pinggiran jalan.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas
Berdasarkan hasil pengujian kuesioner yang dilakukan terhadap 30 responden
dengan menggunakan bantuan software SPSS 17. 0 for windows, diperoleh hasil
uji validitas sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas

No.
Variable Sub Variable r Tabel r Hitung Keterangan
Item
1 0.361 0. 533 VALID
2 0.361 0.468 VALID
Produk (X1)
3 0.361 0.49 VALID
4 0.361 0.468 VALID

27
5 0.361 0. 533 VALID
6 0.361 0.468 VALID
Harga (X2) 7 0.361 0.49 VALID
8 0.361 0.49 VALID
9 0.361 0. 533 VALID
Bauran 10 0.361 0.468 VALID
Pemasaran 11 0.361 0.49 VALID
Tempat (X3)
12 0.361 0.468 VALID
13 0.361 0. 533 VALID
14 0.361 0.468 VALID
15 0.361 0.49 VALID
Promosi (X4) 16 0.361 0. 533 VALID
17 0.361 0.49 VALID
18 0.361 0.468 VALID

(Sumber: Data Primer yang diolah Peneliti, 2016)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa semua instrument yang
digunakan didalam penelitian ini valid, karena nilai validitas yang didapat lebih
besar dari r hitung > 0.361.

b. Uji Reliabilitas
Dengan menggunakan bantuan software SPSS 17. 0 for windows, diperoleh
hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

Bauran 0.909 Reliabel


Pemasaran (X)

28
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

Keputusan 0.976 Reliabel


Pembelian (Y)

(Sumber: Data Primer yang diolah Peneliti, 2016)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa semua instrument yang
digunakan didalam penelitian ini dapat dipergunakan, karena nilai reliabilitas
yang didapat lebih besar dari 0,361.

4.3.2 Analisis Deskriptif


Variabel bauran pemasaran memiliki empat sub variabel yaitu produk, harga,
lokasi, dan promosi. Hasil pengolahan dan perhitungan data penelitian mengenai
tanggapan responden terhadap masing-masing item pertanyaan instrument
penelitian yang mewakili keempat sub variabel x (bauran pemasaran) dapat
digambarkan melalui tabel tanggapan responden berikut dilengkapi dengan
deskripsi masing-masing pertanyaan responden.

29
a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk

Tabel 4.4

Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Produk

Alternatif Jawaban
Butir Skor Skor
Jumlah Kategori
Pertanyaan Total Ideal
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)

0 0 0 25 5 30 125 150
1 BAIK
0% 0% 0% 83% 17% 100% 83% 100%
0 0 0 26 4 30 124 150
2 BAIK
0% 0% 0% 87% 13% 100% 83% 100%
0 0 0 28 2 30 122 150
3 BAIK
0% 0% 0% 93% 7% 100% 81% 100%
0 0 0 26 4 30 124 150
4 BAIK
0% 0% 0% 87% 13% 100% 83% 100%

(Sumber: Data Primer yang diolah Peneliti, 2016)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat dijelaskan bahwa :


1. Oppai Yakitori menyajikan produknya sesuai dengan menu
Tanggapan responden mengenai pernyataan Oppai Yakitori menyajikan
produknya sesuai dengan menu memiliki persentase 83% dari skor ideal.
Skor tersebut masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan produk
dari Oppai Yakitori sama seperti yang ditawarkan.
2. Menu yang disajikan Oppai Yakitori bervariasi
Tanggapan responden mengenai menu yang disajikan Oppai Yakitori
bervariasi memiliki persentase 83% dari skor ideal. Skor tersebut masuk
ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan produk Oppai Yakitori
mempunyai banyak variasi.
3. Produk Oppai Yakitori dapat memenuhi konsumen

30
Berdasarkan hasil pengolahan data Produk Oppai Yakitori dapat
memenuhi konsumen memiliki persentase 81% dari skor ideal. Skor
tersebut masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan produk
Oppai Yakitori dapat memenuhi kebutuhan konsumennya.
4. Oppai Yakitori memberikan kemasan yang menarik
Tanggapan responden mengenai Oppai Yakitori memberikan kemasan
yang menarik memiliki persentase 83% dari skor ideal. Skor tersebut
masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan produk Oppai
Yakitori memberikan kemasan yang dapat membuat konsumennya tertarik.

b. Distribusi Jawban Responden Terhadap Sub Variabel Price

Tabel 4.5

Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Price


Alternatif Jawaban
Butir Skor Skor
STS TS N S SS Jumlah Kategori
Pertanyaan Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
0 0 0 25 5 30 125 150
5 BAIK
0% 0% 0% 83% 17% 100% 83% 100%
0 0 0 26 4 30 124 150
6 BAIK
0% 0% 0% 87% 13% 100% 83% 100%
0 0 0 28 2 30 122 150
7 BAIK
0% 0% 0% 93% 7% 100% 81% 100%
0 0 0 28 2 30 122 150
8 BAIK
0% 0% 0% 93% 7% 100% 81% 100%
0 0 0 26 4 30 124 150
9 BAIK
0% 0% 0% 87% 13% 100% 83% 100%
(Sumber: Data Primer yang diolah Peneliti, 2016)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dijelaskan bahwa :


5. Harga Oppai Yakitori sesuai dengan kuantitas produk

31
Tanggapan responden mengenai Harga Oppai Yakitori sesuai dengan
kuantitas produk memiliki persentase 83% dari skor ideal. Skor tersebut
masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan harga produk Oppai
Yakitori sesuai kuantitasnya yang diberikan kepada konsumen.
6. Harga Oppai Yakitori sesuai dengan kualitas produk
Tanggapan responden mengenai Harga Oppai Yakitori sesuai dengan
kualitas produk memiliki persentase 83% dari skor ideal. Skor tersebut
masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan kualitas produk
Oppai Yakitori yang diberikan kepada konsumen sesuai dengan harganya.
7. Oppai Yakitori mencantumkan harga pada menu
Tanggapan responden mengenai Oppai Yakitori mencantumkan harga
pada menu memiliki persentase 81% dari skor ideal. Skor tersebut masuk
ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan Oppai Yakitori
mencantumkan harga pada menu yang diberikan kepada konsumennya.
8. Harga produk Oppai Yakitori bervariasi
Tanggapan responden mengenai Harga produk Oppai Yakitori bervariasi
memiliki persentase 81% dari skor ideal. Skor tersebut masuk ke dalam
kategori Baik. Hal ini menunjukkan harga produk Oppai Yakitori
bervariasi pada setiap produk yang ditawarkan.
9. Harga Oppai Yakori dapat bersaing dengan produk lainnya yang sejenis
Tanggapan responden mengenai Harga Oppai Yakori dapat bersaing
dengan produk lainnya yang sejenis memiliki persentase 81% dari skor
ideal. Skor tersebut masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan
harga produk Oppai Yakitori dapat bersaing dengan produk sejenis yang
ditawarkan.

32
c. Distribusi Jawban Responden Terhadap Sub Variabel Place

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Place


Alternatif Jawaban
Butir Skor
Jumlah Skor Ideal Kategori
Pertanyaan STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Total

10 0 0 0 26 4 30 124 150
BAIK
0% 0% 0% 87% 13% 100% 83% 100%
11 0 0 0 28 2 30 122 150
BAIK
0% 0% 0% 93% 7% 100% 81% 100%
12 0 0 0 26 4 30 124 150
BAIK
0% 0% 0% 87% 13% 100% 83% 100%
13 0 0 0 25 5 30 125 150
BAIK
0% 0% 0% 83% 17% 100% 83% 100%
(Sumber: Data Primer yang diolah Peneliti, 2016)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat dijelaskan bahwa :


10. Lokasi Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung mudah dilihat
Tanggapan responden mengenai lokasi Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung mudah dilihat memiliki persentase 83% dari skor ideal. Skor
tersebut masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan lokasi Oppai
Yakitori cabang Antapani Bandung mudah dilihat oleh para konsumennya.
11. Lokasi Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung mudah dijangkau
Tanggapan responden mengenai lokasi Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung mudah dijangkau memiliki persentase 81% dari skor ideal. Skor
tersebut masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan lokasi Oppai
Yakitori cabang Antapani Bandung mudah dijangkau oleh para
konsumennya.
12. Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung menyediakan tempat parkir
yang luas dan aman. Tanggapan responden mengenai lokasi Oppai
Yakitori cabang Antapani Bandung menyediakan tempat parkir yang luas

33
dan aman memiliki persentase 83% dari skor ideal. Skor tersebut masuk ke
dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan lokasi Oppai Yakitori cabang
Antapani Bandung menyediakan tempat parkir yang luas dan aman bagi
para konsumennya.
13. Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung memberikan lingkungan yang
nyaman terhadap konsumen.Tanggapan responden mengenai lokasi Oppai
Yakitori cabang Antapani Bandung memberikan lingkungan yang nyaman
terhadap konsumen memiliki persentase 83% dari skor ideal. Skor tersebut
masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan lokasi Oppai Yakitori
cabang Antapani Bandung memberikan lingkungan yang nyaman untuk
para konsumennya.

d. Distribusi Jawban Responden Terhadap Sub Variabel Promotion

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Promotion


Alternatif Jawaban
Butir Skor
Jumlah Skor Ideal Kategori
Pertanyaan STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Total

0 0 0 26 4 30 124 150
14 BAIK
0% 0% 0% 87% 13% 100% 83% 100%
0 0 0 28 2 30 122 150
15 BAIK
0% 0% 0% 93% 7% 100% 81% 100%
0 0 0 26 4 30 124 150
16 BAIK
0% 0% 0% 87% 13% 100% 83% 100%
0 0 0 28 2 30 122 150
17 BAIK
0% 0% 0% 93% 7% 100% 81% 100%
0 0 0 26 4 30 124 150
18 BAIK
0% 0% 0% 87% 13% 100% 83% 100%

(Sumber: Data Primer yang diolah Peneliti, 2016)

34
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dijelaskan bahwa :
14. Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung melakukan promosinya secara
personal. Berdasarkan hasil pengolahan data Oppai Yakitori cabang
Antapani Bandung melakukan promosinya secara personal memiliki
persentase 83% dari skor ideal. Skor tersebut masuk ke dalam kategori
Baik. Hal ini menunjukkan Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung
melakukan promosinya secara personal.
15. Karyawan Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung menanyakan
langsung bagaimana tanggapan tentang produknya. Berdasarkan hasil
pengolahan data Karyawan Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung
menanyakan langsung bagaimana tanggapan tentang produknya memiliki
persentase 81% dari skor ideal. Skor tersebut masuk ke dalam kategori
Baik. Hal ini menunjukkan Karyawan Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung menanyakan langsung bagaimana tanggapan tentang produknya
kepada konsumen.
16. Iklan Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung di media sosial, spanduk,
banner, flyer banyak. Berdasarkan hasil pengolahan data Iklan Oppai
Yakitori cabang Antapani Bandung di media sosial, spanduk, banner,
flyer memiliki persentase 83% dari skor ideal. Skor tersebut masuk ke
dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan Iklan Oppai Yakitori cabang
Antapani Bandung di media sosial, spanduk, banner, flyer sudah banyak.
17. Promosi Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung di media sosial sudah
cukup baik. Berdasarkan hasil pengolahan data Promosi Oppai Yakitori
cabang Antapani Bandung di media sosial sudah cukup baik memiliki
persentase 81% dari skor ideal. Skor tersebut masuk ke dalam kategori
Baik. Hal ini menunjukkan Promosi Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung di media sosial sudah cukup baik.
18. Para konsumen mengetahui Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung
melalui penyebaran informasi dari mulut ke mulut. Berdasarkan hasil
pengolahan data konsumen mengetahui Oppai Yakitori cabang Antapani

35
Bandung melalui penyebaran informasi dari mulut ke mulut memiliki
persentase 83% dari skor ideal. Skor tersebut masuk ke dalam kategori
Baik. Hal ini menunjukkan para konsumen mengetahui Oppai Yakitori
cabang Antapani Bandung melalui penyebaran informasi dari mulut ke
mulut.

e. Distribusi Jawban Responden Terhadap Variabel Keputusan Beli

Konsumen

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Beli Konsumen


Alternatif Jawaban
Butir Skor Skor
STS TS N S SS Jumlah Kategori
Pertanyaan Total Ideal
(1) (2) (3) (4) (5)
0 0 0 24 6 30 126 150 SANGAT
19
0% 0% 0% 80% 20% 100% 84% 100% BAIK
0 0 0 24 6 30 126 150 SANGAT
20
0% 0% 0% 80% 20% 100% 84% 100% BAIK
0 0 0 17 13 30 133 150 SANGAT
21
0% 0% 0% 57% 43% 100% 87% 100% BAIK
0 0 0 22 8 30 128 150 SANGAT
22
0% 0% 0% 73% 27% 100% 85% 100% BAIK

(Sumber: Data Primer yang diolah Peneliti, 2016)


Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat dijelaskan bahwa:
19. Para konsumen tertarik untuk membeli sate Jepang Oppai Yakitori cabang
Antapani Bandung karena keberadaan Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung yang menarik. Berdasarkan hasil pengolahan data, konsumen
tertarik untuk membeli sate Jepang Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung karena keberadaan Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung

36
yang menarik memiliki persentase 84% dari skor ideal. Skor tersebut
masuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukkan para
konsumen mengetahui Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung tertarik
untuk membeli sate Jepang Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung
karena keberadaan Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung yang
menarik.
20. Para konsumen memilih sate Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung
sebagai pilihan utama sate Jepang. Berdasarkan hasil pengolahan data
konsumen memilih sate Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung
sebagai pilihan utama sate Jepang memiliki persentase 84% dari skor
ideal. Skor tersebut masuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini
menunjukkan para konsumen memilih sate Oppai Yakitori cabang
Antapani Bandung sebagai pilihan utama sate Jepang.
21. Para konsumen akan merekomendasikan sate Oppai Yakitori cabang
Antapani Bandung kepada kerabat, teman, dan saudara mereka.
Berdasarkan hasil pengolahan data konsumen akan merekomendasikan
sate Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung kepada kerabat, teman,
dan saudara mereka memiliki persentase 87% dari skor ideal. Skor
tersebut masuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukkan para
konsumen akan merekomendasikan sate Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung kepada kerabat, teman, dan saudara mereka.
22. Para konsumen akan melakukan pembelian ulang sate Jepang Oppai
Yakitori cabang Antapani Bandung diwaktu yang akan datang.
Berdasarkan hasil pengolahan data konsumen melakukan pembelian ulang
sate Jepang Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung diwaktu yang akan
datang memiliki persentase 85% dari skor ideal. Skor tersebut masuk ke
dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukkan para konsumen akan
melakukan pembelian ulang sate Jepang Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung diwaktu yang akan datang.

37
4.3.3 Analisis Pengaruh Korelasi Variabel

Tabel 4.8

Korelasi Pengaruh Variable


Y=Keputusan
X1=Produk X2=Harga X3=Lokasi X4=Promosi Beli
Konsumen
Pearson
1 .988** 1.000** .994** .531**
Correlation
X1=Produk Sig. (2-
0 0 0 0.003
tailed)
N 30 30 30 30 30
Pearson
.988** 1 .988** .992** .561**
Correlation
X2=Harga Sig. (2-
0 0 0 0.001
tailed)
N 30 30 30 30 30
Pearson
1.000** .988** 1 .994** .531**
Correlation
X3=Lokasi Sig. (2-
0 0 0 0.003
tailed)
N 30 30 30 30 30
Pearson
.994** .992** .994** 1 .541**
Correlation
X4=Promosi Sig. (2-
0 0 0 0.002
tailed)
N 30 30 30 30 30
Pearson
.531** .561** .531** .541** 1
Y=Keputusan Correlation
Beli Sig. (2-
0.003 0.001 0.003 0.002
Konsumen tailed)
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(Sumber: Data Primer yang diolah Peneliti, 2016)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat ditarik kesimpulan dengan meerujuk pada
dasar pengambilan keputusan uji korelasi.

38
Berdasarkan Nilai Signifikansi
Dari tabel di atas diketahui antara Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3),
Promosi (X4) nilai signifikansi masing variabel X tersebut < 0.05 yang berarti
terdapat korelasi yang signifikan. Dapat dijelaskan satu per satu,
antara Produk (X1) dengan Keputusan Beli Konsumen (Y) nilai signifikansi 0.003
< 0.05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Antara Harga (X2) dengan
Keputusan Beli Konsumen (Y) nilai signifikansi 0.001 < 0.05 yang berarti
terdapat korelasi yang signifikan. Antara Lokasi (X3) dengan Keputusan Beli
Konsumen (Y) nilai signifikansi 0.003 < 0.05 yang berarti terdapat korelasi yang
signifikan. Antara Promosi (X4) dengan Keputusan Beli Konsumen (Y) nilai
signifikansi 0.002 < 0.05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.

Berdasarkan Tanda Bintang SPSS


Dari tabel di atas diketahui bahwa Nilai Pearson Correlation yang dihubungkan
antara masing-masing variabel mempunyai tanda bintang, ini berarti terdapat
korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan. Bila terdapat satu
bintang saja (*), artinya signifikansiknya 95%, namun bila yang muncul dua
bintang (**), artinya signifikansiknya 99%. Dapat dilihat dari tabel 4.8 diatas
bahwa Nilai Pearson Correlation yang dihubungkan antara masing-masing
variabel yaitu Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4) dengan
Keputusan Beli Konsumen (Y) mempunyai dua tanda bintang (**) yang artinya
nilai signifikansiknya 99%.

39
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

40
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang
disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai pengaruh product, price,
place, dan promotion terhadap keputusan pembelian Oppai Yakitori cabang
Antapani Bandung maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis kinerja bauran pemasaran Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung menurut tanggapan responden menunjukan bahwa secara umum
kinerja bauran pemasaran Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung dinilai
Baik oleh responden. Berikut ini merupakan rata-rata nilai total untuk sub-
variabel dari bauran pemasaran Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung
yaitu: Produk mempunyai rata-rata nilai total sebesar 82.5%, Harga
mempunyai rata-rata nilai total sebesar 82.2%, lokasi mempunyai rata-rata nilai
total sebesar 82.5%, promosi mempunyai rata-rata nilai total sebesar 82.2%.
5 Berdasarkan analisis keputusan beli konsumen Oppai Yakitori cabang
Antapani Bandung menurut tanggapan responden menujukan bahwa variabel
keputusan beli konsumen secara umum dinilai Sangat Baik oleh responden
dengan rata-rata nilai total 85%.
6 Berdasarkan hasil uji hipotesis, bauran pemasaran berpengaruh signifikan
terhadap keputusan beli pada produk Oppai Yakitori cabang Antapani
Bandung.

41
5.2 Saran

a. Saran Bagi Perusahaan


Dari kesimpulan yang diperoleh dari hasil peneliitian menunjukkan bahwa
subvariabel product, price, place, dan promotion yang berpengaruh terhadap
keputuasan pembelian Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung, maka penulis
memberikan saran kepada perusahaan yang mungkin dapat membantu dalam
peningkatan kinerja bauran pemasaran. Saran tersebut sebagai berikut:
1. Sehubungan dengan adanya pengaruh yang signifikan pada product, price,
place, dan promotion terhadap keputusan pembelian sate Jepang, maka
Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung dapat memaksimalkan seluruh
indikator subvariabel apabila ingin meningkatkan jumlah konsumen untuk
melakukan keputusan pembelian sate Jepang Oppai Yakitori cabang
Antapani Bandung.

b. Saran Bagi Penelitian Lanjutan


1. Untuk penelitian selanjutnya dengan topic yang sama, disarankan
menggunakan metodologi penelitian dan objek penelitian yang berbeda
agar dapat dilihat perbedaan dan persamaan antara penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan sehingga menambah pengetahuan bagi banyak
pihak.
2. Dikarenakan penelitian ini hanya meneliti tentang kinerja bauran pemasaran
(product, price, place, dan promotion) terhadap keputusan pembelian
Oppai Yakitori cabang Antapani Bandung saja, sedangkan masih banyak
terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusa pembelian, seperti
brand image, service quality, dan lain-lain, maka kami juga menyarankan
para peneliti lainnya dapat memberi pandangan penelitian dari sisi lain
agar menambah pengetahuan bagi banyak pihak lainnya.

42
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN .................................. Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERNYATAAN .................................. Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR .............................................. Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ................................................................ Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ............................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .............................................. xError! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ......................................... xiError! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Penelitian ..............................................................................1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................................4

1.4 Kegunaan Penilitian .......................................................................................4

1.5 Sistematika Penulisan ...................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN ...................7

2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ...........................................................................7

2.1.1 Pemasaran .............................................................................................7

2.1.2 Bauran Pemasaran ................................................................................7

2.1.3 Minat Beli .............................................................................................9

2.2 Kerangka Pemikiran .....................................................................................10

2.3 Hipotesis Penelitian......................................................................................11

43
2.4 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................11

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................13

3.1 Jenis Peneltian ..............................................................................................13

3.2 Variabel Penelitian, Variabel Operasional dan Skala Pengukuran ..............13

3.2.1 Variabel Penelitian .............................................................................13

3.2.2 Variabel Operasional ..........................................................................14

3.2.3 Skala Pengukuran ...............................................................................15

3. 3 Tahapan Penelitian ......................................................................................16

3.4 Populasi dan Sampel ....................................................................................16

3.4.1 Populasi ..............................................................................................16

3.4.2 Sampel ......................................................................................................17

3.5 Pengumpulan Data .......................................................................................17

3.5.1 Data Primer.........................................................................................17

3.5.2 Data Sekunder ....................................................................................18

3.6 Teknik Pengujian Data .................................................................................18

3.6.1 Uji Validitas .......................................................................................18

3.6.2 Uji Reliabilitas ....................................................................................20

3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................................20

3.7.1 Analisis Deskriptif ..............................................................................20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................23

4.1 Pengumpulan Data .......................................................................................23

4.2 Karakteristik Responden ..............................................................................24

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin ........................24

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................25

44
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...............................26

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ...........................26

4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................27

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas..............................................................27

4.3.2 Analisis Deskriptif ..............................................................................29

4.3.3 Analisis Pengaruh Korelasi Variabel .................................................38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................41

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................41

5.2 Saran .............................................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA ...........................................xiiError! Bookmark not defined.

LAMPIRAN .............................................................. Error! Bookmark not defined.

45
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Cabang Oppai Yakitor ..........................................................2

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ........................................................................16

Gambar 3.2 Persentase dalam Garis Kontinum ................................................22

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................24

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..................................25

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .........................26

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan ......26

46
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel operasional .........................................................................14

Tabel 3.2 Skala Likert untuk Kuesioner ...........................................................15

Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor ..................................................................21

Tabel 4.1 Perincian Penyebaran Kuesioner Penelitian .....................................23

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas.............................................................................27

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas .........................................................................28

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Produk ...................30

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Price ......................31

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Place ......................33

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Sub Variabel Promotion ..............34

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Beli

Konsumen .........................................................................................36

Tabel 4.8 Korelasi Pengaruh Variable ..............................................................38

47

Anda mungkin juga menyukai