Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
penyakit dalam.
4. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien ada riwayat DM sejak ± 2 tahun yang
lalu, Riwayat TB paru dengan pengobatan
tuntas.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga : Menurut pasien dan keluarga pasien, tidak ada
keluarga yang menderita penyakit DM dan
Jantung, tetapi orang tua pasien ada riwayat
Hipertensi.
sendiri karena pasien merasa badannya lemah dan sesak nafas, pasien
kebutuhan sehari-hari.
lauk cukup bergizi, nafsu makan tidak berkurang, dan minum air putih 2500
ml
1
b. Sejak Sakit : Pasien mengatakan sejak sakit nafsu makan tidak berkurang,
hanya saja pasien tidak menyukai menu bubur dari rumah sakit, akhirnya
disediakan dari rumah sakit, tetapi pasien tetap makan 3 X sehari dan selalu
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAK 6 - 7 x/hari, BAB 1 x, urin
BAB ke kamar mandi karena tubuh lemah dan sesak nafas, pasien di minta
BAB
pasien tidur 7 jam/hari, jam 21.00 wib tidur malam dan bangun jam 05.00 wib
subuh. Dan pada siang hari pasien juga bisa istirahat tidur ± 2 jam/hari. Pasien
dihadapinya.
b. Sejak Sakit : Pasien mengatakan menerima keadaan tubuh dan penyakit yang
dideritanya
2
7. Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress
a. Sebelum Sakit : Pasien dapat menerima dan memecahkan permasalahan yang
dideritanya
masyarakat
b. Sejak Sakit : Pasien tidak bisa melakukan perannya di keluarga ataupun di
9. Pola Reproduksi
a. Sebelum Sakit : Pasien bisa memenuhi kebutuhan seksual
b. Sejak Sakit : Pasien tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual karena sesak
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah, Kesadaran : Composmentis, GCS : 15 ( E4 M6 V5)
b. Tanda-tanda Vital : TD : 150/100 mmHg RR : 28 x/i HR : 92 x/i
0
T : 36 C
c. Pemeriksaan kepala dan leher :
Kepala : bentuk simetris, tidak terdapat benjolan dan penampilan bersih.
Rambut : rambut pendek, sudah ditumbuhi uban dan penampilan bersih.
Mata : bentuk mata simetris, konjungtiva tidak anemis dan sclera berwarna
kemerahan.
Hidung : bentuk hidung simetris, hidung bersih, tidak terdapat polip dan tidak
terdapat peradangan.
Mulut : tidak terdapat peradangan, sariawan dan mulut bersih
Gigi : terdapat karies gigi, tidak menggunakan gigi palsu dan gigi tampak
bersih.
3
Telinga : telinga simetris, tidak ada gangguan pendengaran dan liang telinga
bersih.
Leher : bentuk simetris, terdapat distensi vena jugularis, tidak terdapat
e. Pemeriksaan dada/thorax :
Paru-Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak terdapat lesi, terdapat
timpani.
Palpasi : tidak teraba adanya cairan dirongga perut pasien, nyeri tekan tidak
ada
h. Genetalia : bersih dan tidak ada kelainan
i. Ekstremitas : Terpasang IVFD RL 10 gtt/I ditangan sebelah kanan, Tungkai kaki
D. Pemeriksaan Penunjang
4
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
79 FI 80 – 100
26,1 Pg 26 – 34
33 g/dl 32 – 36
- < 14
Ureum 37 mg/dl 6 - 20
ELEKTROLIT
- Mmol/L 2.15-2.58
Foto Rontgent :
5
Jantung membesar, CTR >50%
EKG :
Sinus Rhythm
E. Terapi
Nama Obat Dosis Fungsi
IVFD RL 10 tpm Merupakan cairan kristaloid
mengandung natrium dan clorida
untuk menggantikan cairan tubuh
yang hilang, mengoreksi
ketidakseimbangan elektrolit dan
menjaga tubuh agar tetap
terhidrasi dengan baik
Injeksi Furosemid 40 mg/8 jam Jenis obat diuretic untuk
mengatasi penumpukan cairan dan
pembengkakan pada tubuh
Obat antibiotic untuk mengobati
berbagai macam infeksi bakteri
6
termasuk dalam kelas antibiotic
cephalosporin yang bekerja
menghentikan pertumbuhan
bakteri
Injeksi Metilprednisolone 40mg/8jam Obat kortikostiroid atau
glukokortikoid sintetis, obat untuk
mengatasi penyakit yang
menyebabkan peradangan, juga
digunakan untuk meredakan reaksi
alergi, seperti asma
Injeksi Certriaxone 2gr/24jam Ceftriaxone adalah obat yang
digunakan untuk mengatasi
berbagai infeksi bakteri. Obat ini
bekerja dengan cara menghambat
pertumbuhan bakteri atau
membunuh bakteri dalam tubuh
Injeksi Flumucyl 300mg/12jam Obat yang digunakan untuk
mengobati penyakit-penyakit pada
saluran pernafasan yang ditandai
dengan dahak yang berlebihan,
misalnya : bronchitis akut atau
kronis, enfisema paru.
Ventolin 1 tube/12 jam Obat yang digunakan untuk
membuka saluran nafas diparu-
paru. Obat ini digunakan untuk
mengobati asma, penyempitan
bronkus, yang dipicu olah raga,
dan penyakit paru obstruktif
kronis.
Combivent 1 tube/12 jam Obat golongan kortikosteroid yang
tersedia dalam beragambentuk
sediaan , yakni cairan atau serbuk
yang dihirup melalui mulut
(inhaler), cairan nebulizer,
semprotan hidung dan kapsul.
NAC 2x1 tab Acetylcysteine adalah obat
golongan mukolitik yang
berfungsi untuk mengencerkan
dahak yang menghalangi saluran
pernapasan
Retaphyl SR 1x300 mg obat yang bermanfaat untuk
mengatasi gejala sesak napas
akibat menyempitnya saluran
pernapasan (bronkospasme)
7
pada asma atau penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK ).
ANALISA DATA
DO :
Pasien lemah
Pasien tampak susah bernafas
GCS 15, TTV : TD 150/100
mmHG, RR 28 x/i, HR 98 x/i, T
36 0 c,
Pitting Edema pada tungkai
kaki derajat 3
Distensi Vena Jugularis
Hasil EKG menunjukkan Sinus
Rhythm, Anterior Myocardial
Infarction (V1, V2, V3, V4),
Excessive Overload of Left
Atrium
Hasil Rontgen menunjukkan
Kardiomegali dengan ASHD
dengan suspek
HHD Sugestif Pneumonia
02 DS : Intoleransi Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan cepat lelah aktivitas antara suplai dan
dan sesak nafas bila beraktifitas kebutuhan oksigen
Pasien mengatakan badannya
lemah
DO :
Pasien tampak lemah
Pasien Imobilisasi
Pasien tampak susah bernafas
GCS 15, TTV : TD 150/100
mmHG, RR 28 x/i, HR 98 x/i, T
8
36 0 c,
Hasil EKG menunjukkan Sinus
Rhythm, Anterior Myocardial
Infarction (V1, V2, V3, V4),
Excessive Overload of Left
Atrium
DO :
Edema pada kedua kaki
Distensi vena jugularis
Terdapat bunyi jantung S3
(gallop +)
Terdapat bunyi nafas tambahan
(wheezing +, Ronkhi +)
TD : 150/100 mmhg
RR : 28 x/mnt
DIAGNOSA KEPERAWATAN
kebutuhan oksigen
O
01 Penurunan curah Setelah Perawatan jantung
jantung dilakukan 1. Pastikan tingkat 1. Semakin tinggi
berhubungan dengan tindakan aktivitas pasien aktivitas yang
preload keperawatan yang tidak dilakukan akan
Ditandai dengan : 3x8 jam, membahayakan menyebabkan
9
DS : diharapkan curah jantung beban kerja
Pasien mengeluh penurunan atau jantung
sesak nafas curah jantung memprovokasi semakin berat.
Pasien mengeluh teratasi dengan serangan
cepat lelah kriteria hasil : jantung
Pasien mengeluh Keefektifan
batuk pompa jantung 2. Monitor tanda- 2. Dapat
Pasien mengeluh TD sistol tanda vital mengetahui
jantung normal secara rutin kondisi jantung
berdebar-debar (120-130 dan pernafasan
mmhg) juga sirkulasi
TD diastol oksigen
Normal (70- 3. Monitor status keotak.
DO :
90 mmhg) pernafasan 3. Dapat
Pasien lemah terkait dengan
Tekanan mengetahui
Pasien tampak
nadi normal adanya gejala kegagalan
susah bernafas
(70-80 gagal jantung jantung dalam
GCS 15, TTV :
TD 150/100 x/mnt) memompa
Urine darah yang
mmHG, RR 30
output tidak adekuat,
x/i, HR 98 x/i, T
normal sehingga paru-
36 0 c.
Distensi paru harus
Pitting Edema
vena leher bekerja lebih
pada tungkai
tidak ada cepat untuk
kaki derajat 3
Distensi Vena mengambil
Jugularis 4. Evaluasi oksigen
Hasil EKG perubahan 4. Dapat
menunjukkan tekanan darah mengetahui
Sinus Rhythm, preload dan
Anterior afterload yang
Myocardial berhubungan
Infarction (V1, 5. Monitor respon dengan systole
V2, V3, V4), pasien terhadap dan diastole.
Excessive obat antiaritmia 5. Karena efek
samping obat
Overload of Left
aritmia dapat
Atrium
Hasil Rontgen menimbulkan
menunjukkan nyeri dada,
Kardiomegali bengkak pada
dengan ASHD lengan dan
dengan suspek tungkai, sakit
HHD Sugestif kepala dan
Pneumonia 6. Berikan pingsan.
dukungan 6. Karena stress
10
teknik yang dapat dapat
efektif untuk meningkatkan
mengurangi TD, ketika TD
stress tinggi, maka
aliran darah
tidak lancar,
sehingga
memperberat
Pengaturan kerja jantung.
hemodinamik
1. Kurangi
kecemasan 1. Dapat
dengan memberikan
memberikan pengetahuan,
informasi yang sehingga
akurat dan pasien dan
perbaiki setiap keluarga tidak
kesalah bingung
pahaman menghadapi
keadaan
penyakit yang
2. Arahkan pasien diderita pasien.
dan keluarga 2. Agar pasien
mengenai mengetahui
pemantauan maksud dan
hemodinamik tujuan dari
(misalnya : pengobatan
obat-obatan, yang diberikan
terapi, tujuan dan efek obat
peralatan) yang
3. Jelaskan tujuan diberikan.
perawatan dan
bagaiman 3. Dapat
kemajuan akan menambah
diukur pengetahuan
pasien dan
keluarga,
sehingga
pasien dan
4. Lakukan keluarga tidak
auskultasi pada bingung.
jantung 4. Untuk
mengetahui
adanya S3 dan
11
S4 yang
dihasilkan oleh
aliran darah ke
5. Minimalkan atrium yang
stress distensi.
lingkungan 5. Lingkungan
yang tenang
akan membuat
6. Berkolaborasi pasien bisa
dengan dokter beristirahat.
sesuai indikasi 6. Dengan
pemberian obat
dapat
meningkatkan
volume
sekuncup, dan
mengurangi
beban jantung.
12
kedua kaki Edema menahan
Distensi vena perifer cairan didalam
jugularis berkurang tubuh yang
Terdapat bunyi atau tidak membuat
jantung S3 ada edema tidak
(gallop +) Distensi bisa berkurang
Terdapat bunyi vena leher 4. Kaji lokasi dan 4. Dapat
nafas tambahan tidak ada luas edema mengetahui
(wheezing +, berapa beban
Ronkhi +) dari jantung
TD : 150/100 dan kebocoran
mmhg di dalam
RR : 30 x/mnt kapiler
jaringan
5. Monitor 5. Dapat
masukan membatasi
makanan/cairan jumlah cairan
dan intake yang masuk
kalori harian untuk
mengurangi
edemanya
6. Dapat
6. Berikan diuretik
mengeluarkan
sesuai instruksi
cairan yang
dokter
berlebihan dari
tubuh dan
dapat
mengurangi
edema di
tangan dan
kaki.
Monitor cairan
1. Monitor asupan
1. Haluaran urine
dan
mungkin
pengeluaran
sedikit dan
pekat karena
penurunan
perfusi ginjal
2. Untuk
2. Monitor
mengetahui
distensi vena
tekanan yang
leher, ronki di
terjadi pada
paru-paru,
vena leher,
edema perifer,
paru-paru,
dan
13
penambahan perifer sebagai
berat badan. akibat
penumpukkan
cairan.
03 Intoleransi aktivitas
Setelah Perawatan jantung :
berhubungan dengan
dilakukan rehabilitasi
ketidakseimbangantindakan 1. Monitor 1. Untuk
antara suplai dankeperawatan toleransi pasien mengetahui
kebutuhan oksigen3x8 jam, terhadap seberapa jauh
Ditandai dengan :diharapkan aktivitas toleransi
DS : intoleransi aktivitas
Pasien aktivitas teratasi pasien.
2. Intruksikan 2. Semakin
mengatakan dengan kriteria
pasien dan banyak
hasil :
cepat lelah dan
keluarga aktivitas
Toleransi
sesak nafas bila
mengenai semakin
beraktifitas terhadap
Pasien pertimbangan memperberat
aktivitas:
aktivitas khusus kerja jantung.
mengatakan Frekuensi
badannya lemah terkait dengan
pernafasan
aktivitas sehari-
ketika
DO : hari
beraktivitas
Pasien tampak (pembatasan
normal (16-
lemah aktivitas dan
20 x/mnt)
Pasien Frekuensi meluangkan
Imobilisasi nadi setelah waktu istirahat)
Pasien tampak beraktivitas
susah bernafas Terapi aktivitas :
normal (70-
14
GCS 15, TTV : 80 x/mnt) 1. Bantu pasien 1. Dapat
TD 150/100 Frekuensi untuk tetap meningkatkan
mmHG, RR 30 sistolik fokus pada semangat dan
x/i, HR 98 x/i, T ketika kekuatan (yang percaya diri
36 0 c, beraktivitas dimilikinya) pasien.
Hasil EKG normal dibandingkan
menunjukkan (120-130 dengan
Sinus Rhythm, mmhg) kelemahan yang
Anterior Frekuensi dimilikinya.
Myocardial diastolik 2. Bantu pasien
Infarction (V1, setelah untuk 2. Dapat
V2, V3, V4), beraktivitas mengidentifikas mengetahui
Excessive normal (70- i aktivitas yang aktivitas apa
Overload of Left 90 mmhg) diinginkan saja yang bisa
Atrium Kekuatan dilakukan dan
tubuh yang tidak
bagian 3. Berikan dilakukan.
bawah aktivitas 3. Dapat
normal motorik untuk menghindari
Dapat menghindari dari kekakuan
melakukan terjadinya otot-otot
aktivitas kejang otot.
hidup harian 4. Bantu pasien
untuk 4. Dapat
meningkatkan meningkatkan
motivasi diri percaya diri
dan penguatan. pasien, untuk
15
melakukan meringankan
perawatan diri dan
mandiri. meningkatkan
kemampuan
pasien dalam
melakukan
aktivitas
4. Ajarkan sendiri.
keluarga untuk 4.
mendukung 5. Memotivasi
kemandirian keluarga untuk
dengan selalu
membantu memperhatika
hanya ketika n aktivitas
pasien tidak pasien.
mampu
melakukan
perawatan diri.
16
jantung, S1dan S2 lemah,
gallop (+)
17
3. Jam 14.00 WIB
Memonitor hasil
laboratorium
18
4. Jam 15.15 WIB
Memonitor kemampuan
perawatan diri secara
mandiri.
EVALUASI HARI 1
O:
1. Pasien masih lemah
2. Pasien masih tampak susah
bernafas
3. GCS 15, TTV : TD 150/100
mmHG, RR 30 x/i, HR 98 x/i, T
36 0 c,
4. Masih terdapat Pitting Edema
pada tungkai kaki derajat 3
5. Masih terdapat Distensi Vena
Jugularis
19
mmhg)
3. Tekanan nadi belum normal (98
x/mnt)
4. Urine output belum normal
5. Distensi vena leher masih ada.
Masalah belum teratasi
P :Intervensi dilanjutkan
Perawatan jantung
1. Pastikan tingkat aktivitas pasien
yang tidak membahayakan curah
jantung atau memprovokasi
serangan jantung
2. Monitor tanda-tanda vital secara
rutin
3. Monitor status pernafasan terkait
dengan adanya gejala gagal
jantung
4. Evaluasi perubahan tekanan
darah
5. Monitor respon pasien terhadap
obat antiaritmia
6. Berikan dukungan teknik yang
efektif untuk mengurangi stress
Pengaturan hemodinamik
1. Kurangi kecemasan dengan
memberikan informasi yang
akurat dan perbaiki setiap
kesalah pahaman
2. Arahkan pasien dan keluarga
mengenai pemantauan
hemodinamik (misalnya : obat-
obatan, terapi, tujuan peralatan)
3. Jelaskan tujuan perawatan dan
bagaiman kemajuan akan diukur
4. Lakukan auskultasi pada jantung
5. Minimalkan stress lingkungan
6. Berkolaborasi dengan dokter
sesuai indikasi
2. 01/1/2020 DX KEP 11 S:
Pkl 17.00 1. Pasien mengatakan masih sesak
Wib nafas bila berbaring telentang
2. Pasien mengatakan masih sesak
20
nafas
3. Pasien mengatakan masih batuk
dan sesak pada malam hari
O:
1. Edema pada kedua kaki masih
ada.
2. Distensi vena jugularis masih ada.
3. Masih terdapat bunyi jantung S3
(gallop +)
4. Masih terdapat bunyi nafas
tambahan (wheezing +, Ronkhi
+)
5. TD : 150/100 mmhg
6. RR : 30 x/mnt
A : Keseimbangan cairan
1. Tekanan darah belum normal
(150/100 mmhg)
2. Denyut nadi radial belum normal
(98 x/mnt)
3. Edema perifer belum berkurang
(pitting edema derajat 3)
4. Distensi vena leher masih ada
Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Manajemen cairan
1. Timbang pampers tiap hari
2. Jaga intake/asupan yang akurat
dan catat output
3. Monitor hasil laboratorium
4. Kaji lokasi dan luas edema
5. Monitor masukan
makanan/cairan dan intake kalori
harian
6. Berikan diuretik sesuai instruksi
dokter (injeksi furosemide 40
mg/8 jam)
Monitor cairan
1. Monitor asupan dan pengeluaran
2. Monitor distensi vena leher,
ronki di paru-paru, edema
perifer, dan penambahan berat
badan.
21
3 01/1/2020 DX KEP 111 S:
Pkl 17.00 1. Pasien mengatakan masih cepat
Wib lelah dan sesak nafas bila
beraktifitas
2. Pasien mengatakan badannya
masih lemah
O:
1. Pasien masih tampak lemah
2. Pasien masih Imobilisasi
3. Pasien masih tampak susah
bernafas
4. GCS 15, TTV : TD 150/100
mmHG, RR 30 x/i, HR 98 x/i, T
36 0 c,
A:
1. Frekuensi pernafasan ketika
beraktivitas belum normal (30
x/mnt)
2. Frekuensi nadi setelah
beraktivitas belum normal (98
x/mnt)
3. Frekuensi sistolik ketika
beraktivitas belum normal (150
mmhg)
4. Frekuensi diastolik setelah
beraktivitas belum normal (100
mmhg)
5. Kekuatan tubuh bagian bawah
belum normal
6. Belum dapat melakukan
aktivitas hidup harian
Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Perawatan jantung : rehabilitasi
1. Monitor toleransi pasien
terhadap aktivitas
2. Intruksikan pasien dan keluarga
mengenai pertimbangan aktivitas
khusus terkait dengan aktivitas
sehari-hari (pembatasan aktivitas
dan meluangkan waktu istirahat)
22
Terapi aktivitas :
1. Bantu pasien untuk tetap fokus
pada kekuatan (yang
dimilikinya) dibandingkan
dengan kelemahan yang
dimilikinya.
2. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
diinginkan
3. Berikan aktivitas motorik untuk
menghindari terjadinya kejang
otot.
4. Bantu pasien untuk
meningkatkan motivasi diri dan
penguatan.
23
kebutuhannya di bantu
keluarganya.
24
2. 02/1/2020 Kelebihan 1. Jam 13.30 WIB
Pkl. 12.00 volume cairan Menimbang/mengukur
berhubungan pampers tiap hari, urine
WIB s/d dengan retensi didalam pempers ±1
natrium/air kg/pempers.
16.00 WIB Sehari semalam 4 x ganti
pempers.
25
Pkl. 12.00 aktivitas Memonitor toleransi pasien
WIB s/d berhubungan terhadap aktivitas.
dengan Pasien tidak bisa
16.00 WIB beraktivitas berat, karena
ketidakseimbang
an antara suplai dalam keadaan istirahat
dan kebutuhan saja pasien merasa sesak
oksigen nafas.
EALUASI HARI KE 11
26
NO TGL/JAM DX KEP KETERANGAN
1. 02/1/2020 DX KEP 1 S:
Pkl 17.00 1. Pasien mengeluh masih sesak
Wib nafas
2. Pasien mengeluh masih cepat
lelah
3. Pasien mengeluh masih batuk
4. Pasien mengatakan jantungnya
masih berdebar-debar
O:
1. Pasien masih lemah
2. GCS 15, TTV : TD 150/100
mmHG, RR 30 x/i, HR 98 x/i, T
36 0 c,
3. Masih terdapat Pitting Edema
pada tungkai kaki derajat 2
4. Distensi Vena Jugularis masih ada
P :Intervensi dilanjutkan
Perawatan jantung
1. Pastikan tingkat aktivitas pasien
yang tidak membahayakan curah
jantung atau memprovokasi
serangan jantung
2. Monitor tanda-tanda vital secara
rutin
3. Monitor status pernafasan terkait
dengan adanya gejala gagal
jantung
4. Evaluasi perubahan tekanan
darah
5. Monitor respon pasien terhadap
obat antiaritmia
6. Berikan dukungan teknik yang
27
efektif untuk mengurangi stress
Pengaturan hemodinamik
1. Kurangi kecemasan dengan
memberikan informasi yang
akurat dan perbaiki setiap
kesalah pahaman
2. Arahkan pasien dan keluarga
mengenai pemantauan
hemodinamik (misalnya : obat-
obatan, terapi, tujuan peralatan)
3. Jelaskan tujuan perawatan dan
bagaiman kemajuan akan diukur
4. Lakukan auskultasi pada jantung
5. Minimalkan stress lingkungan
6. Berkolaborasi dengan dokter
sesuai indikasi
2. 02/1/2020 DX KEP 11 S:
Pkl 17.00 1. Pasien mengatakan masih sesak
Wib nafas semakin kuat bila berbaring
telentang
2. Pasien mengatan masih sesak
nafas
3. Pasien mengatakan masih batuk
dan sesak nafas pada malam hari
O:
1. Edema pada kedua kaki masih
ada (pitting edema derajat 2)
2. Masih terdapat Distensi vena
jugularis
3. Masih terdengar bunyi jantung S3
(gallop +)
4. Masih terdapat bunyi nafas
tambahan (wheezing +, Ronkhi
+)
5. TD : 150/100 mmhg
6. RR : 30 x/mnt
A : Keseimbangan cairan
1. Tekanan darah belum normal
(150/100 mmhg)
2. Denyut nadi radial belum normal
(98 x/mnt)
3. Edema perifer masih ada (pitting
edema derajat 2)
28
4. Distensi vena leher masih ada
Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Manajemen cairan
1. Timbang pampers tiap hari
2. Jaga intake/asupan yang akurat
dan catat output
3. Monitor hasil laboratorium
4. Kaji lokasi dan luas edema
5. Monitor masukan
makanan/cairan dan intake kalori
harian
6. Berikan diuretik sesuai instruksi
dokter
Monitor cairan
1. Monitor asupan dan pengeluaran
2. Monitor distensi vena leher,
ronki di paru-paru, edema
perifer, dan penambahan berat
badan.
O:
1. Pasien masih tampak lemah
2. Pasien masih Imobilisasi
3. Pasien masih tampak susah
bernafas
4. GCS 15, TTV : TD 150/100
mmHG, RR 30 x/i, HR 98 x/i, T
36 0 c
A:
1. Frekuensi pernafasan ketika
beraktivitas belum normal (30
x/mnt)
2. Frekuensi nadi setelah
beraktivitas belum normal (100
x/mnt)
29
3. Frekuensi sistolik ketika
beraktivitas belum normal (150
mmhg)
4. Frekuensi diastolik setelah
beraktivitas belum normal (100
mmhg)
5. Kekuatan tubuh bagian bawah
belum normal
6. Belum dapat melakukan
aktivitas hidup harian (masih
dibantu keluarga)
Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Perawatan jantung : rehabilitasi
1. Monitor toleransi pasien
terhadap aktivitas
2. Intruksikan pasien dan keluarga
mengenai pertimbangan aktivitas
khusus terkait dengan aktivitas
sehari-hari (pembatasan aktivitas
dan meluangkan waktu istirahat)
Terapi aktivitas :
1. Bantu pasien untuk tetap fokus
pada kekuatan (yang
dimilikinya) dibandingkan
dengan kelemahan yang
dimilikinya.
2. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
diinginkan
3. Berikan aktivitas motorik untuk
menghindari terjadinya kejang
otot.
4. Bantu pasien untuk
meningkatkan motivasi diri dan
penguatan.
30
3. Berikan bantuan sampai pasien
mampu melakukan perawatan
diri mandiri.
4. Ajarkan keluarga untuk
mendukung kemandirian dengan
membantu hanya ketika pasien
tidak mampu melakukan
perawatan diri.
31
2. Jam 08.05 WIB
Memonitor tanda-tanda
vital
TD : 130/90 mmhg, N : 84
x/mnt, RR : 22 x/mnt, S ;
36,1c
32
kg/pempers. Sehari 3 x
ganti pempers.
33
aktivitas sehari-hari
(pembatasan aktivitas dan
meluangkan waktu
istirahat). Pasien bedrest
ditempat tidur.
O:
1. Pasien masih lemah
2. GCS 15, TTV : TD 120/80
mmHG, RR 22 x/i, HR 84 x/i, T
36 0 c,
3. Pitting Edema pada tungkai kaki
sudah berkurang derajat 1
4. Distensi Vena Jugularis masih
ada
34
A : Keefektifan pompa jantung
1. TD sistol sudah normal (130
mmhg)
2. TD diastol sudah normal (80
mmhg)
3. Tekanan nadi sudah normal (84
x/mnt)
4. Urine output belum normal
5. Distensi vena leher masih ada
Masalah belum teratasi
P :Intervensi dilanjutkan
Perawatan jantung
1. Monitor respon pasien terhadap
obat antiaritmia
Pengaturan hemodinamik
1. Arahkan pasien dan keluarga
mengenai pemantauan
hemodinamik (misalnya : obat-
obatan, terapi, tujuan peralatan)
2. Jelaskan tujuan perawatan dan
bagaiman kemajuan akan diukur
3. Berkolaborasi dengan dokter
sesuai indikasi (pemberian obat-
obatan)
2. 03/1/2020 DX KEP 11 S:
Pkl 17.00 1. Pasien mengatakan sesak nafas
Wib bila berbaring telentang sudah
berkurang
2. Pasien mengatakan tidak sesak
nafas lagi
3. Pasien mengatakan masih batuk
O:
1. Edema pada kedua kaki sudah
berkurang (derajat 1)
2. Masih terdapat Distensi vena
jugularis
3. Masih terdengar bunyi jantung
S3 (gallop +)
4. Masih terdapat bunyi nafas
35
tambahan (wheezing +, Ronkhi
+)
5. TD : 130/80 mmhg
6. RR : 22 x/mnt
A : Keseimbangan cairan
1. Tekanan darah sudah normal
(130/80 mmhg)
2. Denyut nadi radial sudah normal
(84 x/mnt)
3. Edema perifer berkurang
(Derajat 1)
4. Distensi vena leher masih ada
Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Manajemen cairan
1. Timbang pampers tiap hari
2. Jaga intake/asupan yang akurat
dan catat output
3. Monitor hasil laboratorium
4. Kaji lokasi dan luas edema
5. Monitor masukan
makanan/cairan dan intake
kalori harian
6. Berikan diuretik sesuai instruksi
dokter
Monitor cairan
1. Monitor asupan dan
pengeluaran
2. Monitor distensi vena leher,
ronki di paru-paru, edema
perifer, dan penambahan berat
badan.
O:
1. Pasien masih tampak lemah
2. Pasien masih Imobilisasi
36
3. Pasien sudah tidak sesak lagi
4. GCS 15, TTV : TD 120/80
mmHG, RR 22 x/i, HR 84 x/i, T
36 0 c,
A:
1. Frekuensi pernafasan ketika
beraktivitas sudah normal (22
x/mnt)
2. Frekuensi nadi setelah
beraktivitas sudah normal (84
x/mnt)
3. Frekuensi sistolik ketika
beraktivitas sudah normal (130
mmhg)
4. Frekuensi diastolik setelah
beraktivitas sudah normal (80
mmhg)
5. Kekuatan tubuh bagian bawah
belum normal
6. Belum dapat melakukan
aktivitas hidup harian
Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Perawatan jantung : rehabilitasi
1. Monitor toleransi pasien
terhadap aktivitas
2. Intruksikan pasien dan keluarga
mengenai pertimbangan
aktivitas khusus terkait dengan
aktivitas sehari-hari
(pembatasan aktivitas dan
meluangkan waktu istirahat)
Terapi aktivitas :
1. Bantu pasien untuk tetap fokus
pada kekuatan (yang
dimilikinya) dibandingkan
dengan kelemahan yang
dimilikinya.
2. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
diinginkan
3. Berikan aktivitas motorik untuk
menghindari terjadinya kejang
37
otot.
4. Bantu pasien untuk
meningkatkan motivasi diri dan
penguatan.
38