Anda di halaman 1dari 18

BAB VI

RENCANA JARINGAN PRASANA

6.1 Umum

Rencana sistem jarigan prasaran merupakan rencana jaringan prasarana


wilayah yang dikembangkan untuk mengintegerasikan wilayah kabupaten dan
untuk melayani kegiatan yang memiliki cakupan wilayah layanan prasarana skala
perkotaan.

Rencana jaringan prasarana berfungsi sebagai:

1. Pemebentuk sistem pelayanan terutama pergerakan dalam kawasan


perkotaan.
2. Dasar peletakan jaringan serta rencana pembangunan prasarana dan
utilitas dalam kawasan perkotaan sesuai dengan fungsi pelayanannya.
3. Dasar rencana sistem pergerakan dan aksesibilitas lingkungan.

Rencana jaringan prasarana dirumuskan berdasarkan:

1. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang termuat dalam RTRW.


2. Kebutuhan pelayanan dan pengembangan bagi kawasan perkotaan.
3. Rencana pola ruang kawasan perkotaan.
4. Sistem pelayanan terurama sistem pergerakan yang sesuai dengan fungsi
dan peran kawasan perkotaan.
5. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
6.2 Rencana Struktur Pelayanan
Penetapan Sub-Perkotaan ini memiliki fungsi yang sifatnya memudahkan
rencana tata bangunan lingkungan dan dapat menjadi salah satu dasar yang kuat
dalam penyusunan idikasi program prioritas dalam rencana dengan skala yang
lebih detail. Adapun Sub-Perkotaan yang ada di wilayah Perkotaan Batukliang
sebagai berikut :
1. Sub Perkotaan I di Desa Aik Dareq dan Mantang
daerah kawasan yang karakteristik guna lahannya di dominasi oleh
penggunaan lahan sebagai oleh penggunaan lahan sawah irigasi denga kondisi
seperti ini, Sub Perkotaan 1 memiliki kecenderungn untuk dikembangkan
menjadi kawasan pertanian lahan basah dengan komoditas tanaman padi dan
jagung, dan juga tambak ikan nila karena menggunakan lahan sawah.

2. Sub Perkotaan II di Desa Mantang


Adapun Sub Perkotaan 1 dan Sub Perkotaan 2 juga merupakan kawasam
dengan karateristik peruntukan lahan yang didominasi oleh peruntukan sawah
irigasi dan sama juga tanaman padi dan jagung, akan tetapi Sub perkotaan 2
tidak mempunyai Tambak. Dapat dilihat dari karatersitik serta kecenderungan
penggunaan Sub Perkotaan 1 memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai
kawasan Pertanian dan tamak ikan nila.
3. Sub Perkotaan III di Desa Mantang dan Barabali
Sub Perkota 3 dan 4 yang juga merupakan delinasi dari Wilayah Perkotaan
Batukliang peruntukan lahan sebagai pertanian Sawah irigasi dan pada Sub 3
memiliki kecenderungan untuk di kembangkan menjadi pusat aktivitas
pertanian sawah irigasi dengan komoditas tanaman pangan seperti padi dan
jagung.
4. Sub Perkotaan IV di Desa Mantang dan Barabali
Sub Perkotaan 4 juga di dominasi oleh peruntukan pertanian yaitu sawah
irigasi dan ada tambak ikan nila.
Untuk peta rencana struktur pelayanan dapat dilihat berikut ini:
Gambar 6.1 Peta Sub Perkotaan Batukliang
6.3 Rencana Transportasi
6.3.1 Rencana Hirarki Jalan

Apabila dilihat dari RTRW Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031,


perkotaan Batukliang ditetapkan sebagai Pusat Pelayanan Lokal (PPL) dengan
fungsi Pusat kegiatan industri dan jasa tingkat menengah kebawah yang melayani
skala kabupaten/kota dan sebgai simpul transportasi yang melayani skala
kabupaten/kota. Berdasarkan arahan RTRW Kabupaten Lombok Tengah Tahun
2011-2031, jalan yang adan di rencakan sebagai jalan provinsi dan jalan
kabupaten di Perkotaan Empang dalah sebagai berikut:

1. Jalan Arteri Primer


Penetapan jalan arteri primer sebagaimana tercantum dalam
RTRW Kabupaten Lombok Tengah yaitu meliputi ruas jalan
mantang – Kopang – Masbagik.
2. Jalan Arteri Primer
Jalan Arteri merupakan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan ibu kota provinsi
dengan ibu kota kabupaten /kota, atau antar ibukota kabupaten ,
dan jalan strategis provinsi.
3. Jalan Kolektor Primer
Jalan Kolektor merupakan jalan lokal dalam sistem
jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan yang
menghubungkan ibu kota kabupaten dengan ibu kota kecamatan,
antar ibukota kecamatan, ibu kota kabupaten dengan pusat
kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam
sistem jaringan jalan skunder dalam wilayah kabupaten.
4. Jalan Lingkungan
Jalan Lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi
untuk menghubungkan kawasan antar permukiman di dalam desa,
serta jalan lingkungan. Di Perkotaan Batukliang, pengembangan
jalan desa ini terletak di seluruh dusun-dusun yang ada di
Perkotaan Batukliang yang dijadikan sebagai jaringan mobilitas
untuk masyarakat. Rencana kebutuhan jalan di Perkotaan
Batukliang adalah sebagai berikut:
Tabel 6.1 Kebutuhan Jaringan Jalan Perkotaan Batukliang

Standar Rencana Lahan Permukiman (Ha) Proyeksi Panjang Jalan (Km)


No Desa Panjang Eksising (km)
Pelayanan 2023 2028 2033 2038 2023 2028 2033 2038

1 Barabali 4,507,559 2464 2651 2884 3077 369,600 397,650 432,600 461,550
150
2 Mantang 4,667,844 1764 1893 2027 2147 264,600 283,950 304,050 322,050

3 Aik Darek 55,908,927 2017 2174 2343 2523 302,550 326,100 351,450 378,450
Sumber: Hasil Analisis 2018
Gambar 6.2 Peta Penambahan Jaringan Jalan di Perkotaan Batukliang
6.4 Rencana Pengembangan Jaringan Listrik/Energi

Listrik merupakan salah satu prasarana/utilitas vital suatu wilayah yang


keberdaan listrik menjadi sumber energi utama penerangan di wilayah terbangun.
Selain sebagai sumber energi penerangan, listrik juga menjadi sumber energi untuk
berbagai jenis kegiatan atau aktivitas. Saat ini, mayoritas peralatan rumah tangga,
perkantoran, industri dan aktivitas lainnya membutuhkan listrik sebagai sumber
energi. Dengan demikian listrik menjadi salah satu kebutuhan primer bagi
msyarakat.

Adapun standar yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan listrik di


suatu wilayah adalah sebagai berikut :

 Rumah Tangga , 90 watt/jiwa


 Fasilitas Sosial , 10% dari kebutuhan rumah tangga
 Komersial, 15 % dari kebutuhan rumah tangga
 Kehilangan daya, 10% dari kebutuhan rumah tangga
 Penerangan Jalan, 40% dari kebutuhan rumah tangga
 Cadangan Kebocoran, 10% dari kebutuhan rumah tangga
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemenuhan kebutuhan
listrik antara lain :

a. Penyediaan kebutuhan daya listrik


1. Setiap lingkungan perumahan harus mendapatkan daya listrik dari PLN
atau dari sumber lain.
2. Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik minimum 90VA
per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari total kebutuhan
rumah tangga.
b. Penyediian jaringan listrik
1. Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hierarki
pelayanan, dimana pasokan telah diprediksikan berdasarkan jumlah unit
hunian yang mengisi blok siap bangun.
2. Disediakan tiang listrik sebagai penghubung kabel-kabel untuk
menyalurkan arus listrik sekaligus sebagai tiang untuk penerangan jalan
yang ditempatan pada area damija (daerah milik jalan) pada sisi jalur hijau
yang tidak menghalangi sirkulasi pejalan kaki di trotoar.
3. Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik yag
ditempatkan pada lahan yang bebas dari kegiatan umum.
4. Adapun penerangan jalan dengan memiliki kuat penerangan 500 lux
dengan tinggi > 5 meter dari muka tanah.
c. Secara umum jaringan listrik yang ada sudah tersebar ke seluruh kawasan. Namun
yang masih perlu diperhatikan adalah daya sambungan yang tersedia terutama di
masa yang akan datang untuk mengantisipasinya peningkatan permintaan terhadap
sambungan listrik. Rencana pengembangan jaringan energi/kelistrikan di kawasan
Perkotaan Batukliang, meliputi :
1. Pengembangan jaringan distribusi primer, yang terdiri atas :
a. Rencana gardu induk
b. Rencana gardu 200 KVA
2. Pengembangan jaringan distribusi sekunder, terdiri atas :
a. Jaringan Saluran Umum Tegangan Menengah (SUTM) yang tersebar di
seluruh sub Perkotaan.
b. Jaringan Saluran Umum Tegangan Rendah (SUTR) yang tersebar di
seluruh sub Perkotaan
Untuk lebih jelasnya terkait dengan kebutuhan listrik yang ada di
Perkotaan Batukliang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6.2

Proyeksi Kebutuhan Jaringan Listrik Perkotaan Batukliang

Desa Jenis Fasilitas Standar 2023 2038 2033 2038


Jml Keb. Jml Keb. Jml Keb. Jml Keb.
Pddk. Pddk. Pddk. Pddk.
Barabali Rumah Tangga 90 watt/jiwa 12.331 1.109790 13.264 1.193.760 14.429 1.298.610 15.394 1.385.460

Sosial 10% RT 110.979 119.376 129.861 138.546


Komersial 15% 166.469 179.064 194.792 207.819
Kehilangan Data 10% 110.979 119.376 129.861 138.546

Penerangan Jalan 40% 443.916 477.504 519.444 554.184

Cadangan 10% 110.979 119.376 129.861 138.546


Kebocoran
Jumlah 2.053.112 2.208.456 2.402.429 2.563.101
Mantang Rumah Tangga 90 watt/jiwa 8.832 794.880 9.467 852.030 10.149 913.410 10.880 979.200
Sosial 10% RT 79.488 85.203 91.341 97.920
Komersial 15% 119.232 127.805 137.012 146.880
Kehilangan Data 10% 79.488 85.203 91.341 97.920
Penerangan Jalan 40% 317.952 340.812 365.364 391.680
Cadangan 10% 79.488 85.203 91.341 97.920
Kebocoran
Jumlah 1.470.528 1.576.256 1.689.809 1.811.520
Aik Rumah Tangga 90 watt/jiwa 10.096 908.640 10.876 978.840 11.717 1.054.530 12.622 1.135.980
Darek Sosial 10% RT 90.864 97.884 105.453 113.598
Komersial 15% 136.296 146.826 158.180 170.397
Kehilangan Data 10% 90.864 97.884 105.453 113.598
Penerangan Jalan 40% 363.456 391.536 421.812 454.392
Cadangan 10% 90.864 97.884 105.453 113.598
Kebocoran
Jumlah 1.6809.948 1.810.854 1.950.881 2.101.563
Sumber: Hasil Analisis 2019

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwa tahun 2038 untuk kebutuhan listrik yang paling besar yaitu, Desa Barabali dengan
kebutuhan 2.563.101 watt.
Gambar 6.3 Peta Rencana Pengembangan Jaringan Listrik di Perkotaan Batukliang
6.5 Rencana Pengembangan Jaringan Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu unsur yang menjadi parameter tingkat kesehatan
lingkungan permukiman, karena pemakaian air bersih untuk keperluan sehari-hari dapat
menjaga kesehatan sehingga tingkat produktivitasmasyarakat dapat dipertahankanbahkan
mungkin ditingkatkan.Penyediaan air bersih bisa melalui jaringan air dari PDAM atau
juga melalui sumur.Baik sumur pompa maupun sumur gali.
Dalam perencanaan, air merupakan hal yang paling penting dan harus
diperhatikan, karena merupakan kebutuhan yang paling mendasar dalam setiap
kegiatannya untuk menunjang pembangunan disuatu wilayah maka kebutuhan air bersih
menjadi kebutuhan yang paling mendasar dalam setiap kegiatannya.
Untuk menunjang kegiatan pembangunan di wilayah perencanaan, pelayanan
kebutuhan air bersih menjadi sangat penting dan mutlak pengadaannya harus terlaksana
dengan baik, air dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih rumah tangga
(domestik) maupun kegiatan penunjang lainnya (Non Domestik).
Agar kebutuhan air bersih di masa yang akan datang dapat tercukupi, maka harus
dilakukan proyeksi kebutuhan air bersih dengan perhitungan yang cermat dan matang.
Dalam memproyeksikan kebutuhan air bersih, standar atau parameter yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Setiap penduduk membutuhkan 80 lt/orang/hr.
2. Fasilitas sosial membutuhkan 15% dari jumlah kebutuhan rumah tangga.
3. Fasilitas komersial sebesar 20% dari kebutuhan rumah tangga.
4. Industri/perdagangan sebesar 10% dari kebutuhan rumah tangga
5. Cadangan kebocoran 10 % dari kebutuhan total
Tabel 6.3 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Perkotaan Batukliang
Desa Jenis Fasilitas Standar 2023 2028 2033 2038

Pddk Keb. Pddk Keb. Pddk Keb. Pddk Keb.

Barabali Rumah tangga 80 lt/jiwa 12.331 986.480 13.264 1.061.120 14.429 1.154.320 15.394 1.231.520

Sosial 15% RT 147.972 159.168 173.148 184.728

Komersial 20% RT 197.2972 212.224 230.864 246.304

Industri 10% RT 98.648 106.112 115.432 123.152

Cadangan 10 RT% 98.648 106.112 115.432 123.152

Kebocoran

Jumlah 1.529.044 1.644.736 1.789.196 1.908.856

Mantang Rumah tangga 80 lt/jiwa 8.832 706.560 9.467 757.360 10.149 811.920 10.880 870.400

Sosial 15% RT 105.984 113.604 121.788 130.560

Komersial 20% RT 141.312 151.472 162.384 174.080

Industri 10% RT 70.656 75.736 81.192 87.040

Cadangan 10 RT% 70.656 75.736 81.192 87.040

Kebocoran

Jumlah 1.095.168 1.173.908 1.258.476 1.349.120

Aik Darek Rumah tangga 80 lt/jiwa 10.096 807.680 10.876 870.080 11.717 937.360 12.622 1.009.760

Sosial 15% RT 121.152 130.512 140.604 1.51.464

Komersial 20% RT 161.536 174.016 187.472 201.952

Industri 10% RT 80.768 87.008 93.736 100.976

Cadangan 10 RT% 80.768 87.008 93.736 100.976


Kebocoran

Jumlah 1.251.904 1.348.624 1.452.908 1.565.128

Sumber : Hasil Analisis 2019


Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwa tahun 2038 untuk kebutuhan air bersih yang paling
besar yaitu, Desa Barabali dengan kebutuhan 1.908.856 Lt.
Rencana pengembangan jaringan air bersih di wilayah Perkotaan Empang akan
dilakukan dengan:
1. Distribusi air bersih secara merata.
2. Sistem penyalurannya dengan menggunakan gaya gravitasi terintegrasi dengan
3. Sistem air bersih Kabupaten Pasrepan, sedangkan untuk menaikkannya pada
reservoir induk digunakan pompa.
4. Mempertahankan keseimbangan kebutuhan air bersih.

6.6 Rencana Jaringan Drainase


Dengan berkembangnya fisik suatu kawasan yang ditandai dengan meningkatnya
kawasan terbangun pada tahun perencanaan, maka diperlukan sistem drainase yang
terencana dan memperhatikan aspek lingkungan.Rencana sistem jaringan drainase yang
ada di Perkotaan Batukliang diarahkan pengembangannya pada konsentrasi permukiman
yang ada sehingga kualitas lingkungan permukiman terjamin. Tipe sistem drainse
ditentukan berdasarkan tingkat pelayanan saluran drainse dalam fungsinya sebagai sarana
dalam penyaluran air hujan yang jatuh pada kawasan permukiman. Sistem jaringan
drainase yang di rencanakan pada jalan utama yakni menggunakan sistem drainase
terpadu. Sistem drainase terpadu adalah saluran drainase yang mengikuti sistem jaringan
jalan dan berfungsi sebagai sebagai saluran yang menyalurkan air hujan yang jatuh di
DAMAJA dan yang jatuh di seluruh kawsan permukiman.
Rencana pengembangan jaringan drainase di wilayah perencanaan akan dilakukan
dengan cara:
1. Sistem tertutup pada tempat-tempat tertentu (pasar, perkantoran dan
lainlain).
2. Membuat saluran secara hirarki sehingga dapat mengalirkan seluruh air
buangan
3. Sistem saluran drainase disesuaikan dengan keadaan topografi dengan
memanfaatkan gaya gravitasi.
Rencana pengembangan jaringan drainase untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
table dan peta berikut ini:
Tabel 6.4 Rencana Pengembangan Jaringan Drainase

Standar Panjang Jalan (Km) Proyeksi Panjang Drainase (Km)


No Desa Panjang Eksising (km)
Pelayanan 2023 2028 2033 2038 2023 2028 2033 2038

1 Barabali 4,507,559 369,600 397,650 432,600 461,550 739,200 795,300 865,200 923,100
Rencana Jalan x 2
2 Mantang 4,667,844 264,600 283,950 304,050 322,050 529,200 567,900 608,100 644,100

3 Aik Darek 55,908,927 302,550 326,100 351,450 378,450 605,100 652,200 702,900 756,900
Sumber: Analisis Tahun 2018
Gambar 6.4 Peta Pengembangan Jaringan Drainase Perkotaan Batukliang

Anda mungkin juga menyukai