Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN

HAND OVER

RUMAH SAKIT SINAR KASIH TORAJA


2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan
karuniaNya sehingga Panduan Hand Over ini dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit.

Panduan ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan Hand Over di Rumah Sakit Sinar
Kasih Toraja.

Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal
yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun atas segala
upayanya dan semua pihak yang telah mendukung penyelesaian panduan ini.

Makale,

Direktur RS Sinar Kasih Toraja

dr. Zadrak Tombeg, Sp.A


BAB I

DEFENISI

Handover adalah proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama untuk
memberikan perawatan klinis kepada pasien dari satu pengasuh ke salah satu
pengasuh yang lain. Pengasuh termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang rawat,
asisten dokter, praktisi perawat, perawat terdaftar, dan perawat praktisi berlisensi.
(The Joint Commission Journal on Quality and Patient Safety, 2010). Sedangkan
Australian Medical Association (2006), mendefinisikan handover sebagai transfer
tanggung jawab profesional dan akuntabilitas untuk beberapa atau semua aspek
perawatan untuk pasien, atau kelompok pasien, kepada orang lain atau kelompok
profesional secara sementara atau permanen.

A. Jenis-Jenis Hand Over:


Menurut Hughes (2008); Centre for Australian Resource Healthcare Innovation (2009);
Friesen, White, dan Byers (2009) beberapa jenis serah terima pasien yang berhubungan
dengan perawat, antara lain

1. Serah terima pasien antar shift: Metode serah terima pasien antar shift dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, antara lain: secara lisan, catatan
tulisan tangan, di samping tempat tidur pasien, melalui telepon, rekaman, nonverbal,
menggunakan laporan elektronik, cetakan komputer, dan memori.
2. Serah terima pasien antar unit keperawatan: Pasien yang ditransfer antar unit
keperawatan selama mereka tinggal di rumah sakit.
3. Serah terima pasien antara unit perawatan dengan unit pemeriksaan
diagnostik (radiologi).
BAB II

RUANG LINGKUP

- Serah terima pasien antar shift (oleh dokter jaga, perawat igd, dan perawat
ruang perawatan).
- Serah terima pasien antar unit keperawatan (pindah kelas ruang perawatan).
- Serah terima antar perawat dengan petugas pemeriksaan diagnostik (radiologi)
BAB III

TATA LAKSANA

A. TATA LAKSANA
1. Serah Terima Pasien Antar Shift
Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :

1. Persiapan

a. Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap


b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
2. Pelaksanaan
Dalam penerapan operan dilaksanaan oleh perawat jaga sebelumnya kepada perawat yang
mengganti jaga pada shift berikutnya :
a. Operan dilaksanakan setiap pergantian shift/jaga
b. Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan operan dengan mengkaji
secara komprehensif yang berkaitan dengan masalah keperawatan pasien, rencana
kegiatan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lain yang perlu
dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan yang memerlukan rincian yang lengkap, sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga berikutnya.
d. Hal-hal yang perlu disampaikan saat operan jaga adalah:
• Identitas pasien dan diagnosis medis
• Masalah keperawatan yang mungkin masih muncul
• Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
• Intervensi kolaboratif dan dependensi
• Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan kegiatan selanjutnya,
misalnya operasi, pemeriksaan penunjang, dll.
e. Perawat yang melakukan operan saat melakukan klarifikasi,tanya jawab, dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yang dioperkan dan berhak menanyakan hal-hal
yang belum jelas.
f. Penyampaian pada saat operan secara singkat dan jelas.
g. Lama operan pada setiap pasien tidak boleh lebih dari lima menit kecuali pada kondisi
khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci
h. Laporan untuk operan dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh
perawat primer.
2. Serah Terima Pasien Antar Unit Keperawatan

1. Pasien yang akan dipindahkan, dirapikan dan disiapkan alat-alat bantunya.


2. Informasikan ke unit tujuan untuk bersiap-siap menerima pasien melalui telepon.
3. Antar pasien ke unit tujuan minimal dengan 1 orang Perawat dengan menggunakan
kursi roda, atau tempat tidur pasien,disesuaikan dengan kondisi pasien.
4. Serah terima dilakukan oleh Perawat unit yang memindahkan kepada penanggung
jawab unit yang dituju.
5. Informasi serah terima untuk ke unit rawat inap biasa meliputi sedikitnya :

a. Identitas pasien minimal nama lengkap dan rekam medik pasien.

b. Diagnosis kerja/diagnosis masuk yang dibuat oleh dokter UGD/DPJP

c. Kondisi terakhir (tanda vital dan kesadaran)

d. Rencana / instruksi penanganan yang diberikan oleh DPJP pasien termasuk rencana
diit.

e. Tindakan dan/atau obat yang telah diberikan di unit-unit ambulatory maupun di


UGD.

f. Obat-obat apa yang ada / di bawa oleh pasien maupun obat yang telah diambil dari
farmasi untuk pasien.

g. Riwayat alergi pasien.

6. Petugas yang menerima pasien mencatat semua informasi yang diberikan

7. Petugas yang menerima pasien melakukan readback informasi yang dicatat tersebut
dan mengkonfirmasikannya

8. Pastikan bahwa serah terima tidak ada yang terlewat, bila ada yang kurang
dimengerti dapat ditanyakan.

9. Dokumentasikan kegiatan yang meliputi sedikitnya tanggal kegiatan, siapa yang


mengantar pasien dan siapa yang menerima pasien.

10. Rapikan kembali alat-alat yang sudah tidak digunakan oleh pasien
3. Serah Terima Pasien antara unit perawatan dengan Unit Pemeriksaan Diagnostik
(radiologi).
1. Pasien yang akan dipindahkan, dirapikan dan disiapkan alat-alat bantunya.
2. Informasikan ke unit tujuan untuk bersiap-siap menerima pasien melalui telepon.
3. Antar pasien ke unit tujuan minimal dengan 1 orang perawat dengan menggunakan
kursi roda, atau tempat tidur pasien,disesuaikan dengan kondisi pasien.
4. Serah terima dilakukan oleh Perawat unit yang memindahkan kepada penanggung
jawab unit pemeriksaan diagnostik yang dituju.
5. Informasi serah terima untuk ke unit penunjang meliputi sedikitnya :
a.Identitas pasien minimal nama lengkap dan rekam medik pasien.
b.Diagnosis kerja/diagnosis masuk yang dibuat oleh dokter UGD/DPJP
c.Kondisi terakhir (tanda vital dan kesadaran)
d.Riwayat alergi pasien
e.Rencana / instruksi tindakan penunjang yang diberikan oleh DPJP pasien.
8. Petugas yang menerima pasien mencatat semua informasi yang diberikan
9. Petugas yang menerima pasien melakukan readback informasi yang dicatat tersebut
dan mengkonfirmasikannya
BAB IV

DOKUMENTASI

1. Formulir serah terima pasien.


2. SPO serah terima pasien antar shifT
3. SPO serah terima pasien antar unit perawatan
4. SPO Serah Terima Pasien antara unit perawatan dengan Unit Pemeriksaan Diagnostik
(radiologi).

Anda mungkin juga menyukai