I. DASAR HUKUM
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya sudah dua kali mengalami perubahan yaitu :
- Kep Menpan Nomor 26 tahun 1989
- Kep Menpan Nomor 84 tahun 1993
- KepMenegpan dan RB nomor 16 tahun 2009
Berdasarkan PP Nomor 16 tahun 1994 tentang jabatan fungsional PNS menyatakan bahwa pejabat fungsional dapat
naik jabatan dan pangkat apabila memenuhi sejumlah angka kredit yang dipersyaratkan disamping persyaratan lain
sesuai dengan ketentuan.
Pasal 1 angka 7 PermenPan dan RB Nomor 16 tahun 2009, Angka kredit adalah” Satuan nilai dari tiap butir
kegiatan yang harus dicapai oleh guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya”
Angka kredit merupakan refresentasi prestasi kerja yang berkaitan dengan tugasnya. Dengan demikian guru yang
berprestasi dapat lebih cepat naik jabatan/pangkat.
Pasal 21 PermenPan dan RB nomor 16 tahun 2009 menyatakan bahwa:
1. Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit guru wajib mencatat dan mengiventarisasikan
seluruh kegiatan yang dilakukan
2. Penilaian dan penetapan angka kredir terhadap guru dilakukan paling kurang 1(satu) kali dalam setahun
3. Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat guru yang dipertimbangkan untuk naik
pangkat dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun, yaitu 3 bulan sebelum periode kenaikan
pangkat PNS.
Pada pasal 23 PermenPan dan RB Nomor 16 tahun 2009 menyatakan bahwa :
1. Tim Penilai jabatan fungsional guru terdiri dari unsur teknis dan pejabat fungsional guru
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=183:mekanisme&catid=42:widyaiswara&Itemid=206
2. Susunan keanggotaan Tim Penilai terdiri dari :
a. Seorang ketua merangkap anggota unsur teknis
b. Seorang wakil ketua merangkap anggota
c. Seorang sekretaris merangkap anggota dan unsur kepegawaian
d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota
Pasal 10 ayat (7) Peraturan bersama Mendiknas dan Ka BKN tentang Juklak Jabatan fungsional guru, susunan
anggota Tim Penilai paling sedikit 7 orang. Pasal 10 ayat (8), anggota tim penilai paling kurang dua 2 orang harus
dari guru.
Pasal 23 ayat (24), anggota tim penilai jabatan fungsional guru harus lulus pendidikan dan pelatihan calon TIM
penilai dan mendapat sertifikat dari Menteri Pendidikan Nasional
Unsur Utama ≥ 90 %
Penunjang ≤ 10 %
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=183:mekanisme&catid=42:widyaiswara&Itemid=206
II. PROSEDUR PENGAJUAN DUPAK
1. Kepala sekolah dibantu wakil Kepala sekolah mencamtumkan perkiraan angka kredit guru pada
format DUPAK sesuai dengan bukti-bukti fisik penilaian kinerja guru dan bukti-bukti fisik lainnya
2. Pencantuman perkiraan angka kredit setiap butir dilakukan secara berurutan
3. Kepala sekolah meneliti ulang kebenaran isinya dan kemudian menandatangani formulir serta
dilengkapi bukti-bukti.
Kelengkapan yang diperlukan :
a. DUPAK dan Surat Pernyataan melakukan proses pembelajaran/pembimbingan
b. Surat pernyataan telah melakukan unsur penunjang
c. Bukti fisik pelaksanaan unsure utama dan penunjang
d. Program tahunan dan RPP
e. SK pangkat/jabatan terakhir
f. PAK terakhir
g. DP3 1 tahun terakhir
Pasca restrukturisasi organisasi Kemendikbud, maka kedudukan Tim penilai Pusat sesuai fungsi berada pada
1.Ditjen PAUDNI untuk guru RA/TK formal TK-LB
2.Ditjen Dikdas untuk guru MI/SD, MTS/SMP/SMPLB
3.Ditjen Dikmen untuk guru SMA/MA, SMK/MAK/SMALB
Kedudukan sekretariat Tim Penilai berada pada unit yang menangani pendidik dan tenaga pendidikan masing-
masing pada Ditjen tersebut.
Bukti fisik hasil prestasi kerja guru yang dapat dinilai dan mendapat angka kredit adalah yang diperoleh pada saat
periode penilaian (setelah kenaikan jabatan terakhir), kecuali bukti fisik pendidikan sekolah dapat diajukan pada
periode penilaian berikutnya, sepanjang belum pernah dinilai pada penilaian sebelumnya.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=183:mekanisme&catid=42:widyaiswara&Itemid=206
Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka usul penilaian dan penetapan angka kredit:
1. Guru: Disamping melaksanakan tugas pokok, juga mendokumentasikan, mengarsipkan semua prestasi
kerja yang telah dilaksanakan dan diperoleh
2. Meminta semua kelengkapan yang diperoleh kepada kepala sekolah, sepanjang dokumen tersebut
merupakan kewenangan kepala sekolah
3. Kepala sekolah; menetapkan pembagian tugas guru dalam melaksanakan PBM, setiapawal tahun
pelajaran
4. Membuat surat pernyataan pelaksanaan PBM atau proses BK, setiap akhir semester
5. Membuat surat pernyataan pelaksanaan penunjang PBM atau bimbingan yang menjadi
kewenangannya
6. Membuat dan menetapkan DUPAK beserta bukti prestasi guru yang bersangkutan kepada pejabat
yang berwenang menetapkan Anka Kredit.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=183:mekanisme&catid=42:widyaiswara&Itemid=206