Anda di halaman 1dari 3

Insiden Pembakaran bendera berlafadz Tauhid

Perihal insiden pembakaran bendera yang bertuliskan lafadz tauhid, yang dilakukan oleh
Banser yakni umt Islam itu sendiri, di Jawa Barat pada tanggal 22 Oktober 2018 hari senin,
menimbulkan reaksi dari Umat Islam lainnya. Reaksi tersebut direspon oleh massa yang
berjumlah sangat besar dan tindakan anarki di berbagai tempat. Di jakarta pada tanggal 26
Oktober 2018, banyaknya massa dari berbagai Kota memenuhi area gedung Menkopolhukam,
yang melakukan aksi bela lafadz tauhid. Tidak hanya di Jakarta, di sidoarjo dan lain
sebagainya.

Nah, dengan adanya konflik mengenai agama dengan hal ini bisa saja dimanfaatkan karena
politik sehingga mementingkan kekuasaan dan tidak terkendali denganbanyaknya massa.
Secara tidak sadar warga Indonesia di uji kedewasaannya, sehingga kita tidak menghakimi atau
dihakimi. Melainkan bagaiamana masalah ini diselesaikan agar perpecahan itu tidak ada,
sehingga akan terciptanya persatuan kembali. Bung Karno dulu pernah mewasiati bahwa “Saya
sadar bahwa saya akan tenggelam.

Namun biarkan saya rela tenggelam, agar rakyat Indonesia dengan demikian tetap bersatu,
tidak terpecah belah.” Dari kalimat tersebut sudah terbukti bahwa apa yang diinginkan dari
seorang pemimpin, Presiden pertama Indonesia yakni persatuan, seperti semboyan kita
“Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”. Dan dalam perintaah Al-Qur’an sangat jelas bahwa
yakni segera untuk mengambil jalan dialog atau musyawarah untuk berdamai (Q.S. Hujarat:
10), dengan proses hukum yang harus ditegakkan.

Pendapat saya bahwa untuk Pemerintah khususnya Kementrian Agama ataupun MUI (Majelis
Ulama Indonesia) segera menindaklanjuti perihal bendera yang dibakar, sehingga perselisihan
sesama Umat Agama Islam segera disudahi sehingga tidak ada pemanfaatan terkait persoalan
ini. Kami ingin Indonesia satu, dan saya harap pihak Keagamaan memberikan pengertian
kepada seluruh Umat Islam, agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.

Maka dari itu, kita sebaiknya Umat Islam tetap menjaga satu kesatuan kita, dengan
membicarakan dan dimusyawarahkan pada titik yang telah disepakati, entah menuju jalur
hukum maupun tidak, segera diselesaikan, agar Indonesia aman dan sejahtera.
SOAL HOTS!!!
1. Setelah membaca teks editorial diatas, apakah ide pokok dari paragraf ke-1 ?
A. Insiden pembakaran Bendera yang berlafadzkan tauhid.
B. Reaksi umat islam terhadap pembakaran bendera.
C. Respon dengan pengiriman massa dalam jumlah yang besar.
D. Pembakaran bendera menyulut kejadian anarki di berbagai tempat
E. Reaksi masyarakat terhadap insiden pembakaran Bendera.
2. Manakah kalimat fakta dibawah ini menurut informasi yang kamu dapatkan dari teks
diatas ?
A. Namun biarkan saya rela tenggelam, agar rakyat Indonesia dengan demikian tetap
bersatu, tidak terpecah belah.
B. Bung Karno dulu pernah mewasiati bahwa “Saya sadar bahwa saya akan
tenggelam
C. Kami ingin Indonesia satu, dan saya harap pihak Keagamaan memberikan pengertian
kepada seluruh Umat Islam, agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.

D. Dari kalimat tersebut sudah terbukti bahwa apa yang diinginkan dari seorang
pemimpin, Presiden pertama Indonesia yakni persatuan, seperti semboyan kita
“Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”.

E. Banyaknya massa dari berbagai Kota memenuhi area gedung Menkopolhukam,


yang melakukan aksi bela lafadz tauhid. Tidak hanya di Jakarta, di sidoarjo dan lain
sebagainya.
3. Bacalah 3 paragraf awal pada teks tersebut. Kemudian tentukanlah kritik redaksi
penulis yang terdapat pada ketiga paragraf tersebut!

A. Maka dari itu, kita sebaiknya Umat Islam tetap menjaga satu kesatuan kita, dengan
membicarakan dan dimusyawarahkan pada titik yang telah disepakati,
B. Reaksi tersebut direspon oleh massa yang berjumlah sangat besar dan tindakan
anarki di berbagai tempat.
C. Pemerintah khususnya Kementrian Agama ataupun MUI (Majelis Ulama
Indonesia) segera menindaklanjuti perihal bendera yang dibakar, sehingga
perselisihan sesama Umat Agama Islam segera disudahi sehingga tidak ada
pemanfaatan terkait persoalan ini.
D. Dengan adanya konflik mengenai agama dengan hal ini bisa saja dimanfaatkan
karena politik sehingga mementingkan kekuasaan dan tidak terkendali
denganbanyaknya massa. Secara tidak sadar warga Indonesia di uji kedewasaannya,
E. saya harap pihak Keagamaan memberikan pengertian kepada seluruh Umat Islam,
agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.

4. Perhatikan kalimat dibawah ini.


Maka dari itu, kita sebaiknya Umat Islam tetap menjaga satu
kesatuan kita, dengan membicarakan dan dimusyawarahkan
pada titik yang telah disepakati. entah menuju jalur hukum
maupun tidak, segera diselesaikan, agar Indonesia aman dan
sejahtera.

Unsur kebahasaan yang ditonjolkan pada kalimat tersebut adalah :


A. Menggunakan unsur adverbia.
B. Menggunakan verba mental.
C. Menggunakan konjungsi korelatif.
D. Menggunakan verba material.
E. Menggunakan verba relasional.
5 Perhatikan kalimat dibawah ini.

Kami ingin Indonesia satu, dan saya harap pihak Keagamaan


memberikan pengertian kepada seluruh Umat Islam, agar
terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.

Kalimat yang mempunyai pola sama dengan kalimat diatas adalah.


A. Rena adalah anak pertama dari delapan bersaudara. Dia sangat suka menolong
sesama manusia dan sangat mencintai hewan.
B. Alya yasmin adalah cinta sejati Luthfi sedari kecil. Namun, seringkali ia menolak
pemberian dari sang pujaan hati. Tetapi, luthfi tetap semangat dalam mengejar
cintanya itu.
C. Audrey suka belajar. Ia belajar hingga larut malam. Seringkali ayahnya
mengingatkan agar tidak belajar hingga larut malam.
D. Helsa bersemangat hari ini ia mendapat hadiah doorprize dari sekolah
E. Mereka berharap makmur sentosa, dan pembangunan difokuskan pada
Pengembangan Mutu Pendidikan kepada seluruh pelajar agar kualitas SDM dapat
ditingkatkan.

AHMAD QAEDI LUTHFI –M IZZATITO RAHMAN


XII MIPA 7

Anda mungkin juga menyukai