Anda di halaman 1dari 4

Salah satu kelebihan AirAsia adalah biaya penerbangan yang murah.

Bahkan,
AirAsia adalah maskapai dengan tarif rendah terbaik di dunia versi Skytrax tahun 2019.
Alasan pertama mengapa AirAsia dapat melayani penerbangan dengan biaya murah
adalah janji maskapai ini sendiri "Kini Semua Orang Bisa Terbang".
Dikutip dari laman resminya, kunci tarif rendah AirAsia ada 2. Pertama, lebih
banyak di udara daripada di darat. Hal ini membuat keuntungan akan lebih banyak
didapat. Kedua, menggunakan model pengangkut berbiaya rendah seperti
penghematan biaya operasional dengan check-inmandiri serta inovasi penghematan
biaya lain seperti menggunakan airbus yang lebih hemat konsumsi bahan bakar.

INTERNAL AUDIT
Persaingan dalam dunia penerbangan saat ini sangat berkembang pesat. Untuk
bertahan, diperlukan langkah-langkah yang inovatif agar dapat bertahan dan
berkembang di tengah persaingan bisnis penerbangan. AirAsia memiliki beberapa
keunggulan dari internal perusahaan sehingga sampai saat ini mampu bertahan:
a. Cost Leadership. Maskapai penerbangan yang merupakan jasa transportasi
udara yang dikenal dulu oleh masyarakat dengan jasa transportasi yang bisa
dibilang mewah dan hanya bisa dinikmati kalangan atas saja, menjadi celah
untuk dijadikan keunggulan Air Asia, menjadikan maskapai jasa transportasi
udara menjadi hal biasa dan terjangkau sehingga semua kalangan mampu untuk
menggunakan jasa tersebut.
b. Promo Yang Konsisten. Keunggulan berikutnya yang dimiliki AirAsia adalah
harga promo tiket yang selalu konsisten, namun masih tetap ada biaya untuk
reservasi dari website. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menjadi masalah
dikarenakan masih tergolong murah. Harga yang murah inilah yang menjadikan
AirAsia dapat bersaing kompetitif dengan penerbangan lainnya.
c. Self Check-In. Keunggulan berikutnya yang dimiliki oleh AirAsia adalah self check-
in. Hal ini menjadi kemudahan bagi penumpang yang tidak membawa barang
bawaan terlalu banyak. Sehingga tidak perlu lagi untuk antri untuk check-in
masuk ke ruang tunggu.
d. Perkembangan Teknologi. Kemajuan teknologi yang saat ini terjadi membuat
manajemen memberikan fasilitas kepada konsumen untuk dapat langsung
memesan makanan via online. Sehingga saat penerbangan tiba, tidak lagi
membuang waktu dalam memilih menu dan kuantitas makanan yang disediakan
sesuai dengan jumlah konsumen yang memesan.
e. Pemanfaatan Pesawat dan Operasi yang Efisien. Dibandingkan dengan
maskapai lain, penggunaan pesawat dan staf AirAsia lebih efisien. Efisiensi dan
pemanfaatan (tinggi) seperti itu berarti bahwa biaya overhead dan tetap yang
terkait dengan pesawat terbang lebih rendah pada basis per penerbangan.
Misalnya, konfigurasi tempat duduk untuk pesawat Boeing 737-300 AirAsia
dimaksimalkan, memiliki 16 kursi lebih banyak daripada konfigurasi standar yang
diadopsi oleh pesaing layanan penuh.
Selain itu, pesawat AirAsia (mis. Layanan point-to-point membuat
penerbangan tidak lebih dari 4 jam, meminimalkan waktu penyelesaian), dan
karyawan (mis. Didorong untuk melakukan berbagai peran), digunakan lebih
efektif dan intensif daripada pesaing. Sebagai contoh, layanan point-to-point
(pada tahun 2004) memungkinkan AirAsia untuk mengoperasikan pesawatnya
rata-rata sekitar 13 jam / hari. Itu 2,5 jam lebih efisien daripada maskapai
penerbangan layanan penuh, yang hanya berhasil menggunakan pesawat
mereka rata-rata 10,5 jam / hari. Selain itu, waktu penyelesaian rata-rata untuk
pesawat AirAsia lebih rendah (mis. 25 menit), dibandingkan dengan maskapai
penerbangan layanan penuh (mis. 45-120 menit).
f. Biaya Tetap Rendah. AirAsia mencapai biaya tetap rendah melalui negosiasi
yang berhasil untuk tarif sewa rendah untuk pesawatnya, tarif rendah untuk
kontrak perawatan jangka panjang, dan biaya bandara rendah. Hal ini
memungkinkan AirAsia untuk mengurangi biaya overhead dan investasi
peralatan secara substansial tanpa adanya layanan tambahan.
Sebagai hasil dari negosiasi yang sukses, biaya sewa kontraktual AirAsia
per pesawat menurun lebih dari 60% dari tahun 2001 hingga 2004. Biaya kontrak
perawatan pesawat juga dilaporkan jauh lebih rendah daripada maskapai lain,
memberi AirAsia keunggulan kompetitif, yang semakin diperparah oleh armada
mudanya. Selain itu, standar keselamatan dan pemeliharaan yang tinggi dari
maskapai ini memungkinkan AirAsia untuk mendapatkan harga yang sesuai
dengan kebijakan asuransinya.

EKSTERNAL AUDIT
Untuk tetap bertahan ditengah bisnis dunia penerbangan yang low-cost, banyak
tantangan yang harus dihadapi, antara lain:
a. Biaya Distribusi Rendah. Dengan memanfaatkan teknologi informasi (yaitu
menjadi maskapai penerbangan pertama di Asia Tenggara yang menggunakan e-
ticketing, mem-bypass agen perjalanan tradisional), AirAsia mencapai biaya
distribusi yang rendah dengan menghilangkan kebutuhan akan sistem
pemesanan / reservasi yang besar dan mahal, dan komisi agen. Ini menghemat
biaya penerbitan tiket fisik (yaitu diperkirakan US $ 10 per tiket).
b. Jenis Pesawat Tunggal. Mengoperasikan satu jenis pesawat memungkinkan
AirAsia memiliki penghematan biaya yang besar: perawatan disederhanakan
(mis. Dibuat lebih murah), inventaris suku cadang diminimalkan, kebutuhan
infrastruktur dan peralatan berkurang, kebutuhan staf dan pelatihan diturunkan
(yaitu mudah untuk pengiriman pilot), dan ketentuan pembelian yang lebih baik
dapat dinegosiasikan.
Misalnya, pembelian besar A-320 akan menjadikan AirAsia salah satu dari
sedikit maskapai berbiaya rendah yang mengoperasikan pesawat ini. Dengan
penghitungan bahan bakar hampir 50% dari total biaya operasi untuk maskapai
ini, A-320 akan memberikan penghematan biaya penting dari penggunaan bahan
bakar yang lebih rendah sekitar 12%; meningkatkan profitabilitas maskapai.

c. Kelas Tunggal, Layanan Tanpa Embel-embel. Seperti kebanyakan maskapai


penerbangan berbiaya rendah, AirAsia mengoperasikan layanan kelas tunggal,
tanpa embel-embel dan dengan harga yang jauh lebih rendah: penumpang tidak
diberi kursi, tidak menerima makanan, hiburan, fasilitas (mis. Bantal atau
kosong), poin program loyalitas, atau akses ke lounge bandara. Pesawat AirAsia
dirancang untuk meminimalkan keausan, waktu dan biaya pembersihan. Ini
mengurangi biaya pembersihan dan pemeliharaan, waktu bongkar muat dan
biaya, dan memungkinkan perputaran lebih cepat antara penerbangan,
meningkatkan efisiensi proses (diferensiasi) dan memiliki biaya yang lebih
rendah (keunggulan biaya).
d. Tambahan Armada. AirAsia Indonesia akan mendatangkan 7 unit pesawat tipe
Airbus A320. Penambahan pesawat ini dilakukan untuk menghubungkan hub
AirAsia yang ada di Indonesia. Saat ini Air Asia mempunyai 6 hub diantaranya di
Medan, Surabaya, Jakarta, Denpasar dan lainnya. Saat ini, AirAsia Indonesia telah
mempunyai 22 pesawat. Dengan tambahan 7 pesawat hingga akhir tahun, maka
AirAsia Indonesia akan memiliki 29 pesawat. Hal ini diharapkan, AirAsia lebih bisa
menjangkau banyak daerah di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai