2. Mengapa ke-4 prinsip dasar tersebut wajib diaplikasikan oleh seorang dokter ?
Karena pada dasarnya keempat prinsip tersebut saling berkaitan. Tanpa adanya niat untuk
melakukan perbuatan baik pada pasien, seorang dokter bisa saja melanggar prinsip otonomi
dan justru mementingkan keuntungannya sendiri, yang mana hal itu akan merugikan
pasien, dan mengabaikan suatu prinsip keadilan. Maksudnya dengan kata lain, melanggar
satu prinsip saja akan mengantarkan kita atau seorang dokter untuk melanggar keempat
prinsip yang ada. Jadi, dari semua keempat prinsip tersebut harus di terapkan secara
bersamaan, namun dalam kondisi tertentu satu prinsip saja menjadi lebih penting untuk
diterapkan dibandingkan dengan prinsip yang lain.
3. Apa itu informed consent dan apa tujuannya ?
Informed Consent adalah persetujuan individu terhadap pelaksanaan suatu tindakan,
seperti operasi atau prosedur diagnostik invasive, berdasarkan pemberitahuan lengkap
tentang resiko, manfaat, alternatif, dan akibat penolakan. Informed Consent merupakan
kewajiban hukum bagi penyelenggara pelayanan kesehatan untuk memberikan informasi
dalam istilah yang dimengerti oleh pasien sehingga pasien dapat membuat pilihan.
Tujuan Informed Consent adalah (1). Melindungi pengguna jasa tindakan medis (pasien)
secara hukum dari segala tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuannya, maupun
tindakan pelaksana jasa tindakan medis yang sewenang-wenang, tindakan malpraktek yang
bertentangan dengan hak asasi pasien dan standaar profesi medis, serta penyalahgunaan
alat canggih yang memerlukan biaya tinggi yang sebenarnya tidak perlu dan tidak ada alas
an medisnya. (2). Memberikan perlindungan hukum terhadap pelaksana tindakan medis
dari tuntutan-tuntutan pihak pasien yang tidak wajar, serta akibat tindakan medis yang tak
terduga dan bersifat negatif.
Referensi : (http://eprints.undip.ac.id/18836/1/RATIH_KUSUMA_WARDHANI.pdf, diakses
pada tanggal 7 September 2014.)
4. Apa dampak bagi dokter ahli forensic tersebut jika tidak melakukan informed consent terlebih
dahulu ?
Menurut saya, dampak yang akan didapatkan seorang dokter apabila tidak melakukan
informed consent terlebih dahulu yaitu dokter tersebut bisa dituntut karena sudah
melakukan pelanggaran pada kode etik, lalu dokter tersebut akan mendapatkan sanksi.
4. Bagian Pemberitaan, merupakan hasil pemeriksaan dokter terhadap apa yang dilihat dan
ditemukan pada barang bukti.
5. Bagian Kesimpulan, merupakan kesimpulan dokter atas analisa yang dilakukan terhadap
hasil pemeriksaan barang bukti.
6. Bagian Penutup, merupakan pernyataan dari dokter bahwa visum et repertum ini dibuat
atas dasar sumpah dan janji pada waktu menerima jabatan.
7. Di sebelah kanan bawah diberikan Nama dan Tanda Tangan serta Cap dinas dokter
pemeriksa.
Dari bagian visum et repertum sebagaimana tersebut diatas, keterangan yang merupakan
pengganti barang bukti yaitu pada Bagian Pemberitaan. Sedangkan pada Bagian Kesimpulan
dapat dikatakan merupakan pendapat subyektif dari dokter pemeriksa.
Referensi: http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8637-bentuk-umum-visum-et-
repertum.html, diakses pada tanggal 7 September2014.
Nomor :
Perihal : Hasil pemeriksaan luar atas korban bernama Wahyu Hidayat bin Memed Ruslan
--------------
PRO JUSTITIA
Yang bertanda tangan dibawah ini, Dr. Asep Hermana, menerangkan bahwa atas
permintaan tertulis dari Kepolisian Sektor Kota Cisayong tanggal …………. tahun dua ribu
tujuh, No. Polisi : ………………… yang ditandangani oleh Semiyono, AKP. NRP : 64110105,
maka pada Hari Kamis tanggal sebelas Bulan Oktober tahun dua ribu tujuh mulai pukul kosong
satu lewat limabelas menit Waktu Indonesia Bagian Barat di UPTD Puskesmas Kecamatan
Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, telah melakukan pemeriksaan luar yang menurut surat
tersebut : -----------------------------------------------------
HASIL PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
1. Korban datang dalam keadaan sadar dengan keadaan umum baik -----------------------------------
---
2. Pada tubuh korban ditemukan :
a. Luka memar pada kepala di atas telinga kanan dengan ukuran 3 x 3 cm dan sekitar bola mata
kiri terdapat pembekuan darah atau kebiru-biruan -----------------
b. Luka lecet pada bawah bibir sebelah kanan disertai pembekuan darah dengan ukuran 0,5 x 0,5
cm.
c. Pada korban tidak dilakukan pemeriksaan penunjang / laboratorium -------------------------------
d. Terhadap luka korban tidak perlu dilakukan penjahitan --------------------------------------------
e. Korban dipulangkan dalam keadaan baik dengan pengobatan : ------------------------------------
- Amoksisilin 3 x 500 mg (10 tablet) ----------------------------------------------------------
- Paracetamol 2 x 500 mg (10 tablet) ----------------------------------------------------------
- Vitamin B. Kompleks 2 x 1 tab (10 tablet) ---------------------------------------------------
- Dexamethason 2 x 1 tab ( 10 tablet ) ---------------------------------------------------------
KESIMPULAN
Telah Diperiksa seorang laki-laki berumur dua puluh dua tahun. Pada pemeriksan
ditemukan luka memar dan luka lecet pada wajah korban akibat kekerasan benda tumpul
dan mengakibatkan halangan ringan pada korban untuk melakukan pekerjaan sehari-
hari. -----------
Demikian sudah Saya uraikan sejujur-jujurnya dengan menggunakan keilmuan yang sebaik-
baiknya mengingat sumpah sesuai KUHP. -----------------------------------------------------------------
---------
Referensi : (http://sederhanabahasa.blogspot.com/2014/02/conotoh-surat-visum-et-repertum-
ver.html diaskes pada tanggal 22 february 2014)