Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( CAIRAN )

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Anak


Dosen Pengampu: Ns. Susilowati,M.Kep

Oleh:
Ayu Kristina NIM.17037141023
Devi Lestiana NIM.17037140998
Eka Aisyah Budiartini NIM.17037141011
Khumairoh NIM.17037140980
Ikram Hermawan NIM.17037141035
Putri Intan Kumalasari NIM.17037141029

PROGRAM STUDI D111 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjat kan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat serta karunia–nya semata, sehingga tugas mata kuliah ini dapat terselesaikan
dengan baik . Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak
dengan baik. Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak
yang menjadi salah satu mata kuliah wajib di program studi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso.
Mata kuliah Keperawatan Anak merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang
bagaimana memberikan asuhan keperawatan tentang Anak di dunia keperawatn penulis
yakin adanya bantuan dari semua pihak , maka tugas ini tidak akan dapat selesai dengan
baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Yuana Dwi Agustin, SKM, M.kes sebagai Ketua Progaram Studi DIII
Keperawatan Universitas Bondowoso;

2. Ibu Ns. Susilowati,.M.Kep sebagai dosen pengampu mata kuliah Keperawatan


Anak

3. Semua pihak yang telah membantu pengerjaan makalah ini.

Semoga sumbangsih yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan dari
Allah SWT, dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk bahan perbaikan penulis makalah ini.

Bondowoso, 19 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………………….……….I
Kata Pengantar…………………………………………………..………...ii
Daftar Isi………………………………………………………….………...iii
Satuan Acara Penyuluhan…………………………………………..……….4
Materi Satuan Acara Penyuluhan……………………………......………….7
Evaluasi………………………………………………………………….….14
Daftar Pustaka………………………………………………...………..….17

iii
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Membuat Larutan Oralit


Sub Pokok Bahasan : Mengatasi Diare dengan Membuat Larutan Oralit
Sasaran : Masyarakat
Tempat : Balai Masyarakat
Waktu : Rabu, 29 Maret 2017
Pukul 09.00 s/d 09.30 Wib

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mampu memahami
tentang diare dan cara penanggulangan diare dengan cara membuat larutan oralit
atau LGG

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta dapat
:
1. Memahami pengertian dari Diare
2. Mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Diare
3. Mengetahui tanda dan gejala timbulnya Diare
4. Mengetahui cara mencegah agar tidak terjadi Diare
5. Mengetahui penanganan Diare
6. Mendemonstarasi cara pembuatan Larutan Gula Garam atau oralit

C. Materi
1. Pengertian dari Diare
2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Diare
3. Tanda dan gejala timbulnya Diare
4. Cara mencegah agar tidak terjadi Diare
5. Penanganan Diare
6. Cara pembuatan Larutan Gula Garam atau oralit

4
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Leaflet

F. Proses Kegiatan Penyuluhan


Waktu Kegoatan
NO Tahap
(menit) Penyuluh Sasaran
1 Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menyimak
c. Menjelaskan tujuan c. Mendengarkan
yang akan
disampaikan
d. Apersepsi masyarakat
2 Inti 15 menit a. Menjelaskan : 1. Menyimak materi
1. Pengertian dari yang disampaikan
Diare 2. Mengajukan
2. Faktor apa saja pertanyaan
yang dapat 3. Mendengarkan
menyebabkan penyuluh
terjadinya Diare 4. Menjawab pertanyaan
3. Tanda dan gejala 5. Respon peserta baik,
timbulnya Diare tetap memperhatikan
4. Cara mencegah respon selama
agar tidak terjadi penyuluhan
Diare
5. Penanganan Diare
6. Cara pembuatan

5
larutan gula garam
atau oralit
b. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
3 Penutup 10 menit 1. Menyimpulkan 1. Bertanya
2. Evaluasi 2. Menyimak
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab salam

G. Sumber Bacaan
1. dewiperawat.blogspot.co.id/2013/09/satuan-acarapenyuluhan.html
2. faizun31.blogspot.co.id/2013/07/sap-satuan-acara-penyulha.html
3. wartamedika.com/cara-membuat-oralit

H. Evaluasi
1. Cara : Tes Lisan
2. Bentuk : Tes lisan
3. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
4. Pertanyaan :

1) Jelaskan pengertian Diare?


2) Sebutkan dua dari penyebab, tanda dan gejala Diare!
3) Sebutkan pencegahan Diare!
4) Sebutkan cara mencegah agar tidak terjadi Diare!
5) Sebutkan penanganan Diare!
6) Jelaskan cara pembuatan larutan gula garam atau oralit

6
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK

A. PENGERTIAN DIARE
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya
defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai
dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.Secara klinik
dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare
persisten.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan
tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau
lebih dalam sehari
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang berbentuk
cair atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada feses
lebih banyak daripada biasanya (Daldiyono, 1990).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan
biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut.
Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan
dehidrasi. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat
membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
nyeri kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus,
penyakit diare perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan
dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik
seperti bibir terasa kering, kulit menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung,
serta menyebabkan syok.Untuk mencegah dehidrasi dengan meminum larutan
oralit.Karena itu, penderita diare harus banyak minum air dan diberi obat anti diare.

7
B. FAKTOR PENYEBAB DIARE
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut :
1) Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.
2) Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis)
Adeno-virus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain.
3) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides);
protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas
hominis); jamur (Candida albicans).
b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti:
otitis media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia,
ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan
anak berumur di bawah 2 tahun.
 Keterangan:

Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di


usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus
besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari
dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi
sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang
menyebabkan tinja berair pada diare.
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa); monosakarida (intolerasni glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada
bayi dan anak yang terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).

8
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein

3. Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak
yang lebih besar).

Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari
racun bakteria, juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat
tinggal.Lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri
(E.coli), virus dan parasit (jamur, cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut
berperan dalam membantu penyebaran kuman penyakit diare.

Diare juga bisa muncul akibat tangan kotor dan dapat pula karena tertular
dari binatang peliharaan, dan kontak langsung dengan feses atau marterial yang
menyebabkan diare. Namun demikian, disamping beberapa faktor yang menjadi
penyebab diare diatas, sebenarnya ada beberapa hal lagi yang menjadi faktor
utama dari terjadinya diare, yaitu:

1. Gizi yang buruk. Keadaan ini melemahkan kondisi tubuh penderita sehingga
timbulnya diare akibat penyakit lain menjadi sering dan semakin parah.
2. Ketidakmampuan alat pencernaan seorang bayi untuk memproses susu dapat
menyebabkan ia mengalami diare.

9
3. Seorang bayi yang tidak mampu mencerna makanan yang baru dan belum
dikenali.
4. Akibat alergi pada makanan tertentu.
5. Penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak dapat diterima oleh jaringan
tubuh akan menyebabkan penyakit sampingan berupa diare.
6. Infeksi dalam perut yang disebabkan virus, cacing, atau bakteri
7. Terlalu banyak makan buah mentah atau makanan berlemak
8. Keracunan makanan

 Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:


1. Tidak memadainya penyediaan air bersih
2. Air tercemar oleh tinja
3. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
4. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
5. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
6. Penghentian ASI yang terlalu dini

C. TANDA DAN GEJALA DIARE


1. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi
tinja cair atau encer (Vade, 2003: 34).
2. Muntah (Vade, 2003: 34).
3. Demam (Vade, 2003: 34).
4. Nyeri abdomen(Vade, 2003: 34).
5. Badan terasa lemah.
6. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
7. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
8. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
9. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta
penurunan berat badan.

10
10. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
11. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

D. PENCEGAHAN DIARE
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar,
sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
3. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.
4. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
5. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air
mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi.
6. Menjaga kebersihan diri.
7. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang
baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup
agar makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain),
membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.

E. PENANGANAN DIARE
1. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit.
Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi
sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat
mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
2. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus
supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian
zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
3. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak
tidak kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susuformula yang

11
mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL,
Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya.
4. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang
air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum
sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic
selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
5. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara
menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat
(bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa
sayur) dan rendah lemak.
6. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat
menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan
yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).
F. DEMONSTRASI
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobati diare.

12
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok
3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :

Umur Setiap Mencret Jumlah oralit yang disediakan di rumah


< 1 tahun ¹/₂ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5 – 12 tahun 1 ¹/₂ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)

Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.

13
EVALUASI
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat

1. Apakah pengertian dari Diare?


2. Sebutkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Diare?
3. Sebutkan tanda dan gejala timbulnya Diare?
4. Sebutkan pencegahan Diare!
5. Sebutkan apa saja penanganan yang dapat kita lakukan ketika kita Diare?
6. Bagaimana demonstarasi pembuatan Larutan Gula Garam atau oralit?
Jawaban :
1. Pengertian Diare
Diare adalah (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali
sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau
tanpa darah.
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan
bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam
sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang
berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan
air pada feses lebih banyak daripada biasanya
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari
dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang
perut.

2. Faktor Penyebab Diare


a. Faktor infeksi
1) Infeksi enteral (infeksi bakteri, virus dan parasite)
2) Infeksi parenteral (otitis media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya)
b. Faktor malabsorbsi (malabsorbsi karbohidrat, protein dan lemak)

14
c. Faktor makanan (makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan)
d. Faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
e. Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal (lingkungan yang kumuh dan
kotor)

3. Tanda dan Gejala Diare


1) BAB encer lebih dari 3x
2) Muntah
3) Demam
4) Nyeri perut
5) Badan terasa lemah
6) Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang
7) Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
8) Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet
9) Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta
penurunan berat badan
10) Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun,
denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran
menurun
11) Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

4. Pencegahan Diare
1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
2) Meminum air minum yang telah diolah
3) Membuang air besar dan air kecil di jamban
4) Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak
5) Mencuci botol susu dan tempat makan anak
6) Menjaga kebersihan diri
7) Menjaga kebersihan lingkungan

15
5. Demonstrasi pembuatan larutan gula garam dan oralit
1) Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2) Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobai diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok

16
DAFTAR PUSTAKA

Harianto,2010, Penyuluhan Pengobatan Oralit Untuk Menanggulangi Diare di


Masyarakat, Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol 1
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif , dan R&D),
Alfabeta , Bandung
Widjaja, M.C, 2009, Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita, Kawan Pustaka ,
Jakarta
WHO, 2008, The Treatment of Dhiarrhoea, Gevana

17

Anda mungkin juga menyukai