KTI BAB1-5 Muh Taufiq R Aji v2.1 Rev Again
KTI BAB1-5 Muh Taufiq R Aji v2.1 Rev Again
Oleh :
Muhammad Taufiq Rustam Aji
30101307013
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Studi Observasional Pasien Penyakit Dalam di RSI Sultan Agung Semarang
Dr.dr. H. Imam Djamaluddin M, M.Kes (Epid). dr. Meidona Nurul Mila, MCE
SURAT PERNYATAAN
tindakan plagiasi atau mengambil alih seluruh atau sebagian besar skripsi orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya. Jika saya terbukti melakukan tindakan plagiasi, saya bersedia
PRAKATA
Observasi Pasien Penyakit Dalam di RSI Sultan Agung Semarang” dalam rangka
SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa menegakkan
sunahnya.
telah membantu tersusunnya skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis haturkan
kepada:
1. Dr. dr. H. Setyo Trisnadi, S.H., Sp.KF. selaku Dekan Fakultas Kedokteran
5. dr. Meidona Nurul Mila, MCE selaku dosen penguji kedua, yang telah
6. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Alm. H. Mansyur dan Ibunda Hj. Suyati,
kakak saya Tri Suharsi, S.Pd yang senantiasa telah memberikan doa,
7. Keluarga Besar Eyang Kariyo Dikromo dan Ahmad Subari serta yang
angkatan 2013 “Cardio” dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
per satu yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan semangat dalam
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena
itu penulis sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
vii
Besar harapan skripsi inidapat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi salah satu
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iii
PRAKATA .............................................................................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
INTISARI............................................................................................................. xiv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULIAN .................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.3.1. Tujuan Umum ................................................................................... 3
1.3.2. Tujuan Khusus .................................................................................. 4
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
1.4.1. Manfaat Teoritis ................................................................................ 4
1.4.2. Manfaat Praktis ................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 5
2.1. Kadar Glukosa Darah ............................................................................... 5
2.1.1. Pengertian Glukosa Darah................................................................. 5
2.1.2. Kadar Glukosa Darah ........................................................................ 5
2.1.3. Metode Pengukuran Kadar Glukosa Darah....................................... 8
2.1.4. Sampel Pemeriksaan ......................................................................... 8
2.1.5. Metode pemeriksaan ......................................................................... 9
2.1.6. Diabetes Mellitus ............................................................................ 12
2.2. Mean Arterial Pressure .......................................................................... 22
2.2.1. Definisi ............................................................................................ 22
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 2 Hasil analisis normalitas sebaran data nilai KGD dan MAP ............... 46
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Hasil analisis deskriptif umur, nilai KGD dan MAP ......................... 57
Lampiran 3 Hasil analisis normalitas sebaran data nilai KGD dan MAP ............. 59
INTISARI
Kadar glukosa darah (KGD) adalah istilah yang mengacu kepada kadar
glukosa dalam darah yang konsentrasinya diatur ketat oleh tubuh. Mean arterial
pressure (MAP) adalah tekanan arteri rata-rata selama satu siklus denyutan jantung
yang didapatkan dari pengukuran tekanan darah systole dan tekanan darah diastole.
Dengan semakin kental zat cair yang melewati pembuluh, karena daya adhesi kecil
maka semakinn besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai
konsekwensinya, diperoleh tahanan semakin besar. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui tentang hubungan kadar glukosa darah dan mean arterial Pressure pada
pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional yang diuji menggunakan uji korelasi pearson
dikarenakan data berdistribusi normal. Jumlah sempel sebanyak 55 pasien dengan
usia ≥ 35 tahun di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Juli 2018-
Juli 2019.
Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan antara kadar glukosa
darah dan mean arterial pressure (p=0,000) Nilai korelasi Pearson sebesar 0,730
menunjukkan hubungan positif dengan tingkat keeratan hubungan tergolong kuat
(r = 0,600 – 0,799). Hubungan positif artinya peningkatan KGD menyebabkan
tingginya MAP, atau penurunan KGD berkontribusi terhadap penurunan MAP.
Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat ada hubungan antara KGD darah
dan MAP di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Juli 2018-Juli
2019.
PENDAHULIAN
dalam darah yang konsentrasinya diatur ketat oleh tubuh. Glukosa yang
dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel- sel tubuh.
mmol/L/hari (70-150 mg/dl), kadar ini meningkat setelah makan dan biasanya
tekanan arteri rata-rata selama satu siklus denyutan jantung yang didapatkan
dari pengukuran tekanan darah systole dan tekanan darah diastole (Potter dan
mellitus (DM) dengan hipertensi (Silih, 2012). Akan tetapi belum ada yang
dari total 108 subjek penelitian. Dari 54 subjek yang tidak menderita DM,
1
2
didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen.
Jadi, ada 0,1 persen yang minum obat sendiri (RISKESDA, 2013). Menurut
Dinkes Kota Semarang (2018), pada tahun 2018 tercatat sebanyak 161.283
kasus hipertensi, 4183 kasus diabetes tergantung insulin, dan 47248 kasus
satu penyebab utama penyakit ginjal dan kebutaan pada usia di bawah 65
tahun, dan juga amputasi. Selain itu, diabetes juga menjadi penyebab
kematian. Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup
sebesar 5-10 tahun. Usia harapan hidup penderita DM tipe 2 yang mengidap
1,7 kali lebih besar dibandingkan dengan subjek yang tidak menderita DM.
3
Berdasarkan penelitian Fitrah (2017) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
hipertensi sistolik pada pasien diabetes mellitus tipe 2, dan juga tidak terdapat
kadar gula darah dengan hipertensi pada penderita diabetes tipe 2. Perbedaan
dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini meneliti kadar gula darah
peneltian tentang hubungan kadar glukosa darah dan mean arterial Pressure
mean arterial Pressure pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam
Sultan Agung.
4
Sultan Agung.
dengan MAP.
MAP
MAP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mayes,2016).
Kadar glukosa darah yang normal pada pagi hari setelah malam
darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan
5
6
2015):
yaitu:
diproduksi.
glukosa darah puasa yaitu 6.1 mmol/L atau 110 mg/dL. IFG
dalam darah
2.1.4.1.Jenis sampel
lebih tinggi dari pada serum, sedangkan serum memiliki kadar air
9
glukosa darah :
10
2014).
2.1.5.4.Glukosa oksidase/peroksidae
2.1.5.5.Gluc – DH
Gluconolactone+NADH+H+
2.1.5.6.GOD – PAP
2014).
12
GOD
2014).
2.1.6.1.Definisi
( WHO, 2016 ).
2.1.6.2.Epidemiologi
tahun 1980 dan 2014, meningkat dari 108 juta menjadi 422 juta
2.1.6.3.Patofisiologi
(Schteingart, 2016).
atau tenaga. Jika insulin tidak ada atau berjumlah sedikit, maka
15
glukosa tidak akan masuk ke dalam sel dan akan terus berada
(Vitahealth, 2016).
16
2.1.6.4.Patogenesis
octet) berikut :
2.1.6.4.2. Liver
2.1.6.4.3. Otot
2.1.6.4.5. Usus
(PERKENI, 2015)..
2.1.6.4.7. Otak
2.1.6.5.Etiologi
2.1.6.6.Diagnosis
Association (2010) :
21
sedikitnya 8 jam.
mmol/L).
22
2.2.1. Definisi
tekanan darah systole dan tekanan darah diastole. Niai normal dari
MAP adalah berkisar antara 70-100 mmHg (Potter dan Perry, 2015).
tubuh, bukan tekanan sistolik atau diastolik arteri atau tekanan nadi
23
2011).
pendorong yang optimal, tanpa tekanan ini, otak dan jaringan lainnya
antara tekanan sistole dan diastole. Besar nilai pada orang dewasa
sekitar 90 mmHg yang sedikit lebih kecil dari rata-rata tekanan sistol
Keterangan:
D : Diastol
S : Sistol.
ketika darah dipompakan dari ventrikel kiri, batas normal dari tekanan
pada saat relaksasi, batas normal dari tekanan diastol adalah 60-80
Tidak ada ukuran pasti mengenai nilai MAP normal pada anak-
anak berkisar 70 mmHg, kemudian pada remaja yang lebih tua sekitar
dari pada tekanan diastol, karena itu tekanan nadi meningkat seiring
Q = Av ̅ = ΔV/Δt
aliran zat alir dengan viskositas konstan dalam pipa dan tabung yang
Poiseuille, yaitu:
Keterangan :
tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa. Jadi rumus
volume/detik = tekanan/tahanan
demikian hukum Poiseuille ini hanya bisa berlaku apabila aliran zat
volume darah yang dipompa melalui jantung per menit, yaitu isi
sekuncup (stroke volume, SV) x laju denyut jantung (heart rate, HR).
dengan rumus :
pembuluh.
27
2.2.4.1.Viskositas
besar.
2.2.4.2.Panjang pembuluh
2.2.4.3.Diameter pembuluh
hasil yang konstan pada setiap saat. Meskipun data kondisi yang
lain : usia, jenis kelamin, stress, ras, medikasi, elastisitas arteri, curah
2.2.5.1.Usia
2.2.5.2.Ras
2.2.5.3.Jenis Kelamin
(Novitaningtyas, 2014).
2014).
31
2.2.5.4.Stres
2.2.5.5.Medikasi
2.2.5.6.Kemoreseptor
2.2.5.7.Olahraga
(Muttaqin, 2012).
2.2.5.8.Zat Vasoaktif
plasma dan 45% adalah sel darah. Pada orang sehat volume
kapiler.
berdinding tipis.
serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan
aliran eddy. Ini serupa dengan pusaran air yang sering kita
(Guyton, 2014).
tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa. Jadi rumus
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
=
𝐷𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛
Gabriel, 2015).
39
Tingkat Viskositas
Tahanan Perifer
Usia Zat Vasoaktif
Faktor Natriuretik
Ras
Medikasi
2.6. Hipotesis
pressure di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Juli 2018 –
Juli 2019.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1. Variabel
Skala: ratio
3.2.2.2 MAP
MAP adalah hasil dari 2/3 diastol + 1/3 sistol yang dapat
Skala: Ratio
40
41
3.3.1. Populasi
3.3.1.1.Populasi Target
Agung.
3.3.1.2.Populasi Terjangkau
3.3.2. Sampel
berikut :
n1 n2
Z 2PQ Z P1Q1 P 2Q2 2
P1 P2 2
Keterangan:
Q2 : 1-P2
Q1 : 1-P1
P1 P2
P : proporsi total = 2
Q : 1-P
Nilai Zα= 1,96 dengan taraf kepercayaan 95%, dan untuk power
tes 80% (Zβ= 0,84), dengan effect size 20% dari p1 sebesar 9% maka
Kriteria inklusi
Pasien laki-laki
Kriteria eksklusi
penyakit dalam Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Juli 2018
– Juli 2019
3.5.1. Perencanaan
penelitian.
o Diagnosis penyakit
3.6.1. Tempat
3.6.2. Waktu
bebas dan variabel terikat yang berskala rasio maka di uji menggunakan
Pearson.
45
BAB IV
arterial pressure (MAP) ini telah dilakukan pada pasien rawat inap laki-laki
umur 35-50 tahun di RSI Sultan Agung Semarang periode Juli 2018 – Juli
penelitian ini. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etika
Deskripsi hasil pencatatan nilai KGD dan MAP ditunjukkan pada tabel
berikut:
Kadar glukosa darah pasien dalam penelitian ini berkisar antara 165 –
395 mg/dl dengan nilai median 269 mg/dl dan nilai rerata sebesar 272,02 ±
65,93 mg/dl. Nilai MAP pasien berkisar antara 90,0 – 105,0 mmHg dengan
nilai median 96,7 mmHg dan nilai rerata sebesar 97,56 ± 3,84 mmHg. Rata-
rata umur pasien yang menjadi sampel penelitian ini yaitu 44,60 ± 4,25 tahun.
46
distribusi data KGD dan MAP yang normal (p>0,05) (Tabel 4.2).
Tabel 4. 2 Hasil analisis normalitas sebaran data nilai KGD dan MAP
dianalisis dengan uji korelasi Pearson, dengan hasil ditunjukkan pada tabel
berikut:
Nilai p Nilai r
Uji Pearson 0,000 0,730
darah dan mean arterial pressure, hipotesis penelitian ini diterima. Nilai
4.2. Pembahasan
antara kadar gula darah dengan mean arterial Pressure pada pasien
47
rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai
Semarang dalam penelitian ini berkisar antara 165 – 395 mg/dl dengan
rata-rata 272,02 ± 65,93 mg/dl, dimana semua pasien rawat inap ini
puasa adalah < 100 mg/dl sedangkan untuk glukosa plasma 2 jam <
diabetes (kadar glukosa darah setelah 8 jam puasa > 126 mg/dl). Nilai
glukosa darah dan tekanan darah pada lansia diabetes mellitus tipe 2
Alasan lain adalah kadar estrogen pada laki-laki yang lebih rendah
49
bahwa kadar glukosa darah yang sama antara laki-laki dan perempuan
tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa. Jadi rumus
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
= 𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛
𝐷𝑒𝑡𝑖𝑘
perifer semakin besar pula tekanan darah (Sherwood, 2011 & Gabriel,
2015).
dimana data kadar glukosa darah dan tekanan darah yang diperoleh
kadar glukosa darah dan tekanan darah secara berkala perlu dilakukan
data dari rekam medis, tidak meneliti factor lain seperti faktor stress,
BAB V
5.1. Kesimpulan
5.1.1 Terdapat hubungan antara kadar gula darah dengan mean arterial
Pressure pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang.
5.1.2 Rata-rata kadar gula darah pasien di RSI Sultan Agung Semarang adalah
5.1.3 Rata-rata MAP pasien di RSI Sultan Agung Semarang adalah 97,56 ±
3,84 mmHg.
5.1.4 Keeratan hubungan kadar glukosa darah dengan mean arterial pressure
tergolong kuat.
5.2. Saran
meneliti factor factor lain seperti factor stress, aktivitas fisik, medikasi, dan
faktor kemorespetor.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, S., 2014. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Di Bonito, P. Sanguigno, E., Forziato, C., Saitta, F., Iardino, M.R., Capaldo, B.,
2011. Fasting plasma glucose and clustering of cardiometabolic risk
factors in normoglycemic outpatient children and adolescents. Diabetes
Care;34:1412–14.
Dinkes Kota Semarang. 2016. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2016.
Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Dunning, T., 2009. Care of People with Diabetes: A Manual of Nusing Practice
3rd Edition. U.K: Wiley-Blackwell.
53
Fitrah, A., 2017. Hubungan Gula Darah dengan Tekanan Darah pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe-2 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Tahun 2016. Medan (ID) : Universitas Sumatera Utara.
Gabriel, J.F., 2015, Fisika Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Guyton, A. C., Hall, J. E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta : EGC, 1022.
Anthony, L.M., 2016. Histologi Dasar Junqueira Teks dan Atlas.Jakarta: EGC.
Kemenkes RI., 2019. Hari Diabetes Sedunia : Cegah, Cegah, dan Cegah. Jakarta
: Pusdatin Kemenkes RI.
Kozier. 2010., Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta. EGC
Lewis, S.L. Bucter, L., Margaret, M., Heitkemper, R.N., Harding, M.M ., Kwong,
J., Roberts, D., 2011. Medical Surgical Nursing Volume 1. United States
America : Elsevier Mosby.
Lv, Y., Yao, Y., Ye, J., Guo, X., Dou, J., Shen, L., 2018. Association of Blood
Pressure with Fasting Blood Glucose Levels in Northeast China: A
Cross-Sectional Study. Scientific Reports; 8: 7917.
Meyer, M. R., Clegg, D. J., Prossnitz, E. R., Barton, M. 2011. Obesity, insulin
resistance and diabetes: sex diferences and role of oestrogen receptors.
Acta Physiol (Oxf) 203, 259.
Miller, C., 2010. Factors Affecting Blood Pressure and Heart Rate. Available
from: http://www.livestrong.com/article/196479-factors-affecting-
bloodpressure-heart-rate/ [Accessed 5 May 2012].
Mutmainah, I., 2013. Hubungan Kadar Gula Darah dengan Hipertensi pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Derah Karanganyar
[Skirpsi]. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Muttaqin, A., 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Imunologi. Jakarta: Salemba Medika
54
Potter, P.A, Perry, A.G., 2015 Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik.Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari,
dkk. Jakarta : EGC.
Setiyorini, E., Wulandari, N.A., Efuwinta, A., 2018. Hubungan kadar gula darah
dengan tekanan darah pada lansia penderita Diabetes Tipe 2. Jurnal Ners
dan Kebidanan 5, (2): 163-171.
Snell, R. S., 2012. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Dialih bahasakan oleh
Sugarto L. Jakarta:EGC
Sugondo, S., 2009. Obesitas. In: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Simadibrata, M., Setiasti, S., editors. Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3.
5th ed. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia pp 1973.
LAMPIRAN
Cases
Report
N 55 55 55
Lampiran 3 Hasil analisis normalitas sebaran data nilai KGD dan MAP
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Correlations
Descriptive Statistics
Correlations
N 55 55
N 55 55