Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem control berbasis komputer
yang mampu membaca instruksi kode N dan G (Gkode) yang mengatur kerja sistem
peralatan mesinnya adalah mesin CNC. CNC merupakan singkatan dari Computer
Numerically Controlled, yakni sebuah alat mekanik bertenaga mesin yang
digunakan untuk membuat komponen/benda kerja.
Mesin perkakas CNC merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan
berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat
melakukan interpolasi/sisipan yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka).
Parameter sistem operasi/sistem kerja CNC dapat diubah melalui program
perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Adanya mesin CNC berawal
dari berkembangnya system Numerically Controlled (NC) pada akhir tahun 1940an
dan awal tahun 1950-an yang ditemukan oleh John T. Parsons dengan bekerjasama
dengan Perusahaan Servomechanism MIT. Adanya mesin CNC didahului oleh
penemuan mesin NC yang mempunyai ciri parameter sistem pengoperasiannya
tidak dapat diubah. Sistem CNC pada awalnya menggunakan jenis perangkat keras
(hard ware) NC, dankomputer yang digunakan sebagai alat penghitungan
kompensasi dan terkadang sebagai alat untuk mengedit.
Mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan akhir-akhir ini
sehingga mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga manusia
menjadi full otomasi. Berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit
sekalikipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak.
Pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin
perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator mesin
perkakas yang mahir sekalipun penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada
permintaan konsumen untuk membuat komponen berteknologi tinggi dalam jumlah
banyak dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit
dipenuhi bila menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang

1
dipesan lebih rumit, tentu akan semakin sulit diselesaikan dalam waktu singkat.
Penyelesaian produk yang lama secara ekonomis akan meningkatkan biaya
produksinya, harga jual produk akan menjadi semakin mahal, sehingga semakin
sulit bersaing dengan produk import.
Permintaan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi,
berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak,
akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer Numerlcally
Controlled) yaitu mesin yang dapat berkerja melalui pemograman yang dilakukan
dan dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau
semi otomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui komputer yang ada.
Program yang dimaksud merupakan program membuat benda kerja yang
telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut
dieksikusi atau dilaksanakan oleh mesin CNC, program tersebut sebaiknya dicek
berulang-ulang agar program yang telah dibuat benar-benar telah selesai dengan
bentuk seperti yang diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin
CNC. Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor yang terdapat pada mesin
CNC atau melalui plotter yang dipasang pada tempat dudukan pahat/pisau frais.
Setelah program benar-benar telah berjalan seperti yang direncanakan, baru
kemudian dieksekusi oleh mesin CNC, selanjutnya mesin CNC akan
mengerjakannya secara otomatis.
Ditinjau dari pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi
dua, antara lain: (a) mesin CNC Training Unit (TU), yaitu mesin yang digunakan
untuk keperluan pendidikan, pelatihan atau training. (b) mesin CNC Production
Unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk membuat benda
kerja/komponen yang dapat digunakan sebagai mana mestinya. (Wirawan
Sumbodo, 2008).

2
1.2 Tujuan Praktikum
Dalam praktikum menggunakan mesin CNC TU-2A di Laboratorium CNC
Teknik Mesin Universitas Diponegoro memiliki tujuan sebagai berikut:
1.2.1 Tujuan Umum Praktikum
Tujuan umum dari praktikum ini adalah :
1. Untuk mengenalkan mesin CNC dan sifat–sifat dari mesin tersebut.
2. Mengetahui bagian-bagian dari mesin CNC
3. Mengetahui cara pengoperasian mesin CNC
4. Mampu membuat program mesin CNC untuk model geometri suatu
komponen.
5. Melatih praktikan atau mahasiswa untuk menganalisa proses pelaksanaan
produksi suatu komponen.
6. Mahasiswa dapat mengerti prosedur keselamatan kerja
7. Mendukung mahasiswa dalam dunia kerja dimasa depan

1.2.2 Tujuan Khusus Praktikum


Tujuan khusus dari praktikum adalah:
1. Mampu mengenali dan memahami tentang mesin bubut CNC
2. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter.
3. Untuk memperoleh pengalaman persiapan proses permesinan
4. Untuk memperoleh pengalaman pelaksanaan proses permesinan
5. Untuk memperoleh pengalaman kontrol kualitas dari produk yang dihasilkan.
6. Mampu membuat program dalam menggunakan mesin bubut CNC
7. Menerapkan praktikum dalam proses produksi di dunia kerja
1.3 Batasan Masalah
Mempertegas ruang lingkup permasalahan, maka dalam penulisan Laporan
Praktikum CNC ini perlu adanya batasan-batasan masalah yang akan diuraikan.
antara lain :
1. Mesin yang digunakan adalah mesin CNC TU-2A.
2. Pahat plotting dan pahat facing.

3
3. Bahan benda kerja pada saat praktikum adalah silinder Alumunium
berdiameter
4. Praktikum dilaksanakan di Laboraturium CNC Teknik Mesin Undip
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui mengenai apa saja yang dibuat dalam menyusun laporan
praktikum CNC ini akan dijelaskan secara singkat mengenai isi dari tiap bab, yaitu
Bab I berisi tentang latar belakang, tujuan praktikum, batasan masalah dan
sistematika penulisan. Kemudian pada Bab II akan dibahas mengenai
mesin CNC TU-2A, pengertian dan fungsi pahat, kode pemrograman, kode alarm
dan aplikasi mesin CNC TU-2A. Bab III berisi metodologi praktikum, cara
pengoperasian mesin CNC TU–2A, proses kerja serta diagram alir (Flow Chart).
Sedangkan untuk Bab IV mengenai analisa hasil praktikum, analisa
kegagalan proses praktikum, dan Bab V yang merupakan bab terakhir berisi
kesimpulan dan saran dari praktikan.

Anda mungkin juga menyukai