Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN PENULISAN ILMIAH

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
A. PETUNJUK UMUM

1. Pengaturan tampilan (page layout)

a) Kertas:
- Naskah diketik pada kertas putih ukuran A4 70 gram
- Sampul luar dicetak di atas bahan kertas karton buffalo, warna: kuning
tua untuk usulan penelitian/tesis dan biru muda (referat), sedangkan
untuk laporan kasus dan jurnal dijilid dengan plastik mika transparan dan
karton biru.
b) Marjin:
Jarak kertas dari tepi kiri dan atas 4 cm serta di tepi kanan dan bawah 3 cm

4 cm

4 cm
3 cm

3 cm

c) Jenis huruf: Times New Roman


d) Ukuran font:
Halaman Sampul (Sesuai urutan; lihat LAMPIRAN 1):
- Judul Bahasa Indonesia : font 14, bold, huruf kapital semua huruf
- Judul Bahasa Inggris : font 14, bold, huruf kapital semua huruf,
cetak miring
- Nama penulis dan NPM : font 12, huruf kapital pada huruf awal di
depan nama, bold
- Jenis ilmiah (tesis, laporan kasus, atau referat)
: font 12, huruf kapital semua huruf, bold
- Tujuan karya ilmiah : font 10, bold, huruf kapital di awal kalimat
Contoh tujuan pada laporan kasus dan referat:

Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian semester V


pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Contoh tujuan pada Tesis:


Untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Program Pendidikan Dokter Spesialis I
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

- Semua ditulis dengan spasi 1


- Lambang pada Sampul : Ukuran 4 x 4 cm dan warna hitam putih
- Lembaga : font 14, bold, huruf kapital semua huruf

Halaman judul bagian dalam: sama dengan ketentuan halaman sampul, namun
logo UNPAD diletakkan sebelum nama lembaga.

Halaman pengesahan (lihat LAMPIRAN 2).

Isi Naskah (lihat LAMPIRAN 3):


- font 14 bold spasi 1 untuk judul Bahasa Indonesia
- font 12 bold untuk nama penulis di bawah judul
- font 11, spasi 1 untuk nama lembaga di bawah nama penulis
- font 12 bold untuk subjudul
- font 11 untuk isi abstrak, kata kunci font 10 yg diurutkan bedasarkan abjad
- font 12 untuk isi naskah
- font 11 bold untuk judul tabel/gambar/grafik dengan align left
- font 10 untuk isi tabel
- font 9 untuk keterangan tabel/gambar/grafik
e) Spasi:
- Isi abstrak ditulis dengan spasi 1
- Isi naskah ditulis dengan spasi 2
- Jarak antara Sub judul dan teks pertama isi naskah adalah 2 spasi
- Tiap alinea teks isi naskah diketik menjorok ke dalam sejauh lima ketukan
(jaraknya lima huruf “a”), kecuali pada paragraf pertama yang diketik
sejajar subjudul
- Jarak antara baris akhir teks dan sub judul berikutnya adalah 4 spasi
- Jarak antara teks dan tabel/gambar/grafik adalah 3 spasi
f) Penomoran halaman:
- Halaman judul dan halaman pengesahan tidak diberikan nomor halaman
- Halaman abstrak dan daftar isi/daftar tabel menggunakan huruf abjad ( i, ii,
dst) sedangkan halaman bagian inti (Pendahuluan sampai dengan daftar
pustaka) menggunakan angka arab (1, 2, dst)
- Halaman abstrak dan pada setiap BAB-nya diletakan pada bagian bawah
dan tengah halaman.
- Halaman berikutnya diletakkan pada pojok kanan atas
- Penulisan sub judul tidak memakai penomoran
g) Artikel dikumpulkan dalam bentuk Hardcopy dan Softcopy (CD).

2. Judul
a) Judul artikel bersifat ringkas, informatif, dan deskriftif. Sekali dibaca secara
sepintas langsung dimengerti isinya, segera dipahami maksudnya, dan
ditangkap keseluruhan maknanya
b) Judul merupakan ‘jiwa’, ‘semangat’, dan ‘citra’ keseluruhan isi artikel ilmiah
c) Apabila merupakan hasil penelitian, semua variabel harus tercantum dalam
judul
d) Jumlah kata sebaiknya tidak lebih dari 14 (kecuali Judul bahasa Inggris)
e) Tidak Memakai subjudul
f) Judul tidak mengandung singkatan atau formula kimia
g) Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan
huruf miring (italic)

3. Abstrak dan Kata Kunci


a) Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
b) Abstrak dalam bahasa Indonesia ditulis pertama diikuti abstrak Bahasa Inggris
c) Abstrak bersifat konsisten dengan isi artikel.
d) Abstrak secara bertaat asas selalu disusun dalam satu paragraf
e) Abstrak ditulis dalam jarak 1 spasi dengan jumlah kata tidak lebih dari 200 kata
untuk abstrak bahasa indonesia dan 250 kata untuk abstrak bahasa inggris.
f) Simpulan: sesuai judul dan tujuan
g) Akronim atau singkatan harus didefinisikan pada saat pertama kali disebutkan
h) Pada bagian akhir abstrak dilengkapi kata kunci: 3–6 kata yang disusun
berdasarkan abjad (lihat Lampiran 4)

4. Teks artikel
a) Harus mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
b) Paragraf tidak boleh terlampau panjang
c) Besar huruf: Sub judul 12 Bold, isi 12
d) Disusun menurut urutan sub judul: Pendahuluan, metode, hasil, pembahasan,
dan daftar pustaka
e) Semua isi artikel harus relevan dengan judul
f) Isi artikel harus menjawab semua pertanyaan dalam judul
g) Semua informasi: harus benar, penting, berdasarkan fakta/pendapat para ahli/
organisasi yang memiliki reputasi yang baik, dan logis.

5. Tabel
a) Tabel disusun berurutan sesuai keterangan di dalam teks.
b) Setiap tabel diberi judul singkat dan jelas, sehingga setiap tabel dapat
dipandang berdiri sendiri.
c) Judul tabel diletakkan di atas tabel
d) Judul grafik dan ganbar diletakkan di bawahnya
e) Tempatkan penjelasan dan singkatan pada keterangan tabel
f) Gambar atau ilustrasi dari suatu sumber harus mencantumkan sumbernya pada
bagian bawah gambar/ilustrasi
g) Tidak menggunakan garis horizontal dalam tabel, tidak menggunakan garis

vertikal.

6. Gambar/foto
a) Judul gambar atau foto diletakkan di bawahnya
b) Bila gambar/ foto yang mungkin dapat dikenali harus disertai izin tertulis.
c) Gambar yang pernah dipublikasikan harus diberi acuan.
d) Gambar/foto harus diberi nomor urut sesuai pemunculan dalam teks.

7. Daftar Pustaka

a) Rujukan ditulis sesuai aturan penulisan Vancouver, diberi nomor urut sesuai

dengan pemunculan dalam artikel, bukan menurut abjad.

b) Cantumkan nama penulis maksimal 6 orang, apabila lebih, tulis nama 6 orang
pertama, selanjutnya dkk.
c) Jumlah rujukan adalah minimal 10 buku dari terbitan 5 tahun terakhir.

Contoh penulisan daftar pustaka


a. Jurnal
Artikel Standar
Ramsey BW, Banks-Schlegel S, Accurso FJ, Boucher RC, Cutting GR, Engelhardt
JF, dkk. Future directions in early cystic fibrosis lung disease research: an NHLBI
workshop report. Am J Respir Crit Care Med. 2012 Apr 15;185(8):887–92.
b. Volume dengan Supplemen
Hogan DR, Salomon JA. Spline-based modelling of trends in the force of HIV
infection, with application to the UNAIDS Estimation and Projection Package. Sex
Transm Infect. 2012 Dec;88 Suppl 2:i52–7.

c. Buku dan Monograf Lain


Hensley FA, Jr., Martin DE, Gravlee GP. A practical approach to cardiac
anesthesia. Edisi ke-5. Philadephia: Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters
Kluwer; 2013.

d. Bab dalam Buku


Woods, K. Abdominal trauma. Dalam: Kiwon Lee, K, penyunting. The neuro ICU
book. China: The McGraw-Hill Companies, Inc; 2012. hlm. 468–81.

e. Makalah dalam Konferensi


Ruli H. Sitanggang. SvO2 monitoring (mixed venous oxygen saturation). Dalam:
Indonesian Society of Anesthesiologists and Reanimation (IDSAI) West Java,
penyunting. Indonesian Society of Anesthesiologists and Reanimation (IDSAI)
West Java. The 5th Indonesia Symposium of Pediatric Anesthesia and Critical Care;
2010 Mei 14–15; Bandung, Indonesia. Bandung; 2010. hlm. 7–12.

f. Prosiding Konferensi
Indonesian Society of Anesthesiologists and Reanimation (IDSAI) West Java.
Proceedings of the 5th Indonesia Symposium of Pediatric Anesthesia and Critical
Care; 2010 Mei 14–5; Bandung. Indonesia. Indonesia: IDSAI; 2010.

g. Disertasi
TT Maskoen. Peran polimorfisme G972A gen IRS-1 terhadap peningkatan kadar
IGFBP-1 dan risiko kematian pada penderita sepsis berat dengan hiperglikemia
[disertasi]. Bandung: Universitas Padjadjaran; 2009.
h. Materi Elektronik
Artikel Jurnal dalam Format Elektronik
Reddy VS, Chiruvella S. Clonidine versus tramadol for post spinal shivering during
caesarean section: a randomized double blind clinical study. Journal of Obstetric
Anaesthesia and Critical Care [Online Journal] 2013 [diunduh 17 Januari 2013].
Tersedia dari: http://www.joacc.com.
B. PETUNJUK KHUSUS

1. Sistematika dan Format Penulisan Tesis


Naskah laporan kasus ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
a) Judul bahasa Indonesia
b) Nama dan lembaga penulis
c) Abstrak dan kata kunci (bahasa Indonesia)
d) Judul bahasa Inggris
e) Abstrak dan kata kunci (bahasa Inggris)
f) Pendahuluan
g) Deskripsi kasus
h) Diskusi
i) Kesimpulan
j) Daftar pustaka

a. Judul
1) Judul tulisan dibuat singkat dan jelas, deskriptif, dan menarik.
2) Judul sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 14 kata (selain kata sambung dan
penghubung).
3) Huruf kapital hanya di awal kata (kata penghubung tidak menggunakan huruf
kapital).
4) Hindari singkatan formula kimia.
5) Tempat dan waktu penelitian hanya disertakan bila penelitian khas untuk tempat
dan waktu tersebut (biasanya pada penelitian deskriptif).

b. Nama dan Lembaga Penulis


1) Nama penulis ditulis di bawah judul.
2) Nama ditulis lengkap dengan urutan nama depan, nama tengah, nama keluarga.
3) Nama penulis tidak perlu disertai gelar akademik.
4) Lembaga penulis ditulis di bawah nama penulis.
c. Abstrak
1) Dibuat dalam bentuk satu paragraf (tidak terstruktur) berbentuk narasi.
2) Ditulis dalam bahasa Indonesia (maksimal 200 kata) dan bahasa Inggris
(maksimal 250 kata).
3) Abstrak bahasa Indonesia diikuti abstrak bahasa Inggris.
4) Abstrak bahasa Inggris dimulai dengan judul dalam bahas Inggris tanpa diikuti
nama penulis dan lembaga.
5) Abstrak bahasa Inggris tidak dicetak miring.
6) Dianjurkan untuk memakai kalimat aktif.
7) Abstrak berisikan ringkasan komponen naskah utama yang meliputi
pendahuluan, metode, hasil dan diskusi.
8) Pendahuluan berisikan latar belakang dan tujuan penelitian.
9) Metode berisikan desain penelitian, waktu dan tempat penelitian.
10) Hasil menguraikan hasil analisis ringkas.
11) Simpulan harus sesuai judul dan tujuan penelitian.
12) Kata kunci terletak di bawah abstrak terpisah oleh spasi berisikan 3-5 kata kunci
atau frasa singkat dan ditulis berdasarkan abjad.

d. Pendahuluan
1) Menguraikan latar belakang dan tujuan penelitian (tidak disusun dalam sub
judul lagi, cukup dituangkan dalam paragraf).
2) Jumlah maksimal 20% dari seluruh artikel.
3) Pendahuluan harus bisa mengantarkan pembaca untuk memahami dan sejalan
dengan ide penulis bahwa penelitian yang dilakukan adalah perlu dan beralasan.
4) Bagian pertama berisi latar belakang penelitian:
5) latar belakang situasi dan latar belakang kondisi termasuk fakta-fakta yang
relevan untuk menyatakan signifikansi dari masalah.
6) Sedapat mungkin disertai data-data epidemiologi kondisi, prevalensi, insiden,
atau seberapa sering masalah tersebut ditemukan
7) Bagian kedua menyatakan pentingnya masalah sehingga harus diteliti yang
didukung literatur terkini dan relevan.
8) Kemukakan apa yang telah diketahui dan belum diketahui dari penelitian
sebelumnya, tetapi tidak secara rinci.
9) Bila rincian dari literatur dianggap penting, dapat dikemukakan dalam
pembahasan
10) Bagian terakhir menyatakan tujuan penelitian.

e. Metode
1) Sebutkan desain/rancangan/jenis penelitian beserta tempat dan waktu
penelitian.
2) Jelaskan seleksi subjek penelitian, termasuk kriteria inklusi, eksklusi, dan
pengeluaran
3) Sebutkan tempat dan waktu penelitian.
4) Jelaskan besar sampel, jumlah kelompok perlakuan, dan teknik pengumpulan
data/ sampling method yang dipakai.
5) Jelaskan protokol/tata cara penelitian secara singkat dan jelas.
6) Jelaskan metode statistik yang digunakan untuk analisis data dan program
komputer yang digunakan.

f. Hasil
1) Menyampaikan hasil utama penelitian tanpa menafsirkan artinya (tidak perlu
diberi ulasan, komentar, dan lain-lain), namun demikian perlu diberi kalimat
pengantar agar terdapat alur yang mudah diikuti.
2) Harus sesuai dengan tujuan penelitian (pertanyaan-pertanyan penelitian).
3) Kemukakan hasil dengan urutan yang logis. Penyajian dimulai dengan
karakteristik sampel penelitian diikuti dengan data utama penelitian.
4) Dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar atau naratif tekstual.
5) Narasi hasil dan analisis statistik ditulis mendahului tabel/grafik dan hanya
menyatakan intisari tabel/grafik (tidak mengulang setiap informasi yang telah
disajikan dalam tabel/grafik/gambar).
6) Hindari pengulangan hal-hal yang telah disajikan dalam tabel atau gambar,
melainkan menyebutkan sebagian di antaranya untuk memberi penekanan.
7) Narasi berisikan klarifikasi terhadap informasi hasil di dalam tabel/grafik.
8) Maksimal tabel, gambar, dan atau grafik adalah 6 buah dan harus relevan
dengan hasil.
9) Untuk setiap hasil penelitian harus dicantumkan analisis statistik yang
digunakan.

g. Pembahasan
1) Proporsi lebih banyak dari pendahuluan.
2) Mengungkapkan, menjelaskan, dan membahas apa yang telah dikemukakan
dalam hasil.
3) Memberikan penjelasan/interpretasi/analisis secara teoritis menggunakan
literatur terkini terhadap hasil penelitian yang diperoleh.
4) Harus mencantumkan rujukan (hati-hati plagiarisme).
5) Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang
telah mapan.
6) Tidak mengulang setiap data yang telah disajikan dalam hasil secara rinci,
kecuali untuk menekankan hal-hal penting atau sebagai pengantar diskusi.
7) Tidak mencantumkan lagi tabel dan gambar.
8) Tidak mengulang metode penelitian yang dilakukan.
9) Bahas arti kemaknaan statistik, tidak hanya menyatakan ada atau tidak ada
perbedaan bermakna.
10) Bandingkan hasil penelitian dengan penelitian terkini yang relevan, tunjukkan
persamaan dan perbedaannya.
11) Bila ada ketidaksesuaian dengan penelitian lainnya, jelaskan mengapa hasil
penelitian berbeda dengan penelitian sejenis.
12) Tunjukkan aspek baru dari penelitian.
13) Sampaikan implikasi teoritis dan praktis hasil penelitian.
14) Sampaikan generalisasi hasil penelitian pada populasi nyata beserta
keterbatasannya.
15) Bahas kekuatan dan kelemahan/keterbatasan penelitian.
h. Simpulan
1) Simpulan berisi rangkuman keseluruhan artikel.
2) Harus ada kesesuaian dengan judul, tujuan, hasil dan simpulan penelitian.
3) Tidak lagi mencantumkan hasil statistik penelitian.

Daftar isi pada tesis ada pada lampiran 5


2. Penulisan Laporan Kasus

Naskah laporan kasus ditulis dengan sistematika sebagai berikut:


1. Judul bahasa Indonesia
2. Nama dan lembaga penulis
3. Abstrak dan kata kunci (bahasa Indonesia)
4. Judul bahasa Inggris
5. Abstrak dan kata kunci (bahasa Inggris)
6. Pendahuluan
7. Deskripsi kasus
8. Pembahasan
9. Kesimpulan
10. Daftar pustaka

a. Judul
1) Judul tulisan dibuat singkat dan jelas, deskriptif, dan menarik.
2) Judul sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 12 kata (selain kata sambung dan
penghubung).
3) Hindari singkatan pada judul.

b. Nama dan Lembaga Penulis


1) Nama penulis ditulis di bawah judul.
2) Nama ditulis lengkap dengan urutan nama depan, nama tengah, nama keluarga.
3) Nama penulis tidak perlu disertai gelar akademik.
4) Lembaga penulis ditulis di bawah nama penulis.

c. Abstrak
1) Abstrak dibuat dalam bentuk satu paragraf (tidak terstruktur) berupa narasi.
2) Ditulis dalam bahasa Indonesia (maksimal 200 kata) dan bahasa Inggris
(maksimal 250 kata).
3) Abstrak bahasa Indonesia mengikuti abstrak bahasa Inggris.
4) Abstrak bahasa Inggris dimulai dengan mengulang judul dalam bahasa Inggris
tanpa diikuti nama penulis dan lembaga.
5) Abstrak bahasa Inggris dicetak miring.
6) Abstrak terdiri atas pendahuluan (latar belakang dan tujuan), deskripsi kasus
(termasuk tempat dan waktu), diskusi, dan kesimpulan.
7) Kata kunci terletak di bawah abstrak terpisah oleh spasi berisikan 3-5 kata kunci
atau frasa singkat dan ditulis berdasarkan abjad.

d. Pendahuluan
1) Pendahuluan ditulis ringkas serta dapat menarik perhatian dan minat pembaca.
2) Sampaikan latar belakang melaporkan kasus tersebut.
3) Ungkapkan pentingnya kasus tersebut dan alasan/tujuan dilaporkan.
4) Kemukakan literatur yang berkaitan dengan kasus yang dilaporkan.
5) Tinjauan literatur akan membantu memahami konteks dari kasus yang
dilaporkan dalam kaitan dengan data yang dipublikasikan sebelumnya
(misalkan insiden penyakit dan jumlah kasus).
6) Tinjauan literatur tidak perlu terlalu banyak.
7) Informasi dari literatur dibatasi hanya untuk mengenalkan pembaca pada topik
kasus yang dilaporkan.
8) Pendahuluan sebaiknya tidak lebih dari tiga paragraf.

e. Deskripsi Kasus
1) Disampaikan dalam bentuk naratif dan harus menarik untuk dibaca.
2) Disampaikan secara kronologis sejak pertamakali kasus diperiksa mulai dari
anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang, konsultasi dengan
disiplin ilmu bagian lain, perkembangan harian dan seterusnya sampai dengan
penatalaksanaan dan hasil akhir.
3) Setiap bagian tersebut di atas disampaikan dalam paragraf terpisah.
4) Sampaikan hanya data-data yang relevan dengan kasus yang disampaikan.
5) Identitas dan gambar pasien harus disamarkan.
6) Nama obat yang digunakan dalam deskripsi kasus disampaikan dalam nama
generik, bila merek obat perlu dicantumkan maka nama merek dan produsennya
dicantumkan dalam tanda kurung mengikuti penulisan nama generik.

f. Pembahasan
1) Pembahasan/diskusi bukan kumpulan materi TINJAUAN PUSTAKA!
2) Diskusi difokuskan membahas permasalahan yang diangkat pada kasus yang
telah dideskripsikan dengan didukung literatur.
3) Berisi penjelasan tentang segala sesuatu yang belum jelas dalam deskripsi
kasus.
4) Memberikan interpretasi dari penemuan-penemuan yang didapatkan.
5) Mengintegrasikan deskripsi kasus ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah
mapan.
6) Harus mencantumkan rujukan (hati-hati plagiarisme).
7) Perjelas setiap poin penting yang tidak dapat dijelaskan pada deskripsi kasus.
8) Perkuat pesan yang ingin disampaikan.
9) Sampaikan informasi dari literatur mengenai kondisi atau gambaran klinis
mulai dari anamnesis dan seterusnya yang berhubungan dengan kasus.
10) Dapat dibandingkan antara kasus yang dilaporkan dengan kasus lain yang
relevan.
11) Kemukakan penyebab kondisi yang dilaporkan dan bagaimana hal ini
memengaruhi outcome pada pasien.
12) Sampaikan rekomendasi untuk tatalaksana pasien di masa yang akan datang.
13) Kemukakan pelajaran apa yang dapat dipetik dari pengalaman kasus tersebut.

g. Simpulan
1) Simpulan bukan merupakan ringkasan kasus yang dilaporkan.
2) Simpulan menekankan pada poin pembelajaran dari kasus yang dilaporkan dan
implikasi praktisnya.
3) Harus sesuai dengan tujuan melaporkan kasus.
4) Dibuat dalam satu atau dua paragraf.
3. PENULISAN REFERAT
Naskah tinjauan pustaka ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
1. Judul bahasa Indonesia
2. Nama dan lembaga penulis
3. Abstrak dan kata kunci (bahasa Indonesia)
4. Judul bahasa Inggris
5. Abstrak dan kata kunci (bahasa Inggris)
6. Pendahuluan
7. Pembahasan
8. Simpulan
9. Daftar pustaka

a. Judul
1) Judul tulisan dibuat singkat dan jelas, deskriptif, dan menarik.
2) Judul sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 12 kata (selain kata sambung dan
penghubung).
3) Hindari singkatan pada judul.

b. Nama dan Lembaga Penulis


1) Nama penulis ditulis di bawah judul.
2) Nama ditulis lengkap dengan urutan nama depan, nama tengah, nama keluarga.
3) Nama penulis tidak perlu disertai gelar akademik.
4) Lembaga penulis ditulis di bawah nama penulis.

c. Abstrak
1) Dibuat dalam bentuk satu paragraf (tidak terstruktur) berbentuk narasi.
2) Ditulis dalam bahasa Indonesia (maksimal 200 kata) dan bahasa Inggris
(maksimal 250 kata).
3) Abstrak bahasa Indonesia mengikuti abstrak bahasa Inggris.
4) Abstrak bahasa Inggris dimulai dengan mengulang judul dalam bahas Inggris
tanpa diikuti nama penulis dan lembaga.
5) Abstrak bahasa Inggris tidak dicetak miring.
6) Abstrak berisikan pendahuluan, pembahasan dan simpulan.
7) Kata kunci terletak di bawah abstrak terpisah oleh spasi berisikan 3-5 kata kunci
atau frasa singkat dan ditulis berdasarkan abjad.

d. Pendahuluan
1) Merupakan pengantar untuk mengenalkan topik yang akan dibahas pada
pembaca.
2) Meliputi gambaran umum tentang topik yang ditulis.
3) Sampaikan latar belakang dan alasan menulis topik tersebut.
4) Ungkapkan makna penting dan menariknya topik tersebut untuk dibahas dalam
konteks ilmu pengetahuan ataupun praktek klinis.
5) Kemukakan tujuan atau pertanyaan yang akan dijawab melalui penulisan.
6) Pendahuluan hendaknya dikemukakan tidak lebih dari satu halaman.

e. Pembahasan
1) Berisikan rangkuman berbagai daftar pustaka yang umumnya langsung
didiskusikan.
2) Harus mencantumkan rujukan (hati-hati plagiarisme).
3) Kerangka tulisan dalam pembahasan disesuaikan dengan pokok bahasan.
4) Uraikan konsep-konsep yang relevan dengan topik yang dibahas.
5) Penulis harus mampu mengkaji masalah yang dibahas dan menilai dengan kritis
menggunakan pustaka terkini.
6) Kemukakan sudut pandang alternatif pada topik yang dibahas.

f. Simpulan
1) Berisi jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan.
2) Harus konsisten dengan analisis permasalahan dalam pembahasan.
4. PENULISAN JOURNAL READING

Ilmiah Jurnal Reading merupakan telaah yang dilakukan pada suatu jurnal yang

diuraikan dalam bentuk slide presentation. Telaah yang dilakukan berupa

penjabaran penelitian atau review yang terdapat pada jurnal yang ditentukan. Pada

presentasi sekurang kurangnya harus mencantumkan :

a. Abstrak

Berisi ringkasan jurnal yang ditelaah. Pada abstrak ini dicantumkan tentang latar

belakang penelitian, metode, dan diskusi pada jurnal terkait yang disingkat dengan

akronim IMAD.

b. Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang dan tujuan dilakukannya penelitian atau review pada

jurnal.

c. Metode

Berisi tentang alur penelitian dan statistik penelitian :

a) Tipe penelitian

b) Populasi dan sampel penelitian : mencantumkan penelitian dilakukan

dimana, teknik sampling yang digunakan peneliti, kriteria inklusi dan

eksklusi sampel penelitian.

c) Uji statistik yang digunakan


Metode penelitian ini dijabarkan untuk melihat sistematika penelitian yang

dilakukan oleh penulis pada jurnal.

d. Hasil dan Kesimpulan

Berisi tentang hasil penelitian yang dianalisa secara stastistik oleh peneliti. Di sini

dijabarkan tentang bagaimana proses penelitian dilakukan, berapa sampel yang

diperoleh, drop out, dan loss follow up. Kemudian dipaparkan hasil analisis statistik

yang dilakukan oleh peneliti dalam membuktikan hipotesis penelitian.

Pada kesimpulan dijelaskan apa yang bias disimpulkan pada penelitian tersebut,

termasuk kelemahan yang ditemukan pada penelitian.


LAMPIRAN 1: halaman sampul

PERBANDINGAN PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT


8,4% PADA LIDOKAIN 2% DENGAN LIDOKAIN 2% UNTUK
MENGURANGI NYERI SAAT INFILTRASI ANESTESI
LOKAL
(Huruf Times New Roman, bold, font 14)

Oleh:
Husin Sukodikmojo
NPM 130121090239
(Huruf Times New Roman, bold, font 12)

TESIS
(Huruf Times New Roman, bold, font 12)

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian


Guna memperoleh gelar Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Program Pendidikan Dokter Spesialis I
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
(Huruf Times New Roman, bold, font 10)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
(Huruf Times New Roman, bold, font 14)
ampiran 2: Halaman
LAMPIRAN Judul bagian
2: Halaman dalam
Pengesahan

PERBANDINGAN PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT


8,4% PADA LIDOKAIN 2% DENGAN LIDOKAIN 2% UNTUK
MENGURANGI NYERI SAAT INFILTRASI ANESTESI
LOKAL
(Huruf Times New Roman, bold, font 14)

Oleh:
Husin Sukodikmojo
NPM 130121090239
(Huruf Times New Roman, bold, font 12)

TESIS
(Huruf Times New Roman, bold, font 12)

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian


guna memperoleh gelar Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Program Pendidikan Dokter Spesialis I
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
(Huruf Times New Roman, bold, font 10)

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing pada tanggal


seperti tertera di bawah ini
(Huruf Times New Roman, bold, font 11)

Bandung, 1 Agustus 2019


(Huruf Times New Roman, bold, font 11)

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.***, dr. SpAn-KNA, KAKV, KIC Dr.***, dr. SpAn-KNA, KAKV, KIC
Ketua Tim Pembimbing Anggota Tim Pembimbing
(Huruf Times New Roman, bold, font 11) (Huruf Times New Roman, bold, font 11)
LAMPIRAN
LAMPIRAN3:
4:Halaman
isi naskahIsi

Pendahuluan 12 bold

Berbagai teknik anestesi telah dikembangkan ................. anestesi regional dan lokal

Awal paragraf yang ideal sangat penting untuk mendapatkan hasil memuaskan dan aman.1
dijorokkan kedalam
sejauh 5 spasi/5 aaaaaAnestesi spinal adalah analgesia regional dengan menghambat sel saraf di
huruf “a”

dalam ruang subaraknoid oleh anestesi lokal akan menyebabkan

........................................................................................................................ durasi

operasi yang akan dilakukan.2


4 spasi

Jarak Subjek dan Metode 12 bold


spasi 2
2 spasi
besar
huruf 12
Subjek penelitian adalah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin

Bandung pada ............................. dari 120 menit sehingga pasien mulai merasakan

nyeri, dan terjadi efek samping yang tidak dapat diatasi.


Spasi 5
Ketukan
aaaaaBesar sampel ditentukan memakai rumus beda dua proporsi efektivitas dua

tindakan,dengan.........................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

.................................................................................................... untuk setiap

kelompok sebanyak 20 subjek.6


Halaman
4 spasi

Hasil 12 bold
2 spasi

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan independent T-test pada derajat

kepercayaan95%,.......................................................................................................

Halaman
....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

...... diperbandingkan (Tabel 1).

3 spasi

11
Tabel 1 Perbandingan Karakteristik Umum Subjek Penelitian
Anestesi Lokal
Bupivakain 0,5% Hiperbarik Bupivakain 0,5% Isobarik bold
Jarak Karakteristik Nilai p
15 mg (n=20) (n=20)
spasi 1
besar
n Rata-rata SB n Rata-rata SB
huruf 10 11,1
Usia (tahun) 37,20 11,89 31,00 0,097*)
4
Jenis kelamin 0,337**)
Laki-laki 10 13
3 spasi Perempuan 10 7
Berat badan 55,90 5,88 56,80 5,95 0,633*)
Tinggi badan 158,90 5,37 159,40 6,52 0,793*)
BMI 21,87 1,61 22,35 1,84 0,386*)
*) * *)
10 Keterangan: Uji-t uji chi-kuadrat

3 spasi

aaaaaTindakan............................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................... tinggi blok pada dermatom
yang sesuai.7
AaaaaKeuntungan melakukan blok yang tepat, maka komplikasi akibat tindakan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.............................................seperti gambar (Gambar 1) berikut.

3 spasi

Gambar 1 Perbandingan Nilai BIS antara Profopol TCI dan MCI yang Diukur Jarak spasi
pada Berbagai Waktu Pengamatan 1 besar
huruf 11
Bold
LAMPIRAN
LAMPIRAN4:
4:abstrak
isi naskah

Perbandingan Efektivitas Anestesi Spinal Menggunakan Jarak baris


1 spasi
Bupivakain Isobarik dengan Bupivakain Hiperbarik pada Pasien besar huruf
yang Menjalani Operasi Abdomen Bagian Bawah 14 bold
2 spasi
Jeffry F. Longdong,1 Ike Sri Redjeki,2 A. Himendra Wargahadibrata2 Jarak baris
1
Rumah Sakit Tentara Tingkat IV Singkawang Kalimantan Barat, 1 spasi
2
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif besar
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung huruf 11

2 spasi
Abstrak 12
2 spasi
Penyebaran obat anestesi lokal pada anestesi spinal sangat ditentukan oleh barisitas obat
anestesi lokal dan posisi pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan
anestesi spinal menggunakan bupivakain 0,5% isobarik hiperbarik terhadap lama kerja I
INTRODUCTION
blokade sensoris dan tinggi blokade sensoris pada operasi abdomen bagian bawah.
Penelitian eksperimental secara randomized control trial (RCT) pada 40 pasien dengan M
status fisik ASA I–II, usia 17–60 tahun yang menjalani operasi abdomen bagian bawah di METODE

Jarak baris 1
ruang operasi bedah sentral Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Januari R
spasi besar sampai April 2011. Pasien dibagi dalam kelompok isobarik dan kelompok hiperbarik. RESULT

huruf 11 Tinggi blokade sensoris, lama kerja blokade sensoris dicatat dan dilakukan uji statistik A
dengan student t-test, chi-kuadrat. Dari hasil penelitian didapatkan lama kerja blokade AND

sensoris pada kelompok isobarik lebih panjang dibandingkan dengan kelompok hiperbarik D
(242,4 menit SB 28,04 vs 132,95 menit SB 11,33) dengan perbedaan yang bermakna DISCUSSION
(p<0,001). Tinggi blokade sensoris pada kelompok isobarik lebih rendah dibandingkan
dengan bupivakain kelompok hiperbarik. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan
bupivakain isobarik mempunyai penyebaran lebih rendah dan lama kerja lebih panjang.
2 spasi

Kata kunci: Abdomen bagian bawah, analgesia spinal, barisitas ,bupivakain, obat
anestesi lokal, teknik anestesi  (diurutkan sesuai abjad)

Halaman
Effectivity of Spinal Anaesthesia Using Isobaric Bupivacaine and
Hyperbaric Bupivacaine on Patients Undergoing Lower Abdominal
Surgery
Abstract

Distribution of local anesthetics in spinal anesthesia is most determined by baricity and


position. The study was conducted to explore the comparison of effect between spinal I
anesthesia technique using 0.5% isobaric bupivacaine with 0.5% hyperbaric bupivacaine INTRODUCTION

on duration and level of sensory blocking action in lower abdominal surgery. This
M
experimental study was conducted using randomized control trial (RCT) in 40 patients with METODE
physical ASA I–II status, aged 17–60 years, who underwent lower abdominal surgery in
central operating theatre Dr. Hasan Sadikin Hospital-Bandung within January to April R
RESULT
2011. The patients were divided into two groups, the hyperbaric group and the isobaric
group. The recording included sensory blocking level, sensory blocking duration, and A
AND
statistical analysis using Student t-test and chi-square test. Based on the study results,
sensory blocking duration in isobaric group was longer very significantly than that in D
DISCUSSION
hyperbaric group (242.4 [28.04] vs 132.95 [11.33] minutes, p<0.001). Sensory blocking
levels in isobaric group were lower than those in hyperbaric group. The conlusion of the
study indicates that isobaric bupivacaine has lesser distribution and longer duration of
action.

Key words: Anesthesia technique, baricity, bupivacaine, local anesthetics, lower abdomen, spinal
analgesia (diurutkan sesuai abjad)

Halaman
LAMPIRAN
LAMPIRAN5:
4:Contoh Daftar Isi Tesis
isi naskah

DAFTAR ISI

DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Akademis
1.4.2. Kegunaan Praktis
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, PREMIS, DAN
HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka
2.2 Kerangka Pemikiran, Premis, dan Hipotesis
2.2.1. Kerangka Pemikiran
2.2.2. Premis
2.2.3. Hipotesis
BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian
3.1.1. Pemilihan Subjek Penelitian
3.1.2. Penentuan Besar Sampel
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Rancangan Penelitian
3.2.2. Metode Sampling
3.2.3. Randomisasi Subjek Penelitian
3.2.4. Analisis Data
3.2.5. Definisi Operasional Variabel
3.3. Alur Penelitian
3.3.1. Pemilihan Alat
3.3.2. Pemilihan Obat
3.3.3. Tata Cara Penelitian
3.3.4. Tempat dan Waktu Penelitian
3.4. Implikasi Aspek Etika Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Penelitian
3.2. Uji Hipotesis
3.3. Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
3.1. Simpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua Program Studi


PPDS I Anestesiologi dan Terapi Intensif

Dr. Iwan Fuadi, dr., SpAn-KNA, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai