Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK PROBLEMATIKA PRODUKSI

“Electric Submersible Pump (ESP)”


Kelas B

Disusun Oleh :
Aditya N. Ernawan 163210259 Mardison Andrico 163210258
Angga Wijya 163210007 Muhammad Zaki 163210104
Alfi Fachrizal 163210228 M. Rezki 163210151
Anugerah ramdhani 163210496 M. Hanif Abshar 163210260
Alfarabi 163210 Khomedi Resiyanto 153210061
Bima Syahreza 163210272 Putra Akbar Syah 163210264
Dio Rivaldo 163210305 Prayoga Afreza 153210171
Fadilul Fadli 153210308 Rizky Septiawan 153210135
Rizky Fauzy 163210495

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Teori Dasar ............................................................................................. 1

1.3. Manfaat ................................................................................................... 2

1.4. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4

2.1. ESP ............................................................................................................... 4

2.2 Prinsip Kerja ESP ....................................................................................... 4

2.3. Kelebihan dan Kekurangan ESP .............................................................. 4

2.4. Data .............................................................................................................. 5

BAB 3 KESIMPULAN ........................................................................................ 12

3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 12

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Data Turbulan ........................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 2 Design Artificial Lift ............................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3 Data Heat Transfer ................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4 Data Completion ................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5 DESAIN POMPA REDA GN7000 ....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 6 Hasil Running Network Simulation ....................................................... 8
Gambar 7 Hasil Running P/T Profile ..................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 8 Hasil Running Well Performance ......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 9 Hasil Running Laju Alir ........................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 10 Hasil Liquid Stock Tank ..................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 11 Hasil Temperature dan Tekanan ......... Error! Bookmark not defined.

iii
DAFTAR TABEL

Table 1 Data Fluida Resevoir .................................................................................. 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini minyak bumi masih merupakan sumber daya alam utama dalam
memenuhi kebutuhan energi dunia, meskipun ketersediaannya sudah semakin
menurun. Diperkirakan permintaan energi akan terus meningkat meskipun
pemerintah di semua negara di dunia, menjalankan kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang ketat dalam mengatur pemakaian energi.
Minyak dan gas bumi atau sering disebut sebagai fluida hidrokarbon
merupakan energi yang bersifat habis dipakai (non renewable) dan terdapat di
batuan reservoir yang jaraknya ratusan sampai ribuan feet dibawah permukaan
tanah. Untuk memperoleh fluida hidrokarbon yang berada di dalam reservoir
diperlukan kegiatan eksplorasi, pemboran serta produksi untuk mengangkat fluida
tersebut ke atas permukaan agar dapat dipergunakan. Pengangkatan fluida
hidrokarbon dari dalam sumur ke permukaan dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu sembur alam (natural flow) dan pengangkatan buatan (artificial lift). Metode
sembur alam terjadi apabila tenaga alamiah yang dimiliki oleh reservoir masih
mampu untuk mendorong fluida ke permukaan sedangkan metode pengangkatan
buatan dilakukan bila tenaga alamiah yang dimiliki oleh reservoir sudah tidak
mampu lagi untuk mendorong fluida ke permukaan. Desain electric submersible
pump yang dilakukan pada sumur produksi merupakan hal penting dalam proses
pengembangan suatu lapangan produksi.

1.2.Teori Dasar
Perangkat lunak PIPESIM adalah flow-state, simulator aliran multiphase
untuk analisis desain dan diagnostik sistem produksi minyak dan gas bumi.
Perangkat lunak PIPESIM model multiphase mengalir dari reservoir ke kepala
sumur. Perangkat lunak PIPESIM juga menganalisa kinerja flowline dan surface
facility untuk menghasilkan analisis sistem produksi yang komprehensif. Software
ini dibuat untuk membantu engineer menganalisa sebuah jaringan perpipaan beserta

1
equipment-equipment di dalamnya. dengan software ini kita bisa mendesain
jaringan perpipaan sesuai dengan requirement kondisi proses, baik itu dari segi
pressure, flowrate, velocity, temperature, dan lain sebagainya.
Dengan algoritma pemodelan tingkat lanjut untuk analisis nodal, analisis
PVT, pengangkatan gas, dan pemodelan erosi dan korosi, perangkat lunak
PIPESIM membantu mengoptimalkan operasi produksi dan injeksi.
Simulator optimasi PIPESIM menyediakan solusi lapangan dengan
menggunakan algoritma untuk mengidentifikasi distribusi gas buang gas buang
terbaik di seluruh sistem produksi. Kendala kompleks seperti kapasitas penanganan
air dan gas dapat dimasukkan ke dalam model kapanpun. Pemecah optimasi
dirancang untuk digunakan dalam operasi sehari-hari dan dapat mengalokasikan lift
buatan dalam bidang besar hanya dalam beberapa detik.
Model sistem dapat diintegrasikan dengan database produksi dan sistem
SCADA untuk pengoptimalan produksi real-time dengan menggunakan data
terbaru yang disampaikan melalui sistem real-time dan sarana diagnostik ProdMan
dengan real-time.
Untuk analisis sistem yang komprehensif, perangkat lunak PIPESIM dapat
ditingkatkan untuk memodelkan jaringan kompleks yang mungkin mencakup loop,
garis sejajar, dan crossover. Algoritma solusi yang kuat dapat memodelkan jaringan
pengumpulan, distribusi, dan injeksi.
1.3. Manfaat
a. Mengidentifikasi kemacetan dan hambatan produksi
b. Menilai manfaat sumur baru, jaringan pipa tambahan, kompresi, dll.
c. Menghitung deliverability dari sistem pengumpulan lapangan
d. Mengatasi jaringan downhole yang ditemui di sumur multilateral
1.4. Tujuan
a. Memprediksi profil tekanan dan suhu melalui jalur aliran kompleks
b. Memfasilitasi perencanaan pembangunan lapangan
c. Mendesain pompa esp terhadap keadaan reservoir
d. Menetukan laju alir optimum menggunakan esp

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. ESP
ESP adalah pompa yang dimasukan ke dalam lubang sumur yang digerakan
oleh motor listrik dan merupakan salah satu metode pengangkatan buatan yang
efektif dan efisien untuk mengangkat fluida reservoir dalam jumlah besar ke
permukaan dari lubang sumur. Peralatan pompa ESP ini terdiri dari sentrifugal
pump, intake, protektor dan motor listrik. Unit ini ditenggelamkan dicairan,
disambung dengan tubing dan motornya dihubungkan dengan kabel ke permukaan
yaitu switchboard dan transformer (Yani,2009)

2.2 Prinsip Kerja ESP


Prinsip kerja ESP berdasarkan pada prinsip kerja pompa sentrifugal. Pompa
sentrifugal adalah motor hidrolik dengan jalan memutar cairan yang melalui
impeller pompa. Cairan masuk kedalam impeller pompa menurun poros pompa,
dikumpulkan dalam rumah diffuser kemudian dilempar keluar. Oleh impeller
tenaga mekanis motor diubah menjadi tenaga sentrifugal. Cairan yang ditampung
dalam diffuser kemudian dievaluasi melalui pipa keluar, dimana sebagian tenaga
kinetik diubah menjadi tenaga putaran berupa tekanan, karena cairan dilemparkan
keluar maka terjadi proses pengisapan (Balya,2008).

2.3. Kelebihan dan Kekurangan ESP


Setiap jenis artificial lift mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-
masing, berikut ini merupakan beberapa point penting mengenai keunggulan dari
ESP. Kelebihan ESP adalah sebagai berikut,

a. ESP sangat fleksibel untuk digunakan pada range kecepatan aliran yang
rendah ataupun tinggi
b. Dapat dipergunakan pada water cut yang tinggi
c. Tidak ada bagian / komponen sistem yang dapat bergerak dipermukaan,
sehingga tidak menggangu pemukiman.

4
d. Tidak adanya kebocoran dipermukaan membuat metoda ini memberikan
dampak lingkungan yang sangat kecil.
e. Memungkinkan untuk dikontrol dari permukaan secara otomatis
f. Dapat digunakan pada sumur miring ataupun horizontal

Sedangakan kekurangan ESP antara lain:

a. Biaya operasi awal relative mahal


b. Memiliki keterbatasan untuk kedalaman menengah karena pengaruh
batasan temperature pada Insulasi kabel dan seal pada motor
c. Membutuhkan sumber tenaga listrik yang stabil
d. Tidak cocok untuk sumur dengan GOR tinggi
e. Untuk melakukan perbaikan pada komponen dibawah permukaan, harus
dilakukan pembongkaran seluruh peralatan komplesi

2.4. Data
2.4.1. Data Fluida Reservoir
Table 1 Data Fluida Resevoir

No Data Karakteristik Fluida Nilai


1 API Minyak 36
2 SG oil 0.844
3 SG water 1
4 SG liquid/ campuran 0.987
5 SG gas 0.79
6 Pour point PVT
7 Densitas oil (Lbm/cuft) 47.564528
8 Viskositas (cP) PVT
9 Permeabilitas (mD) 20
10 Kelarutan gas (Cuft/Scf) 197
11 Pb (Psia) 1870
12 FVT oil (bbl/stb) 1.0332
13 FVT gas (bbl/scf) 0.1447
14 Z 0.739

5
2.4.2. Turbular

2.4.3. Data Artificial Lift

2.4.4. Heat Transfer

6
2.4.5. Completion

2.5. Analisa
Pada penelitian yang dilakukann menggunakan aplikasi pipesim maka
didapatlah hasil sebagai berikut:

7
Grafik pada type ESP TD150 menunjukkan flowrate berkisar diantara 80-280,
untuk mendapatkan laju alir yang optimum dan effesiensi yang besar maka akan
dilakukan running design.
2.5.1. Network Simulation

Gambar 1 Hasil Running Network Simulation

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa tekanan konstan mulai dari
kedalaman 25000 ft sampai kedalaman 4697 ft, dimana pada kedalaman 4697
ft merupakan tempat peletakan pompa ESP sehingga pada kedalaman tersebut
tekanan mengalami peningkatan kembali.

8
2.5.2. P/T Profile

Pada grafik di atas dapat di ketahui pada kedalaman 5000 ft tekanan awalnya
adalah 1728 psi, kemudian mengalami penurunan secara alami hingga tekanan
mencapai 1550 psi pada kedalaman 4697 ft. penambahan tekanan terjadi hingga
2250 psi pada kedalaman di bawah 4697 ft karena telah di pasangi pompa ESP pada
kedalaman tersebut. Dan tekanan terus menurun dari kedalaman tersebut hingga
mencapai well head.
2.5.3. ESP performance

9
Setelah dilakukan desain pompa ESP hasil grafik untuk sumur yang
diproduksikan menunjukkan bahwa performan sumur menggunakan CENTRILIFT
GC8200 jangkauan optimumnya mencapai 71,87%.

Perolehan laju alir maksimum adalah saat menggunakan pompa dengan


frekuensi arus listrik 70Hz. Namun karena Design Production rate yang di inginkan
adalah 5000 STB/d maka di pilih pompa dengan hasil yang palingmendekati yaitu
dengan besar frekuensi arus listrik 40 Hz.

2.5.4. Laju Alir

Berdasarkan grafik laju alir terhadap head, efficiency, dan power maka
didapatlah laju alir optimum untuk sumur dengan menggunakan pompa ESP
adalah 8900 BBL/D. Berdasarkan running desain pompa esp, menunjukan
bahwa penggunaan pompa CENTRILIFT GC8200 lebih optimal dengan
tingkat effisiensi mencapai 71,87%.

2.5.5. Tekanan dan Temperatur

10
Dapat dilihat pemasangan pompa ESP dapat meningkatkan tekanan dan
temperature dan akan menurun beriringan dengan berkurangnya
kedalaman, akan tetapi peningkatan yang terjadi tidak melebihi kapasitas
pompa ESP dan mampu meningkatkan laju produksi.

11
BAB 3
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil running design pompa dengan menggunakan ESP Design


mendapatkan bahwa desain terbaik mengunakan CENTRILIFT GC8200
dengan laju alir 4900 Bbl/day.
2. Pada network simulation menunjukan bahwa tekanan meningkat pesat
menggunakan ESP Design sebelum mencapai permukaan.
3. Dengan mendesain pompa esp, dapat menaikan tekanan hingga 1800 psi
pada jarak di kedalaman 4697 ft hingga 1000 ft .
4. Downhole rate yang tinggi berasal dari tingginya GOR dan akan
membutuhkan kapasitas pompa yang semakin besar, untuk membuat
downhole rate yang kecil maka pump setting depth harus di atur lebih dalam

12

Anda mungkin juga menyukai