Tips APD
Tips APD
- memeriksa Alat Safety sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau tidak layak pakai,
- memastikan Alat Safety yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan alat yang baru.
- diperhatikan keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya
- Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
- Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya/
- Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan makaalat safety
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
- Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
- Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.
- Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya oleh manajemen lini.
- Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut
ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
- Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.
APD (Alat Pelindung diri) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuhnya dari adanya kemungkinan potensi bahaya atau kecelakaan kerja.
Secara teknis APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuh tetapi akan dapat meminimaliasi tingkat keparahan
kecelakaan atau keluhan / penyakit yang terjadi. Dengan kata lain, meskipun telah menggunakan APD upaya pencegahan
kecelakaan kerja secara teknis, teknologis yang paling utama.
Alat Pelindung diri ( APD ) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang
fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. APD dipakai apabila usaha rekayasa ( engineering ) dan
cara kerja yang aman ( work praktis ) telah maksimum. Dalam penggunaan APD masih memiliki beberapa kelemahan seperti :
c.Komunikasi terganggu
Alat keselamatan kerja maupun alat pelindung diri (APD) wajib digunakan untuk seluruh pekerja entah itu bekerja di darat
ataupun bekerja di laut serta di udara yang mempunyai bahaya terhadap kecelakaan bekerja maupun penyakit yang
disebabkan karena bekerja. Menggunakan alat keselamatan kerja bisa menangkal serta bisa mengurangi bahaya yang dapat
terjadi ketika melakukan pekerjaan. Adapun Undang undang mengenai alat kesehatan kerja ini adalah No 1 pasal 14c tahun
1970 berisikan mengenai ketentuan perusahaan untuk wajib menyediakan seluruh alat keselamatan kerja atau pelindung diri
kepada semua orang termasuk pengunjung yang hendak memasuki area kerja tersebut. Alat itu juga mesti dilengkapi dengan
pengarahan yang dibutuhkan yang sesuai dengan ahli k3 maupun pengontrol yang tengah bertugas.
Menurut undang-undang yang telah ditetapkan asal bahaya dalam area kerja dapat berupa mesin yang rusak maupun alat kerja
yang sudah atau tidak layak untuk digunakan serta terjadi kerusakan yang dapat menyebabkan kecelakaan. Semua yang
berhubungan dengan pekerjaan harus memenuhi standar operasional agar tidak memicu kecelakaan, maka dari itu sangat
diperlukan alat keselamatan kerja karena alat tersebut mempunyai fungsi yang begitu vital akan keselamatan serta keamanan
diri. Apabila terdapatkan pelanggaran dalam pemakaian serta penggunaan alat keselamatan kerja serta fungsinya ini maka
pemerintah akan memberikan sanksi berupa teguran, peringatan, pembatasan terhadap kegiatan usaha, penghentian terhadap
produksi, malah bisa sampai pencabutan atas izin usaha.
Oleh sebab itu kita mesti memahami seluruh alat keselamatan kerja serta fungsinya ini guna terlindungi dari segala macam
bahaya ketika bekerja.
-Topi pengaman ( safety helmet ), untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan benda – benda
-Topi / Tudung, untuk melindungi kepala dari api, uap, debu, kondisi iklim yang buruk.
Lantas apa saja alat-alat keselamatan kerja itu ? Berikut ini adalah alat-alatnya :
Safety Helmet
Safety Helmet diciptakan guna melindungi kepala terhadap special resisting penetration semisal terbentur dengan pipa ataupun
atap serta menghindari kepala dari terjatuhnya benda berat dari atas. Penggunaan Safety helmet dengan benar serta tepat bisa
memberikan perlindungan yang maksimal terhadap kepala anda. Daerah kerja semisal kilang minyak, petrol kimia, pabrik
pupuk, proyek pembangunan gedung serta yang lainnya pada umumnya memilih Safety helmet sebagai pelindung utamanya.
Sebab peluang bahaya bagi kepala banyak berada di lingkungan kerja tersebut.
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam pemakaian Safety helmet, Yaitu:
Sebelum dipakai pastikanlah bahwa Safety helmet tersebut bisa digunakan, serta pas dengan ukuran kepala anda, agar tidak
terasa longgar serta tidak terlalu sempit, dan pastikan pula helmet tersebut dalam kondisi yang layak pakai atau tidak rusak
serta tidak cacat.
Ketika menggunakannya haruslah dengan benar, jangan sampai helmet tersebut miring, terlalu menunduk, terlalu mendongak
sehingga pandangan anda bisa terganggu dan pada akhirnya malah akan mencelakan diri anda sendiri.
Apabila pekerjaan anda berlokasikan di area yang tinggi serta tempat tersebut berangin maka harus menggunakan Chain strip
supaya helmet yang dipakai tidak terbang karena hembusan angin yang begitu kencang.
Dalam menggunakan Safety helmet erat kaitannya dengan kejadian tertimpa benda jatuh maupun terbentur dengan pipa atau
benda lainnya. Pada umumnya setelah mengalami kejadian seperti itu Safety helmet pun akan mengalami kerusakan. Jangan
mengganti Safety helmet ketika kondisinya sudah parah, sekecil apapun kerusakan yang ada pada alat tersebut sebaiknya
haruslah dilakukan pergantian.
Dalam menggunakan helmet yang baik pun ada batasan pemakaiannya. Rata-rata usia pemakaian Safety Helmet yaitu selama
5 tahun. Akan tetapi masa pakai 5 tahun tersebut tergantung dari bahan pemuatan helmet tersebut. Setiap pembuat atau pabrik
pasti akan memberikan atau menempelkan batas maksimum penggunaan Safety helmet tersebut. Maka lihatlah secara teliti.
Selanjutnya yang perlu anda perhatikan yaitu kebersihan. Bersihkanlah helmet setelah dipakai, hal tersebut bertujuan guna
menghindari terjadinya kerusakan pada material-material yang disebabkan kotoran yang menempel. Sebab bisa saja kotoran
yang menempel tersebut berbahan kimia, solvet, minyak, ataupun bahan berbahaya lainnya yang dapat merusak alat tersebut.
Berguna untuk menyaring udara yang dihirup ketika anda bekerja di area dengan udara yang buruk semisal debu atau udara
beracun.
e.Pakaian kerja
Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber – sumber bahaya tertentu seperti :
Pakaian pelindung dipakai pada tempat kerja tertentu misalnya Apron (penutup / menahan radiasi), yang berfungsi untuk
menutupi sebagian atau seluruh badan dari panas, percikan api, pada suhu dingin, cairan kimia, oli, dari gas berbahaya atau
beracun, serta dari sinar radiasi.
Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat
serta tempat tertutup atau boiler
Alat ini mempunyai fungsi sebagai alat pengaman pada saat memakai alat transportasi semisal mobil, pesawat, alat dan yang
lainnya.
g.Sarung Tangan
Fungsinya melindungi tangan dan jari – jari dari api, panas, dingin, radiasi, listrik, bahan kimia, benturan dan pukulan, lecet dan
infeksi.
Sarung Tangan
Alat ini diperuntukkan guna melindungi tangan ketika bekerja di area atau keadaan yang bisa menyebabkan tangan teruka.
Bahan serta bentuk dari sarung tangan ini disesuaikan terhadap fungsi dari masing-masing pekerjaan tersebut.
h.Pelindung kaki
Fungsinya untuk melidungi kaki dari tertimpah benda – benda berat, terbakar karena logam cair, bahan kimia, tergelincir,
tertusuk.
Sepatu ini bukan sepatu yang diperuntukkan sebagai penunjang fashion, melainkan diperuntukkan sebagai alat pengaman
ketika bekerja guna melindungi kaki terhadap benda-benda berat, tajam, panas, serta cairan kimia ataupun benda berbahaya
lainnya.
Namun demikian APD memiliki syarat – syarat sebagai berikut :
1.Enak dipakai
2.Tidak mengganggu
3.Memberikan perlindungan yang efektif sesuai dengan jenis bahaya tempat kerja.
Alat Pelindung Diri, APD, Jenis APD, Syarat Alat Pelindung Diri
Pemeliharaan mudah
Tabung pemadam, Alat Pemadam Kebakaran, Fire Extinguisher | Cara mengoperasikan alat pemadam kebakaran yg berbahan
kimia kering. Menggunakan alat pemadam api sangatlah mudah dan siapa saja dapat melakukannya. Hanya dengan mengikuti
langkah-langkah mudah berikut:
Tarik Segel, Cabut Pin, Tekan dan Sembur atau Pull, Aim, Squeeze and Sweep (PASS).
Cabut Pin / Tanggalkan alat keselamatan yang dilengkapkan yaitu kunci valve (Pen)
Pastikan anda berada pada jarak kira-kira 1 hingga 1.5 meter dari api
Apabila api sudah dipadamkan, buka semua pintu dan buka jendela agar supaya udara segar masuk. Buka semua Jendela
agar udara segar dapat masuk. Gunakan cara menyapu ketika penyemburan alat pemadam api Alat Pemadam Api Ringan
APAR, Tabung pemadam, Alat Pemadam Kebakaran, Fire Extinguisherdilakukan pada seluruhan bagian api. Semburkan ke
arah api dengan cara menyapu (sweep).
Type Cartridge Alat pemadam api jenis kimia kering yang sistem kerjanya menggunakan tabung gas CO2 / N2 dalam
konstruksinya dapat diletakkan di dalam atau di luar tabung alat alat pemadam.
Type stored pressure Alat pemadam api jenis kimia kering yang sistem kerjanya dibantu dengan CO2 / N2 yang dalam
kontruksinya ditempatkan bersamaan dalam satu tabung alat pemadam api untuk mengetahui tekanan CO2 / N2 tersebut dapat
dilihat pada manometer.
Proses Kerja Alat Pemadam Jenis Kimia Kering Type Cartridge : Tekan pengatup / handle pengoperasian, gas CO2 / N2
keluar dari tabung cartridge melalui pipa keluar, gas bercampur dengan tepung kimia kering di dalam tabung sehingga gas akan
mendorong tepung kimia kering melalui pipa keluar / selang dan pemancar.
Type Tekan pengatup / handle pengoperasian, gas CO2 / N2 mendorong tepung kimia kering keluar melalui pipa keluar, selang
dan pemancar.
Cara Penggunaan Tabung CO2 Pertama kali angkat dari tempatnya dandibawa ketempat terjadinya kebakarankemudian
lepaskan pengaman, corong dipegangpada gagang yang mempunyai penyekat agartangan tidak luka karena suhu
dingin.Arahkan corong kenyala api dan tekan tangkaipenekannya. Gerakkan corong kekanan dankekiri secara menyapu
sehingga gas CO2secepatnya dapat mengurangi nyala api.
Penyelimutan ( Smothering )
Pendinginan ( Cooling )
CATATAN: Apabila benda padat yang terbakar, arah semprotan bisa langsung ke benda yang terbakar. Apabila benda cair
yang terbakar, arah semprotan pada dinding sebelah dalam tempat benda cair yang terbakar.
Penyelimutan ( smothering )
Pendinginan ( cooling )
Arah angin
Keselamatan diri :
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan seperti kain pelindung, selimut api dll.
Walaupun berbeda bentuk dan ukuran, namun berbagai merk Alat Pemadam Api Ringan umumnya memiliki cara kerja yang
hampir sama :
Di dalam bahasa inggris terdapat singkatan untuk memudahkan kita mengingat cara menggunakan alat pemadam api ringan,
yaitu :
P.A.S.S
Pin berada diatas Tabung A.P.A.R (Alat Pemadam Api), Pin juga berfungsi sebagai pengaman, handle atau pegangan dari
penekanan Alat Pemadam Api yang tidak disengaja.
Arahkan nozzle/Aim atau ujung hose Alat Pemadam Api yang kita pegang ke arah pusat api.
Squeeze atau Tekan handle atau Pegangan Untuk mengeluarkan/menyemprotkan isi tabung. Pada beberapa merk handle
penyemprot terletak Dibagian ujung hose.
Sapukan nozzle/Sweep yang kita pegang ke arah Kiri dan Kanan api, agar media yang disemprotkan merata mengenai api
yang sedang terbakar
Perlu diingat setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda, disamping itu perhatikan
arah angin sebelum kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Jangan sampai posisi kita berdiri berlawanan
dengan arah angin, karena akan mebahayakan diri kita sendiri. Sebaiknya kita berdiri diposisi membelakangi arah angin selain
untuk menghindari tiupan hawa panas juga menghindarkan kita dari media yg kita semprotkan kembali kearah kita.
Memilih tabung seamless (Tanpa Las), sehingga mengurangi bahaya kebocoran pada tabung pemadam api.
Mudah dijangkau. Penempatan apar jangan terlalu tinggi, tidak melebihi standar PMK yaitu 120cm.
Untuk menghindari pembekuan media pada tabung pemadam api, harap dilakukan 1 kali pembolak-balikan tabung per-bulan.
Dilakukan pengecekan tekanan dalam tabung dengan mengecek pressure/indikator yang berada pada tabung pemadam api.